Cincau Gajadi
Cincau Gajadi
Cincau Gajadi
BIOLOGI
Disusun Oleh:
Shabrina Putri Maharani (240210210018)
Dalam pembuatan makalah ini penulis tidak lepas dari bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terimakasih
kepada Ibu Tri Yuliana, S.Si., M.Si., Ph.D. selaku dosen mata kuliah Biologi.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Namun,
penulis juga tetap berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Demi
kemajuan penuls, penulis juga mengharapkan adanya masukan berupa kritik atau
sarang yang berguna.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
A. MORFOLOGI TUMBUHAN
B. MANFAAT
C. KLASIFIKASI
D. FISIOLOGIS
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Cincau hijau (Cyclea barbata Miers) merupakan tanaman alsli
Indonesia yang tumbuh menyebar di berbagai daerah. Tanaman cincau
hijau sering ditemukan sebagai tanaman liar. Di indonesia, tanman cincau
hijau tumbuh di sekitar semak-semak pada daerah pulau Jawa, Sumatera,
dan Sulawesi (Chalid, 2007).
Berbagai penelitian menjukkan bahwa tanaman cincau hijau
memiliki banyak manfaat untuk pengobatan. Dari banyaknya manfaat
yang telah diketahui, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan
pertumbuhan dan perkembangan tanaman cincau hijau yaitu dengan cara
teknik penanaman yang benar, mengetahui volume penyiraman yang
dibutuhkan, dan pemupukan yang sesuai dengan kebutuhan tanaman
tersebut. Pemberian jenis dan takaran pupuk yang berbeda akan
mempengaruhi pertumbuhan suatu tanaman. Pupuk yang biasa digunakan
yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik.berdasarkan penelitian yang
telah dilakukan oleh Sumarlina (2000), pemberian pupuk unsur N dan P
memiliki fungsi terhadap pembentukan pigmen klorofil untuk
berlangsungnya proses fotosintesis. Sedangkan pada penelitian yang
dilakukan oleh Marsono (2002), unsur N yang ada di dalam pupuk dapat
mempercepat pertumbuhan tanaman dan berfungsi dalam penyusunan
klorofil, lemak, dan protein. Penelitian yang dilakukan oleh Arinong dan
Lasiwa (2011) menunjukkan bahwa pemakaian pupuk organik dengan
kotoran sapi mempengaruhi pertumbuhan vegetatif tanaman seperti tinggi
tanaman dan pertambahan jumlah daun. Dalam penelitian Tata (1995)
disebutkan bahwa pemberian pupuk organik mampu meningkatkan
produksi pada Arachis pintoi. Peningkatan produksi tersebut disebabkan
pemupukan dapat memenuhi kebutuhan unsur hara terutama N, P dan K
dalam tanah.
Dari penjelasan tersebut memperlihatkan bahwa terdapat beberapa
penelitian tentang berbagai jenis pupuk (pupuk N, pupuk P, pupuk K,
pupuk organik dan pupuk hayati) yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman.
B. Tujuan
1. Mengetahui adanya pengaruh berbagai jenis pupuk terhadap
pertumbuhan tanaman cincau hijau (Cyclea barbata).
2. Mengetahui jenis pupuk yang paling optimal pada pertumbuhan
tanaman cincau hijau (Cyclea barbata).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, maka kesimpulan yang dapat diambil
adalah sebagai berikut:
1. Pemberian berbagai jenis pupuk berpengaruh terhadap pertumbuhan
tinggi tanaman dan jumlah daun tanaman cincau hijau (Cyclea
barbata).
2. Penggunaan media tanam dengan perlakuan pemberian pupuk organik
dinilai paling efektif terhadap pertumbuhan tinggi dan daun tanaman
cincau hijau (Cyclea barbata).
B. Saran
Perlu dilakukan penelitian mengenai pengaruh berbagai jenis
pupuk terhadap pertumbuhan tanaman cincau hijau (Cyclea barbata)
dengan pemberian dosis yang berbeda untuk mengetahui dosis pupuk yang
dinilai sesuai dan lebih optimal bagi pertumbuhan tanaman cincau hijau
(Cyclea barbata). Selain itu, perlu dilakukan uji kandungan tanaman
cincau hijau (Cyclea barbata) untuk mengetahui senyawa yang dapat
dimanfaatkan dari kandungan senyawa tanaman cincau hijau.
DAFTAR PUSTAKA