Tugas Resensi Novel Bahasa Indonesia
Tugas Resensi Novel Bahasa Indonesia
Tugas Resensi Novel Bahasa Indonesia
Novel ini ditulis oleh Rintik sedu merupakan nama akun Instagram yang
dipilih oleh Nadhifa Allya Tsana untuk memposting tulisan- tulisannya. Tsana
yang lahir di Jakarta, 4 Mei 1998, sudah mulai menulis sejak di bangku SMA.
Bermula gemar menulis sajak dan prosa di Blogspot. Saat ini ia sedang
menempuh Pendidikan di Politeknik Kesehatan Jakarta II jurusan Teknik
Elektromedik. Beberapa karyanya yang sudah diterbit adalah Geez& Ann #1
(2017), Geez & Ann #2 (2017), Rahasia Geez (2018) dan Kata (2018).
Saya mengetahui mengenai novel ini secara tidak sengaja saat saya
berkunjung ke salah satu toko buku ternama. Saat melihat cover dari novel ini saja
sudah sangat menarik. Novel yang dibalut dengan siluet dua orang yang sedang
memandang senja. Cerita di dalamnya sudah pasti mengisahkan Binta, Nugraha
dan Biru seperti yang tertulis di cover belakang buku ini.
Novel ini bercerita tentang tokoh Binta Dineshcara, atau yang biasa disapa
Binta, seorang mahasiswi jurusan ilmu komunikasi yang berparas cantik. Namun
di sisi lain ia sangat tertutup dan cuek, membuat dirinya tak memiliki banyak
teman. Binta lebih senang tenggelam bersama dunianya yang kelam dan hitam itu,
menurutnya.
Masalah hidup selalu datang menghampiri Binta . Ketika usia ia 5 tahun,
ayah nya meninggalkan Binta dan ibunya. Sehingga ibunya mengidap penyakit
Skizofrenia, yaitu penyakit kejiwaan yang membuat si penderita tidak bisa
membedakan mana yang nyata dan mana yang ada di dalam pikirannya. Selama
15 tahun berlalu, ibu Binta hanya diam dan mengamuk ketika perasaannya sedang
tidak baik. Binta adalah seorang yang sangat sulit untuk diajak bergaul,ini
dikarenakan ia berfikir ia lebih baik mengurus ibunya di rumah daripada bergaul
bersama teman-temannya. Ia hanya memiliki satu teman, Cahyo. Bahkan Cahyo
saja membutuhkan waktu yang sangat lama agar ia bisa menjadi sahabat Binta.
Cahyo sudah tau sifat Binta, ia juga sudah akrab dengan Ibunya Binta dan ia
sudah tau masalah hidup apa saja yang sedang dihadapi oleh Binta.
Binta menempuh pendidikan di salah satu universitas negeri ternama di
Jakarta. Binta merupakan mahasiswi semester tiga di jurusan Ilmu Komunikasi.
Kehidupan Binta di kampus pun tak begitu menyenangkan, sehari-hari di kampus
pun, Binta hanya duduk dan mendengarkan musik melalui Walkman kesayangan
nya, ia lebih senang menghabiskan waktunya dengan kesendirian yang ia buat.
Binta sering sekali dikeluarkan dari kelas oleh dosen. Bagi Binta, itu adalah hal
yang biasa, untung saja setiap Binta lagi merasa bosan dan jenuh Cahyo selalu
ada untuknya, Cahyo sangat sabar menghadapi Binta. Cahyo sudah sering
menasihati Binta tetapi tetap saja Binta keras kepala.
Cahyo berkali-kali memperkenalkan teman laki-laki nya kepada Binta,
tetapi Binta selalu menolak. Tetapi untuk kali ini, ada sosok laki-laki dari Jurusan
Arsitektur ingin berkenalan dengan Binta. Tetap saja Binta selalu menolak ajakan
berkenalan itu. Laki-laki tersebut bernama Nugraha, atau biasa dipanggil Nug,
laki-laki populer di kalangan anak arsitek, Nugraha merupakan laki-laki tampan
dan pintar. Ia digambarkan seseorang yang memiliki seribu kotak kesabaran
terlebih dalam menghadapi Binta yang begitu cuek. Selama pendekatan dengan
Binta, hanya ada penolakan dan juga usiran untuknya agar menyerah saja, itu
yang hanya Nug terima, namun karena itulah Nug masih bertahan dan terus saja
memperjuangkan Binta, bahkan hampir saja Binta luluh dengan kegigihan Nug.
Bukan Nugraha jika akhirnya memilih menyerah dan pergi.. Berbagai cara
dilakukan Nugraha agar ia diterima sebagai teman oleh Binta. Binta mengira
dengan menunjukkan dunianya kepada Nugraha, membuat laki-laki itu membenci
Binta dan pergi. Tapi dugaan Binta salah. Nugraha justru semakin ingin mengenal
Binta. Bahkan Nugraha ikut mengasuh mamanya Binta. Nugraha tidak akan
menyerah sebelum Binta mengizinkannya untuk mencintainya.
Sementara di Jakarta, makhluk aneh yang tak kenal menyerah masih selalu
ada untuk Binta, dan menjadi penawar sakit yang Binta rasakan. Sampai suatu
Ketika Binta sudah mulai menerima kehadiran Nugraha di kehidupannya.
Ternyata ada sebuah kesalah pahaman yang membuat Binta dan Nugraha saling
berjauhan satu sama lain. Dan mereka pun memilih untuk pergi dari Jakarta.
Lantas apakah kisah mereka akan berakhir di sini ? Kalian bisa membaca
kelanjutan nya di novel Kata.
Alur dalam novel Kata ini campuran. Alur maju saat awal bab
menceritakan mengenai Binta dan kehidupannya. Saat ia bertemu dengan sosok
laki-laki aneh bernama Nugraha, yang selalu menggangu nya. Alur mundur saat
pertengahan bab menceritakan kembali kenangan masa lalu Binta dengan Biru
semasa kecil. Kembali lagi ke alur maju menceritakan kehidupan Binta setelah
Biru kembali ke Jakarta.
Novel Kata mengadopsi sudut pandang orang ketiga serba tahu. Di mana
Tsana, sang penulis, sangat mengetahui setiap detail kejadian dan konflik batin
yang dirasakan oleh setiap tokohnya.
Ada suatu kutipan dari novel ini yang sangat saya sukai, yakni
“Perempuan itu harus pintar, bukan untuk siapa-siapa, bukan untuk jadi kaya, tapi
untuk melahirkaan anak yang pintar seperti ibunya. Lagi pula, perempuan harus
punya pendidikan karena dari situ ia dihargai.”
Banyak amanat yang dapat diambil dari novel ini diantaranya berusahalah
jujur dengan perasaan sendiri, belajar untuk berdamain dengan masa lalu, boleh
cinta tapi jangan jadi ‘buta’, berusahalah tegas dalam mengambil keputusan dan
masih banyak lagi.
Keunggulan dari novel ini adalah novel ini sangat menarik untuk dibaca.
Karena dari segi cerita maupun penulisan kata, sangat mudah dipahami oleh para
pembaca. Di setiap bab nya selalu memiliki penuh kejutan baru, sehingga
pembaca dibuat penasaran. Cover buku nya juga cukup sederhana namun cantik,
didominasi oleh warna jingga dan terdapat siluet dari sepasang kekasih yang
menghadap ke senja di depan nya. Di setiap babnya, juga dilengkapi ilustrasi
pendukung yang memanjakan mata pembaca.