Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Makalah Gakin KLPK 5

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ALUR RUJUKAN PASIEN DENGAN GANGGUAN KESEHATAN


REPRODUKSI YANG MENGGUNAKAN GAKIN

Oleh :

Luh Gede Vera Yuniari 223221344


Ni Wayan Novi Yandeni 223221351
Ni Putu Desi Sukmayanti 223221326
Ni Made Emi Wahyuni 223221298
I Gede Agus Surya Saputra 223221350

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


STIKES WIRA MEDIKA PPNI BALI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua sehingga kami bisa menyelesaikan makalah
“ALUR RUJUKAN PASIEN DENGAN GANGGUAN KESEHATAN REPRODUKSI
YANG MENGGUNAKAN GAKIN”, dengan tepat pada waktunya. Banyak rintangan dan
hambatan yang kami hadapi dalam penyusunan makalah ini. Namun berkat bantuan dan
dukungan dari teman-teman serta bimbingan dari dosen pembimbing, sehingga kami bisa
menyelesaikan makalah ini. Dengan adanya makalah ini di harapkandapat membantu
dalam proses pembelajaran dan dapat menambah pengetahuan para pembaca. Penulis juga
tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuan, dorongan dan doa.Tidak lupa pula kami mengharap kritik dan saran untuk
memperbaiki makalah kami ini, di karenakan banyak kekurangan dalam mengerjakan
makalah ini.

Denpasar, 20 Oktober 2022

penulis
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pelayanan di bidang kesehatan merupakan salah satu bentuk pelayanan yang paling banyak
dibutuhkan oleh masyarakat. Salah satu sarana pelayanan kesehatan yang mempunyai peran sangat
penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah rumah sakit. Rumah
sakit merupakan lembaga dalam mata rantai Sistem Kesehatan Nasional dan mengemban tugas
untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat, karena pembangunan dan
penyelenggaraan kesehatan di rumah sakit perlu diarahkan pada tujuan nasional dibidang
kesehatan. Tidak mengherankan apabila bidang kesehatan perlu untuk selalu dibenahi agar bisa
memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik untuk masyarakat. Pelayanan kesehatan yang
dimaksud tentunya adalah pelayanan yang cepat, tepat, murah dan ramah. Mengingat bahwa
sebuah negara akan bisa menjalankan pembangunan dengan baik apabila didukung oleh
masyarakat yang sehat secara jasmani dan rohani. Untuk mempertahankan pelanggan, pihak rumah
sakit dituntut selalu menjaga kepercayaan konsumen secara cermat dengan memperhatikan
kebutuhan konsumen sebagai upaya untuk memenuhi keinginan dan harapan atas pelayanan yang
diberikan. Konsumen rumah sakit dalam hal ini pasien yang mengharapkan pelayanan di rumah
sakit, bukan saja mengharapkan pelayanan medis dan keperawatan tetapi juga mengharapkan
kenyamanan, akomodasi yang baik dan hubungan harmonis antara staf rumah sakit dan pasien,
dengan demikian perlu adanya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Sistem Pelayanan Kesehatan ?
2. Apa yang dimaksud dengan Gakin ?
3. Bagaimana alur rujukan pasien yang menggunakan GAKIN ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui yang dimaksud dengan Sistem Pelayanan Kesehatan ?
2. Mengetahui yang dimaksud dengan Gakin
3. Mengetahui alur rujukan pasien yang menggunakan GAKIN
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sistem Pelayanan Kesehatan


1. Definisi
Menurut Prof. Dr. Soekidjo Notoatmojo Pelayanan kesehatan adalah sub sistem pelayanan
kesehatan yang tujuan utamanya adalah pelayanan preventif (pencegahan) dan promotif(
peningkatan kesehatan ) dengan sasaran masyarakat.
Menurut Levey dan Loomba (1973) Pelayanan Kesehatan Adalah upaya yang
diselenggarakan sendiri/secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mencegah, dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan
perorangan, keluarga, kelompok, atau masyarakat.
Menurut Dubois & Miley (2005 : 317) :Sistem pelayanan kesehatan merupakan jaringan
pelayanan interdisipliner, komprehensif, dan kompleks, terdiri dari aktivitas diagnosis, treatmen,
rehabilitasi, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan untuk masyarakat pada seluruh kelompok
umur dan dalam berbagai keadaan.
Menurut Zastrow (1982 : 319 – 322) : Pelayanan kesehatan diorganisasi dalam komponen :
1) Praktek dokter sendiri, kurang disupervisi, hanyabertanggungjawab kepada pasien, relatif
terisolasi.
2) Setting pelayanan rawat jalan berkelompok, seperti balai-balai pengobatan atau klinik-klinik
khusus (seperti klinik ginjal, balai pengobatan gigi) atau yang diselenggarakan di perguruan tinggi
atau sekolah-sekolah, di pabrik-pabrik, di perusahaan-perusahaan atau tempat-tempat kerja lain.
3) Setting Rumah sakit.
4) Perawatan dalam rumah
5) Pelayanan kesehatan masyarakat yang diorganisir dalamberbagai tingkatan : lokal, regional, oleh
pemerintah pusat atau nasional, dan internasional.
Jadi pelayanan kesehatan adalah subsistem pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah
promotif (memelihara dan meningkatkan kesehatan), preventif (pencegahan), kuratif
(penyembuhan), dan rehabilitasi (pemulihan) kesehatan perorangan, keluarga, kelompok atau
masyarakat, lingkungan.
2. Tingkat Pelayanan Kesehatan
Merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan yang diberikan pada masyarakat.
Menurut Leavel & Clark dalam memberikan pelayanan kesehatan harus memandang pada tingkat
pelayanan kesehatan yang akan diberikan, yaitu :
a). Health Promotion (Promosi Kesehatan)
Merupakan tingkat pertama dalam memberikan pelayanan melalui peningkatan kesehatan
yang bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat
Contoh : Kebersihan perorangan, perbaikan sanitasi lingkungan, dsb
b). Specifik Protection (Perlindungan Khusus)
Perlindungan khusus adalahmasyarakat terlindung dari bahaya atau penyakit-penyakit
tertentu
Contoh : Imunisasi, perlindungan keselamatan kerja

c). Early Diagnosis and Prompt Treatment (Diagnosis Dini & Pengobatan Segera)
Sudah mulai timbulnya gejala penyakit dan dilakukan untuk mencegah penyebaran
penyakit.
Contoh : Survey penyaringan kasus

3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Sistem Pelayanan Kesehatan


1. Pergeseran masyarakat dan konsumen
Hal ini sebagai akibat dari peningkatan pengetahuan dan kesadaran konsumen terhadap
peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit dan upaya pengobatan. Sebagai masyarakat yang
memiliki pengetahuan tentang masalah kesehatan yang meningkat, maka mereka mempunyai
kesadaran yang lebih besar yang berdampak pada gaya hidup terhadap kesehatan. akibatnya
kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan meningkat.
2. Ilmu pengetahuan dan teknologi baru
Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di sisi lain dapat meningkatkan pelayanan
kesehatan karena adanya peralatan kedokteran yang lebih canggih dan memadai walau di sisi yang
lain juga berdampak pada beberapa hal seperti meningkatnya biaya pelayanan kesehatan,
melambungnya biayakesehatan dan dibutuhkannya tenaga profesional akibat pengetahuan dan
peralatan yang lebih modern.
3. Isu legal dan etik.
Sebagai masyarakat yang sadar terhadap haknya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
dan pengobatan , issu etik dan hukum semakin meningkat ketika mereka menerima pelayanan
kesehatan. Pemberian pelayanan kesehatan yang kurang memadai dan kurang manusiawi maka
persoalan hukum kerap akan membayanginya.
4. Ekonomi
Pelayanan kesehatan yang sesuai dengan harapan barangkali hanya dapat dirasakan oleh
orang-orang tertentu yang mempunyai kemampuan untuk memperoleh fasilitas pelayanan
kesehatan yang dibutuhkan, namun bagi klien dengan status ekonomi rendah tidak akan mampu
mendapatkan pelayanan kesehatan yang paripurna karena tidak dapat menjangkau biaya pelayanan
kesehatan.
5. Politik
Kebijakan pemerintah dalam sistem pelayanan kesehatan akan berpengaruh pada kebijakan
tentang bagaimana pelayanan kesehatan yang diberikan dan siapa yang menanggung biaya
pelayanan kesehatan

4. Bentuk Pelayanan Kesehatan


1). Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama (Primer)
Pelayanan kesehatan jenis ini diperlukan untuk masyarakat yang sakit ringan dan
masyarakat yang sehat untuk meningkatkan kesehatan mereka atau promosi kesehatan. Oleh
karena itu jumlah kelompok ini dalam suatu populasi sangat besar (lebih kurang 85 %). Pelayanan
yang diperlukan oleh kelompok ini bersifat pelayanan kesehatan dasar.
Contohnya : Puskesmas,Puskesmas keliling, klinik.
2). Pelayanan Kesehatan Tingkat Kedua (Sekunder)
Pelayanan kesehatan jenis ini diperlukan oleh kelompok masyarakat yang memerlukan
perawatan inap, yang sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan primer.
Contoh : Rumah Sakit tipe C dan Rumah Sakit tipe D dan memerlukan tersedianya tenaga-tenaga
spesialis.
3) Pelayanan Kesehatan Tingkat Ketiga (Tersier)
Pelayanan kesehatan ini diperlukan untuk kelompok masyarakat atau pasien yang sudah
tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan sekunder. Pelayanan sudah kompleks dan
memerlukan tenaga-tenaga super spesialis
Contohnya: Rumah Sakit tipe A dan Rumah sakit tipe B.
Dalam suatu sistem pelayanan kesehatan, ketiga strata atau jenis pelayanan tersebut tidak
berdiri sendiri-sendiri namun berada didalam suatu sistem dan saling berhubungan. Apabila
pelayanan kesehatan primer tidak dapat melakukan tindakan medis tingkat primer maka ia
menyerahkan tanggung jawab tersebut ke tingkat pelayanan diatasnya, demikian seterusnya.
Penyerahan tanggung jawab dari satu pelayanan kesehatan ke pelayanan kesehatan yang lain ini
disebut rujukan.

5. GAKIN
Jaminan pemeliharan kesehatan bagi keluarga miskin dan kurang mampu (GAKIN) adalah
jaminan pemeliharaan kesehatan yang diberikan kepada keluarga miskin dan kurang mampu yang
membutuhkan pelayanan kesehatan meliputi rawat jalan dan rawat inap sebagaimana yang
ditetapkan, baik di Puskesmas maupun di Rumah Sakit yang ditunjuk di Wilayah.
Di Indonesia, wujud spirit jaminan kesehatan dapat dilihat sejak tahun 1998. Di tahun itu
pemerintah telah mulai membiayai pemeliharaan kesehatan dengan memprioritaskan bagi
keluarga miskin (Gakin), yaitu melalui program jaminan pemeliharaan kesehatan keluarga
miskin (JPK-Gakin). Cakupan JPK-Gakin meliputi pelayanan kesehatan dasar, yang kemudian
diperluas untuk pelayanan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular (khususnya malaria,
diare, dan TB paru). Kemudian, pada akhir tahun 2001, Pemerintah menyalurkan dana subsidi
bahan bakar minyak untuk pelayanan rumah sakit (RS) bagi keluarga miskin. Program ini
diselenggarakan untuk mengatasi dampak krisis yaitu dengan cara memberikan pelayanan
kesehatan gratis bagi keluarga miskin melalui subsidi biaya operasional puskesmas, bidan di
desa (BDD), gizi, posyandu, pemberantasan penyakit menular (P2M), dan rujukan rumah
sakit.[26]

Seiring perjalanan waktu, dan dalam rangka memelihara derajat kesehatan masyarakat
dalam keterbatasan pembiayaan kesehatan sebagaimana diulas di atas, maka dirancang beberapa
konsep dan sistem perlindungan dan jaminan sosial di bidang kesehatan, untuk keluarga miskin
yaitu[27]:
a. Pembiayaan berbasis solidaritas sosial, dalam bentuk Jamkesnas. Jamkesnas adalah bentuk
jaminan kesehatan prabayar yang bersifat wajib untuk seluruh masyarakat guna memenuhi
kebutuhan kesehatan utama setiap warga negara.

b. Pembiayaan berbasis sukarela, dalam bentuk: asuransi kesehatan (askes) komersial –


berdasarkan UU No. 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian; dan Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan Masyarakat (JPKM) sukarela – berdasarkan UU No. 23 Tahun 2009 tentang
Kesehatan dan Konstitusi WHO.

c. Pembiayaan kesehatan bagi sektor informal, dalam bentuk: jaminan kesehatan mikro – dari
oleh dan untuk masyarakat, misalnya dalam bentuk Dana Sehat; dan dana sosial masyarakat yang
dihimpun untuk pelayanan sosial dasar, termasuk kesehatan, misalnya dihimpun dari dana sosial
keagamaan dari semua agama (kolekte, dana paramitha, infaq, dll).

d. Pembiayaan kesehatan bagi keluarga miskin dengan prinsip asuransi, dalam bentuk
pembiayaan premi oleh pemerintah untuk JPK-Gakin. (Misalnya dengan memadukan dana
Jaring Pengaman Sosial Bidang Kesehatan (JPS-BK) dengan dana subsidi bahan bakar minyak
agar pemanfaatannya maksimal di berbagai tingkat pelayanan mulai dari pelayanan dasar hingga
ke rujukan RS).

Prosedur Rawat Jalan Bagi Peserta JPK GAKIN/SKTM di RSUD

Pasien Datang Membawa Kartu Berobat JPK Gakin/SKTM (RT/RW/Lurah) Surat


Rujukan Loket Pendaftaran Loket Verifikasi GAKIN/ SKTM
Poli Spesialis Penunjang Diagnostik Apotek Loket
Verifikasi Tindakan Pulang Bawa Rujukan

Prosedur rawat inap bagi peserta GAKIN/SKTM di Rumah Sakit

Pasien Datang Membawa Kelengkapan Dokumen Administrasi


R.Perawatan Kelas III Lapor ke Loket GAKIN/ SKTM Penunjang
diagnostic / Apotik Admision Pulang
Paket Pelayanan Esensial (PPE) Yang Didapatkan

• Ruang Rawat Inap Kelas III


• Konsultasi Medik
• Penunjang Medik
• Operasi
• Pelayanan Rehabilitasi Medik
• Perawatan Intensif ( ICU, PICU/ICU )
• Obat Dan Alat Kesehatan
• Pelayanan Darah
• Kegawat Daruratan

Prosedur Mendapatkan Layanan Program JPK GAKIN


Pemegang Kartu GAKIN

• Kartu GAKIN, RASKIN, BLT PKH, Kader Kesehatan (Program Pemerintah lainnya)
• Foto kopi kartu keluarga (KK)
• Rujukan dari puskesmas, tidak perlu apabila emergensi
• KTP

Pasien Panti

• Sertifikat panti
• Surat keterangan kepalah panti atau rumah singgah
• Daftar nama penghuni panti

KLB/Kebanjiran/Kebakaran

• Surat keterangan dari posko atau Puskesmas

Orang Terlantar

• Surat keterangan Polisi


• Surat keterangan dari direktur Rumah Sakit
• Surat keterangan dari Dinas Bintal dan Kessos
• Rujukan

Pasien SKTM

• Kartu BBM (BLT/PKH)


• Surat keterangan tidak mampu
• Rujukan
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dua hal yang dijelaskan sebelumnya mengenai mahalnya harga hidup sehat dan pelayanan
kesehatan di Indonesia adalah dua hal yang sangat terkait. Stigma yang hadir di tengah-tengah
masyarakat saat ini adalah biaya kesehatan yang mahal tidaklah ditunjang oleh pelayanan
kesehatan yang memadai. Dua hal yang seharusnya tidak beririsan sama sekali. Karena berbagai
faktor pelayanan yang kurang baik orang-orang dengan kantong tebal lebih memilih berobat ke
luar negeri. Karena mahalnya biaya untuk berobat justru rakyat kecil memilih jalur alternatif
bahkan yang berbau klenik sekalipun sebagai shortcut untuk sembuh. Dua mata uang yang sangat
berbeda antara kedua kondisi di atas.Memilih berobat ke luar negeri tidak bisa dianggap sebagai
sebuah tindakan mengkhianati bangsa. Karena kenyataannya rumah sakit-rumah sakit yang ada di
Indonesia tidak memiliki fasilitas yang cukup lengkap untuk memberikan kredit jaminan kesehatan
lebih baik pada pasiennya. Namun ada pihak-pihak tertentu yang melakukan perawatan ke luar
negeri karena ketidakpercayaannya terhadap kapasitas dokter-dokter dan rumah sakit yang ada di
negeri ini.
Perspektif seperti ini mengundang banyak pertanyaan. Sebenarnya melakukan perawatan
ke luar negeri berarti membunuh secara perlahan kinerja dokter dan rumah sakit lokal. Namun
seharusnya hal ini jadi batu loncatan bagi para dokter dan rumah sakit untuk dapat meningkatkan
kredibilitasnya sehingga kepercayaan pasien terhadap mereka dapat dijaga. Dengan demikian
generalisasi akan kemampuan dokter dan rumah sakit yang kurang memadai dapat dihilangkan.
Ketika kepercayaan masyarakat akan kapasitas dokter yang ada di Indonesia dapat dijawab dengan
baik oleh dokter itu sendiri maka akan terjalin kerjasama yang sangat baik antara kedua belah
pihak.
B. Saran
Dengan adanya makalah terkait alur rujukan pasien yang menggunakan Gakin ini,
diharapkan dapat

menjadi penambah wawasan bagi para pembaca. Harapannya pula mampu menjadi sumber
referensi dalam penanganan di fase klimakterium.

Anda mungkin juga menyukai