Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Adab Muasir

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

BAB II

PEMBAHASAN

A. Beberapa Pengertian Sejarah Sastra Arab Menurut Beberapa Sastrawan

Sejarah sastra arab menurut Ahmad Hassan Zayyat(1996) adalah ilmu yang
membahas tentang kondisi bahasa dan produk bahasa yang dihasilkan oleh pemilik bahasa
tersebut dalam bentuk prosa dan puisi setiap masa, yang meliputi kemajuan dan
kemundurannya jugayang memperhatikan sejarah dan biografi para sastrawan dan para
kritikusnya serta pengaruh sebagian dari mereka terhadap yang lain dalam hal pemikiran,
uslub dan penciptaan.

Sedangkan Al-Iskandary (1978:10) menyatakan bahwa kesusastraan bahasa setiap


umat adalah segala prosa dan puisi yang dihasilkan oleh fikiran putra bangsa yang
menggambarkan watak dan kebiasaan, daya khayal serta batas kemampuan mereka dalam
menggunakan bahasa yang bertujuan mendidik jiwa, memperbaiki fikiran dan meluruskan
lisan.

B. Periodesasi Sejarah Kesusastraan Arab Secara Umum

Ada beberapa perbedaan pembagian periodesasi sejarah sastra Arab, akan tetapi
mayoritas ahli sastra membaginya menjadi lima periode seperti yang disampaikan Hasan
Zayyat (1996:8) demikian juga Al-Iskandary (1978:10). Pembagian ini sangat erat sekali
hubungannya dengan keadaan politik, sosial dan agama. Menurut Al-Iskandari kelima
periode itu adalah sebagai berikut:

a. Al-asr al-Jahily (zaman jahiliyah)


Periode ini dimulai dua abad sebelum Islam lahir sampai agama islam lahir.
b. Asr Shadr al-Islam dan Kerajaan Umawiyah
Periode ini dimulai sejak lahirnya agama islam sampai runtuhnya daulat bani
Umayyah.
c. Al-asr Abbasi (zaman Abbasiyah)
Periode ini dimulai sejak berdirinya daulat Abbasiyah sampai runtuhnya kota
Baghdad oleh tangan Bangsa Mongolia tahun 656 H.
d. Al-asr al-Turki (zaman pemerintahan Turki)
Periode ini dimulai sejak runtuhnya kota Baghdad sampai timbulnya kebangkitan
bangsa Arab di abad modern.

1 Perkembangan Sastra Arab Modern


e. Al-asr al-hadits (zaman modern)
Timbulmya kesusastraan modern ditandai dengan timbulnya rasa nasionalisme bangsa
Arab diabad modern sampai sekarang.

Sedangkan Umar Faruk (1998:24) mengungkapkan hal yang berbeda dengan al-
Iskandari, ia menyampaikan bahwa kesusastraan Arab mengalami empat masa perkembangan
hingga sekarang. Yaitu:

a. Al-Adab al-Qadim

Periode ini dimulai sejak islam datang sampai habisnya masa Dinasti
Umayyah Priode ini dimulai sejak sebelum islam datang sampai habisnya masa
dinasti Umayah (150 SH – 132 H/ 470 – 750 M). dalam priode ini terbagi menjadi
dua, yakni al-Ashr al-Jahily, dan al-Ashr al-Islamy.

b. Al-Adab al-Muhdas atau al-Muwallad


Priode ini sejak tahun 132 H, sampai tahun 656 H (750-1258M). Fase ini
dapat dikatakan sebagai al-Adab al-Abbasy. Pada masa ini meliputi sastra Masriq
(Syam, IRak, Mesir, Arab, dan Khurasan) dan sastra Maghrib (Andalusia, Afrika
Utara dan Barat).
c. Al-Adab
Pada masa dinasti Mughal dan Turki Usmani sampai akhir abad 12 H. atau
akhir abad 18 M.
d. Al-Adab al-Hadits Sastra arab
Berkembang pada pasca abad 18-an masehi hingga sekarang ini.

Dan dari beberapa pendapat dalam priodesasi perkembangan sastra arab, sebagin
besar dosen peneliti dari Negara Arab berpendapat bahwa sastra Arab sudah berkembang
melalui emppat fase, sebagaimana disampaikan juga oleh Brockelmann (Lajnah, 1962)
sebagai berikut:

1. Al-Adab Al-Araby al-Qadim

Masa Qodim ini terbagi menjadi dua yakni: al-Adab al-Jahily (475-622 M) atau
sampai lahirnya islam, dan al-Adab al-Islamy (622-750

M/1-132H) atau sampai munculnya bani Abbas.

2 Perkembangan Sastra Arab Modern


2. Al-Adab al-Araby al-Muwallad

Priode ini juga terbagi menjadi dua, yakni: al-Adab al-Abbasy (750-1258 M/ 132-656
H) dan al-Adab al-Andalusy (710-1492 M/ 91-897 H)

3. Al-Adab al-Minhar

Fase ini dikatakan sebagai fase kemunduran, yakni pada waktu 656-1213 H).

4. al-Adab al-Jadid
Fase ini juga terbagi menjadi dua, yakni al-Nahdhah, fase kebangkitan (1978-1900 M/
1213-1318 H) dan fase menuju kesempurnaan. (Wargadinata
C. Perkembangan Sastra Modern

Kata "Arab" biasanya langsung mengingatkan kita pada orang-orang Badui berjubah
putih yang mengarungi gurun dengan unta mereka. Bahasa Arab ( ‫برعال ةغلال‬II‫ ةي‬al-lughah
al-‘Arabīyyah, atau secara ringkas ‫‘ يبرع‬Arabī) adalah salah satu bahasa Semitik tengah,
yang termasuk dalam rumpun bahasa Semitik dan berkerabat dengan Bahasa Ibrani. Bahasa
Arab memiliki lebih banyak penutur daripada bahasa-bahasa lainnya. Ia dituturkan oleh lebih
dari 280 juta orang sebagai bahasa pertama, yamn mana sebagian besar tinggal di Timur
Tengah dan Afrika Utara. Bahasa ini adalah bahasa resmi dari 25 negara, dan merupakan
bahasa peribadatan dalam agama islam karena merupakan bahasa yang dipakai oleh Al-
Qur’an (Wikipedia:2012)

Terdapat dua ratus juta orang Arab yang mendominasi populasi di 22 negara. Negara
yang termasuk kawasan timur Tengah adalah daerah-daerah negara berikut: Suriah, Libanon,
Palestina, Mesir, Arab Saudi, Yaman, Oman, Uni Emirat Arab, Bahrain, Qatar, Irak, Kuwait.
Sedangkan Negara-negara kawasan Afrika Utara yang diikutsertakan adalah sebagai berikut:
Maroko, Al-Jazair, Libya, Tunisia, Mauritania, Sahara Barat, Sudan, Etiopia, Somalia, Iran,
Pakistan, dan Turki. (Wikipedia:2012)

D. Sebelum Munculnya Era Kebangkitan Modern

Sastra arab adalah sastra yang paling terkenal di mancanegara. Yang mana sudah
nampak kekuatannya dan keistimewaannya sejak zaman jahiliah. Kemudian datanglah agama
islam dan menyebarlah agama islam ini sampai ke Timur negara China sampai ke Barat
Andalusia dan berkembanglah sastra baik itu syairnya dan prosanya. Dan bermacam-

3 Perkembangan Sastra Arab Modern


macamlah judulnya sampai mencapai puncak kejayaannya pada masa Abbasiah, yaitu ketika
adanya komunikasi antara bangsa Arab dengan peradaban Persia, Hindia, dan Yunani, tapi
pengaruhnya lebih terlihat pada syiir,yaitu ketika munculnya jenis puisi dongeng, dan adanya
penaklukan pada bait-bait qasidah syariah pada susunan kata-katanya, pemikirannya, isinya,
dan bentuknya seperti berkembangnya sebuah prosa. Dan munculah pencetus kisah awal dari
segala peradaban Arab yaitu Ibnu Muqofa dan Badi’u Zaman Al Hamdzani mereka lah yang
membawa bendera peradaban Arab ke setiap tempat hingga mencapai timur dan barat, dan
sejak saat itu bangsa Arab meletakkan asas peradaban modernnya. ( Al-Adab wa
Nusus:231:1989)

Kesusastraan Arab ini lahir karena pengaruh kolonialisme pasca Perang Dunia
pertama mulai 1920, yakni ketika lepasnya Negara arab dari Negara kolonial. Irak adalah
negara yang pertama kali lepas dari pengaruh negara kolonial tahun 1021, kemudian disusul
Mesir tahun 1923 yang berhasil memproklamasikan konstitusi baru. Kemudian disusul
Libanon pada tahun 1926. dan mendeklarikan sebagai Negara Republik baru kemudian
disusul negara-negara Arab lainnya. (Muyassarah:2012)

E. Faktor Perkembangan Sastra Arab Kontemporer

Kesusastraan Arab munculnya pasca kolonialisme barat di tanah Arab. Dan dapat dikatakan
sukses dalam mempengaruhi perkembangan sastra Arab sehingga dalam sastra Arab dikenal
dengan istilah sastra Arab kontemporer atau dapat disebut juga modern. Namun secara
mendalam penulis ingin menyampaikan faktor-faktor yang mempengaruhi munculnya
kesusastraan Arab kontemporer ini. Faktor-faktor tersebut di klarifikasikan ke dalam faktor
internal dan faktor eksternal. Berikut penjelasannya:

1. Faktor internal ini adaah faktor yang disebabkan dari kalangan Arab sendiri, yang
meliputi kondisi penyair sendiri dan tata pemerintahan Arab sendiri pasce lepas dari
kolonial.
a. Perang Opini

Peran opini ini terjadi antara sastrawan Arab sendiri, antara golongan sastrawan yang
konservatif dan golongan sastrawan yang reformis. Perang ini diilhami oleh pandangan-
pandangan wahabiyah dari Arab Saudiyah. Dua golongan ini saling beradu pendapat dalam
perkembangan sastra melalui berbagai tulisan dan karya. Golongan sastra Arab reformis
semakin diperkuat oleh Muhammad Abduh saat diangkat menjadi mufti di Mesir. Namun
masing-masing golongan tersebut berfokus pada yang menjadi ranah mereka. Golongan

4 Perkembangan Sastra Arab Modern


reformis lebih mengarah pada aliran kesusastraan Arab modern dan golongan konservatif
lebih pada bagaimana mempertahankan aliran sastra Arab klasik untuk dipertahankan aliran
sastra Arab klasik untuk dipertahankan sebagai warisan budaya.

b. Karya Sastra Genre Modern

Banyak karya-karya sastra yang lahir dengan menyesuaikan surat atau majalah yang
beredar di masa kolonial dari kalangan sastrawan Arab sendiri. Munculnya banyak prosa-
prosa Arab yang memuat aliran sastra realisme seperti novel “Zainah” karya Muhammad
Husein Haikal dan “Al-Ayyam” karya Thoha Husein , “Ushfurun Mina Syarqi” karya Taufiq
El-Hakim dll.(Manshur:2007:21)

c. Kondisi Sosial Budaya

Nilai-nilai tradisional dalam dunia Arab modern sudah berubah. Hal ini disebabkan
oleh urbanisasi, industrialisasi, dan berkurangnya suku-suku yang ada, hingga hanya 5%
penduduk asli. Dan sebagian besar komunitas Arab malah banyak ditemui didunia barat, hal
ini disebabkan karena penjajahan yang terjadi dibeberapa negara Arab. Dan dampaknya telah
mempengaruhi banyak pola fikir mereka, bahkan banyak yang meninggalkan model dan gaya
hidup masyarakat arab tradisional.

2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal ini lebih pada pengaruh negara kolonial dan segala upayanya dalam
menumbuh kembangkan kesustraan Arab kontenporer.

a. Media publikasi

Media publikasi ini adalah salah satu upaya dari para kolonialisme dalam
menampilkan karya gaya bahasa mereka dalam bersastra. Selain gaya bahasa yang mereka
sampaikan, sudah pasti memuat kepentingan-kepentingan politik golongan kolonial.
Beberapa media publikasi yang ada kala itu koran-koran harian, dan majalah
(Muizzudin:2009:191).

b. Perkembangan Teori-teori Sastra Barat

Perkembangan teori sastra barat yang begiru besat pasca colonial. Tindakan mereka
dalam memodifikasi masterpiece teori sastra Arab telah berhasil, dan kini keadaan berbalik.
Para Sastrawan Arab banyak yang menggeluti perkembangan teori sastra barat. Hal ini
terbukti dalam buku karya Stafi’i ar-Rasyid yang berjudul Nadhoriyatul adab, Dirasat Fil

5 Perkembangan Sastra Arab Modern


Madarism Naqdiyah Haditsah. Syafi’ adalah salah satu tokoh sastra yang kemudian ikut
membahas polemic sastra Arab dan Barat.

F. Karakteristik Sastra Arab Modern

Tidak diragukan lagi bahwa kesusastraan pada masa modern ini lebih kaya, baik dari
segi kualitas maupun kuantitasnya dibanding dengan masa kebangkitan. Tema lebih
bervariasi dan pada masa modern orang-orang Arab lebih terbuka terhadap oengaruh
eksternal, baik dari timur maupun barat.di universitas-universitas telah diselenggarakan
kuliah-kuliah atau penelitian-penelitian dalam bahasa arab dan para sastrawan tidak terbatas
dari golongan kelas atas tapi juga dari semua golongan di masyarakat (Sutiasumarga,
2001:114).

1. Prosa

Perkembangan prosa dalam kesusastraan Arab dapat dibedakan menjadi 2 tahap, yaitu:

a. Prosa pada tahap permulaan pembaruan

Unsur-unsur pembaruan dalam prosa arab ini berkembang secara bertahap pada
masyarakat Arab, dengan ciri bahwa para pengarang sudah mulai memperhatikan aspek
pemikiran dan makna dalam tulisannya, kebiasaan mengarang sudah mulai meluas di
masyarakat dan kata-kata fasih yang berbobot sudah mulai digunakan lagi seperti para
pengarang sebelum masa kemunduran.

b. Prosa Pada Tahap Pembaruan

Ciri-ciri prosa pada masa ini adalah lebih memperhatikan unsur pemikiran dari pada
unsur gayanya, tidak banyak menggunakan kata-kata retoris seperti saja’, tibaq, seperti pada
masa sebelumnya. Pemikirannya runtun dan sistematis, penulis tidak keluar dari satu gagasan
ke gagasan lain, pendahuluannya tidak panjang-panjang, tema cenderung pada tema yang
sedang terjadi pada masyarakat, seperti masalah politik, sosial, dan agama.

2. Puisi

Menurut Sutisumarga (2002: 117) pada masa ini, puisi bebas menjadi lebih populer, dengan
panjang yang bervariasi dan rima yang tidak mengikuti pola tertentu. Lariknya semakin
pendek hingga ada yang hanya menggunakan dua atau tiga suku kata. Dari segi temanya,
puisi pada masa ini dapat dibagi menjadi tiga bagian.

6 Perkembangan Sastra Arab Modern


a. Tema-tema yang berkembang dan digunakan
1. Wasf (Deskripsi): tema lebih banyak berdiri sendirir dan memberikan gambaran
tentang masalah yang menyangkut perasaan atau jiwa.
2. Fakhr (membanggakan diri): yang diagung-agungkan dalam tema ini adalah
tokoh-tokoh sejarah, terutama sejarah islam, dan bangsa-bangsa yang dijadikan
contoh untuk membangkitkan semangat perjuangan.
3. Madah (puji-pujian): ditujukan pada para pejuang kemerdekaan dan kebangsaan.
4. Religious: berisi bait-bait pujian terhadap Nabi Muhammad SAW

b. Tema-tema yang mengalami sedikit perubahan,


1. Naqa’id (keritikan lebih banyak ditujukan pada persoalan orang banyak dan
bahkan terhadap persoalan Negara.
2. Keperwiraan: tema ini lebih banyak digunakan untuk mengagungkan sebuah
bangsa atau umat.
3. Ritsa’ (ratapan): digunakan untuk meratapi para pejuang yang sudah gugur di
medan perang, para pemimpin bangsa yang telah mangkat, dan bahkan untuk
bangsa dan Negara yang telah hancur.
4. Ghazal (cinta): tema cinta tampaknya merupakan tema yang universal dan ada
sepanjang masa. Tema ini lebih terfokus pada nyanyian-nyanyian cinta yang
melukiskan gelora perasaan jiwa

c. Tema-tema yang baru muncul masa modern


1. Patriotik: tema yang berisi tentang rasa cinta dan kasih terhadap Negara, tema
tentang kebebasan, kemerdekaan dan penyatuan. Tujuan dari tema ini adalah
untuk membakar semangat rakyat, mencetuskan rasa cinta kepada tanah air dan
berkorban segala-galanya untuk warga.
2. Kemasyarakatan: sesuai dengan kondisi masyarakat pada waktu itu yang baru
saja lepas dari penjajahan, permasalahan kemiskinan, buta huruf, kesehatan,
anak yatim, anak terlantar, kaum wanita menjadi masalah sosial yang disorot
oleh penyiar pada masa ini.
3. Kejiwaan: tema ini biasanya ditulis oleh para penyair yang pengetahunnya
dipengaruhi oleh kebudaan barat dan berada diperantauan.
G. Jenis Karya Sastra Yang Berkembang Di Masa Modern
1. Novel dan Drama

7 Perkembangan Sastra Arab Modern


Novel dan drama pada hakikatnya adalah ungkapan hati penulisnya dalam melihat
makna kehidupan dan identitas dirinya serta berfungsi membangkitkan kesadaran dalam
masyarakat. Jadi, novel dan drama pun adalah ungkapan orang Arab tentang makna
kehidupan yang dijalani dan identitas masyarakat Arab yang dipahaminya serta ungkapan
aspirasi untuk mendapatkan kebebasan hidup. Sebagai contoh, ada dua novel Taufiq El-
Hakim yang berjudul “Audatu Ruh dan Ushfuurun minasy Syarqi adalah novel yang
dipublikasikan pada tahun 1933 dan 11938, novel tersebut merupakan cermin realitas ssosial
masyarakat Arab yang sedang berjuang mencari identitas bangsa, mencari harmoni dan
rekonsilasi sosial. Jadi, novel-novel Arab modern memang mencerminkan kerasnya realitas
kehidupan masyarakat Arab yang sedang mengalami perubahan sosial besar seiring dengan
proses akulturasi antara budaya Arab dan budaya Barat.

Dalam perspektif resepsi, banyak novel dan teks drama Barat telah disalin kedalam
bahasa Arab dan sebaliknya tidak sedikit novel dan teks drama Arab yang disambut oleh
masyarakat Sastra Barat. Sebagai contoh pada tahun 1956, teks drama karya John Obserme
yang berjudul Lock Back In Anger, telah mengalami pengalihan kedalam bahasa Arab dan di
produksi menjadi serial sandiwara Cairo. Sebaliknya, novel Arab terkenal seperti Alfu Laylah
Wa Laylah (Seribu Satu Malam) mulai diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa Eropa pada
tahun 1704 dan telah mengalami cetak ulang sebanyak 30 kali. Dan novel Arab yang sangat
populer ini mengalami proses penerjemahan sebanyak 300 kali.

Dibidang drama, pengaruh sastra Arab dan pemikiran Islam pada drama Eropa dapat
dilihat dari karya dramawan Italia, Dante (abad 13-14 Masehi) yang sangat terkenal yaitu
Diviana Comedia. Pada masa itu mereka berdua lebih terkenal di dunia Arab daripada Eropa.
Itu semua dikarenakan drama Diviana Comedia dipandang oleh masyarakat Arab sebagai
karya sastra Eropa yang bernafaskan Islam karena di dalam ceritanya dilukiskan perjalanan
manusia ke tiga tempat di akhirat yaitu neraka, tempat tertinggi (al’a’rof) dan surga.

Pada zaman dan sisi yang lain,pencarian bentuk atau model drama Arab tidak hanya
diupayakan oleh golongan muda, tapi juga oleh seorang tokoh drama Arab dari Mesir yaitu
Taufiq El-Hakim. Sebagai sastrawan dan dramawan beliau adalah penulis Arab yang mampu
memotret realitas sosial masyarakat Arab melalui novel dan karya-karya dramanya.

Pengamatan sekilas atas drama Arab modern, sebagaimana yang muncul di Cairo,
sudah menciptakan gambaran betapa mudahnya unsur luar, terutama dunia Barat,
memberikan pengaruhnya pada kebudayaan Arab modern. (Manshur:29:2011)

8 Perkembangan Sastra Arab Modern


2. Nasyid

Salah satu tanda modernnya sastra Arab lainnya selain, puisi, syair dan prosa adalah
Nasyid. Nasyid Arab merupakan bagian dari sastra musik Arab modern yang saat ini
berkembang cukup pesat di negara-negara Arab, khususnya Mesir dan negaa-negara Arab
Teluk. Sebagai sebuah genre sastra musik arab, nasyid digemari oleh para penyanyi Arab,
baik yang berkategori sayyid dan sayyidah (musik religi) maupun yang berkategori mutrib
dan mutribah (musik sekuler). Nasyid telah tersebar luas di Mesir pada abad ke 20,
menembus batas geografis dan sosial. Fokus atau tema utama nasyid adalah pujian kepada
Allah SWT dan Rasulullah. Dan yang paling penting disini nasyid tidak dibatasi oleh
lokalitas, kelas ekonomi, maupun pandangan religius kelompok.Pembahasan mengenai
perkembangan nasyid, khususnya di Mesir dapat dilihat pada pandangan seorang peneliti dari
Universitas Alberta, Michael Friskopf, yang menguraikan renik-renik nasyid sebagai bagian
dari sastra musik Arab modern.(Manshur:61)

3. Perkembangan Sastra Musik Arab Modern

Diantara penyanyi legendaris yang terkenal yang mana lagunya mampu menyihir para
penikmat di sejumlah besar negara muslim adalah Ummi Kultsum. Kemudian perkembangan
musik arab dalam kebudayaan Arab islam dapat dilihat antara lain pada buku musik karangan
Ibnu Abdir Roobich yang di barat dinamakan Unique Necklace, kemudian ada juga buku
karangan Al-Ishfahany yang ditulis pada abad ke 10 Masehi yang di barat dinamakan The
Greet Book of Songs, serta ada juga buku karangan An-Nuwayri yang salinannya di barat
dinamakan The Extreme Need . sesungguhnya banyak karya musik Islam yang masih
tersimpan dalam naskah-naskah Arab yang belum di terjemahkan dan diterbitkan.

9 Perkembangan Sastra Arab Modern


10 Perkembangan Sastra Arab Modern

Anda mungkin juga menyukai