Laporan Pendahuluan Nutrisi DM
Laporan Pendahuluan Nutrisi DM
Laporan Pendahuluan Nutrisi DM
“Disusun Untuk Memenuhi Tugas Individu Profesi Ners Stase Keperawatan Dasar Profesi”
Di Susun Oleh :
2021/2022
LAPORAN PENDAHULUAN
GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI
A. Pengertian
Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan
dan penyakit, termasuk keseluruhan proses-proses di dalam tubuh manusia untuk
menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan
menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta
mengeluarkan sisanya. Nutrisi dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan,
zat-zat gizi dan zat lain yang terkandung, aksi reaksi dan keseimbangan yang
berhubungan dengan kesehatan dan penyakit (Tarwatoh dan Wartonah, 2018)
Diabetes Melitus (DM) merupakan keadaan hiperglikemia kronik yang
disertai dengan berbagai kelainan metabolik yang diakibatkan oleh gangguan
hormonal yang menimbulkan berbagai macam komplikasi kronik pada organ
mata, ginjal, saraf, pembuluh darah disertai lesi pada membran basalis dalam
dengan menggunakan pemeriksaan dalam mikroskop (Arief Mansjoer dkk,
2015).
B. Etiologi
Penyebab gangguan kebutuhan nutrisi pada pasien diabetes melitus adalah
adanya gangguan metabolisme karbohidrat akibat kekurangan insulin atau
penggunaan karbohidrat secara berlebihan. Secara umum, gangguan kebutuhan
nutrisi terdiri obesitas, malnutrisi, diabetes melitus, hipertensi, jantung koroner,
kanker, dan anoreksia nervosa. (Jauhari & Nasution, 2018)
C. Patofisiologi
D. Pathways
Stroke
Gangguan Neuromuskular
Hipoksia Serebral
E. Manifestasi Klinik
Menurut tim pokja SDKI PPNI (2016), tanda dan gejala mayor dari
gangguan mobilitas fisik secara subjektif yaitu mengeluh sulit
menggerakkan ekstremitas. Secara objektif yaitu kekuatan otot menurun,
dan rentang gerak (ROM) menurun. Sedangkan tanda gejala minor dari
gangguan mobilitas fisik secara subjektif yaitu nyeri saat bergerak, enggan
melakukan pergerakan, dan merasa cemas saat bergerak. Serta secara tanda
gejala minor secara objektif yaitu sendi kaku, gerakan tidak terkoordinasi,
gerakan terbatas, dan fisik lemah.
F. Penatalaksanaan
3. Latihan ambulansi
a. Duduk diatas tempat tidur
b. Turun dari tempat tidur, berdiri, kemudian duduk dikursi roda
c. Membantu berjalan
n. Kebutuhan belajar
Pengkajian meliputi kebutuhan belajar sebelum dan selama sakit , terdapat
perubahan dalam kebutuhan belajar atau tidak.
H. Diagnosa Keperawatan
I. Intervensi Keperwatan
Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi
NOC NIC
Setelah dilakukan tindakan NIC
keperawatan selama 3x24 jam Hambatan mobilitas fisik
pasien diharapkan mobilitas Kaji kemampuan pasien dalam
meningkat dengan kriteria hasil:
mobilisasi
- Klien meningkat dalam
Ajarkan pasien tentang tehnik
aktivitas fisik
ambulasi
- Mengerti tujuan dari
Damping dan bantu pasien saat
peningkatan mobilitas
mobilisasi dan bantu penuhi
- Memverbalisasikan perasaan
kebutuhan ADLS pasien
dalam meningkatkan
Latih pasien dalam kemampuan
kekuatan dan kemampuan
ADLS secara mandiri sesuai
berpindah
kemampuan
- Memperagakan penggunaan
Ajarkan pasien bagaiman merubah
alat bantu mobilisasi
posisi dan berikan bantuan jika
diperlukan
Monitoring vital sign sebelum dan
sesudah latihan dan lihat respon
pasien saat latihan
Konsultasikan dengan terapi fisik
tentang rencana ambulasi dengan
kebutuhan
Bantu klien untuk menggunakan
tongkat saat berjalan dan cegah
terhadap cedera
DAFTAR PUSTAKA
Potter, P. A., & Perry, A. G. (2010). Fundamental of Nursing (7th ed.; R. Ervina,
Ed.). Jakarta: Salemba Medika.
Nanda. (2018). Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi (11th ed., pp.
477–xxvi). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran Egc.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2016). Standar diagnosa keperawatan indonesia. In
Dewan Pengurus Pusat. https://doi.org/10.1103/PhysRevLett.77.1889