Ri Manajemen Keuangan
Ri Manajemen Keuangan
Ri Manajemen Keuangan
MANAJEMEN KEUANGAN
DISUSUN OLEH :
7183520020
AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta hidayahNya penulis dapat menyelesaikan tugas Rekayasa Ide manajemen
keuangan ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga penulis
berterima kasih kepada Bapak Drs. La Ane.,M.Si. telah memberikan tugas Rekayasa Ide
Penulis sangat berharap hasil Rekayasa Ide ini dapat berguna bagi semua orang.
Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan. Oleh
sebab itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah penulis buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
Semoga makalah hasil Rekayasa Ide sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri
maupun orang lain. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan penulis memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda
demi perbaikan makalah hasil Rekayasa Ide ini diwaktu yang akan datang.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGATAR..........................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................4
A. Latar Belakang.........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah....................................................................................................5
C. Tujuan......................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................6
A. Kesimpulan..............................................................................................................16
B. Saran........................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................19
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam keuangan bisnis maupun pribadi, mungkin tidak ada satu konsep tunggal yang lebih
kuat atau lebih banyak digunakan selain konsep nilai waktu uang. Dalam bukunya yang
terkenal, A History of Interest Rates, Homer Sidney menyatakan bahwa bila $1,000
diinvestasikan selama 400 tahun dengan bunga 8 persen, uang itu akan menjadi $23
kuatriliun – sekitar $5 juta per orang di muka bumi. Ia tidak memberikan sebuah rencana
untuk membuat dunia kaya, namun secara efektif ia menjelskan kekuatan nilai waktu uang.
Nilai waktu uang tentu bukan sebuah konsep baru. Benjamin Franklin sudah sangat
Konsep nilai waktu uang (time value of money) merupakan salah satu kerangka dasar
pemikiran terhadap suatu keputusan dan kebijakan dalam keuangan modern. Dengan arti
sederhana dapat dikatakan bahwa uang memiliki nilai waktu. Contohnya: uang Rp.
1.000.000,00 saat ini tidak sama nilainya dengan Rp. 1.000.000,00 setelah satu tahun
mendatang. Seorang individu yang rasional akan lebih memilih uang sejumlah Rp.
1.000.000,00 saat ini dibandingkan dengan Rp. 1.000.000,00 satu tahun lagi.
Alasan penalaranya adalah apabila seseorang menerima Rp. 1.000.000,00 hari ini, maka dia
dapat menginvestasikannya (menabung dibank atau pada aktiva lain) dengan tingkat
keuntungannya tetap sebesar 10% misalnya, sehingga dia akan mendapatkan uang Rp.
1.000.000,00 sebagai bunga selama setahun. Oleh karena itu, Rp. 1.000.000,00 saat ini setara
dengan Rp. 1.100.000,00 setelah satu tahun kemudian ketika tingkat bunganya 10%. Dengan
4
Seperti yang dinyatakan sebelumnya, konsep NWU sebenarnya diberi tempat dalam
keuangan syari’ah. Keuntungan yang tersedia bagi orang yang menyimpan uangnya dalam
contoh di atas tidak perlu (tidak selalu) berhubungan dengan transaksi berbasis bunga atau
riba. Tingkat keuntungan yang tersedia pada masa mendatang dalam investasi yang
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
2. Untuk mengetahui dan dapat menjelaskan teknik perhitungan konsep nilai waktu
uang
3. Untuk mengetahui dan memahami perbedaan nilai majemuk dan nilai sekarang
5
BAB II
PEMBAHASAN
Konsep NWU atau yang disebut ekonomi sebagai preferensi waktu positif dikembangkan
oleh Von Bhom-Bawerk dalam Capital and Interesti dan Positif Theory of Capital yang
menyebutkan bahwa preferensi waktu positif merupakan pola ekonomi yang normal,
Konsep yang didasari NWU adalah nilai uang saat ini selalu lebih berharga dari pada nilai
uang saat yang akan datang. Dengan kata lain, nilai uang pada waktu yang berbeda
tidaklah sama. Pengaruh waktu terhadap nilai uang dapat dimaknai secara sederhana
adalah hubungan antara rupiah saai ini dengan rupiah mendatang yang melibatkan unsur
waktu. Argumen lain yang perlu dipertimbangkan adalah seseorang melakukan konsumsi
pada masa depan sama seperti halnya mereka memperhatikan konsumsi sekarang. Ketika
seseorang menyimpan uang secara sadar untuk jaga-jaga dalam keadaan mendesak nanti,
atau untuk mendanai kebutuhan tertentu pada masa depan, maka konsumsi masa yang
akan datang seperti ini memang lebih penting daripada konsumsi saat ini
Cara mengetahui teknik perhitungan sederhana dan variasinya, yaitu menentukan nilai
masa depan dari sejumlah uang saat ini; nilai saat ini dari sejumlah uang masa depan;
nilai masa depan suatu anuitas (sejumlah uang yang konstan secara berkala);nilai saat ini
suatu anuitas; nilai masa depan dan nilai saat ini dengan periode berganda; nilai masa
6
depan dan nilai saat ini dengan tak terhingga; tingkat keuntungan yang diinginkan atau
tingkat bunga. Berikut ilustrasi mendasar mengenai NWU beserta variasi dan rumusnya.
Bunga berganda (compound interest) atau sering disebut bunga majemuk menunjukkan
bahwa bunga suatu pokok pinjaman (atau simpanan) juga akan dikenakan bunga pada
periode selanjutnya. Jika tingkat bunga tersebut diberlakukan, maka future value (nilai
yang akan datang) adalah jumlah dari nilai awal (Vo) tumbuh setelah 1 tahun.
Nilai masa yang akan datang satu tahun kemudian tersebut dengan mudah dapat dihitung
sebagai berikut:
V1 = V0 + V0 r
V1 = V0 ( V0 r)
Pada akhir tahun ke-2 , nilai investasi tersebut menjadi sebesar Rp. 12.100,00.
V2 = V1 (1+r)
Nilai tahun ke-2 tersebut dapat dihitung dengan rumus lain, yaitu
V2 = V0 + V0 r + (V0 + V0 r) r
= V0 (1+2r+r2)
= V0 (1+r2)
7
V2 = 10.000 (1+0,10)2 = 12.100
Dengan demikian, untuk untuk menghubungkan nilai masa yang akan datang dengan nilai
Vt = V0 (1+r)t
Bila dibuat tabel sampai tahun Rp.10.000,00 dengan bunga majemuk 10% per tahun akan
Jika t dalam (1+r)t terlalu besar, maka akan lebih mudah perhitungannya denga
dilakukan dengan menggunakan rumus biasa atau meggunakan tabel). Jika menggunakan
FVt = V0 X FIVFt,r
Keterangan:
FVt = Future Value, nilai yang akan datang pada tahun ke-t
8
t = Jumlah periode
Berikut ini adalah contoh penggunaan tabel FIFV t,r = (1+r)t dengan t = 2 dan r 10%.
Nilai FIFV2,10 dapat dilihat dalam tabel pada kelompok tingkat bunga 10%, urutan
Tingkat bunga
t r 9% 10% dst
1 1.0900 1.1881
2 1.1000 1.2100
dst
Bila ditelusuri dengan bantuan time line, maka tampak sebagai berikut:
Tahun 0 1 2
FV2 = V0 X (FVIF2,10%)
Konsep compound value pada bagian sebelumnya bertujuan untuk menghitung jumlah
uang pada akhir periode diwaktu mendatang, sedangkan discount value sebaliknya
9
dimaksudkan untuk menghitung besarnya jumlah uang pada awal periode. Perhitungan
dengan cara pendiskontoan merupakan kebalikan dari cara pemajemukan, yaitu PVIFt,r
= 1/FIFVt,r.
V0 = PV = Vt / (1+r)r
Jika digunakan tabel PVIF, maka rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
PV0 = Vt X PVIFt,r
Keterangan :
Present value ( nilai sekarang ) merupakan jumlah yang jika dimiliki sekarang dan
diinvestasikan pada tingkat bunga tertentu r%, maka akan sama dengan penerimaan yang
Contoh 4.2. Misalnya Anda akan menerima pada akhir tahun ke-4 yang akan datang uang
Dengan rumus di atas maka dapat di hitung nilai sekarang uang tersebut, yaitu sebesar Rp
PV = V4 x ( PVIF 4,6 )
10
= 1.262.000 x 0,792
= 1.000.000
Anuitas didefinisikan sebagai suatu pembayaran berkala (atau seri penerimaan ) dari
suatu jumlah yang tetap selama waktu tertentu. Pembayaran tersebut dapat dilakukan
pada setiap akhir periode ( tahun ) atau dapat juga setiap awal periode. Bila di bayar pada
awal periode, maka disebut anuitas due. FVA (future value annuity ) dinyatakan dengan
rumus FVAt = A x (( 1 + r)t -1)/r. Jika menggunakan tabel, maka rumus FVA adalah
sebagai berikut :
FVAt = A x FVIFAt,r
Contoh 4.3. Misalnya seorang debitur melunasi angsuran hutangnya sebesar rp 10 juta
tiap tahun selama 3 kali pembayaran. Bila tingkat bunga pinjaman 10 %, berapakah
Berikut ini penyelesaian soal tersebut dengan perhitungan future value tahunan.
0 1 2 3
11
(dalam ribuan) 10.000 10.000 10.000
11.000
12.100
33.100
= 33.100
Hasil perhitungan dengan FV tersebut akan sama bila menggunakan cara yang lebih
Cara menghitung present value annuity ( PVA ) adalah kebalikan dari cara menghitung
PVA = A x PVIFAt,r
Contoh 4.5. Misallnya Ella akan melakukan pembayaran SPP untuk rencana kuliahnya
selama tiga tahun mendatang sebesar Rp. 1.000.000 yang dibayarkan tiap akhir tahun.
Berapakah uang yang harus disediakan dari sekarang untuk kuliah selama tiga tahun
tersebut ?
Uang SPP yang harus disediakan Ella dari sekarang adalah Rp 2.486.800.000. Cara di
atas menggunakan rumus PV per tahun. Cara lainnya dapat menggunakan tabel PVIFA
12
PVA = A x (PVIFA3,10 )
= 1.000.000 x 2,4868
= 2.486.800
5. Konsep Perpetuity
Perpetuity merupakan seri penerimaan kas ( pembayaran kas ) dengan pola tertentu dan
berjangka waktu relatif tidak terhingga. Misalnya, seorang investor membeli suatu
sekuritas yang akan memberikan penghasilan sebesar A setiap tahun sampai dengan tahun
( tak terhingga ). Jika tingkat keuntungan atau tingkat diskonto yang relevan setiap
tahunnnya adalah r, maka present value perpetuity ( PVP ) seri tersebut adalah
PVP = A/r
Contoh 4.6. Misalnya akan diterima arus kas sebesar Rp 1 juta setiap tahun selamanya
dengan tingkat diskonto sebesar 10 %. Nilai sekarang arus kas tersebut adalah
PVP = A/r
= 1.000.000 / 0,1
= 10.000.000
13
Banyak kasus nilai tunai dan arus kas pembayaran sudah diketahui, namun tingkat bunga
atau tingkat keuntungan (IRR, internal rate of return) belum diketahui.[3] Contoh
misalnya Bank Senturi memberikan pinjaman Rp. 10 juta hari ini kepada Solin dengan
Persoalan tersebut dapat diselesaikan dengan konsep future value sebagai berikut:
FV5 = V0 (FVIF5,r)
17,62 = 10 (FVIF5,r)
(FVIF5,r)= 1,762
Dengan melihat nilai 1, 762 pada tabel FVIF, maka diperoleh r = 12%
1. Teknik Interpolasi
Teknik interpolasi digunakan untuk mencari tingkat bunga atau tingkat keuntungan ketika
interest factor (IF) yang diperoleh oleh hasil perhitungan tidak persis sama dengan yang
Contoh misalnya suatu infestasi sebesar Rp. 163,5 juta akan memberikan kas masuk Rp.
Dengan melihat tabel, nilai 3,27 pada t = 4 ini berada diantara 8% dan 9%. Oleh karena
itu perlu diketahui terlebih dahulu IF dari 8% dan 9%. IF yang diperoleh masing-masing
14
Dengan rumus interpolasi diatas maka dihasilkan tigkat keuntungan sebesar 8, 58%,
yaitu:
Banyak keputusan keuangan dengan pembayaran atau penerimaan kas yang tidak teratur
pada setiap periode. Konsekuensinya, perlu ada variasi dan kombinasi pada
perhitungannya.
Misalnya anda adalah pedagang mobil mewah dan mengharapkan tingkat keuntungan
10%. Anda menjualnya kepada seseorang secara kredit dengan angsuran pada akhir tahun
ke-1 Rp.300 juta, tahun ke-2 Rp. 100 juta, dan tahun ke-3 Rp. 200 juta.
Dengan bantuan tabel PVIF per tahun, maka didapat jumlah harga beli saat ini sebesar
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam keuangan bisnis maupun pribadi, mungkin tidak ada satu konsep tunggal yang
lebih kuat atau lebih banyak digunakan selain konsep nilai waktu uang. Dalam
bahwa bila $1,000 diinvestasikan selama 400 tahun dengan bunga 8 persen, uang itu
akan menjadi $23 kuatriliun – sekitar $5 juta per orang di muka bumi. Ia tidak
memberikan sebuah rencana untuk membuat dunia kaya, namun secara efektif ia
Konsep NWU atau yang disebut ekonomi sebagai preferensi waktu positif
dikembangkan oleh Von Bhom-Bawerk dalam Capital and Interesti dan Positif
Theory of Capital yang menyebutkan bahwa preferensi waktu positif merupakan pola
Cara mengetahui teknik perhitungan sederhana dan variasinya, yaitu menentukan nilai
masa depan dari sejumlah uang saat ini; nilai saat ini dari sejumlah uang masa depan;
nilai masa depan suatu anuitas (sejumlah uang yang konstan secara berkala);nilai saat
ini suatu anuitas; nilai masa depan dan nilai saat ini dengan periode berganda; nilai
masa depan dan nilai saat ini dengan tak terhingga; tingkat keuntungan yang
16
a. Konsep Future Value
menunjukkan bahwa bunga suatu pokok pinjaman (atau simpanan) juga akan
dikenakan bunga pada periode selanjutnya. Jika tingkat bunga tersebut diberlakukan,
maka future value (nilai yang akan datang) adalah jumlah dari nilai awal (Vo)
jumlah uang pada akhir periode diwaktu mendatang, sedangkan discount value
sebaliknya dimaksudkan untuk menghitung besarnya jumlah uang pada awal periode.
Anuitas didefinisikan sebagai suatu pembayaran berkala (atau seri penerimaan ) dari
Cara menghitung present value annuity ( PVA ) adalah kebalikan dari cara
menghitung FVA.
e. Konsep Perpetuity
Perpetuity merupakan seri penerimaan kas ( pembayaran kas ) dengan pola tertentu
Banyak kasus nilai tunai dan arus kas pembayaran sudah diketahui, namun tingkat
bunga atau tingkat keuntungan (IRR, internal rate of return) belum diketahui.
17
g. Teknik Interpolasi
Teknik interpolasi digunakan untuk mencari tingkat bunga atau tingkat keuntungan
ketika interest factor (IF) yang diperoleh oleh hasil perhitungan tidak persis sama
B. Saran
Semoga makalah ini dapat diterima dan dimengerti serta berguna bagi pembaca atau
mahasiswa, dalam makalah REKAYASA IDE ini saya mohon maaf jika ada tulisan
atau bahasa kurang berkenan, dengan demikian saya mengharapkan kritik dan
saran atas tulisan agar bisa membangun dan memotivasi guna membuat makalah
jauh lebih baik lagi.
18
DAFTAR PUSTAKA
YOGYAKARTA. Cet. 5.
Keown, Arthur J. John D Martin. Dkk. 2011. Manajemen Keuangan. PT. INDEKS.
Cet. 1.
1.
[1] Arthur J Keown. John D Martin. Dkk. 2011. Manajemen Keuangan. PT. INDEKS.
19