Anatomi
Anatomi
Anatomi
amfibi
Oleh pur07 vet
Indonesia terdapat 250 species katak, sepertiga dari jumlah tersebut hanya ada di Indonesia.
Sumatera memiliki jumlah species katak terbanyak yaitu 100 lebih species. Sekali bertelur
katak bisa menghasilkan 5000-20000 telur, tergantung dari kualitas induk dan berlangsung
sebanyak tiga kali dalam setahun.
Amphibi merupakan kelompok hewan dengan fase daur hidup yang berlangsung di air dan di
darat. Amphibi merupakan kelompok vertebrata yang pertama keluar dari kehidupan dalam
air. Amphibi mempunyai kulit yang selalu basah dan berkelenjar, berjari 4-5 atau lebih
sadikit, tidak bersirip. Mata mempunyai kelopak yang dapat digerakkan, mata juga
mempunyai selaput yang menutupi mata pada saat berada dalam air (disebut membran
miktans). Pada mulut terdapat gigi dan lidah yang dapat dijulurkan. Pada saat masih kecil
(berudu) bernapas dengan insang. Setelah dewasa bernapas dengan menggunakan paru-paru
dan kulit. Suhu tubuh berubah-ubah sesuai dengan keadaan lingkungan (poikioterm).
Warna katak bermacam-macam dengan pola yang berlainan. Hal ini disebabkan karena
adanya pigmen dalam dermis, yaitu :
1. Melanopora, berupa warna pigmen yang dapat menyebabkan warna hitam atau coklat
2. Lipopora berupa warna pigmen yang menyebabkan warna merah kuning
3. Gaunopora berupa warna pigmen yang menyebabkan warna biru hijau
Reproduksi amphibi berlangsung dengan perkawinan eksternal. Tubuhnya mempunyai sistem
urogenital, artinya saluran kelamin dan saluran ekskresi bergabung menjadi satu dalam
kloaka
Amphibi dibagi menjadi 3 ordo :
Stegoephalia
Memiliki tulang tengkorak dan tulang pipi. Kebanyakan sudah punah dan menjadi fosil.
Stegoephalia yang masih hidup sampai sekarang yaitu Ichtyopsis (bentuk seperti cacing tanpa
kaki)
Caudata
Tubuhnya dapat dibedakan antara kepala, leher dan ekor. Contohnya Cytobranchiadae
(salamander yang masih hidup di sungai); Hynobidae (salamander yang hidup di daratan
Asia); Megalobratrachus maximus (salamander yang biasa dimakan di Jepang)
Tubuh terdiri atas kepala dan leher yang menyatu. Sering tidak berleher, tidak berekor.
Anggota gerak belakang (kaki belakang) lebih besar dibandingkan dengan kaki depan.
Contoh Rana (katak), katak pohon (Polypedatidae), kintel (Microhylidae), katak besar
(Bufomarmus)
A. Inspectio
Membedakan bagian-bagian tubuh sebagai berikut :
1. Caput (kepala)
a. Rostrum (moncong) dengan rima oris (celah mulut)
b. Nares anteriores (lubang hidung depan)
c. Organon visus (alat penglihatan)
Bagian-bagian organon visus :
1) Palpebra superior (pelapuk mata atas)
2) Palpebra inferior (pelapuk mata bawah)
3) Membrane nictitans (selaput tipis)
4) Bulbus oculi (bola mata)
2. Membrane tympani (selaput pendengaran)
3. Cavum oris
Bagian-bagian dari cavum oris adalah:
a. Maxilla (rahang atas)
b. Mandibula (rahang bawah)
c. Palatum (langit-langit)
d. Lingua (lidah), memperhatikan bentuknya.
4. Truncus (batang badan)
5. Extremitas liberae (anggota gerak bebas), terdiri
a Extremitas anterior (anggota gerak depan)
1) Brachium (lengan atas)
2) Antebrachium (lengan bawah)
3) Manus (tangan)
4) Digiti (jari)
b Extremitas posterior (anggota gerak belakang)
1) Femur (paha)
2) Crus (tungkai bawah)
3) Pes/pedes (kaki)
4) Digiti (jari)
5) Membrane renang
B. Sectio (pembedahan)
1. Mengangkat kulit dengan menggunakan pinset, sobeklah dengan gunting.
2. Memperhatikan apakah kulit melekat pada otot dinding badan. Antara kulit dengan otot-
otot dinding badan membentuk kantong lymphe yang disebut saccus lymphaticus sub
cutanous (kantong limphe di bawah kulit).
3. Memotong otot-otot dinding badan mulai dari permukaan ventral ke arah caudal dan
cranial, sehingga memotong tulang dada, maka akan tampak alat-alat dalam.
a. Topography (letak alat dalam yang satu terhadap yang lain)
Mencari alat-alat berikut :
1) Cor (jantung)
2) Hepar (hati), terdiri 2 bagian
• Lobus dexter (kanan)
• Lobus sinister (kiri)
3) Ventriculus (lambung) warna putih
4) Intestinum (usus)
5) Vesica urinaria (kantong kencing)
6) Pulmo (paru-paru)
A. Stematika katak:
Phyllum : Chordata
Sub fillum :Vetebrata
Class : Amphibia
Ordo : Anura
Familia : _
Genus : _
Spesies : Rana sp
B. Sifat-sifat dan karekteristik :
1. Kulit rana licin karena mempunyai banyak kelenjar, tidak mempunyai sisik
2. Mempunyai sepasang kaki yang digunakan untuk berjalan dan berenang
3. Mempunyai dua lubang hidung, berhubungan dengan rongga mulut, membran tympani di
luar, lidah tidak dijulurkan
4. Stadium larva mempunyai kehidupan aquatis dan mengalami metamorfosis.
C. Pada Caput dan Truncus
Pada caput (kepala) terdapat:
1. Organon visus
Organon visus (alat penglihatan) berfungsi sebagai indera penglihat. Mata mempunyai
kelopak yang dapat digerakkan. Mata pada amphibi juga mempunyai selaput yang berfungsi
untuk melindungi mata pada saat berada atau berenang di dalam air, membran tersebut
disebut membrane miktans.
2. Rima oris
Pada cavum oris (rongga mulut) terdapat lingua (lidah) dan gigi. Lingua pada katak dapat
dijulurkan karena berfungsi sebagai alat untuk menangkap mangsa. Juga pada mulut terdapat
gigi yang berfungsi untuk membunuh mangsanya.
3. Rostrum
Rostrum (moncong) pada ikan berfungsi untuk mempermudah katak berenang di dalam air.
Pada truncus
Pada truncus terdapat alat-alat gerak (extremitas liberae). Extremitas liberae terbagai menjadi
dua, yaitu: extremitas anterior dan extrememitas posterior. Pada extremitas anterior terdapat
tangan yang berfungsi untuk bergerak dan berenang. Pada extremitas posterior terdapat kaki
yang dilengkapi dengan selaput renang yang berfungsi untuk berenang di dalam air. Selain itu
extremitas posterior juga berfungsi sebagai alat gerak yaitu untuk melompat.
Kaki depan pendek/lengan terdiriatas lengan atas (branchium), antebranchium, manus, digiti
4 buah, serta mengecil. Digiti menebal (katak jantan), spesial pada musim kawin tiap
extremitas posterior mempunyai femur, crus, pes dan manus serta 5 digiti yang berselaput
renang (membrane renang).
D. Topography
a. Cor
Cor pada amphibi berwarna merah dalam kantong jaringan atau pericardium yang berisi
dengan zat cair lymphe. Jantung berfungsi sebagai alat untuk memompa darah ke seluruh
tubuh.
b. Pulmo
Pulmo pada amphibi jumlahnya dua, elastis, berdinding tipis. Pulmo berfungsi sebagai alat
pernapasan, yaitu sebagai tempat bertukarnya oksigen dan karbon dioksida.
c. Hepar
Hepar pada amphibi berwarna coklat, terdiri dari lobus dexter dan lobus sinester. Hati
berfungsi untuk menawarkan racun yang masuk ke dalam tubuh bersama makanan. Ia juga
berfungsi sebagai tempat perombakan sel darah merah yang telah tua.
d. Ventriculus
Berwarna putih, panjang, sebelah sisi kiri
e. Intestinum tenue
bentuk bulat dan berkelok-kelok
f. Intestinum crassum
Bentuk lebih besar dari pada intestinum tenue dan hitam.
g. Lien
Merah bulat. Pada kedua sisi linea middosal di atas peritonium
h. Ren yang panjang merah tua.
i. Vessica urinaria yang merupakan kantong berdinding tipis dimidiventral pada ujung
posterior coelom.
j. Gonade. Betina mempunyai 2 ovarium besar, berisi banyak telur-telur kecil hitam
sperik.Pada jantan ada 2 testis berbentuk kacang kecil putih.Berhubungan dengan alat-alat
kelamin yaitu corpus adiposum bercabang kekuning-kuningan di atas kedua testis.
k. Rectum dan ductus dari ren dan alat-alat kelamin memasuki cloaca yang membuka.
E. Sistem digestoria
a. Tractus digestivus
1) Makanan diambil dengan mulut (cavum oris) dengan lingua. Katak tidak mempunyai
glandula salivarium. Makanan berjalan melalui pharinx menuju oesophagus.
2) Makanan memasuki ventriculus yang merupakan alat untuk persediaan dan pencernaan.
Membesar di bagian anterior atau ujung cardium dan memipih pada ujung posterior atau
ujung pylorus.
Dinding ventriculus yang tebal terdiri atas 4 lapisan:
• Mocusa atau batas dalam dengan banyak kelenjar
• Submocusa berupa jala-jala dari jaringan pengikat yang terdiri atas darah dan saluran
circulair dan longitudinal dan serabut otot halus dan saraf
• Masculus dengan bundel-bundel circulait dan longitudinal dari serabut-serabut otot halus.
• Serosa atau penutup luar yang berupa peritoneum
3) Kontraksi otot dari dinding ventriculus memeras makanan menjadi paertikel-partikel yang
lebih kecil dan mencampurkan getah makanan.
4) Intestinum merupakan saluran berbentuk silinder panjang, berlingkar-lingkar, sebagai
tempat pencernaan
F. Sistem respiratoria
Pernapasan pada amphibi mengunakan insang pada saat berudu. Tetapi setelah dewasa insang
menghilang dan bernapas dengan menggunakan paru-paru dan kulit.
Adapun jalan pernapasan pada amphibi adalah sebagai berikut :
1. Mula-mula udara masuk melaui lubang hidung kemudian masuk ke dalam rongga hidung.
2. Kemudian masuk ke nares posterior kemudian masuk ke cavum oris (rongga mulut).
3. Kemudian ke larynx terus ke bronchus dan selanjutnya ke pulmo. Di dalam pulmo terjadi
pertukaran udara antara oksigen dan karbondioksida.
G. Sistem cardiovasculare
Jantung pada amphibi terdiri atas dua serambi dan satu bilik. Darahnya tidak berwarna
dengan eritrosit berbentuk oval dan berinti. Amphibi termasuk hewan berdarah dingin.
pada awalnya, katak betina dewasa akan bertelur, kemudian telur tersebut akan menetas
setelah 10 hari. Setelah menetas, telur katak tersebut menetas menjadi Berudu.berudu hidup
di air Setelah berumur 2 hari, Berudu mempunyai insang luar yang berbulu untuk bernapas.
Setelah berumur 3 minggu insang berudu akan tertutup oleh kulit. Menjelang umur 8 minggu,
kaki belakang berudu akan terbentuk kemudian membesar ketika kaki depan mulai muncul.
Umur 12 minggu, kaki depannya mulai berbentuk,ingsang tak berfungsi lagi ekornya menjadi
pendek serta bernapas dengan paru-paru.maka bentuk dari muka akan lebih jelas Setelah
pertumbuhan anggota badannya sempurna, katak tersebut akan berubah menjadi katak
dewasa dan kmbali berkembang biak.
Metamorfosis amfibi
2. Metamorphosis sempurna merupakan metamorphosis yang melewati tahapan-tahapan
mulai dari telur-larva-pupa-imago (dewasa). Contoh metamorphosis sempurna terjadi pada
katak . Berikut adalah proses metamorfosis sempurna :
Pada awalnya, katak betina dewasa akan bertelur, kemudian telur tersebut akan menetas
setelah 10 hari. Setelah menetas, telur katak tersebut menetas menjadi Berudu. Setelah
berumur 2 hari, Berudu mempunyai insang luar yang berbulu untuk bernapas. Setelah
berumur 3 minggu insang berudu akan tertutup oleh kulit. Menjelang umur 8 minggu, kaki
belakang berudu akan terbentuk kemudian membesar ketika kaki depan mulai muncul. Umur
12 minggu, kaki depannya mulai berbentuk, ekornya menjadi pendek serta bernapas dengan
paru-paru. Setelah pertumbuhan anggota badannya sempurna, katak tersebut akan berubah
menjadi katak dewasa. Selain pada katak, metamorphosis sempurna juga terjadi pada kupu-
kupu.
Metamorfosis Katak
Pada metamorfosis amphibi banyak sekali mengalami perubahan baik secara morfologi
maupun fisiologi.
a. Proses Morfologi
Pada amphibi, metamorfosis umumnya digabungkan dengan perubahan persiapan yang mana
dari organisme aquatik untuk menjadi organisme daratan. Pada urodela (salamander),
perubahan ini meliputi berkurangnya ekor dan rusaknya insang bagian dalam dan berubahnya
struktur kulit. Pada anura, perubahan metamorfosis berlangsung secara dramatis dan
kebanyakan organ-organnya telah termodifikasi. Perubaan ini meliputi hilangnya gigi dan
insang internal pada anak katak, seperti hilangnya ekor, kemudian akan terjadi proses
pembentukan seperti berkembangnya anggota tubuh dan morfogenesis kelenjar dermoid.
Perubahan lokomosi terjadi dari pergerakan ekor menjadi terbentuknya lengan depan dan
lengan belakang. Gigi yang digunakan untuk mencabik tanaman hilang dan digantikan
dengan perubahan bentuk baru dari mulut dan rahangnya, otot dari lidah juga berkembang,
insang mengalami degenerasi, paru-paru membesar, otot dan tulang rawan berkembang untuk
memompa udara masuk dan keluar pada paru-paru. Mata dan telinga berdiferensiasi. Telinga
bangian tengah berkembang dan membran timfani terletak pada bagian telinga luar.
b. Proses Biokimia
Penambahan secara nyata pada perubahan morfologi, yang terpenting adalah terjadinya
transformasi biokimia selama metamorfosis. Pada berudu, fotopigmen ratina yang utama
adalah porphyropsin. Selama metamorfosis, pigmen ini merubah karakterisik fotopigmen dari
darat dan vertebrata perairan. Pengikatan hemoglobin (Hb) dengan O2 juga mengalami
perubahan. Enzim yang terdapat pada hati juga mengalami perubahan, hal ini disebabkan
adanya perubahan habitat. Kecebong bersifat ammonotelik yaitu mensekresikan amonia,
sedangkan katak dewasa bersifat ureotelic yaitu mensekresikan urea. Selama metamorfosis,
hati mensintesis enzim untuk siklus urea agar dapat membentuk atau menghasilkan urea dari
CO2 dan amonia.
c. Perubahan spesifik
organ tubuh yang berbeda juga akan merespon beda pada stimulasi hormon. Stimulus yang
sama menyebabkan beberapa jaringan degenerasi dan menyebabkan diferensiasi dan
perkembangan yang berbeda. Respon hormon thyroid lebih spesifik pada bagian-bagian
tubuh tertentu. Pada ekor, T3 menyebabkan kematian dari sel-sel epidermal. Meskipun terjadi
kematian dari sel-sel epidermal pada ekor, kepala dan epidermis tubuh tetap melanjutkan
fungsinya.
Jakarta ; Erlangga.Pratiwi, dkk.2004. Buku Panduan Biologi SMA jilid 2 untuk kelas XI.
Universitas Negeri Yogyakarta.Sukiya. 2001. Biologi Verterbrata. Yogyakarta : Fakultas
MIPA
1.Jakarta; Erlangga.Syamsuri, Iskandar.2004.Biologi 2A untuk SMA kelas XI semester
Semarang.Winarni, susi.2009 Diklat Anatomi Hewan.Semarang;IAIN Walisongo
http://www.crayonpedia.org/mw/Metamorfosis_7.1