Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

10 - Preskripsi III - 4

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

FARMASETIKA LANJUT (F210)


PRESKRIPSI 4A

Disusun oleh:
Dian Aning Pratiwi
P17335119010
1A

POLTEKKES KEMENKES BANDUNG


JURUSAN FARMASI
2020
A. TUJUAN
Dapat membuat sediaan eliksir sesuai dengan resep.
B. HARI , TANGGAL PRAKTIKUM, NOMOR MEJA
Hari : Jumat
Tanggal : 7 Februari 2020
No Meja : 7
C. PRESKRIPSI
Preskripsi 4A
dr. Zulkifli Muhammad Ali
Jl. Tubagus Ismail 10A Bandung. Telp. 2501234
SIP : 441/3219-DINKES/154-SIP-I-DUM/III/2018

R/ Eliksir Diphenhidramin 60ml


S 4 dd cth l

Pro: Budi (10tahun)

*eliksir diphenhidramin I dengan kekuatan


sediaan 12.5mg/cth (tuliskan di permasalahan
penyelesaian), pada formula baku cantumkan
formula eliksir diphenhidramin I dan II.
Perbaikan resep
Preskripsi 4A
dr. Zulkifli Muhammad Ali
Jl. Tubagus Ismail 10A Bandung. Telp. 2501234
SIP : 441/3219-DINKES/154-SIP-I-DUM/III/2018
Bandung, 7 Februari 2020

R/ Eliksir Diphenhidramin 60ml


S 4 dd cth l

Pro: Budi (10tahun)

*eliksir diphenhidramin I dengan kekuatan


sediaan 12.5mg/cth (tuliskan di permasalahan
penyelesaian), pada formula baku cantumkan
formula eliksir diphenhidramin I dan II.

D. KELENGKAPAN RESEP
Paraf dokter?
Tanggal pembuatan resep?
Tempat pembuatan resep?

1
E. DAFTAR OBAT (disertai logo)
No Nama Obat Daftar Obat Logo

1 Diphenhidramin HCl Obat bebas terbatas

F. ETIKET
Apotek Embrio 19
Jl. Eyckman No.24 Bandung Tlp.022-2030347
Apoteker : Dra. Ganthina S, M.Si., Apt.
SIPA: 19630628/SIPA_32.73/2016/2116
No.4A Tgl. 07-02-2020
Budi
Sehari empat kali satu sendok teh

G. LABEL

BEYOND USED DATE - 14 HARI

KOCOK DAHULU

OBAT INI MENYEBABKAN MENGANTUK


JANGAN MENGENDARAI KENDARAAN BERMOTOR ATAU
MENJALANKAN MESIN

H. FORMULA BAKU
FORNAS EDISI II 1978 Halaman 112
Diphenhydramini Elixir I
Tiap 5 ml mengandung:
Diphenhydramini Hydrochloridum 12,5 mg
Aethanolum 750 µl
Sirupus simplex 1,75 mg
Zat tambahan yang cocok secukupnya
Aqua destilata hingga 5 ml
Diphenhydramini Elixir II
Tiap 5 ml mengandung:
Diphenhydramini Hydrochloridum 1,5 mg
Ammonii Chlodirum 13 mg
Natrii Citras 5,5 mg
Mentholum 1,1 mg

2
Aethanolum 90% 250 µm
Sirupus simplex hingga 5 ml
I. PEMERIAN
1. Diphenhydramin Hidrochlorida
Zat Aktif Diphenhydramine Hidrochlorida
Sinomin -
Struktur

(Farmakope Indonesia Edisi V 2014 Halaman 315. softcopy)


Rumus Molekul C17H21NO.HC1 (BM 291,82)
(Farmakope Indonesia Edisi V 2014 Halaman 315. softcopy)

Pemerian Serbuk habiur; putih; tidak berbau. Jika


terkena cahaya, perlahan-lahan warna menjadi gelap.
Larutan praktis netral terhadap kertas lakmus P.
(Farmakope Indonesia Edisi V 2014 Halaman 315. softcopy)
Kelarutan Mudah larut dalam air, dalam etanol dan
dalam kioroform; agak sukar larut dalam aseton; sangat
sukar larut dalam benzen dan dalam eter
(Farmakope Indonesia Edisi V 2014 Halaman 315. softcopy)

Khasiat Antihistamin

2. Aethanolum
Zat Aktif Aethanolum/Etanol
Sinomin Alkohol
Struktur CH3-CH2-OH
(Farmakope Indonesia Edisi V 2014 Halaman 399. softcopy)
Rumus Molekul C4H6O (BM 46,07)
(Farmakope Indonesia Edisi V 2014 Halaman 399. softcopy)

Pemerian Cairan mudah menguap, jernih, tidak


benwarna; bau khas dan menyebabkan rasa terbakar pada
lidah. Mudah menguap walaupun pada suhu rendah dan
mendidih pada suhu 78°, mudah terbakar.
(Farmakope Indonesia Edisi V 2014 Halaman 399. softcopy)
Kelarutan Bercampur dengan air dan praktis bercampur
dengan semua pelarut organik.
(Farmakope Indonesia Edisi V 2014 Halaman 399. softcopy)
Khasiat Antispetik, zat tambahan

3
3. Sirupus simplex
Zat tambahan Sirupus simplex
Sinomin -
Struktur -
Rumus Molekul -

Pemerian Cairan jenuh tidak berwarna


(Farmakope Indonesia Edisi III 1978 Halaman 567)
Kelarutan -
Khasiat Corrigen Saporis

4. Aquadestilata
Zat tambahan Aquadestilata
Sinomin -
Struktur -
Rumus Molekul -

Pemerian Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak mempunyai


rasa.
(Farmakope Indonesia Edisi III 1979 Halaman 567)
Kelarutan -
Khasiat Zat tambahan

5. Oleum Citri
Zat tambahan Oleum Citri
Sinomin Minyak jeruk
Struktur -
Rumus Molekul -
Pemerian Cairan pucat samap kuning tua bau khas enak
(Farmakope Indonesia Edisi III 1979 Halaman
455)
Kelarutan -
Khasiat Corrigen Odoris

J. PERMASALAHAN DAN PENYELESAIAN PERACIKAN


Permasalahan Peracikan Penyelesaian Peracikan
Terdapat dua formula baku Diphenhydramin Digunakan formula baku Diphenhidramin Elixir
elixir yaitu Diphenhidramin I dan II. I.

Air yang digunakan untuk melarutkan Air yang digunakan untuk melarutkan
Diphenhidramin HCl terlalu sedikit. Diphenhidramin HCl dinaikan menjadi 3 ml.

4
Kadar Etanol dalam resep melebih batas Kadar Etanol diturunkan.
maksimum kadar yang seharusnya.
Digunakan zat tambahan yang cocok. Digunkan Oleum Citri sebgai zat tambahan
sebanyak 1tetes dan beratnya diabaikan.

K. PERHITUNGAN DOSIS LAZIM DAN DOSIS MAKSIMAL


Dosis Diphenhidramin HCl (reaksi alergi): 6-12
tahun 12.5-25 mg setiap 4-6 jam, sehari tidak
lebih dari 150mg.
Diphenhidramin HCl
I sendok teh= 5 ml
1 kali = 1 x 12,5 mg = 12,5 mg
1 hari= 4 x 12,5 mg = 50 mg
Dosis tidak overdose atau underdose, resep dapat dibuat.
L. ALAT
No Alat Jumlah
1 Beaker Glass 250 ml 3 Buah
2 Gelas Ukur 10 ml 1 Buah
3 Corong Kaca 1 Buah
4 Batang Pengaduk 1 Buah
5 Spatula 1 Buah
6 Gelas Ukur 100 ml 1 Buah
7 Beaker Glass 50 ml 1 Buah
8 Beaker Glass 100 ml 1 buah

M. WADAH
Botol kaca berwarna coklat 100 ml
N. PENIMBANGAN
No Nama Bahan Perhitungan Penimbangan
1 Diphenhydramin HCl 60 ml
5 ml
x12,5 mg = 150 mg ≈ 0,15 gram
2 Aquades untuk melarutkan Kelarutan 1-10
Diphenhydramin HCl 0,15 gram x1 ml = 0,15 ml →3 ml
3 Etanol 750 µl = 0,75 ml
60 ml
5 ml
x0,75 ml = 9 ml

Kadar Etanol dalam resep:


9 ml
60 ml
x100% = 15%
(𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑚𝑒𝑙𝑒𝑏𝑖ℎ𝑖 𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚)

5
Kadar Etanol diturunkan menjadi 5%
15%
=3
5%
9 𝑚𝑙
3
= 3 𝑚𝑙
4 Sirupus simplex 60 ml
5 ml
x1,75 ml = 21 ml

5 Aquades 60 ml – (3 ml+9 ml+21ml+4 ml+0,15 ml)


60 ml – 37,15 ml
22, 85 ml → tambahkan hingga 60 ml

O. PROSEDUR PEMBUATAN
1. Alat dan bahan disiapkan
2. Timbangan disetarakan
3. Botol dikalibrasi sebanyak 60 ml menggunakan air keran, lalu ditandai, bilas
menggunakan aquades 2 kali 2ml
4. Diphenhidramin HCl ditimbang sebanyak 150 mg
5. Aquades diukur sebanyak 3 ml dengan gelas ukur
6. Diphenhidramin HCl dilarutkan dalam beaker glass 50 ml dengan Aquades yang sudah
diukur
7. Diphenhidramin HCl yang sudah larut dimasukan kedalam botol menggunakan corong
kaca
8. Beaker glass dibilas sebnyak 2 kali 2 ml menggunakan Aquades
9. Etanol diukur sebanyak 3 ml menggunakan gelas ukur lalu dimasukan ke dalam botol
dengan corong kaca
10. Sirupus Simplex diukur sebanyak 21 ml lalu dimasukan ke dalam botol kaca
11. Aquades diukur sebanyak 28,85 ml = 29 ml, lalu dimasukan ke dalam botol
12. Ditambahkan Oleum Citri sebanyak 1 tetes ke dalam botol
13. Botol ditutup, lalu dikocok hingga homogen
14. Botol diberi etiket dan label lalu diserahkan
P. PEMBAHASAN
Sedian yang dibuat pada preskripsi 4A merupakan eliksir yang memiliki zat berkhasiat
yaitu Diphenhidramin HCl. Menurut Formularium Nasional tahun 1978 2 formula baku
dari Eliksir Diphenhidramin yaitu Eliksir Diphenhidramin I dan Eliksir Diphenhidramin
II. Formula baku yang digunakan untuk resep ini yaitu Eliksir Diphenhidramin I, tiap 5 ml
mengandung Diphenhidramin HCl 125 mg, Aethanolum 750µl, Sirupus Simplex 1,75 ml,
Aquadestilata ditambahkan hingga 5 ml dan zat tambahan yang cocok. Zat tambahan yang
digunakan untuk resep ini adalah Oleum Citri yang digunakan sebanyak 1 tetes. Etanol

6
dalam resep ini setelah dihitung melebih kadar maksimum yang seharusnya untuk anak-
anak, sehingga kadar diturunkan menjadi 5%. Diphenhidramin HCl memiliki dosis
pemakaian untuk usia 6-12 tahun yaitu 12,5-25 mg setiap 4-6 jam, sehari tidak lebih dari
150 mg. Diphenhidramin HCl di dalam resep diminta sebanyak 12,5 mg untuk sekali
minum dan 50 mg untuk 1 hari pemakaian sehingga dosis tidak overdose maupun
underdose dan resep dapat dibuat. Diphenhidramin HCl memiliki efek samping
menyababkan kantuk sehingga diberi label menyebabkan kantuk, sediaan ini juga diberi
label beyond use date 14 days dikarenakan sediaan merupakan obat racik, dan diberi label
kocok dahulu. Resep ini dibuat untuk pasien bernama Budi yang berumur 10 tahun, obat
yang dibuat ini merupakan obat dalam sehingga diberi etiket berwarna putih, aturan
pemakaian obat ini adalah sehari empat kali satu sendok teh.
Q. DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1978. Formularium Nasional. Edisi II.
Jakartan:Depkes RI.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Framakope Indonesia. Edisi V.
Jakartan:Depkes RI
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1979. Framakope Indonesia. Edisi II.
Jakartan:Depkes RI

7
LAPORAN PRAKTIKUM
FARMASETIKA LANJUT (F210)
PRESKRIPSI 4B

Disusun oleh:
Dian Aning Pratiwi
P17335119010
1A

POLTEKKES KEMENKES BANDUNG


JURUSAN FARMASI
2020
A. TUJUAN
Dapat membuat sediaan potio sesuai dengan resep.
B. HARI , TANGGAL PRAKTIKUM, NOMOR MEJA
Hari : Jumat
Tanggal : 7 Februari 2020
No Meja : 7
C. PRESKRIPSI
Preskripsi 4B
dr. Rizal Abu Mikyal
Jl. Rikrik No.8 Bandung 2038910

Bandung, 5 Februari 2020

R/ Pseudoefedrin HCl 0,30


Succus Liq 0,45
OMP gtt II
m.f. Potio 70ml
S. 3 dd Cp I

Pro: Maria Al-Qibtiyya (5tahun)

D. KELENGKAPAN RESEP
Paraf dokter?
SIP dokter?
E. DAFTAR OBAT
No Nama Obat Daftar Obat Logo
1 Pseudoefedrin HCl Obat bebas terbatas

F. ETIKET
Apotek Embrio 19
Jl. Eyckman No.24 Bandung Tlp.022-2030347
Apoteker : Dra. Ganthina S, M.Si., Apt.
SIPA: 19630628/SIPA_32.73/2016/2116
No.4B Tgl.07-02-2020

Maria Al-Qibtiyya
Sehari tiga kali satu sendok teh

1
G. LABEL

BEYOND USED DATE - 14 HARI

KOCOK DAHULU
OBAT INI MENYEBABKAN MENGANTUK
JANGAN MENGENDARAI KENDARAAN BERMOTOR
ATAU MENJALANKAN MESIN

H. FORMULA BAKU
-
I. PEMERIAN
1. Pseudoefedrin HCl
Zat Aktif Pseudoefedrin HCl
Sinomin
Struktur
Rumus Molekul C10H15NO.HCl
(Farmakope Indonesia Edisi V 2014 halaman 1078)
Pemerian Hablur putih atau serbuk putih; serbuk halus putih atau
hampir putih. Bau khas lemah.
(Farmakope Indonesia Edisi V 2014 halaman 1087)

Kelarutan Sangat mudah larut dalam air; mudah larut dalam etanol; agak
sukar larut dalam kloroform.
(Farmakope Indonesia Edisi V 2014 halaman 1087)
Khasiat

2. Oleum Menthaepip
Zat Aktif Oleum Menthaepip
Sinomin Minyak Permen
Struktur -
Rumus Molekul
Pemerian Cairan tidak berwarna atau kuning pucat; bau khas kuat
menusuk; rasa pedas diikuti rasa dingin jika udara dihirup
melalui mulut.
(Farmakope Indonesia Edisi V 2014 halaman 881)
Kelarutan Dalam etanol 70% satu bagian volume dilarutkan dalam 3
bagian volume etanol 70% tidak terjadi opalesensi.
(Farmakope Indonesia Edisi V 2014 halaman 881)
Khasiat Zat tambahan

2
3. Succus Liq
Zat Aktif Succus Liq
Sinomin Glycyrrhizae Succus/Ekstrak Akar Manis

Struktur -

Rumus Molekul -
Pemerian Batang berbentuk silinder atau bongkahan besar; licin; agak
mngkilap; hitam coklat tua; atau serbuk berwarna coklat; bau
khas lemah; rasa khas manis.
(Farmakope Indonesia Edisi V 2014 halaman 70 softcopy)
Kelarutan Dalam etanol tidak kurang dari 75%, lakukan penetapan
sebagai berikut: uapkan 20,00 ml filtrat yang diperoleh pada
pengujian pati diatas tangas air, keringkan hingga bobot tetap,
timbang.
(Farmakope Indonesia Edisi V 2014 halaman 70 softcopy)
Khasiat

J. PERMASALAHAN DAN PENYELESAIAN PERACIKAN


Permasalahan Peracikan Penyelesaian Peracikan
Digunakan zat pembawa yang sesuai Digunakan Aquades sebagai zat pembawa

CTM yang akan ditimbang kurang dari batas Dilakukan pengenceran CTM 50 mg/5 mlzat
minimum penimbangan pelarut yang digunakan adalah Aquadest
Aquades yang digunakan untuk melarutkan Aquades untuk melarutkan dinaikan menjadi 5
Pseudoefedrin HCl terlalu sedikit ml

Aquades yang digunakan untuk Succus Liq Aquades untuk melarutkan Succus Liq dinaikan
terlalu sedikit jika dipanaskan akan berkuarang menjadi 10 ml

Kadar Pseudoefedrin HCl melebihi batas Takaran pemakaian dikurangin menjadi 5 ml


maksimum pemakaian

K. PERHITUNGAN DOSIS LAZIN DAN DOSIS MAKSIMAL


Dosis Pseudoefedrin HCl Nasal Congestion 2-
6tahun 5-30mg PO setiap 4 sampai 6 jam
sekali PRN
1. Pseudoefedrin HCl
1 sendik bubur = 8 ml
300 𝑚𝑔
1kali= 𝑥8 𝑚𝑙 = 34,28 𝑚𝑔
70 𝑚𝑙

I hari= 34,28 mg x 3 = 102,84 mg


Dosis Pseudoefedrin HCl overdose
→1 sendok teh = 5 ml
300 𝑚𝑔
1 kali = 𝑥5 𝑚𝑙 = 21,42 𝑚𝑔→Dosis tidak underdose ataupun overdose.
70 𝑚𝑙

3
1 hari = 21,42 mg x 3 = 64,28 mg →Dosis tidak underdose ataupun overdose.
L. ALAT
No Alat Jumlah
1 Beaker Glass 250 ml 3 Buah
2 Gelas Ukur 10 ml 1 Buah
3 Corong Kaca 1 Buah
4 Batang Pengaduk 1 Buah
5 Spatula 1 Buah
6 Gelas Ukur 100 ml 1 Buah
7 Beaker Glass 50 ml 1 Buah
8 Beaker Glass 100 ml 1 Buah

M. WADAH
Botol kaca berwarna coklat 100 ml
N. PENIMBANGAN
No Nama Bahan Perhitungan Penimbangan

1 Pseudoefedrin HCl 300 mg

2 Aquedes yang Kelarutan Pseudoefedrin HCl sanagt mudah larut sehingga


digunakan untuk 0,30 x 1 = 0,30 ml
melarutkan Aquades dinaikan menjadi 5 ml
Pseudoefedrin HCl
3 Succus Liq 450 mg

4 Aquedes panas yang Dilarutkan dengan perbandingan (1:1)


digunakan untuk O,45 mg:0,45 ml
melarutkan Succus Liq Aquades dinaikam menjadi 10 ml
5 Aquades 70ml – (0,30 g + 0,45 g + 5 ml + 8 ml + 10 ml)
70 ml – 23,75
46,25 ml
6 Oleum Menthaepip 2 tetes

O. PROSEDUR PEMBUATAN
1. Alat dan bahan disiapkan
2. Timbangan disetarakan
3. Botol dikalibrasi sebanyak 60 ml menggunakan air keran lalu ditandai, bilas dengan
Aquades 2 kali 2 ml.
4. Aquades dipanaskan diatas penangas air menggunakan beaker glass
5. Pseudoefedrin HCl ditimbang sebanyak 300 mg
6. Aquades diukur sebanyak 5 ml menggunakan gelas ukur

4
7. Pseudoefedrin HCl dilarutkan dengan Aquades yang sudah diukur di dalam beaker
glass 50 ml aduk hingga larut
8. Larutan yang sudah larut dimasukan ke dalam botol menggunakan corong kaca
9. Beaker glass dibilas sebanyak 2 kali 2 ml
10.Succus Liq ditimbang sebanyak 450 mg
11.Succus Liq dimasukan ke dalam beaker glass 100 ml
12.Aquades panas diukur sebanyak 10 ml lalu dimasukan kedalam beaker glass yang
berisi Succus Liq dilarutkan diatas hot plate
13.Bila sudah larut dimasukan ke dalam botol menggunakan corong kaca, beaker glass
dibilas dengan Aquades 2 kali 2 ml
14.Ditambahkan Aquades sebanyak 46,25 ml ke dalam botol
15.Ditambahakan Oleum Menthaepip
16. Botol ditutup lalu dikocok hingga homogen
17. Botol diberi etiket dan label lalu serahkan
P. PEMBAHASAN
Sediaan yang harus dibuat pada preskripsi 4B adalah sediaan potio. Resep ini ditujukan
untuk Maria Al-Qibtiyya yang berusia 5 tahun. Bahan yang digunakan untuk membuat
obat ini adalah Pseudoefedrin HCl yang memiliki dosis pemakaian untuk usia 2-6 tahuan
5-30 mg setiap 4-6 jam sekali bila perlu. Pseudoefedrin HCl di dalam resep adalah 300 mg
takaran yang digunakan untuk meminum obat ini adalah sendok bubur atau 8 ml, untuk
satu kali pemakain Pseudoefedrin HCl yang dibutuhkan adalah 34,28 mg, maka dosis
dalam resep tersebut overdose sehingga takaran pemakaian obat diturunkan menjadi 5 ml
atau sama dengan satu sendok teh untuk pemakaian sekali. Maka kadar Pseudoefedrin HCl
dalam satu kali pemakaian menjadi 21,42 mg dan dalam 1 hari menjadi 64,28 mg sehingga
kadar tidak underdose ataupun overdose. Pseudoefedrin HCl dalam pembuatannya
dilarutkan dengan Aquades sebanyak 5 ml diaduk hingga larut lalu dimasukan ke dalam.
Bahan selanjutnya yaitu Succus Liq, bahan ini harus dilarutkan menggunakan Aquades
panas diatas hot plate sehingga akan lebih cepat larutbila sudah larut, larutan dimasukan
ke dalam botol. Setelah itu ditambahkan aquades sebanyak 46,28 ml dan terakhir
ditambahkan Oleum Menthaepip sebanyak 2 tetes. label yang digunakan untuk obat ini
adalah beyond use date 14 days dikarenakan obat ini merupakan obat racikan, lalu label
obat menyebabkan kantuk dan label kocok dahulu. Obat ini dibeiri etiket berwarna putih
dengan ketentuan pemakaian sehari tiga kali satu sendok teh.

5
Q. DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Framakope Indonesia. Edisi V.
Jakartan:Depkes RI.

Anda mungkin juga menyukai