Syarhil Qur'an
Syarhil Qur'an
Syarhil Qur'an
ُ َون َُصيِّل ْ َون ُ َسمِّل ُ عَىَل َخرْي ِ ْاَألاَن ِم َس ِِّي ِداَن ُم َح َّم ٍد َوعَىَل َاهِل ِ َوحَص ْ ِب ِه َأمْج َ ِعنْي َ َأ َّما ب َ ْعد.الْ َح ْمدُ ِِهلل اذَّل ِ ْي َأنْ َع َمنَا ِب ِن ْع َم ِة ْا يْ َم ِان َو ْا ْس َال ِم
ِإل ِإل
Dewan hakim yang arif dan bijaksana
Kaum muslimin muslimat sebangsa dan setanah air generasi penerus bangsa yang dirahmati oleh
Allah SWT.
“Jika kamu mau melihat masa depan sebuah negara, maka lihatlah pemuda-pemudinya pada hari
ini.” Saidina Ali R.A.
Menelusuri sejarah Sultan Muhammad Al-Fateh, sebaik-baik raja dan mempunyai sebaik-baik
tentera, menakluki Kota Konstantinopel (Istanbul) ketika remaja, seawal umur 21 tahun.
Diceritakan bahwa para tentera Sultan Muhammad Al-Fateh tidak pernah meninggalkan solat wajib
sejak baligh dan separuh dari pada mereka tidak pernah meninggalkan solat tahajud sejak baligh.
Pemuda-pemuda itu telah pun membuktikannya. Ternyata, barisan pemuda juga adalah penjulang
panji-panji Islam satu ketika dahulu. Adakah kita tidak pernah menoleh ke belakang sebentar?
Belajar dari sejarah, agar nanti kita juga akan mencipta sejarah yang juga megah. Bukan untuk
siapa, tetapi untuk sebuah kemenangan yang diimpikan semua masyarakat Islam terutamanya.
Akankah ditengah hiruk pikuk pemuda pemudi bangsa Indonesia bisa seperti sultan Al-Fateh..?
*rajin mengaji jadi kebiasaan
Akhlak Rosulullah jadi pedoman
Izinkan kami menyampaikan syarahan
Semoga hadirin.. hadirin semua jadi terkesa
Dengan judul “PEMUDA HARAPAN BANGSA, PEMUDI TIANG NEGARA SEBAGAI
ASET MASA DEPAN BANGSA”
Sebagai landasan awal, marilah kita simak firman Allah SWT dalam surat Al-kahfi ayat 13 :
اِن َُّه ْم فِْتيَةٌ اٰ َمُن ْوا بَِرهِّبِ ْم َو ِز ْد ٰن ُه ْم ُه ًدى, ك َنبَاَ ُه ْم بِاحْلَ ِّق
َ ص َعلَْي
ُّ حَنْ ُن َن ُق
Artinya : “Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya mereka
adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan kami tambahkan pula untuk
mereka petunjuk”
Ashabul Kahfi merupakan simbol pemuda beriman dan teguh pendirian, kuat mempertahankan
iman, pemuda-pemuda gagah yang pandai mempertahankan aqidah, dan pemuda-pemuda idaman
yang pintar membela keyakinan. Bagi mereka, lebih baik mati berkalang tanah daripada hidup
bercermin bangkai.
Hadirin Ma’asyral Muslimin Rahimakumullah..
Alfin Toffler dalam bukunya The Future Shock and The Third Wave, beliau menyatakan, era
milinium yaitu era menjamurnya berbagai media komunikasi. Konsekuensinya, pada suatu sisi
melahirkan nilai-nilai positif, Namun disisi lain over loading information melahirkan penyakit
adaptasi. Akibatnya manusia hidup bebas, keras, beringas, ganas bahkan lebih ganas dari binatang
buas.
Sebagaimana dalam al-Qur’an surat al-Anfal ayat 24-25
ُ ُ اَي َأهُّي َا اذَّل ِ َين آ َمنُوا ا ْس َتجِ ي ُبوا هَّلِل ِ َو ِل َّلر ُسولِ َذا َدعَامُك ْ ِل َما حُي ْ ِييمُك ْ ۖ َوا ْعلَ ُموا َأ َّن اهَّلل َ حَي
َ ُ ول بَنْي َ الْ َم ْر ِء َوقَلْ ِب ِه َوَأن َّ ُه ل َ ْي ِه حُت ْ رَش
ون
ِإ ِإ
َوات َّ ُقوا ِف ْتنَ ًة اَل ت ُِصينَب َّ اذَّل ِ َين َظلَ ُموا ِمنْمُك ْ خ ََّاص ًة ۖ َوا ْعلَ ُموا َأ َّن اهَّلل َ شَ ِديدُ الْ ِع َق ِاب
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul
menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, dan ketahuilah bahwa
sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nyalah
kamu akan dikumpulkan. Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa
orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-
Nya..”
Berdasarkan ayat di atas maka dapatlah difahami bahwa dalam membangun Remaja dan pemuda
maka hendaknya dapat membatasi antara dirinya dengan hatinya. Disinilah pentingnya
pembangunan kepribadian yang positif jika penyakit ini melekat pada diri remaja dan pemuda kita,
saya yakin mereka bukan menjadi pelopor pembangunan, melainkan sebagai virus pembangunan,
penghambat pembangunan dan bahkan penghancur pembangunan. betul hadirin…..???
Sebagai remaja dan pemuda saat ini dan yang akan datang, kita harus memiliki semangat juang
yang tinggi serta tanggung jawab yang penuh, terhadap kelangsungan Nusa Bangsa dan Agama.
Orang kampung saya mengatakan The Young Today is The Leader Tomorrow. “Pemuda hari ini
adalah calon pemimpin yang akan datang”
Namun sayang seribu kali sayang hadirin….
Banyak remaja dan pemuda yang menganggap dunia ini hanya seluas daun kelor, kemana-mana
maunya naik sepeda motor, padahal kerjanya cuma molor, persis seperti ayam ngeramin telor…
Belum lagi yang terlibat narkoba, pergaulan bebas, tawuran, kebut-kebutan di jalan. kalaulah ini
terus terjadi kepada siapa lagi akan kita titipkan Negara, bangsa dan agama ini…
MasyaAllah….
Hadirin pemuda-pemudi bangsa Indonesia..
Akhirnya dapat kami simpulkan, bahwa remaja dan pemuda harapan bangsa yang mampu
melanjutkan estafet pembangunan adalah pemuda yang memiliki iman dan takwa serta ilmu
pengetahuan yang luas.
Akhir kata..
Wahai pemuda dan para remaja.. ayo siapkan dirimu..
Siapkan dirimu,. Siap ilmu.. siap iman.. siap…