Proposal Skripsi
Proposal Skripsi
Proposal Skripsi
Proposal Skripsi
Disusun Oleh
v
KATA PENGANTAR
Terselesaikannya skripsi ini, dengan kerja dan dukungan dari berbagai pihak,
penulis telah berusaha untuk dapat memberikan yang terbaik dan sesuai dengan
harapan, walaupun di dalam penyelesaian menghadapi kesulitan, karena
keterbatasan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang di miliki.
Oleh karena itu pada kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada
seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis
menyadari bahwa dalam penulisan di skripsi ini terdapat banyak kekurangan, oleh
karena itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis butuhkan agar dapat
menyempurnakan di masa yang akan datang. Semoga apa yang disajikan dalam
skripsi ini dapat bermanfaat bagi teman teman dan pihak yang berkepentingan.
vi
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 3
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 5
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ................................................. 5
D. Metode Penelitian ...................................................................... 6
A. Pengawasan ................................................................................. 11
1. Pengertian Pengawasan........................................................ 11
2. Maksud pengawasan ............................................................ 13
3. Tujuan pengawasan.............................................................. 13
4. Proses pengawasan .............................................................. 14
5. Tipe-Tipe Pengawasan ......................................................... 16
6. 6. Prosedur pengawasan ........................................................... 1
7
B. Kedisiplinan ................................................................................
1. Pengertian kedisplinan ......................................................... 1
7
2. Tujuan Pesantren.................................................................. 2
3
BAB V. PENUTUP
A.Daftar Pustaka....................................................................................... 39
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
3
Pentingnya sebuah pengawasan karena perubahan lingkungan
organisasi,peningkatan kompleksifitas organisasi, meminimalisasikan
tingginya kesalahan-kesalahan, kebutuhan manager untuk mendegelasikan
wewenang komunikasi, dan menilai informasi dan mengambil tindakan
koreksi.
4
Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang
dipercaya merupakan tanggung jawabnya. Pendisiplinan adalah usaha-
usaha untuk menanamkan nilai ataupun pemaksaan agar subjek memiliki
kemampuan untuk menaati sebuah peraturan. Pendisiplinan bisa jadi
menjadi istilah pengganti untuk hukuman ataupun instrumen hukuman
dimana hal ini bisa dilakukan pada diri sendiri ataupun orang lain.
D. Rumusan Masalah
5
Kegunaan penelitian ini adalah :
1. Secara teoritis diharapkan karya ini dapat berguna sebagai salah satu
literatur dan pengetahuan guna memberikan sumbangan pemikiran
untuk menambah hasanah keilmuan bagi mahasiswa tentang sistem
pengawasan dalam meningkatkan kedisiplinan santri.
3. Metode Penelitian
a. Jenis penelitian
b. Sifat penelitian
6
pokok permasalahan yang di teliti dan berarti bukan bersifat meenguji
atau mencari teori baru, yaitu mendeskripsikan data-data tentang sistem
pengawasan Pondok Pesantren Muhammad Al Fatih dalam meningkatkan
kedisiplinan santri.
a. Populasi
b. Sampel
Sampel adalah sebagian dari unit-unit yang ada dalam populasi yang
ciriciri karakteristiknya benar-benar diselidiki.1 Dalam penelitian ini
digunakan Teknik Non Random sampling yaitu “tidak semua individu
didalam populasi diberi peluang yang sama yang ditugaskan menjadi
anggota sample.Untuk pengambilan sampel yaitu penulis
menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik pengambilan
sampel dimana sampel yang dipilih berdasarkan penilaian peneliti
bahwa populasi tersebut yang paling baik untuk dijadikan sampel
penelitian.
1
7
1. Bagian kesantrian (keamanan),
Metode Observasi
b. Analisis Data
9
yang bersifat khusus menuju kepada ha-hal bersifat umum dan dari
kesimpulan ini adalah jawaban dari permasalahan yang ada di dalam
bahasan Setelah data diolah dan di klasifikasi, maka tahap
berikutnya data tersebut akan dianalisa dengan menggunakan cara
berfikir induktif, yaitu dari rangkaian yang bersifat khusus yang
diambil dari individu kemudian ditarik pada kesimpulan yang bersifat
umum. Jadi dapat dikumpulkan bahwa analisis data adalah proses
mencari dan menyusun data secara sistematis yang diperoleh dari hasil
wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi. Dengan cara
menyatukan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit,
memilih mana yang penting dan yang akan di pelajari, dan membuat
kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang
lain.
10
BAB II
PENGAWASAN DAN KEDISISPLIN
A. Pengawasan
1. Pengertian Pengawasan
11
1. Pengawasan tidak langsung
12
exception) adalah suatu sistem pengawasan dimana pengawas itu
ditunjukan pada masalah
2. Pengawasan langsung
2. Maksud Pengawasan
Tujuan Pengawasan
13
rencana yang telah ditentukan sebelumnya.sedangkan tujuan
pengawasan menurut melayu, S.P. Hasibuan adalah:
3. Proses Pengawasan
14
3. Mengadakan tindakan-tindakan perbaikan.
yaitu :
a) Peninjau pribadi.
15
terjadinya penyimpangan sehingga tindakan yang di ambil tepat
mencapai sasaran yang dimaksud.
e. Dapat dimengerti.
5. Tipe-Tipe Pengawasan
16
b. Pengawasan secara bersama (concurrent control) sering disebut
pengawasan Ya – Tidak: yaitu pengawasan yang dilakukan
bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan. Tipe pengawasan ini
merupakan proses yang harus memenuhi persyaratan sebelum
kegiatan dilaksanakan.
6. Prosedur Pengawasan
17
B. Kedisiplinan
1. Pengertian kedisiplinan
Disiplin adalah rasa taat dan patuh terhadap nilai yang dipercaya dan
menjadi tanggung jawabnya. Dengan kata lain disiplin adalah patuh
terhadap peraturan atau tunduk pada pengawasan dan pengendalian.
Sedangkan pendisiplinan adalah sebuah usaha yang dilaksanakan untuk
menanamkan nilai atau pemaksaan supaya subjek mentaati sebuah
peraturan.
Disiplin merupakan sikap yang selalu tepat janji, sehingga orang lain
percaya karena modal seseorang dalam wirausaha adalah mendapat
kepercayaan dari orang lain.
2. Dasar Disiplin
3. Bentuk-Bentuk Kedisiplinan
1) Disiplin beribadah
18
Siswa dapat mengaktualisasikan dirinya sebagai seorang muslim
yang patuh dan taat kepada Allah SWT dalam bentuk beribadah
diantaranya :
c. Memperbaiki kebiasaan-kebiasaan.
5. Manfaat disiplin
a. Tumbuhnya kepedulian
20
b. Mengajarkan keteraturan
Seseorang anak akan bisa mempunyai pola hidup yang teratur dan
dapat mengelola waktu yang dimilikinya dengan baik.
c. Menumbuhkan ketenangan
e. Tumbuhnya kemandirian
f. Tumbuhnya keakraban
Ketika anak berusia 3 tahun, pertumbuhan otak sangat pesat, disini dia
menjadi peniru perilaku yang piawai. Ia bisa mencontoh dengan
sempurna tingkah laku orang tua yang disiplin, dengan sendirinya akan
membentuk kebiasaan dan sikap yang positif.
21
h. Membantu anak yang “sulit”
Terkadang pada anak yang berkebutuhan khusus kita lupa mereka juga
membutuhkan penanganan khusus, dengan dsiplin untuk menekankan
Dengan disiplin anak menuruti aturan yang ditetapkan orang tua atas
kemauan sendiri.
22
tersebut dapat diambil tindakan untuk memperbaikinya, baik pada waktu itu
ataupun waktu-waktu yang akan datang.
Kata pondok berasal dari kata funduq (bahasa arab) yang artinya ruang
tidur, asrama atau wisma sederhana. Karena pondok memang sebagai
tempat penampungan sederhana dari para pelajar/santri yang jauh dari
tempat asalnya. Menurut manfred dalam ziemek kata pesantren berasal
dari kata santri yang diimbuhi awalan pe- dan akhiran –an yang berarti
menunjukkan tempat. Maka artinya adalah tempat para santri.
23
2. Tujuan pesantren
24
yang dilakukan belum maksimal, para pengurus memang bertempat
tinggal dilingkungan pondok pesantren modern ini juga sebagian pengurus
ikut membimbing dalam kegiatan para santri yang mana sudah terjadwal,
dari setiap pertemuan kegiatan setiap pengurus wajib mengabsen para
santri, namun terkadang kurangnya rasa tanggung jawab dan kurang
ketelitian dari sebagian pengurus menyebabkan terhambatnya fungsi
pengawasan yang dilakukan.
25
Penanggung Jawab Kamar wajib memberikan laporan secara langsung
baik itu pengurus sendiri maupun para santri.
b. Pengawasan langsung
Jika ada suatu kegiatan rutinitas seperti setiap sore melakukan ngaji
kitab, pengurus khususnya bidang keamanan bertugas untuk keliling
kesetiap kamar untuk mengajak para santri melakukan ngaji kitab
sebagai mestinya.
27
Pesantren Muhammad Al Fatih yaitu berawal dari ketua kamar
masingmasing, apabila ada santri yang melakukan kesalahan maka ketua
kamar melaporkan ke penanggung jawab kamar, apabila dari penanggung
jawab kamar tidak bisa menyelesaikan maka selanjutnya bidang kesantrian
apabila masalah yang dilakukan santri sudah tidak bisa di selesaikan juga
di bidang kesantrian atau keamanan, maka dari bidang kesantrian melapor
ke lurah pondok, lurah pondok tidak bisa menangani maka langsung ke
pimpinan pondok. Contohnya sistem pengawasan yang diterapkan di
pondok ini yaitu misalnya, setiap pengurus harus memperhatikan setiap
santri baik santri baru dan santri lama, apakah jika salah satu di antara
mereka yang tidak mengikuti peraturan yang di terapkan di pondok, sanksi
harus dijalankan sebagaimana mestinya. Dan pengurus tidak
diperkenankan menghukumnya tanpa mengikuti prosedur yang sudah
dibuat yaitu dari bawahan baru keatasan atau ke ustadz jika sudah tidak
bisa di tangani.
28
pengawasan dilakukan setiap 24 jam misalnya kalau mau tidur itu di absen
dulu, mengaji, begitupun sekolah penanggung jawab kamar masing-
masing ada pemantauan.
29
B. Faktor pendukung dan penghambat sehubungan dengan pelaksanaan
pengawasan yang dilakukan oleh pengurus.
30
Selain kurangnya rasa tanggung jawab sebagian pengurus kepada pondok
pesantren juga kurangnya pemahaman dan pengetahuan para pengurus tentang
pengawasan, sehingga pengawasan yang digunakan masih terlalu sederhana dan
belum ditemukan sistem pengawasan yang tepat.
Namun menurut penulis apabila para pengurus berusaha mempelajari dan
memahami teori dalam pengawasan maka sistem pengawasan yang tepat akan
ditemukan.
Disiplin sebagai suatu usaha untuk memelihara prilaku siswa agar tidak
menyimpang dan mendorong untuk berpelilaku sesuai dengan norma, peraturan
dan tata tertib yang berlaku. Seorang santri dalam mengikuti belajar disekolah
maupun dipondok pesantren tidak akan lepas dari berbagai peraturan dan tata
tertib yang diperlakukan disekolah maupun pondok pesantren. Dan setiap santri
dituntut untuk dapat berperilaku sesuai dengan aturan dan tata tertib yang berlaku.
Aturan-aturan yang dimaksud dengan aturan dalam standar berpakaian, ketepatan
waktu, perilaku sosial dan etika dalam belajar.
31
A. Sistem Pengawasan Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Santri
Berdasarkan pemaparan pada BAB III halaman 52, telah dijelaskan bahwa
proses pengawasan dalam meningkatkan kedisiplinan santri. Sistem
pengawasan Pondok Pesantren Muhammad Al adalah sebagai alat kontrol
untuk melakukan pelaksanaan seluruh kegiatan yang telah ditetapkan dan
lebih khususnya yakni kedisiplinan santri. Dalam pelaksanaan pengawasan
merupakan tanggung jawab semua pengurus walaupun pada dasarnya
hanya pengurus bidang keamanan yang lebih urgen, namun kerja tim
sangatlah diperlukan dalam sebuah organisasi agar tujuan awal dari
organisasi dapat tercapai semaksimal mungkin.
Sudah sesuai dengan teori yang ada pada BAB II halaman 20 yang
telah dijelaskan bahwa pengawasan atau pengendalian itu merupakan suatu
konsep yang lebih menyerap, konsep yang membantu para manajer
memantau efektivitas dari perencanaan, pengorganisasian, dan pimpinan
mereka mengambil tindakan perbaikan begitu dibutuhkan . langkah awal
proses pengawasan adalah sebenarnya langkah perencanaan, penetapan
tujuan, standar atau sasaran pelaksanaan suatu kegiatan.
b. Pengawasan langsung.
Jika ada suatu kegiatan rutinitas seperti setiap sore melakukan ngaji
kitab, pengurus khususnya bidang keamanan bertugas untuk keliling
kesetiap kamar untuk mengajak para santri melakukan ngaji kitab
sebagai mestinya.
Sebagian santri ada yang tersandar akan kewajiban dan tanggung jawab
santri di pondok pesantren oleh karena itu santri yang rajin mengaji
sebagian besar dari pengaruh kawan dan sadar dengan tanggung jawabnya
santri sendiri.
35
Sistem pengawasan dalam meningkatkan kedisiplinan santri pondok
pesantren darul ad’iyyah desa kaliasin kecamatan tanjung bintang lampung
selatan harus ditingkatkan lagi guna menjamin bahwa santri memiliki sikat
ta’dim kepada guru, akhlaq yang baik, dan patuh pada peraturan. Jika
awalnya sistem pengawasan dalam meningkatkan kedisiplinan santri
dilakukan setelah terjadinya penyimpangan dan kurangnya ada ketegasan
dari para pengurus, di sini penulis melihat dari hasil observasi, wawancara,
bahkan pengumpulan data yang dilakukan, maka penulis menyarankan
bahwa sistem pengawasan dalam meningkatkan kedisiplinan santri pondok
pesantren darul ad’iyyah harus lebih di tingkatkan dan lebih ditegaskan
lagi baik dari para pengurus maupun santrinya.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Faktor penghambat :
38
DAFTAR PUSTAKA
Aksara,2002)
Nanang fattah,ekonomi & pembiayaan pendidikan,(bandung:pt
remaja rosdakarya,2004)
Yogyakarta,1986)
Sumber lain :
https://wandhie.wordpress.com
40