Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Makalah Pinophyta

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 26

Tugas Individu

TAKSONOMI TUMBUHAN
TUMBUHAN BERBIJI DIVISI PINOPHYTA

Disusun oleh:
RINALDY KRISTOKAM RANUNTU
A 221 19 041

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
kehendak-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Tumbuhan Berbiji Divisi Pinophyta”, sebagai tugas mata kuliah Taksonomi
Tumbuhan. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan kritik dan masukan yang membangun terhadap materi dan
penyajian makalah ini.

Makalah ini disusun sebagai sarana mahasiswa untuk belajar mengenai


kelompok tumbuhan Pinophyta, yaitu deskripsi umum dan karakteristiknya,
sistem klasifikasi dan contohnya, serta manfaatnya. Atas tersusunnya makalah ini,
tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada bapak/ibu dosen dan teman-teman
yang telah membantu dan bersedia memberikan pengetahuan untuk
terselesaikannya makalah ini. Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis telah
berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik.

Penulis menyadari pada buku ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena
itu, penulis senantiasa mengharapkan masukan atau kritik demi penyempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat menjadi pedoman dalam mengenal
sistematika tumbuhan Pinophyta.

Palu, Maret 2021

Penulis.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................. i
DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah......................................................................................... 1-2
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Deskripsi Umum........................................................................................... 3-5
B. Klasifikasi................................................................................................... 5-21

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.................................................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 23

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tumbuhan berbiji adalah tumbuhan yang mempunyai bagian yang
disebut biji. Pada dasarnya tumbuhan biji itu dicirikan dengan adanya bunga
sehingga sering disebut dengan tumbuhan berbunga (Anthopyta). Tumbuhan
berbiji di kelompokkan menjadi dua anak divisi, yaitu tumbuhan berbiji
terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan biji tertutup (Angiospermae). Pada
tumbuhan biji terbuka, biji tertutup dengan daging buah atau daun buah
(karpelum). Misalnya, pada cemara, pinus, dan damar. Sementara itu, pada
tumbuhan berbiji tertutup, biji di tutupi oleh daging buah atau daun buah.
Misalnya, pada mangga, durian, dan jeruk. Dalam tumbuhan berbiji banyak
sekali ordo ataupuun famili dari tiap divisi. Hal ini membuktikan bahwa
tumbuhan berbiji merupakan tumbuhan yang dapat dikatakan tumbuhan yang
memiliki bagian yang sangatlah banyak.
Gymnospermae telah hidup di bumi sejak periode Devon (410-360 juta
tahun yang lalu), sebelum era dinosaurus. Pada saat itu, Gymnospermae
banyak diwakili oleh kelompok yang sekarang sudah punah dan kini menjadi
batu bara : Pteridospermophyta (paku biji), Bennettophyta dan Cordaitophyta.
Anggota-anggotanya yang lain dapat melanjutkan keturunannya hingga
sekarang. Angiospermae yang ditemui sekarang dianggap sebagai penerus
dari salah satu kelompok Gymnospermae purba yang telah punah (paku biji).
Pinophyta atau Gymnospermae memiliki banyak manfaat bagi
kehidupan manusia. Selain itu, tumbuhan ini telah banyak dibudidayakan dan
terdistribusi secara luas. Namun, cukup banyak spesies dari Pinophyta yang
kini hamper punah atau langka dan bahkan telah banyak pula yang punah.
Spesies punah tersebut hanya dapat diamati dalam bentuk fossil. Oleh karena
itu, sangat penting untuk memahami dan mengkaji lebih dalam mengenai
tumbuhan Pinophyta.
B. Rumusan Masalah
a) Bagaimana ciri-ciri dari tumbuhan berbiji divisi Pinophyta?
b) Bagaimana klasifiasi tumbuhan dengan divisi Pinophyta?
c) Bagaimana peran/manfaat tumbuhan dengan divisi Pinophyta dalam
kehidupan sehari-hari?

C. Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan agar pembaca dapat memahami
kelompok tumbuhan Pinophyta, deskripsi umum dan karakteristiknya, sistem
klasifikasi dan contohnya, serta manfaatnya dalam kehidupan manusia.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Deskripsi Umum
Berasal dari kata “Pinos” = minum dan “Phyton” = tumbuhan. Dapat
diartikan Pinophyta merupakan kelompok tumbuhan “minum”, di mana
serbuk sarinya masuk ke ruang serbuk melalui penyusutan cairan pada tetes
penyerbukan seolah-olah “diminum”.

Gambar 1. Pinositosis
Tumbuhan Pinophyta disebut juga Gymnospermae. Kata
Gymnospermae berasal dari bahasa Yunani yakni “Gymnos” = telanjang dan
“Sperma” = biji, sehingga dapat diartikan Gymnospermae merupakan
kelompok tumbuhan berbiji yang bijinya tidak terlindung dalam bakal buah
(ovarium). Tumbuhan kelompok Pinophyta mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut:
1) Habitus berupa semak, perdu, pohon, atau liana;
2) Sistem perakaran tunggang dengan akar dan batangnya yang
berkambium;
3) Berkas pembuluh pengangkutan kolateral terbuka dengan xylem terdiri
atas trakeid saja sedangkan floemnya tanpa sel pengiring;
4) Daun kaku atau tereduksi;
5) Integumen berkembang dari megasporangium bukan dari megasporofil;
6) Mikropil (pintu bakal biji) terdedah ke udara bebas;
7) Penyerbukan (sebagian besar) dengan bantuan angin yang disebut
anemogami;
8) Pembuahan tunggal artinya setiap inti generatif melebur dengan inti sel
telur.
Pinophyta (Gymnospermae) adalah tumbuhan berpembuluh yang
menghasilkan biji, jelas berbeda dengan tumbuhan berbunga (Angiospermae).
Bakal biji pada tumbuhan pinophyta telanjang, tidak tertutup oleh daun buah
(Carpel). Bakal biji pinophyta terdapat pada daun yang termodifikasi atau
pada ujung-ujung daun tertentu. Bakal biji tersebut bersama-sama
membentuk kerucut (Strobilus). Pinophyta tidak memiliki bunga yang
sesungguhnya, sporofil terpisah-pisah atau membentuk stobilus jantan dan
strobilus betina (Sudarsono, 2005: hlm. 254).
Umumnya berkelamin tunggal namun ada juga yang berkelamin dua.
Penyerbukan pada pinophyta hampir selalu dengan cara anemogami. Waktu
penyerbukan sampai pembuahan relatif panjang. Saat terjadi fertilisasi,
serbuk sari dari strobilus jantan akan berkecambah pada ovul yang terbuka
dan selanjutnya akan menembus jaringan ovulum. Sedangkan pada
Magnoliophyta, serbuk sari akan hinggap pada bagian kepala putik (sigma)
dari putik (pistilum) tempatnya berkecambah. Buluh serbuk akan menembus
jaringan-jaringan lain sebelum akhirnya memasuki jaringan ovulum
(Sudarsono, 2005: hlm. 257).

Gambar 2. Perbedaan biji Pinophyta dan Magnoliophyta

Perbedaan antara Pinophyta dengan Magnoliophyta sebagai berikut :


Tabel 1. Perbedaan Pinophyta dan Magnoliophyta

Kriteria Pinophyta Magnoliophyta


perbedaan
Habitus Semak, perdu atau pohon sistem Semak, perdu atau pohon
akar tunggang sistem akar serabut dan
tunggang
Batang Tegak lurus, nercabang-cabang Nermacam-macam,
bercabang atau tidak.
Daun Jarang berdaun lebar, jarang Kebanyakan berdaun lebar,
bersifat majemu tunggal atau majemuk
dengan komposisi berabeka
ragam.
Bunga Bunga sesungguhnya belum Bunga sudah ada tersususn
ada,membentuk strobilus betina dari sporofil dan bagian-
atau jantan bagiannya.
Penyerbukan Hampir selalu dengan anemogami Bermacam-macam seperti
autogami, anemogami,
hidrogami.
Anatomi Akar batang berkambium, selalu Ada yang berkambium, ada
mengadakan perumbuhan menebal yang tidak. Ada yang
sekunder, berkas pembuluh menebal sekunder, berkas
pengangkutan koleteral terbuka pembuluh ada koleteral
terbuka dan bikolateral

B. Klasifikasi
Berbagai sisitem klasifikasi telah berkembang seperti sistem
kalsifikasi Hsuan Keng, Bierhorst, Hutchingson, dan lebih baru Takhtajan,
Sporne Conqruist, Dahgren, Stebbins & Thorne. Adapun klasifikasi
tumbuhan Pinophyta menurut beberapa ahli dijelaskan pada tabel dibawah
berikut ini.
Tabel 2. Sistem Klasifikasi Pinophyta menurt beberapa ahli
Hsuan Keng (1966) Cronquist Bierhorst (1971)
GYMNOSPERMAE PINOPHYTA PINOPHYTA
• Ordo-ordo: • Cycadicae • Cycadopsida
- Famili-famili - subclass-subclass: • Coniferopsida
+ Ordo-ordo • Gnetopsida
• Pinicae
- subclass-subclass:
+ Ordo-ordo
Saat ini telah disepakati mengikuti sistem klasifikasi menurut
Cronquist. Conqruist (1968, 1981) menemukakan suatu sitem klasifikasi yang
konsepnya mirip dengan klasifikasi Takhtajan, tetapi berbeda dalam detainya.
Sistem klasifikasi dari Congruist telah diterima secara luas dan banyak
dipakai di Amerika Serikat. Penulisan buku ini juga mengikuti klasifikasi
yang dikemukan oleh Conqrusit (Silalahi, 2014). Untuk lebih jelas, sistem
klasifikasi tersebut disajikan dalam bagan berikut.
Bagan 1. Klasifikasi Pinophyta (Cronquist)

1. Ordo Cycadales
Gambar 7. Distribusi Ordo Cycadales

Ordo Cycadales yang semula hanya memiliki satu familia (Cycadaceae)


kini terdiri atas familia Cycadaceae dan Zamiaceae. Di dalam beberapa
buku kedua familia tersebut sering disatukan. Di Kebun Raya Bogor
keduafamilia tersebut sudah dinyatakan terpisah.Pada umumnya ada
kemiripan antara anggota Cycadaceae dengan anggota Zamiaceae yaitu
strobilus betina terminalis dan tunggal, juga strobilus jantannya besar.
Daun besar dengan duduk daun roset mirip daun paku tiang
 Familia Zamiaceae
Merupakan keluarga sikas yang terdiri dibagi menjadi dua
subfamili dengan delapan genus dan sekitar 150 spesies di daerah
tropis dan subtropis di Afrika, Australia, dan Amerika Utara dan
Selatan. Zamiaceae juga dikenal sebagai zamiad, abadi, abadi, dan
dioecious.
 Familia Cycadaceae
Ciri dari familia Cycadaceae adalah:
a. Mirip palma berkayu, berbentuk pohon atau semak
b. Daun berbagi menyirip, tersusun roset batang, daun muda
menggulung.
c. Strobilus terminalis, uniseksualis, dioecious.
d. Strobilus jantan mengandung banyak sekali mikrosporofil
yang tersusun spiral dengan mikrosporangia pada
permukaan bawah
e. Gamet jantan (spermatozoid) motil, di lingkungan air,
penting untuk penyerbukan;
f. Megasporofil mirip bulu ayam, tersusun longgar di ujung
batang atau tersusun rapat dan kompak.
g. Jumlah ovuli dua atau lebih pada tiap megasporofil.
Contoh spesies dalam familia Cycadaceae:

1) Cycas rumphii

Kingdom : Plantae
Divisio : Pinophyta
Classis : Cycadinae
Ordo : Cycadales
Familia : Cycadaceae
Genus : Cycas
Species : Cycas rumphii
Gambar 8. Cycas rumphii
Cycas rumphii adalah salah satu jenis pakis haji (Cycas) yang
umum ditemukan di Nusantara. Tumbuhan ini asli berasal dari
kepulauan ini dan apabila orang menyebut "pakis haji", maka
yang dimaksud biasanya adalah C. rumphii ini. Tumbuhan ini
biasa ditanam orang sebagai penghias pekarangan rumah dan
batangnya mengandung pati yang dapat dimakan.
2) Macrozamia communis

Kingdom : Plantae
Divisio : Pinophyta
Classis : Cycadinae
Ordo : Cycadales
Familia : Cycadaceae
Genus : Macrozamia
Species : Macrozamia
communis

Gambar 9. Macrozamia communis


Macrozamia communis adalah cycas Australia yang
ditemukan di pantai timur New South Wales. Nama umum
untuk spesies ini adalah burrawang, sebuah kata yang berasal
dari bahasa Aborigin Daruk Australia ; nama ini juga sering
diterapkan pada spesies Macrozamia lainnya . Burrawang
memiliki distribusi yang paling luas dari setiap cycas di New
South Wales dan ditemukan di sepanjang pantai dari distrik
di sekitar Armidale, New South Wales ke Bega 700 km
selatan dan di lereng pantai Great Dividing Range dengan
beberapa contoh di pedalaman kemiringan kisaran; sejauh
barat ke distrik Mudgee . Ini paling berlimpah di pantai
selatan negara. Tumbuhan tumbuh di hutan terbuka.Kerucut
biji terbentuk setelah kebakaran. Kerucut biji jantan dan
betina berada di tanaman yang terpisah dan biji betina besar
matang ketika merah atau kuning.
2. Ordo Ginkgoales

Gambar 10. Distribusi Ordo Ginkgoales


Gingkoales mempunyai karakteristik umum yaitu habitus pohon
mencapai tinggi 30 m. Daun lebar seperti kipas, pertulangan dikotom,
dioecious, kerucut aksilar, bulir, beruang dua. Bijinya keras, kuning,
kurang lebih berukuran klereng dan berbau tidak enak. Salah satu
anggotanya adalah Ginkgo biloba, tanaman ini mudah dikenali karena
bentuk daunnya seperti kipas dengan tulang daunnya yang bercabang
menggarpu. Gingkoales mempunyai ovulum dan mikrosporangia yang
terdapat pada individu yang berlainan. Ovulumnya berpasangan pada
ujung cabang pendek dan ketika masak menghasilkan biji yang berdaging.
(Tjitrosoepomo, 2003: hlm. 247). Familia yang terdapat dalam ordo
Ginkgoales adalah Ginkgoaceae. Ciri familia Ginkgoaceae adalah:
a. Habitus pohon tinggi > 1000 kaki, daun berubah warna dan
menggugurkan daunnya pada musim rontok. (di daerah 4 musim:
China, Jepang).
b. Tumbuhan berumah dua; gamet jantan motil, penyerbukan dibantu
oleh air.
c. Daun muda menggulung, melebar bentuk kipas, daun terbagi dua
simetris karena lekukan yg dalam, mengalami perkembangan
d. Strobilus jantan berbentuk kerucut; strobilus betina dngan 2 ovuli
yang berbeda kematangannya; ovulum memiliki pembungkus
berdaging yang dapat berubah warna.
Lembaga mempunyai 2 cotyledon
Hanya terdapat 1 spesies yang bertahan hidup, yaitu Ginkgo biloba.

Kingdom : Plantae
Divisio : Pinophyta
Classis : Ginkgoinae
Ordo : Ginkgoales
Familia : Gingkgoaceae
Genus : Ginkgo
Species : Ginkgo biloba

Gambar 11. Ginkgo biloba


Ginkgo biloba, yang dikenal sebagai ginkgo atau gingko dan juga dikenal
sebagai pohon rambut gadis, adalah satu-satunya spesies yang masih hidup
di divisi Ginkgophyta, semua spesies lainnya telah punah. Pohon ini
dikenali mirip dengan fosil 270 juta tahun lalu. Berasal dari Tiongkok,
Pohon ginkgo secara luas dibudidayakan dan diperkenalkan pada awal
sejarah manusia. Pohon ini juga memiliki berbagai kegunaan dalam
pengobatan tradisional dan sebagai sumber makanan.

3. Ordo Coniferales

Gambar 12. Distribusi Ordo Coniferales


Familia dalam ordo Coniferales cukup banyak, tetapi semuanya memiliki
kesamaan dalam bentuk strobilus sesuai namanya. Kebanyakan anggota
Coniferales jarang menggugurkan daunnya sehingga dikenaldengan
"evergreen plant". Bentuk daun anggota Coniferales sangatbervariasi
namun kebanyakan sempit dan mengalami perubahan bentukberupa
jarum, paku, sisik, pisau bermata dua. Mikrospora atau serbuksarinya
ringan, kecil, dan memiliki alat bantu hingga mudah diterbangkanangin
 Familia Podocarpaceae
Terdapat 3 genus (Podocarpus, Phyllocladus, Dacridium) di
belahan bumi selatan. Ciri dari familia ini adalah:
a. Perdu atau pohon; daun tersusun spiral atau berseling, bentuk
menyerupai sisik, serupa jarum sampai lancealatus
b. Strobilus uniseksualis, dioecious, aksilaris;
c. Strobilus jantan berbentuk conus dgn banyak mikrosporofil;
dua mikrospangia pada tiap mikrosporofil
d. Strobilus betina hanya satu- beberp ovuli yang soliter, sering
dengan pembungkus sukulen → epimatium (homolog dgn sisik
pembawa ovuli) atau tettanam dalam arilus bentuk cawan
(Phyllocladus)
e. Mikropil pada Podocarpus menghadap ke bawah
Beberapa contoh spesies dari Podocarpus :

1) Podocarpus neriifolius
Kingdom : Plantae
Divisio : Pinophyta
Classis : Coniferinae
Ordo : Coniferales
Familia : Podocarpaceae
Genus : Podocarpus
Species : Podocarpus
neriifolius

Gambar 13. Podocarpus neriifolius


Podocarpus neriifolius merupakan pohon yang berkayu
memiliki pola percabanganmonopodial. Jenis daun pada
Podocarpus tunggal dengan tepi daun rata sertaduduk daun
tersebar dan belum mempunyai pola tulang daun. Pada
tanaman inialat kelamin terpisah (dioecius) serta letak strobilus
jantan dan betina terletak di bagian axillaris. Jumlah
makrosporofil dua dengan letak hampir berkarang.
Umurtanaman ini dapat berumur tahunan.
2) Phyllocladus hypophyllus
Kingdom : Plantae
Gambar 14. Phyllocladus hypophyllus
Divisio : Pinophyta
Diameter pohon bisa mencapai 60 cm dan tinggi mencapai
Classis : Coniferinae
30 m. Daun bersisik, berupa phylloclade,Ordo
tepi: Coniferales
daun
bergelombang, duduk daun berkarang. Bunga
Familia : tidak
Podocarpaceae
Genus :jantan
memiliki mahkota, hanya berupa strobilus. Strobilus Phyllocladus
Species : Phyllocladus
dan betina letaknya terpisah. Berdasarkan ekologinya
hypophyllus
Phyllocladus hyphophyllus dapat ditemukan pada hutan
dataran rendah 900 m dpl sampai hutan pegunungan 3.200
– 4.000 m dpl.
3) Dacrydium cupressinum
Kingdom : Plantae
Divisio : Pinophyta
Classis : Coniferinae
Ordo : Coniferales
Familia : Podocarpaceae
Genus : Dacrydium
Species : Dacrydium
cupressinum

Gambar 15. Dacrydium cupressinum


Umumnya dikenal sebagai rimu, pohonnya besar dan
terdapat di hutan Selandia Baru. Sering pula disebut pinus
merah.
 Familia Araucariaceae
Ciri dari familia ini adalah: mengandung resin; daun tersusun
spiral atau 2 tingkat, kaku, serupa paku, linear atau ovatus, sering
meruncing; strobilus uniseksualis, terminalis atau aksilar; strobilus
jantan dgn banyak mikrosporofil masing2 dgn 4-19
mikrosporangia; strobilus betina mirip gada atau bulat, dengan
ovulum soliter dengan bagian memipih serupa sayap; kecambah
dengan 2-4 kotiledon.
1) Agathis alba

Kingdom : Plantae
Divisio : Pinophyta
Classis : Coniferinae
Ordo : Coniferales
Familia : Araucariaceae
Genus : Agathis
Species : Agathis alba

Gambar 16. Agathis alba


Agathis alba, sering disebut pohon damar dan merupakan
genus dari familiAraucariaceae. Habitus dari Agathis yaitu
pohon. Pohon-pohon ini bercirikanbatangnya berkayu dan
berukuran sangat besar. Percabangannya monopodial,yaitu
cara percabangan tumbuhan dimana batang pokok selalu
tampak jelaskarena ukurannya lebih besar, dan lebih panjang
demikian pula pertumbuhannyalebih cepat dari pada cabang-
cabangnya. Daunnya merupakan daun tunggal,memiliki tepi
daun yang rata, serta duduk daun yang berhadapan,
danpertulangan daunnya belum berpola. Pada saat daunnya
masih muda daunnyatidak menggulung. Agathis memiliki
strobilus betina yang ukurannya lebih besardibandingan
strobilus jantan. Letak strobilus betina yaitu terminal,
sedangkanLetak strobilus jantan adalah axilar. Letak
makrosporofil dan mikrosporofilnyaspiral dan jumlahnya
banyak. Memiliki jumlah biji/karpel sedikit. Keterbukaan
bakal biji Agathis agak terbuka. Kelamin dari tumbuhan
Agathis yaitu dioecus (berumah dua). Umur tumbuhannya
tahunan. Memiliki jumlahsporangium/mikrosporofil banyak
yaitu antara 5-15. Ciri khas dari Agathis yaitu memiliki 1
makrosporofil 1 biji bersayap 2 yang tidak simetris.
2) Araucaria heterophylla
Kingdom : Plantae
Divisio : Pinophyta
Classis : Coniferinae
Ordo : Coniferales
Familia : Araucariaceae
Genus : Araucaria
Species : Araucaria
heterophylla

Gambar 17. Araucaria heterophylla


Araucaria heterophylla merupakan genus yang sama dengan
Agathis yaitu berasal darifamili Araucariaceae. Habitus dari
Araucaria yaitu pohon. Pohon-pohon inibercirikan
batangnya berkayu dengan batang tegak yang sangat
besar.Percabangannya monopodial, yaitu cara percabangan
tumbuhan dimana batangpokok selalu tampak jelas karena
ukurannya lebih besar, dan lebih panjangdemikian pula
pertumbuhannya lebih cepat dari pada cabang-
cabangnya.Daunnya merupakan daun tunggal, memiliki tepi
daun yang rata, serta dudukdaun yang tersebar, dan
pertulangan daunnya belum berpola. Pada saat daunnyamasih
muda daunnya tidak menggulung. Araucaria memiliki
strobilus betinayang ukurannya lebih besar dibandingan
strobilus jantan. Letak strobilus betinadan jantan yaitu
terminal. Letak makrosporofil dan mikrosporofilnya spiral
dan jumlahnya banyak. Memiliki jumlah biji/karpel sedikit.
Keterbukaan bakal biji Araucaria agak terbuka. Kelamin dari
tumbuhan Araucaria yaitu gabungan.Umur tumbuhannya
tahunan. Memiliki jumlah sporangium/mikrosporofilbanyak.
Ciri khas dari Araucaria yaitu memiliki 1 makrosporofil 1
biji bersayap2 yang simetris
 Familia Pinaceae
Ciri-ciri familia Pinaceae adalah:
a. Pohon berkayu, strobili bentuk conus
b. Daun bentuk jarum & berkelompok atau serupa sisik; daun
dan sisik tersusun spiral; sisik dan braktea lepas.
c. Tiap sisik dengan dua (2) biji bersayap.
d. Strobilus jantan dan betina dalam satu pohon; strobilus
jantan lebih kecil daripada strobilus betina (berkayu),
terletak aksilaris.
e. Penyerbukan & penyebaran biji dengan bantuan angin.
f. Serbuk sari dengan dua gelembung udara.
g. Cotyledon banyak.
Contoh spesies dari familia Pinaceae adalah:
1) Pinus merkussi

Kingdom : Plantae
Divisio : Pinophyta
Classis : Coniferinae
Ordo : Coniferales
Familia : Pinaceae
Genus : Pinus
Species : Pinus merkussi

Gambar 18. Pinus merkusii


Pinus merkussi adalah tumbuhan yang berhabitus pohon dengan
batangberkayu dan memiliki pola percabangan monopodial.
Jenis daun pada pinus tunggal partitus dengan tepi daun berbagi
dan duduk daun tersebar serta belummempunyai pertulangan
daun. Pinus merupakan tumbuhan Monoecious dimanadalam
satu tumbuhan mempunyai dua alat kelamin. Letak strobilus
jantan danbetina pada pinus terletak di axilaris. Jumlah
mikrosporofil dan makrosporofil banyak dengan letaj spiral.
Umur tumbuhan ini bisa sampai tahunan.
2) Taxus sumatrana
Kingdom : Plantae
Divisio : Pinophyta
Classis : Coniferinae
Ordo : Coniferales
Familia : Pinaceae
Genus : Taxus
Species : Taxus sumatrana

Gambar 19. Taxus sumatrana


Taxus sumatrana adalah pohon berbatang lebar dan lebat yang tumbuh dengan
ketinggian rata-rata 14 m. Daunnya panjang 1,2-2,7 cm dan lebar 2-2,5 mm, dan
tumbuh dalam dua peringkat di sepanjang cabang, tiba-tiba berputar ke puncak di
ujung, dengan warna kuning-hijau pucat di atas, dan hijau muda di bawahnya.
 Familia Cupressaceae
Ciri-ciri familia Cupressaceae adalah:
a. Daun bentuk sisik & tersusun berhadapan atau berseling; sisik
dan braktea bersatu.
b. Tiap braktea dengan sejumlah biji kecil tanpa sayap.
c. Strobilus jantan dan betina dalam satu pohon; strobilus jantan
berbentuk kerucut, strobilus betina berbentuk bulat; terletak
aksilaris.
d. Penyerbukan & penyebaran biji dengan bantuan hewan.
e. Kotiledon banyak
Contoh spesies dari familia Cupressaceae adalah:
1) Cupressus sempervirens
Kingdom : Plantae
Divisio : Pinophyta
Classis : Coniferinae
Ordo : Coniferales
Familia : Cupressaceae
Genus : Cupressus
Species : Cupressus
sempervirens
Gambar 20. Cupressus sempervirens
Cupressus sempervirens atau yang dikenal dengan cemara pinsil adalah jenis
cemara asli wilayah mediterania. Cemara ini termasuk dalam famili
Cupressaneae. Daunnya tumbuh padat dan rimbun dengan warna hijau gelap.
Kayunya wangi dan kuat. Pintu Gereja Basilika Santo Petrus di Kota Vatikan,
Roma menggunakan kayu pohon cemara ini. Termasuk ke dalam tumbuhan yang
berumah satu (monocieous),strobilus terletak dalam satu pohon dan kedua-duanya
letaknya aksilaris.Memiliki jumlah mikro dan makrofilnya beberapa dan
berkarang. Dilihat dari keterbukaan bijinya, tumbuhan ini termasuk yang agak
tertutup.
2) Chamaecyparis obtusa
Kingdom : Plantae
Divisio : Pinophyta
Classis : Coniferinae
Ordo : Coniferales
Familia : Cupressaceae
Genus : Chamaecyparis
Species : Chamaecyparis
obtusa
Gambar 21. Chamaecyparis obtusa
Spesies ini merupakan spesies asli Jepang tengah, dan telah
banyak dibudidayakan. Tumbuh baik di belahan bumi utara
beriklim dingin. Memiliki kayu berkualitas tinggi dan
dijadikan tanaman hias, dengan nilai ekonomis tinggi
3) Thuja occidentalis
Kingdom : Plantae
Divisio : Pinophyta
Classis : Coniferinae
Ordo : Coniferales
Familia : Cupressaceae
Genus : Thuja
Species : Thuja
occidentalis
.Gambar 22. Thuja occidentalis
Thuja occidentalis adalah jenis pohon cemara dari keluarga
Cupressaceae dengan genus Thuja yang dikenal dengan nama
Whitecedar. Di Indonesia dikenal dengan nama Cemara
Kipas, meskipun ada juga yang mengistilahkan Cemara
Kipas untuk jenis tanaman cakar ayam. Cemara Kipas lebih
menyukai kondisi lingkungan yang lembap. Ia tumbuh secara
alami di hutan basah terutama di rawa-rawa dengan
ketinggian 10–20 meter. Cabang daunnya mengerucut ke
samping, bersisik, dan membentuk kipas. Hewan rusa sangat
menyukai tekstur daunnya yang lembut.

4) Juniperus chinensis

Kingdom : Plantae
Divisio : Pinophyta
Classis : Coniferinae
Ordo : Coniferales
Familia : Cupressaceae
Genus : Juniperus
Species : Juniperus
chinensis

Gambar 23. Juniperus chinensis


Juniperus chinensis adalah cemara yang tumbuh dengan
bentuk bervariasi, mencapai tinggi 1–20 m. Tumbuhan ini
merupakan tumbuhan asli dari Asia timur laut seperti di
Tiongkok, Mongolia, Jepang, Korea dan tenggara Rusia.
4. Ordo Gnetales
Gambar 24. Distribusi Ordo Gnetales
Gnetaceae merupakan salah satu familia dalam Gnetales yang sangat
berbeda penampakannya dari ordo yang lain. Kebanyakan anggota
Gnetaceae memiliki habitus berupa liana, terdapat 3 genus: Gnetum,
Ephedra, Welwitschia. Ovulumnya lebih tertutup dibandingkan dengan
ovulum familia lain dalam Pinophyta, tetapimikropilnya tetap terbuka.
Ciri familia Gnetaceae adalah:
a. Liana berkayu, beberapa tegak;
b. Percabangan bersendi & menebal;
c. Daun sederhana, berhadapan, menyirip;
d. Strobilus uniseksual atau biseksual tidak sempurna, memanjang dan
berbuku-buku;
e. Bunga jantan: berkelompok aksilaris, berkarang, tiap bunga dengan
brakteola bersatu;
f. Bunga betina: berkelompok aksilaris, berkarang, tiap bunga memiliki
tiga (3) lapisan pelindung;
g. Biji dilindungi perianth yang mendaging
Contoh dari familia Gnetaceae adalah:
1) Gnetum gnemon
Kingdom : Plantae
Divisio : Pinophyta
Classis : Gnetinae
Ordo : Gnetales
Familia : Gnetaceae
Genus : Gnetum
Species : Gnetum gnemon
Gambar 25. Gnetum gnemon
Gnetum gnemon termasuk pada family Gnetaceae yang pada habitus
batangnya terlihat berjenis pohon karena keras, banyak bercabang-cabang
dan berkayu. Gnetum gnemon sumbu batangnya dari pangkal hingga
ujung tidak terlihat jelas, maka jenis batang yang seperti ini disebut
simpodial. Batangnya mempunyai kambium floeterma, dan buluh-buluh
kayu, tanpa saluran resin. Filotaksis (susunan dari daun-daun sepanjang
batang atau cabang) daun Gnetum gnemon terlihat berhadapan atau opsita
(dua daun terletak pada satu nodus, masing-masing pada satu sisi). Daun
ini terlihat tunggal (terdiri dari satu helai daun (lamina), tanpa adanya
persendian (artikulasi) pada dasar) dan pada pertulangan daunnya terlihat
menyirip, seperti sirip ikan. Tepi daun Gnetum gnemon terlihat rata.
Bunga majemuk, bercabang-cabang dikasial keluar dari ketiak daun.
Ujung bunga majemuk, berbentuk bulir dengan bunga yang berkarang
dalam ketiak duadaun pelindung yang berlekatan. Bentuk strobilus
Gnetum gnemon jantan denganbetina sangat berbeda. Pada jantan,
strobilusnya berbentuk bulatan kecil danmelingkari sumbu utama dari
strobilus yang berbentuk benang terdapat satusampai dua kantong sari.
Sedangkan pada betina, terlihat membulat besar dan berbentuk lonjong
dengan tenda bunga berbentuk pembuluh dengan satu bakalbiji di
dalamnya yang mempunyai dua integumen. Biji diselubungi suatu mantel
yang terdiri atas integumen luar yang menjadi keras dan tenda bunga yang
berdaging dan akhirnya berwarna merah jika buah telah masak
(Tjitrosoepomo, 2010: hlm. 30-31)
2) Ephedra sp.

Kingdom : Plantae
Divisio : Pinophyta
Classis : Gnetinae
Ordo : Gnetales
Familia : Gnetaceae
Genus : Ephedra
Species : Ephedra sp.
Gambar 26. Ephedra sp.
Di daerah beriklim sedang , sebagian besar spesies Ephedra tumbuh di
pantai atau di tanah berpasir dengan paparan sinar matahari langsung.
Nama-nama umum dalam untuk spesies ini adalah pinus bersama ,
jointfir, teh Mormon atau teh Brigham.
3) Welwitschia mirabilis

Kingdom : Plantae
Divisio : Pinophyta
Classis : Gnetinae
Ordo : Gnetales
Familia : Gnetaceae
Genus : Welwitschia
Species : Welwitschia mirabilis

Gambar 27. Welwitschia mirabilis


Tanaman ini memiliki beragam sebutan dalam bahasa lokal, misalnya
kharos atau khurub dalam bahasa Nama, tweeblaarkanniedood dalam
bahasa Afrikaans, nyanka dalam bahasa Damara, dan onyanga dalam
bahasa Herero. Welwitschia mirabilis merupakan satu-satunya spesies
dari genus Welwitschia dan merupakan tumbuhan asli dari gurun
Namibia.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pinophyta merupakan kelompok tumbuhan “minum”, di mana serbuk sarinya
masuk ke ruang serbuk melalui penyusutan cairan pada tetes penyerbukan
seolah-olah “diminum”. Tumbuhan Pinophyta disebut juga Gymnospermae.
Kata Gymnospermae berasal dari bahasa Yunani yakni “Gymnos” = telanjang
dan “Sperma” = biji, sehingga dapat diartikan Gymnospermae merupakan
kelompok tumbuhan berbiji yang bijinya tidak terlindung dalam bakal buah
(ovarium).
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, A., Neil. 2008. Biologi Jilid 2 Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.
Hidayat, Topik, dkk. (2020). Penuntun Praktikum Biosistematika Tumbuhan.
Bandung: Departemen Pendidikan Biologi FPMIPA UPI.
Silalahi, Marina. (2014). Taksonomi Tumbuhan Tinggi. Jakarta: FKIP UKI.

Sudarsono, dkk. 2005. Taksonomi Tumbuhan Tinggi. Malang : UM Press.


Tjitrosoepomo, Gembong. 2009. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.

Anda mungkin juga menyukai