Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
296 tayangan17 halaman

Laporan Prakarya Jahe

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 17

LAPORAN DOKUMEN HASIL PENGAMATAN

TANAMAN OBAT KELUARGA (JAHE)


(Dalam rangka memenuhi tugas Prakarya oleh Wilan Naini, S.,Pd,)

DI SUSUN :

NAMA : JUWITA AGUSTIANI MALAHIKA

KELAS: XI IPS 5

SMA NEGERI 1 KABILA

TAHUN AJARAN 2020/2021

1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia sangat kaya akan keanekaragaman hayati, diantaranya berupa
ratusan jenis tumbuhan/tanaman obat. Tumbuhan tersebut banyak
dimanfaatkan selain untuk penyembuhan dan pencegahan penyakit, juga
untuk peningkatan daya tahan tubuh, serta pengembalian kesegaran yang
pada akhirnya meningkatkan kesehatan masyarakat.
Jenis tanaman obat, pada umumnya lebih banyak tumbuh sebagai
tanaman liar, akan tetapi pada saat ini tanaman obat banyak ditanam di kebun
dan dilahan pekarangan. Oleh karena itu bibit tanaman obat banyak
dibutuhkan oleh masyarakat untuk ditanam di lahan pekarangan.
Tanaman Obat Keluarga (TOGA) adalah tanaman hasil budidaya
rumahan yang berkhasiat sebagai obat. Obat adalah suatu bahan atau panduan
bahanbahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan
diagnosis, mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan
penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rohaniah pada
manusia atau hewan dan untuk memperelok tubuh atau bagian tubuh manusia.
Obat dapat bersifat sebagai obat jika sesuai dengan dosis dan waktu yang
tepat. Obat juga bersifat racun bagi tubuh jika dikonsumsi dengan dosis yang
berlebihan. Hal ini menyebabkan pemberian obat kurang dapat
menyembuhkan karena salah penggunaan dan dosis yang tidak tepat.
Beberapa tanaman obat keluarga yang berkhasiat adalah jahe, kunyit,
dan temulawak. Jahe (Zingiber officinale Rosc.) adalah salah satu jenis
tanaman obat termasuk famili zingiberaceae dan memiliki banyak manfaat.
Salah satunya digunakan sebagai bahan mentah dalam pembuatan obat
modern maupun obat tradisional (Paimin et al.,2004). Kandungan senyawa
metabolit sekunder pada tanaman jahe adalah flavonoid, fenol, terpenoid dan
minyak atsiri. Senyawa metabolit sekunder yang dihasilkan tanaman jahe
umumnya dapat menghambat pertumbuhan kuman patogen pada manusia,
salah satunya adalah kuman Escherichia coli ( Nursal et al., 2006). Di

2
Indonesia,jahe telah di akrapi oleh sebagian warga di Indonesia.Nama-nama
daerah bagi jahe tersebut antara lain adalah hilia(Aceh),bahing(Batak Karo),
sipadeh atau sipodeh (sumatera barat), jahi(Lampung), jae(Jawa), jahe
(Sunda), jhai (Madura), pese (Bugis), lali (Irian). Tanaman ini dapat tumbuh
di daerah terbuka sampai agak ternaungi.Tanah yang di sukai berbahan
organic,berjenis atosol atau andosol dan berdainase baik.tanaman ini dapat
tumbuh mencapai ketinggian 900 m di atas permukaan lau.Budidaya jahe
biasanya dilakukan di lading secara monokultur atau
tumpangsari.Perbanyakan yang biasa dilakukan adalah secara vegetative
dengan perbanyakan rimpang.
Kunyit merupakan salah satu jenis tanaman obat yang banyak memiliki
manfaat dan banyak ditemukan diwilayah Indonesia. Kunyit merupakan jenis
rumput – rumputan, tingginya sekitar 1 meter dan bunganya muncul dari
puncuk batang semu dengan panjang sekitar 10 – 15 cm dan berwarna putih.
Umbi akarnya berwarna kuning tua, berbau wangi aromatis dan rasanya
sedikit manis. Bagian utamanya dari tanaman kunyit adalah rimpangnya yang
berada didalam tanah. Rimpangnya memiliki banyak cabang dan tumbuh
menjalar, rimpang induk biasanya berbentuk elips dengan kulit luarnya
berwarna jingga kekuning – kuningan (Hartati & Balittro., 2013).
Tanaman temulawak (Curcuma zanthorrihiza L.) merupakan tanaman
asli Indonesia yang tumbuh liar di hutan-hutan jati di Jawa dan Madura.
Tumbuhan semak berumur tahunan, batang semunya terdiri dari pelepah-
pelepah daun yang menyatu, mempunyai umbi batang. Tinggi tanaman antara
50-200 cm, bunganya berwarna putih kemerah-merahan atau kuning
bertangkai 1,5-3 cm berkelompok 3 sampai 4 buah. Tumbuhan ini tumbuh
subur pada tanah gembur, dan termasuk jenis temu-temuan yang sering
berbunga. Panen dapat dilakukan pada umur 7-12 bulan setelah tanam atau
daun telah menguning dan gugur. Sebagai bahan tanaman untuk bibit
digunakan tanaman sehat berumur 12 bulan (Hayani, 2006).
B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui tanaman obat keluarga dan tanaman jahe.

3
2. Untuk mengetahui media dan alat yang dibutuhkan saat proses
penanaman jahe.
3. Untuk mengetahui jadwal kegiatan penanaman tanaman obat keluarga
jahe.
4. Untuk mengetahui hasil pengamatan tanaman obat keluarga jahe.
C. MANFAAT
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber belajar yang memberikan
informasi mengenai budidaya tanaman obat keluarga (TOGA) melalui
penanaman secara langsung tanaman obat keluarga jahe juga dapat
menambah khasanah keilmuan dan memperluas terapan keilmuan peneliti
pada mata kuliah prakarya.

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI TANAMAN OBAT KELUARGA JAHE
1. Tanaman Obat Keluarga (TOGA)
a. Definisi
TOGA merupakan singkatan dari tanaman obat keluarga.
Tanaman obat keluarga adalah tanaman hasil budidaya yang
berkhasiat sebagai obat. Tanaman obat keluarga pada hakekatnya
adalah sebidang tanah baik di halaman rumah, kebun ataupun ladang
yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat
sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan
obatobatan, dan selanjutnya dapat disalurkan kepada masyarakat
(Tukimin, 2004). Istilah tanaman obat keluarga lebih mengacu
kepada penataan pekarangan. Jadi, tidak berarti tanaman yang
ditanam melulu tanaman hias yang berkhasiat obat (Muhlisah, 2006).
b. Jenis-jenis Tanaman untuk Tanaman Obat Keluarga (TOGA)
Penentuan jenis tanaman untuk ditanam sebagai TOGA di
pekarangan antara lain berdasarkan pertimbangan: luas pekarangan
yang tersedia, bentuk tanaman, sifat dan warna bunga atau
penarnpilannya, serta manfaatnya. Berdasarkan kriteria tersebut,
TOGA dapat dibedakan 6 kelompok tanaman antara lain :
1) Kelompok tanaman liar
Tanaman liar yaitu tanaman yang tumbuh di sembarang
tempat tanpa sengaja. Contohnya tanaman bluntas (Pluchea indica
L.) dan ciplukan (Physalis angulata).
2) Umbi-umbian
Tanaman umbi-umbian merupakan satu organ dari
tumbuhan yang merupakan modifikasi dari organ lain dan
berfungsi sebagai penyimpan zat tertentu (umumnya karbohidrat).
Organ yang dimodifikasi dapat berupa daun, batang, atau akar.
Bentuk modifikasi ini biasanya adalah pembesaran ukuran dengan

5
perubahan anatomi yang sangat jelas terlihat. Berdasarkan asal
terbentuknya tanaman umbi-umbian terbagi menjadi tiga
kelompok yaitu :
- Umbi batang
- Umbi akar
- Umbi lapis
3) Tanaman pagar hidup
Tanaman pagar hidup adalah tumbuhan yang ditanam
ditepi-tepi untuk bermacam-macam kegunaan, di antaranya
pembatas antara ladang dengan jalan setapak dan pembatas antara
petak ladang dengan petak lainnya, juga untuk keindahan.
Tanaman yang ditanam dapat berupa tanaman yang bisa dipanen
seperti sayuran, biasanya beluntas dipakai untuk diambil daunnya
untuk pengobatan atau sayur-sayuran.
4) Tanaman hias merambat
Tanaman hias merambat terdiri atas tanaman-tanaman yang
tumbuhnya merambat, baik di atas tanah, merambat pada tanaman
lain maupun merambat pada benda-benda mati disekitarnya
seperti tembok, tiang, ataupun patung kayu dan batu. Meskipun
tanaman hias jenis ini dapat merambat pada tanaman lain, namun
bukan berarti tanaman ini termasuk benalu. Beberapa jenis
tanaman hias merambat misalnya sutera Bombay (Portulaca
grandiflora), ivy, dan sirih gading. Sedangkan yang dimaksud
dengan tanaman hias adalah semua tanaman yang dibudidayakan
dengan tujuan untuk dinikmati keindahannya.
5) Tanaman hias perdu
Tanaman hias perdu memiliki arti jenis tumbuhan penutup
dengan spesifikasi ketinggian dibawah 6 meter.
6) Tanaman pohon peneduh
Tanaman peneduh adalah jenis tanaman berbentuk pohon
dengan tinggi percabangan lebih dari 2 meter, percabangan

6
melebar ke samping seperti pohon yang rindang, dapat
memberikan keteduhan dan menahan silau cahaya matahari,
terutama bagi pejalan kaki (Fadhli, 2005).
2. Tanaman Obat Keluarga Jahe
a. Morfologi Jahe

Klasifikasi jahe
Regnum : Plantae
Divisio : Ptereidophyta
Sub-Diviso : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Scitinaminae
Famili : Zngiberaceae
Genus : Zingiber
Spesies : Zingiber officinale rose
Jahe merupakan tanaman terna tahunan dengan batang semu
yang tumbuh tegak tingginya berkisar  0,3-0,7 m dengan akar
romping yang bias bertahan lama di dalam tanah. Akar rimpang itu
mampu mengeluarkan tunas baru untuk mengganti daun dan batang
yang sudah mati. Tanaman jahe ini terdiri atas bagian akar, daun,
bunga. Berikut ini pembagiannya:
1) Akar
Akar merupakan bagian terpenting dari tanaman jahe. Pada
bagian ini tumbuh tunas-tunas baru yang kelak akan menjadi
tanaman. Akar tungganl (rimpang) bertahan kuat di dalam tanah
dan makin membesar dengan pertambahan usia serta membentuk
Rhizoma-Rhizoma baru. Akar rimpang jahe memiliki banyak
kegunaan mulai sebagai bumbu masak, obat-obatan, sampai
menjadi minyak jahe oleh karenanya penanaman tanaman jahe
bertujuan urntuk memperoleh rimpangnya. Rimpang jahe
memiliki aroma yang khas, dipotong bewarna putih, kuning atau

7
jingga. Sementara bagian luarnya kuning kotor, atau bila telah tua
menjadi agak coklat keabuan.
2) Batang
Batang tanaman mrupakan batang yang semu yang tumbuh
tegak lurus. Batang itu terdiri dari seludang-seludang daun
tanaman dan pelepah daun menutupi batang. Bagian luar batang
agak licin dan sedikit mengkilap bewarna hijau tua.Biasanya
batang dihiasi titik-titik bewarna putih, batang ini biasanya basah
dan mengandung banyak air, sehingga tergolong tanaman herbal.
Batang jahe merupakan batang semu dengan tinggi 30-100 cm.
3) Daun
Daun menyirip (berbentuk lonjong dan lancip) dengan
panjang 5-25 cm dan lebar kira-kira 0,8-2,5cm  menyerupai daun
rumput-rumputan besar.Pada bagian atas  daun lebar dengan
ujung bagian agak lancip, bertangkai pendek,berwarna hijau tua
agak mengkilap. Bila daun mati maka pangkal tangkai tetap hidup
di dalam tanah, kalau bertunas dan menjadi akar rimpang baru.
4) Bunga
Bunga jahe berupa bulir yang berbentuk kincir, tidak
berbulu, dengan panjang 5-7 cmdan garis tengah 2-2,5 cm. Bulir
itu menempel pada tangkai bulir yang keluar dari akar rimpang
dengan panjang 15-25 cm. Tangkai bulir dikellingi oleh daun
pelindung yang berbentuk bulat lonjong, berujung runcing dengan
tepi bearna merah, ungu, atau hijau kekuningan.
Bunga terletak pada ketiak daun pelindung dengan beberapa
bentuk, yakni panjang, bulat telur, lonjong, runcing atau tumpul.
Daun bunga berbentuk memiliki gigi kancil yang tumpul dengan
panjang 1-1,2 cm. Sedang dua mahkota bagian bawah berbrntuk
tabung yang terdiri dari tiga bibir dengan bentuk pisau lipat
panjang serta bewarna kuning kehijauan. Pada bunga jahe, benang

8
sari hanya dapat dibuahi hanya sebuah sedangkan sebuah benang
sari lain telah berubah menjadi bentuk daun.
b. Habitat Jahe
Tanaman ini dapat tumbuh di daerah terbuka sampai agak
ternaungi. Tanah yang disukai adalah tanah yang gembur, subur,
berhumus, berbahan organik tingggi, dan berdrainase serta berairasi
baik. Jahe merupakan tanaman monokotil yang memiliki akar
serabut yang tumbuhnya tidak begitu dalam.
Kedalaman optimal pengolahan tanah bagi tanaman jahe
sekitar 10-20 cm. Tanaman jahe sangat bergantung pada
ketersediaan air, karena jahe membutuhkan 7-9 bulan basah sebelum
mengalami masa senenscen, Curah hujan yang sangat dibutuhkan
tanaman ini antara 2500-4000 mm per bulan.
c. Jenis-Jenis Jahe
Jahe di bedakan menjadi tiga jenis berdasarkan ukuran,bentuk
dan warna rimpangnya,yaitu:
1) Jahe Gajah
Jahe gajah merupakan jahe yang paling disukai di
pasaran internasional. Memiliki rimpang yang besar,gemuk,dan
rasanua tidak terlalu pedas. Jahe ini biasa dikonsumsi baik saat
berumur muda taupun berumur tua,baik jahe tua ataupun jahe
lahan.
2) Jahe Kuning
Jahe ini merupakan jahe yang banyak di gunakan sebagai
bumbu masakan, terutama untuk konsumsi lokal. Kandungan
minyak asirinya lebih tinggi di bandingkan jahe badak, maka
dari itu rasa dan aromanya lebih pedas. Ukuran rimpang sedang
dan warna kuning.
3) Jahe Merah
Jahe ini memiliki kandungan minyak asiri tinggi dan rasa
yang paling pedas, sehingga cocok untuk bahan dasar farmasi

9
dan jamu atau di ektraks oleoresin dan minyak asirinya. Ukuran
rimpangnya paling kecil dengan wana merah, dengan serat lebih
besar dibanding jahe biasa.
d. Perkembangbiakan Jahe
Perkembangbiakan jahe dalam dilakukan dengan beberapa
cara. Cara yang paling banyak dilakukan adalah cara vegetative
denagn menggunakan rimpangnya. Sedangkan vegetative lain adalah
menggunakan rumpunnya. Car lain adalah dengan kultur jaringan
(tissue culture). Cara ini adalah memperbanyak tanaman dengan
menggunakan jaringan dari salah satu bagian tanaman. Cara kultur
jaringan dapat memberikan hasil yang cepat, banyak, dan hasilnya
sama persis dengan tanaman induknya. Hanya saja diperlukan
pengetahuan, keterampilan serta peralatan laboratorium yang tidak
murah.
e. Kegunaan dan Khasiat Jahe
Jahe digunakan sebagai obat tradisional sejak zaman
dahulu.Jahe segar dan kering banyak digunakan sebagai bumbu
masak dan pember aroma makanan.Jahe segar juga dapat dgunakan
sebagai obat.misalnya obat sakit tenggorokan, selesma, batuk,
penyakit radang sendi tulang, jahe juga dipakai untuk meningkatkan
pembersihan tubuh melalui kerigat,mengobati mual dan muntah,
dapat juga digunakan sebgai penghangat badan yang bisa  dikenal
dengan “ Bandrek”. Penelitian modern telah membuktikan manfaat
jahe sebagai berikut :
- Menurunkan tekanan darah. Hal ini terjadi karena jahe
merangsang pelepasan hormone adrenalin dan memperlebar
pembuluh darah, akibatnya darah mengalir lebih cepat dan lancar
dan memperingan keja jantung memompa darah.
- Membantu pencernaan ,kaena jahe mengandung enzim
pencernaan yaitu protease dan lipase, masing-masing mencerna
ptotein dan lemak.

10
- Gingerol, yaitu mencegah penggumpalan darah. Mnecegah
penggumpalan pembuluh darah, penyebab utama stroke, dan
serangan jantung juga membantu penurunan kadar kolesterol.
- Mencegah mual, jahe mampu memblok serotonin yaitu senyawa
kimia yang dapat menyebabkan perut berkontraksi  sehinnga
timbul rasa mual.
- Membuat lambung menjadi aman,meringankan kram perut dan
membantu mengeluarkan angin.
- Jahe mengandung anti oksidan yang membantu menetralkan efek
merusak yang disebabkan oleh radikal bebas dalam tubuh.
f. Jahe Sebagai Obat Praktis
1) Untuk mengobati Rematik, Caranya : siapkan 1 atau 2 rimpang
jahe, panaskan rimpang tersebut diatas api dan kemudian tumbuk.
Tempel tumbuka jahe tersebut di atas tubuh yang sakit rematik.
2) Untuk mengobati gatak-galat, tumbuk rimpang jahe dan oleskan
lngsung pada daerah yang gatal.
3) Untuk gigitan ular yang beracun, caranya : rimpang jahe
ditumbuk dan diberi sedikit garam,kemudian tempelkan pada
yang sakit.
4) Untuk mencegah mabuk dakam perjalanan, caranya:  minum
wedang jahe sebelum bepergian. Masukan kedalam segelas air
panas, beri madu secukupnya, lalu di minum.
5) Mengatasi influenza, caranya: Taga garam ditanbah daun mentol,
2gr jeruk kering, 2gr kayu manis, direbus secara bersamaan.
Kemuadian airnya diminum saat masih hangat kuku.
6) Sebagai obat batuk, caranya: rimpang jahe ditumbuk,tambahkan
madu dan air hangat lalu diminum.

11
B. MEDIA DAN ALAT
1. Media

NO MEDIA GAMBAR FUNGSI

Untuk
menggemburkan
1 Sekam
dan menyuburkan
tanah

Untuk
2 Tanah Humus menyuburkan
tanaman
Sebagai media
3 Jahe
tanam
Untuk
mengendalikan dan
4 Fungisida Antracol
mengatasi jamur
pada tanaman

2. Alat

N
ALAT GAMBAR FUNGSI
O
Alat untuk
1 Tajak
mengais tanah
Sebagai wadah
pengganti pot
2 Polibag
dalam media
tanam

C. JADWAL KEGIATAN

12
WAKTU
NO KEGIATAN DOKUMENTASI
KEGIATAN
Rabu, 23
1 Menyiapkan Polibag
September 2020
Rabu, 23
2 Mencari Media Tanam
September 2020
Rabu, 23
3 Mencari Bibit Jahe
September 2020

Rabu, 23
4 Proses Penanaman
September 2020

D. DATA HASIL PENGAMATAN


1. Data Hasil Penelitian

KURANG
NO PENGAMATAN BAIK KETERANGAN
BAIK
Saat Bibit
Sabtu, 03 Oktober
1 Tanaman Obat 
2020
keluarga Tumbuh
Rata-rata Tinggi
Minggu, 15 November
2 Tanaman Obat 
2020
Keluarga
Keadaan daun
Tanaman Obat Rabu, 18 November
3 
Keluarga selama 2 2020
Bulan
Keadaan Batang
Tanaman Obat Rabu, 18 November
4 
Keluarga selama 2 2020
Bulan

E. FOTO TANAMAN OBAT KELUARGA

13
Gambar 1 Tanaman Jahe Hari Ke 9

Gambar 2 Tanaman Jahe Hari Ke 14

Gambar 3 Tanaman Jahe Hari Ke 31

14
Gambar 4 Tanaman Jahe Hari Ke 45

Gambar 5 Tanaman Jahe Hari Ke 57

BAB III

15
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Jadi kesimpulan dari hasil pengamatan ini adalah jahe merupakan
tanaman rimpang yang popular sebagai rempah-rempah dan bahan obat
keluarga. Rimpahnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas
tengah. Jahe mempunyai banyak manfaat bagi manusia diantaranya dapat
mengobati penyakit juga sebagai rasa pada makanan..
B. SARAN
Saya rasa bahwa budi daya dari tanaman obat keluarga jahe ini harus
dikembangkan dan di budidayakan. Hal ini karena tanaman obat keluarga
jahe memiliki manfaat yang besar bagi manusia.

DAFTAR PUSTAKA

16
Fadhli.2005. Pendugaan Potensi Karbon dan Limbah Pemanenan Pada Tegakan
Acacia mangium Willd (Studi Kasus di BKPH Parangpanjang, KPH Bogor,
PT. Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten) [Skripsi]. Bogor: Fakultas
Kehutanan IPB
Hartati, S.Y., Balittro. (2013). Khasiat Kunyit Sebagai Obat Tradisional dan
Manfaat Lainnya. Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri.
Jurnal Puslitbang Perkebunan. 19 : 5 - 9.
Muhlisah, F., 2011, Tanaman Obat Keluarga, Jakarta, Penebar Swadaya.
Nursal, Wulandari, S., Juwita, W.S. 2006. Bioaktifitas Ekstrak Jahe (Zingiber
officinale) dalam Menghambat Pertumbuhan Koloni Bakteri Eschericia
Coli dan Bacillus Subtilis, Jurnal Biogenesis Vol. 2(2): 64-66.
Paimin, FB dan Murhananto. 2004. Budi Daya Pengolahan, Perdagangan Jahe.
Penebar swadaya. Jakarta : 4-11.
Tukimin. 2004. Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) untuk Kesehatan
Keluarga. USU digital library.

17

Anda mungkin juga menyukai