Asuhan Keperawatan Pada Pasien Urolithiasis
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Urolithiasis
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Urolithiasis
PADA PASIEN
UROLITHIASIS
KELOMPOK 13
PENYEBAB
Faktor instrinsik yaitu keturunan, usia, jenis kelamin.
Faktor ekstrinsik yaitu pengaruh yang berasal dari
lingkungan, pola hidup
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan laboratorium
2. . Usg ginjal
3. .foto BNO
4. IVP
5. Ct-Urography
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN UROLITHIASIS
1.PENGKAJIAN
1 Identitas
Nama : Tn. H Pendidikan : SMP
Jenis kelamin : Laki-laki Alamat : Jl. Petung Sewu No.2
Usia : 54 th Nomer RM : 202247
Status : Menikah Tgl MRS : 21 November 2022 jam 12.15
Pekerjaaan : Penjahit Tgl Pengkajian : 22 November 2022 jam 09.05
1.2 Anamnesis
a. Keluhan utama :
Pasien mengatakan nyeri saat kencing, skala nyeri 5 dan saat kencing tidak tuntas, disertai sakit pinggang.
b. Penyakit sekarang:
Pasien datang ke IGD RS. RKZ Malang dengan keluhan setiap kencing terasa nyeri, dan kencing sedikit seperti
tidak tuntas. Pasien juga mengatakan setiap kencing keluar seperti ada pasir. Kondisi ini sudah dirasakan 1
minggu yang lalu, namun pasien baru bersedia dibawa ke RS saat ini itupun karena sudah merasa nyeri.
c. Riwayat penyakit dahulu:
Pasien tidak pernah mengeluhkan kondisi seperti ini sebelumnya. Pasien mengatakan tidak pernah sakit dan
bahkan ke RS untuk berobat tidak pernah.
d.Riwayat penyakit keluarga:
Tidak ada anggota keluarga yang mempunyai penyakit seperti ini.
b.Keadaan SpesifikAbdomen:
Inspeksi : bentuk perut secara umum normal, warna kulit coklat rata, tidak tampak adanya rtraksi
penonjolan, atau ketidak simetrisan tidak tampak adanya asites.
Palpasi : teraba adanya massa dan respon nyeri saatdi
c. Pemeriksaan nyeri
Saat ini pasien menunjukkan skala nyeri 5 yaitu nyeri sedang
2.Pemeriksaan penunjang tgl : 21 November 2022 jam 13.25
a.Pemeriksaan Laboratorium:
Darah Lengkap :
Jumlah Lekosit : 7.26 10 ^3/uL
Hematokrit : 36.6 % 37.0-45.0
Glukosa Darah Sewaktu : 93 mg/dL <200
Faal Ginjal : Kreatinin : 0.74 mg/dL < 0.95
eGFR : 93 mL/mnt/1.73m^2 90-120
Ureum : 18.8 mg/dL 21-43
BUN : 8.8 mg/dL 10.0 -20.0
SE :
Natrium (Na) : 143 mmol/L 135-145
Kalium (K) : 4.25 mEq/L 3.50-5.50
Klorida (Cl) : 109 mEq/L 94-110
b.CT-Scan Abdomen
Contour Hepar normal, Batas Hepar tajam dan rata
Tidak tampak kelainan Pathologys pada Hepar
Contour V, Fellea normal, Tidak tampak batu
Dinding tidak menebal
Contour Lien dan Pancreas normal
Contour REN normal
Tidak tampak batu pada REN, Collecting system normal
Cortex REN normal
Tidak tampak dilatasi pada Ureter
Tampak batu pada Ureter dextra 1/3 distal Ukuran 4x3 mm—HU-442
Dan suspect batu 1/3 distal ureter sin =2x2 mm—HU=103
Contour V. Urinaria normal, tidak tampak batu
Dinding tidal menebal, Contour uterus normal
Tidak tampak Lymphnode pada para aortal
Kesan== Gambaran CT Scan ---Urolithiasis dextra
Suspect Urolithiasis sinistra
3.Terapi
a.Pasang Infus Rl 1500cc/ hr
b.Injeksi Santagesik 1gr (iv) selanjutnya rutin 3x 1gr => Golongan
OAINS (obat anti inflamasi Non Steroid)=> untuk mengatasi nyeri
c.Injeksi ranitin 150mg dosis 3x1 amp (iv) =>Golongan antagonis
H2 => menurunkan produksi asam lambung
A.Analisa Data
NO Data Masalah Kemungkinan Penyebab
1 DS: Pasien mengatakan nyeri saat kencing disertai
sakit pinggang
Pasien mengatakan kencing Sedikit-sedikit,
tidak tuntas dan seperti ada pasir.
DO: Kesadaran : Compos Mentis
TTV: Tensi 128/79, Hr 105x/mnt, rr 20x/mnt, Suhu 36,7 C
Skala Nyeri: 5
Saat dilakukan pemeriksaan Palpasi pada
pinggang terdapat distensi vesika, tidak
teraba adanya batu.
BB: 80 kg
Pasien dapat injeksi santagesic 3x1
Dx 2 DS: : Pasien mengatakan kencing Sedikit-sedikit,
tidak tuntas dan seperti ada pasir disertai nyeri
pinggang.
Pasien mengatakan minum sedikit, 4-5 gelas/
hari.
DO: Kesadaran : Composmentis
TTV: Tensi 128/79, Hr 105x/mnt, rr 20x/mnt, Suhu 36,7 C
Skala Nyeri: 5
Saat dilakukan pemeriksaan Palpasi pada
pinggang terdapat distensi vesika, tidak
teraba adanya batu.
BB: 76 kg
Hasil CT Scan ---Urolithiasis dextra
Suspect Urolithiasis sinistra
B.Diagnosis Keperawatan
Intervensi
1.Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,frekuensi,kualitas,intensitas nyeri.
2.Identifikasi skala nyeri, reaksi nyeri non verbal.
3.Identifikasi factor yang memperberat dan memperingan nyeri.
4.Berikan teknik non farmakologi untuk mengurangi nyeri.
5.Kontrol lingkungan yang mempeberat nyeri.
6.Fasilitasi istirahat dan tidur.
7.Ajarkan Teknik relaksasi
8.Kolaborasi pemberian analgesik
Diagnosa 2 Tujuan Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam eliminasi
urine membaik.
Kriteria hasil :
Berkemih tidak tuntas menurun
Distensi tidak tuntas menurun
Frekuensi BAK membaik
Intervensi
1.Identifikasi tanda dan gejala retensi atau incontinensia urine
2.Identifikasi factor yang menyebabkan retensi/inkontinensia urine
3.Monitor eliminasi urine ( frekuensi, volume, warna )
4.Ambil sampel urine tengah
5.Ajarkan tanda dan gejala infeksi saluran kemih
6.Anjurkan minum yang cukup
ANALISIS JURNAL MELALUI PICO
Judul Asuhan Keperawatan pada klien batu Studi Etnofarmakologi Tumbuhan Hubungan antara self efficacy
saluran kemih dengan masalah nyeri obat untuk mengobati gangguan batu dengan persepsi nyeri pada
akut. Studi di Ruang melati RSUD saluran kemih di Sumatra Indonesia
pasien yang dilakukan Tindakan
Bangil Pasuruan
ESWL batu saluran kemih di RS
OMNI Pulomas-Jakarta
I Dengan dilakukan teknik distraksi Tumbuhan obat yang paling Nyeri bersifat subyektif yang
menunjukkan penurunan skala nyeri sering digunakan untuk keluhan dirasakan seseorang, tidak ada
rata-rata adalah 4 bahkan hilang. batu saluran kemih yaitu kumis yang sama menghasilkan
Selain itu, terapi relaksasi dan musik kucing. Dari tumbuhan ini yang respon atau perasaan yang
merupakan satu dari banyaknya paling banyak digunakan dalam identik pada individu.
Tindakan keperawatan yang dapat ramuan untuk mengobati keluhan Persepsi nyeri meningkat
digunakan untuk menurunkan nyeri. gangguan buang air kecil, yang karena seseorang merasa
Dimana terapi kombinasi ini dapat berasal dari daunnya yaitu cemas sehingga intervensi
membantu melemaskan otot, sebanyak 36%, sedang pada yang bisa dilakukan adalah
pengalihan, memunculkan emosi batang 12%, untuk buah dan menumbuhkan rasa percaya
positif dan menenangkan sehingga rimpangnya memilki prosentasi diri dan keyakian diri (self
nyeri teralihkan. manfaat sebanyak masing- efficacy) karena hal ini
masing6%. mampu meningkatakn usaha
untuk mengatasi tantangan
atau kecemasan yang muncul.
C Jurnal 1 Pada literatur yang disajikan peneliti tidak menyebutkan berapa responden yang mendapat
tindakan keperawatan teknik distraksi dengan teknik relaksasi, berapa dan menggunakan teknik musik
atau kombinasi tidak disampaikan.
Pada Jurnal 2 Pada literatur juga tidak dijelaskan secara rinci oleh peneliti berapa daun yang harus
digunakan dalam setiap ramuan untuk mengurangi rasa nyeri pada pasien dengan keluhan nyeri pinggang
yang kemungkinan karena batu saluran kemih. Namun penelitian yang pernah dilakukan hanya mengenai
aktifitas diuretik dan uji keamanan yaitu sampai dengan dosis 2000mg/kgbb yang pernah dilakukan pada
tikus dan hasilnya tidak ada kematian.
Jurnal 3 dari hasil penelitian didapatkan Sebagian besar dari responden memiliki self efficacy yang tinggi
(60.3%). Hal ini menunjukkan bahwa responden memiliki rasa kepercayaan yang kuat sehingga responden
dapat mempersepsikan rasa nyeri saat akan dilakukan tindakan ESWL, sebagai nyeri ringan dan
menganggap sebagai hal yang tidak menggangu bagi responden, sedang responden yang menunjukkan
persepsi nyeri yang ringan terhadap tindakan ESWL yaitu rata-rata 1.69%
Jurnal 1 desain penelitian yang digunakan metode studi kasus dengan pengumpulan data dengan cara
wawancara, observasi, pemeriksaan fisik.Analisa data dengan cara mengumpulkan data, pengkajian data,
kesimpulan.
Jurnal 2 dengan studi deskriptif cross sectional dari riset tumbuhan obat dan jamu untuk membantu
mengurangi rasa nyeri pada pasien urolithiasis.
Jurnal 3 menggunakan metode deskripstif korelatif dengan menggunakan instrument skala nyeri sell
efficacy
Quesionnaire dan skala nyeri VAS
Pada jurnal 1 dan 3 menunjukkan dapat di implementasikan sebagai teknik non farmakologi pada pasien
dengan kasus Urolithiasis
O Teknik keperawatan untuk Berdasarkan studi ini menyatakan Hubungan/ pengaruh negative
dan kuat antara self efficacy
mengatasi nyeri adalah salah satunya bahwa kumis kucing sudah
dengan persepsi nyeri pada
dengan menggunakan Teknik digunakan dalam produk obat pasien yang akan dilakukan
distraksi. Berdasarkan hasil tradisional yang beredar dibeberapa tindakan ESWL batu saluran
kemih di RS OMNI Pulomas
penelitian setelah dilakukan negara dan diperlukan Jakarta dengan kata lain : Ketika
Tindakan keperawatan distraksi pengembangan kearah fitokimia pasien dengan self efficacy yang
tinggi akan menunjukkan
selama 3 hari masalah nyeri akut
persepsi nyeri yang rendah dan
teratasi, dimana hasil menunjukkan sebaliknya pasien dengan self
penurunan skala nyeri rata-rata efficacy yang rendah akan
menunjukkan perilaku nyeri
adalah 4 bahkan hilang yang tinggi.