Klmpok 1 Askep TBC Anak
Klmpok 1 Askep TBC Anak
Klmpok 1 Askep TBC Anak
Disusun Oleh :
KELOMPOK 1
Noraini (720621410)
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Keperawatan
Anak Sehat dan Sakit Akut yang berjudul “Laporan Pendahuluan Asuhan
Keperawatan Dengan Diagnosa Tuberkulosis (TBC) Pada Anak” ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penugasan ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu
Zakiyah Yasin, S.Kep, Ns., M.Kep pada mata kuliah Keperawatan Anak Sehat
dan Sakit Akut. Selain itu, tugas ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang penyakit TBC pada anak untuk para pembaca dan juga bagi penyusun.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Zakiyah Yasin, S.kep, Ns., M.Kep
selaku dosen yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Kami menyadari bahwa tugas yang kami tulis masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan tugas ini, semoga makalah ini dapat membawa pemahaman dan
pengetahuan bagi kita semua, Aamiin.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Centres for Desease Control (CDC) melaporkan pada tahun 2015, dalam
laporan District of Columbia terdapat 9.557 kasus TB Paru, meningkat 1,6%
tahun 2014 di Dunia. Dua puluh tujuh negara bagian di dunia dilaporkan
peningkatan jumlah kasus TB paru dari tahun 2014, dan empat negara (California,
Texas, New York, dan Florida) menyumbang 50,6% penderita TB paru dari total
kasus nasional di Amerika Serikat. Tahun 2013, kejadian TB paru terus secara
bertahap menurun antara orang kulit hitam non Hispanik atau Afrika Amerika (-
6,4%), kulit putih non-Hispanik (-12,1%), dan Hispanik atau Latin (-4,0%).
Sementara kejadian TB paru tingkat Asia juga menurun 2013-2015 (-1,0%), pada
tahun 2015 tingkat kejadian TB secara keseluruhan untuk Asia selama tiga kali
lebih tinggi. Angka prevalensi TB paru di Indonesia pada tahun 2014 menjadi
sebesar 647 orang dari 100.000 penduduk. Angka penderita TB paru ini
meningkat dari tahun 2013, penderita TB paru pada tahun 2013yang berjumlah
272 dari 100.000 penduduk. Tuberkulosis (TBC) alias TB merupakan penyakit
infeksi yang paling banyak menyebabkan kematian. WHO memperkirakan
kematian akibat TB lebih banyak daripada kematian akibat malaria dan AIDS.
Tidak hanya menyerang orang dewasa, TBC juga dapat terjadi pada anak. Sekitar
10-15 persen kasus TBC di Indonesia terjadi pada anak berusia 0-14 tahun.
Beberapa gejala penyakit TBC pada anak antara lain nafsu makan menurun, BB
turun dan tidak naik atau naik namun tidak sesuai grafik tumbuh, gagal tumbuh,
demam tidak tinggi yang kronik atau berulang dengan penyebab yang tidak jelas,
anak tidak aktif (lemas, letih, malaise kronik), batuk kronik selama kurang lebih 2
minggu, dan riwayat kontak dengan pasien TBC dewasa yang infeksius (dahak
mengandung kuman BTA positif).
Terdapat beberapa tujuan yang di dapat dari rumusan masalah yaitu tujuan
umum dan tujuan khusus.
LAPORAN PENDAHULUAN
2.1 Pengertian
Beberapa gejala penyakit TBC pada anak antara lain nafsu makan
menurun, BB turun dan tidak naik atau naik namun tidak sesuai grafik tumbuh,
gagal tumbuh, demam tidak tinggi yang kronik atau berulang dengan penyebab
yang tidak jelas, anak tidak aktif (lemas, letih, malaise kronik), batuk kronik
selama kurang lebih 2 minggu, dan riwayat kontak dengan pasien TBC dewasa
yang infeksius (dahak mengandung kuman BTA positif). Dr. Rifan Fauzie,
Sp.A(K), dalam webinar awam dalam rangka Hari Tuberkulosis Sedunia, Minggu,
(28/03/2021) menjelaskan penularan TBC bisa dengan kuman TB terhirup oleh
orang lain melalui saluran pernafasan menuju paru-paru dan dapat menyebar ke
bagian tubuh lainnya dan kuman TB keluar ke udara pada saat penderita TB
batuk, bersin atau berbicara. Apabila daya tahan tubuh lemah, orang tersebut
menjadi sakit TB dan apabila daya tahan tubuh kuat, orang tersebut akan tetap
sehat.
Cara diagnosis TBC pada anak yaitu dengan melihat gejala penyakit yang
dicurigai ke arah TBC, melakukan pemeriksaan fisis yang sesuai dengan gejala
TBC seperti status gizi (gizi kurang, gizi buruk, gagal tumbuh), demam lama lebih
dari 2 minggu, pembesaran kelenjar getah bening regional, pembengkakan sendi
atau tulang, melakukan uji tuberculin (mantaouxtest) seperti penyuntikan protein
tuberculin di bawah kulit, dibaca reaksi kulit dalam 48-72 jam, penilaian diameter
penebalan kulit/indurasi, melakukan tes darah IGRA (Inteferon Gamma Releasing
Assay), melakukan Tes Cepat Molekular (TMC) dan foto rontgen paru.
2.2 Etiologi
Tuberculosis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh
Mycrobacterium tuberculosis. Mycobacterium tuberculosis ditemukan oleh
Robert Koch pada tahun 1882. Basil tuberculosis dapat hidup dan tetap virulen
beberapa minggu dalm keadaan kering, tetapi dalam cairan mati dalam suhu 600C
dalam 15-20 menit. Fraksi protein basil menyebabkan nekrosis jaringan,
sedangkan lemaknya menyababkan sifat tahan asam dan merupakan factor
terjadinya fibrosis dan terbentuknya sel epiteloid dan tuberkel. (FKUI, 2005).
2.3 Patofisiologi
Menurut somantri (2008), infeksi diawali karena seseorang menghirup
basil Mycobacterium tuberculosis. Bakteri menyebar melalui jalan nafas menuju
alveoli lalu berkembang biak dan terlihat bertumpuk. Perkembangan
Mycobacterium tuberculosis juga dapat menjangkau kea rah lain dari paru (lobus
atas). Basil juga menyebar melalui system limfe dan aliran darah ke berbagai
tubuh lain (ginjal, tulang dan korteks serebri) dan area lain dari paru (lobus atas.
Selanjutnya system kekebalan tubuh memberikan respons dengan melakukan
reaksi inflamasi. Neutrofil makrofag melakukan aksi fagositosis (menelan
bakteri), sementara limfosit spesifik tuberculosis menghancurkan basil dan
jaringan normal. Infeksi awal biasanya timbul dalam waktu 2-10 minggu setelah
terpapar bakteri. Infeksi antara Mycobacterium tuberculosis dan system kekebalan
tubuh pada masa awal infeksi membentuk sebuah masa jaringan baru yang disebut
granuloma. Granuloma terdiri tas gumpalan basil hidup dan mati yang dikelilingi
oleh mikrofag seperti dinding. Granuloma selanjutnya berubah bentuk menjadi
massa jaringan fibrosa. Bagian tengah dari masa tersebut disebut ghon tubercle.
Materi yang terdiri dari atas makrofag dan bakteri yang menjadi nekritotik yang
selanjutnya membentuk materi yang berbentuk seperti keju (necrotizing caeseosa).
Hal ini akan menjadi klasifikasi dan akhirnya membentuk jaringan kolagen,
kemudian bakteri menjadi nonaktif.
Menurut widagdo (2011), setelah infeksi awal jika respons system imun
tidak adekuat maka penyakit akan menjadi lebih parah. Penyakit yang kian parah
dapat timbul akibat infeksi ulang atau bakteri yang sebelumnya tidak aktif
kembali aktif, pada kasus ini, ghon tubercle mengalami ulserasii selanjutnya
menjadi sembuh dan membentuk jaringan parut. Peru-peru yang terinfeksi
kemudian meradang , mengakibatkan timbulnya bronkopneumonia, membentuk
tuberkel dan seterusnya. Pneumonia selular ini dapat sembuh dengan sendirinya.
Proses ini berjalan terus dan basil terus difagosit atau berkembang biak didalam
sel. Makrofag yang mengadakan infiltrasi menjadi lebih panjang dan sebagian
bersatu membentuk sel tuberkel epiteloid yang dikelilingi oleh limfosit
(membutuhkan 10-20 hari). Daerah yang mengalami nekrosis dan jaringan
granulasi yang dikelilingi sel epiteloid dan fibroblast akan memberikan respons
berbeda kemudian pada akhirnya membentuk suatu kapsul yang dikelilingi oileh
tuberkel.
Sembuh
Infeksi pasca-primer Bakteri dormant
dengan fibrotik
Bakteri muncul
beberapa tahun kemudian
Ketidakefektifan
bersihan Pola napas tak efektif dan
jalan napas Gangguan
pertukaran gas
penggunaan otot bantu
Gambar 2.1 Patofisiologi TB paru (Muttaqin, 2008)
BAB V
ASKEP KASUS
I. Biodata
A. Identitas Klien
1. Nama/Nama panggilan : Aprilia
2. Tempat tgl lahir/usia : Kangayan 3 April 2011
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : SD
6. Alamat: Batu putih
7. Tgl masuk : 23 Maret 2021 (jam10:00)
8. Tgl pengkajian : 23
9. Diagnosa medik : DHF + Thypoid
B. Identitas Orang tua
1. Ayah
a. Nama : Tn. T
b. U s i a : 35 thn
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan : Tani
e. Agama : Islam
f. Alamat: Batu putih
2. Ibu
a. Nama : Ny. N
b. U s i a : 30 thn
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan : Pedagang
e. Agama : Islam
f. Alamat: Batu putih
C. Identitas Saudara Kandung
No NAMA USIA HUBUNGAN STATUS
KESEHATAN
1. Bahrul alam 15 Saudara kandung Sehat
Genogram:
Ket
D. Riwayat Nutrisi
1. Pemberian ASI
2. Pemberian susu formula
a. Alasan pemberian
: ........................................................................
b. Jumlah pemberian : ........................................................................
c. Cara pemberian
: ........................................................................
Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai nutrisi saat ini
E. Riwayat Psikososial
1. Anak tinggal bersama : ...........................................
di : .........................
2. Lingkungan berada
di : ............................................................................
3. Rumah dekat dengan : .................................... , tempat
bermain .............
4. Kamar
klien : ...........................................................................................
5. Rumah ada
tangga : ................................................................................
6. Hubungan antar anggota
keluarga : ........................................................
7. Pengasuh
anak : ....................................................................................
F. Riwayat Spiritual
1. Support sistem dalam
keluarga : .............................................................
2. Kegiatan
keagamaan : ............................................................................
G. Reaksi Hospitalisasi
1. Pengalaman keluarga tentang sakit dan rawat inap
a. Ibu membawa anaknya ke RS karena : anak demam sejak 5 hari
yang lalu, muntah da pusing
b. Apakah dokter menceritakan tentang kondisi
anak : .........................
..........................................................................................................
c. Perasaan orang tua saat ini : kecemasan
d. Orang tua selalu berkunjung ke RS : ................................................
e. Yang akan tinggal dengan anak : .....................................................
f. Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap
................................................................................................................
H. Aktivitas sehari-hari
1. Nutrisi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
a. Selera makan
b. Menu makan
c. Frekuensi
d. Pantangan makan
e. Cara makan a. baik
b. sayuran, nasi daging dan susu
c. sehari 3x
d.-
e. makan sendiri a. Tidak selera makan dan makan sedikit
b. bubur
c.tidak berselera / tidak tentu
d.-
e. disuapi
2. Cairan
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
a. Jenis minuman
b. Frekuensi minum
c. Kebutuhan cairan
d. Cara pemenuhan a.Air putih dan susu
b. 1 liter per hari
c.
d. a.Air putih dan susu
b. kurang dari 500ml
c.
d.
3. Eliminasi (BAB&BAK)
BAB
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
a. Tempat pembuangan
b. Frekuensi (waktu)
c. Konsistensi
d. Kesulitan
e. Obat pencahar a.Kamar mandi (toilet)
b. pagi hari sehari 1x
c.
d.
e. a. kamar mandi(toilet)
b.sehari kadang tidak bab
c.
d
e.
BAK
4. Istirahat tidur
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
a. Jam tidur
- Siang
- Malam
b. Pola tidur
c. Kebiasaan sebelum tidur
d. Kesulitan tidura. –siang normal – malam rewel
b. teratur
c. minum air dan berdo’a
d. - a. –siang normal –malam tidur rewel
b. tidak teratur
c. tidak minum dan berdo’a
d. demam, rewel, muntah
5. Olah Raga
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
a. Program olah raga
b. Jenis dan frekuensi
c. Kondisi setelah olah raga
6. Personal Hygiene
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
a. Mandi
o Cara
o Frekuensi
o Alat mandi
b. Cuci rambut
o Frekuensi
o Cara
c. Gunting kuku
o Frekuensi
o Cara
d. Gosok gigi
o Frekuensi
o Cara a. – mandi sendiri
-
- canting
b. setiap mandi
c. 2 minggu sekali
d. setiap mandi 2x sehari a. –tidak mandi (dilap)
-
-Kain lap dan baskom
b. tidak cuci rambut
c.
d.. – 1x sehari (tidak teratur)
7. Aktifitas/Mobilitas Fisik
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
a. Kegiatan sehari-hari
b. Pengaturan jadwal harian
c. Penggunaan alat Bantu aktifitas
d. Kesulitan pergerakan
Tubuh A. bermain B. istirahat
8. Rekreasi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
a. Perasaan saat sekolah
b. Waktu luang
c. Perasaan setelah rekreasi
d. Waktu senggang klg
e. Kegiatan hari libur a. senang
b. bermain
c. –
d. bermain
e.- a. lemas
b. istirahat
c.-
d. istirahat
e.-
I. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum :
2. Kesadaran : komposmentis
3. Tanda – tanda vital
: ............................................................................
a. Tekanan darah: 80mmHg
b. Denyut nadi :40x / menit
c. Suhu :38o C
d. Pernapasan : 15x/ menit
4. Berat Badan :
5. Tinggi Badan :
Inspeksi
Keadaan rambut & Hygiene kepala :
a. Warna rambut : hitam
b. Penyebaran : ............................................................................
c. Mudah rontok : ............................................................................
d. Kebersihan rambut
: ............................................................................
Palpasi
Benjolan : ada / tidak ada : tidak ada
Nyeri tekan : ada / tidak ada : ada,
Tekstur rambut : kasar/halus : halus
6. Muka Inspeksi
a. Simetris / tidak : simetris
b. Bentuk wajah : oval
c. Gerakan
abnormal : ........................................................................
d. Ekspresi wajah : meringis kesakitan, lelah
Palpasi : .........................................................................
Nyeri tekan / tidak : ........................................................................
Data lain : ........................................................................
7. Mata Inspeksi
a. Pelpebra : Edema / tidak Radang / tidak
b. Sklera : Icterus / tidak
c. Conjungtiva : Radang / tidak Anemis / tidak
d. Pupil : Isokor / anisokor
i. Myosis / midriasis
ii. Refleks pupil terhadap cahaya :...................................
e. Posisi mata : .....................................................
Simetris / tidak : ......................................................
f. Gerakan bola mata : ............................................
g. Penutupan kelopak mata : ....................................
h. Keadaan bulu mata : ............................................
i. Keadaan visus : ............................................
j. Penglihatan : -Kabur / tidak
-Diplopia / tidak
Palpasi
Tekanan bola mata : .........................................................
Data lain : ........................................................................
8. Hidung & Sinus Inspeksi
a. Posisi hidung : ...................................................................
b. Bentuk hidung: ....................................................................
c. Keadaan septum : ....................................................................
d. d. Secret / cairan : ....................................................................
e. Data lain : ....................................................................
9. Telinga
Inspeksi
a. Posisi telinga
: .................................................................
b. Ukuran / bentuk telinga
: .................................................................
c. Aurikel
: .................................................................
d. Lubang telinga : Bersih / serumen / nanah
e. Pemakaian alat bantu
: .................................................................
Palpasi
Nyeri tekan / tidak Pemeriksaan
Uji pendengaran
a. Rinne : .................................................................
b. Weber : .................................................................
c. Swabach : .................................................................
Perkusi
Redup / pekak / hypersonor / tympani
Data lain : ........................................................................
14. Jantung
Palpasi
Ictus cordis : ........................................................................
Perkusi
Pembesaran jantung : ........................................................................
Auskultasi
a. BJ I : ..........................................................................................
b. BJ II : ..........................................................................................
c. BJ III : ..........................................................................................
d. Bunyi jantung tambahan : .................................................................
Data lain : ........................................................................
15. Abdomen
Inspeksi
a. Membuncit : ............................................................................
b. Ada luka / tidak : ............................................................................
Auskultasi
Peristaltik : ............................................................................
Palpasi
a. Hepar : ............................................................................
b. Lien : ............................................................................
c. Nyeri tekan : ............................................................................
Perkusi
a. Tympani : ............................................................................
b. Redup : ............................................................................
c. Data lain : ............................................................................
16. Genitalia dan Anus
: ............................................................................
17. Ekstremitas Ekstremitas atas
a. Motorik
- Pergerakan kanan / kiri : ........................................................
- Pergerakan abnormal : ........................................................
- Kekuatan otot kanan / kiri : ........................................................
- Tonus otot kanan / kiri : ........................................................
- Koordinasi gerak : ........................................................
b. Refleks : ............................................................................
c. Sensori
- Nyeri : ........................................................
- Rangsang suhu : ........................................................
- Rasa raba : ........................................................
Ekstremitas bawah
a. Motorik
- Gaya berjalan : ........................................................
- Kekuatan kanan / kiri : ........................................................
- Tonus otot kanan / kiri : ........................................................
b. Refleks : ............................................................................
c. Sensori
- Nyeri : ........................................................
- Rangsang suhu : ........................................................
- Rasa raba : ........................................................
Data lain : ............................................................................
18. Status Neurologi.
Saraf – saraf cranial
a. Nervus I (Olfactorius) :
penghidu : ...................................................
b. Nervus II (Opticus) :
Penglihatan : ...................................................
c. Nervus III, IV, VI (Oculomotorius, Trochlearis, Abducens)
- Konstriksi pupil : ..........................................................
- Gerakan kelopak mata : ..........................................................
- Pergerakan bola mata : ..........................................................
- Pergerakan mata ke bawah & dalam : .......................................
d. Nervus V (Trigeminus)
- Sensibilitas / sensori : ..........................................................
- Refleks dagu : ..........................................................
- Refleks cornea : ..........................................................
e. Nervus VII (Facialis)
- Gerakan mimik : ..........................................................
- Pengecapan 2 / 3 lidah bagian depan : .....................................
f. Nervus VIII (Acusticus)
Fungsi pendengaran : ..........................................................
g. Nervus IX dan X (Glosopharingeus dan Vagus)
- Refleks menelan : ..........................................................
- Refleks muntah : ..........................................................
- Pengecapan 1/3 lidah bagian belakang : ...................................
- Suara : ..........................................................
h. Nervus XI (Assesorius)
- Memalingkan kepala ke kiri dan ke kanan : ...............................
- Mengangkat bahu : ..........................................................
i. Nervus XII (Hypoglossus)
- Deviasi lidah : ..........................................................
Tanda – tanda peradangan selaput otak
a. Kaku kuduk : ..........................................................
b. Kernig Sign : ..........................................................
DO
Nyeri akut
Prostagladin
↓
Miometrium terangsang
↓
Kontraksi uterus
↓
Disminorea
↓
Nyeri
DS
DO
• TD:80 mmHg
• S:36’c
• RR:
• Pasien terlihat pucat berbaring di tempat tidur dan memegang
perutnya
Nyeri
↓
Perasaan tidak nyaman
↓
Aktivitas terganggu
↓
Gangguan rasa nyaman
Gangguan rasa nyaman
DS
• Pasien mengatakan sulit tidur karena nyeri
• Pasien mengatakan kurang puas dwngan tidurnya
DO
• TD 80 mmHg
• S: 36 C
• N
Disminorea
↓
Nyeri
↓
Sulit tidur
↓
Merasa puas dengan tidurnya
Gangguan pola tidur
NO DIAGNOSA
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1. Nyeri akut berhubungan dengan nyeri haid ditandai dengan tampak
meringis dan gelisah Mengurangi nyeri disminore Teknin relaksasi
Observasi:
-Identifikasi teknik relaksasi yang pernah efektif di gunakan
-Identifikasi kesediaan,kemampuan dan penggunaan teknik sebelumnya
-Monitor respon terhadap terapi relaksasi
Terapeutik:
Edukasi:
-Anjurkan posisi yang nyaman
-Anjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi
Kolaborasi:
Pemberian analgetik
Relaksasi memberikan ketenangan pasien dalam mengurangi rasa
nyeri
2
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/Tgl Dx.
Keperawatan Jam Implementasi TTD /
Nama Evaluasi TTD/Nama
A. Identitas Pasien
Nama Pasien : .................................................................................
No RM : .................................................................................
Tempat Tanggal Lahir: .................................................................................
Umur : .................................................................................
Agama : .................................................................................
Alamat: .................................................................................
Jenis Kelamin : .................................................................................
Diagnosa Medis : .................................................................................
Tanggal Pengkajian : .................................................................................
Nama Penanggujawab: .................................................................................
Hubungan dengan
pasien : .................................................................................
B. Data Fokus
DS : .................................................................................
........................................................................................................................
......
........................................................................................................................
...... DO : .................................................................................
........................................................................................................................
......
........................................................................................................................
...... Riwayat Penyakit
Sekarang: .................................................................................
........................................................................................................................
......
........................................................................................................................
...... Riwayat Penyakit Dahulu
: .................................................................................
........................................................................................................................
......
........................................................................................................................
......
C. Terapi Medis
........................................................................................................................
......
........................................................................................................................
......
........................................................................................................................
......
........................................................................................................................
......
........................................................................................................................
......
D. Data Penunjang
........................................................................................................................
......
........................................................................................................................
......
........................................................................................................................
......
........................................................................................................................
......
........................................................................................................................
......
E. Analisa Data
No Data Masalah Penyebab
F. Diagnosa Keperawatan
........................................................................................................................
......
........................................................................................................................
......
........................................................................................................................
......
BAB VI
WOC KASUS
BAB VII
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
Tuberculosis adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan bakteri berbentuk
batang (basil) yang dikenal dengan nama Mycobacterium Tuberculosis.
Jenis-Jenis Tuberculosis :
- Tuberculosis paru terkonfirmasi secara bakteriologis dan histologis
- Tuberculosis paru tidak terkonfirmasi secara bakteriologis dan histologis
- Tuberculosis pada sistem saraf
Gejala-Gejala Tuberculosis:
1. Gejala Umum :
Batuk terus menerus dan berdahak selama 3 minggu atau lebih
2. Gejala lain yang sering dijumpai :
Dahak bercampur darah, batuk darah
7.2 Saran
Bagi pembaca agar dapat memotivasi perawat untuk meningkatkan untuk
lebih giat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan pada pasien dengan TB
paru DO, juga pembuatan intervensi, implementasi dan implementasi tidak
terfokus pada masalah prioritas saja, agar lebih meningkatnya kualitas pemberian
asuhan keperawatan kepada pasien. Dan bagi peneliti selanjutnya hasil penelitian
ini dapat dijadikan sebagai data pembanding dalam asuhan keperawatan pada
kasusTB paru DO yang lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Haris, F. A. (2020). PENGALAMAN ORANG TUA DALAM MERAWAT
ANAK DENGAN TBC (Doctoral dissertation, Universitas
Muhammadiyah Malang).
Nursalam, D. K., Dian, N., & Ns, S. (2007). Asuhan keperawatan pada pasien
terinfeksi HIV. Jakarta: Salemba Medika.
SARI, Y. P. (2009). ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. Y DENGAN
BRONKOPNEUMONIA DI RUANG EDELWEIS RSUD
PANDANARANG BOYOLALI (Doctoral dissertation, Universitas
Muhammadiyah Surakarta).
Setiana, I. A. (2016). Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Masalah TBC Pada
Keluarga Tn. S Di Desa Srowot RT 01/RW 03 Kecamatan Kalibagor
Kabupaten Banyumas (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PURWOKERTO).