Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

79-Article Text-148-1-10-20170314 (1) - Dikonversi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 36

Anang Sugeng Cahyono, Pengaruh Media Sosial Terhadap Perubahan Sosial Masyarakat di Indonesia 1

PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL


MASYARAKAT DI INDONESIA

Oleh:

ANANG SUGENG CAHYONO

ABSTRAK
Perkembangan teknologi informasi membawa sebuah perubahan
dalam masyarakat. Lahirnya media sosial menjadikan pola perilaku masyarakat
mengalami pergeseran baik budaya, etikan dan norma yang ada. Indonesia
dengan jumlah penduduk yang besar dengan berbagai kultur suku, ras dan agama
yang beraneka ragam memiliki banyak sekali potensi perubahan sosial. Dari
berbagai kalangan dan usia hampir semua masyarakat Indonesia memiliki dan
menggunakan media sosial sebagai salah satu sarana guna memperoleh dan
menyampaikan informasi ke publik. Oleh sebab itu penelitian ini memiliki
rumusan masalah sebagai berikut: apa pengertian media sosial, apa dampak
media sosial terhadap masyarakat di Indonesia dan apa pengaruh media sosial
terhadap perubahan sosial masyarakat di Indonesia. Metode penelitian yang
digunakan adalah deskriptif. Penelitian deskriptif adalah salah satu jenis
penelitian yang tujuannya untuk menyajikan gambaran lengkap / eksplorasi dan
klarifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan sosial.
Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa
dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi
blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki
merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat
di seluruh dunia. Dampak positif dari media sosial adalah memudahkan kita
untuk berinteraksi dengan banyak orang, memperluas
2 Anang Sugeng Cahyono, Pengaruh Media Sosial Terhadap Perubahan Sosial Masyarakat di Indonesia

pergaulan, jarak dan waktu bukan lagi masalah, lebih mudah dalam
mengekspresikan diri, penyebaran informasi dapat berlangsung secara cepat,
biaya lebih murah. Sedangkan dampak negatif dari media sosial adalah
menjauhkan orang-orang yang sudah dekat dan sebaliknya, interaksi secara
tatap muka cenderung menurun, membuat orang-orang menjadi kecanduan
terhadap internet, menimbulkan konflik, masalah privasi, rentan terhadap
pengaruh buruk orang lain. Adanya media sosial telah mempengaruhi
kehidupan sosial dalam masyarakat. Perubahan-perubahan dalam hubungan
sosial (social relationships) atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan
(equilibrium) hubungan sosial dan segala bentuk perubahan-perubahan pada
lembaga-lembaga kemasyarakatan didalam suatu masyarakat, yang
mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap dan
pola perilaku diantara kelompok- kelompok dalam masyarakat. Perubahan
sosial positif seperti kemudahan memperoleh dan menyampaikan informasi,
memperoleh keuntungan secara sosial dan ekonomi. Sedangkan perubahan
sosial yang cenderung negatif seperti munculnya kelompok – kelompok sosial
yang mengatasnamakan agama, suku dan pola perilaku tertentu yang terkadang
menyimpang dari norma – norma yang ada.

Kata kunci : Media Sosial,


Perubahan Sosial

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dinamika kehidupan masyarakat mengalami perkembangan yang sangat
pesat. Akulturasi budaya dengan
sentuhan teknologi informasi merupakan fenomena pendorong perubahan
tersebut. Kebeasan personal dalam menyampaikan ide, kritik, saran dan bahkan
“hujatan” sering dijumpai setiap jam dan hari melalui berbagai varian media
yang digunakan.
Tidak sedikit diskresi lahir dari beberapa
kelompok masyarakat dengan opini dan
argumen yang diyakini. Bagaimana
bisa kita menyaksikan gerakan demonstrasi
besar bertajuk aksi bela Islam “411” dan “212” di penghujung tahun 2016, yang
menuntut penguasa untuk turun tangan langsung melerai dua kubu yang
bersilang pendapat. Bagaimana bisa kita memahami istilah “Viral” dalam media
sosial sampai adanya fenomena “Om Tolelot Om” hampir di
setiap daerah di Indonesia. Banyak anak kecil hingga dewasa yang rela
berpanas – panasan dan berhujan – hujanan
menunggu truk / bus yang melintas berharap
kendaraan tersebut membunyikan klakson variasi dengan
membawa kertas bertuliskan “om tolelot om”.
Berbicara tentang fenomena “viral” semuanya tidak lepas dari peran
dan pengaruh media sosial terhadap kehidupan di masyaraklat kita. Kondisi
yang dialami masyarakat Indonesia saat ini
menuntut sikap adaptif dan
responsibilas
Pemerintahan. Secara nyata media sosial telah merubah kehidupan sosial
masyarakat hampir disemua jenjang dan strata sosial. Perubahan dan
perkembangan masyarakat sejatinya dibutuhkan guna mengalirkan sikulus
bermasyarakat. Oleh sebab itu pemerintah perlu mengatur kebebasan dalam
penggunaan media sosial di Indonesia, maka penulis tertarik melaukan
penelitian dengan judul “ Pengaruh Media Sosial Terhadap Perubahan
Sosial Masyarakat di Indonesia”.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian media sosial?
2. Apa dampak media sosial terhadap masyarakat di Indonesia?
3. Apa pengaruh media sosial terhadap perubahan sosial masyarakat di
Indonesia ?

C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui dan memahami pengertian media sosial.
2. Mengetahui dampak positif dan negatif dari media sosial terhadap
masyarakat di Indonesia.
3. Mengidentifikasi dan memahami pengaruh media sosial terhadap
perubahan sosial masyarakat di Indonesia
4. Mengetahui dampak negatif dari media sosial.

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pengaruh
Pengaruh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah daya
yang ada dan timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak,
kepercayaan atau perbuataan seseorang. Dari pengertian di atas telah
dikemukakan sebelumnya bahwa pengaruh adalah merupakan sesuatu daya yang
dapat membentuk atau mengubah sesuatu yang lain.
Pengaruh adalah suatu keadaan ada hubungan timbal balik, atau hubungan
sebab akibat antara apa yang mempengaruhi dengan apa yang di pengaruhi. Dua
hal ini adalah yang akan dihubungkan dan dicari apa ada hal yang
menghubungkannya. Di sisi lain pengaruh adalah berupa daya yang bisa memicu
sesuatu, menjadikan sesuatu berubah. Maka jika salah satu yang disebut
pengaruh
tersebut berubah, maka akan ada akibat yang ditimbulkannya.
(http://repository.usu.ac.id/bitstream/12 3456789/28068/3/Chapter%20II.pdf)
B. Media Sosial
1. Pengertian media sosial
Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya
bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi
blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan
wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh
masyarakat di seluruh dunia. Pendapat lain mengatakan bahwa media sosial
adalah media online yang mendukung interaksi sosial dan media sosial
menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi
dialog interaktif.
Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial
sebagai “sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di
atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 , dan yang memungkinkan
penciptaan dan pertukaran user-generated content”.
Jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web
page pribadi, kemudian terhubung dengan teman- teman untuk berbagi
informasi dan berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar antara lain Facebook,
Myspace, dan Twitter. Jika media
tradisional menggunakan media cetak dan media broadcast, maka media
sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik
untuk berpertisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara terbuka,
memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak
terbatas.

2. Sejarah Media Sosial


Sosial media mengalami perkembangan yang sangat signifikan dari
tahun ke tahun, Jika pada tahun 2002 Friendster merajai sosial media karena
hanya Friendster yang mendominasi sosial media di era tersebut, kini telah
banyak bermunculan sosial media dengan keunikan dan karakteristik masing-
masing.
Sejarah sosial media diawali pada era 70-an, yaitu ditemukannya sistem
papan buletin yang memungkinkan untuk dapat berhubungan dengan orang
lain menggunakan surat elektronik ataupun mengunggah dan mengunduh
perangkat lunak, semua ini dilakukan masih dengan menggunakan saluran
telepon yang terhubung dengaan modem.
Pada tahun 1995 lahirlah situs GeoCities, GeoCities melayani web
hosting (layanan penyewaan penyimpanan data-data website agar website
dapat diakses dari manapun). GeoCities merupakan tonggak awal berdirnya
website- website.
Pada tahun 1997 sampai tahun 1999 munculah sosial media pertama yaitu
Sixdegree.com dan Classmates.com. Tak hanya itu, di tahun tersebut muncul
juga situs untuk membuat blog pribadi, yaitu Blogger. situs ini menawarkan
penggunanya untuk bisa membuat halaman situsnya sendiri. sehingga pengguna
dari Blogger ini bisa memuat hal tentang apapun.
Pada tahun 2002 Friendster menjadi sosial media yang sangat booming
dan kehadirannya sempat menjadi fenomenal. Setelah itu pada tahun 2003
sampai saat ini bermunculan berbagai sosial media dengan berbagai karakter
dan kelebihan masing-masing, seperti LinkedIn, MySpace, Facebook, Twitter,
Wiser, Google+ dan lain sebagainya.
Sosial Media juga kini menjadi sarana atau aktivitas digital marketing,
seperti Social Media Maintenance, Social Media Endorsement dan Social
Media Activation. Oleh karena itu, Sosial
Media kini menjadi salah satu servis yang ditawarkan oleh Digital Agency.

3. Klasifikasi Media Sosial


Media sosial teknologi mengambil berbagai bentuk termasuk majalah,
forum internet, weblog, blog sosial, microblogging, wiki, podcast, foto atau
gambar, video, peringkat dan bookmark sosial. Dengan menerapkan satu set
teori-teori dalam bidang media penelitian (kehadiran sosial, media kekayaan)
dan proses sosial (self- presentasi, self-disclosure) Kaplan dan Haenlein
menciptakan skema klasifikasi untuk berbagai jenis media sosial dalam
artikel Horizons Bisnis mereka diterbitkan dalam 2010. Menurut Kaplan dan
Haenlein ada enam jenis media sosial:
a. Proyek Kolaborasi
Website mengijinkan usernya untuk dapat mengubah, menambah, ataupun
me-remove konten – konten yang ada di website ini. contohnya wikipedia

b. Blog dan microblog


User lebih bebas dalam mengekspresikan sesuatu di blog ini seperti curhat
ataupun mengkritik kebijakan pemerintah. contohnya twitter
c. Konten
Para user dari pengguna website ini saling meng-share konten – konten
media, baik seperti video, ebook, gambar, dan lain – lain. contohnya youtube

d. Situs jejaring sosial


Aplikasi yang mengizinkan user untuk dapat terhubung dengan cara
membuat informasi pribadi sehingga dapat terhubung dengan orang lain.
Informasi pribadi itu bisa seperti foto – foto. contoh facebook

e. Virtual game world


Dunia virtual, dimana mengreplikasikan lingkungan 3D, dimana
user bisa muncul dalam bentuk avatar – avatar yang diinginkan serta
berinteraksi dengan orang lain selayaknya di dunia nyata. contohnya game
online.

f. Virtual social world


Dunia virtual yang dimana penggunanya merasa hidup di dunia virtual, sama
seperti virtual game world, berinteraksi dengan yang lain. Namun, Virtual
Social World lebih bebas, dan lebih ke arah kehidupan, contohnya second
life.
C. Perubahan Sosial
1. Konsep Perubahan Sosial
Setiap manusia selama hidup pasti mengalami perubahan- perubahan.
Perubahan dapat berupa pengaruhnya terbatas maupun luas, perubahan yang
lambat dan ada perubahan yang berjalan dengan cepat. Perubahan dapat
mengenai nilai dan norma sosial, pola-pola perilaku organisasi, susunan
lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan
wewenang, interaksi sosial dan sebagainya. Perubahan- perubahan yang
terjadi pada masyarakat merupakan gejala yang normal. Pengaruhnya bisa
menjalar dengan cepat ke bagian-bagian dunia lain berkat adanya
komunikasi modern (Soerjono Soekanto, 2009:259).
Definisi perubahan sosial menurut beberapa ahli sosiologi: Soerjono
Soekanto (2009:262-263).
a. Kingsley Davis
Mengartikan “perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan yang terjadi
dalam struktur dan fungsi masyarakat”
b. MacIver
Mengatakan “perubahan- perubahan sosial merupakan sebagai perubahan-
perubahan dalam hubungan sosial (social relationships) atau sebagai
perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial”
c. JL.Gillin dan JP.Gillin mengatakan
“perubahan- perubahan sosial sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang
telah diterima, baik karena perubahan- perubahan
kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk,
idiologi maupun karena adanya difusi ataupun penemuan-
penemuan baru dalam masyarakat”
d. Selo Soemardjan.
Rumusannya adalah “segala perubahan- perubahan pada lembaga-
lembaga kemasyarakatan di dalam suatu
masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya
nilai-nilai, sikap dan pola perilaku di antara kelompok- kelompok dalam
masyarakat”
Dari definisi di atas dapat disimpulkan perubahan sosial adalah perubahan
yang terjadi dalam struktur masyarakat yang dapat mempengaruhi pola interaksi
sosial di dalam suatu yang dapat bersifat membangun karakter manusia menuju
proses yang lebih baik atau malah sebaliknya.
2. Karakteristik Perubahan Sosial
Perubahan Sosial memiliki beberapa karakteristik yaitu:
a. Pengaruh besar unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur- unsur
immaterial.
b. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi
masyarakat.
c. Perubahan-perubahan dalam hubungan sosial (social relationships) atau
sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium)
hubungan sosial.
d. Suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena
perubahan- perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi
penduduk, idiologi maupun karena adanya difusi ataupun penemuan-
penemuan baru dalam masyarakat.
e. Modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan
manusia.
f. Segala bentuk perubahan- perubahan pada lembaga- lembaga
kemasyarakatan didalam suatu masyarakat, yang
mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap
dan pola perilaku diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
3. Bentuk-bentuk Perubahan
a. Perubahan lambat dan perubahan cepat
Perubahan-perubahan
yang memerlukan waktu yang lama, rentetan rentetan perubahan kecil
yang saling mengikuti dengan lambat, dinamakan evolusi. Pada evolusi
perubahan terjadi dengan sendirinya tanpa rencana atau kehendak
tertentu. Perubahan tersebut terjadi karena usaha- usaha masyarakat untuk
menyesuaikan diri dengan keperluan-keperluan, keadaan- keadaan, dan
kondisi-kondisi baru yang timbul sejalan pertumbuhan
masyarakat (Soerjono Soekanto, 2009:269).
Soerjono Soekanto (2009:271) Sementara itu perubahan-
perubahan sosial yang berlangsung dengan cepat dan menyangkut dasar-
dasar atau sendi- sendi pokok kehidupan masyarakat. Secara Sosiologis
agar suatu revolusi dapat terjadi, maka harus dipenuhi syarat-syarat
tertentu antara lain:
1) Harus ada keinginan umum untuk mengadakan suatu perubahan.
2) Adanya seorang pemimpin atau sekelompok orang yang dianggap
mampu memimpin masyarakat tersebut.
3) Pemimpin diharapkan dapat menampung keiginan-
keinginan masyarakat untuk kemudian merumuskan serta menegaskan
rasa tidak puas tadi menjadi program dan arah gerakan.
4) Pemimpin tersebut harus dapat menunjukkan suatu tujuan pada
masyarakat.
5) Harus ada momentum yaitu saat dimana segala keadaan dan faktor
sudah tepat dan baik untuk memulai suatu gerakan.
b. Perubahan Kecil dan Perubahan Besar
Perubahan kecil adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada
unsur unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau
yang berarti bagi
masyarakat.Perubahan mode pakaian, misalnya, tidak akan membawa
pengaruh apa- apa bagi masyarakat dalam keseluruhannya, karena tidak
mengakibatkan perubahan- perubahan pada lembaga- lembaga
kemasyarakatan.
Sedangkan perubahan besar adalah perubahan-perubahan yang terjadi
pada unsur-unsur struktur sosial yaitu membawa pengaruh besar pada
masyarakat(Soerjono Soekanto, 2009:272).
c. Perubahan yang dikehendaki (intended-change) atau perubahan yang
direncanakan (planned-chage) dan perubahan yang tidak dikehendaki
(unitended-change) atau
perubahan yang tidak direncanakan (unplanned-
change).
Perubahan yang dikehendaki atau direncanakan
merupakan perubahan yang diperkirakan atau yang telah direncanakan
terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan
didalam masyarakat. Pihak-pihak yang menghendaki
perubahan dinamakan agen of chage yaitu seseorang atau
sekelompok orang yang mendapat kepercayaan masyarakat
sebagai pemimpin satu atau lebih lembaga-
lembaga kemasyarakatan. Sedangkan perubahan sosial yang
tidak dikehendaki atau yang tidak direncanakan merupakan
perubahan-perubahan yang terjadi tanpa dikehendaki atau
berlangsung diluar jangkauan pengawasan masyarakat dan dapat
menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan
masyarakat (Soerjono Soekanto, 2009:272-273).

4. Faktor Penyebab Perubahan Sosial


Soerjono Soekanto (2009:275-282) Secara umum penyebab
dari perubahan sosial budaya dibedakan atas dua golongan besar, yaitu:
Perubahan yang berasal dari masyarakat itu sendiri dan Perubahan yang
berasal dari luar masyarakat. Secara jelas akan dipaparkan di bawah ini:
a. Perubahan yang Berasal dari Masyarakat.
1) Bertambah atau berkurangnya penduduk.
Perubahan jumlah penduduk merupakan
penyebab terjadinya perubahan sosial, seperti pertambahan
atau berkurangnya penduduk pada suatu
daerah tertentu. Bertambahnya penduduk pada suatu daerah dapat
mengakibatkan perubahan pada struktur masyarakat,
terutama mengenai lembaga- lembaga kemasyarakatan. Sementara pada
daerah lain terjadi kekosongan sebagai akibat perpindahan penduduk tadi.
2) Penemuan-penemuan baru Penemuan-penemuan
baru akibat perkembangan ilmu pengetahuan baikberupa teknologi
maupun berupa gagasan-gagasan menyebar kemasyarakat, dikenal,
diakui, dan selanjutnya diterima sertamenimbulkan perubahan sosial.
b. Perubahan yang Berasal dari Luar Masyarakat.
1) Sebab-sebab yang berasal dari lingkungan alam
fisik yang ada disekitar manusia. Menurut Soerjono
Soekanto sebab yang bersumber pada lingkungan alam
fisik yang kadang-kadang disebabkan
oleh tindakan para warga masyarakat itu
sendiri. Misalnya, penebangan hutan secara liar oleh segolongan
anggota masyarakat memungkinkan
untuk terjadinya tanah longsor, banjir dan lain
sebagainya.
2) Peperangan
Peperangan yang terjadi dalam satu masyarakat dengan masyarakat lain
menimbulkan berbagai dampak negatif yang sangat dahsyat
karena peralatan perang sangat canggih.
3) Pengaruh kebudayaan masyarakat lain.
Adanya interaksi langsung antara satu masyarakat dengan masyarakat
lainnya akan menyebabkan saling pengaruh. Selain itu pengaruh dapat
berlangsung melalui komunikasi satu arah yakni komunikasi
masyarakat dengan media-media massa.

D. Pengertian Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok individu yang tinggal dalam suatu tempat
tertentu, saling berinteraksi dalam waktu yang relatif lama, mempunyai adat-
istiadat dan aturan- aturan tertentu dan lambat laun membentuk sebuah
kebudayaan. Masyarakat juga merupakan sistem sosial yang terdiri dari sejumlah
komponen struktur sosial yaitu: keluarga, ekonomi, pemerintah, agama,
pendidikan, dan lapisan sosial yang terkait satu sama lainnya, bekerja secara
bersama-sama, saling
berinteraksi, berelasi, dan saling ketergantungan (Jabrohim, 2004: 167).
Menurut Mac Iver dan Page dalam Soekanto masyarakat ialah suatu
sistem dari kebiasaan dan tata cara, dari wewenang dan kerja sama antara
berbagai kelompok dan penggolongan dan pengawasan tingkah laku serta
kebebasan- kebebasan manusia. Keseluruhan yang selalu berubah ini kita
namakan masyarakat. Masyarakat merupakan jalinan hubungan sosial, dan
masyarakat selalu berubah (Soekanto, 2007: 22).
Menurut Mac Iver dan Charles dalam Soekanto unsur-unsur perasaan
masyarakat antara lain adalah seperasaan, sepenanggungan dan saling
memerlukan, sedangkan tipe-tipe masyarakat menurut Kingley Davis dalam
Soekanto (2007: 134-135) ada empat kriteria yaitu:
1) Jumlah penduduk.
2) Luas, kekayaan dan kepadatan penduduk daerah pedalaman.
3) Fungsi-fungsi khusus masyarakat setempat terhadap seluruh masyarakat.
4) Organisasi masyarakat yang bersangkutan.
BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian yang berupa
deskriptif. Penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian
yang tujuannya untuk menyajikan gambaran lengkap /
eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena atau
kenyataan sosial. Dalam penelitian ini, peneliti memiliki definisi jelas tentang
sujek penelitian dan akan menggunakan pertanyaan who dalam menggali
informasi yang dibutuhkan. (http://id.m.wikipedia.org/wiki/Penelitian
_deskriptif).

B. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah masyarakat Indonesia meliputi anak –
anak, dewasa dan orang tua.

C. Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang saya lakukan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Metode observasi, yaitu dilakukan dengan cara melakukan
pengamatan secara langsung terhadap aktivitas masyarakat di beberapa
wilayah di Indonesia.
2. Metode wawancara, yaitu dilakukan dengan cara mengadakan wawancara
secara langsung kepada para responden dan informan yang telah dilakukan.
3. Metode studi pustaka, yaitu berupa kajian literature yang sesuai dengan
penelitian, baik berupa buku maupun dari sumber internet.

BAB IV PEMBAHASAN

A. Media Sosial
Perkembangan dari Media Sosial itu sendiri sebagai berikut :
1. 1978 Awal dari penemuan Sistem papan buletin yang memungkinkan untuk
dapat berhubungan dengan orang lain menggunakan surat elektronik ,
ataupun mengunggah dan mengunduh Perangkat lunak , semua ini dilakukan
masih dengan menggunakan saluran telepon yang terhubung dengaan
modem
2. 1995 Kelahiran dari situs GeoCities, situs ini melayani Web Hosting yaitu
layanan penyewaan penyimpanan data - data website agar halaman website
tersebut bisa di akses dari mana saja, dan kemunculan GeoCities ini menjadi
tonggak dari berdirinya website - website lain.
3. 1997 Muncul situs jejaring sosial pertama yaitu Sixdegree.com
walaupun sebenarnya pada tahun 1995 terdapat situs Classmates.com yang
juga merupakan situs jejaring sosial namun, Sixdegree.com di anggap lebih
menawarkan sebuah situs jejaring sosial di banding Classmates.com
4. 1999 Muncul situs untuk membuat blog pribadi, yaitu Blogger. situs ini
menawarkan penggunanya untuk bisa membuat halaman situsnya sendiri.
sehingga pengguna dari Blogger ini bisa memuat hal tentang apapun.
termasuk hal pribadi ataupun untuk mengkritisi pemerintah. sehingga bisa di
katakan blogger ini menjadi tonggak berkembangnya sebuah Media sosial.
5. 2002 Berdirinya Friendster, situs jejaring sosial yang pada saat itu menjadi
booming, dan keberadaan sebuah media sosial menjadi fenomenal.
6. 2003 Berdirinya LinkedIn, tak hanya berguna untuk bersosial, LinkedIn juga
berguna untuk mencari pekerjaan, sehingga fungsi dari sebuah Media Sosial
makin berkembang.
7. 2003 Berdirinya MySpace, MySpace menawarkan kemudahan dalam
menggunakannya,sehingga myspace di katakan situs jejaring sosial yang user
friendly.
8. 2004 Lahirnya Facebook, situs jejaring sosial yang terkenal hingga sampai
saat ini, merupakan salah satu situs jejaring sosial yang memiliki anggota
terbanyak.
9. 2006 Lahirnya Twitter, situs jejaring sosial yang berbeda dengan yang
lainnya, karena pengguna dari Twitter hanya bisa mengupdate status atau
yang bernama Tweet ini yang hanya di batasi 140 karakter.
10. 2007 Lahirnya Wiser, situs jejaring social pertama sekali diluncurkan
bertepatan dengan peringatan Hari Bumi (22 April) 2007. Situs ini
diharapkan bisa menjadi sebuah direktori online organisasi lingkungan
seluruh dunia termasuk pergerakan lingkungan baik dilakukan individu
maupun kelompok.
11. 2011 Lahirnya Google+, google meluncurkan situs jejaring sosialnya yang
bernama google+, namun pada awal peluncuran. google+ hanya sebatas
pada orang yang telah di invite oleh google. Setelah itu google+ di
luncurkan secara umum.
Dalam era globalisasi ini teknologi semakin maju, tidak dapat
dipungkiri hadirnya internet semakin dibutuhkan dalam kehidupan sehari-
hari, baik dalam kegiatan sosialisasi, pendidikan, bisnis, dsb. Kesempatan ini
juga dimanfaatkan oleh vendor
smartphone serta tablet murah yang menjamur dan menjadi trend . Hampir
semua orang di Indonesia memiliki smartphone , dengan semakin majunya
internet dan hadirnya smartphone maka media sosial pun ikut berkembang pesat.
Media sosial merupakan situs dimana seseorang dapat membuat web page
pribadi dan terhubung dengan setiap orang yang tergabung dalam media sosial
yang sama untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Jika media tradisional
menggunakan media cetak dan media broadcast , maka media sosial
menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk
berpartisipasi dengan memberi feedback secara terbuka, memberi komentar,
serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas.
Sangat mudah dan tidak membutuhkan waktu yang lama bagi seseorang
dalam membuat akun di media sosial. Kalangan remaja yang mempunyai media
sosial biasa nya memposting tentang kegiatan pribadinya, curhatannya, serta
foto-foto bersama teman-temannya. Semakin aktif seorang remaja di media
sosial maka mereka semakin dianggap keren dan gaul. Namun kalangan remaja
yang tidak mempunyai media sosial
biasanya dianggap kuno, ketinggalan jaman, dan kurang bergaul.
Media sosial menghapus batasan-batasan dalam bersosialisasi. Dalam
media sosial tidak ada batasan ruang dan waktu, mereka dapat berkomunikasi
kapanpun dan dimanapun mereka berada. Tidak dapat dipungkiri bahwa media
sosial mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan seseorang. Seseorang
yang asalnya kecil bisa menjadi besar dengan media sosial, begitu pula
sebaliknya.
Bagi masyarakat Indonesia khususnya kalangan remaja, media sosial
seakan sudah menjadi candu, tiada hari tanpa membuka media sosial, bahkan
hampir 24 jam mereka tidak lepas dari smartphone . Media sosial terbesar yang
paling sering digunakan oleh kalangan remaja antara lain; Facebook, Twitter,
Path, Youtube, Instagram, Kaskus, LINE, Whatsapp, Blackberry Messenger.
Masing-masing media sosial tersebut mempunyai keunggulan khusus dalam
menarik banyak pengguna media sosial yang mereka miliki. Media sosial
memang menawarkan banyak kemudahan yang membuat para remaja betah
berlama- lama berselancar di dunia maya.
Pesatnya perkembangan media sosial juga dikarenakan semua orang
seperti bisa memiliki media sendiri. Jika
untuk media tradisional seperti televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal yang
besar dan tenaga kerja yang banyak, maka lain halnya dengan media sosial. Para
pengguna media sosial bisa mengakses menggunakan jaringan internet tanpa
biaya yang besar dan dapat dilakukan sendiri dengan mudah.
Para pengguna media sosial pun dapat dengan bebas berkomentar serta
menyalurkan pendapatnya tanpa rasa khawatir. Hal ini dikarenakan dalam
internet khususnya media sosial sangat mudah memalsukan jati diri atau
melakukan kejahatan.

B. Dampak Positif dan Dampak Negatif Media Sosial


1. Dampak positif dari media sosial adalah:
a. Memudahkan kita untuk berinteraksi dengan banyak orang
Dengan media sosial, kita dapat dengan mudah berinteraksi dengan
siapa saja termasuk artis favorit kita yang juga menggunakan media sosial
terkenal seperti Facebook dan Twitter.
b. Memperluas pergaulan
Media sosial membuat kita bisa memiliki banyak koneksi dan
jaringan yang luas. Tentu saja hal
ini berdampak positif bagi orang yang ingin mendapatkan teman atau
pasangan hidup dari tempat yang jauh atau negara asing.
c. Jarak dan waktu bukan lagi masalah
Di era media sosial seperti sekarang ini, hubungan jarak jauh bukan
lagi halangan besar karena kita tetap dapat berinteraksi dengan orang lain
kapan saja walaupun dipisahkan oleh jarak yang cukup jauh.
d. Lebih mudah dalam mengekspresikan diri
Media sosial memberikan sarana baru bagi manusia dalam
mengekspresikan diri. Orang biasa, orang pemalu, atau orang yang selalu
gugup mengungkapkan pendapat di depan umum akhirnya
mampu menyuarakan diri mereka secara bebas.
e. Penyebaran informasi dapat berlangsung secara cepat
Dengan media sosial, siapapun dapat menyebarkan informasi baru
kapan saja, sehingga orang lain juga dapat memperoleh informasi yang
tersebar di media sosial kapan saja.
f. Biaya lebih murah
Bila dibandingkan dengan media lainnya, maka media sosial
memerlukan biaya yang lebih murah karena kita hanya perlu membayar
biaya internet untuk dapat mengakses media sosial.

2. Dampak negatif dari media sosial adalah:


a. Menjauhkan orang-orang yang sudah dekat dan sebaliknya. Orang
yang terjebak dalam media sosial memiliki kelemahan besar yaitu
berisiko mengabaikan orang-orang di
kehidupannya sehari-sehari.
b. Interaksi secara tatap muka cenderung menurun
Karena mudahnya berinteraksi melalui media sosial, maka seseorang akan
semakin malas untuk bertemu secara langsung dengan orang lain.
c. Membuat orang-orang menjadi kecanduan terhadap internet Dengan
kepraktisan dan kemudahan menggunakan media sosial,
maka orang-orang akan semakin tergantung pada media sosial, dan pada
akhirnya akan menjadi kecanduan terhadap internet.
d. Rentan terhadap pengaruh buruk orang lain
Seperti di kehidupan sehari-hari, jika kita tidak menyeleksi orang- orang
yang berada dalam lingkaran sosial kita, maka kita akan lebih rentan
terhadap pengaruh buruk.
e. Masalah privasi
Dengan media sosial, apapun yang kita unggah bisa dengan mudah dilihat
oleh orang lain. Hal ini tentu saja dapat membocorkan masalah-masalah
pribadi kita. Oleh karena itu, sebaiknya tidak mengunggah hal-hal yang
bersifat privasi ke dalam media sosial.
f. Menimbulkan konflik
Dengan media sosial siapapun bebas mengeluarkan pendapat, opini , ide
gagasan dan yang lainnya, akan tetapi kebeasan yang berlebihan tanpa ada
kontrol sering menimbulkan potensi konflik yang akhirnya berujung pada
sebuah perpecahan.

C. Pengaruh Media Sosial terhadap Perubahan Sosial Masyarakat


Dari hasil penelitian yang dilakukan, media sosial memiliki dampak
positif dan negatif. Dampak positif penggunaan media sosial secara nyata telah
membawa pengaruh terhadap perubahan sosial masyarakat
kearah yang lebih baik tetapi dampak negatif cenderung membawa perubahan
sosial masyarakat yang menghilangkan nilai – nilai atau norma di masyarakat
Indonesia.
Dengan hadirnya media sosial sebagai teknologi baru, tentu saja cara hidup
manusia juga akan mengalami perubahan. Beberapa perubahan adalah semakin
efektif dan efisiennya manusia dalam memperoleh informasi tidak terhalang
waktu, tempat dan biaya yang tidak terlalu mahal.
Perubahan-perubahan dalam hubungan sosial (social relationships) atau
sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial dan
segala bentuk perubahan- perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan
didalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya,
termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap dan pola perilaku diantara
kelompok-kelompok dalam masyarakat. Masyarakat dapat berkomunikasi
langsung dengan presiden melalui media sosial guna menyampaikan saran kritik
dan ide yang membangun. Jika dalam metode konvensional masyarakat harus
menjadi wakil rakyat / anggota DPR terlebih dahulu dan atau melakukan
demonstrasi didepan istana kepresidanan guna menyampaikan
aspirasi, sekarang cara tersebut cenderung ditinggalkan.
Dari sisi ekonomi semakin tingginya minat masyarakat terhadap media
sosial, tidak sedikit masyarakat kita memperoleh keuntungan dengan berbisnis
melalui media sosial. Maka masyarakat akan semakin tergantung dengan media
sosial, dan hal ini akan mempengaruhi kehidupan mereka sehari-hari.
Mengakses media sosial setiap saat telah menjadi kebutuhan manusia yang baru
untuk selalu meng- update informasi karena media sosial telah menjadi sumber
informasi yang lebih aktual dibandingkan media lainnya.
Pengaruh negatif terhadap perubahan sosial masyarakat diantaranya:
sering terjadi konflik antar kelompok – kelompok tertentu dengan berlatar
belakang suku, ras maupun agama. Mengatasnamakan agama, kelompok
tertentu memiliki pengikut dengan jumlah yang banyak pada media sosial
cenderung memanfaatkan momen tertentu untuk menggerakkan massa dalam
kegiatan tertentu. Secara langsung media sosial berpengaruh terhadap
terbentukknya kelompok – kelompok sosial tersebut dengan menanamkan
prinsip, nilai dan akidah tertentu untuk menjadi perubah sistem. Bahkan dengan
media sosial kelompok
– kelompok tersebut dengan mudah
mempengaruhi kondisi stabilitas sebuah negara.
Ada pula berlatar belakang kesenjangan sosial yang sering mengundang
komentar dan berujung konflik. Pola perilaku masyarakat yang menyimpang
juga sering di blow up pada media sosial seperti grop / komunitas penyuka
sesama jenis seperti kaum gay dan lesbian.
Jika dilihat dari sisi interaksi sosial pengaruh perubahan sosial di
masyarakat terjadi karena semakin mudahnya manusia berinteraksi melalui
media sosial, maka interaksi sosial di dunia nyata akan turut berkurang. Manusia
tidak perlu lagi saling bertemu secara langsung untuk berkomunikasi, sehingga
hal ini akan membentuk pola hidup masyarakat yang semakin tertutup.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa
dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog,
jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki
merupakan bentuk media sosial yang paling
umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
2. Dampak positif dari media sosial adalah memudahkan kita untuk berinteraksi
dengan banyak orang, memperluas pergaulan, jarak dan waktu bukan lagi
masalah, lebih mudah dalam mengekspresikan diri, penyebaran informasi
dapat berlangsung secara cepat, biaya lebih murah. Sedangkan dampak
negatif dari media sosial adalah menjauhkan orang-orang yang sudah dekat
dan sebaliknya, interaksi secara tatap muka cenderung menurun, membuat
orang-orang menjadi kecanduan terhadap internet, menimbulkan konflik,
masalah privasi, rentan terhadap pengaruh buruk orang lain.
3. Adanya media sosial telah mempengaruhi kehidupan sosial dalam
masyarakat. Perubahan- perubahan dalam hubungan sosial (social
relationships) atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium)
hubungan sosial dan segala bentuk perubahan- perubahan pada lembaga-
lembaga kemasyarakatan didalam suatu masyarakat, yang
mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap dan
pola perilaku diantara kelompok-kelompok dalam
masyarakat. Perubahan sosial positif seperti kemudahan memperoleh dan
menyampaiakan informasi, memperoleh keuntungan secara sosial
dan ekonomi. Sedangkan perubahan sosial yang cenderung negatif seperti
munculnya kelompok–kelompok sosial yang mengatasnamakan agama, suku
dan pola perilaku tertentu yang terkadang menyimpang dari norma – norma
yang ada.

B. Saran
1. Pemerintah harus segera menyusun pertauran tentang penggunaan dan
pemanfaatan media sosial sosial sebagai sarana teknologi informasi secara
bijak.
2. Masyarakat harus lebih cermat dan selektif dalam menggunakan media sosial
seperti memilih pertemanan, komunitas / grop dan tidak latah terhadap
perubahan perilaku atau trend/ “viral” negatif dikalangan pengguna media
sosial.

DAFTAR PUSTAKA

http://ptkomunikasi.wordpress.com/201 2/06/11/pengertian-media-sosial-
peran-serta-fungsinya/

http://www.info-
digitalmarketing.com/2013/12/sej arah-sosial-media-
sejarah.html#sthash.K04wZepV.d puf
http://abcddy.blogspot.com/2013/12/ma kalah-bahasa-indonesia- pengaruh-
media.html

http://madces.blogspot.com/2011/10/pe ngaruh-media-social-network-
terhadap.html

http://ovaltinesusu.wordpress.com/2013
/05/14/mediasosial-2/

http://imasmulyarizee.blogspot.co.id/20 14/06/karya-tulis-ilmiah- pengaruh-


media.html

http://ajrajr.blogspot.com/2011/10/peng aruh-media-sosial-terhadap.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Media_sosial

http://ptkomunikasi.wordpress.com/201 2/06/11/pengertian-media-sosial-
peran-serta-fungsinya/

http://hendrawan1.blogspot.com/2011/0 4/dampak-jejaring-sosial-bagi-
masyarakat.html

http://belajar-komputer- mu.com/pengertian-internet/

http://www.scribd.com/doc/21330504/P engertian-Internet

http://octahyuuga.wordpress.com/2009/ 03/02/dampak-negatif-dan-positif-
dari-internet/

http://yayang08.wordpress.com/2008/0 5/07/dampak-internet-bagi- pelajar/

http://www.anneahira.com/pengaruh- internet-terhadap-prestasi- belajar-


pelajar-5344.htm

http://qotrinnidaaz.blogspot.com/2009/1 1/dampak-positif-dan-negatif-
internet.html

Anda mungkin juga menyukai