Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Tugas - 1 Vitamin D

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

TUGAS METABOLISME ZAT GIZI MIKRO

VITAMIN D

OLEH :

YANNE NURMALITA

NIM. 2020273030

PROGRAM STUDI S1 GIZI

UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

PADANG 2021
1. PENGERTIAN VITAMIN D

Vitamin D atau yang dikenal dengan kalsiferol adalah vitamin yang larut dalam lemak
dan masuk dalam keluarga senyawa yang meliputi vitamin D1, D2 (ergocalciferol),, dan D3
(cholecalciferol). Hal ini dapat mempengaruhi sebanyak 2.000 gen dalam tubuh. Vitamin ini
sendiri merupakan turunan dari molekul steroid yang merupakan salah satu turunan dari
kolesterol.

Vitamin D adalah grup vitamin yang larut dalam lemak prohormon. Vitamin D dikenal
juga dengan nama kalsiferol. Penamaan ini berdasarkan International Union of Pure and Applied
Chemist (IUPAC)

2. STRUKTUR VITAMIN D

a. Vitamin D merupakan turunan dari molekul steroid yang merupakan salah satu turunan
dari kolesterol.
 Terdapat dua bentuk aktif dari vitamin ini, yaitu vitamin D2 dan vitamin D3.
 aktivasi vitamin D dilakukan oleh hormon paratiroid.
 Vitamin D2 atau dikenal juga dengan nama ergokalsiferol ini berasal dari turunan
senyawa kolesterol yang banyak ditemukan pada ragi dan tanaman.
 Vitamin D3 (kolekalsiferol) sendiri berasal dari turunan senyawa 7-
dehidrokolesterol.
 Golongan vitamin inilah yang paling banyak ditemukan pada kulit manusia.
 Pada ginjal, vitamin D dikonversi menjadi bentuk aktif yang disebut 1,25-
dihydroxycholecalciferol
b. Vitamin D merupakan satu-satunya jenis vitamin yang diproduksi tubuh.
 Saat terpapar cahaya matahari, senyawa prekursor 7-dehidrokolesterol akan
diubah menjadi senyawa kolekalsiferol.
 Induksi ini terutama disebabkan oleh sinar ultraviolet B (UVB).
 Pada tahap selanjutnya, senyawa kolekalsiferol ini akan diubah menjadi senyawa
kalsitrol yang merupakan bentuk aktif dari vitamin D di dalam tubuh.
 Kalsitrol sendiri diproduksi di ginjal yang kemudian akan diedarkan ke bagian-
bagian tubuh yang membutuhkan, terutama di organ tulang dan gigi
c. Vitamin D adalah vitamin yang larut dalam lemak dan masuk dalam keluarga senyawa
yang meliputi vitamin D1, D2, dan D3.
d. Hal ini dapat mempengaruhi sebanyak 2.000 gen dalam tubuh.
e. Vitamin D merupakan turunan dari molekul steroid yang merupakan salah satu turunan
dari kolesterol. 
f. Terdapat dua bentuk aktif dari vitamin ini, yaitu vitamin D2 dan vitamin D3.
g. Aktivasi vitamin D dilakukan oleh hormon paratiroid.

a. Vitamin D2

Juga dikenal sebagai ergocalciferol, vitamin D2 diproduksi oleh beberapa tumbuhan


sebagai respons terhadap radiasi UV.
Jamur adalah contohnya, dan banyak produsen makanan yang memanfaatkannya dengan
cara menyinari jamur untuk meningkatkan kandungan nutrisinya.
Beberapa makanan yang diperkaya akan mengandung vitamin D2 sebagai cara yang
murah untuk meningkatkan kuantitas nutrisi.
Produk olahan berupa susu (kedelai, almond, kelapa, dll.), Misalnya, terkadang
mengandung vitamin D2 daripada D3, nutrisi yang biasanya ditemukan di sebagian besar produk
susu sapi.

b. Vitamin D3

Vitamin D3, juga dikenal sebagai cholecalciferol, adalah bentuk vitamin D yang paling
aktif secara biologis yang ditemukan pada manusia dan hewan.
Ketika sinar matahari mengenai kulit, itu mengubah kolesterol menjadi bentuk aktif
vitamin D3.
Bentuk ini terlibat dalam banyak proses biologis dan sangat penting untuk meningkatkan
penyerapan kalsium di tulang.
Penemuan vitamin D3 datang melalui upaya para ilmuwan untuk menemukan komponen
mana dalam minyak hati ikan kod yang bertanggung jawab atas kemanjuran suplemen tersebut
terhadap rakhitis.
Minyak hati ikan kod mengandung vitamin D3 dalam jumlah besar dan merupakan
suplemen umum yang diberikan kepada anak-anak sebelum abad ke-20 untuk melindungi dari
penyakit melemahnya tulang.

c. Sunlight

Memaparkan kulit ke sinar matahari setiap hari dapat memberikan sumber vitamin D.
Meskipun sinar matahari tidak mengandung vitamin D, sinar matahari meningkatkan sintesis
vitamin di dalam tubuh.
Paparan sinar matahari yang sehat dari sinar UVB adalah metode yang ideal dan paling
alami untuk memastikan kadar vitamin D yang tepat.
Sayangnya, kebanyakan orang terkurung sepanjang hari, baik di sekolah, rumah, atau
tempat kerja. Bahkan di musim panas, banyak orang mengalami kesulitan menerima paparan
sinar matahari secara teratur.
Hasil penelitian Konsumsi Vitamin D dan Zink dengan Kejadian Stunting
pada Anak Sekolah SD Negeri 77 Padang Serai Kota Bengkulu menunjukkan
konsumsi vitamin D yang kurang namun banyak sampel yang status gizinya normal, hal
ini karena sumber vitamin D tidak hanya berasal dari makanan sumber vitamin D namun
juga dapat dibentuk di kulit dengan bantuan sinar matahari. Anak-anak SD Negeri 77
Padang Serai Kota Bengkulu hampir merata tinggal di pesisir pantai dan anakanak juga
kebanyakan beraktifitas di luar rumah sehingga paparan sinar matahari sangat mudah
diperoleh oleh anak-anak SD Negeri 77 Padang Serai Kota Bengkulu. Oleh karena dalam
penelitian ini hanya membahas tentang sumber vitamin D dari makanan saja, ada
kemungkinan vitamin D anak-anak SD Negeri 77 Padang Serai Kota Bengkulu diperoleh
dari sumber matahari/ pembuatan di kulit. Anak-anak SD Negeri 77 Padang Serai Kota
Bengkulu kebanyakan tinggal di tepi pantai, memungkinkan konsumsi ikan mereka
cukup, namun jenis ikan yang tinggi kandungan vitamin D antara lain ikan salmon,
makarel dan tuna tidak mudah diperoleh oleh siswa-siswi SD Negeri 77 Padang Serai
Kota Bengkulu, sehingga kurang mencukupi kebutuhan vitamin D berdasarkan AKG.
Anjuran vitamin D berdasarkan AKG yaitu untuk anak laki-laki dan perempuan usia 9-12
tahun sebesar 15 µg. Selain itu siswa-siswi lebih sering mengonsumsi ikan asin dan ikan
nila/mujair.
Kurangnya konsumsi vitamin D maka proses penyerapan kalsium dan fosfor juga
terganggu, yang akan berdampak pada proses pertumbuhan terganggu, hal inilah yang
dapat menyebabkan terjadinya kependekan/stunting. Kurangnya konsumsi vitamin D
dikarenakan anak-anak kurang mengonsumsi makanan sumber vitamin D. Kurangnya
konsumsi vitamin D dari makanan yang dialami anak-anak SD Negeri 77 Padang Serai
Kota Bengkulu. Defisiensi vitamin D tersebut masih dapat dicegah dengan paparan sinar
matahari yang lebih karena wilayah tempat tinggal yang berada di tepi pantai, meskipun
dalam penelitian ini tidak membahas tentang paparan sinar matahari, namun hal tersebut
dapat menghambat kekurangan vitamin D untuk proses pertumbuhan tinggi badan anak-
anak SD Negeri 77 Padang Serai Kota Bengkulu. Penelitian ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Valentina, dkk, (2014) yang menunjukkan bahwa asupan vitamin D
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap status gizi. Menurut Pusparini (2014) ada
dua sumber vitamin D yaitu lewat pembuatan dikulit dan dampak asupan makanan.
Sumber vitamin D banyak terdapat pada minyak ikan, telur, hati, berbagai jenis ikan
seperti ikan makarel, ikan salmon, ikan sarden dan ikan tuna (Yosephin, 2016). Pusparini
(2014) juga menyatakan bahwa faktor defisiensi vitamin D lainnya juga disebabkan oleh
warna kulit yang gelap karena semakin gelap kulit seseorang maka semakin lama juga
waktu yang dibutuhkan untuk membentuk vitamin D, penggunaan tabir surya, cara
berpakaian yang tertutup dan berlindung di tempat teduh. Devi (2012) menyatakan bahwa
vitamin D pada anak sekolah sangat penting karena erat sekali fungsinya untuk kesehatan
tulang yang berperan dalam meningkatkan penyerapan kalsium dan fosfor dalam usus
halus, meningkatkan mobilisasi kalsium, meningkatkan fosfor tulang, meningkatkan
mineralisasi tulang, dan menjaga konsentrasi kalsium dalam darah. Dengan tercukupinya
vitamin D, maka pertumbuhan tulang anak khususnya pertambahan tinggi badan anak
akan lebih optimal.
http://www.ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id/index.php/JK/article/view/839

3. SIFAT VITAMIN D
a. Kolekalsiferol (Vitamin D3) tidak larut di dalam air
b. larut di dalam larutan organic dan minyak tubuh- tumbuhan
c. Berbentuk Kristal halus putih bila terkena cairan Aseton
d. Rusak oleh sinar Ultraviolet yang berlebihan dan cairan peroksida (yang ditandai dengan
adanya bau tengik)
e. Rusaknya Vitamin D dapat terlindungi dengan tambahan campuran pangan yang cukup
mengandung Vitamin E dan antioksidan

4. METABOLISME VITAMIN D
a. Vitamin D yang dikonsumsi melalu makanan masuk pada bagian proksimal usus halus
(penyerapan hingga 80%).
b. Setelah diserap, vitamin D digabungkan dengan kilimikron dan dianggup kedalam system
Limfatik.
c. Dalam system Limfatik, Vitamin D dilepaskan dari kilomikron lalu masuk dalam saluran
darah.
d. Di dalam plasma darah, Vitamin D diikat oleh protein pentransport yaitu Vitamin D
Binding Protein (DBP) atau globulin.
e. Melalui saluran darah, Vitamin D ditransportasikan ke hati oleh mikrosom/mitokrondria
hati.
f. Vitamin D3 dihidroksilasi dengan bantuan enzim 25-d3-hidroksilase untuk selanjutnya
memasuki sirkulasibmenuju ginjal.

5. SUMBER VITAMIN D
Vitamin D banyak terdapat pada protein hewani, kacang-kacangan dan jamur.
Sumber terbanyak Vitamin D terdapat pada :
a. Udang
b. Ikan tuna
c. Ikan sarden
d. Kuning telur
e. Susu
f. Daging sapi
g. Sarden
h. Sereal
i. Ikan salmon
j. Minyak ikan
k. Jamur
6. FUNGSI VITAMIN D

a. Vitamin D berfungsi untuk memelihari keseimbangan kalsium yaitu mengatur


penyerapan kalsium dan homeostatis.
b. Mempertahankan konsentrasi kalsium plasma
c. Penyerapan kalsium dan fosfor
d. Pembentukan tulang
e. Menurunkan diferensiasi sel
f. Modulasi fungsi imun

7. DEFISIENSI VITAMIN D

a. rikethsia (pada anak-anak)


- kurangnya vitamin D untuk membantu penyerapan kalsium dan fosfor dari darah
hingga pengerasan tulang.
- Tulang kaki membengkok
b. Osteomalasia
- Kekurangan vitamin D dengan gejala yang sama seperti rikhetsia pada anak- anak
- Gejala : nyeri tulang dan nyeri tekan tulang, cara jalan bebek/ pincang, tungkai
menjadi melengkung
c. Osteoporosis
- Gejala : kurangnya masa tulang, penurunan mikroarkitektural,meningkatnya resiko
fraktur
- Osteoporosis terjadi ketika :

8. KEBUTUHAN VITAMIN D
http://www.ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id/index.php/JK/article/view/839

Anda mungkin juga menyukai