LP & LK Gastritis Sari
LP & LK Gastritis Sari
LP & LK Gastritis Sari
Disusun Oleh:
Preseptor:
2021
LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIK PROFESI NERS
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
1. DEFINISI
atau gangguan kesehatan yang disebabkan oleh faktor iritasi dan infeksi. Secara
daerah tersebut (Hirlan, 2009). Gastritis berasal dari dua kata yaitu gaster yang
yang disebabkan oleh kuman-kuman, dimana bisa terjadi secara akut dan kronis.
a. Gastritis akut Inflamasi akut dari dinding lambung yang biasannya terbatas
pada bagian mukosa saja. Terjadi pada gastritis atas, gastritis eksogen dan
endogen akut.
b. Gastritis kronis Inflamasi kronis pada dinding lambung yang bisa bagian
mukosa saja dan sudah penetrasi kelapisan sub mukosa lambung yang kaya akan
pembuluh darah. Gastritis kronis terjadi karena gastritis akut yang tidak
tertangani.
2. ANATOMI DAN FISIOLOGI
a. Anatomi
terjadinya aliran balik isi usus halus ke dalam lambung. Sfingter pilorus
menutupi usus halus dari depan seperti apron besar. Sakus omentum
lapisan otot sirkuler esofagus dan paling tebal pada daerah fundus
b. Fisiologi
berongga yang dilapisi oleh membran mukosa (selaput lendir). Tujuan kerja
organ ini adalah mengabsorbsi cairan dan nutrisi, menyiapkan makanan untuk
selain menelan cairan dan makanan, saluran GI juga menerima banyak sekresi
dari organ-organ, seperti kandung empedu dan pankreas. Setiap kondisi yang
berikut:
a) Mulut
b) Gigi
Gigi dan geraham terletak dalam alveolus dentalis dari tulang maksiladan
3 akar. Akar gigi ditutupi oleh semen yang merupakan bagian tebesar dari
Fisiologi gigi
proses mekanik pertama yang dialami makanan pada waktu lincinkan, dan
sampai rata.
c) Lidah
Lidah terdapat dalam kavum oris, merupakan susunan otot serat lintang
Fisiologi lidah
Fisiologi faring
e) Esofagus
dan faring. Panjangnya kira –kira 25 cm, Posisi vertikel dimulai dari
bagian tengah leher bawah faring sampai ujung bawah rongga dada di
belakang trakea.
Fisiologi esophagus
memiliki fungsi.
f) Lambung
terutama di daerah epigaster, lambung terdiri dari bagian atas fundus uteri
uteri.
Fisiologi lambung
g) Usus Halus
h) Usus Besar
-1,7 meter dan penampangan 5-5 cm. Lanjutan usus halus yang tersusun
i) Rektum
Sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar dan berakir di anus.
rectum ini kosong karena tinja disimpan ditempat yang lebih tinggi yaitu
pada kolon sehingga pada kolon penuh maka dari itu terjadinya BAB.
3. ETIOLOGI
yanag bersifat korosif seperti asam pekat dan soda kausatif. Makanan dan
minuman yang terlalu asam, pedas, panas, berlemak juga dapat menyebabkan
gastritis. Terlalu banyak berpikir atau stres dapat meningkatkan asam lambung.
4. MANIFESTASI KLINIS
a. Gastritis akut
Rasa nyeri pada epigastrium yang mungkin ditambah mual. Nyeri dapat
timbul kembali bila perut kosong. Saat nyeri penderita berkeringat, gelisah,
sakit perut dan mungkin disertai peningkatan suhu tubuh, tachicardi, sianosis,
b. Gastritis kronis
Tanda dan gejala hampir sama dengan gastrritis akut, hanya disertai
dengan penurunan berat badan, nyeri dada, enemia nyeri, seperti ulkus
f. Terapi infuse: D5 %
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Foto lambung.
b. Foto Rontgen.
c. Gastrokopi.
d. Endoskopi.
e. Biopsi Mukosa
A. Pengkajian
masuk rumah sakit, nomor register, diagnosa, nama orang tua, alamat,
umur, pendidikan, pekerjaan, pekerjaan orang tua, agama dan suku bangsa.
1) Keluhan Utama
mengalami penyakit atau ada riwayat penyakit yang lain dan jika ada.
5) Riwayat bio-psiko-sosial-spiritual
2) Pola Nutrisi
jumlah cairan dan makanan yang masuk perhari, ada tidaknya mual,
3) Pola Eliminasi
4) Pola Aktivitas
gerakan yang berlebihan pada saat sakit atau dalam keadaan lemah
jumlah jam tidur pada malam hari, pagi dan siang, merasa tenang
rasa aman dan nyaman, karena rasa nyeri akan timbul jika anak
Pada anak kebutuhan bekerja tidak dikaji karena anak tidak bekerja.
halhal apa saja yang membuat anak merasa tenang dan senang,
cukup.
2. Diagnosa Keperawatan
a. gangguan rasa nyaman:
a) nyeri s.d peradangan pada gaste
relaksasi lain
mengandung gas
i) Beri anticholirgik
DAFTAR PUSTAKA
dari www.google.com
Medika.
Nama : Tn. K
Umur : 45 tahun
Pekerjaan : PNS
Status : Kawin
Agama : Islam
5. Kebutuhan Berpakaian
Sebelum sakit : Klien mengatakan selalu mengganti
pakaiannya setiap selesai mandi 2 kali sehari.
Saat sakit : Klien mengatakan tetap mengganti pakaiannya
7. Pernafasan
Sebelum sakit : Klien mengatakan tidak mengalami gangguan saat
bernafas dengan RR: 20 kali/menit.
Saat sakit : Klien mengatakan tidak sesak RR: 20 kali/menit
Hyigine
8
.
Sebelum sakit : Klien mengatakan mandi 2-3 kali sehari dengan
sabun mandi. Keramas dengan sampo 2-3 kali
seminggu, sikat gigi setiap kali mandi
Saat sakit : Klien mengatakan mandi 2-3 kali sehari dengan
sabun, keramas dengan sampo 2-3 kali seminggu. 9.
Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman
10. Bekerja
Sebelum sakit : Klien mengatakan selalu bekerja setiap hari.
Saat sakit : Klien mengatakan tidak bisa bekerja seperti biasa
karna kondisi yang dialami sekarang.
5) Pemeriksaan Fisik
a Keadaan umum : Lemah
.
Kesadaran : CM (Compos Mentis), GCS : E4 V5
Tanda-tanda vital M6
Tekanan Darah : 100/70 mmHg
Suhu : 36 0C
Nadi : 80/menit
Respirasi : 20/menit
b. Pemeriksaan Head to Toes
7) Pengelompokan Data
a. Data Subjektif:
- Klien mengeluh nyeri pada perut kiri atas.
- Klien mengeluh mual
- Klien mengeluh pusing
b. Data Objektif
- Mukosa mulut tampak kering
- Klien tampak pucat dan lemah
- TD : 100/70 mmHg
Suhu : 360 C
Nadi : 80x/menit
RR : 20x/menit
c. Analisa data
No Symtom Etiologi Problem
1. Ds :
- Klien mengeluh nyeri Penurunan Nafsu Gangguan
pada perut kiri atas. Makan pemenuhan
- Klien mengeluh mual
kebutuhan
- Klien mengeluh
Intake tidak nutrisi.
pusing
adekuat
Do :
Peningkatan asam
- Mukosa mulut
lambung
tampak kering
- Klien tampak pucat
dan lemah Mual
- TD : 100/70 mmHg
- RR : 20x/menit
- N : 80x/menit
- S : 36 0C
B. Diagnosa Keperawatan
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan penurunan
nafsu makan yang ditandai dengan klien mengeluh mual, nyeri pada perut kiri
atas dan mengeluh pusing serta klien tampak pucat dan lemah, mukosa mulut
tampak kering, TD : 100/70 mmHg,
Suhu : 360C,
Nadi : 80x/menit,
RR : 20x/menit.
C. Intervensi Keperawatan
No. Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
1 Gangguan Setelah 1.Bina 1. Untuk
pemenuhan dilakukan hubungan saling membina
nutrisi b.d tindakan percaya kerjasama
Anorexia dengan keperawatan dengan
mual dan muntah selama 1 x 20 klien
menit 2. Observasi 2. Untuk
diharapkan keadaan umum mengetahui
kebutuhan klien perkembang
nutrisi klien an klien.
dapat terpenuhi 3. Observasi 3. Untuk
dengan kriteria vital sign. mengetahui
hasil : perubahan
- Nafsu makan sistem
klien baik tubuh.
-Mual 4. Jelaskan pada 4. Klien dan
berkurang klien dan keluarga
- Klien keluarga mengetahui
mengerti tentang asupan
tentang pentingnya nutrisi yang
pentingnya asupan nutrisi. baik untuk
pemenuhan dirinya
kebutuhan sehingga
nutrisi mampu
memenuhi
kebutuhan
nutrisi
dengan
baik.
5. Untuk
meningkatk
5. Anjurkan an selera
keluarga untuk makan
menyajikan klien.
porsi makanan
yang menarik 6. Untuk
dan hangat. mengurangi
6. Anjurkan mual dan
klien makan meningkatk
sedikit tapi an
sering dan kebutuhan
makanan kecil nutrisi
tambahan yang klien.
sesuai. 7. Untuk
mengurangi
7.Kolaborasi rasa mual
dengan tim yang
medis lain dirasakan
untuk klien
pemberian obat dengan
antiemetik. obat.
D. Implementasi Keperawatan
Hari/tgl Diagnosa Implementasi Respon hasil
Rabu, Gangguan 1. Membina 1. Klien
14/11/201 pemenuhan hubungan saling kooperatif.
2 10.15 nutrisi b.d percaya.
Anorexia 2. Mengobservasi 2. Klien masih
dengan keadaan umum tampak pucat
mual dan klien. dan lemah.
muntah 3. Mengobservasi 3. TD : 100/70
vital sign. mmHg
S : 360C
N : 80x/menit
R : 20x/menit
4. Menjelaskan 4. Klien dan
pada klien dan keluarga
keluarga tentang tampak
pentingnya mengerti dan
asupan nutrisi. menganggukkan
kepala.
5. Menganjurkan
keluarga klien
5. Klien
untuk
menganggukkan
menyajikan
kepala tanda
porsi makanan mengerti.
yang menarik
dan hangat.
6. Menganjurkan
klien makan 6. Klien hanya
sedikit tapi menganggukkan
sering dan kepala nya tapi
makanan kecil masih terlihat
tambahan yang malas untuk
sesuai melakukannya.
7. Klien menerima
7. Berkolaborasi
obat yang
dengan tim
diberikan.
medis lain
dalam
pemberian obat
antiemetik.
E. Evaluasi
Nama : Nn. F
Umur : 18 Tahun
Hari /tgl Evaluasi
Rabu, 14 November S :
2012 11.15 - Klien masih mengeluh mual
- Klien masih pusing
- Klien masih mengeluh nyeri pada perut kiri atas.
O:
- Mukosa mulut tampak kering
- Klien tampak pucat dan lemah
- Klien tampak mengerti dengan penjelasan yang
diberikan
- TD : 100/70 mmHg
S : 360C
N : 80x/menit
R : 20x/menit
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
I : Anjurkan kontrol ulang