Sturkturalisme Dan Post Strukturalisme
Sturkturalisme Dan Post Strukturalisme
Sturkturalisme Dan Post Strukturalisme
5D
1185030147
Strukturalisme muncul sekitar paruh kedua abad ke-20 dan berkembang menjadi salah
satu pendekatan yang paling populer di bidang akademik berkaitan dengan analisis bahasa,
budaya, dan masyarakat. Istilah Strukturalisme itu sendiri muncul dalam karya-karya antropolog
Perancis Claude Lévi-Strauss, yang menyebabkan gerakan strukturalis di Perancis. Salah satu
tokoh yang dianggap sebagai penggagasa aliran ini yaitu Ferdinand de Saussure (1857-1913).
Saussure dikenal sebagai pendiri ilmu yang mempelajari tanda atau semiotika. Walaupun
Saussure sendiri menyebutnya bukan semiotika tetapi semiology, selain itu Saussure juga dikenal
sebagai bapak linguistik modern. Kajian tentang strukturalisme meliputi lapangan yang cukup
luas dan melibatkan banyak ahli sastra dan linguistik. Dari sisi subtansi dan pandangan para ahli,
strukturalisme juga mempunyai aspek yang luas, antara lain ia dapat dipahami sebagai:
-Sebagai metode
-Sebagai kajian polemik tentang teori puisi antara Jacobson dan Levi-Strauss versus Riffaterre
dengan konsep superreadernya.
Strukturalisme adalah cara mencari realitas tidak dalam hal-hal individu, tetapi dalam
hubungan di antara mereka. Dalam strukturalisme, form (bentuk) adalah bagian dari struktur, dan
struktur fakta (dalam teks sastra) memuat struktur masalah sebagai bagian dari totalitas masalah
yang ada dalam fakta sastra. Dalam konteks ini, strukturalisme berusaha untuk mengeksplorasi
hubungan antara sistem sastra dan budaya yang merupakan bagian darinya. Strukturalisme juga
mendekati dunia teks yang senantiasa mempertimbangkan aspek semantik dari setiap fitur
tekstualnya (Scholes, 1977:4, 11-12). Strukturalisme membuka diri terhadap kritik atas
konsepnya sendiri dari kaum strukturalis dan juga dari ahli-ahli teori yang lain.
1. Diakronis dan sinkronis: penelitian suatu bidang ilmu tidak hanya dapat dilakukan secara
diakronis (menurut perkembangannya) melainkan juga secara sinkronis (penelitian
dilakukan terhadap unsur-unsur struktur yang sezaman)
2. Langue dan parole: langue adalah penelitian bahasa yang mengandung kaidah-kaidah,
telah menjadi milik masyarakat, dan telah menjadi konvensi. Sementara parole adalah
penelitian terhadap ujaran yang dihasilkan secara individual.
3. Sintagmatik dan Paradikmatik (asosiatif): sintagmatik adalah hubungan antara unsur
yang berurutan (struktur) dan paradikmatik adalah hubungan antara unsur yang hadir dan
yang tidak hadir, dan dapat saling menggantikan, bersifat asosiatif (sistem).
4. Penanda dan Petanda: Saussure menampilkan tiga istilah dalam teoi ini, yaitu tanda
bahasa (sign), penanda (signifier) dan petanda (signified). Menurutnya setiap tanda
bahasa mempunyai dua sisi yang tidak terpisahkan yaitu penanda (imaji bunyi) dan
petanda (konsep). Sebagai contoh kalau kita mendengan kata rumah langsung tergambar
dalam pikiran kita konsep rumah.