Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Episode 2

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 17

B AB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengembangan

Menurut Sugiyono (2017:297) penelitian pengembangan (research and

development) pada industri merupakan ujung tombak dari suatu industri yang

menghasilkan produk-produk yang dibutuhkan oleh pasar. Hal tersebut dapat

diartikan bahwa penelitian pengembangan merupakan sebuah metode untuk

menghasilkan produk yang dapat meningkatkan kualitas dan pembaruan suatu

produk seusai dengan kebutuhan dan permasalahan yang terjadi.

Dalam pengembangan suatu produk perlu diadakan uji coba sebelum

disebar luaskan ke masyarakat yang dilakukan untuk mengetahui keefektifan

sebuah produk. Hal tersebut berkenaan dengan pendapat Sugiyono (2017:297)

yang menyatakan bahwa untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan

penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk

tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian

untuk menguji keefektifan produk tersebut.

2.2 Media Pembelajaran

2.2.1 Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti

‘tengah’,’perantara’,’pengantar’. Dalam bahasa arab, media adalah perantara atau

pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach dan Ely (dalam

Arsyad, 2011:03) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar

10
11

adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat

siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Berdasarkan

pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa guru, buku teks, dan dan

lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media

dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis,

photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun

kembalininformasi visual dan verbal.

Apa pun batasan yang diberikan, ada persamaan di antara batasan

tersebut yaitu bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang

pemikiran, perasaan, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga

proses belajar terjadi.

Anderson (dalam Musfiqon, 2012:27) menyatakan bahwa media

pembelajaran adalah media yang memungkinkan terwujudnya hubungan langsung

antara karya seseorang pengembangmata pelajaran dengan para siswa. Media

pembelajaran dapat didefinisikan sebagai alat bantu berupa fisik maupun nonfisik

yang sengaja digunakan sebagai perantara antara guru dan siswa dalam

memahami materi pembelajaran agar lebih efektif dan efisien. Sehingga materi

pembelajaran lebih cepat diterima dengan utuh serta menarik minat siswa untuk

belajar lebih lanjut (Musfiqon, 2011228). Media pembelajaran merupakan alat

bantu yang berfungsi untuk menjelaskan sebagian dari keseluruhan program

pembelajaran yang sulit dijelaskan secara verbal.


12

2.2.2 Fungsi Media Pembelajaran

Menurut Susilana (2009:10) dalam kaitannya dengan fungsi media

pembelajaran, dapat ditekankan beberapa hal beikut ini:

1. Penggunaan media pembelajaran bukan merupakan fungsi tambahan,

tetapi memiliki fungsi tersendiri sebagai sarana bantu untuk mewujudkan

situasi pembelajaran yang lebih efektif.

2. Media pembelajaran merupakan bagian integral dari keseluruhan proses

pembelajaran. Hal ini mengandung pengertian bahwa media pembelajaran

sebagai salah satu komponen yang tidak berdiri sendiri tetapi saling

berhubungan dengan komponen lainnya dalam rangka menciptakan situasi

belajar yang diharapkan.

3. Media pembelajaran dalam pengguaannya harus relevan dengan

kompetensi yang ingin dicapai dan isi pembelajaran itu sendiri. Fungsi ini

mengandung makna bahwa penggunaan media dalam pembelajaran harus

selalu melihat kepada kompetensi dan bahan ajar.

4. Media pembelajaran bukan berfungsi sebagai alat hiburan, dengan

demikian tidak dipekenankan menggunakannya hanya sekedar untuk

permainan atau memancing perhatian siswa semata.

5. Media pembelajaran bisa berfungsi untuk mempercepat proses belajar.

Fungsi ini mengandung arti bahwa dengan media pembelajaran siswa

dapat menangka[p yujuan dan bahan ajar lebih mudah dan lebih cepat.

6. Media pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan kualitas proses

belajar-mengajar. Pada umumnya hasil belajar siswa dengan menggunakan


13

media pembelajaran akan tahan mengendap sehingga kualitas

pembelajaran memiliki nilai yang tinggi.

7. Media pembelajaran meletakkan dasar-dasar yang konkretuntuk berfikir,

oleh karena itu dapat mengurangi terjadinya penyakit verbalisme.

2.2.3 Jenis-Jenis Media Pembelajaran

Terdapat beberapa pendapat yang menjelaskan kategori media

pembelajaran. Smaldino, dkk (2011:07) menyatakan bahwa “ada enam kategori

dasar media adalah teks, audio, visual, video, prakarya (manipulative) (benda-

benda), dan orang-orang”.

1) Media pembelajaran teks merupakan karakter alfanumerik yang mungkin di

tampilkan dalam format apapun baik itu buku, papan tulis dan sebagainya.

2) Media pembelajaran audio adalah mencakup apa saja yang bisa anda dengar

baik itu orang, musik dan sebagainya.

3) Media visual meliputi media diagram pada sebuah poster gambar pada sebuah

papan tulis putih, foto dan sebagainya.

4) Media video merupakan media yang menampilkan gerakan, termasuk DVD,

rekaman video, animasi komputer dan sebagainya.

5) Media manipulatif atau alat peraga dimana benda-benda yang sering kali

tidak termasuk media adalah model dan benda sebenarnya. Media manipulatif

(prekayasa) bersifat tiga dimensi dan bisa di sentuh dan di pegang oleh para

peserta didik.

6) Media orang-orang, media ini bisa berupa guru, peserta didik atau ahli bidang

studi.
14

Berdasarkan penjelasan di atas tentang jenis-jenis media pembelajaran

dapat disimpulkan bahwa suara, video, orang, manipulatuf, dan teks dapat

dikatakan media pembelajaran karena bisa memberikan suatu informasi dari tidak

tau menjadi tau.

2.2.4 Media Pembelajaran Perekayasa (Manipulativ)

Menurut Smaldino (2011 : 282) Perekayasa adalah benda-benda yang

bisa dilihat dan dikelola dalam situasi belajar. Media pembelajaran manipulative

dapat menarik perhatian siswa dan meningkatkan semangat belajar karena para

siswa langsung berinteraksi dengan media pembelajran. Smaldino (2011 : 282)

menjelaskan terdapat 3 jenis perekayasa yaitu benda aktual atau rill, model, dan

model rakitan. Berikut penjelasannya :

1) Objek rill seperti koin, perkakas, artefak, tanaman dan binatang merupakan

sebagian dari materi yang paling bisa dikases, menarik, dan melibatkan siswa

dalam penggunaan dibidang pendidikan.

2) Model merupakan representasi tiga dimensi dari objek rill. Sebuah model

mungkin lebih besar, lebih kecil, atau berukuran sama seperti benda yang

mewakilinya itu.

3) Model rakitan merupakan representasi yang disederhanakan dari perangkat

yang rumit, umum ditemui dalam pendidikan kejuruan.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa media yang dikembangkan oleh

pengembang merupakan media pembelajaran manipulative yang mempunyai

bentuk trainer.
15

2.2.5 Media Pembelajaran Trainer (Alat Peraga)

Hasan S (dalam Hariyadi, 2014:436) menyatakan bahwa trainer

merupakansuatu set peralatan di laboratorium yang digunakan sebagai media

pendidikan yang merupakan gabungan antara model kerja dan mock-up. Trainer

ditunjukkan untuk menunjang pembelajaran siswa dalam menerapkan

pengetahuan/konsep yang diperolehnya pada benda nyata.

Media Pembelajaran trainer merupakan sebuah perangkat pembelajran

yang mevisualisasikan suatu konsep tertentu misalnya wayang, gambar , foto dan

lain-lain baik berwujud gambar atau benda yang sesungguhnya. Alat peraga

adalah media alat bantu pembelajaran, dari segala macam benda yang digunakan

untuk memperagakan materi pembelajaran (Arsyad, 2013:9). Berdasarkan

penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa alat peraga adalah sebuah

perangkat yang menvisualisasikan suatu konsep baik berupa gambar atau benda

yang sesungguhnya guna membantu memperagakan materi saat proses

pmebelajaran.

2.3 Pengembangan Media Pembelajaran

Pengembangan media pembelajaran merupakan salah satu upaya yang

dilakukan oleh seorang guru dalam meningkatkan pemahaman siswa dan

mempermudah tersampainya materi yang diberikan oleh guru terhadap siswa.

Seiring dengan berjalannya waktu perlu adanya peningkatan kualitas suatu media

pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan mutu pendidikan.

Arsyad (2011:105) menyatakan salah satu kriteria yang sebaiknya

digunakan dalam pemilihan media adalah dukungan terhadap isi bahan pelajaran
16

dan kemudahan memperolehnya, apabila media yang sesuai belum tersedia maka

pendidik berupaya untuk mengembangkannya sendiri. Sesuai dengan pendapat

tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran tidak harus baru, namun

yang paling diharapkan adalah penyempurnaan atau peningkatan kualitas media

pembelajaran yang dilakukan oleh guru serta depat menyesuaikan dengan tujuan

pembelajaran.

Dalam Musfiqon (2012:162) juga dijelaskan bahwa pengembangan

media pembelajaran adalah suatu usaha penyusunan suatu perogram media

pembelajaran yang lebih tertuju pada perencanaan media. Media yang akan

digunakan atau diterapkan dalam proses belajar mengajar terlebih dahulu

direncanakandan dirancang sesuai dengan kebutuhan siswa. Sehingga

pengembangan ini bertujuan untuk menyempurnakan kembali media yang telah

diterapkan agar lebih sempurna. Sempurna dari sisi desain, karakteristik, serta

dapat mengoptimalkan tercapainya tujuan pembelajaran.

2.4 Perakitan Komputer

Perakitan komputer merpuakan salah satu materi wajib yang terdapat

dalam mata pelajaran komputer dan jaringan dasar. Perakitan komputer

merupakan tahapan untuk menyiapkan bagaimana seperangkat sisitem komputer

berjalan dengan baik. Dalam perakitan komputer sangat di butuhkan pemahaman

terhadap perangkat keras yang ada pada komputer baik secara logical dan

physical.

Perakitan komputer merupakan bagian dari mata pelajaran perakitan

komputer dan jaringan dasar di kurikulum K13 di SMKN 1 Tanjung Bumi.


17

Perakitan komputer membahas dari tahap persiapan merakit sampai dengan tahap

perakitan. Adapun perangkat-perangkat yang terdapat dalam perakitan komputer

meliputi perangkat outpput, input, process, dan storage.

Tabel 2.1 Silabus K13 Mata Pelajaran Perakitan Komputer


No Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu
3.2 Menerapkan perakitan  Dasar perakitan 4JP
computer komputer
 Anatomi dan bagian-
bagian perangkat keras
komputer
4.2 Merakit computer  Alat kerja perakitan 8JP
komputer
 Cara melakukan
perakitan
komputer/notebook

1) Perangkat Output

Tabel 2.2 Perangkat Output

No Nama Gambar Keterangan


1 Monitor Monitor merupakan sebuah
komponen output dalam sebuah
komputer dan berfungsi untuk
tampilan.

2 Speaker Speaker merupakan salah satu


komponen output pada komputer
yang berfungsi untuk
mengeluarkan suara.
18

2) Perangkat Input

Tabel 2.3 Perangkat Input

No Nama Gambar Keterangan


1 Keyboard Alat input yang umum pada
komputer berfungsi untuk
memasukkan huruf atau angka
dan akan tampil pada monitor.

2 Mouse Mouse merupakan alat input


yang berfungsi untuk
memindahkan pointer pada
monitor.

3) Perangkat Process

Tabel 2.4 Perangkat Process

No Nama Gambar Keterangan


1 Processor Processor merupakan bagian
utama dari komputer karena
prosesor berfungsi untuk
mengatur semua aktivitas yang
ada pada komputer.
19

4) Perangkat Storage

Tabel 2.5 Perangkat Storage

No Nama Gambar Keterangan


1 RAM (Random Memori RAM (Random access
Access memory) atau memori akses acak
Memory) adalah sebuah tipe penyimpanan
komputer yang isinya dapat diakses
dalam waktu yang tidak tetap.

2 HDD (Hard Harddisk adalah sebuah komponen


Disk Drive) perangkat keras yang menyimpan
data sekunder dan berisi piringan
magnetis.

3 Konfigurasi Motherboard atau mainboard


Motherboard merupakan papan utama dimana
terdapat komponen-komponen
serta chip controller yang bertugas
mengatur lalu lintas data dalam
sistem motherboard. Pada
motherboard juga terdapat socket
untuk processor, slot-slot yang
digunakan untuk pemasangan
komponen kartu seperti VGA card,
internal Modem, dan lain-lain.

Adapun tahapun dalam perakitan komputer yang terdiri dari tahapan

persiapan, tahapan perakitan, dan tahapan pengujian. Dari tahapan-tahapan

tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :

1) Tahap Persiapan

Persiapan yang baik akan memudahkan dalam perakitan komputer serta

menghindari permasalahan yang mungkin timbul.Hal yang terkait dalam

persiapan meliputi. Penentuan Konfigurasi Komputer, Persiapan Komponen

dan perlengkapan dan Pengamanan.


20

2) Tahap Perakitan

Tahapan proses pada perakitan kompter terdiri dari :

a. Pasang processor pada motherboard

b. Pasang kipas processor

c. Pasang RAM pada Motherboard

d. Pasang kabel power dari power supply dan kabel ATA dari motherboard

ke CD ROOM

e. Hubungkan kabel SATA harddisk pada motherboard

f. Pasangkan konektor power supply pada motherboard

g. Pasang kabel molex to molex 4 pin dari kipas pada power supply

h. Pasang kabel VGA yang menghubungkan motherboard ke monitor

i. Pasang konektor mouse dan keyboard pada motherboard

3) Tahap Pengujian

Komputer yang baru selesai dirakit dapat diuji dengan menjalankan program

setup BIOS. Cara melakukan pengujian dengan program BIOS sebagai

berikut:

a. Hidupkan monitor lalu unit sistem. Perhatikan tampilan monitor dan suara

dari speaker.

b. Program FOST dari BIOS secara otomatis akan mendeteksi hardware

yang terpasang dikomputer. Bila terdapat kesalahan maka tampilan

monitor kosong dan speaker mengeluarkan bunyi beep secara teratur

sebagai kode indikasi kesalahan. Periksa referensi kode BIOS untuk

mengetahui indikasi kesalahan yang dimaksud oleh kode beep.


21

c. Jika tidak terjadi kesalahan maka monitor menampilkan proses eksekusi

dari program POST. tekan tombol interupsi BIOS sesuai petunjuk di layar

untuk masuk ke program setup BIOS.

d. Periksa semua hasil deteksi hardware oleh program setup BIOS.

Beberapa setting mungkin harus dirubah nilainya terutama kapasitas

harddisk dan boot sequence.

e. Simpan perubahan setting dan keluar dari setup BIOS. Setelah keluar dari

setup BIOS, komputer akan meload Sistem Operasi dengan urutan

pencarian sesuai setting boot sequence pada BIOS. Masukkan diskette

atau CD Bootable yang berisi sistem operasi pada drive pencarian.

2.5 Model pengembangan Media Pembelajaran

Pemilihan model yang dipilih untuk media pebelajaran trainer ini adalah

model ADDIE yang dijelaskan masing-masing tiap langkah sebagai berikut:

1) Analyze berkaitan dengan kegiatan analisis terhadap kompetensi yang

dituntut kepada siswa, analisis karakteristik siswa dalam belajar, dan

analisis materi yang sesuai dengan tuntutan kompetensi.

2) Design yaitu tahapan perancangan dari media yang akan dikembangkan

dalam pengembangan media ini seperti sketsa, kerangka acuan dari

pembuatan media serta bahan yang akan digunakan.

3) Development tahap pengembangan ini merupakan langkah dalam

menerjemahkan spesifikasi hasil dari tahapan desain ke dalam bentuk fisik

atau lebih nyata.


22

4) Implementation hasil dari tahapan pengembangan diterapkan dalam

pembelajaran untuk mengetahui tingkat kualitas pembelajaran yang

meliputi keefektifan, kemenarikan, dan efisiensi dari media yang telah

dikembangkan.

5) Evaluation pada tahapan terakhir ini yaitu melakukan evaluasi tiap

langkah tahapan yang meliputi evaluasi formatif dan evaluasi sumatif.

Evaluasi formatif dilakukan untuk mengumpulkan data dalam setiap

tahapan yang digunakan untuk penyempurnaan, dan evaluasi sumatif

dilakukan pada akhir program untuk mengetahui pengaruhnya terhadap

siswa.

Berdasarkan penjelasan diatas pengembang memilih model ADDIE

untuk mengembangkan media pembelajaran ini dikarenakan model ADDIE

tersebut efektif dan efisien. Serta dalam setiap tahapan proses pengembangan

bersifat interaktif dimana hasil dari setiap tahap dapat dievaluasi sehingga diakhiri

dengan sebuah produk media pembelajaran yang dapat digunakan secara massal.
23

ANALISIS

DESAIN

DEVELOPMENT

IMPLEMENTASI

EVALUASI

Gambar 2.1 Tahapan Pengembangan Model ADDIE (Sumber:

Sink (dalam Ramansyah, 2018:4)

2.6 Penelitian Relevan

Pelaksaan penelitian pengembangan akan lebih kuat apabila didukung

oleh peneliti relevan. Hasil penelusuran terhadap penelitian-penelitian media

trainer yang dapat mendukung penelitian pengembangan yang dilakukan adalah

sebagai berikut :

1) Muchlis pada tahun 2019 yang berjudul Pengembangan Media

Pembelajaran Trainer Notebook “KERAMIK” Dalam Mata Pelajaran


24

Komputer Dan Jaringan Dasar Materi Merakit Notebook Pada Kelas X

TKJ SMK Al-Muhajirin. Berdasarkan uji coba yang telah dilakukan

pengembang memperoleh beberapa hasil diantaranya pada aspek

efektifitas memperoleh presentase 86.74%, pada aspek efisiensi

memperoleh presentase 83.88%, pada aspek daya tarik memperoleh

presentase 88.77%. Pengembangan media pembelajaran trainer notebook

“keramik” dikategorikan layak digunakan, hal ini sesuai dengan hasil

evaluasi dari ujicoba ahli media yang mencapai 89.09%, hasil uji coba ahli

materi 92% dan uji coba terhadap peserta didik. Uji coba terhadap peserta

didik yang dibagi dalam tiga tahapan uji coba, pertama uji coba

perorangan mencapai 88%, uji coba kelompok kecil 89% dan tahapan

terakhir uji coba kelompok besar mencapapi 85.30%.

2) Sayuti pada tahun 2018 yang berjudul Pengembangan Media

Pembelajaran Trainer Komputer “SILAT” Dalam Mata Pelajaran

Produktif Materi Perakitan Komputer Pada Kelas X TKJ SMKN 1

Kwanyar. Pengembangan Trainer komputer SILAT merupakan salah satu

pengembangan media pembelajaran yang di harapkan akan menjadi

inovasi media pembelajaran untuk membuat daya tarik belajar sisiwa lebih

semangat dan juga membuat peserta didik lebih mudah untuk memahami

materi. Hasil penelitian pengembangan sangat signifikan, hal ini sesuai

dengan hasil evaluasi dari uji coba media mencapai 94.67%, hasil uji coba

ahli materi 96% dan ujicoba terhadap peserta didik. Uji coba terhadap

peserta didik di bagi dalam tiga tahapan uji coba, perorangan mencapai

89.33%, ujicoba kelompok kecil 90.25%, dan terakhir uji coba kelompok
25

besar mencapai 87.40%. Dapat di simpulkan media Trainer ini layak di

gunakan.

3) Oleh Chandra pada tahun 2018 yang berjudul Pengembangan Media

Pembelajaran Menggunakan Trainer Kit Pada Mata Pelajaran

Elektronika Analog dan Digital Untuk Kelas X Teknik Komputer Dan

Jaringan. Pengembangan ini bertujuan untuk membantu proses

pembelajaran dapat berjalan dengan efektif. Hasil penelitian

pengembangan media pembelajaran pembelajaran dari dari penilaian ahli

media pembelajaran sebesar 92%, penilaian validasi materi pembelajaran

sebesar 87%, penilaian uji coba perorangan 87% dan penilaian ujicoba

kelompok besar sebesar 84%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa media

pembelajaran menggunakan Trainer Kit dapat di gunakan sebagai media

pembelajaran.

2.7 Uji Kelayakan

Dalama proseses penelitian pengembangan langkah yang diambil setelah

melakukan pengembangan media adalah uji kelayakan.uji kelayakan bertujuan

untuk mengukur layak atau tidaknya suatu media untuk digunakan guna

membantu proses pembelajaran. Menurut Ramansyah (2018:30) Media yang

layak digunakaan untuk proses pembelajaran akan membawa dampak yang positif

bagi peserta didik, yaitu peserta didik akan belajar dengan motivasi tinggi dan

materi pelajaran cepat sikuasai peserta didik.

Sebagai guru besar bidang Teknologi Pembelajaran, Pro. I Nyoman

Sudana Degeng,M.Pd (dalam Ramansyah, 2018:31) menerangkan bahwa uji


26

kelayakan media pembelajarandapat difokuskan pada tiga kriteria, yaitu :

efektivitas, efisiensi, dan daya tarik. Pembagian kriteria dalam uji kelayakan

medaia pembelajaran tersebut dapat dijabarkan dalam tabel berikut :

Tabel 2.6 Kriteria dan Indikator Uji Kelayakan (Sumber Ramansyah

2018:31)

No. Kriteria Hal Yang Diperhatikan Indikator


1. Efektivitas Diukur dengan tingkat - Kecermatan
pencapaian peserta didik pada penguasaan perilaku.
tujuan atau isi mata pelajaran - Kecepatan unjuk
yang telah ditetapkan. kerja.
- Kesesuaian dengan
prosedur.
- Kualitas untuk kerja.
- Kualitas hasil akhir.
- Tingkat alih belajar.
- Tingkat retensi.
2. Efisiensi Diukur dengan rasio antara - Waktu yang
keefektivan dengan jumlah diperlukan.
waktu yang dipakai peserta - Personalia yang
didik atau jumlah biaya dibutuhkan.
pembelajaran yang digunakan. - Sumber belajar
terkait jumlah dan
harga.
3. Daya Tarik Diukur dengan cara mengamati - Penghargaan dari
suatu kecenderungan pada peserta didik.
peserta didik untuk tetap atau - Keinginan lebih
terus belajar menggunakan peserta didik.
media tersebut.

Anda mungkin juga menyukai