Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Laporan PKL Eka Amalia N

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 72

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN PADA

SUBBAGIAN UMUM DI DINAS PARIWISATA DAN


KEBUDAYAAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA
JAKARTA

EKA AMALIA NURMIFTAHATI


8105142727

Laporan Praktek Kerja Lapangan ini ditulis untuk memenuhi salah satu
persyaratan mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Jakarta

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ADMINISTRASI


PERKANTORAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2017
LEMBAR EKSEKUTIF

EKA AMALIA NURMIFTAHATI. 8105142727. Laporan Praktik Kerja


Lapangan. Jakarta: Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi,
Universitas Negeri Jakarta, Juni – Agustus 2017.

Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan di Dinas Pariwisata dan


Kebudayaan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta (Disparbud) pada
Subbagian Umum bidang Kesekretarisan selam 1,5 bulan terhitung sejak tanggal
18 Juli sampai dengantanggal 29 Agustus 2016 (30 hari kerja).

Tujuan dilaksanakannya PKL adalah untuk mendapatkan pengalaman


kerja sebelum memasuki dunia kerja dan memperoleh surat keterangan kerja
(referensi) dari instansi terkait. Selain itu, agar mahasiswa ataupun mahasiswi
dapat meningkatkan kompetensi di dunia kerja dan dapat mengaplikasikan ilmu
yang sudah di pelajari saat perkuliahan, serta untuk menjalin kerjasama antara
pihak perusahaan dengan perguruan tinggi.

Dalam Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan, Praktikan melaksanakan


kegiatan pekerjaan sebagai seorang administrasi, yaitu mencatat, mencetak,
menggandakan, memindai, dokumen, mengangkat telepon, melaksanakan
kegiatan kearsipan baik penyimpanan maupun penemuan kembali arsip,
melakukan update data dan rekapitulasi data.

Pada Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Praktikan mengalami kendala


yaitu tata kelola arsip yang kurang rapid an tata letak peralatan dan
perlengkapan yang kurang efektif dan nyaman. Namun praktikan mengatasi
kendalatata tata kelola arsip dengan mengurutkan sesuai tanggal surat masuk
atau keluar, sedangkan untuk mengatasi tata letak yang kurang efektif dan
nyaman, praktikan melakukan pembenahan terhadap tata ruang kantor yang
dirasa kurang efektif dan nyaman agar dapat memudahkan pekerjaan praktikan
serta pekerjaan dapat terselesaikan dengan tepat.

Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini untuk menjelaskan


manfaat yang di dapat dari Praktik Kerja Lapangan yaitu mengembangkan ilmu
pengetahuan yang didapat diperkuliahan dan menambah pengalaman dalam
didalam dunia pekerjaan yang belum didapat di perkuliahan, serta menjadi salah
satu syarat akademik untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Universitas
Negeri Jakarta, Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran.

ii
iii
iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dan

melancarkan praktikan dalam meyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan pada

Subbagian Umum di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Daerah Khusus

Ibukota Jakarta. Laporan ini guna memenuhi syarat Kelulusan Mata Kuliah

Praktik Kerja Lapangan Universitas Negeri Jakarta.

Dalam kesempatan ini praktikan mengucapkan terima kasih kepada pihak-

pihak yang telah membantu dan membimbing dalam penyusunan Laporan ini,

diantaranya:

1. Osly Usman, S.E., M.BusMgt, selaku Dosen Pembimbing Praktik Kerja

Lapangan, yang senantiasa memberikan bimbingan dan arahan dalam

penyusunan laporan Praktik Kerja Lapangan ini.

2. Darma Rika Swaramarinda, S.Pd, M.SE, selaku Ketua Program Administrasi

Perkantoran.

3. Dr. Dedi Purwana E.S, M.Bus, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Negeri jakarta.

4. Drs. Juju Nurjaman, M.Si, selaku Kepala Kesekretariatan Dinas Pariwisata

dan Kebudayaan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang telah

memberikan bimbingan kepada praktikan..

5. Deddy Nurrachmad, SH, Kasubag Umum dan Kepegawaian Dinas Pariwisata

dan Kebudayaan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang telah

memberikan bimbingan kepada praktikan.

v
6. Seluruh staff subbagian umum dan kepagawaian yang telah membimbing dan

membantu kepada praktikan..

7. Kedua Orang Tua yang telah banyak memberikan dukungan dan membantu

dalam penulisan laporan ini.

8. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Jakarta atas ilmu yang

diberikan.

9. Teman-teman Pendidikan Administrasi PerkantoranA 2014, serta semua

pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

Praktikan menyadari bahwa laporan ini masih terdapat kekurangan.

Untuk itu, kritik dan saran yang membangun sangat praktikan harapkan guna

perbaikan dan kesempurnaan laporan PKL ini. Praktikan berharap semoga laporan

ini dapat bermanfaat bagi saya khususnya, dan bagi para pembaca padaumumnya.

Jakarta, September 2017

Praktikan

vi
DAFTAR ISI

Halaman

COVER ........................................................................................................... i

LEMBAR EKSEKUTIF ................................................................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. iii

LEMBAR PERSETUJUAN PKL ................................................................... iv

KATA PENGANTAR .................................................................................... v

DAFTAR ISI ................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang PKL.................................................................. 1
B. Maksud dan Tujuan PKL ....................................................... 3
C. Kegunaan PKL ....................................................................... 5
D. Tempat PKL ........................................................................... 6
E. Jadwal Waktu PKL ................................................................ 7

BAB II TINJAUAN UMUM DISPARBUD DKI JAKARTA


A. Sejarah Perusahaan ................................................................. 10
B. Struktur Organisasi ................................................................ 12
C. Kegiatan Umum Perusahaan .................................................. 15

BAB III PELAKSANAAN PKL


A. Bidang Kerja .......................................................................... 21
B. Pelaksanaan Kerja .................................................................. 22
C. Kendala Yang Dihadapi ......................................................... 26
D. Cara Mengatasi Kendala ........................................................ 27

vii
BAB IV KESIMPULAN
A. Kesimpulan ............................................................................ 37
B. Saran-Saran ............................................................................ 39

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

viii
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
I.1 Jadwal Kerja ...................................................................................... 8
I.2 Tabel Buku Agenda ........................................................................... 24

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

II.1Struktur Organisasi Disparbud DKI Jakarta...................................... 20


III.2 Kartu Kendali .................................................................................. 23

x
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
Lampiran 1. Surat Permohonan PKL ...................................................... 42
Lampiran 2. Surat Penerimaan PKL ....................................................... 44
Lampiran 3. Surat Keterangan Pelaksanaan PKL ................................... 45
Lampiran 4. Lembar Daftar Hadir PKL ................................................. 46
Lampiran 5. Bagan Struktur Organisasi Disparbud DKI Jakarta............ 48
Lampiran 6. Lembar Penilaian PKL ....................................................... 49
Lampiran 7. Sertifikat PKL..................................................................... 50
Lampiran 8. Dokumentasi....................................................................... 51
Lampiran 9. Jadwal Kegiatan PKL ......................................................... 54
Lampiran 10. Format Saran dan Perbaikan PKL .................................... 58

xi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang PKL

Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah kegiatan pemagangan bagi

mahasiswa di dunia kerja baik di bidang industri maupun pemerintahan dan

merupakan mata kuliah yang wajib untuk ditempuh oleh seluruh mahasiswa

Universitas Negeri Jakarta. Kegiatan ini memiliki maksud agar mahasiswa

mendapatkan pengalaman sebelum memasuki dunia kerja yang

sesungguhnya, sehingga mahasiswa akan mendapatkan bekal dari Praktik

Kerja Lapangan yang sudah dilaksanakan. Dengan adanya Praktik Kerja

Lapangan, mahasiswa akan mengetahui keterampilan dan pengetahuan yang

perlu dikembangkan dan dipertahankan.

Salah satu upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia

khususnya dalam pendidikan perguruan tinggi adalah melalui Praktik Kerja

Lapangan. Kegiatan PKL ini dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi

perkembangan mahasiswa untuk mempersiapkan diri sebaik-baiknya sebelum

memasuki dunia kerja dan meningkatkan serta mengembangkan kompetensi

melalui pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta.

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju

mengakibatkan timbulnya banyak tantangan yang membuat kita harus

menerima perubahan tersebut agar dapat berkompetisi dan beradaptasi

1
dengan ligkungan yang kompetitif. Apalagi Indonesia sudah bergabung

menjadi salah satu negara Anggota Masyarakat Ekonomi Asean yang akan

semakin meningkatkan persaingan kerja.

Perkembangan dunia usaha pun semakin kompleks, dengan

banyaknya perusahaan start upyang sukses diawal peluncuran bisnisnya.

Setiap perusahaan akan bersaing dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi

agar dapat mengimbangi perkembangan-perkembangan yang terjadi di era

globalisasi. Perusahaan akan mengelola semua sumber daya yang ada

semaksimal mungkin, terutamasumber daya manusia yang sangat

berpengaruh sekali terhadap perusahaan karena potensi yang ada di dalamnya

seperti bakat, tenaga dan kreativitas kepada perusahaan.

Saat ini kebutuhan untuk memperoleh ilmu pengetahuan informasi

sangat meningkat dan semua ini di karenakan oleh persaingan manusia atau

kelompok/instansi yang sangat ketat demi kemajuan usahanya, sehingga hal

ini berdampak terhadap beban setiap mahasiswa karena mereka dituntut untuk

mampu menggali informasi dari berbagai sumber.

Banyak sekali sumber daya manusia yang memiliki latar belakang

pendidikan yang tinggi tetapi sulit mendapatkan pekerjaan yang layak karena

mereka tidak memiliki pengalaman yang cukup di dalam dunia kerja sehingga

di saat mencari pekerjaan, mereka tidak dapat meyakinkan perusahaan untuk

menempatkan mereka sebagai tenaga kerja perusahaan tersebut karena

mereka tidak memiliki nilai lebih dibandingkan calon tenaga kerja lainnya.

2
Melakukan penyesuaian pada kurikulum perkuliahan agar materi-

materi yang diberikan kepada mahasiswa sesuai dengan perkembangan yang

ada. Namun dalam penerapannya, ilmu yang diberikan tidak dapat

dipraktikkan selama perkuliahan tatap muka dengan dosen. Mahasiswa

sebaiknya dapat langsung mengaplikasikan pada dunia kerja.Disaat

mahasiswa menjalankan Praktik Kerja Lapangan pada suatu perusahaan,

mereka harus beradaptasi dengan lingkungan pekerjaan agar dapat

mempelajari seperti apa saja hal yang akan terjadi di dunia kerja. Mahasiswa

akan terlatih dan mendapat keterampilan kerja tinggi, dan dapat menghadapi

persaingan, kendala, dan tantangan di dunia kerja yang sesungguhnya.

Praktikan melaksanakan kegiatan PKL di Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Provinsi Daerah Ibukota Jakarta sebagai tempat PKL karena

instansi pemerintahan tersebut merupakan instansi pemerintah yang cukup

besar dan memiliki banyak kegiatan yang sesuai dengan kegiatan

administrasi.

B. Maksud dan Tujuan PKL

Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang di adakan oleh

Universitas Negeri Jakarta memiliki maksud dan tujuan yang berguna bagi

para mahasiswa.Adapun maksud dan tujuan yang diharapkan dengan adanya

pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja Lapangan, diantaranya adalah sebagai

berikut:

3
1. Sebagai salah satu syarat pendidikan yang ditempuh di Universitas

Negeri Jakarta untuk meningkatkan kemampuan di bidang

administrasi.

2. Mempraktekkan secara langsung teori-teori yang dipelajari dari

bangku kuliah dengan keterampilan yang dimiliki pada dunia

industri yang nyata.

3. Menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman tentangdunia

kerja yang sesungguhnya.

4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang terampil,

mandiri dan profesional.

5. Belajar beradaptasi dan berkomunikasi dengan sekelompok orang

yang sudah berpengalaman di dunia kerja.

Sedangkan tujuan diadakannya kegiatan Praktik Kerja Lapangan

(PKL) antara lain :

1. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menghadapi masalah

di lingkungan dunia kerja yang sesungguhnya, serta melatih

mahasiswa untuk bekerja secara efektif dan efisien.

2. Mengetahui tingkat perkembangan mahasiswa setelah

melaksanakan program PKL.

3. Menghasilkan lulusan yang kompeten dan dapat memenuhi standar

dunia kerja dimasa yang akan datang.

4
4. Meningkatkan hubungan serta kerjasama antara Fakultas Ekonomi

di UNJ dengan perusahaan atau lembaga pemerintahan tempat

Praktik Kerja Lapangan tersebut berlangsung.

5. Melatih mahasiswa dalam mengembangkan sikap tanggung jawab,

disiplin dan kreatif dalam melakukan suatu pekerjaan baik dalam

urusan pribadi maupun dalam dunia kerja.

6. Melatih kemampuan Praktikan untuk mampu bersikap mandiri,

serta bertanggung jawab.

7. Untuk menyiapkan lulusan mahasiswa berkualitas dan mampu


bersaing di dunia kerja.

C. Kegunaan PKL

Kegiatan Praktek Kerja Lapangan di Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan DKI Jakarta (Disparbud) ini memiliki beberapa kegunaan,

diantaranya adalah:

1. Bagi Mahasiswa

a) Sebagai sarana mengaplikasikan teori yang di dapat selama masa

perkuliahan.

b) Sarana untuk mendapatkan pengetahuan dan mengembangkan

keterampilan tentang dunia kerja yang sesungguhnya.

c) Mendapat pengalaman baru yang belum pernah didapat selama

kuliah sehingga dapat ,enghadapi dan menyelesaikan konflik yang

terjadi dalam dunia kerja.

5
2. Bagi Perusahaan

a) Menjalin dan meningkatkan hubungan antara Disparbud DKI

Jakarta dengan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta.

b) Membantu mempermudah dan mempercepat kegiatan administrasi

perusahaan.

c) Sebagai sarana untuk memberikan kriteria karyawan yang

dibutuhkan oleh perusahaan terkait.

3. Bagi Fakultas Ekonomi UNJ

a) Menjalin dan meningkatkan hubungan antara Fakultas Ekonomi

Universitas Neger Jakarta dengan Disparbud DKI Jakarta.

b) Bahan masukan bagi Universitas Negeri Jakarta, sehingga dapat

menghasilkan para lulusan yang lebih baik.

D. Tempat PKL

Praktikan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) pada

Subbagian Umum Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Daerah Khusus

Ibukota Jakarta (Disparbud). Berikut adalah data informasi tempat praktikan

melaksanakan PKL:

Nama : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (DISPARBUD)

Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Alamat : Jalan Kuningan Barat No. 2 (Gedung A)

Telepon : (021) 520-5455, 520-9677

6
Fax : (021) 522-9136, 520-9671

Alasan praktikan memilih Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi

DKI Jakarta yaitu karena informasi yang praktikan dapatkan merupakan suatu

lembaga pemerintahan yang menangani tentang industry pariwisata dan

kebudayaan yang dimiliki oleh pemerintahan Jakarta dengan haasil kerja yang

cukup baik.Meskipun Disparbud bergerak di bidang paariwisata dan

kebudayaan, namun tetap membutuhkan kegiatan yang berkaitan dengan

administraasi perkantoran. Antara lain adalah kegiatan di bidang

kesekretariatan, bidang teknologi perkantoran dan bidang kersipan.

E. Jadwal Waktu PKL

Waktu pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini dimulai pada

tanggal 18 Juli 2016 sampai dengan 29 Agustus 2016 (30 hari kerja), di Dinas

Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta.Rincian tahapan yang harus

dilalui oleh praktikan adalah sebagai berikut:

1. TahapPersiapan PKL

Pada tahap ini, praktikan mencari informasi tentang persyaratan badi

mahasiswa yang akan melakukan PKL di Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta pada bulan Juni – awal Juli 2016.

Setelah mengetahui bahwa Disparbud menerima mahasiswa untuk PKL di

sana, maka praktikan menyiapkan persyaratan yang dibutuhkan. Pertama,

praktikan membuat surat pengantar permohonan PKL dengan mengambil

form isian di Gedung R Fakultas Ekonomi dan meminta persetujuan dari

7
Ketua Jurusan dan Ketua Program Studi yang selanjutnya diserahkan ke

Bagian Administrasi Akademik Kemahasiswaan (BAAK) untuk dibuat

surat permohonannya selama 3 hari. Kemudian, praktikan mengantar surat

permohonan PKL pada Subbagian Kepegawaian Disparbud DKI Jakarta

yang menerima praktikan sebagai calon peserta di Subbagian Umum.

2. Tahap Pelaksanaan PKL

Tahap ini dilaksanakan setelah Disparbud DKI Jakarta

mengeluarkan surat persetujuan untuk menerima praktikan sebagai calon

peserta PKL kepada Bagian Administrasi Akademik Kemahasiswaan

(BAAK) Universtas Negeri Jakarta. Pelaksanaan PKL dilaksanakan dalam

waktu satu bulan atau 30 hari kerja, terhitung mulai tanggal 19 Juli hingga

29 Agustus 2016. Jadwal kerja adalah sebagai berikut:

Table 1.1 Jadwal Kerja

Hari Waktu Bekerja Istirahat

Senin s.d Kamis 07.30 s.d 16.00 12.00 s.d 13.00

Jumat 07.30 s.d 16.30 11.30 s.d 13-00

*sumber : data diolah oleh penulis

3. Tahap Penulisan Laporan PKL

Praktikan menulis laporan setelah berakhirnya kegiatan Praktik

Kerja Lapangan (PKL). Data-data dan informasi dikumpulkan berdasarkan

kegiatan yang praktikan lakukan selama masa Praktik Kerja Lapangan

(PKL) berlangsung serta dari pihak instansi terkait. Praktikan menulis

laporan PKL berdasarkan pedoman penulisan laporan PKL yang diunduh

8
di laman resmi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta.Laporan ini

dibuat dan diserahkan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan Strata 1 (S1) Pendidikan Administrasi Perkantoran di Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Jakarta.

4. Tahap Pelaporan PKL

Tahap ini dilaksanakan pada bulan 25 September sampai 3 Oktober

2017 setelah praktikan selesai menyusun laporan.Laporan ini dibutuhkan

sebagai salah satu syarat kelulusan akademik bagi mahasiswa Jurusan

Pendidikan Administrasi Perkantoran.

9
BAB II

TINJAUAN UMUM TEMPAT PRAKTIK KERJA LAPANGAN

A. Sejarah Perusahaan

1. Latar Belakang Perusahaan

Sebelum terbentuk Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (selanjutnya

disebut Disparbud) Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, pemerintah

terlebih dahulu mendirikan Badan Pengembangan Pariwisata DKI Jakarta

(BAPPARDA JAYA) pada 7 Februari 1967 sebagai bentuk realisasi Instruksi

Presidium Kabinet Ampera No. 103/4TAP/2/66. Meski secara administratif

Disparbud Jakarta baru berdiri pada tanggal 2 September 1970, namun

tanggal 7 Februari lah yang ditetapkan sebagai hari jadi Disparbud Jakarta.

Jakarta merupakan daerah yang tidak memiliki kandungan minyak,

namun potensi pariwisata yang dimiliki telah berkembang pesat ke hampir

seluruh dunia.Sektor pariwisata ini telah berhasil menjadi sumber utama

pendapatan devisa di Jakarta sekaligus menginspirasi kota-kota lain di

Indonesia untuk membenahi potensi pariwisata yang dimilikinya.Untuk terus

memperbaiki potensi tersebutpemerintah kemudian membentuk suatu

organisasi yang secara khusus menangani perihal pariwisata di Jakarta.

Berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) No.3 tahun 2001, Disparbud Jakarta

didirikan, dimana Struktur Organisasi dan Prosedur Kerja didasari oleh

Peraturan Gubernur Jakarta No.107 tahun 2001.

10
Seiring adanya perubahan dalam hal birokrasi baik di tingkat pusat

maupun daerah, struktur organisasi Pemerintah Jakarta juga turut mengalami

perubahan. Berdasarkan Perda No.10 tahun 2008 tentang Organisasi Daerah,

Dinas Pariwisata yang berafiliasi pada Dinas Museum & Kebudayaan pada

akhirnya digabung menjadi Dinas Pariwisata & Kebudayaan. Di sisi lain,

Strutur Organisasi serta Prosedur Kerja masih diatur oleh Peraturan Gubernur

No.107 tahun 2009.

2. Visi, Misi dan Tujuan

a. Visi Disparbud Jakarta sebagai berikut: “Jakarta sebagai Tujuan

Wisata dan Budaya dengan Standar Internasional”.

Visi ini dilandasi oleh keinginan kuat pemerintah Jakarta, terutama

Disparbud Jakarta, untuk menyejajarkan Jakarta dengan kota-kota

besar di dunia sebagai destinasi wisata dan budaya yang

termasyhur.

b. Misi Disparbud Jakarta:

1) Membangun sumber-sumber serta produk-produk

pariwisata dan kebudayaan.

2) Mendorong pemberdayaan masyarakat, komunitas, serta

organisasi-organisasi yang bergerak di bidang pariwisata

dan kebudayaan.

3) Membangun infrastruktur pariwisata dan kebudayaan.

11
c. Tujuan

1) Meningkatkan promosi dan publikasi di bidang pariwisata

dan kebudayaan.

2) Mengaktualisasikan pelaksanaan peran pemerintah di

bidang pariwisata dan kebudayaan secara terukur, efektif,

dan efisien.

Kantor Dinas Priwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta

sekarang memiliki tiga buah gedung yang berada dalam satu wilayah, yaitu

gedung A, gedung B, dan gedung C. Letak gedung A dan B bersampingan,

sedangkan gedung C berada di seberang jalan.

B. Struktur Organisasi

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta juga memiliki

struktur organisasi seperti instansi atau perusahaan lainnya. Berikut ini adalah

Struktur Organisasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta.

Masing-masing bidang dibagi atas beberapa divisi dan subdivisi sebagai

berikut :

1. Kepala Dinas

2. Sekretariat, terdiri dari:

a) Subbagian Umum

b) Subbagian Kepegawaian

c) Subbagian Perencanaan dan Anggaran

d) Subbagian Keuangan

12
Kepala Dinas dan bagian Kesekretariatan ini terletak di gedung A

kantor Disparbud Provinsi DKI Jakarta. Lebih banyak menangani

administrasi umum dan lebih luas sebelum masuk dibagiannya masing-

masing. Menyusun anggaran untuk setiap kegiatan yang akan dilaksanakan

oleh Disparbud Provinsi DKI Jakarta dan mengelola keuangan secara

umum.

3. Bidang Pengkajian dan Pengembangan, terdiri dari:

a) Seksi Produk

b) Seksi Analisa Pasar

c) Seksi Regulasi

4. Bidang Sumber Daya Kebudayaan, terdiri dari:

a) Seksi Cagar Budaya Sejarah dan Permuseuman

b) Seksi Kesenian dan Perfilman

c) Seksi Nilai Budaya Tradisi dan Kepercayaan Terhadap Tuhan

Yang Maha Esa

5. Bidang Industri Pariwisata, terdiri dari :

a) Seksi Hiburan dan Rekreasi

b) Seksi Akomodasi dan Restoran

c) Seksi Usaha Jasa Pariwisata

6. Bidang Pengelolaan Daya Tarik Destinasi, terdiri dari:

a) Seksi Atraksi Seni Pertunjukan

b) Seksi Atraksi Desain dan Senu Rupa

c) Seksi Atraksi Media Rekam

13
7. Bidang Prasarana dan Sarana, terdiri dari:

a) Seksi Prasarana

b) Seksi Sarana

c) Seksi Penataan Lingkungan

Bidang Daya Tarik Destinasi serta Prasarana dan Sarana berada di

gedung C, bagian Daya Tarik Destinasi ini lebih banyak mengadakan

pelatihan-pelatihan dan kegiatan lain untuk menarik wisatawan berkunjung

ke tempat-tempat wisata yang ada di wilayah Provinsi DKI Jakarta.

8. Bidang Pemasaran, terdiri dari:

a) Seksi Promosi Dalam Negeri

b) Seksi Promosi Luar Negeri

c) Seksi Kemitraan Pemasaran

Selain bidang-bidang tersebut, masih ada Suku Dinas Pariwisata

dan Kebudayaan, yang diantaranya adalah:

1) Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota

a. Kepala Suku Dinas

b. Subbagian Tata Usaha

c. Seksi Pembinaan Industri Pariwisata

d. Seksi Pembinaan Kebudayaan

e. Seksi Atraksi

f. Seksi Promosi

g. Sub Kelompok Jabatan Fungsional

2) Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten

14
a. Kepala Suku Dinas

b. Subbagian Tata Usaha

c. Seksi Pembinaan Kepariwisataan

d. Seksi Pembinaan Kebudayaan

e. Sub Kelompok Jabatan Fungsional

3) Satuan Pelaksana Kebudayaan Kecamatan

4) Kelompok Jabatan Fungsional

Suku dinas ini kebanyakan berada di luar kantor Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta. Disesuaikan dengan kebutuhan informasi

untuk setiap bagian dan biasanya ada di setiap wilayah Provinsi DKI Jakarta.

Setiap daerah memiliki tempat wisata masing-masing dengan budaya yang

sama tetapi mungkin berbeda cara mengapresiasikan.

Untuk lebih jelasnnya, struktur organisasi Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta dapat dilihat pada lampiran.

C. Kegiatan Umum Instansi

Menurut undang-undang Peraturan Gubernur (Pergub) No. 228 Tahun

2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pariwisata dan Kebudayan

pada bab 2 pasal 3 dinyatakan bahwa tugas Disparbud adalah:

1. Dinas Parbud mempunyai tugas melaksanakan urusan

kepariwisataandan kebudayaan.

15
2. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat

(1),Dinas Parbud, menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan rencana strategis dan reneana kerja dan

anggaranDinas Parbud

b. pelaksanaan rencana strategis dan dokumen

pelaksanaananggaran Dinas Parbud

c. penyusunan kebijakan, pedoman dan standar teknis

pelaksanaanurusan kepariwisataan dan kebudayaan

d. pembangunan, pengembangan dan pembinaan industri

pariwisatadan budaya

e. pembangunan, perlindungan, pelestarian dan

pengembangankebudayaan

f. pengkajian kegiatan kepariwisataan dan kebudayaan

g. pembinaan dan pengembangan tenaga fungsional di

bidangkepariwisataan dan kebudayaan

h. perlindungan, pengembangan, pemanfaatan dan

pengawasanlingkungan cagar budaya dan benda cagar

budaya

i. pengembangan hubungan kepariwisataan dan

kebudayaan dalamdan luar negeri

j. penyelenggaraan pelayanan kepariwisataan dan

kebudayaan

16
k. pengembangan kawasan destinasi pariwisata dan

perkampunganbudaya lokal

l. promosi dan pemasaran kepariwisataan dan kebudayaan

m. penyediaan,penatausahaan, penggunaan,pemeliharaan

danperawatan prasarana dan sarana di bidang

kepariwisataan dan kebudayaan

n. pengawasan dan pengendalian izin di bidang

kepariwisataan dankebudayaan

o. pemungutan, penatausahaan, penyetoran, pelaporan

danpertanggungjawaban penerimaan retribusi di bidang

kepariwisataandan kebudayaan

p. penegakan peraturan perundang-undangan di bidang

kepariwisataandan kebudayaan

q. pernberian dukungan teknis kepada masyarakat dan

PerangkatDaerah di bidang kepariwisataan dan

kebudayaan,pengelolaan kepegawaian, keuangan dan

barang Dinas Parbud

r. pengelolaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan Dinas

Parbud,pengelolaan kearsipan, data dan informasi Dinas

Parbud

s. pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas

dan fungsiDinas Parbud.

17
Pada pasal 8 tugas-tugas Subbagian Umum sudah ditentukan

dengan jelas, yaitu:

1. Subbagian Umum merupakan Satuan Kerja Sekretariat dalam

pelaksanaan administrasi umum Dinas Parbud.

2. Subbagian Umum dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian

yangberkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada

SekretarisDinas.

3. Subbagian Umum mempunyai tugas :

a. Menyusun bahan rencana strategis dan rencana kerja dan

anggaransekretariat sesuai dengan Iingkup tugasnya.

b. Melaksanakan rencana strategis dan dokumen

pelaksanaananggaran sekretariat sesuai dengan lingkup

tugasnya.

c. Melaksanakan kegiatan pengelolaan ketatausahaan

dankerumahtanggaan Dinas Parbud.

d. Melaksanakan kegiatan pemeliharaan kebersihan,

keindahan,keamanan dan ketertiban Kantor Dinas Parbud.

e. Melaksanakan kegiatan pemeliharaan. dan perawatan

bangunangedung dan peralatan kerja Kantor Dinas

Parbud.

f. Melaksanakan pengelolaan ruang rapat, ruang pertemuan

danperpustakaan Dinas Parbud.

18
g. Melaksanakan publikasi kegiatan dan pengaturan acara

DinasParbud.

h. Menghimpun, menganalisis dan mengajukan kebutuhan

peralatankerja Dinas Parbud.

i. Menerima, menatausahakan, menyimpan dan

mendistribusikanperalatan kerja Dinas Parbud.

j. Melaksanakan pengelolaan teknologi informasi Dinas

Parbud.

k. Melaksanakan kegiatan pengelolaan kearsipan, data dan

informasiDinas Parbud.

l. Menyampaikan dokumen penerimaan, penyimpanan,

pendistribusiandan penghapusan barang kepada

Subbagian Keuangan untukdibukukan.

m. Melaporkan dan mempertanggungjawabkanpelaksanaan

tugasSubbagian Umum.

Posisi Subbagian Umum berada di bawah pimpinan seorang

Sekretaris dinas dan bekerja langsung di bawah pengawasan Kepala Dinas.

Sehingga tempat kerja juga harus berdekatan dengan Kepala Dinas Parbud

agar mobilitas pekerjaan lebih efektif dan efisien. Strukturnya dapat dilihat

seperti gambar di bawah ini:

19
Gambar II.1 Struktur Organisasi

*sumber : disparbud DKI Jakarta

Gambar tersebut memperlihatkan sebagian kecil bidang pekerjaan yang

ada di Parbud Provinsi DKI Jakarta. Sebernarnya masih ada banyak bidang yang

membantu tugas Kepala Dinas untuk memajukan Pariwisata dn Kebudayaan yang

berada di wilayah Provinsi DKI Jakarta.

20
BAB III

PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

A. Bidang Kerja

Kegiatan Praktek Kerja Lapangan di laksanakan pada instansi

pemerintahan yaitu, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Daerah

Khusus Ibukota Jakarta pada bidang Kesekretariatan, Subbagian

Umum.Seperti yang sudah dijelaskan pada bab dua tentang kegiatan

pekerjaan apa saja yang dilaksanakan pada Subbagian Umum tersebut.

Secara umum tugas pada Subbagian Umum ini juga menyangkut tentang

pemeliharaan fasilitas umum yang dimiliki oleh Disparbud Jakarta yang

batasan-batasan kerjanya berada dibawah Sekretaris Disparbud langsung.

Jenis pekerjaan yang dilakukan diantaranya berkaitan dengan

penginputan data, kearsipan dan komputer administrasi. Adapun pekerjaan

tersebut antara lain:

1. Bidang Kesekretarisan

2. Bidang Manajemen Kearsipan

3. Bidang Teknologi Perkantoran

B. Pelaksanaan Kerja

Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan setiap harinya dimulai pada

pukul 07.30 samapai dengan 16.00 WIB. Berikut ini adalah langkah-

langkah kegiatan yang dilaksanakan oleh praktikan untuk melaksanakan

21
tugas yang diberikan selama mengikuti Praktek Kerja Lapangan di Dinas

Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta:

1. Bidang Kesekretarisan

Bidang Kesekretarisan ini berkaitan dengan mata kuliah

Kesekretarisan yang di pelajari oleh praktikan saat di bangku kuliah

sebelum praktikan melaksanakan kegiatan praktik kerja lapangan.

Dalam bidang Kesekretarisan ini hal-hal yang dikerjakan seperti:

a) Menangani surat masuk

1) Praktikan menerima surat masuk

Surat yang baru masuk diberi nomor retensi jika itusurat

penting.

2) Praktikanmencatat surat masuk ke buku agenda surat

masuk.

3) Praktikan memberikan kartu kendali untuk setiap surat agar

mudah diketahui surat tersebut ditujukan ke bagian mana.

4) Praktikan mendistribusikan surat kepada yang

bersangkutan, yaitu tiap bagian yang memiliki kaitan

dengan isi surat yang dikirim dari instansi lain, satu surat

bisa untuk beberapa bidang pekerjaan, sehingga surat perlu

di gandakan untuk diedarkan.

22
Gambar 3. 1 Kartu Kendali

*sumber: dokumen Disparbud Provinsi DKI Jakarta

5) Praktikanmengarsipkan surat, setelah surat diterima dan

diketahui maka harus disimpan atau diarsipkan ke dalam

filling cabinet/lemari arsip.

b) Menangani surat keluar

Selain menangani surat masuk praktikan juga mengerjakan

surat keluar, penanganannya hampir sama. Berikut ini cara

menangani surat keluar:

1) Praktikanmembuat konsep surat.

2) Praktikanmengetik surat yang telah dibuat konsep suratnya.

3) Praktikanmemberi nomor suratyang berasal dari Bagian

Umum.

4) Praktikanmencatat surat keluar ke buku agenda surat

keluar. Menuliskan tanggal dan nomor surat, alamat tujuan

23
serta perihal surat pada kolom yang sudah tersedia dalam

buku agenda surat keluar.

5) Praktikanmenggandakan suratmenggunakan mesin

fotokopi. Dengan cara menekan tombol On pada mesin

fotokopi, kertas diletakkan atas kaca/papan, kemudian

tekan angka (sesuai jumlah yang dibutuhkan).

6) Praktikanmendistribusikan surat ke bagian yang dituju

sesuai dalam alamat. Misalnya ada surat ijin cuti maka surat

tersebut ditujukan untuk bagian Kepegawaian.

Table 3. 1 Buku agenda surat masuk/keluar

No Surat Masuk Surat Keluar


Alamat Tanggal/ No Perihal Alamat Tujuan Perihal
Pengirim
1. PT Cahaya 20 Agustus 2016 Surat PT Sejahtera Pemberian
Terang 055/SPU/VIII/2016 perkenalan ijin usaha
usaha
2. Travel 23 Agustus 2016 Ijin usaha haji Sudin Parbud Tugas
kafillah 013/SIU/VIII/2016 dan umroh Jakarta Timur monitoring
kerja

*sumber: data diolah oleh penulis

2. Bidang Manajemen Kearsipan

Manajemen kearsipan ini berkaitan dengan mata kuliah Kearsipan

yang dipelajari oleh praktikan ketika berada di bangku kuliah.Dalam

kegiatan administrasi perkantoran pasti akan menemukan kegiatan kearsipan

baik itu menyimpan dokumen baru maupun menemukan dokumen yang

24
lama. Berikut adalah langkah-langkah praktikan melakukan penyimpanan

dokumen-dokumen perusahaan:

a. Praktikan mencari map ordner atas nama(disesuaikan dengan jenis

surat yang akan disimpan) di lemari arsip.

b. Kemudian Praktikan menyimpan duplikasi surat beserta lampiran-

lampirannya berdasarkan penyimpanan sistem tanggal.

c. Praktikan meletakkan map ordner kembali ketempat semula.

Kegiatan yang berkaitan dengan kearsipan lainnya adalah

menemukan kembali surat atau dokumen yang telah disimpan karena

dibutuhkan. Misalnya, kepala bagian ingin melihat kegiatan apa saja yang

sudah dilaksanakan pada bulan lalu. Berikut ini adalah langkah-langkah

praktikan dalam menemukan kembali surat yang dibutuhkan:

a. Praktikan diberikan sebuah memo yang berisi nama berkas surat

yang ingin ditemukan.

b. Praktikan mencari berkas surat sesuai jenis surat dan urutan tanggal

agal lebih mudah dan cepet.

c. Praktikan merapikan map ordner dan memasukkan kembali

kedalam lemari arsip. Lalu mengantarkan suratkepada yang

memerlukan.

3. Bidang Teknologi Perkantoran

25
Bidang teknologi perkantoran ini berkaitan dengan mata kuliah

Teknologi Perkantoran yang dipelajari oleh praktikan sebelum

melaksanakan kegiatan praktik kerja lapangan. Kegiatan dalam bidang

teknologi perkantoran yaitu:

a) Menerima panggilan telepon

1) Praktikan mengangkat telepon sebelum bunyi dering lebih

dari tiga kali.

2) Praktikanmenyiapkan kertas dan pulpen untuk mencatat

pesan.

3) Praktikanmenanyakan identitas penelepon serta keperluan

menelepon.

4) Praktikan tidak menutup telepon sebelum ditutup oleh si

penelepon.

b) Melakukan panggilan telepon

1) Praktikan menekan tombol nomor telepon yang akan dituju.

2) Praktikan mengucapkan salam, menyebutkan identitas diri

dan instansi setelah telepon diterima oleh orang yang

dituju.

3) Praktikan menyampaikan pesan menggunakan bahasa yang

sopan, singkat, jelas dan mudah dipahami.

4) Praktikan mengucapkan terimakasih dan salam penutup.

c) Mengirim dokumen melalui Faximile

26
Langkah-langkah dalam mengirim pesan atau dokumen

melalui Faximile adalah sebagai berikut:

1) Praktikanmemastikan nomor fax yang dituju benar.

2) Praktikanmemasukkan kertas ke dalam mesin fax.

3) Praktikanmenekan tombol nomor yang dituju dan start.

4) Praktikan menunggu konfirmasi pesan masuk dari nomor

yang dituju.

C. Kendala yang Dihadapi

Setiap pekerjaan dalam suatu perusahaan pasti memiliki masalah

yang dihadapi pada saat kegiatan perusahaan berlangsung. Beberapa

kendala yang praktikan alami pada saat melaksanakan PKL di Kasubag

Umum Disparbud DKI Jakarta,diantaranya adalah:

1. Tata kelola arsip yang kurang rapih.

Praktikan mengalami kendala dalam menemukan arsip dan

posisi dokumen yang tersimpan, karena masih banyak dokumen

terpencar-pencar dari kelompoknya atau tidak sesuai dengan system

tanggal yang dipakai oleh perusahaan. Misalnya dokumen yang

harusnya berada ditahun2014 tapi pada kenyataannya dokumen tersebut

berada ditahun 2015. Bisa juga surat tugas teselip diantara nota dinas

dan tidak sesuai dengan isi suratnya. Hal tersebut membuat praktikan

bingung dalam mencari dokumen atau surat yang diperlukan, sehingga

membutuhkan waktu yang lama untuk menemukan dokumen atau arsip

27
tersebut. Bahkan ada arsip yang tercecer dilemari lain bercampur

dengan dokumen lain.

2. Tata letak peralatan dan perlengkapan kantor yang tidak efektif.

Letak peralatan dan perlengkapan yang ada di ruang kerja perlu

dirapihkan, karena pada saat dibutuhkan sulit untuk dijangkau atau bahkan

tidak tahu perlengkapan tersebut ada dimana karena sering ada yang

meminjam tapi tidak dikembalikan ketempat semula. Misalnya stepler

yang digunakan setelah menggandakan file atau dokumen. Karena tempat

fotokopi berada diujung ruangan dekat dengan Subbag Umum dan

digunakan oleh empat Subbagian yang ada di Kesekretariatan maka

mobilitas penggunaan benda-benda diruang Subbagian Umum lebih tinggi

dan sering berpindah-pindah ke orang lain. Bahkan surat yang ada

diruangan Sekretaris Dinas sering mengendap dan sudah habis waktu

kegiatannya tapi belum memperoleh balasan karena tempat surat

berbentuk keranjang jadi, surat yang lama tertumpuk dengan surat-surat

baru.

D. Cara Mengatasi Kendala

Dari permasalahan yang dihadapi ketika pelaksanaan Praktik Kerja

Lapangan di Dipsarbud DKI Jakarta, yang pertama yaitu tentang

kearsipan. Pengertian arsip menurut The Liang Gie, “Arsip adalah

kumpulan warkat yang disimpan secara teratur, terencana karena

28
mempunyai nilai suatu kegunaan agar setiap kali diperlukan dapat cepat

ditemukan kembali”1

Untuk mengatasi kendala yang terjadi di tempat PKL, praktikan

mempraktikkan teori tentang tata kelola kearsipan menurut

Sedarmayantimenuliskan 5 macam sistem yaitu:

1. Sistem Abjad
Sistem abjad adalah salah satu sistem penyimpanan berkas yang
umumnya dipergunakaan untuk menata berkas yang berurutan
dari A sampai dengan Z dengan berpedoman pada peraturan
mengindeks.2

Sistem ini digunakan berdasarkan urutan abjad dimulai dari huruf

A sampai dengan Z. jika suratnya sudah banyak maka butuh setiap huruf

punya file masing-masing, tapi jika masih sedikit maka bisa digabung satu

tempat untuk beberapa huruf dan tetap berurutan agar mudah dan cepat

saat menemukan membali.

2. Sistem Masalah/Pokok Soal (Subjek)


Sistem masalah adalah salah satu sistem penyimpanan berkas
berdasarkan kegiatan-kegiatan yang berkenaan dengan masalah-
masalah yang berhubungan dengan perusahaan yang
menggunakan sistem ini.3

Penyimpanan arsip berdasarkan subjek ini dilakukan dengan

menggunakan masalah atau pokok isi dari surat yang akan disimpan. Surat

dipisahkan berdasarkan jenisnya seperti surat tugas, surat lamaran, surat

1
The Liang Gie, Administrasi Perkantoran Modern, (Yogyakarta: Liberty, 2007), hal. 222
2
Sedarmayanti, Tata Kearsipan dengan Memanfaatkan Teknologi Modern (Bandung,
Manjur Maju, 2003), hal 107
3
Ibid

29
penawaran dan surat lainnya sehingga lebih jelas saat kita mencarinya

hanya perlu membuka bagian surat tersebut.

3. Sistem Nomor
Sistem nomor adaah salah satu sistem penyimpanan berkas berdasarkan
kelompok permasalahan yang kemudian masing-masing atau setiap
masalah diberi nomor tertentu.4

Sistem nomor ini menggunakan nomor surat sebagai acuannya, tetapi

kadang surat yang maasuk ke tempat kita bekerja memiliki nomor yang

beranekaragam sehingga harus telitisaat mengarsipkan.

4. Sistem Tanggal/Urutan Waktu


Sistem tunggal adalah salah satu sistem penyimpanan berkas
berdasarkan urutan tanggal, bulan dan tahun yang mana pada umumnya
tanggal yang dijadikan pedoman termaksud diperhatikan dari datangnya
surat (akan lebih baik bila berpedoman pada cara datangnya surat).

5. Sistem Wilayah/Regional//Daerah
Sistem wilayah adalah salah satu sistem penyimpanan berkas
berdasarkan tempat (lokasi), daerah atau wilayah tertentu.5

Praktikan melakukan cara untuk mempermudah penyimpanan dan

pencarian dokumen menggunakan sistem tanggal,dengan cara

mengelompokkan surat/dokumen sesuai dengan tanggal kapan surat

tersebut masuk atau keluar.

Hal yang perlu diperhatikan dalam menyimpan arsip berdasarkan

tanggal antara lain:

1) Memeriksa surat/dokumen

4
Ibid
5
Ibid

30
Jika identitas surat adalah tanggal 5 Juli 2016, maka saat

diarsipkan harus berada pada tempat penyimpanan tanggal 5 Juli

2017.

2) Mengindeks

Tanggal dipisahkan menjadi tanggal utama, sub tanggal, dan sub-

sub tanggal. Contoh: Surat tertanggal 20 Maret 2016 terdiri dari

tanggal utama (2016), sub tanggal (Maret), dan sub-sub tanggal

(20).

3) Memberi Kode

Memberi kode surat dengan menggunakan kode tanggalpada

bagian atas kanan merupakan penanda surat. Hal ini bertujuan

untuk mempermudah saat penemuan kembali arsip.

4) Menyortir

Penyortiran dilakukan apabila jumlah surat yang masuk dan keluar

pada hari yang sama terhitung banyak.

5) Penempatan

Penematan arsip atau dokumen sesuai dengan kode dan klasifikasi

surat. Contoh: arsip pada tanggal 7April 2016 disimpan pada laci

yang bertuliskan kode 2016, pada guide tertuliskan April, pada

hanging folder berkode 7. Pada saat penyimpanan sistem tanggal,

harus disediakan juga kartu indeksnya.

Dengan melakukan penyimpanan arsip menggunakan cara tersebut,

praktikan dapat dengan cepat dan mudah menemukan kembali

31
surat/dokumen yang telah diarsipkan dengan efektif dan efisien. Maka dari

itu, dokumen serta surat-surat harus diarsipkan dengan rapi dan teliti agar

pada saat praktikan atau pegawai lain mencari kembali dokumen tersebut,

akan mudah ditemukan dan tidak menghabiskan banyak waktu.

Dokumen yang telah diarsipkan pun harus dipelihara dan

diperhatikan, agar tetap terjaga dan terawat. Menjaga dan merawat arsip

adalah tugas semua anggota karyawan, meskipun di tempat kerja terdapat

pagawai yang khusus menangani arsip tapi ketika orang lain meminjam

maka juga harus bertanggungjawab untuk menjaganya.

Menurut Sedarmayanti, yang dimaksud dengan pemeliharaan arsip

adalah kegiatan membersihkan arsip secara rutin untuk mencegah

kerusakan akibat beberapa sebab. Pemeliharaan arsip secara fisik dapat

dilakukan sebagai berikut:6

a. Pengaturan ruangan

Ruang yang digunakan untuk penyimpanan arsip harus memenuhi

beberapa kriteria seperti berikut:

1) Dijaga agar tetap kering (temperature ideal antara 60o-75oF,

dengan kelembaban antara 50o-60o%)

2) Terang (terkena sinar matahari tak langsung)

3) Mempunyai ventilasi yang merata

4) Terhindar dari kemungkinan serangan api, air, serangga dan

sebagainya

6
Sedarmayanti, Tata Kearsipan dengan Memanfaatkan Teknologi Modern (Bandung,
Manjur Maju, 2003), hal.110-111

32
b. Tempat penyimpanan arsip

Tempat penyimpanan arsip hendaknya diatur secara renggang, agar

ada udara diantara berkas yang disimpan sehingga berkas tidak mudah

rusak dan lembab yang mempercepat masa penyimpanan.

c. Penggunaan bahan-bahan pencegah rusaknya arsip

Salah satu caranya adalah meletakkan kapur barus ditempat

penyimpanan, atau mengadakan penyemprotan dengan bahan kimia secara

berkala.

Ada hal-hal yang harus diperhatikan dengan baik agar kondisi arsip

terawat dengan baik, seperi:

a) Dilarang membawa dan/ atau makan ditempat penyimpanan arsip.

b) Dalam ruangan penyimpanan arsip dilarang merokok (karena

percikan api dapat menimbulkan bahaya kebakaran).

c) Arsip selalu dibersihkan dan dijaga dari noda karat dan lain-lain

untuk menjamin keamanan dari penyimpanan arsip itu sendiri.

Dengan demikian setiap pejabat yang bertanggung jawab atas

pengelolaan arsip harus melakukan pengawasan apakah sesuatu

sudah tersimpan pada tempat yang seharusny. Agar penanggun

jawab arsip dapat mengetahui dan mengawasi apakah sesuatu arsip

telah diproses menurut prosedur yang seharusnya.

33
Setelah mengarsipkan dokumen-dokumen di filing cabinet,

pratikan tetap harus mengecek arsip-arsip tersebut. Apakah arsip-arsip

tersebut tidak terlipat, atau kotor.Jangan sampai praktikan membiarkan

arsip-arsip tidak terawat. Karna apabila arsip-arsip tersebut tidak terawat,

pada saat praktikan atau pegawai lain mencari dokumen-dokumen yang

sudah diarsipkan, bisa saja dokumen tersebut kotor sehingga membuat

tulisan-tulisan diarsip tidak bisa terbaca kembali.

Adapun cara-cara mencegah rusaknya arsip menurut


Sedarmayanti, antara lain:
1) Penggunaan Air Conditioner
2) Fumigasi
3) Restorasi Arsip
4) Mikrofilm7

Dengan langkah-langkah diatas diterapkan pada kegiatan pengarsipan

diperusahaan, maka arsip/dokumen penting yang telah diarsipkan tidak akan

mengalami kerusakan. Sesuai dengan pendapat menurut Sedarmayanti, “secara

fisik semua arsip harus diamakan sesuai segi kerusakan, bisa terjadi karena faktor

internal : kualitas kertas, tinta dan bahan perekat yang bersentuhan dengan kertas,

bisa juga karena faktor eksternal : sinar matahari, debu, serangga dan jamur”8

Permasalahan yang kedua tentang tata letak peralatan dan perlengkapan

kerja yang tidak efektif mengakibatkan terhambatnya proses kerja dan

menimbulkan masalah baru dalam bekerja. Tata letak ruang kantor yang tidak

efektif dan efisien membuat seseorang menjadi malas-malasan untuk bekerja.

Selain itu pimpinan juga sulit mengawasi para bawahannya karena kondisi yang
7
Sedarmayanti, Tata Kearsipan dengan Memanfaatkan Teknologi Modern (Bandung,
Manjur Maju, 2003), hal. 112
8
Sedarmayanti, Tata Kearsipan dengan Memanfaatkan Teknologi Modern (Bandung,
Manjur Maju, 2003), hal 109-110

34
tidak terjangkau dan terhalang oleh benda-benda yang ada di dalam ruangan

tersebut. Benda yang tidak terpakai untuk proses pekerjaan sebaiknya

disingkirkan dan hanya meletakkan perlengkapan yang dibutuhkan di dekat meja

kerja agar mudah dijangkau.

Penataan ruangan menurut Littlefied dan Peterson yang di kutip

Giemenyatakan bahwa: “Tata ruang Perkantoran dapat dirumuskan sebagai

penyusunan perabotan dan perlengkapan pada luas lantai yang tersedia”9

Dari pendapat ahli tersebut menjelaskan bahwa pentingnya penataan ruang

kantor untuk mengatur penempatan tata letak peralatan dan perlengkapan kantor

akan menjadi lebih rapih dan memudahkan pekerjaan. Oleh karena itu, praktikan

mulai menyusun peralatan dan perlengkapan kerja agar lebih tertata lagi, dan

diatur apa saja yang ada diatas meja, di dalam laci, dan dibawah meja praktikan,

telepon, peralatan tulis menulis, buku besar yang sering digunakan untuk mencatat

surat masuk serta kartu disposisi dan kartu kendali. Berkas-berkas yang masih

terpakai di simpan lemari arsip dan laci, dan untuk berkas yang tidak terpakai

praktikan musnahkan dengan seizinpembimbing PKL. Hal tersebut membuat

pekerjaan praktikan menjadi lebih cepat terselesaikan.

Menurut Render dan Jay yang dikutip Murdiffin dan Nurnajamuddin

menyatakan bahwa Tata letak yang efektif dapat membantu perusahaan

dalam hal mencapai:10

9
The Liang Gie, Administrasi Perkantoran Modern, (Yogyakarta: Liberty Yogyakarta,
2007) h. 186
10
Murdifin Hamin dan Nurnajamuddin, Manajemen Produksi Modern, (Jakarta : Bumi Aksara,
2011), h. 434

35
1. Pemanfaatan yang lebih efektif atas ruangan, peralatan, dan
manusia.
2. Arus informasi, bahan baku, dan manusia yang lebih baik.
3. Lebih memudahkan para konsumen dan.
4. Peningkatan moral karyawan dan kondisi kerja yang lebih aman.
5. Pengaruh layout yang tepat bagi perusahaan adalah peningkatan
produktivitas perusahaan.

Dari teori yang dikemukaka ahli tersebut bahwa pekerjaan dapat

berjalan dengan efektif adalah Praktikan dapat melakukan penyusunan tata

letak peralatan dan perlengkapan yang lebih efektif agar lebih memudahkan

dan mempercepat pekerjaan sehingga dapat meningkatkan produktivitas

perusahaan. Dengan adanya penciptaan tata letak yang efektif dan efisien

dapat meringankan beban kerja.

Tata letak peralatan dan perlengkapan yang kurang baik membuat

praktikan berinisiatif untuk menata kembali meja kerja agar lebih nyaman.

Hal tersebut bertujuan untuk tidak mengganggu ruang gerak praktikan

dalam melaksanakan pekerjaan. Agar pekerjaan yang diberikan dapat

terselesaikan dengan cepat dan relevan sesuai yang diharapkan oleh atasan.

Menurut pendapat Wolfock yang dikutp oleh Mardiyanto mengenai

pengertian inisiatif, yaitu: “Inisiatif adalah kemampuan individu dalam

menghasilkan sesuatu yang baru atau asli atau suatu pemecahan

masalah”.11Berdasarkan dari pendapat ahli tersebut bahwa inisiatif

merupakan kemampuan mengembangkan ide dan cara untuk memecahkan

masalah yang berada di dalam lingkungan kantor. Berkas- berkas yang

berada diatas meja yang masih terpakai di simpan di laci dan berkas-berkas

11
Handono Mardiyanto, Intisari Manajemen Keuangan,(Jakarta: Grasiondo, 2008), h. 28

36
yang tidak terpakai akan dilakukan penyusutan dan pemusnahan dengan

seizin pembimbing PKL. Hal tersebut membuat praktikan menjadi lebih

nyaman dalam bekerja, dalam kenyamanan tersebut praktikan akan bisa

meningkatkan produktivitas pekerjaan.

37
BAB IV

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Praktikan telak melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) pada

Sub Bagian Umum di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI

Jakarta yang beralamat di Jalan Kuningan Barat No. 2 Jakarta Selatan

selama 30 hari kerja, maka dapat diambil kesimpulan:

1. Pelaksanaan PKL berlangsung dari tanggal 18 Juli sampai dengan

29 Agustus 2016.

2. Tugas-tugas yang dikerjakan selama melaksanakan PKL pada

Subbagian Umum Disparbud adalah sebagai berikut:

a) Bidang Kesekretarisan yang menangani surat maasuk maupun

surat keluar.

b) Bidang Manajemen Kearsipan, menangani tentang cara

mengolah arsip baik menyimpan surat yang masuk maupun

menemukan arsip yang dibutuhkan kembali secara cepat dan

tetap rapi.

c) Bidang Teknologi Perkantoran berkaitan dengan cara

menggunakan telepon. Menerima maupun melakukan

panggilan telepon serta cara menggunakan mesin fax secara

tepat.

38
3. Kendala yang dihadapi oleh praktikan selama melaksanakan

kegiatan praktik kerja lapangan, yaitu:

a) Tata kelola arsip yang kurang rapih

b) Tata letak peralatan dan perlengkapan kantor yang tidak

efektif

4. Cara untuk mengatasi kendala yang dihadapi oleh praktikan antara

lain:

a) Merapihkan arsip berdasarkan sistem tanggal atau kronologi agar

mudah dicari.

b) Menyusun peralatan dan perlengkapan kerja agar lebih tertata

lagi, dan diatur apa saja yang ada diatas meja, di dalam laci, dan

dibawah meja praktikan, telepon, peralatan tulis menulis, buku

besar yang sering digunakan untuk mencatat surat masuk serta

kartu disposisi dan kartu kendali. Berkas-berkas yang masih

terpakai di simpan lemari arsip dan laci, untuk berkas yang tidak

terpakai praktikan musnahkan.

B. Saran - saran

Saran yang dapat praktikan sampaikan dalam laporan PKL ini

diantaranya dalah:

1. Meningkatkan kualitas dalam memberikan pelayanan kepada publik dan

mempertahankan prestasi yang telah dicapai.

39
2. Meningkatkan sosialisasi dan kerjasama anatara instansi dan universitas

agar terjalin hubungan yang harmonis dan dapat meningkatkan mutu dan

kualitas sumber daya manusia yang lebih baik.

3. Banyak menjalin hubungan dengan perusahaan-perusahaan besar baik

Negeri maupun Swasta untuk melakukan perjanjian kerjasama kerja PKL,

agar mahasiswa mudah dalam mencari tempat PKL dan akan mendapatkan

pengalaman yang lebih berkualitas

4. Pihak Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta agar memonitoring

mahasiswa yang sedang PKL diperusahaan untuk mengukur dan menilai

kinerja mahasiwa yang sedang melakukan PKL.

5. Meningkatkan semangat dan etos kerja guna mencapai kinerja yang lebih

baik.

Demikian saran yang dapat praktikan sampaikan setelah

melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan di Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Semoga dapat

bermanfaat bagi semua pihak, baik penulis, kantor maupun Universitas.

40
DAFTAR PUSTAKA

Barthos, Basir. 2013. Manajemen Kearsipan untuk Lembaga Negara, Swasta dan
Perguruan Tinggi.Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Gie, The Liang. 2002.Kesekretarisan dan Administrasi Perkantoran. Jakarta:


Ghalia Indonesia.

Gie, The Liang. 2007.Administrasi Perkantoran Modern. Yogyakarta: Liberty.

Hamin, Murdifin,dan Nurnajamuddin. 2011.Manajemen Produksi Modern.


Jakarta: Bumi Aksara.

Madiana, Gina dan Iwan Setiawan.1994. Kearsipan Kelompok Bisnis dan


Manajemen.Bandung: Amico.

Mardiyanto, Handono. 2008.Intisari Manajemen Keuangan. Jakarta: Grasindo.

Pergub Provinsi DKI Jakarta Nomor 228. 2014. Tentang Organisasi dan Tata
Kerja Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.

Rakmat, Jalaluddin. 2012. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.

Sedarmayanti. 2003.Tata Kearsipan dengan Memanfaatkan Teknologi


Modern.Bandung: Manjur Maju

Sugianto, Agus dan Teguh Wahyono. 2005. Manajemen Kearsipan Modern.


Yogyakarta: Gava Media.

http://jakarta-tourism.go.id diakses tanggal 13 September 2016.

41
Lampiran 1. Surat Permohonan PKL

42
43
Lampiran 2. Surat Penerimaan PKL

44
Lampiran 3. Surat Keterangan Telah Melaksanakan PKL

45
Lampiran 4. Daftar Hadir PKL

46
47
Lampiran 5. Struktur Organisasi Disparbud

48
Lampiran 6. Penilaian PKL

49
Lampiran 7. Sertifikat PKL

50
Lampiran 6. Dokumentasi Ruang Kantor

51
52
53
Lampiran 8. Jadwal Kegiatan PKL

No Minggu ke -
Rencana Kerja
JULI AGUSTUS

I II III IV I II III IV
1 Pengenalan dan beradaptasi dengan √
lingkungan kerja
2 Mempelajari Profil Dinas Pariwisata dan √
Kebudayaan DKI Jakarta
3 Mempelajari tugas pokok dan fungsi √
Subbagian Umum Disparbud
4 Mempelajari cara menangani surat masuk √ √
dan surat keluar di lingkungan
internal dan eksternal Disparbud
5 Menangani surat masuk dan surat keluar di √ √ √ √ √
lingkungan internal dan
eksternal Disparbud
6 Melaksanakan tugas yang diberikan selama √ √ √ √ √ √
PKL
7 Membuat dan konsultasi laporan PKL √ √

54
Hari, Tanggal Kegiatan
No

Senin, Menulis agenda surat keluar, menulis didposisi surat masuk


1. 18 Juli 2016 dan membuat kartu kendali.
Mendistribusikan surat ke lantai dua untuk ditandatangani
kepala dinas.

Selasa, Mendistribusikan surat untuk ditandatangani kepala dinas.


2. 19 Juli 2016 Pengarsipan kartu kendali surat masuk.
Mendistribusikan surat ke Subbag Program, Keuangan dan
gedung B, bidang Pemasaran.
Mengirim undangan melalui mesin fax.
Menggandakan file (fotokopi) surat masuk untuk diarsipkan.

Rabu, Menggandakan surat-surat masuk yang penting untuk arsip.


3. 20 Juli 2016 Menulis kartu kendali surat masuk dan surat keluar.
Mendistribusikan surat masuk ke bagian/bidangnya.
Membuat disposisi surat masuk.
Mengantarkan surat untuk ditandatangani kepala dinas.

Kamis, Menggandakan file surat-surat masuk untuk arsip.


4. 21 Juli 2016 Mendistribusikan surat masuk/undangen sesuai bidangnya.
Membuat kartu kendali surat masuk dan surat keluar
Membuat disposisi dan lembar pengantar surat masuk..

Jumat, Mengikuti kegiatan senam.


5. 22 Juli 2016 Menggandakan file untuk arsip.
Mendistribusikan surat sesuai bidangnya.
Membuat kartu kendali surat masuk dan keluar.
Membuat lembar pengnatar surat masuk.

Senin, Membuat kartu kendali surat masuk dan surat keluar.


6. 25 Juli 2016 Menggandakan file surat untuk arsip.
Mendistribusikan surat sesuai bidangnya.

Selasa, Membuat disposisi surat masuk.


7. 26 Juli 2016 Membuat kartu kendali surat masuk dan surat keluar.
Membuat lembar pengantar surat masuk.
Menggandakan file surat untuk arsip.
Mendistribusikan surat masuk sesuai bidangnya.

Rabu, Membuat kartu kendali surat masuk dan surat keluar.


8. 27 Juli 2016 Menggandakan file surat untuk arsip.
Memberi label/tanda untuk tanda tangan sekretaris kepala
dinas.
Input agenda surat masuk di computer.

Kamis, Menggandakan file nota dinas untuk arsip.


9. 28 Juli 2016 Membuat kartu kendali surat keluar dan surat masuk.
Penandaan lembar surat tandatangan sekretaris kepala dinas.
Pendistribusian surat sesuia bidangnya.
Pengembalian surat ke bidangnya untuk direvisi.
Kirim surat melalui mesin fax.

55
Jumat, Mengikuti kegiatan senam.
10. 29 Juli 2016 Membuat kartu kendali surat keluar
Kirim surat undangan melalui mesin fax ke suku dinas
Parbud.
Menidstribusikan surat sesuai bidangnya.

Senin, Memuat kartu kendali surat masuk dan surat keluar.


11. 1 Agustus 2016 Mendistribusikan surat undangan ke sesuai bidangnya.
Menggandakan file laporan persediaan barang.

Selasa, Membuat kartu kendali surat masuk.


12. 2 Agustus 2016 Mendistribusikan surat sesuai bidangnya.
Menggandakan file surat untuk arsip.

Rabu, Membuat lembar disposisi dan lembar pengantar surat


13. 3 Agustus 2016 masuk.
Membuat kartu kendali surat masuk dan surat keluar.
Menggandakan file surat untk arsip.
Mendistribusikan surat sesuai bidangnya.

Kamis, Membuat kartu kendali surat keluar.


14. 4 Agustus 2016 Menggandakan file surat untuk arsip.
Mendistribusikan surat sesuai bagiannya.

Jumat, Mengikuti kegiatan senam.


15. 5 Agustus 2016 Membuat kartu kendali surat keluar.
Menggandakan surat edaran upacara dan mendistribusikan
ke seiap bidang.

Senin, Membuat krtu kendali surat mauk dan surat keluar.


16. 8 Agustus 2016 Menggandakan file surat untuk arsip.
Mendistribusikan surat masuk sesuai bidangnya.

Selasa, Membuat kartu kendali surat masuk dan surat keluar.


17. 9 Agustus 2016 Memasang label tanda tangan pak Ujang.
Menulis persediaan alat tulis kantor (ATK) di computer.
Mendistribusikan surat sesuai bidangnya.

Rabu, Menggandakan file surat untuk arsip.


18. 10 Agustus 2016 Mendistribusikan surat sesuai bidangnya.
Membuat kartu kendali surat masuk dan surat keluar.

Kamis, Mendistribusikan surat sesuai bidangnya.


19. 11 Agustus 2016 Mengirim surat melalui mesin fax.
Menggandakan file surat untuk arsip.

Jumat, Membuat kartu kendali surat masuk dan surat keluar.


20. 12 Agustus 2016 Membuat lembar pengantar surat masuk.
Mendistribusikan surat sesuai bidangnya.
Mencatat di buku agenda surat masuk.
Menggandakan file surat untuk arsip.

56
Senin, Membuat kartu kendali surat masuk dan surat keluar.
21. 15 Agustus 2016 Mendistribusikan surat sesuai bidangnya.
Menggandakan surat untuk arsip.
Menyerahkan surat untuk ditandatangani kepala dinas.

Selas, Menggandakan file untuk arsip.


22. 16 Agustus 2016 Membuat kartu kendali surat masuk dan surat keluar.
Mendistriusikan surat sesuai bidangnya.

Kamis, Membuat kartu kendali surat masuk.


23. 18 Agustus 2016 Menggandaka file surat untuk arsip.
Menulis dibuku agenda surat masuk.
Menulis lembar pengantar surat mask.
Mendistribusikan surat sesuai bidangnya. Memisahkan kode
surat untuk disimpan pada filling cabinet.

Jumat, Menggandakan file surat untu arsip.


24. 19 Agustus 2016 Mencatat di buku agenda surat masuk.
Menulis lembar pengatar surat masuk.

Senin, Menulis kartu kendali surat masuk.


25. 22 Agustus 2016 Menggandakan file surat masuk dan surat keluar untuk arsip.
Mendistribusikan surat sesuai bidangnya.

Selasa, Menggandakan surat masuk dan surat keluar untuk arsip.


26. 23 Agustus 2016 Menulis kartu kendali surat masuk.
Mendistribusikan surat sesuai bidangnya.

Rabu, Menulis kartu kendali surat keluar.


27. 24 Agustus 2016 Mendistribusikan surat sesuai bidangnya.
Menandai lembar tanda tangan pak Ujang.

Kamis, Menggandakan file surat masuk, surat keluar dan laporan


28. 25 Agustus 2016 keuangan.
Menulis kartu kendali surat masuk.
Mendistribusikan surat sesuai bidangnya.

Jumat, Mengkuti kegiatan senam.


29. 26 Agustus 2016 Menulis kartu kendali surat masuk dan surat keluar.
Menulis lembar pengantar surat masuk.
Mendistribusikan surat sesuai bidangnya dan untuk ditanda
tangani kepala dinas.
Menggandakan file surat masuk untuk arsip.

Senin, Menulis kartu kendali surat keluar.


30. 29 Agustus 2016 Mendistribusikan surat sesuai bidangnya dan surat untuk
ditnda tangani kepala dinas.
Menggandakan surat undangan dan surat keluar untuk arsip.

57
Lampiran 9. Lembar Revisi Laporan

58
59
60

Anda mungkin juga menyukai