Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Contoh Buku Fiksi Dan Buku Non Fiksi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 24

Berikut ini adalah contoh menilai buku fiksi dan Buku

Non Fiksi, mohon biasakan membaca keseluruhan materi


ini.
Pengertian Resensi Buku
Resensi berasal dari bahasa asing revidere/recensie yang
memiliki arti suatu bentuk penilaian yang diberikan seseorang.
Namun jika dilihat dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI)
resensi memiliki artian penjelasan ulasan dari sebuah buku.

Resensi buku yang baik akan bermanfaat bagi siapa pun


baik yang membacanya atau membuatnya bahkan untuk penerbit
buku tersebut. Dengan membuat suatu resensi untuk sebuah
karya fiksi atau pun non fiksi ternyata tidak hanya untuk menarik
minat pembaca.

Namun kegiatan meresensi juga menuntut menjadi kritis


yang bisa menuliskan kelebihan dan kekurangan sebuah karya.
Membuat resensi sebuah buku haruslah berimbang,
menunjukkan kelebihan dan kekurangan buku. Resensi harus
menunjukkan identitas, synopsis dan informasi lain yang penting
di dalam sebuah buku untuk diketahui pembacanya.

Manfaat Resensi Buku


Banyak sekali sebenarnya manfaat yang bisa diambil oleh
seseorang dari resensi sebuah buku. Manfaatnya tidak hanya bisa
dirasakan oleh pembacanya tapi juga pembuat resensi buku itu
sendiri.

Resensi yang bisa dibuat tidak hanya terbatas pada resensi


buku fiksi atau novel saja, tapi berbagai jenis buku. Beberapa
manfaat resensi untuk berbagai jenis buku adalah:

 Sebagai Bahan Pertimbangan. Resensi sebuah buku yang


baik, benar dan lengkap bisa dijadikan bahan pertimbangan
bagi semua pembaca resensitersebut. Karena setelah
membaca sebuah resensi akan banyak informasi yang
didapatkan dari sana yang bisa dijadikan bahan
pertimbangan. Sinopsis, kelebihan dan kelemahan buku
akan menjadi bahan pertimbangan yang tepat.

 Sumber Penghasilan Bagi Pembuatnya. Selain bagi


pembacanya resensi juga bermanfaat bagi pembuatnya
karena bisa mendatangkan penghasilan. Sebuah resensi
yang banyak dibaca akan memperoleh keuntungan sendiri
bagi pembuatnya. Pembuat resensi juga bisa mendapatkan
keuntungan dari pengarang buku yang dibuatkan resensi.
 Media sarana Promosi Buku. Memang banyak manfaat
yang bisa diberikan oleh resensi sebuah buku. Resensi juga
bisa menjadi media sarana promosi sebuah buku yang baru
diterbitkan. Dengan menggunakan resensi bisa membuat
buku yang baru diterbitkan

 Pengembang Kreatifitas Bagi Pembuat Resensi. Semakin


sering seseorang membuat resensi maka akan
mengembangkan kemampuan dan kreatifitasmereka dalam
membuat ulasan sebuah karya. Kreatifitas, imajinasi dan
jiwa kritis semakin berkembang dengan semakin sering
membuat resensi.

Itulah manfaat dari resensi buku, banyak bukan dah


manfaatnya bukan untuk pembacanya saja, tetapi juga untuk
pembuat resensi. Tidak ada salahnya untuk mulai belajar
membuat resensi karena memang banyak sekali manfaatnya.
Sebagai permulaan bisa dengan melihat contoh resensi buku
yang tersedia di internet atau media cetak, dengan melihat
contoh pasti akan memberi inspirasi.

Tujuan Resensi Buku


Setelah mengetahui manfaat resensi buku bagi berbagai
pihak, kini saatnya mengetahui apa tujuan dibuat resensi sebuah
buku. Setip orang melakukan Sesuatu tentu memiliki maksud dan
tujuan di baliknya, termasuk membuat resensi buku. Jika
membaca contoh resensi buku yang sudah ada, maka akan tahu
apa tujuan dibuatnya sebuah resensi. Berikut beberapa tujuan
dibuat resensi buku:

1. Untuk Mengulas Buku

Sebuah resensi dibuat memang memiliki tujuan utama


untuk mengulas sebuah buku. Perlu diketahui yang di ulas dari
sebuah resensi bukan hanya isi dari buku saja, tetapi mulai dari
sampul depan hingga sampul belakang buku. Artinya semua yang
ada di dalam buku tersebut wajib diulas secara lengkap dan
seimbang.

2. Menyampaikan Informasi Dengan Mudah

Melalui resensi pembuat resensi dapat dengan mudah


menyampaikan informasi di dalam buku kepada pembacanya. Hal
itu karena di dalam sebuah resensi memuat segala informasi
penting dari sebuah buku yang di ulas. Banyak unsur yang
termuat di dalam sebuah resensi buku yang bisa diketahui oleh
pembaca.

3. Membantu Memberi Pertimbangan Bagi Pembaca

Dalam sebuah resensi juga harus memuat kelebihan dan


kekurangan sebuah buku yang di ulas. Pembuat resensi harus
cukup kritis untuk menemukan kelebihan dan kekurangan
sebuah buku. Inilah yang selalu dijadikan pertimbangan oleh para
calon pembaca, membantu memutuskan untuk membaca buku
tersebut atau tidak.

4. Memberi Pencerahan Dari Kebingungan


Terkadang banyak yang membingungkan dalam memilih
sebuah buku dari sekian banyak buku. Dengan melihat resensi
buku terlebih dahulu sebelum membeli sebuah buku akan
membantu pembaca yang kebingungan. Resensi yang baik
memang mampu memberi pencerahan bagi pembacanya dari
kebingungan saat menentukan buku yang akan dipilih.

Setelah mengetahui tujuan membuat resensi buku, mungkin


timbul keinuntuk mencoba membuatnya. Banyak contoh resensi
buku yang baik yang bisa dijadikan referensi dalam proses
pembuatannya. Namun sebelum membuatnya tentu harus
mengetahui unsur-unsur apa saja yang harus terdapat dalam
sebuah resensi buku. Hal ini juga bisa dilihat dari contoh resensi
buku yang sudah ada.

Unsur-Unsur Yang Harus Ada Pada Resensi


Membuat resensi tidak boleh sembarangan, harus
mengikuti menampung berbagai unsur penting dari sebuah
buku. Banyak contoh resensi buku yang bisa dijadikan acuan
dalam membuat resensi buku yang benar. Unsur-unsur penting
yang harus ada pada sebuah resensi buku antara lain:

1. Identitas Buku

Dalam membuat resensi haruslah mengetahui identitas


buku tersebut, seperti pepatah tak kenal maka tak sayang.
Ketahui terlebih dahulu identitas buku yang akan di resensi agar
bisa mengenal dengan baik buku tersebut. Identitas buku yang
harus diketahui adalah informasi dasar yang perlu disampaikan
kepada pembaca resensi. Identitas buku yang harus ada seperti:

 Judul Buku. Adalah judul yang tertera pada sampul depan


buku yang akan di resensi.
 Nama Pengarang. Adalah penulis atau pengarang yang
membuat buku tersebut.
 Nama Penerbit. Adalah percetakan yang menerbitkan buku
tersebut untuk dipublikasikan.

 Jumlah Halaman. Adalah jumlah seluruh halaman buku


tersebut selainsampul.
 Tahun penerbitan. Adalah tahun dimana buku tersebut
selesai dicetak dan diterbitkan.
 Nomor Edisi Terbit. Adalah nomor edisi ke berapa buku itu
diterbitkan.

Identitas buku bertujuan memberikan informasi utama kepada


pembaca resensi. Sehingga jika pembaca ingin memiliki dan
mengetahui isi buku dengan lengkap bisa dengan mudah
mencarinya.

2. Ikhtisar Buku

Ikhtisar disusun berdasarkan kebutuhan buku itu sendiri,


setiap buku memiliki isi dan alur yang berbeda. Oleh karena itu
setiap buku memiliki bagian-bagian tertentu yang harus
dimasukkan ke dalam ikhtisar. Seperti misalnya novel, tidak
semua bagian yang perlu dimasukkan dalam ikhtisar namun
hanya pada kejadian-kejadian pentingnya saja. Beda ceritanya
juga bila membuat ikhtisar buku non fiksi, ilmiah atau lainnya.
Untuk buku ilmiah pembuat resensi bisa merangkum dan
langsung membuat sinopsisnya, karena tidak memiliki alur atau
kejadian penting di dalamnya.

3. Pengarang Buku

Dalam sebuah resensi pembuat resensi dituntut


menampilkan nama pengarang buku tersebut yang biasanya ada
di depan sampul buku. Tidak hanya menyebutkan namanya, bila
dapat mengulik asal-usulnya akan semakin baik, karena
memberikan nilai lebih pada resensi. Pembaca jadi dengan
mudah memahami sudut padang pengarang buku dalam
menghasilkan karyanya.
Mengetahui dan mengulas pengarang sebuah buku akan
sangat bermanfaat untuk menentukan latar belakang penulisan
buku. Dengan mengetahui latar belakang pengarang sebuah
buku maka akan dengan mudah mengerti bahasa dan alur cerita
dari karyanya.

4. Keunggulan Buku

Selain ikhtisar atau sinopsis sebuah buku, membuat resensi


dituntut mampu menemukan kelebihan dari buku tersebut. Hal
ini akan membantu pembaca mempertimbangkan membeli atau
tidak buku tersebut setelah mengetahui kelebihan dari buku
melalui resensi. Selain itu menyebutkan kelebihan akan membuat
pembuat resensi semakin kritis dan imajinatif dalam menghadapi
sebuah karya. Kelebihan sebuah buku akan menjadi daya tarik
bagi calon pembaca. Setelah mengetahui kelebihan sebuah buku
kebanyakan calon pembaca akan menginginkan untuk membeli
tersebut.

5. Kelemahan Buku

Selain bisa menyebutkan kelebihan, pembuat resensi juga


dituntut bisa menemukan kelemahan buku tersebut. Hal ini
berguna sebagai masukan bagi penulis tentang karyanya agar
tidak melakukan kesalahan yang sama pada karya buku
selanjutnya. Juga berguna bagi pembuat resensi, karena
menjadikan semakin kritis dengan karya seseorang yang
dibacanya.

Mengetahui kelemahan juga akan menjadi pertimbangan


dalam membeli sebuah karya atau buku. Kebanyakan calon
pembaca akan menghindari buku yang memiliki banyak
kelemahan dan memilih yang paling mendekati sempurna.
Demikian unsur-unsur penting yang harus ada saat membuat
resensi sebuah buku, apapun jenis buku tersebut ketentuannya
sama. Sehingga dari sebuah resensi buku pembaca sudah bisa
mengetahui dengan jelas tentang buku tersebut secara umum.
Pembaca yang tertarik akan dengan mudah menemukan buku
tersebut untuk dibaca.

Contoh Resensi Buku


Setelah mengetahui berbagai ulasan tentang resensi, tentu
sudah terbayang bagaimana bentuk sebuah resensi buku. Agar
lebih memahami tentang resensi bisa melihat contoh resensi
buku yang banyak di media cetak dan internet. Berikut ini contoh
resensi buku untuk berbagai jenis buku, yang bisa dijadikan

cuan dalam membuat sebuah resensi yang benar:

1. Contoh Resensi Buku Fiksi

Buku fiksi sendiri memiliki banyak jenis dan genre, salah satunya
adalah novel. Berikut ini contoh resensi buku fiksi bergenre
roman:

Identitas Buku

 Judul Buku: Dear Nathan.


 Pengarang: Erisca Febrianti.
 Penerbit: Best Media.
 Tahun Terbit : Maret 2016.
 Jumlah Halaman: 528 Halaman.

Sinopsis Buku

Resensi novel Dear Nathan. Novel ini bergenre roman yang


berkisah tentang masa putih abu-abu. Di dalamnya dikisahkan 2
orang yang memiliki dua kepribadian yang sangat berbeda bagai
bumi dan langit. Gadis lugu Salma yang selalu takut kalau
berbuat salah tapi pindah ke sekolah barunya yang penuh
dengan anak-anak urakan.
Keadaan ini membuat Salma sangat tidak nyaman, terlebih
saat hari pertamanya dia harus telat sekolah. Namun saat itu dia
lolos dari hukuman karena dibantu seorang cowok bernama
Nathan, si pembuat onar. Keduanya semakin akrab, Nathan
merasa Salma memiliki pengaruh positif terhadap dirinya,
sehingga dia ingin selalu dekat. Semakin sering menghabiskan
waktu bersama, rupanya keduanya memiliki perasaan yang sama
tapi tidak diutarakan. Nathan tidak berani mengatakan perasaan
sebenarnya karena kejutekan Salma padanya.

Kelebihan Buku

Novel ini memiliki cerita yang epic tentang anak muda di


masa putih abu-abu, yang mampu membawa pembaca ikut di
dalamnya. Karakter Nathan sungguh susah ditebak, dibalik tipikal
yang urakan dia tidak suka menyakiti hati cewek. Inilah

Kekurangan Buku

Banyak penggunaan diksi yang tidak pas pada novel Nathan


ini, seringkali pembaca menemukan pemilihan diksi yang tidak
pas saat membacanya. Pembaca merasa tidak cocok dengan
penggunaan saya pada karakter Nathan yang sebenarnya bad
guy.

2. Contoh Resensi Buku Non Fiksi

Salah satu jenis buku adalah buku non fiksi yang membahas kisah
nyata atau pengalaman dari penulis. Berikut contoh resensi buku
non fiksi:

 Buku

 Judul buku: God, Do You Speak English?.


 Pengarang: Jeff Kristianto, Nina Silvia, Rini Hanifa.
 Penerbit: Rene Books.
 Tahun Terbit: 2013.
 Tebal Halaman: 384 Halaman.

Sinopsis Buku

Resensi Buku God, Do You Speak English? Buku Ini


menceritakan tentang para penulis dengan tempat-tempat yang
mereka singgahi dalam perjalanan. Tiga penulis buku ini yang
sudah disebutkan di atas adalah anggota sukarelawan
internasional VSO (Voluntary Service Organization) Indonesia.
Datang dari berbagai latar belakang yang berbeda disatukan
dengan misi sosial yang sama. Sebelum menjadi anggota VSO
setiap penulis telah memiliki pekerjaan masing-masing yang
menjadi rutinitas sebelumnya. Jeff pemilik usaha kerajinan dan
restoran di Bali, Nina bekerja di LSM di Padang dan Rini staf
lembaga donor internasional. Ketiganya bergabung dengan VSO
sebagai angkatan pertama voluntir Indonesia di setiap negara
penempatan.

Jeff ditempatkan sebagai pendukung pengrajin di Tajikistan,


bekas jajahan Uni Soviet. Nina ditempatkan sebagai pembantu di
lembaga pendukung suku asli Bangladesh. Rini ditempatkan di
Guyana, Amerika Latin bekerja di LSM lokal di sana. Ketiganya
harus hidup dan berinteraksi dengan penduduk lokal setempat
setiap harinya untuk mencapai tujuan VSO. Karena hal itu, buku
ini tidak hanya sekedar cerita tak bernyawa, tetapi hasil dari kisah
nyata ketiganya yang hidup di daerah baru dan pengalaman
baru. Setiap penulis memiliki bagian ceritanya sendiri, yang
didapatkan dari pengelaman penempatan mereka.

Kelebihan Buku

Buku ini sangat menarik untuk dibaca dari segi judul sudah
membawa nama Tuhan “God” sehingga pasti tinggi nilainya.
Cerita dari ketiga penulis sangat menginspirasi bagi pembacanya,
di mana mereka membawa misi kemanusiaan

dengan menjadi voluntir VSO.


Kekurangan Buku

Banyak istilah asing yang akan sulit diterima oleh orang


awam, pembaca akan sulit mengerti. Cerita yang ditulis oleh Nina
Silvia sedikit bernarasi, sehingga melelahkan mengikuti alur
ceritanya. Memang alur cerita narasi sedikit membosankan
karena terlalu panjang ujungnya.

3. Contoh Resensi Buku Pengetahuan

Satu lagi jenis buku yaitu buku pengetahuan yang berisi


tentang ilmu dan pengetahuan yang ditujukan bagi pembacanya.
Banyak sekali jenis buku ilmu pengetahuan yang ada di terbitkan
dan dijual di toko buku. Berikut ini contoh resensinya:

Identitas Buku

 Judul Buku: Memahami Film.


 Pengarang: Himawan Prastists.
 Penerbit: Homerian Pustaka.
 Tahun Terbit: 2008.
 Tebal Halaman : 223 halaman.

Sinopsis Buku

Mayoritas orang masih melihat film adalah sesuatu yang


mustahil dilakukan, padahal film bisa dibuat oleh siapa pun.
Walaupun minat belajar tentang film sangat tinggi, kenyataannya
dalam memahami seni film masih sangat terbatas. Pengetahuan
orang tentang film sama sekali belum bisa mempengaruhi
tentang daya paham seseorang.

Ilmu tentang film sebagai buah karya seni hanya dijadikan


mata kuliah semata, padahal seni ini bukan hanya milik akademisi
saja. Film adalah milik semua pecintanya baik pelakon mau pun
penonton. Buku ini mencoba membantu semua penonton film
memahami film sebagai sebuah karya seni.
Buku ini pembaca bisa belajar tentang motif atas pilihan
teknik yang dipilih sutradara baik sisi naratifnya maupun
sistematiknya. Membaca buku ini akan dengan mudah
memahaminya karena dilengkapi dengan gambar-gambar
penunjang sebagai peraga.

Kelebihan Buku

Buku ini mampu memberikan contoh-contoh dari setiap


unsur pembentuk film yang disertai dengan referensi dan
ilustrasi film. Contoh-contoh itulah yang akan memudahkan
pembaca untuk memahaminya. Selain itu juga menjelaskan detail
semua topik yang dibahas di dalamnya, sehingga pembaca
mudah mengerti.

Buku ini mampu membantu pembuat film baru yang masih


dalam tahap pengenalan tentang alat dan proses produksi film.
Karena bahas yang digunakan dalam buku ini ringan dan cocok
bagi pemula.

Kekurangan Buku

Saking larisnya buku ini susah didapatkan, bahkan di toko


buku ternama seperti Gramedia pun jarang menjualnya. Jika ingin
membelinya harus melalui instagram, atau situs penjual buku.
Macam-Macam Nilai pada Buku Fiksi dan
Nonfiksi
Ketika menulis resensi dari sebuah buku, baik itu fiksi maupun
nonfiksi, kita harus memahami pesan dan nilai yang terdapat di dalamnya.
Dari situ, kita dapat menilai kelebihan dan kekurangan dari buku yang kita
baca.

Untuk memahami nilai-nilai yang terdapat dalam kedua jenis buku,


terkadang kita harus membacanya lebih dari satu kali. Pesan yang ingin
disampaikan dalam buku fiksi sering kali berada di balik karakter tokoh,
tindakannya, maupun latar tempat maupun waktu. Berbeda dengan fiksi,
buku nonfiksi cenderung lebih terbuka dan eksplisit dalam menyatakan
pesan dan nilai-nilainya.

Dalam buku fiksi dan nonfiksi, terdapat beberapa nilai yang disarankan
untuk kita cermati sebelum menulis resensi. Yuk kita pelajari sama-sama
di artikel kali ini.

Nilai Sosial

Nilai sosial berkaitan dengan hubungan antaranggota masyarakat


yang memperhatikan kepentingan umum. Dalam buku fiksi, kita bisa
melihatnya tercermin dari perilaku tokoh ketika berinteraksi dengan
orang lain. Misalnya saling menolong, bergotong royong, atau berbelas
kasih kepada yang membutuhkan.
Nilai Budaya

Nilai budaya berkaitan dengan kepercayaan, adat istiadat, kesenian,


dan akal budi yang menjadi kebiasaan suatu kelompok dan sulit untuk
diubah. Jika kita membaca buku tentang Jepang, misalnya, nilai budaya
bisa kita temukan dari penjabaran mengenai tradisi orang-orang Jepang,
festival yang mereka adakan, serta pakaian-pakaian tradisional yang
dipakai di acara-acara tertentu.

Nilai Ekonomi

Nilai ekonomi di dalam buku fiksi dan nonfiksi berhubungan dengan


pemanfaatan asas-asas produksi, distribusi, konsumsi, dan kekayaan.
Contohnya adalah cara mengatur keuangan, waktu, tenaga, industri, dan
perdagangan.

Nilai Filsafat

Terakhir, nilai filsafat berhubungan dengan hakikat, sebab, asal, dan


hukum sesuatu. Buku sains yang menjelaskan penyebab suatu fenomena
dari sisi fisika, misalnya, mengandung nilai filsafat. Novel yang
menceritakan perjalanan tokoh mencari jati diri pun memiliki nilai filsafat
karena ingin mengetahui asal muasal sesuatu serta akibat dari keputusan
tertentu.

Contoh Buku Non Fiksi


Buku non fiksi adalah sebuah buku atau karangan yang di buat berdasarkan hal
yang benar-benar terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan mengandung suatu fakta.

Karena berdasarkan kisah nyata yang diceritakan kembali dalam sebuah buku,
maka sifat dari tulisan nonfiksi bersifat bersifat faktual atau dapat dipercaya.

Buku dengan jenis non fiksi ini sangatlah berbeda dengan jenis fiksi. Dimana suatu
karangan atau buku fiksi merupakan buku yang ditulis berdasarkan imajinasi penulis tanpa
adanya data yang bersifat faktual.
Jenis-jenis buku non fiksi
Kepenulisan buku non-fiksi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berikut:

 Buku biografi
Buku biografi berisi tentang kisah hidup atau pengalaman seseorang. Seperti
kisah BJ Habibie.
 Buku motivasi
Buku yang ditulis berisi kajian psikologis untuk membangkitkan gairah atau
semangat bagi para pembacanya. Seperti, Mimpi sejuta dolar, Merry Riana.
 Buku literatur
Buku literatur adalah buku yang memiliki fungsi untuk digunakan sebagai
rujukan kajian keilmuan.
 Buku pendamping
Buku pendamping merupakan buku yang memiliki fungsi untuk
mendampingi buku utama.

Contoh buku non fiksi

Berikut contoh-contoh buku nonfiksi terbaik yang dapat


kamu baca.

1. Sapiens: A Brief History of Humankind

Buku karya Yuval Noah Harari menceritakan kehidupan


menarik tentang perjalanan umat manusia.
2. Rudy: Kisah Masa Muda Sang Visioner

Buku karya Gina S Noer ini menceritakan kisah muda bapak B.J Habibie dan
kehebatannya di masa itu.
3. Ketika Mozart Kecil Memainkan Jemarinya

Buku ini berisi self motivation untuk menjadi seorang jenius yang bahagia, ditulis
oleh It Pin Arifin.

4. Perempuan

Buku Quraisy Shihab ini berisi panduan perempuan dalam beragama, buku untuk
menambah religuisitas diri dengan sumber yang terpercaya.
4. Fisika untuk SMA

Buku fisika dan buku pelajaran yang kita gunakan di sekolah juga termasuk dalam
jenis buku nonfiksi.

Contoh Buku Non Fiksi


Buku fiksi merupakan karya yang berisi cerita imajinatif. Ide
dari tulisan buku fiksi biasanya berasal dari khayalan penulisnya.
Dalam KBBI, fiksi berarti cerita rekaan, khayalan, dan tidak
berdasarkan kenyataan.

Memang ada buku fiksi yang dibuat berdasarkan kisah nyata dan
sejarah. Namun, biasanya penulis akan membuat karakter atau
dialog sesuai dengan imajinasinya. Buku fiksi sendiri dibuat dengan
tujuan untuk menghibur para pembaca. Berikut contoh buku fiksi
yang ada.

 Cerita Rakyat
 Cerpen
 Novel
 Dongeng
 Hikayat
 Puisi
 Mitos
 Komik

Menurut Huck Etal dalam buku Sastra Anak: Pengantar


Pemahaman Dunia Anak, cerita fiksi di Indonesia memiliki beberapa
jenis, di antaranya adalah zaman prasejarah, sejarah zaman kuno,
zaman kerajaan di Nusantara, sejarah zaman penjajahan, serta sejarah
semasa dan sesudah kemerdekaan. Sedangkan menurut Mitchell
David, buku fiksi memiliki tiga jenis seperti ditulis berdasarkan
ingatan, cerita famili, dan penelitian.

Buku fiksi juga mempunyai lima unsur cerita yang harus


terpenuhi. Rinciannya adakah tema yang akan menjadi gagasan utama
dalam membuat karya, tokoh protagonis dan antagonis, alur cerita,
latar tempat serta waktu, dan amanat untuk para membaca.

1. CONTOH CERITA RAKYAT

Asal usul Danau Toba (Sumatra)


Pada jaman dahulu, hiduplah seorang pemuda tani yatim piatu di bagian utara pulau
Sumatra. Daerah tersebut sangatlah kering. Syahdan, pemuda itu hidup dari bertani dan
memancing ikan. Pada suatu hari ia memancing seekor ikan yang sangat indah. Warnanya
kuning keemasan. Begitu dipegangnya, ikan tersebut berubah menjadi seorang putri jelita.
Putri itu adalah wanita yang dikutuk karena melanggar suatu larangan. Ia akan berubah
menjadi sejenis mahluk yang pertama menyentuhnya. Oleh karena yang menyentuhnya
manusia, maka ia berubah menjadi seorang putri.
Terpesona oleh kecantikannya, maka pemuda tani tersebut meminta sang putri
untuk menjadi isterinya. Lamaran tersebut diterima dengan syarat bahwa pemuda itu tidak
akan menceritakan asal-usulnya yang berasal dari ikan.Pemuda tani itu menyanggupi syarat
tersebut. Setelah setahun, pasangan suami istri tersebut dikarunia seorang anak laki-laki. Ia
mempunyai kebiasaan buruk yaitu tidak pernah kenyang. Ia makan semua makanan yang
ada.
Pada suatu hari anak itu memakan semua makanan dari orang tuanya. Pemuda itu sangat
jengkelnya berkata: "dasar anak keturunan ikan!"Pernyataan itu dengan sendirinya
membuka rahasia dari isterinya.Dengan demikian janji mereka telah dilanggar.
Istri dan anaknya menghilang secara gaib. Ditanah bekas pijakan mereka
menyemburlah mata air. Air yang mengalir dari mata air tersebut makin lama makin besar.
Dan menjadi sebuah danau yang sangat luas. Danau itu kini bernama Danau Toba.
Amanat : Janganlah kamu melanggar janji yang telah kamu buat sendiri.

2. CONTOH CERPEN

“Baik Luar Dalam”


“Din, ada Devi tuh di depan nyariin kamu katanya, ditemuin gih. Dah
nungguin dari tadi.” Sahut Devi kepada Dinda yang sedang mengerjakan
tugas sekolah di rumah Dinda.
“Bi surti, bilang aja aku gak ada, lagi keluar apa cari alasan lain gitu.” Pinta
Dinda pada Bi Surti yang bekerja di rumahnya.
“Iya, Non.”
“Kamu kenapa kaya gitu sama Devi? Dia sudah datang jauh-jauh malah
kamu gituin. Devi itu anak baik lho, Din.”
“Iya dari memang luarnya keliatan baik, manis, ramah. Tapi apa hanya itu
saja kamu mengukur sifat seseorang? Dari luar memang manis. Tapi
dalamnya tuh pahit.”
“Pahit gimana maksudnya?”
“Devi itu sering ngomongin keburukan temannya sendiri di belakang
orangnya. Banyak pokoknya, yang gak bisa aku jelasin ke kamu.
“Beda sama kamu, lihatlah kamu ini. Judes, ceplas-ceplos kalo ngomong
sama aku. Tapi hatimu tulus, Tin, bukan baik di luar tapi dalamnya busuk.
Aku gak butuh kawan yang tampilan luar orang dalam berteman.” Jelas
Dinda.

3. CONTOH NOVEL

Sinopsis Novel ayat ayat cinta- Ditulis oleh seorang Novelis hebat bernama
Habiburrahman El Shirazy. Banyak yang merekomendasikan novel ini untuk
dibaca, karena sarat akan nilai-nilai kesilamannya.
Namun, tak ingin menjadi naif bukankah terdapat banyak novel di luar sana
yang di selipkan dengan nilai-nilai Agama? Lantas kenapa novel ayat ayat cinta
karya Habiburrahman El Shirazy banyak dibaca hingga jutaan orang? Pasti ada
yang “lebih daripada pesan moral semata”.
Ya mungkin begitulah segelintir pertanyaan yang sepintas ada sebelum
membaca novel ini. Secara umum novel ini memang menarik. Menyajikan kisah
cinta yang matang dengan latar negeri para Nabi dan Sahabat, Mesir.

4. CONTOH DONGENG

Si Kura-Kura yang Sombong

Ada seekor kura-kura yang sombong dan merasa dirinya lebih pantas terbang
dibandingkan berenang di perairan. Ia jengkel karena memiliki tempurung keras
yang membuat tubuhnya terasa berat.

Ia pun kesal melihat kawan-kawannya sudah berpuas diri dengan berenang. Saat
melihat burung yang bebas terbang di langit, kejengkelannya kian bertambah.

Suatu hari, kura-kura ini memaksa seekor angsa untuk membantunya terbang. Si
angsa setuju. Ia mengusulkan agar si kura-kura berpegangan pada sebatang kayu
yang akan diangkatnya.

Karena tangan kura-kura agak lemah, ia menggunakan mulutnya yang lebih kuat. Ia
pun akhirnya bisa terbang dan merasa bangga.
Melihat teman-temannya yang tengah berenang, ia ingin menyombongkan diri. Ia
lupa bahwa mulutnya harus terus dipakai untuk menggigit kayu. Ia pun terjatuh
dengan keras. Beruntung, ia selamat berkat tempurung yang pernah dibencinya.

6. CONTOH HIKAYAT

Cerita Hikayat Hang Tuah


Cerita ini mengisahkan tentang seorang yang berani melawan
kejahatan. Hikayat ini juga mengandung pesan moral yaitu
hendaknya sebagai manusia janganlah suka iri dengan
keberhasilan orang lain. Oleh karena sifat tersebut tidak hanya
akan merugikan diri sendiri namun juga orang lain. Untuk
selengkapnya, simak hikayat Hang Tuah berikut ini

Dikisahkan ada sepasang suami istri. Sang suami bernama Hang


Mahmud, dan si istri berjuluk Dang Merdu. Keduanya dikaruniai
seorang putra bernama Hang Tuah. Pasangan tersebut tinggal
bersama anak mereka di sebuah desa bernama Sungai Duyung.

Sungai Duyung dipimpin oleh seorang raja Bintan yang terkenal


bijak dan sangat disegani. Pada suatu malam, sang suami
berkeluh pada si istri ingin merubah nasib ke Bintan. Malamnya,
saat semua tertidur, Sang Suami Hang Mahmud bermimpi. Dalam
mimpinya tersebut dirinya melihat bulan turun dari langit.

Bulan tersebut bersinar tepat di atas kepala anaknya Hang Tuah.


Hang Mahmud pun terbangun, dan langsung menemui anaknya
yang ternyata berbau wangi. Esok paginya, dirinya membuat
pesta selamatan sebagai bentuk doa atas mimpinya malam
kemarin.

7. CONTOH PUISI

Hakim Maha Adil


Untuk siapa semua kerja dan susah payah

Kabarnya ada ganjaran berupa surga dan neraka

Hingga lelah tidak lagi dapat dirasa, hingga sakit tidak lagi bisa
mempengaruhi

Mereka bermaksud apa dengan kerja keras dan susah payah

Katanya ada segunung harta yang menjadi perebutan semua


manusia

Untuk apa bumi sibuk tiada henti

Kami memiliki peta hidup sendiri-sendiri

Tentang pahala dan dosa, kami tidak peduli

Hidup menjadi baik agar hidupmu baik

Yang maha adil melihat dari langit yang begitu tinggi

8. CONTOH MITOS

Begitu banyak contoh-contoh mitos yang ada di dindonesia.


karena kita tahu sendiri bahwa memang Mitos sangat
berhubungan dengan terjadinya tempat, alam semesta, para
dewa, adat istiadat, dan konsep dongen suci. ini adalah beberapa
contoh Mitos yang ada di Indonesia.

1. Cerita terjadinya mado-mado atau marga di Nias (Sumatra


Utara)
2. Cerita barong di Bali.
3. Cerita pemindahan Gunung Suci Mahameru di India oleh para
dewa ke Gunung Semeru yang dianggap suci oleh orang Jawa
dan Bali.
4. Cerita Nyai Roro Kidul (Ratu Laut Selatan)
5. Cerita Joko Tarub
6. Cerita Dewi Nawangwulan

9. CONTOH KOMIK
 Zaman sekolah nama itu jadi sesuatu yang sering jadi sasaran
guyonan.

Anda mungkin juga menyukai