Pidato Tentang Berbakti Kepada Orang Tua (Cecep Gaos)
Pidato Tentang Berbakti Kepada Orang Tua (Cecep Gaos)
Pidato Tentang Berbakti Kepada Orang Tua (Cecep Gaos)
Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi kesempatan panjang umur
kepada kita, sehingga kita bisa berkumpul dalam rangka pelaksanaan Porseni mini madrasah
Ibtidaiyah Keementrian Agama Kabupaten ceh Besar. Semoga Allah Melimpahkan Rahmatnya
kpada kita agar kita semua dapat meningkatkan amal bakti kita kepada Allah Tuhan Yang Maha
Esa terutama dalam berbakti Kepada Orang Tua,.
Dewan juri yang arif dan bijaksana yang saya hormati Bapak dan Ibu guru pembimbing yang
saya mulyakan serta Teman-temanku yang Saya Banggakan
Hadirin Rohimakumulloh.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah
memberikan nikmat kepada kita, dari nikmat yang paling kecil, sampai nikmat yang paling besar,
yaitu nikmat Iman dan Islam. Sholawat beserta salam marilah kita curahkan kepada junjungan kita,
Revolusioner Islam sedunia, pendobrak kebathilan, penghancur kemunkaran, pembawa rahmat
seluruh alam, yaitu baginda alam, habiibana wanabiyyanaa wamaulaanaa Muhammad SAW.
Hadirin Rohimakumulloh,
Sebelum menyampaikan ceramah ini, izinkanlah saya untuk memperkenalkan diri. Karena ada
pepatah mengatakan
tak kenal maka tak sayang,
tak sayang maka tak cinta.
Maka dari itu trimalah perkenalan saya yaitu.
Nama saya ………, asal saya MIN 9 Aceh Besar yaitu diwilyah Barat bagian Aceh Besar yang
sangat besar ini…
Maka sebagai pengingat bagi kita bersama sungguh terpaut hati saya untuk menyampaikan
sepenggal ceramah dengan judul “Menggapai Ridho Allah dengan Memuliakan Orang
Tua”sesuai dengan tema pidato kita pada poerseni ini yaitu “Berbakti Kepada Orang Tua “
Hadirin Rohimakumulloh,
Pada kesempatan kali ini, sebelumnya saya ingin mengajak hadirin sekalian untuk menutup mata
sejenak, lalu bayangkanlah wajah kedua orang tua kita, wajah ayah dan ibu kita. Lihatlah raut wajah dan
senyum mereka. Betapa mereka begitu ikhlas membesarkan dan mendidik kita. Ketahuilah,
bahwa ketika kita masih kecil, bahkan semenjak di dalam kandungan, mereka telah mencurahkan
segenap kasih sayangnya kepada kita dengan penuh keikhlasan dan tanpa lelah. Ketika di dalam
kandungan, dengan bersusah payah, ibu kita menjaga kita agar kita tetap sehat dan kuat. Begitu pun
dengan ayah kita. Dengan cucuran keringat, ayah kita membanting tulang, mencari nafkah untuk
membiayai keluarga.
Yang artinya: “Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu
bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan
menyapihnya dalam dua tahun, bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang ibu bapakmu,
hanya kepada-Kulah kembalimu”
Hadirin Rohimakumulloh,
Lalu bagaimana cara kita ber-birrul waalidain, berbuat baik dan berbakti kepada kedua orang
tua kita? Allah SWT berfirman di dalam surat Al-Isro ayat 23,
yang artinya:
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di
antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-
kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu
membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.”
Hadirin Rohimakumulloh,
Bisa ditarik kesimpulan bahwa wajib hukumnya bagi kita untuk berbuat baik dan berbakti
kepada orangtua. Jaga dan muliakanlah mereka. Jangan pernah menyakiti hati dan perasaaannya,
karena ridho Allah terletak pada ridho kedua orang tua kita, dan murka Allah terletak pada mereka.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW. “Ridhollooh fii ridhol waalidain, wasukhtullooh fii sukhtil
waalidain”
Hadirin Rohimakumulloh,
Demikianlah ceramah yang bisa saya sampaikan. Mudah-mudahan ada manfaatnya bagi kita
semua. Jika ada kebenaran, itu semata-mata dari Allah SWT. Dan jika ada kesalahan, itu semata
berasal dari kelemahan saya sebagai seorang manusia. Jika ada sumur di ladang, boleh kita
menumpang mandi. Kalau ada umur yang panjang, bolehlah kita berjumpa lagi. Burung Irian
burung Cendrawasih. Cukup sekian dan terima kasih.