Sistem Peredaran Darah Pada Manusia
Sistem Peredaran Darah Pada Manusia
Sistem Peredaran Darah Pada Manusia
Digunakan untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah Biologi Umum
Dosen pengampu : Rifqi Ahmad Riyanto, S.Si., M.Sc., Ainun Nafisah, S.Pt.,
M.Si., dan Septariawulan Kusumasari, S.TP., M.Si.
Disusun oleh :
1. Nuralya Amelia 4441210076
2. Zahra Aqilah 4441210077
3. Sastia Natisa 4441210078
4. Auliana Nuryas 4441210084
5. Al-lutfia Shinta Putri 4441210091
Kelas 2C
JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang
Alhamdulillah telah selesai tepat pada waktunya.
Makalah ini berisi informasi tentang sistem peredarah darah manusia. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu untuk
memperbaiki makalah ini, maka kami akan selalu mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari semua pihak.
Akhir kata, kami megucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan waktu kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Semoga Allah
SWT senantiasa meridhoi segala usaha kam.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem transportasi pada manusia terdiri dari sistem peredaran darah dan
sistem peredaran getah bening. Sistem peredaran darah pada manusia terdiri
atas darah dan alat-alat peredaran darah. Darah terdiri dari bagian yang berupa
cairan dan bagian yang berupa sel-sel darah. Alat peredaran darah terdiri dari
jantung dan pembuluh darah. Pembuluh darah meliputi pembuluh arteri,
pembuluh vena, dan pembuluh kapiler.
2.1 Darah
Apakah yang sebenarnya disebut dengan darah? Darah adalah cairan
tubuh yang terdapat di dalam pembuluh darah. Darah terdiri atas cairan
atau plasma ± 55% dan sel-sel darah ± 45%. Umumnya volume darah
manusia lebih kurang 8% dari berat badannya. Para orang dewasa yang
beratnya 65kg, volume darahnya lebih kurang 5 liter.
3
2.3 Butiran Darah
Butiran darah terdiri atas eritrosit, leukosit, dan trombosit. Eeritrosit
atau sel darah merah berfungsi untuk mengaangkut oksigen. Leukosit atau
sel darah putih berfungsi untuk membunuh bibit penyakit. Trombosit atau
keping darah berfungsi untuk membekukan darah.
2.3.1 Sel darah merah (Eritrosit)
Sel darah merah (eritrosit) berbentuk pipih dengan garis tengah
7,5µm. eritrosit cekung dibagian tengahnya (bikonkaf)dan
tidakberinti. Setiap 1mm³ (ml) darah mengandung lebih kurang 5
juta sel darah merah.
Sel daraah merah mengandung hemoglobin (Hb). Hemoglobin
atau zat warna darah adalah suatu protein yang mengandung unsur
zat besi. Fungsi utama Hb adalah mengikat oksigen. Oksigen
tersebut diangkut dari paru-paru dan diedarkan di seluruh sel tubuh.
Hb yang telah mengikat oksigen membentuk oksihemogoblin. Hb
yang mengikat oksigen akan berwarna merah cerah. Sebaliknya jika
menghikat karbondioksida hb berwarna merah tua keunguan .
secara sederhana dapat dikatakan bahwa di paru-paru terjadi reaki
antara oksigen dengan hemogoblin sebagai berikut.
Sel darah merah dibentuk oleh sum-sum merah tulang pada
tulang pipa dan tulang pipi. Pada saat fetus di dalam kandungan , sel
darah merah di bentuk di dalam hati dan limpa. Sel darah merah
berumur lebih kurang 120 hari dan kemudian menjadi usang.
2.3.2 Sel darah putih (Leukosit)
Sel darah putih (leukosit) tidak mempunyai bentuk tetap, tidak
mempunyai Hb dan umumnya tidak berwarna . Sel darah putih
ukuranya lebih besar daripada sel darah merah dan mempunyai inti
sel . Garis tengahnya antara 9 -15um/ Dalam setiap mm darah
terdapat sekitar 8.000 sel darah putih. Fungsi utama darah putih
adalah untuk melawan kuman yang masuk ke dalam tubuh dan
untuk membentuk zat antibodi. Cara mengatasi kuman , sel darah
putih ada yang bersifat fagosit dan ada yang berupa limfosit.
4
a. Fagosit
b. Limfosit
5
pengaruh ion kalsium dalam darah. Trombin akan mengubah
protein darah (fibinogen) menjadi benang-benang fibrin. Benang –
benang fibrin akan menjaring sel-sel darah sehingga luka tertutup
dan tidak mengeluarkan darah. Setelah fibrinogen keluar dari
plasma, plasma hanya tinggal cairan kekuningan yang disebut
serum. Darah yang membeku kemudian kering dan membekas
membentuk keropeng. Setelah terbentuk kulit baru, teropeng akan
lepas.
Protombin adalah senyawa protein yang dibentuk di hati.
Pembentukan senyawa ini dipengaruhi oleh vitamin K. Oleh sebab
itu, sesorang yang kekurangan vitamin K darahnya sukar membeku
apabila bterjadi luka. Mengapa demikian? Untuk jelasnya
perhatikan bagan proses pembekuan darah tersebut.
6
b) Plasma darah mengangkut :
(1) Sari makanan dari usus ke hati kemudian ke seluruh tubuh
(2) Karbon dioksida dari jaringan tubuh ke paru-paru.
(3) Urea dari hati ke ginjal untuk dikluarkan bersama urin.
(4) Hormon dari kelenjar hormon ke seluruh tubuh.
4. Menjaga kestabilan suhu tubuh. Suhu tubuh manusia tetap, berkisar 37°C,
walaupun suhu lingkungan berubah. Hal ini terjadi karena ada penyebaran
ada energy panas secara merata oleh darah. Peristiwa menggigil pada saat
kedinginan dan berkeringat pada saat kepanasan merupaka cara untuk
menjaga agar suhu tubuh tetep stabil.
2.5.1 Jantung
7
antibody untuk
membunuh
kuman
8
lapisan, yaitu lapisan luar, tengah, dan dalam. Laipsan luar tipis
tetapi kuat. Lapisan tengah tersusun atas sel-sel otot polos.
Lapisan dalam tersusun atas satu lapis endothelium. Jika kita
meraba nadi, denyut jantung akan terasa. Jika nadi terluka,
darah akan memancar. Pembuluh nadi yang keluar dari bilik
kiri jantung di sebut aorta. Aorta mengalirkan darah kaya
oksigen (O₂) kesuluruh tubuh. Aorta memilikisatu kutub dekat
jantung. Kutub tersebut menjaga agar darah tidak mengalir
kembali ke jantung. Aorta disebut pula pembuluh nadi utama,
aorta bercabang menjadi pembuluh nadi ke seluruh tubuh.
9
Jika pembuluh balik terbuka, darah tidak memancar
tetapi merembes. Pembuluh balik dari seluruh tubuh bermuara
menjadi satu pembuluh balik besar yang di sebut vena cava.
Pembuluh balik vena cava ini masuk ke jantung melalui
serambi kanan. Pembuluh balik mengalirkan darah yang
banyak mengandung karbon dioksida. Sebagai mana di
singgung di atas, darah kaya karbon dioksida ini akan di bawa
oleh pembuluh nadi dari jantung ke paru- paru.
Setelah terjadi pertukaran gas di paru-paru, darah
mengalir ke jantung lagi melalui pembuluh balik paru-paru
vena pulmonalis. Pembuluh balik paru-paru ini membawa
darah yang kaya oksigen (O₂). Jadi, semua pembuluh balik
darahnya mengandung karbon dioksida kecuali vena
pulmonalis.
• Pembuluh Kapiler
Pembuluh kapiler menghubungkan pembuluh nadi dan
pembuluh balik. Pembuluh kapiler berhubungan langsung
dengan sel-sel tubuh. Oksigen dan sari-sari makanan dari
pembuluh kapiler dimasukan kedalam sel. Selanjutnya karbon
dioksida, uap air, dan sisa pembakaran dari sel diambil oleh
pembuluh kapiler untuk di angkut ke paru-paru dan alat
pengeluaran lainnya untuk di keluarkan oleh tubuh. Dinding
pembuluh kapiler tersusun atas satu lapis sel endothelium.
Dinding kapiler yang sangat tipis ini berfungsi untuk
mempertukarkan zat. Ukuran lubang yang kecil menyebabkan
aliran berjalan lambat.
Hal tersebut memungkinkan berlangsungnya proses
difusi gas pernapasan dan pertukaran makanan dengan zat sisa
metabolisme. Ukuran pembuluh kapiler paling kecil namun
jumlahnya sangat besar dan dierkiran luas permukaannya
mencapai 600 m².
10
2.5.3 Peredaran Darah
1. Peredaran Darah Kecil
Peredaran kecil adalah peredaran yang di mulai dari
jantung menuju paru-paru, kemudian kembali lagi ke jantung.
Darah yang kaya karbon dioksida dari jaringan tubuh menuju
serambi kanan kemudian ke bilik kanan. Kemudian bilik kanan
memompa darah ke paru – paru melalui arteri paru – paru,
sedangkan oksigen dari paru – paru masuk ke darah. Kemudian,
darah yang kaya oksigen mengalir kembali ke jantung melalui
vena paru – paru dan masuk ke serambi kiri jantung.
2. Peredaran Darah Besar
Peredaran darah besar ialah peredaran darah dari bilik
kiri jantung keseluruh tubuh, kemudian kembali ke serambi
kanan jantung. Bilik kiri jantung berkontraksi memompa darah
kaya oksigen. Darah tersebut keluar dari jantung melalui aorta
kemudian ke seluruh tubuh, kecuali ke paru – paru. Pertukaran
terjadi pada saat darah sampai di kapiler organ. Setelah
mengalir melewati kapiler, darah menjadi kaya karbon
dioksida. Darah tersebut di angkut oleh vena cava masuk ke
serambi kanan.
11
dapat di golongkan ke dalam 4 golongan besar yaitu golongan darah A,
B, AB, dan 0 (nol).
12
apakah yang cocok untuk di transfusikan kepada orang tersebut. Orang
yang mendonorkan darahnya di sebut donor, sedangkan orang yang
menerima darah di sebut resipien. Darah resipien akan menolak darah
donor apabila golongan darah donor tidak sesuai dengan golongan darah
resipien. Penolakan di tandai dengan terjadinya penggunmpalan darah.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Darah adalah cairan tubuh yang terdapat di dalam pembuluh darah. Darah
terdiri atas cairan atau plasma ± 55% dan sel-sel darah ± 45%. Plasma darah
berfungsi untuk pengaturan osmosis, membawa sari-sari makanan,sisa
metabolisme, hasil sekresi, dan beberapa gas. Butiran darah terdiri atas eritrosit,
leukosit, dan trombosit. Eeritrosit atau sel darah merah berfungsi untuk
mengaangkut oksigen. Leukosit atau sel darah putih berfungsi untuk membunuh
bibit penyakit. Trombosit atau keping darah berfungsi untuk membekukan darah.
Di dalam tubuh, darah beredar melalui organ organ sistem peredaran darah.
Yang pertama, yaitu jantung yang bertugas memompa darah. Selanjutnya pembuluh
darah yang dibedakan menjadi 2, yaitu pembuluh nadi (arteri) yang membawa
darah keluar dari jantung, pembuluh balik (vena) yang membawa darah menuju
jantung, dan pembuluh kapiler yang menghubungkan pembuluh nadi dan pembuluh
balik. Peredaran darah pun dibagi menjadi peredaran kecil yang mengedarkan darah
dari jantung menuju paru-paru, kemudian kembali lagi ke jantung; dan Peredaran
darah besar yang mengedarkan darah dari bilik kiri jantung keseluruh tubuh,
kemudian kembali ke serambi kanan jantung.
Selain darah dapat memberikan peran penting bagi tubuh, darah pun
memiliki kelainan. Kelainan atau gangguan pada sistem peredaran darah antara lain
anemia, leukimia, talasemia, embolus, trombus, arteriosklerosis.
14
DAFTAR PUSTAKA
15