Pakcoy
Pakcoy
Pakcoy
nilai ekonomis dan gizi yang tinggi. Tanaman semusim kelompok Brassica ini memiliki
beberapa jenis yang umumnya mirip satu dengan yang lainnya, seperti sawi putih (sawi
sendok), sawi hijau (sawi asin) dan sawi daging (pakchoy). Pakchoy (Brassica rapa L.) adalah
jenis tanaman sayur - sayuran termasuk dalam keluarga Brassicaceae. Sawi Pakcoy merupakan
tanaman sayuran yang sangat dibutuhkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini
disebabkan oleh karena kandungan gizi sawi pakcoy yang terdiri dari vitamin dan mineral sangat
berguna untuk mempertahankan kesehatan dan mencegah penyakit (Damayanti et al., 2019). Sawi
daging atau dikenal dengan pakcoy mempunyai manfaat yang penting bagi kesehatan,
diantaranya adalah serat pangan yang dapat melancarkan proses pencernaan serta seratnya
juga dapat mengikat asam empedu penyebab kolesterol, kandungan betakarotein pada pakchoi
dapat mencegah penyakit katarak, vitamin K yang dapat membantu mencegah penyakit stroke
dan jantung serta vitamin E yang baik untuk kesehatan kulit.(Mutryarny & Lidar, 2018)
Pakcoy (Brassica rapa L.) termasuk dalam golongan tanaman sawi yang mudah di dapat dengan harga
yang ekonomis. Tanaman pakcoy memiliki banyak kandungan yang dibutuhkan tubuh dan bermanfaat
bagi kesehatan karena mengandung banyak vitamin, mineral, dan serat (Sarido & Junia, 2017)
Kebutuhan pacoy terus meningkat seiring dengan tingginya permintaan akan sayuran pakcoy.
Berdasarkan data dari BPS Jatim 2014 terkait tingginya permintaan akan sayur-sayuran dan buah-
buahan di Jawa Timur yaitu berkisar 178,5 gr/hari/individu, jumlah tersebut terus meningkat setiap
tahunnya, yaitu pada tahun 2016 terjadi peningkatan menjadi 191,3 gr/hari/individu.(Maulizar et al.,
2020)
Sawi daging atau dikenal dengan Pakcoy (Brassica rapa L) merupakan salah satu sayuran daun yang
memiliki nilai ekonomis tinggi. Tanaman ini juga dapat tumbuh di dataran tinggi dan dataran rendah
(Haryanto, et al, 1995). Di kalimantan, pada umumnya produktivitas tanaman sayuran terutama
pakcoy masih tergolong sangat rendah. Hal tersebut dapat disebabkkan oleh beberapa faktor yaitu
teknik budidaya yang dilakukan petani yang belum intensif, faktor iklim dan tingkat kesuburan tanah
yang rendah. Usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi tanaman salah satunya adalah
dengan pemberian pupuk. Pemupukan dilakukan dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan unsur
hara bagi tanaman, sehingga dapat memberikan hasil yang tinggi.(Ria & Asmuliani, 2017)
DAFTAR PUSTAKA
Damayanti, N. S., Widjajanto, D. W., & Sutarno, S. (2019). Pertumbuhan dan produksi tanaman sawi
Pakcoy (Brassica rapa l.) akibat dibudidayakan pada berbagai media tanam dan dosis pupuk
organik. Journal of Agro Complex, 3(3), 142. https://doi.org/10.14710/joac.3.3.142-150
Maulizar, S., Hidayat, M., & Nurbaiti. (2020). Budidaya Pakcoy (Brassica Rapa L.) Dengan
Menggunakan Teknik Hidroponik Sistem Nutrient Films Technique (Nft) BUDIDAYA
PAKCOY (Brassica Rapa L.) DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK HIDROPONIK SISTEM
NUTRIENT FILMS TECHNIQUE (NFT). Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, 2016, 1–7.
Mutryarny, E., & Lidar, S. (2018). RESPON TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa L) AKIBAT
PEMBERIAN ZAT PENGATUR TUMBUH HORMONIK. Jurnal Ilmiah Pertanian, 14(2), 29–
34. https://doi.org/10.31849/jip.v14i2.258
Ria, M., & Asmuliani. (2017). Uji Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Pakcoy (Brassica rapa L.) dengan
Pemberian Pupuk Organik Cair pada Sistem Hidroponik. Jurnal AGRIFOR, 16(1), 65–74.