Satuan Acara Penyuluhan Perawatan Masa Nifas
Satuan Acara Penyuluhan Perawatan Masa Nifas
Satuan Acara Penyuluhan Perawatan Masa Nifas
DisusunOleh :
Hari :
Tanggal :
Disusun Oleh :
Mengetahui,
A. Topik
B. Tujuan
Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan Ibu mengerti, memahami dan
mampu melakukan perawatan masa nifas
Tujuan Khusus
1. Ibu dapat mengetahui pengertian masa nifas
2. Ibu mampu menjelaskan tujuan dilakukannya perawatan masa nifas
3. Ibu mampu mengenali tanda bahaya pada masa nifas
4. Ibu mampu melakukan perawatan pada masa nifas
C. Sub Pokok Bahasan
Pengertian Masa Nifas
Tujuan Perawatan Masa Nifas
Tanda Bahaya Pada Masa Nifas
Perawatan Pada Masa Nifas
D. Sasaran
Jumlah : 3 orang
Audience : Ibu Nifas
E. Tempat dan Waktu
Waktu :
F. Metode
Ceramah
Tanya Jawab
G. Langkah
Pengembangan 10 Menit
Menjelaskan pengertian
Masa Nifas
Menjelaskan Perawatan
Masa Nifas
Menjelaskan Tanda
Bahaya Pada Masa
Nifas
Menjelaskan Perawatan
Pada Masa Nifas
Penutupan 3 Menit
Evaluasi / Tanya Jawab
Salam Penutup
H. Media
-Leaflet
I. EVALUASI
Evaluasi Hasil
Ibu dapat mengerti dan memahami materi yang telah disampaikan dan
Ibu dapat menjelaskan kembali materi yang disampaikan narasumber.
MATERI PENYULUHAN
MASA NIFAS
1. Pengertian Nifas
Puerperium (nifas) adalah masa sesudah persalinan untuk pulihnya
kembali alat-alat kandungan yang lamanya 6 minggu. (Obstetri Fisiologi :
315) Puerperium (nifas) adalah masa dimulai setelah persalinan dan
berakhir kira-kira 6 minggu, akan tetapi seluruh alat genetalia baru pulih
kembali seperti sebelum ada kehamilan dalam waktu 5 bulan. (Ilmu
Kebidanan : 237)
2. Tujuan perawatan nifas
a. Memulihkan kesehatan umum
b. Mempertahankan kesehatan psikologis
c. Mencegah infeksi dan komplikasi
d. memperlancar pembentukan air susu ibu e. mengajarkan ibu untuk
melaksanakan perawatan mandiri sampai masa nifas selesai dan
dapat merawat bayinya dengan baik.
3. Tanda-tanda bahaya nifas
Ibu nifas harus segera pergi/memeriksakan sirinya ketenaga
kesehatan jika dijumpai tanda-tanda bahaya, seperti :
a. Perdarahan lewat jalan lahir
b. Keluar cairan berbau dari jalan lahir
c. Demam lebih dari 2 hari
d. Bengkak dimuka, tangan dan kaki mungkin dengan sakit kepala dan
kejang-kejang
e. Payudara bengkak, kemerahan disertai rasa sakit. f. Mengalami
gangguan jiwa (post partum blues).
a. Mobilisasi
Ibu yang baru melahirkan mungkin enggan bergerak karena letih dan sakit.
Berdasarkan penelitian ibu sudah diperbolehkan miring kekanan dan kekiri
pada 2 jam setelah melahirkan dan ibu boleh turun dari tempat tidur dalam
kurun waktu 3 jam setelah persalinan dengan bantuan keluarga atau bidan /
perawat. Pasien sectio caesarea mobilisasi dilakukan dalam kurun waktu
24 - 36 jam setelah melahirkan.
b. Diet/ Nutrisi
Dalam periode nifas diperlukan nutrisi yang keseluruhan baik , kaya
protein, vitamin dan karbohidrat. Ibu menyusui harus mendapatkan paling
sedikit 2500 kalori dalam satu hari, dengan tambahan 500 ml susu per hari
(Derek J, 2005) Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari, pil zat besi harus
diminum untuk menambah zat gizi setidaknya selama 40 hari pasca
bersalin (Saifuddin AB, 2002)
Nutrisi dan cairan pada ibu nifas: Kebutuhan gizi ibu nifas adalah 700
kkal/hari.
Makanan dengan diet berimbang untuk mendapatkan protein, mineral dan
vitamin yang cukup.
Minum setiap sebelum menyusui sedikitnya 3 liter/hari.
Pil zat besi selama 40 hari pasca persalinan.
Minum kapsul vit. A (2000000 unit) agar bisa memberikan vit. A kepada
bayi melalui ASI.
Vit. C 100 mg, B1 1,3 mg dan B2 1,3 mg.
Makanan yang mengandung asam lemak omega 3 yang banyak terdapat
pada ikan laut.
c. Miksi
Hendaknya kencing dapat dilakukan dalam 6-8 jam PP, kadang-kadang
wanita sulit kencing, karena spingter uretra ditekan oleh kepala janin dan
spasme sehingga terjadi iritasi dan nyeri, bila kandung kemih penuh dapat
menyebabkan terganggunya kontraksi uterus sehingga dapat terjadi
perdarahan, infeksi kandung kemih, jadi upayakan untuk mempercepat
BAK. Jika tidak bisa dilakukan kateterisasi.
d. Hygiene
Masa nifas adalah masa yang rentan terjadi infeksi pada ibu. Oleh karena
itu, ibu nifas disarankan :
1) Menjaga kebersihan seluruh tubuh dengan mandi
2) Membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air. Untuk
membersihkan daerah disekitar kelamin dilakukan dari arah depan ke
belakang kemudian didaerah sekitar anus setiap selesai buang air kecil
maupun buang air besar. Keringkan dengan handuk dengan cara ditepuk
tepuk dari arah muka ke belakang.
3) Menyarankan ibu untuk mengganti pembalut setidaknya dua kali sehari
4) Cuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah membersihkan daerah
kelaminnya
e. Seksual
Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah merah
berhenti dan ibu dapat memasukkan 1 atau 2 jari ke dalam vagina tanpa rasa
nyeri. Begitu darah merah berhenti dan dia tidak merasakan ketidaknyamanan,
aman untuk memulai hubungan suami istri kapan saja ibu siap.
g. Perawatan Payudara
h. Kontrasepsi
Perawatan tali pusat bayi dirumah : 1. Tali pusat jika masih belum lepas bisa
dibungkus dengan kasa kering dan bersih. Tidak diperbolehkan memberi
rempah-rempah atau jenis yang lain pada tali pusat bayi. 2. Mengganti kasa
pembungkus tali pusat jika basah atau terkena kotoran bayi. Jangan menunggu
diganti saat memandikan bayi saja. 3. Daerah sekitar tali pusat harus selalu
dalam keadaan kering dan bersih untuk mencegah terjadinya infeksi.
DAFTAR HADIR PENYULUHAN
Hari/Tanggal :
Tempat :
, …………………....
Mengetahui,
NIP.