Bagan Warna Daun (BWD) digunakan untuk menentukan status nitrogen tanaman padi dengan membandingkan warna daun dengan skala warna pada kartu BWD. Jika nilai warna daun kurang dari 4, tanaman membutuhkan pupuk nitrogen. Dengan mengukur warna daun secara berkala menggunakan BWD, dapat menghemat penggunaan pupuk nitrogen hingga 20% tanpa menurunkan hasil panen.
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
154 tayangan3 halaman
Bagan Warna Daun (BWD) digunakan untuk menentukan status nitrogen tanaman padi dengan membandingkan warna daun dengan skala warna pada kartu BWD. Jika nilai warna daun kurang dari 4, tanaman membutuhkan pupuk nitrogen. Dengan mengukur warna daun secara berkala menggunakan BWD, dapat menghemat penggunaan pupuk nitrogen hingga 20% tanpa menurunkan hasil panen.
Bagan Warna Daun (BWD) digunakan untuk menentukan status nitrogen tanaman padi dengan membandingkan warna daun dengan skala warna pada kartu BWD. Jika nilai warna daun kurang dari 4, tanaman membutuhkan pupuk nitrogen. Dengan mengukur warna daun secara berkala menggunakan BWD, dapat menghemat penggunaan pupuk nitrogen hingga 20% tanpa menurunkan hasil panen.
Bagan Warna Daun (BWD) digunakan untuk menentukan status nitrogen tanaman padi dengan membandingkan warna daun dengan skala warna pada kartu BWD. Jika nilai warna daun kurang dari 4, tanaman membutuhkan pupuk nitrogen. Dengan mengukur warna daun secara berkala menggunakan BWD, dapat menghemat penggunaan pupuk nitrogen hingga 20% tanpa menurunkan hasil panen.
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3
(N) yang cukup.
Tanaman yang kekurangan tertentu berarti tanaman memerlukan
suplai N ditunjukkan oleh pertumbuhan organ tambahan pupuk N. dan keseluruhan tanaman yang tidak normal. Gejala kekurangan N yang paling jelas dan biasa terlihat adalah berkurangnya warna hijau dari dedaunan (chlorosis), yang umumnya terdistribusi merata pada keseluruhan daun sehingga daun menjadi lebih pucat, menguning, bahkan mati. Gambar 1. BWD dengan 6 skala warna Pada tanaman serealia, kekurangan N ditandai oleh berkurangnya anakan; jumlah malai per satuan luas dan juga jumlah gabah per malai berkurang. Karena itu, pertumbuhan
PEMUPUKAN dan hasil tanaman, khususnya padi,
berhubungan erat dengan warna hijau dari
PADI daun. Dalam perkembangan pemanfaatan
BERDASARKAN warna hijau daun untuk menentukan status N
tanaman, suatu seri warna hijau disusun Gambar 2. BWD dengan 4 skala warna
Penggunaan pupuk N secara
BAGAN WARNA dalam suatu “kartu” dan warna dari daun dibandingkan dengan warna-warna yang ada berlebihan tidak hanya merupakan sebuah di kartu ini. “Kartu” ini disebut dengan Bagan bentuk pemborosan tetapi juga dapat DAUN Warna Daun (BWD). menyebabkan tanaman rentan terhadap BWD berbentuk persegi panjang dengan penyakit dan mudah rebah serta merusak Badan Ketahanan Pangan & empat atau enam kotak skala warna mulai dari struktur tanah kimia dan mengganggu Pelaksana Penyuluhan hijau kekuningan hingga hijau tua. Nomor kesehatan lingkungan. Kabupaten Bangka Barat warna pada kartu yang sesuai dengan warna Dengan bantuan BWD dapat diketahui Tahun 2016 daun dinyatakan sebagai nilai warna (atau nilai apakah tanaman perlu segera diberi pupuk N BWD) dari daun tersebut. Apabila nilai warna atau tidak dan takaran N yang perlu Pertumbuhan tanaman yang baik dan suatu daun lebih rendah dari nilai kritis hasil yang tinggi membutuhkan suplai nitrogen diberikan. Hasil pengujian menunjukkan penggunaan BWD mampu menghemat berada di antara dua warna, diambil nilai 7. Takaran pupuk N disesuaikan dengan fase penggunaan N 15 – 20% atau sekitar 20 – 25 rata-ratanya. pertumbuhan tanaman dan sistem Kg/Ha dari takaran yang umum digunakan tanam. petani tanpa menurunkan hasil. 4. Tanaman yang diukur sebanyak 10 Penggunaan BWD tetap melakukan rumpun, diambil secara acak dari setiap Takaran N berdasarkan fase tumbuh dan pemupukan dasar N dengan takaran 50 – 75 petak lahan sawah. Nilai rata-rata warna sistem tanam Kg/Ha dilakukan sebelum tanaman berumur daun dari 10 rumpun tanaman tersebut Perlakuan/ Umur Takaran Fase tumbuh (Hari) Urea 14 HST atau dapat bersamaan dengan pupuk dihitung untuk menentukan takaran N (Kg/Ha) dasar SP36 dan KCl. yang dibutuhkan tanaman padi. Tanam Pindah: - Vegetatif lambat 21-28 70 PETUNJUK PENGGUNAAN BWD 5. Selama pengukuran, daun harus - Vegetatif cepat 28-42 100 terlindungi dari cahaya matahari, dapat - Primordia awal 49- 70 1. Pengukuran dilakukan setiap 10 hari, menggunakan tubuh atau alat pelindung berbunga berbunga dimulai pada saat tanaman berumur 21 – lainnya. Tanam Tebar 28 HST untuk sistem tanam pindah, serta Langsung: - Vegetatif lambat 28-35 70 28 – 35 hari sesudah benih disebar untuk 6. Sebagai contoh dari hasil pengukuran 10 - Vegetatif cepat 35-49 100 tanam sebar langsung. Pengukuran rumpun tanaman nilai skalanya berturut- - Primordia awal 56- 70 tersebut dilakukan sampai dengan stadia turut dari tanaman nomor 1 sampai 10 berbunga berbunga primordia berbunga. adalah 3; 3; 3,5; 3; 3; 3,5; 4; 3; 3; dan 4, maka rata-ratanya: 8. Pengukuran sebaiknya dilakukan oleh 2. Bagian daun yang akan diukur warnanya (3+3+3,5+3+3+3,5+4+3+3+4) = 33 = 3,3 10 10 orang yang sama pada waktu-waktu yang adalah yang paling atas dan sudah sama untuk setiap periode pengukuran. terbuka penuh, karena warna daun Bila nilai warna daun lebih rendah dari 4, tersebut berhubungan erat dengan maka tanaman padi perlu dipupuk N. Bila 9. Jika lebih 5 dari 10 warna daun yang kecukupan N pada tanaman padi. nilai warna daun lebih dari 4, maka diamati berada dalam batas kritis, maka tanaman tidak perlu dipupuk N. tanaman perlu segera diberi pupuk N 3. Warna daun dibandingkan dengan skala susulan sesuai dengan target hasil yang warna yang tertera pada BWD. Jika diharapkan. (Diolah dari berbagai sumber)