Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Makalah Hama Dan Penyakit Ikan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH HAMA DAN PENYAKIT IKAN

Disusun oleh :

Sherina

4202108040

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS PERIKANAN DAN KELAUTAN

POLITEKNIK NEGERI SAMBAS

2022
KATA PENGANTAR

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................4
1.3 Tujuan....................................................................................................................................4
1.4 Manfaat..................................................................................................................................5
BAB II...................................................................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................................................6
2.1 Trichodina sp.........................................................................................................................6
2.1.1 Klasifikasi dan Morfologi..............................................................................................6
2.1.2 Siklus hidup...................................................................................................................6
2.1.3 Gejala klinis dan Patogenesis Infeksi Trichodina sp......................................................7
BAB III..................................................................................................................................................8
PEMBAHASAN...................................................................................................................................8
3.1 Pembahasan...........................................................................................................................8
BAB IV....................................................................................................................................................9
PENUTUP...............................................................................................................................................9
4.1 Kesimpulan................................................................................................................................9
4.2 Saran..........................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................10

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Peranan sub sektor perikanan dalam pembangunan nasional antara lain adalah
menghasilkan bahan pangan protein hewani bagi masyarakat. Kebutuhan masyarakat akan
protein hewani saat ini sangat meningkat, hal ini disebabkan antara lain meningkatnya jumlah
penduduk dan pola penyediaan menu yang semakin meningkat dan lebih baik. Ikan
merupakan salah satu protein hewani untuk memenuhi kebutuhan masyarakat (Saputri, 2009).

Masalah terbesar yang sering dianggap menjadi penghambat dalam budidaya ikan
adalah munculnya serangan penyakit. Serangan penyakit dapat mengakibatkan kerugian
ekonomi, karena penyakit dapat menyebabkan kekerdilan, periode pemeliharaan lebih lama,
tingginya tingkat konversi pakan, tingkat padat tebar yang rendah dan kematian. Pada
prinsipnya penyakit menyerang ikan tidak begitu saja, melainkan melalui proses hubungan
antara tiga faktor, yaitu kondisi lingkungan, kondisi ikan, dan organisme penyakit. Jasad
patogen seperti bakteri, virus, parasit atau jamur adalah organisme yang umumnya
menimbulkan kerugian yang cukup besar. Organisme patogen yang dikenal menyerang ikan
budidaya baik ikan air tawar maupun ikan air laut salah satunya adalah parasit (Khordi,
2004).

Jenis penyakit yang sering menyerang ikan lele dumbo adalah penyakit parasitik yang
disebabkan oleh protozoa. Biasanya jenis protozoa penyebab timbulnya infeksi pada ikan lele
dumbo adalah Ichthyophthirius sp., Trichodina sp.,dan Chilodonella sp. Penyakit yang
ditimbulkan oleh serangan protozoa yang dikenal dengan istilah penyakit bintik putih (white
spot disease). Penyakit ini banyak ditemukan pada benih ikan lele dumbo. Beberapa faktor
abiotik yang berpengaruh terhadap serangan penayakit protozoa adalah kekurangan makanan,
oksigen terlarut dan fluktuasi suhu yang sangat drastis (Puspowardoyo dan Siregar, 2002).

Trichodina sp merupakan ektoparasit yang menyerang atau menginfeksi kulit dan


insang, biasanya menginfeksi semua jenis ikan air tawar. Trichodina sp. termasuk parasit
yang memiliki cilia dan dapat menyebabkan kerusakan pada organ yang terinfeksi sehingga
menyebabkan kematian (Anshari, 2008).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu Trichodina sp?
2. Bagaimana karakteristik dan diagnosis ikan yang terkena Trichodina sp?
3. Bagaimana cara penanggulanagan terhadap ikan yang terinfeksi Trichodina

1
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah adalah untuk menjelaskan apa itu Trichodina sp, untuk
menjelaskan karakteristik dan diagnosis ikan yang terkena Trichodina sp serta untuk menjelaskan
penanggulangan Trichodina sp.

1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diambil dari makalah yaitu sebagai berikut:

1. Dapat mengetahui Trichodina sp


2. Dapat mengetahui karakteristik dan diagnosis ikan yang terkena Trichodina sp
3. Dapat mengetahui cara penanggulanagan Trichodina sp

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Trichodina sp
2.1.1 Klasifikasi dan Morfologi

Trichodina sp. adalah parasit penyebab penyakit yang dinamakan trichodinasis.


Trichodiniasis merupakan penyakit parasit pada larva dan ikan kecil yang disebabkan oleh ektoparasit
Trichodina sp. Selanjutnya menurut Sugianti (2005), beberapa penelitian membuktikan bahwa
ektoparasit Trichodina sp. mempunyai peranan yang sangat penting terhadap penurunan daya kebal
tubuh ikan dan terjadinya infeksi sekunder.

Klasifikasi Trichodina sp. menurut Abo - Esa (2008) adalah sebagai berikut :

Filum : Protozoa
Sub filum : Ciliophora
Kelas : Ciliata
Sub Kelas : Petrichida
Ordo : Mobilina
Famili : Trichodinidae
Sub famili : Trichodininae
Genus : Trichodina

Trichodina sp. adalah jenis protozoa yang termasuk ektoparasit pada ikan.
Bentuk Trichodina sp. bulat bila dilihat dari samping bentuknya mirip bel sepeda, bila dilihat dari
bawah di sekeliling mulutnya yang berada persis di tengah akan terlihat denticle (semacam gigi
gerigi) dan di sekelilingi bulu getar. Denticle ini biasanya berjumlah antara 20 – 30 buah dan sering
dipakai untuk mengidentifikasi spesies ini. Parasit ini bergerak dan menempel di permukaan tubuh
ikan. (Setiadi, 2008).

Menurut Mahasri dan Kismiyanti (2008), Trichodina sp. merupakan protozoa berbentuk cakram
bulat seperti mangkok dengan gigi yang terdapat di bagian tengah. Sisi tubuh Trichodina sp. dari
bawah terlihat bundar, sisi samping seperti lonceng dengan di kelilingi lonceng bagian anterior
dengan ukuran tubuh sampai dengan 120µm. Cilia berfungsi sebagai pergerakan pada permukaan
tubuh inang.

2.1.2 Siklus hidup


Trichodina sp. mempunyai siklus hidup yang sangat sederhana, yaitu mereka merupakan
inang tunggal dan tidak menggunakan pergantian generasi atau penggandaan diri secara asexual pada
inang. Reproduksi Trichodina sp. dengan pembelahan biner (membelah menjadi dua) dan konjugasi
dengan temperatur optimum untuk reproduksi 20 - 29°C (Fisheries and Aquaculture FAO, 1985).
Woo et al. (2002) menambahkan bahwa Trichodina sp. menginfeksi dengan cara menempel
di lapisan epitel ikan dengan bentukan ujung membran yang tajam (cakram). Setelah menempel,
parasit segera berputar-putar sehingga merusak beberapa sel di sekitar tempat penempelannya,

1
memakan sel-sel epitel yang hancur dan mengakibatkan iritasi yang serius. Pada lingkungan dengan
populasi parasit yang cukup tinggi, umumnya apabila kadar bahan organik cukup tinggi, kondisi ini
menjadi lebih berbahaya. Penularan penyakit Trichodinasis melalui air dan kontak langsung antara
ikan yang terinfeksi dan ikan yang sehat. Faktor yang mendukung berkembangnya parasit Trichodina
sp. adalah menurunya kadar oksigen dalam air hingga kurang dari 4 ppm, suhu air yang fluktuatif, dan
bahan organik yang tinggi di dalam kolam air (Hassan, 1999). Trichodina sp. mempunyai mobilitas
yang tinggi dan dapat bertahan hidup tanpa inang selama dua hari. Kedua hal tersebut kemungkinan
besar menjadi faktor yang mengakibatkan organisme ini mampu menginfeksi sebagian besar individu
dalam suatu organisme . (Mulia, 2006).

2.1.3 Gejala klinis dan Patogenesis Infeksi Trichodina sp.


Ikan yang terinfeksi Trichodina sp. mengalami iritasi pada kulit, terdapat bintik putih di
bagian kepala dan punggung, nafsu makan hilang. Meningkatnya produksi lendir mengakibatkan
tubuh ikan nampak bercahaya. Pada tubuh bagian luar terjadi pendarahan, warna tubuh kusam dan
sering menggosokan tubuhnya di tepi kolam (Khordi, 2010)

Gejala klinis ikan biasanya tampak bercahaya dikarenakan produksis lendir yang berlebihan dan
tampak lemah, adanya luka pada kulit dan sirip sedikit hancur. Parasit dalam jumlah banyak pada
bagian insang ikan dapat menganggu pernapasan. Perlekatan cakram menyebabkan kerusakan
langsung pada epitel insang dan menghasilkan luka pada insang. Kematian tinggi umunya terjadi pada
ikan kecil. (Anshari, 2008). Pramono dan Hamdan (2008) menambahkan bahwa serangan parasit
Trichodina sp. dengan intensitas tinggi dapat menyebabkan kerusakan struktur insang yang pada
akhirnya menyebabkan kematian.

Irawan (2004) menambahkan bahwa pada dasarnya parasit ini bukan sebagai penyerang utama, tetapi
ia menyerang pada ikan yang telah lebih dulu terkena parasit lain, misalnya karena luka, sakit, stress,
sehingga dikatakan bahwa parasit ini sebagai infeksi sekunder.

Parasit jenis ini menjadikan tubuh ikan hanya sebagai tempat pelekatan (substrat) dan mengambil
partikel organik dari bakteri yang menempel pada kulit ikan, tetapi karena pelekatan yang kuat oleh
kait pada cakram, menyebabkan sering kali timbul luka. Pelekatan pada insang juga mengakibatkan
luka dan sering ditemukan sel darah merah dalam vakuola makanan Trichodina sp. Pada kondisi ini
maka Trichodina sp, merupakan ektoparasit sejati (Rahayu, 2009).

1
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pembahasan
Trichodina sp merupakan ektoparasit yang menyerang atau menginfeksi kulit dan insang,
biasanya menginfeksi semua jenis ikan air tawar. Trichodina sp. termasuk parasit yang memiliki
cilia dan dapat menyebabkan kerusakan pada organ yang terinfeksi sehingga menyebabkan
kematian (Anshari, 2008). Trichodina sp. merupakan parasit yang menyebabkan penyakit pada
ikan yang dinamakan trichodinasis. Trichodiniasis merupakan penyakit parasit pada larva dan
ikan kecil yang disebabkan oleh ektoparasit Trichodina sp. , Trichodina sp. adalah jenis protozoa
yang termasuk ektoparasit pada ikan. Trichodina sp. menginfeksi dengan cara menempel di
lapisan epitel ikan dengan bentukan ujung membran yang tajam (cakram). Setelah menempel,
parasit segera berputar-putar sehingga merusak beberapa sel di sekitar tempat penempelannya,
memakan sel-sel epitel yang hancur dan mengakibatkan iritasi yang serius.

Karakteristik dan diagnosis yang jelas pada ikan yang terserang parasit Trichodina sp.
Menurut Khordi (2010) ikan mengalami iritasi pada kulit, terdapat bintik putih di bagian kepala
dan punggung, nafsu makan hilang. Meningkatnya produksi lendir mengakibatkan tubuh ikan
nampak bercahaya. Pada tubuh bagian luar terjadi pendarahan, warna tubuh kusam dan sering
menggosokan tubuhnya di tepi kolam. Kematian tinggi umunya terjadi pada ikan kecil. (Anshari,
2008). Gejala klinis ikan biasanya tampak bercahaya dikarenakan produksis lendir yang
berlebihan dan tampak lemah, adanya luka pada kulit dan sirip sedikit hancur. Parasit dalam
jumlah banyak pada bagian insang ikan dapat menganggu pernapasan. Perlekatan cakram
menyebabkan kerusakan langsung pada epitel insang dan menghasilkan luka pada insang.

Pencegahan terhadap ikan yang terserang Trichodina sp. ialah dengan menjaga kualitas
air dengan baik karena menurut Hasan (1999) pada kualitas air yang buruk parasit ini dapat
berkembang biak dengan baik pada kadar oksigen dalam air hingga kurang dari 4 ppm, suhu air
yang fluktuatif, dan bahan organik yang tinggi di dalam kolam air. Trichodina sp. mempunyai
mobilitas yang tinggi dan dapat bertahan hidup tanpa inang selama dua hari. Kedua hal tersebut
kemungkinan besar menjadi faktor yang mengakibatkan organisme ini mampu menginfeksi
sebagian besar individu dalam suatu organisme . (Mulia, 2006).

1
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

4.2 Saran

1
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai