Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Modul 1 Komunikasi Antar Budaya

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

MODUL PERKULIAHAN

Komunikasi Antar Budaya

Pengertian dan Pemahaman


tentang Ruang Lingkup dan
Fokus Kajian Komunikasi Antar
Budaya

Fakultas Program Studi TatapMuka Kode MK Disusun Oleh

01
FIKOM Ilmu Komunikasi W051700004 Drs. Nono Sungkono, M.M.

Abstract Kompetensi
Fokus Kajian Komunikasi Antar Diharapkan Mahasiswa dapat mampu
Budaya memahami dan menjelaskan tentang
ruang lingkup dan fokus kajian KAB
Deskripsi
Pengertian filsafat, dalam sejarah perkembangan pemikiran kefilsafatan, antara satu
ahli dan ahli filsafat lainnya selalu berbeda, dan hampir sama banyaknya dengan ahli
filsfatan itu sendiri.

Pengertian filsafat dapat ditinjau dari 2 segi, yakni:

Filsafat secara Etimologi

Kata filsafat, yang dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah falsafah dan dalam bahasa
inggris dikenal dengan istilah philosophy adalah berasal dari bahasa Yunani philoshopia.
Kata philosophia terdiri atas kata philein yang berarti cinta (love) dan shopia yang berarti
kebijaksanaan (wisdom), sehingga secara etimologi istilah filsafat berarti cinta
kebijaksanaan (love of wisdom). Kata filsafat pertama kali oleh Phytagoras (582-496 SM).
Pada saat itu arti filsafat belum begitu jelas.

Filsafat secara Terminologi

Secara terminologi adalah arti yang dikandung oleh istilah filsafat. Dikarenakan tentang
batasan dari filsafat itu banyak , antara lain:

1. Para filsuf pra – Socrates

Para filsuf pra – Socrates mempertnayakan tentang arche, yakni awal mula atau asal


usul alam dan berusaha menjawabnya dengan menggunakan logos atau rasio tanpa
percaya lagi pada jawaban mitos atau legenda. Oleh sebab itu, bagi mereka, filsafat adalah
ilmu yang berupaya untuk memahami hakikat alam dan realitas dengan mengendalikan akal
budi.

2. Plato

Filsafat adalah pengetahuan yang mencoba untuk mencapai pengetahuan tentang


kebenaran asli.

3. Aristoteles

Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang senantiasa berupaya mencari prinsip – prinsip
dan penyebab – penyebab dari realitas yang ada.

2020 Komunikasi Antar Budaya


2 Drs. Nono Sungkono, MM
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
4. Al Farabi

Filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang hakikat bagaimana alam maujud yang
sebenarnya.

5. Rene Descartes

Filsafat adalah himpunan dari segala pengetahuan yang pangkal penyelidikannya


adalah mengenai Tuhan, alam, dan manusia.

6. William James

Filsafat adalah suatu upaya yang luar biasa hebat untuk berpikir yang jelas dan terang.

7. Immanuel Kant

Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menjadi pangkal dari semua pengetahuan yang
didalamnya tercakup masalah epistemologi (filsafat pengetahuan) yang menjawab
persoalan apa yang kita ketahui.

8. Langeveld

Filsafat adalah berpikir tentang masalah – masalah yang akhir dan yang menentukan,
yaitu masalah – masalah mengenai makna keadaan, Tuhan, keabadian, dan kebebasan.

9. Hasbullah Bakry

Filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai
ketuhanan, alam semesta, dan juga manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan
tentang bagaimana hakikatnya sejauh yang dapat dicapai akal manusia dan bagaimana
sikap manusia seharusnya setelah mencapai pengetahuan tersebut.

10.  Louis O. Kattsoff

Filsafat merupakan suatu analisis secara hati – hati terhadap penalaran – penalaran
mengenai suatu masalah, dan penyusunan secara sengaja serta sistematis suatu sudut
pandang yang menjadi suatu dasar tindakan.

11.  N. Dryarkara

Filsafat adalah perenungan sedalam – dalamnya sebab – sebab ‘ada dan berbuat’,
perenungan tentang kenyataan (reality) yang sedalam – dalamnya sampai ke ‘mengapa’
yang penghabisan.

2020 Komunikasi Antar Budaya


3 Drs. Nono Sungkono, MM
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
12.  Notonagoro

Filsafat menelaah hal – hal yang menjadi objeknya dari sudut intinya yang mutlak dan
yang terdalam, yang tetap dan tidak berubah, yang disebut sebagai hakikat.

13.  Ir. Poedjayawijatna

Filsafat ialah ilmu yang berusaha untuk mencari sebab yang sedalam – dalamnya bagi
segala sesuatu berdasarkan pikiran belaka.

14.  Cicero

Filsafat adalah sebagai “ibu dari semua seni” dan juga sebagai arts vitae yaitu fisafat
sebagai seni kehidupan.

15.  Harold H. Titus

Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan dan alam yang
biasanya diterima secara tidak kritis.

Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang
dijunjung tinggi. Filsafat adalah usaha untuk memperoleh suatu pandangan keseluruhan.
Filsafat adalah analisis logis dari bahasa dan penjelasan tentang arti dan pengertian
(concept). Filsafat adalah kumpulan masalah yang mendapat perhatian manusia dan yang
dicarikan jawabannya oleh ahli filsafat.

16.  Sidi Gazalba

Filsafat adalah sistem kebenaran tentang segala sesuatu yang dipersoalkan sebagai
hasil dari berpikir secara radikal, sistematis, dan universal.

17.  Francis Bacon

Filsafat merupakan induk agung dari ilmu – ilmu dan filsafat menangani semua
pengetahuan sebagai bidangnya.

18.  Lorens Bagus, mendefinisikan filsafat sebagai:

Upaya spekulatif untuk menyajikan suatu pandangan sistematik dan lengkap tentang
seluruh realitas. Upaya untuk melukiskan hakikat relitas akhir dan dasar serta nyata. Upaya
untuk menentukan batas – batas dan jangkauan pengetahuan: sumbernya, hakikatnya,
keabsahannya, dan nilainya.

2020 Komunikasi Antar Budaya


4 Drs. Nono Sungkono, MM
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Penyelidikan kritis atas pengandaian – pengandaian dan pernyataan – pernyataan yang
diajukan oleh bidang pengetahuan.

Disiplin ilmu yang berupaya untuk membantu manusia melihat apa yang dikatakan dan
mengatakan apa yang dilihat. Dari serangkaian definisi diatas, dapat ditarik kesimpulan
bahwa filsafat adalah proses berpikir secara radikal, sistematik, dan universal terhadap
segala yang ada dan yang mungkin ada. Dengan kata lain, berfilsafat berarti berpikir secara
radikal (mendasar, mendalam, sampai ke akar – akarnya, sitematik (teratur, runtut, logis,
dan tidak serampangan) untuk mencapai kebenaran universal (umum, terintegral, dan tidak
khusus serta tidak parsial).

Adapun Ali Mudhofir (1996) memberikan arti filsafat sangat beragam, yaitu sebagai berikut:

a) Filsafat sebagai suatu sikap

Filsafat adalah suatu sikap terhadap kehidupan alam semesta. Sikap secara filsafat adalah
sikap menyelidiki secara kritis, terbuka, toleran, dan selalu bersedia meninjau suatu problem
dari semua sudut pandang.

b) Filsafat sebagai suatu metode

Filsafat sebagai suatu metode, artinya cara berpikir mendalam (reflektif), penyelidikan yang
menggunakan alasan, berpikir secara hati – hati dan teliti.

c) Filsafat sebagai suatu kelompok persoalan

Banyak persoalan yang dihadapi manusia, dan para filsuf berusaha memikirkan dan
menjawabnya.

d) Filsafat sebagai sekelompok teori atau sistem pemikiran

Ditandai dengan pemunculan teori atau sistem pemikiran besar yang terletak pada nama –
nama filsuf besar.

e) Filsafat sebagai analisis logis tentang bahasa dan penjelasan makna istilah itu

f) Filsafat merupakan usaha untuk memperoleh pandangan yang menyeluruh

Filsafat mencoba menggabungkan kesimpulan dari berbagai ilmu dan pengalaman manusia
menjadi suatu pandangan dunia yang konsisten menukar pesan dalam satu jaringan
hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang
tidak pasti atau yang selalu berubah-ubah. Sama dengan pemaknaan organisasi,

2020 Komunikasi Antar Budaya


5 Drs. Nono Sungkono, MM
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
dalam memaknai akan pengertian komunikasi itu sendiri banyak para ahli yang
mencoba memberikan pengertiannya dengan persepsi mereka masing-masing.
Termasuk diantara yaitu persepsi Redding dan Sanborn, mereka mengatakan
bahwa komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan informasi dalam
organisasi yang kompleks.

Sedangkan Katz dan Kahn mengatakan bahwa komunikasi organisasi


merupakan arus informasi, pertukaran informasi dan pemindahan arti di dalam suatu
organisasi. Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai
pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi
(Wiryanto, 2005). Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh
organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Isinya berupa
cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang harus
dilakukan dalam organisasi. Misalnya: memo, kebijakan, pernyataan, jumpa pers,
dan surat-surat resmi. Adapun komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui
secara sosial.Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya
secara individual.

A. Objek Filsafat
Objek filsafat dibedakan menjadi 2, yaitu objek material dan objek formal.

1. Objek material

Objek material filsafat ialah segala sesuatu yang menjadi masalah, segala
sesuatu yang yang dipermasalahkan oleh filsafat. Lapangan kerja filsafat itu luas,
Louis Kattsoff menulis, yaitu “meliputi segala manusia serta segala sesuatu yang
ingin diketahui manusia”.

Saefuddin Ashari menyebut objek material filsafat ialah sarwa yang ada, yang
pada garis besarnya dapat kita bagi atas 3 persoalan pokok:

1. Hakikat Tuhan
2. Hakikat Alam
3. Hakikat Manusia

2020 Komunikasi Antar Budaya


6 Drs. Nono Sungkono, MM
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2. Objek formal

Objek formal filsafat ialah usaha untuu k mencari keterangan secara radikal
(sedalam – dalamnya, sampai ke akarnya) tentang objek material filsafat. Menurut
Oemar Amin Hoesin, objek formal filsafat tidak lain ialah mencari keterangan  yang
sedalam – dalamnya tentang objek material filsafat (segala sesuatu yang ada dan
yang mungkin ada).

Ciri – Ciri Filsafat

1. Bersifat secara menyeluruh (universal)

Persoalan secara kefilsafatan tidak bersangkutan dengan objek khusus dan


sebagian besar berkaitan dengan ide – ide yang besar.

2. Bersifat secara spekulatif

Artinya persoalan – persoalan yang dihadapi oleh manusia melampui batas – batas
ilmiah.

3. Bersangkutan dengan nilai – nilai (nilai baik dan nilai buruk)

Artinya persoalan – persoalan kefilsfatan bertalian dengan penilaian baik moral,


estetis, agama, maupun sosial.

4. Bersifat kritis

Artinya filsafat itu suatu analisis secara kritis terhadap konsep – konsep yang artinya
diterima oleh suatu ilmu.

5. Bersifat sinoptik

Artinya filsafat mencakup struktur kenyataan secara keseluruhan.

6. Bersifat publikatif

Artinya jika suatu persoalan sudah mendapat jawaban dari jawaban itu akan timbul
persoalan baru dan jawaban yang akan diberikan akan mengandung akibat lebih
jauh.

2020 Komunikasi Antar Budaya


7 Drs. Nono Sungkono, MM
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Asal – Usul Filsafat

Ada 3 hal yang mendorong manusia untuk ‘berfilsafat’, yaitu sebagai berikut:

a. Keheranan

Banyak filsuf menunujukkan rasa heran (dalam bahasa Yunani Thaumsia)


sebagai asal filsafat. Plato misalnya mengatakan : “Mata kita memberi pengamatan
bintang – bintang, matahari dan langit. Pengamatan ini memberi dorongan untuk
menyelidiki. Dari penyelidikan ini berasal filsafat”.

b. Kesangsian

Filsuf – filsuf lain, misalnya Augustinus (254 – 430 M) dan Rene Descartes
(1596 – 1650 M) menunjukkan kesangsian sebagai sumber utama pemikiran.
Manusia heran, tetapi kemudian ragu – ragu. Apakah ia tidak ditipu oleh panca
inderanya kalau ia heran? Apakah kita tidak hanya melihat yang ingin kita lihat? Di
mana dapat ditemukan kepastian? Karena dunia ia penuh dengan berbagai
pendapat, keyakinan, dan interpretasi.

c. Kesadaran Akan Keterbatasan

Manusia mulai berfilsafat jika ia menyadari bahwa dirinya sangat kecil dan lemah
terutama bila dibandingkan dengan alam sekelilingnya. Manusia merasa bahwa ia
sangat terbatas dan terikat terutama pada waktu mengalami penderitaan atau
kegagalan. Dengan kesadaran akan keterbatasan dirinya ini manusia mulai
berfilsafat. Ia mulai memikirkannya bahwa di luar manusia yang terbatas pasti ada
sesuatu yang tidak terbatas.

Melaksanakan kebijaksanaan, prosedur kerja, peraturan, instruksi, mengenai


pelaksanaan kerja bawahan.
a) Menyampaikan pengarahan doktrinasi, evaluasi, teguran.
b) Memberikan informasi mengenai tujuan organisasi, kebijaksanaan-
kebijaksaan organisasi, insentifSeorang pimpinan harus lebih memperhatikan
komunikasi dengan bawahannya, dan memahami cara-cara mengambil
kebijaksanaan, terhadap bawahannya.Keberhasilan organisasi dilandasi oleh

2020 Komunikasi Antar Budaya


8 Drs. Nono Sungkono, MM
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
perencanaan yang tepat, dan seorang pimpinan organisasi yang memiliki jiwa
kepemimpinan. Kedua hal terseut merupakan modal utama untuk kemajuan
organisasi yang dipimpinnya. Contoh : pimpinan memberikan instruksi,
petunjuk, informasi, penjelasan, perintah, pengumuman, rapat, majalah intern.

Sedangkan fungsi komunikasi keatas antara lain :

a. Memberikan pengertian mengenai laporan prestasi kerja, saran, usulan, opini,


permohonan bantuan, dan keluhan.
b. Memperoleh informasi dari bawahan mengenai kegiatan dan pelaksanaan
pekerjaan bawahan dari tingkat yang lebih rendah.
c. Bawahan tentulah berharap agar ide, saran, pendapat, tanggapan maupun
kritikannya dapat diterima dengan lapang dada, dan hati terbuka oleh
pimpinan. Contoh : staf memberikan laporan, saran-saran, pengaduan,
kritikan, kotak saran, dsb kepada pimpinan.

Komunikasi horizontal

Bentuk komunikasi secara mendatar, diantara sesama karyawan dsbnya.


Komunikasi horizontal sering kali berlangsung tidak formal. Fungsi komunikasi
horizontal/ke samping digunakan oleh dua pihak yang mempunyai level yang sama.
Komunikasi ini berlangsung dengan cara tatap muka, melalui media elektronik
seperti telepon, atau melalui pesan tertulis.

B. Pengertian Komunikasi Antar Budaya


Alasan mempelajari komunikasi lintas budaya menurut Litvin (1977),litvin
menjelaskan bahwa dunia sedang menyusut dan kapasitas untuk memahami
keanekaragaman budaya sangat diperlukan , semua budaya berfungsi dan penting
bagi pengalaman anggota-anggota budaya tersebut meskipun nilai-nilainya berbeda,
niali-nilai setiap masyarakat se”baik” nilai-nilai masyarakata lainnya, setiap individu
dan/atau budaya berhak menggunakan nilainya sendiri, pemahaman atas nilai-nilai
budaya sendiri merupakan prasyarat untuk mengidentifikasi dan memahami nilai-
nilai budaya lain dengan mengatasi hambatan-hambatan budaya untuk

2020 Komunikasi Antar Budaya


9 Drs. Nono Sungkono, MM
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
berhubungan dengan orang lain ,memperoleh pemahaman dan penghargaan bagi
kebutuhan, aspirasi ,perasaan, dan masalah manusia. 

Itulah mengapa komunikasi lintas budaya sangat penting bagi seseorang


untuk membantu mengetahui apa yang tidak pernah mereka ketahui. karena, tanpa
adanya pengetahuan tentang komunikasi lintas budaya seseorang sangat sulit
berinteraksi dan bekerjasama memahami apa keinginan dan maksud tujuan orang
lain.

Pengertian Komunikasi Antar Budaya

Komunikasi Antar Budaya adalah komunikasi yang terjadi di antara orang-


orang yang memiliki kebudayaan yang berbeda (bisa beda ras, etnik, atau 
sosioekonomi, atau gabungan dari semua perbedaan ini). Kebudayaan adalah cara 
hidup yang berkembang dan dianut oleh sekelompok orang serta berlangsung dari 
generasi ke generasi (Tubbs, Moss:1996). Komunikasi antar budaya berakar dari
empat disiplin ilmu yaitu sosiolinguistik, sosiologi, antropologi budaya, dan psikologi.
Dari keempat  disiplin ilmu tersebut, psikologi menjadi disiplin acuan utama
komunikasi lintas  budaya, khususnya psikologi lintas budaya.

C. Subyek Kajian Komunikasi Antar Budaya

Dalam subjek kajian Komunikasi Antarbudaya khususnya komunikasi sosial


yang membahas komunikasi antar rasial, antaretnik, antaragama, antarkelas dan
antarjender. Setidaknya mengisyaratkan bahwa komunikasi penting untuk
membangun konsep diri kita untuk kelangsungan hidup dan memperoleh
kebahagiaan. Melalui komunikasi kita bekerjasama dengan anggota masyarakat
untuk mencapai tujuan bersama.

George Herbert Mead mengatakan setiap manusia mengembangkan konsep


dirinya melalui interaksi dengan orang lain dalam masyarakat dan itu dilakukan lewat
komunikasi. Jadi kita mengenal diri kita lewat orang lain, yang menjadi cermin yang
memantulka bayangan kita. Teori Mead tentang konsep diri ini berlaku pula dalam

2020 Komunikasi Antar Budaya


10 Drs. Nono Sungkono, MM
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
pembentukan identitas etnik dalam arti bahwa konsep diri diletakan dalam konteks
keetnikan, sehingga diri dipandang spesifik secara budaya dan berlandaskan
keetnikan. Kelompok ini mengkonstruksi realitasnya sendiri, menyediakan peng
khasan khusus atas diri dan objek yang memudahkan penyesuaian seseorang
kedalam lingkungan sosialnya.

Kaitan erat antara komunikasi yang manusiawi (tulus, hangat, dan akrab)
dengan harapan hidup diperteguh oleh penelitian mutakhiryang dilakukan Michael
Babyak dari universitas Duke. Babyak dan rekan-rekannya menemukan bahwa
orang-orang yang memusuhi orang lain, mendominasi pembicaraan, dan tidak suka
berteman 60% lebih tiinggi mengalami kematian di usia dini dibandingkan dengan
orang-orang yang berprilaku sebaliknya: ramah, suka berteman dan berbicara
tenang.

D. Wilayah Kajian Komunikasi Antar Budaya

Wilayah kajian contohnya antarpersonal, kelompok, organisasi, masyarakat


dan internasional. Kita akan keliru bila mengira bahwa pola-pola komunikasi yang
kita amati diatas tak lebih dari kumpulan adat istiadat yang tidak berarti. Pola
komunikasi suatu masyarakat tertentu merupakan bagian dari keseluruhan pola
budaya dan dapat dipahami dalam konteks tersebut.

Everett Hagen dari MIT (Massachusetts Institute of Teknology) telah


menemukan adanya tekanan yang lebih berat dari otoritas ini dan kurang
berkembangnya organisasi staf diperusahaan Amerika Latin, dibandingkan dengan
Amerika Srikat. Di Amerika Latin pemerintah lebih terlibat dalam menangani semua
jenis masalah perburuhan. Perbedaan-perbedaan ini tampak jelas hubungannya
dengan budaya dan organisasi social di Amerika Latin.  Orang tidak perlu
menghabiskan hidupnya untuk memahami bahwa tidak ada satu budayapun yang
statik.

Untuk bekerja sama dengan orang-orang kita tidak harus seperti mereka. Bila
kita melakukan konformitas (keseragaman) sepenuhnya, orang Arab, orang Amerika
Latin, orang Itali dan siapapun akan menganggap prilaku kita membingungkan dan
tidak tulus. Ia mencurigai motif kita. Kita diharapkan untuk berbeda namun kitapun
diharapkan untuk menghormati dan menerima orang lain apa adanya, dan kita dapat

2020 Komunikasi Antar Budaya


11 Drs. Nono Sungkono, MM
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
tanpa memaksa kepribadian kita. Untuk belajar kepribadian kita, belajar
berkomunikasi dengan mereka dengan cara mengamati pola tradisi mereka yang
tidak tertulis.

Tetapi selain itu karena terdapat banyak pendekatan antropologis terhadap


analisis budaya, sebagian orang mungkin lebih suka menggunakan pendekatan
sistem yang terkoordinasikan ini sebuah alternatif. Suatu sistem dalam hal ini adalah
suatu kumpulan atau kombinasi teratur dari bagian-bagian yang saling berhubungan
dan merupakan satu kesatuan.

E. Fokus Kajian Antar Budaya

Fokus kajian komunikasi antar budaya Fokus contohnya adalah Bahasa,


penyandian, persepsi, prasangka, empati dan feed back, dan hambatan.

Bahasa, Fungsi komunikasi menurut Barker menekankan berbagai


gagasan dan emosi yang dapat mengundang simpati dan pengertian atau
kemarahan dan kebingungan. Melalui bahasa informasi dapat disampaikan
kepada orang lain. Selain itu Book juga mengungkapkan, agar komunikasi kita
berhasil, setidaknnya bahasa harus memenuhi tiga fungsi yaitu untuk mengenal
dunia disekitar kita, berhubungan dengan orang lain, dan untuk menciptakan
kohersi dalam sebuah hubungan.

Penyandian, Encoding dapat dijelaskan sebagai suatu kegiatan internal


seseorang untuk memilih dan merancang perilaku verbal dan nonverbalnya
yang sesuai dengan aturan-aturan tata bahasa dan sintaksis guna menciptakan
suatu pesan.

Persepsi, proses dimana kita menafsirkan dan mengorganisasikan pola


stimulus dalam lingkungan. Sebagai cara pandang, persepsi timbul karena
adanya respon terhadap stimulus. Stimulus yang diterima seseorang sangat
komplek, stimulus masuk ke dalam otak, kernudian diartikan, ditafsirkan serta
diberi makna melalui proses yang rumit baru kemudian dihasilkanlah  persepsi.
Persepsi adalah juga inti komunikasi, karena jika persepsi kita tidak akurat, tidak
mungkin kita berkomunikasi dengan efektif. Persepsilah yang menentukan kita
memilih pesan dan mengabaikan pesan yang lain. 

2020 Komunikasi Antar Budaya


12 Drs. Nono Sungkono, MM
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Prasangka, prasangka adalah dugaan-dugaan yang memilki nilai kearah
negatif. Namun dapat pula dugaan ini bersifat positif. Jadi, Prasangka sosial
adalah suatu sikap yang diperlihatkan oleh individu atau kelompok terhadap
individu lain. umber utama yang biasa menghasilkan prasangka adalah
perbedaan antar kelompok, yakni perbedaan etnis atau ras, perbedaan posisi
dalam kuantitas anggota yang menghasilkan kelompok mayoritas dan minoritas,
serta perbedaan ideologi. Sumber lain dari prasangka adalah kejadian histories
(Koeswara, 1988).

Empati dan Feed Back, Umpan balik adalah informasi yang tersedia
bagi sumber yang memungkinkannya menilai keefektifan komunikasi yang
dilakukannya untuk mengadakan penyesuaian-penyesuaian atau perbaikan-
perbaikan dalam komunikasi selanjutnya.

Hambatan, ada dua macam hambatan dalam Fokus Komunikasi antar


budaya yaitu; Etnosentrisme didefinisikan sebagai Kepercayaan pada
superioritas inheren kelompok atau budayanya sendiri; etnosentrisme mungkin
disertai rasa jijik pada orang-orang lain yang tidak sekelompok; etnosentrisme
cenderung memandang rendah orang-orang lain yang tidak sekelompok dan
dianggap asing; etnosentrisme memandang dan mengukur budaya-budaya
asing dengan budayanya sendiri. (Mulyana:2000;70).

Masing-masing budaya akan saling merendahkan yang lain dan


membenarkan budaya diri sendiri, saling menolak, sehingga sangat potensial
muncul konflik di antaranya. Contoh konflik yang sudah terjadi misalnya suku
dayak dan suku madura yang sejak dulu terus terjadi. Kedua suku pedalaman
itu masing-masing tidak mau saling menerima dan menghormati kebudayaan
satu sama lain. Adanya anggapan bahwa budaya sendiri lah yang paling benar
sementra yang lainnya salah dan tidak bermutu tidak hanya berwujud konfik
namun sudah berbentuk pertikaian yang mengganas, keduanya sudah saling
mmbunuh atar anggota budaya yang lain.

Hambatan Komunikasi antar budaya selain Etnosentrisme yaitu;


Realisme, adalah suatu penekanan pada ras atau menitikberatkan
pertimbangan rasial. Kadang istilah ini merujuk pada suatu kepercayaan adanya
dan pentingnya kategori rasial. Dalam ideologi separatis rasial, istilah ini

2020 Komunikasi Antar Budaya


13 Drs. Nono Sungkono, MM
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
digunakan untuk menekankan perbedaan sosial dan budaya antar ras.
Walaupun istilah ini kadang digunakan sebagai kontras dari rasisme, istilah ini
dapat juga digunakan sebagai sinonim rasisme. Jika istilah rasisme umumnya
merujuk pada sifat individu dan diskriminasi institusional, rasialisme biasanya
merujuk pada suatu gerakan sosial atau politik yang mendukung teori rasisme.
Pendukung rasialisme menyatakan bahwa rasisme melambangkan supremasi
rasial dan karenanya memiliki maksud buruk, sedangkan rasialisme
menunjukkan suatu ketertarikan kuat pada isu-isu ras tanpa konotasi-konotasi
tersebut. Para rasialis menyatakan bahwa fokus mereka adalah pada
kebanggaan ras, Rasialisme di sini menjadi sangat berbahaya karena selain
menghambat keefektifan komunikasi antar budaya—antar ras yang berbeda,
rasialisme dapat menjadi pemicu pertikaian antar ras, di mana konflik yang
terjadi akan sulit sekali untuk didamaikan dan berlangsung lama.

2020 Komunikasi Antar Budaya


14 Drs. Nono Sungkono, MM
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Iklan

Daftar Pustaka
Alo Liliweri, Dasar-dasar Komunikasi Antarbudaya, Yogyakarta: Pustaka Pelajar;2013

Katt Soff Louis. O, 1992, Pengantar Filsafat Alih Bahasa Soejono Soemargono, Tiara
Wacana, Yogyakarta.
Mulyana Deddy dan Jalaluddin Rakhmat [Ed]. 2006. Komunikasi Antarbudaya: Panduan
Berkomunikasi dengan Orang-Orang Berbeda Budaya. Remaja Rosdakarya:
Bandung.

Mulyana, Dedy. 2009. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Remaja Rosdakarya:


Bandung

Schramm, Wilbur, Perihal membangun Jembatan, Dalam: Komunikasi Antar Budaya,


Panduan Berkomunikasi Dengan Orang-orang berbeda budaya, Editor: Dedy
Mulyana dan Jalaludin Rakhmat, Bandung: Remaja Rosdakarya. 2001

S.Djuarsa Sendjaya; Dedy Mulyana & Jalaludin Rakhmat, Bandung: Remaja


Rosdakarya. 2001

Sumarno, Kismiyati El Kariman, Ninis Agustini Damayani, 2004, Filsafat dan Etika
Komunikasi, Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, Jakarta.

2020 Komunikasi Antar Budaya


15 Drs. Nono Sungkono, MM
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai