Makalah Sistem Pencernaan
Makalah Sistem Pencernaan
Makalah Sistem Pencernaan
OLEH:
LENIHATI HULU
PUSPITA MENDROFA
SOINDAH HIA
TAHUN 2022
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan perkenanan-
Nyasehingga kami dapat menulis dan menyusun makalah ini dengan judul “SISTEM
PENCERNAAN PADA MANUSIA” maka makalah ini berisikan penjelasan
mengenaisystem pencernaan pada manusia yang meliputi: pengertian system pencernaan
padamanusia, ciri-ciri system pencernaan pada manusia, alat/organ-organ pencernaan
manusia,mekanisme proses pencernaan pada manusia dan gangguan pada pencernaan pada
manusia.Makalah ini kami susun secara praktis dan sederhana agar lebih mudah untuk
dipahamipara pembaca dengan adanya makalah ini, nantinya kita dapat lebih
memahami tentangbagaimana system pencernaan pada manusia.Kami juga menyadari bahwa
dalam penulisan makalah ini mungkin terdapat kesalahanbahkan tidak ada kesempurnaan, oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun darisemua pihak sangat kami butuhkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
(i)
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
A.Latarbelakang......................................................................................1
B.Rumusan Masalah.........................................................................1
C.Tujuan.................................................................................................................1
BABII PEMBAHASAN.......................................................................................................2
A.Pengertian........................................................................................................2
B.Proses Pencernaan......................................................................................................2
C.Anatomi Fisiologi Sistem Pencernaan.......................................................................3
D.Gangguan Pada Sistem Pencernaan........................................................................12
BABIII PENUTUP......................................................................................................................13
Kesimpulan.........................................................................................................13
Saran....................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................14
(ii)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbagai perubahan sifat makanan terjadi karena sintesis berbagai enzim yang terkandung dalam
berbagai cairan pencernaan. Setiap enzim mempunyai tugas khusus dan bekerja atas satu jenis
makanan dan tidak mempunyai pengaruh terhadap jenis makanan lainnya. Agar makan itu berguna
bagi tubuh, maka makanan itu harus di distribusi oleh darah sampai pada sel-sel di seluruh tubuh
Sistem pencernaan terdiri atas suatu saluran panjang yaitu saluran cerna yang dimulai dari mulut
sampai anus, dan kelenjar-kelenjar yang berhubungan yang letaknya di luar saluran.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Sistem pencernaan (digestive system) merupakan sistem organ dalam hewan multisel yang
menerima makanan, mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses
tersebut melalui dubur. Sistem pencernaan antara satu hewan dengan yang lainnya bisa sangat jauh
berbeda. Pada dasarnya sistem pencernaan makanan dalam tubuh manusia terjadi di sepanjang
saluran pencernaan dan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu proses penghancuran makanan yang terjadi
dalam mulut hingga lambung.Selanjutnya adalah proses penyerapan sari - sari makanan yang terjadi
di dalam usus. Kemudian proses pengeluaran sisa - sisa makanan melalui anus.
B. Proses Pencernaan
Proses pencernaan makanan berlangsung di dalam saluran pencernaan makanan. Proses tersebut di
mulai dari rongga mulut. Di dalam rongga mulut makanan dipotong-potong oleh gigi seri dan
dikunyah oleh gigi geraham , sehingga makanan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Walaupun
zat makanan telah dilumatkan atau dihancurkan dalam rongga mulut tetapi belum dapat diserap
oleh dinding usus halus. Karena itu, makanan harus diubah menjadi sari makanan yang mudah
larut. Dalam prose ini dibutuhkan beberapa enzim pencernaan yang dikeluarkan oleh kelenjar
pencernaan.
Waktu pencernaan, makanan tersebut diproses menjadi sari makanan yang diserap oleh jonjot usus
dan sisa makanan dikeluarkan melalui poros usus. Sari makanan hanya dapat diserap dan diangkut
oleh darah dan getah bening bila larut di dalamnya, kemudian makanan tersebut didistribusikan ke
bagian tubuh yang membutuhkannya.
Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan dapat dibedakan menjadi dua macam seperti berikut.
1. Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta peremasan yang terjadi
di lambung.
2. Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim pencernaan
(2)
6. Defekasi: pengeluaran sisa makanan yang sudah tidak berguna untuk tubuh melalui anus.
Alat-alat pencernaan terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan
terdiri atas mulut, pharynk, esophagus, lambung, usus halus, usus besar, dan berakhir pada anus.
Sedangkan kelenjar pencernaan terdiri atas kelenjar ludah, kelenjar lambung, kelenjar usus, hati,
dan pankreas.
1. Rongga Mulut
Di dalam mulut terdapat alat-alat yang membantu dalam proses pencernaan, yaitu: gigi, lidah, dan
kelenjar ludah (air liur). Dan di dalam ronggga mulut, makanan menggalami pencerrnaan secara
mekanik dan kimiawi.
(3)
a. Gigi
Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan sehingga makanan menjadi halus. Gigi dapat di bedakan
atas empat macam yaitu, Gigi seri, gigi taring, gigi geraham depan dan gigi geraham belakang.
Secara umum, gigi manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu: Mahkota gigi (korona), leher gigi
(kolum), dan akar gigi (radiks). Setiap gigi memiliki bentuk mahkota gigi yang berbeda-beda. Gigi
seri berbentuk seperti pahat runcing, dan gigi geraham berbentuk agak silindris dengan permukaan
lebar dan datar berlekuk-lekuk dan gigi taring yang berbentuk seperti pahat runcing berfungsi untuk
merobek makanan. Sedangkan gigi geraham dengan permukaan yang lebar dan datar berlekuk-
lekuk, berfungsi untuk mengunyah.
Pada bayi, gigi sudah mulai tumbuh pada usia 6 bulan. Gigi pertama yang tumbuh disebut gigi susu.
Gigi anak-anak pada usia 6 tahun jumlahnya 20 yang terdiri dari 8 gigi seri, 4 gigi taring, dan 8 gigi
geraham.
Gbr.anatomi gigi
b. Lidah
Lidah berfungsi untuk mengaduk makanan di dalam rongga mulut dan membantu mendorong
makanan ( proses penelanan ). Selain itu lidah juga berfungsi sebagai alat pengecap yang dapat
(4)
c. Kelenjar Ludah
pembentukan saliva (air liur) adalah: adanya makanan dalam mulut, dan melihat, mencium dan
memikirkan makanan. Fungsi saliva (ludah) adalah untuk membantu pembentukan bolus makanan
dan berperan sebagai pelumas untuk mempermudah menelan.
Didalam ludah terdapat enzim ptialin ( amilase ). Enzim ptialin berfungsi mengubah makanan
dalam mulut yang mengandung zat karbohidrat ( amilum ) menjadi gula sederhana ( maltosa ).
Maltosa mudah di cerna oleh organ pencernaan selanjutnya. Enzim ptialin bekeja dengan baik pada
PH antara 6, 8-7 dan suhu 37oC.
2. Tekak (pharynk)
Pharynk merupakan pertemuan saluran pernafasan antara rongga hidung dengan tenggorokan dan
saluran pencernaan antara rongga mulut dan kerongkongan. Lubang yang menuju tenggorokan
disebut glotis dan ditutup oleh klep yang disebut epiglotis pada waktu proses menelan.
Gbr.anatomi tekak(pharink)
(5)
3. Kerongkongan (esophagus)
Kerongkongan ( esofagus ) merupakan saluran penghubung antara rongga mulut dengan lambung,
kerongkongan berfungsi sebagai jalan makanan yang telah di kunyah menuju lambung, jadi, pada
kerongkongan tidak terjadi proses pencernaan.
Otot kerongkongan dapat berkontraksi secara bergelombang sehingga dapat mendorong makanan
masuk ke dalam lambung, gerak kerongkongan ini di sebut gerak peristalis. Gerak peristalis
merupakan gerak kembang kempis kerongkongan untuk mendorong makanan ke dalam lambung.
4. Lambung
Lambung ( fentrikulus ) merupakan kantung besar yang terletak disebelah kiri rongga perut.
Lambung sering pula disebut perut besar atau kantung nasi.
Lambung terdiri dari 3 bagian yaitu bagian atas ( kardiak ), bagian tengah yang membulat
( fundus ), dan bagian bawah ( pilorus ). Kardiak berdekatan dengan hati dan berhubungan dengan
kerongkongan. Pilorus berhubungan langsung dengan usus dua belas jari. Di bagian ujung kardiak
dan pilorus terdapat klep ( sfigter ) yang mengatur masuk dan keluarnya makanan ke dalam dari
lambung.
Dinding lambung terdiri dari otot yang tersusun melingkar, memanjang, dan menyerong. Otot-otot
tersebut menyebabkan lambung berkontraksi. Akibatnya kontraksi otot lambung, makanan teraduk
dengan baik sehingga akan bercampur merata dengan getah lambung. Hal ini menyebabkan
makanan didalam lambung berbentuk seperti bubur.
Dinding lambung mengandung sel-sel kelenjar yang berfungsi sebagai kelenjar pencernaan yang
menghasilkan getah lambung. Getah lambung mengandung air lendir ( musin ), asam lambung,
enzim renim, dan enzim pepsinogen. Getah lambung bersifat asam karena banyak mengandung
asam lambung.
(6)
Asam lambung berfungsi membunuh kuman penyakit atau bakteri yang masuk bersama makanan
dan juga berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin-pepsin yang berfungsi
memecah protein menjadi pepton dan proteosa-enzim renin berfungsi menggumpalkan protein susu
(kasein) yang terdapat dalam susu. Adanya enzim renin dan enzim pepsin menunjukkan bahwa
didalam lambung terjadi proses pencernaan kimiawi-selain menghasilkan enzim pencernaaan,
dinding lambung juga menghasilkan hormon gastrin. Hormon gastrin berfungsi untuk
mengeluarkan (sekresi) getah lambung.
Gbr.anatomi lambung
5. Hati
Fungsi hati yang pertama yaitu sebagai pemproduksi cairan empedu untuk menetralkan racun-racun
yang masuk ke dalam tubuh. Hati juga memegang peranan penting pada metabolisme tiga bahan
makanan yang dikirimkan oleh vena porta setelah diabsorbsi oleh tubuh dari usus, bahan makanan
tersebut adalah karbohidrat, protein, dan lemak.
6. Usus Halus
Usus halus merupakan saluran berkelok-kelok yang panjangnya sekitar 6–8 meter, lebar 25 mm
dengan banyaklipatan yang disebut vili atau jonjot-jonjot usus. Vili ini
(7)
berfungsi memperluas permukaan usus halus yang berpengaruh terhadap proses penyerapan
makanan.
Usus halus terbagi menjadi tiga bagian seperti berikut:
Duodenum adalah bagian pertama usus halus, bagian usus ini merupakan tempat bermuaranya
saluran getah pankreas dan getah empedu. Saluran empedu dan saluran pankreas masuk ke dalam
usus dua belas jari pada suatu lobang yang disebut ampula hepatopankreatika atau ampula pateri.
Saluran empedu menghasilkan getah empedu (bilus) yang dihasilkan oleh hati. Getah empedu
berfungsi untuk mengemulsikan lemak. Pankreas yang terdapat di bawah lambung menghasilkan
getah pankreas, getah pankreas menghasilkan enzim pencernaan seperti amilase, tritsin, dan lipase
Pada bagian inilah pencernaan diselesaikan, pada usus ini juga terjadi pencernaan secara kimiawi.
Kelenjar-kelenjar ususnya menghasilkan enzim pencernaan, seperti yang dihasilkan pankreas.
Pada bagian ini, sari-sari makanan hasil proses pencernaan diserap, makanan akan diserap oleh
jonjot usus. Asam amino dan glukosa, vitamin, garam mineral, akan diangkut oleh kapiler darah,
sedangkan asam lemak dan gliserol akan diangkut oleh pembuluh kil (pembuluh getah bening).
Pembuluh getah bening usus menuju ke pembuluh balik besar bawah selangka.
permukaan sel epitel sehingga pencernaan makanan berlangsung pada permukaan atau di dalam sel-
sel epitel. Sekresi getah usus halus dikontrol oleh reflek otonom,
(8)
Fungsi usus halus adalah mencerna, dan menyerap “khime” dari lambung. Isinya yang cair
digerakkan oleh serangkaian gerakan peristaltik yang cepat. Di samping gerakan peristaltik ada juga
gerakan lain yaitu gerakan sexmental, gerakan yang memisahkan beberapa segmen usus satu dari
yang lain. Dua cairan pencerna masuk ke usus duabelas jari (duodenum) melalui saluran-saluran,
empedu dan getah pangkreas (dari pangkreas). Empedu digunakan untuk pencernaan lemak yang
dipecahkan dalam bagian-bagian kecil, dengan demikian membantu kerja lipase. Empedu ini
sifatnya alkalis dan membuat makanan yang keluar dari lambung yang asam menjadi netral. Garam
empedu mengurangi ketegangan permukaan isi usus dan membantu membentuk emulsi dari lemak
yang dimakan.
Pencernaan makanan yang terjadi di usus halus lebih banyak bersifat kimiawi. Berbagai macam
enzim diperlukan untuk membantu proses pencernaan kimiawi ini. Hati, pankreas, dan kelenjar-
kelenjar yang terdapat di dalam dinding usus halus mampu menghasilkan getah pencernaan. Getah
ini bercampur dengan kimus di dalam usus halus. Getah pencernaan yang berperan di usus halus ini
berupa cairan empedu, getah pankreas, dan getah usus.
a. Cairan Empedu
Cairan empedu berwarna kuning kehijauan, 86% berupa air, dan tidak mengandung enzim. Akan
tetapi, mengandung mucin dan garam empedu yang berperan dalam pencernaan makanan. Cairan
empedu tersusun atas bahan-bahan berikut:
2) Mucin, berguna untuk membasahi dan melicinkan duodenum agar tidak terjadi iritasi pada
dinding usus.
3) Garam empedu, mengandung natrium karbonat yang mengakibatkan empedu bersifat alkali.
Garam empedu juga berfungsi menurunkan tegangan permukaan lemak dan air (mengemulsikan
lemak). keadaan darurat, pembentukan fibrinogen dan heparin untuk disalurkan ke peredaran darah
serta pengaturan suhu tubuh.
Empedu mengalir dari hati melalui saluran empedu dan masuk ke usus halus. Dalam proses
pencernaan ini, empedu berperan dalam proses pencernaan lemak, yaitu sebelum lemak dicernakan,
lemak harus bereaksi dengan empedu terlebih dahulu. Selain itu, cairan empedu berfungsi
menetralkan asam klorida dalam kimus, menghentikan aktivitas pepsin pada protein, dan
merangsang gerak peristaltik usus.
(9)
b. Getah Pankreas
Getah pankreas dihasilkan di dalam organ pankreas. Pankreas ini berperan sebagai kelenjar
eksokrin yang menghasilkan getah pankreas ke dalam saluran pencernaan dan sebagai kelenjar
endokrin yang menghasilkan hormone insulin. Hormon ini dikeluarkan oleh sel-sel berbentuk
pulau- pulau yang disebut pulau-pulau langerhans. Insulin ini berfungsi menjaga gula darah agar
tetap normal dan mencegah diabetes melitus.
Getah pankreas ini dari pankreas mengalir melalui saluran pankreas masuk ke usus halus. Dalam
pancreas terdapat tiga macam enzim, yaitu lipase yang membantu dalam pemecahan lemak, tripsin
membantu dalam pemecahan protein, dan amylase membantu dalam pemecahan pati.
c. Getah Usus
Pada dinding usus halus banyak terdapat kelenjar yang mampu menghasilkan getah usus. Getah
usus mengandung enzim-enzim seperti berikut.
1. Sukrase, berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan sukrosa menjadi glukosa dan
fruktosa.
2. Maltase, berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan maltosa menjadi dua molekul
glukosa.
3. Laktase, berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan laktosa menjadi glukosa dan
galaktosa.
4. Enzim peptidase, berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan peptida menjadi asam
amino.
Proses penyerapan di usus halus ini dilakukan oleh villi (jonjot-jonjot usus). Di dalam villi ini
terdapat pembuluh darah, pembuluh kil (limfa), dan sel goblet. Di sini asam amino dan glukosa
diserap dan diangkut oleh darah menuju hati melalui sistem vena porta hepatikus, sedangkan asam
lemak bereaksi terlebih dahulu dengan garam empedu membentuk emulsi lemak. Emulsi lemak
bersama gliserol diserap ke dalam villi. Selanjutnya di dalam villi, asam lemak dilepaskan,
kemudian asam lemak mengikat gliserin dan membentuk lemak kembali. Lemak yang terbentuk
masuk ke tengah villi, yaitu ke dalam pembuluh kil (limfa).
Melalui pembuluh kil, emulsi lemak menuju vena sedangkan garam empedu masuk ke dalam darah
menuju hati dan dibentuk lagi menjadi empedu. Bahan-bahan yang tidak dapat diserap di usus halus
akan didorong menuju usus besar (kolon).
(10)
7. Usus Besar
Usus besar atau kolon memiliki panjang ± 1 meter dan terdiri atas kolon ascendens, kolon
transversum, dan kolon descendens. Di antara intestinum tenue (usus halus) dan intestinum crassum
(usus besar) terdapat sekum (usus buntu). Pada ujung sekum terdapat tonjolan kecil yang disebut
appendiks (umbai cacing) yang berisi massa sel darah putih yang berperan dalam imunitas.
Makanan yang tidak dicerna diusus halus, misalnya selulosa bersama dengan lendir akan menuju
keusus, besar menjadi fases. Dalam usus besar juga terdapat bakteri escherichia coli. Bakteri ini
membantu dalam proses pembusukan sisa makanan. Bakteri e.coli juga menghasilkan vitamin K.
Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan darah.
Usus besar terdiri dari bagian yang naik, yaitu mulai dari usus buntu (apendiks), bagian mendatar,
bagian menurun, dan berakhir pada anus. Didalam usus besar fases di dorong secara teratur dan
lambat oleh gerakan pristalsis menuju ke rektum (poros usus). Gerakan pristalsis dikendalikan oleh
otot polos (otot tak sadar). Pada saat buang air besar otot sfingeres dianus di pengaruhi oleh otot
lurik (otot sadar) jadi, proses defekasi (buang air besar) dilakukan dengan adanya konstrasi otot
dinding perut yang di ikuti dengan mengendurnya otot sfingeter anus dan konstraksi kolon serta
rektum, akibatnya feses dapat terdorong keluar anus.
(11)
Adapun gangguan yang ditimbulkan oleh system pencernaan adalah sebagai berikut: 1. Diare :
feces encer karena adanya gangguan absorbsi air
2. Sembelit (konstipasi) feces menjadi lebih padat dan sukar keluar sehingga nmenimbulkan rasa
sakit pada perut .
3. Peritonitis : rasa sakit pada saluran pencernaan kaerena terjadi peradangan selaput perut
(peritonium).
6. Ulkus : lukanya dinding lambung akibat produksi HCL yang berlebih sehingga bila kena
(12)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem pencernaan (digestive system) merupakan sistem organ dalam hewan multisel yang
menerima makanan, mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses
tersebut melalui dubur. Proses pencernaan makanan berlangsung di dalam saluran pencernaan
makanan. Proses tersebut di mulai dari rongga mulut. Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan
dapat dibedakan menjadi dua macam seperti berikut: Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi
dengan dibantu lidah serta peremasan yang terjadi di lambung. Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan
pemecahan makanan oleh enzim-enzim pencernaan dengan mengubah makanan yang ber-molekul
besar menjadi molekul yang berukuran kecil.
Alat-alat pencernaan terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan
terdiri atas mulut, pharynk, esophagus, lambung, usus halus, usus besar, dan berakhir pada anus.
Sedangkan kelenjar pencernaan terdiri atas kelenjar ludah, kelenjar lambung, kelenjar usus, hati,
dan pankreas. Adapun gangguan-gangguan yang disebabkan oleh system pencernaan adalah: diare,
sembelit, peritonitis, apendisitas, kolik, dan ulkus.
B. Saran
Semoga makalah ini bermamfaat dan menambah pengetahuan pembaca. Sehubungan dengan
masalah yang terkait diatas,penulias juga mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
(13)
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, sunita. Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2001 Simbolon,
Hubu. Biologi, Jakarta : Erlangga, 1992