50 97 1 SM
50 97 1 SM
50 97 1 SM
Abstract
The improvement project was carried out within 30 work days with the project price of IDR 551.439.500,-. In
the project management a project planning is in need a carry out the project on time at precise cost and quality. The
data needed in this arrangement of project planning were contract documents, list of work force cost, equipment
and materials used. Work scheduling and cost arrangement for the project was done with benefit of Microsoft
Project Program. The writer discusses the determination of project site layout, traffic management, implementation
method, project time schedule, project cost planning, project quality management planning as well as K3 program
planning. From the calculating result, the writer summed that the total cost was Rp. 270.950.000.-. When this sum
compared to the previous project cost planning was Rp. 551.439.500,- we can difference as much as Rp.
280.489.500.-. In order to assure the working quality, material testing was conducted in laboratory so that the
material mounted matched the technical qualifications as well as the use if correct implementation method. To avoid
work accident, every worker must use the Self Protection Device and work carefully by the correct working
procedures.
1. PENDAHULUAN
dalam perencanaan harus diusahakan sedemikian rupa sehingga penurunan yang akan terjadi nantinya
tidak lebih dari yang diperbolehkan.
Sebagai respon positif dalam rangka mencegah / mengantisiapasi terjadinya masalah-masalah dari
segi waktu, biaya, dan mutu pada pekerjaan proyek tersebut, maka disusun perencanaan proyek yang
memiliki manfaat antara lain, mengidentifikasikan hubungan yang harus didahulukan di antara kegiatan,
menunjukkan perkiraan biaya dan waktu yang realistis untuk tiap kegiatan, membantu penggunaan tenaga
kerja, uang dan sumber daya lainnya.
Tujuan dari perencanaan ini adalah:
1. Menentukan site layout proyek sehingga lingkup kerja yang ada di lokasi proyek dapat digunakan
secara optimal.
2. Menentukan jalur lalu lintas disekitar proyek (traffic management) pada saat pelaksanaan proyek.
3. Menyusun metode pelaksanaan proyek.
4. Menentukan jadwal pelaksanaan proyek.
5. Menyusun rencana pengendalian mutu (quality plan) proyek.
6. Mengetahui besaran biaya yang diperlukan pada proyek perbaikan tanah ini.
7. Menyusun program K3 (safety plan) proyek.
2. TINJAUAN PUSTAKA
Proyek adalah merupakan suatu rangkaian kegiatan dan kejadian yang saling berkaitan untuk
mencapai tujuan tertentu dan membuahkan hasil dalam suatu jangka tertentu dengan memanfaatkan
sumber daya yang tersedia. Dalam pengertian lain, proyek adalah suatu kegiatan yang mempunyai jangka
waktu tertentu dengan sumber daya tertentu pula, seperti menurut Seutji Lestari (1990 dalam hermiati,
2007), bahwa sistem manajemen proyek adalah bagaimana menghimpun dan mengelola masukan (input)
yang bersumberdaya (tenaga, manusia, dana, waktu, teknologi, bahan, peralatan dan manajemen) untuk
menghasilkan keluaran/hasil proyek (output) yang telah ditentukan untuk mencapai suatu tujuan proyek
yang mendukung suatu program dalam suatu jangka waktu batas tertentu.
Secara sistematis fungsi manajemen adalah menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan
efisien untuk itu perlu di terapkan fungsi-fungsi dalam manajemen itu sendiri seperti Planning,
Organizing, Actuating dan Controlling, dengan demikian dapat dicapai tujuan proyek yang optimal.
Dalam melakukan Planning (Perencanaan) perlu di perhatikan beberapa faktor antara lain, waktu
pelaksanaan, waktu pemesanan, waktu pemasukan material, alat, jumlah dan kualifikasi tenaga kerja,
metode/teknik pelaksanaan dan sebagainya. Kemudian melaksanakan jenis-jenis pekerjaan proyek sesuai
dengan rencana yang telah di tetapkan dengan selalu mengadakan Organizing yaitu pengarahan. Setelah
itu dilaksanakan pula evaluasi atau koreksi-koreksi terhadap hasil pelaksanaan yang ada (Actuating).
Terakhir adalah Controlling yaitu memonitoring, mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan proyek
tersebut sehingga berjalan sesuai dengan schedule yang ada dan optimal. Dengan konsep ini peran
manager proyek konstruksi sangat besar dalam menentukan keberhasilan proyek dari segi waktu, biaya,
mutu, keamanan dan kenyamanan yang optimal sehingga dari sisi ini dapat berkembang perusahaan yang
bergerak di bidang manajemen konstruksi yang akan mengelola proyek-proyek yang diingini oleh owner
secara profesional.
Syarat tercapaianya optimalisasi nilai keuntungan pada suatu proyek konstruksi adalah penyedia
jasa sebagai pelaksana proyek dapat melaksanakan pekerjaannya secara efisien dan efektif. Dimana
efisiensi merupakan kemampuan untuk meminimalkan penggunaan sumber daya (masukan), sedangkan
efektivitas adalah kemampuan untuk menentukan tujuan yang memadai. Efisien dalam proyek konstruksi
diartikan sebagai kemampuan pelaksana proyek dalam mengevaluasi dan menyusun rencana investasi
dengan prinsip kehati-hatian dan ekonomis. Sedangkan efektif disini diartikan sebagai kemampuan
mengevaluasi pelaksanaan proyek untuk menentukan solusi teknis seperti pilihan peralatan yang sesuai
dengan kebutuhan lapangan sehingga pelaksanaan proyek dapat dilaksanakan sesuai jadwal dengan hasil
yang sesuai dengan keinginan pemilik proyek. Secara prinsip tujuan evaluasi proyek adalah terjadinya
perbaikan dalam penilaian investasi (Kadariah, et al,1988 dalam djatmika, dkk, 2005).
3. METODE PERENCANAAN
3.1. Lokasi
Lokasi dari proyek perbaikan tanah lunak dengan Prefabricated Vertical Drain (PVD) ini berada
dalam kompleks Kota Mandiri perumahan Pakuwon City– Surabaya (Dekat dengan Kampus ITS),
tepatnya di area Long Beach.
berdekatan dengan proyek dan jalur alternative yang bisa digunakan untuk pengalihan lalu lintas
sementara.
3. Penyusunan metode pelaksanaan pekerjaan
Setelah sequnce of work di buat selanjutnya dibuat metode pelaksanaan pekerjaan. Dengan metode
pelaksanaan ini, akan memberikan gambaran mengenai bagaiman proyek itu dimulai sampai dengan
proyek tersebut selesai.
4. Penyusunan jadwal pelaksanaan (Penyusunan item pekerjaan dan Sequnce of work)
Data yang diperlukan untuk menyusun jadwal pelaksanaan adalah kontrak kerja untuk mengetahui
jangka waktu pelaksanaan pekerjaan, tanggal mulai dan akhir pekerjaan. Data yang lain adalah RAB,
analisa harga satuan pekerjaan, sequnce of work dan daftar peralatan dari data terseburt akan diperoleh
informasi tentang item pekerjaan apa saja yang akan dikerjakan pada pelaksanaan proyek. Untuk
menyusun jadwal pelaksanaan pekerjaan tersebut maka terlebih dahulu dihitung produktifitas
pekerjaan perharinya. Hal ini untuk mengetahui durasi per item pekerjaan dengan volume yang ada.
Mulai
Study Literatur
Pengumpulan Data
Pembahasan:
Penyusunan site layout
Penyusunan traffic management
Penyusunan metode pelaksanaan
Penyusunan pekerjaan (gant chart)
Penyusunan quality plan
Penyusunan kebutuhan sumber daya
Penyusunan safety plan
Selesai
2. Material
Material Prefabricated Vertical Drain (PVD) yang akan digunakan adalah sebagai berikut:
Merek : CeTeau-Drain
Tipe : CT-D821
Manufaktur : Capital Envoy (M) Sdn. Bhd. dan CeTeau FarEast Ltd.
Negara asal : Malaysia dan Thailand
Agen/distributor : PT. Teknindo Geosistem Unggul
3. Urutan Pemasangan
d. Sebagai bukti pelaksanaan: adanya Safety Plan yang sudah disahkan Manajer Proyek.
3. Kegiatan K3 di Lapangan
Kegiatan K3 di lapangan merupakan pelaksanaan Safety Plan yang harus dilaksanakan pada saat
proyek berlangsung. Pengawasan pelaksanaan K3 dilakukan oleh Safety Supervisor yang berwenang
menegur dan memberikan instruksi langsung kepada pelaksana bila ada pelaksanaan yang
mengandung bahaya terhadap keselamatan kerja.
Sebagai bukti pelaksanaan adalah: adanya catatan yang mendukung kegiatan-kegiatan tersebut dan
adanya penanganan yang nyata atas kegitan tersebut di lapangan.
4. Peralatan Penunjang Program K3
Peralatan yang melekat pada orang, yaitu:
a. Topi helm,
b. Sepatu lapangan,
c. Sabuk pengaman untuk pekerja di tempat yang tinggi,
d. Sarung tangan untuk pekerja tertentu,
e. Kaca mata las,
f. Alat pelindung telinga dari kebisingan
g. Obat-obatan untuk P3K
5. SIMPULAN
1. Optimalisasi site layout, maka bangunan untuk direksi keet di posisikan dekat dengan pintu gerbang
proyek, dimana direksi keet ini adalah tempat untuk melaksanakan pengawasan, pengendalian
pekerjaan, pekerjaan administrasi proyek, selain itu berisikan ruangan-ruangan antara lain ruang
direksi, ruang rapat, tempat ibadah, tempat istirahat pekerja, ruang koordinasi antar pekerja, dan toilet
pekerja sedangkan di sisi yang lainnya di tempatkan pos jaga. Untuk letak gudang penyimpanan
material dalam proyek ini tidak diperlukan karena material yang digunakan tahan terhadap perubahan
cuaca dan langsung diletakkan dekat dengan lokasi pemancangannya.
2. Pengaturan traffict management mobilisasi alat berat seperti crawler crane dikondisikan pada malam
hari untuk menghindari arus lalu lintas yang padat. Untuk kendaraan pengiriman material di bagi
menjadi 2 zona dimana ditempatkan sesuai dengan letak alat berat.
3. Metode pelaksanaan penginstallan Prefabricated Vertical Drain (PVD) diawali dengan penyiapan
lantai kerja kemudian penyetelan alat berat sekaligus percobaan penginstallan PVD di beberapa titik,
baru setelah itu pemasangan PVD di seluruh area sesuai dengan gambar kerja dilanjutkan pemasangan
instrument-instrument geoteknik dan diteruskan dengan preloading serta monitoring instrument
geoteknik yang telah terpasang.
4. Waktu pelaksanaan pekerjaan ini dilaksanakan mulai tanggal 15 April-15 Mei 2011 dengan waktu
kerja mulai hari senin-minggu dari jam 07.00-17.00 WIB, jam istirahat adalah 12.00-13.00 WIB.
Untuk hari libur menyesuaikan pengumuman dari pihak kontraktor.
5. Dalam rencana pengelolaan mutu proyek, yang menjadi pegangan adalah spesifikasi teknis dalam
kontrak. Untuk menjamin mutu pekerjaan maka harus dilakukan inspeksi pada setiap material saat tiba
dilokasi, proses fabrikasi sampai dengan pemasangan. Material utama seperti Prefabricated Vertical
Drain (PVD) harus dilampiri dengan milesheet dari pabrik dibuktikan dengan adanya surat jaminan
atas kualitas yang diproduksi dan telah memilki sertifikat ISO 9001 sebagai penjamin mutunya.
6. Dari metode pelaksanaan yang penulis susun didapatkan jumlah harga pelaksanaan pekerjaan Rp.
270.950.000.-. Hal ini bila dibandingkan dengan rencana anggaran biaya sebesar Rp. 551.439.500,-
maka memiliki selisih nilai Rp. 280.489.500,-.
7. Usaha mencegah terjadinya kecelakaan kerja, maka tenaga kerja harus melengkapi diri dengan APD
dan bekerja hati-hati sesuai dengan prosedur kerja yang benar. Setiap akan memulai melaksanakan
pekerjaan maka pada pagi hari dilakukan safety talk agar semua tenaga kerja tidak melupakan
pentingnya K3.
6. DAFTAR PUSTAKA
Djatmika, S.S., dkk, 2005, Peningkatan Kinerja Tenaga Kerja konstruksi dengan Melakukan
Restrukturisasi Kerangka Klasifikasi, kualifikasi dan Bakuan kompetensi Kerja, Proceeding
Seminar Nasional Peringatan 25 tahun Pendidikan MRK di Indonesia, Fakultas Teknik Institut
Teknologi bandung, Bandung.
Ervianto, Wulfram I, 2004. Teori-Aplikasi Manajemen Proyek Konstruksi. Yogyakarta: Andi
Herizal, 2004, Penerapan Cost Significant Model sebagai Dasar Estimasi Biaya Proyek Gedung-gedung
Pemerintah, UII, 2004
Husen, Abrar, 2009. Manajemen Proyek. Yogyakarta: Andi
Madcoms, 2003, Microsoft Project 2003, Yogyakarta: Andi
Mochtar, B. Indrasurya. 2000. Teknologi Perbaikan Tanah dan Alternatif Perencanaan Pada Tanah
Bermasalah (Problematic Soils). Surabaya: Diktat Kuliah Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Sipil dan Perencanaan ITS tidak diterbitkan
Soeharto,Iman, 2005, Manajemen Proyek : Dari Konseptual Sampai Operasional, jilid 1-2, Penerbit
Erlangga, Jakarta
Sultan Syah, Mahendra, 2004. Manajemen Proyek “Kiat Sukses Mengelola Proyek”, Jakarta: Gramedia
Pustaka Umum.