Kajian Pustaka Perencanaan Galangan Kapal Dan Pendukungnya
Kajian Pustaka Perencanaan Galangan Kapal Dan Pendukungnya
Kajian Pustaka Perencanaan Galangan Kapal Dan Pendukungnya
LAPORAN 01
WBS 3.0
Inovasi Teknologi (Klasterisasi) Indutsri Galangan
Kegiatan 002
Inovasi Teknologi Industri Perkapalan
Program 5866
Pengkajian dan Penerapan Teknologi Rekayasa Industri Maritim
1. Galangan Kapal
Galangan kapal (shipyard) adalah sebuah tempat yang dirancang untuk melakukan proses
pembangunan kapal (shipbuilding), reparasi kapal (ship repair), dan pemeliharaan kapal (ship
maintenance). Produksi kapal dilakukan sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan oleh
pembeli kapal atau pemilik kapal (ship owner). Gambar 1 merupakan salah satu contoh
galangan kapal beserta fasilitasnya.
2
• Slipway
Slipway merupakan salah satu bentuk sarana pokok untuk reparasi kapal yang paling
sederhana untuk menaikkan dan menurunkan kapal yang akan direparasi. Konstruksi
slipway terdiri dari rel yang dipasang pada landasan beton seperti pada building berth
dan kereta (cradle) di atasnya. Cradle dapat di naik-turunkan di atas rel dengan bantuan
kabel baja (slink) yang ditarik mesin derek (winch). Slipway terdiri dari dua macam,
yaitu slipway memanjang dan melintang. Keuntungan menggunakan slipway sebagai
sarana pengedokan dari segi ekonomis adalah relatif lebih murah, sehingga dalam
pemilihan sarana pengedokan umumnya dianalisa apakah slipway layak dibangun di
galangan kapal tersebut. Kemudian dari segi teknis dilakukan analisa terhadap daerah
untuk menaikkan dan meluncurkan kapal, karena slipway membutuhkan daerah
perairan yang terbuka dan membutuhkan area tanah yang panjang untuk jenis end
launching dan area tanah yang luas untuk jenis side launching. Gambar 3 dan Gambar
4 merupakan contoh sarana pokok slipway jenis end launching dan side launching.
3
Gambar 4. Slipway Jenis Side Launching
Sumber: Wikimedia Commons, 2013
• Graving Dock
4
Graving dock adalah tempat untuk membangun atau mereparasi kapal dimana
bentuknya seperti kolam dengan konstruksi beton yang terletak di tepi pantai atau laut.
Antara konstruksi kolam dan laut dipasang sekat atau pintu yang kedap air. Cara kerja
untuk pembangunan kapal baru, pintu ditutup kemudian air di dock dikosongkan dengan
cara memompa air keluar. Sedangkan untuk reparasi, kapal dimasukkan, kemudian
pintu ditutup, lalu air dipompa keluar dan di bawah kapal diberikan penumpu-penumpu
yang akan menopang kapal. Gambar 5 merupakan contoh sarana pokok graving dock.
• Floating Dock
Merupakan jenis dock yang portable sehingga dapat dengan mudah dipindahkan.
Floating dock dibuat dari baja sehingga biaya perawatannya cukup mahal. Proses
pengedokan dengan cara menenggelamkan dan mengapungkan dock pada sarat air
tertentu dibantu dengan pompa-pompa pengisi air. Hal terpenting pada saat pengedokan
adalah urutan pengisian air ke dalam kompartemen atau pontoon agar tidak terjadi
defleksi yang terlalu berlebihan pada konstruksi floating dock tersebut. Keuntungan
penggunaan floating dock adalah biaya pembuatan untuk kapasitas yang sama lebih
murah daripada graving dock, dapat dipindahkan ke tempat lain, dapat mengangkat
kapal yang lebih panjang dari dock-nya sendiri serta dapat melakukan self docking
apabila mengalami kerusakan. Sedangkan kerugiannya adalah biaya perawatan yang
mahal, hanya menguntungkan pekerjaan reparasi, umur pemakaian relatif pendek
5
dibandingkan dengan jenis yang lain karena pengaruh korosi, memerlukan perairan
yang tenang untuk menjaga stabilitas kapal di atas dock serta memerlukan perairan yang
dalam. Gambar 6 merupakan contoh sarana pokok floating dock.
melainkan menerus. Sehingga tidak dapat melakukan self docking bila bottom
(pontoon) mengalami kerusakan.
- Pontoon Dock
Dock yang dapat melakukan pengedokan sendiri (self docking). Pontoon dock
dibagi-bagi dalam bagian/seksi, sehingga setiap seksi dapat dilepas dan diangkat
secara bergantian ke atas seksi lainnya untuk melakukan pengecatan, pemeliharaan,
dan perbaikan.
6
yaitu memanjang dan melintang. Untuk peluncuran memanjang dibutuhkan lahan
yang cukup panjang, sedangkan untuk peluncuran melintang dibutuhkan lahan yang
cukup luas unuk menampung kapal secara melintang.
- Graving Dock
Dibutuhkan lahan yang cukup luas.
- Floating Dock
Dibutuhkan kondisi perairan yang cukup dalam.
• Pertimbangan Ekonomis
Ada enam hal yang menjadi pertimbangan ekonomis dalam pemilihan sarana pokok
galangan kapal, yaitu (Cornick, 1968):
- Kapasitas
Untuk graving dock tidak ada pembatasan kapasitas maksimum. Graving dock
cenderung diharapkan dapat menampung kapal dengan kapasitas sebesar mungkin,
tetapi untuk slipway umumnya tidak lebih dari berat 5.000 ton dan panjang kapal
350 ft (100 meter), karena panjang slipway yang berlebihan baik di atas maupun di
bawah permukaan air ditambah tempat untuk cradle membutuhkan tempat dan
perairan yang luas dan dalam membuat kapal susah untuk ditarik dan semakin berat
kapal yang naik slipway, maka keuntungan yang didapat juga tidak maksimal.
7
Tenaga pompa yang dibutuhkan pada graving dock dengan kapasitas yang sama
empat kali lebih besar dari floating dock.
- Durability (Ketahanan)
Untuk floating dock umumnya tahan sampai umur 30 tahun karena dock tersebut
mengalami korosi, sedangkan graving dock tidak ada batasan waktu yang pasti.
- Kemampuan Beradaptasi
Ketentuan yang diperhatikan dalam memilih antara graving dock dan floating dock
adalah sebagai berikut:
a. Lahan yang mahal dan terbatas, sehingga pemilihan lebih cenderung ke floating
dock.
b. Floating dock membutuhkan perairan yang lebih dalam.
c. Floating dock dapat dipindahkan.
d. Graving dock lebih terjamin keselamatannya.
e. Pompa lebih banyak terdapat pada graving dock.
f. Untuk pembangunan dibutuhkan material yang lebih mahal pada floating dock
dibandingkan pada graving dock.
g. Lama pengerjaan lebih lama pengerjaan graving dock daripada floating dock.
h. Biaya perawatan lebih banyak untuk floating dock.
8
Analisa Teknis Analisa Ekonomis
Bengkel Listrik Bengkel Las Bengkel Cat Bengkel Pipa Gudang, dll
10
cermat, mengingat nilai ekonomis dari produk tersebut sangat tinggi dengan suku bunga yang
berlaku, maka setiap keterlambatan akan membawa konsekuensi yang besar. Oleh karena itu,
jalannya proses pembangunan mulai dari material supply hingga mencapai proses erection
harus berjalan dengan lancar. Sehingga suatu tata letak galangan kapal menjadi salah satu hal
yang penting dalam menunjang kelancaran proses produksi. Ketepatan dalam penyusunan tata
letak galangan kapal akan membantu kelancaran alur produksi dari proses pembangunan.
Dalam menyusun tata letak galangan kapal, perlu memperhatikan prinsip-prinsip dasar
sebagai berikut (Soegiono, 2004):
• Menjaga agar lintasan/urutan dari setiap material atau produk tidak terpotong
• Menjaga jumlah gerakan/perpindahan material sampai produk pada batas minimum
• Memberikan kesempatan yang cukup luas bagi fleksibilitas dan pengembangan di masa
yang akan datang
• Memberikan suatu lingkungan kerja yang cukup pada setiap area produksi khususnya
ditinjau dari segi keselamatan, kenyamanan, dan efisiensi
Cara pengaturan tata letak galangan kapal menggunakan kombinasi process layout dan
product layout. Process layout merupakan tata letak di mana semua mesin-mesin sejenis dan
peralatan sejenis diletakan pada area yang sama. Sedangkan product layout adalah tata letak di
mana semua mesin produksi disusun berurutan sesuai dengan aliran material. Gambar 8
merupakan contoh tata letak dari galangan kapal bangunan baru dan reparasi.
11
Gambar 8. Contoh Tata Letak (Layout) Galangan Kapal
Sumber: Besiktas Shipyard, 2017
12
diperhitungkan luasnya tersebut adalah gudang pelat dan profil, bengkel persiapan dan
perawatan material, bengkel fabrikasi, bengkel sub-assembly atau assembly, building
berth atau building dock, dan bengkel outfitting lainnya.
• Penentuan Lokasi Fasilitas Utama
Peletakan lokasi fasilitas utama galangan kapal adalah acuan dari perencanaan lokasi
fasilitas penunjang lainnya. Dengan memperhatikan plotting yang telah dilaksanakan
pada area lahan tersebut, maka fasilitas utama galangan kapal diletakkan pada proporsi
urutan produksi yang ditetapkan.
• Penentuan Lokasi Fasilitas Penunjang
Peletakkan fasilitas penunjang merupakan suatu pekerjaan perancangan, sehingga dapat
terjadi beberapa kali perubahan (trial and error) dengan memperhatikan faktor
keselamatan kerja, efisiensi, dan pemanfaatan lahan secara optimal.
13
digunakan akan sangat boros. Pada Gambar 9 dan Gambar 10 menunjukkan alur
proses pengerjaan pada galangan kapal.
Dock
Assembly Yard
Dock
14
• Layout Type Z
Layout jenis ini merupakan jenis yang kompak. Keuntungan dari layout Z masih
memungkinkan bila bengkel-bengkel di dalamnya mengalami pengembangan atau
perluasan di kemudian hari. Pada Gambar 13 menunjukkan alur proses pengerjaan
pada galangan kapal.
Steel - Dockyard
15
fasilitas umum yang sangat riskan apabila ada persinggungan dengan rencana galangan
kapal yang akan dibuat, seperti tempat peribadatan, sekolah, gedung, jalan utama, dan
lain-lain. Sebisa mungkin tempat pembangunan galangan kapal tidak mengorbankan
fasilitas umum yang ada, sehingga tidak merugikan orang lain, terutama warga
setempat. Apabila di suatu ketika terdapat persinggungan dengan fasilitas umum yang
dekat dengan lokasi pembangunan galangan kapal, maka perusahaan galangan kapal
harus mengeluarkan biaya yang lebih untuk kompensasi. Persinggungan yang seringkali
terjadi terkait masalah pemotongan jalan, gedung, dan lain-lain.
• Keamanan lokasi secara teknis dan lingkungan
Keamanan suatu lokasi juga sangat diperhitungkan di dalam pemilihan lokasi
pembangunan galangan kapal. Keamanan dari segi sumbernya dibagi menjadi dua, yaitu
faktor keamanan lingkungan dan faktor keamanan teknis. Faktor keamanan lingkungan
merupakan keamanan yang berhubungan dengan ancaman dari luar, misalnya
perampokan, penjarahan, dan lain-lain. Sedangkan keamanan teknis berasal dari
internal perusahaan yang tidak mengganggu fasilitas utama dari galangan kapal itu
sendiri.
• Akses logistik ke lokasi
Mudahnya akses logistik ke lokasi akan sangat diperlukan untuk pengiriman material
untuk proyek dari galangan kapal. Kedekatan antara lokasi galangan kapal dengan jalan
utama akan sangat menguntungkan pihak galangan kapal, baik secara ekonomis maupun
secara teknis.
• Kedekatan dengan industri penunjang
Industri penunjang galangan kapal, misalnya industri material baja juga merupakan
kriteria penting dalam pemilihan lokasi galangan kapal. Kedekatan galangan kapal
dengan industri penunjang akan mempercepat pembelian material pembangunan kapal
dan dapat menghemat biaya transportasi dari pengangkutan material.
• Sumber daya manusia
Kriteria yang tidak kalah penting adalah kriteria sumber daya manusia di sekitar lokasi
galangan kapal. Sumber daya manusia yang dimaksud adalah sumber daya manusia
yang nantinya dapat menjadi pekerja di galangan kapal. Sumber daya manusia yang
sangat dibutuhkan dalam proyek antara lain lulusan Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK), khususnya di bidang perkapalan.
16
9. Organisasi
Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan dengan sadar, dengan
sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar relatif terus menerus
untuk mencapai suatu tujuan bersama (Robbins, 1998). Organisasi dalam suatu galangan kapal
umumnya terbagi dalam beberapa departemen meliputi administrasi, produksi, teknis,
pengadaan material, quality assurance, dan manajemen proyek (Storch et al, 1995).
Di dalam organisasi terdapat sebuah struktur yang berfungsi sebagai suatu susunan dan
hubungan antar tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam
menjalankan kegiatan operasional. Struktur organisasi merupakan hal yang sangat penting
dalam suatu organisasi atau perusahaan, baik organisasi tersebut berskala kecil maupun besar
tetap memerlukan struktur organisasi yang jelas untuk mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan bersama. Berikut ini merupakan jenis-jenis struktur organisasi (Daft, 2016):
• Fungsional
Orang-orang dikelompokkan ke dalam departemen-departemen menurut kesamaan
keterampilan dan aktivitas-aktivitas kerja. Gambar 14 merupakan bagan dari struktur
organisasi fungsional.
Director
Human
Manufacturing Accounting
Resources
• Divisional
Departemen dikelompokkan ke dalam divisi mandiri terpisah berdasarkan pada
kesamaan produk, program, atau daerah geografis. Perbedaan keterampilan merupakan
dasar departementalisasi, dan bukannya kesamaan keterampilan. Gambar 15
merupakan bagan dari struktur organisasi divisional.
Director
Product Product
Division 1 Division 2
Human Human
Manufacturing Accounting Manufacturing Accounting
Resources Resources
18
• Matriks
Rantai komando divisional dan fungsional diimplementasikan secara simultan dan
membebani satu sama lainnya dalam departemen yang sama. Terdapat dua rantai
komando, dan beberapa karyawan memberikan laporan pada dua bos. Gambar 16
merupakan bagan dari struktur organisasi matriks.
Manufacturing Accounting
Resources
• Tim
19
Organisasi membentuk serangkaian tim untuk menyelesaikan tugas-tugas khusus dan
untuk mengkoordinasikan departemen-departemen utama. Gambar 17 merupakan
bagan dari struktur organisasi tim.
20
Gambar 18. Struktur Organisasi Jaringan
- Keunggulan Jaringan
a. Daya saing global
b. Fleksibilitas tenaga kerja atau tantangan
c. Mengurangi biaya administratif
- Kelemahan Jaringan
a. Tidak ada pengendalian langsung
b. Dapat kehilangan bagian organisasi
c. Lemahnya loyalitas karyawan
10. Investasi
Investasi adalah penanaman modal yang dilakukan oleh investor, baik investor asing
maupun domestik dalam berbagai bidang usaha yang terbuka untuk investasi, yang bertujuan
untuk memperoleh keuntungan (Salim dan Sutrisno, 2008). Tujuan utama investasi adalah
memperoleh berbagai manfaat yang cukup layak di masa mendatang. Manfaat tersebut dapat
berupa imbalan keuangan, misalnya laba, manfaat non-keuangan atau kombinasi dari keduanya.
Studi kelayakan juga berperan penting dalam proses pengambilan keputusan investasi.
Kesimpulan dan saran yang disajikan pada akhir studi merupakan dasar pertimbangan teknis
dan ekonomis untuk memutuskan apakah investasi pada proyek tertentu layak dilakukan.
Keputusan ini tidak harus selalu identik dengan saran yang diajukan. Untuk itu, ada banyak
peralatan yang bisa digunakan untuk mengukur kelayakan investasi diantaranya adalah:
Net Present Value (NPV); Ratio Benefit and Cost (Ratio B/C); Internal Rate Return (IRR)
• Sementara periode mengembalikan dapat diukur dengan menggunakan rumus Payback
21
Period (PP), selanjutnya akan dihitung Break Even Point (BEP) dan analisis sensitivitas.
Adapun aspek-aspek studi kelayakan proyek mencakup:
• Pasar dan Pemasaran
Evaluasi aspek pasar dan pemasaran meliputi kedudukan produk yang direncanakan
pada saat ini, komposisi dan perkembangan permintaan produk dari mulai yang lampau
sampai saat sekarang, proyeksi permintaan di masa yang akan datang, kemungkinan
persaingan dan peranan pemerintah dalam menunjang perkembangan pemasaran.
• Evaluasi Teknis
Evaluasi teknis meliputi penentuan kapasitas produksi ekonomis proyek, jenis teknologi
yang paling sesuai serta penggunaan mesin dan peralatan. Disamping itu perlu juga
diteliti dan diajukan saran tentang lokasi proyek dan tata letak pabrik yang paling
menguntungkan ditinjau dari berbagai segi. Selain itu evaluasi teknis meliputi
bagaimana kebutuhan tenaga kerja, bagaimana kebutuhan akan sarana produksi dan
bagaimana rencana pengembangannya di masa yang akan datang.
• Manajemen Operasi Proyek
Proyek tidak dapat beroperasi dengan baik dan berhasil tanpa didukung tenaga
manajemen yang capable, bermotivasi, dan berdedikasi. Sebelum keputusan investasi
diambil, harus ada gambaran terlebih dahulu tenaga manajemen apa, dalam jumlah
berapa diperlukan untuk mengelola proyek yang akan direncanakan. Agar dapat
menarik dan mempertahankan tenaga kerja ahli yang berdedikasi tinggi, proyek yang
direncanakan harus mampu mnyediakan dana balas jasa tenaga kerja yang memadai
pula.
• Aspek Ekonomi dan Keuangan
Untuk menentukan layak tidaknya suatu investasi ditinjau dari aspek keuangan dapat
diukur dengan beberapa kriteria. Setiap penilaian ’layak’ diberikan nilai standar untuk
usaha yang sejenis dengan cara membandingkan dengan target yang telah ditentukan.
Kriteria sangat tergantung dari kebutuhan masing-masing perusahaan dan metode mana
yang digunakan. Setiap metode memliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing.
Dalam penilaian suatu usaha hendaknya penilai menggunakan beberapa metode
sekaligus. Artinya, semakin banyak metode yang digunakan, maka semakin
memberikan gambaran lengkap sehingga diharapkan memberikan hasil yang akan
diperoleh menjadi lebih sempurna.
Adapun kriteria yang biasa digunakan untuk menentukan kelayakan suatu usaha atau
investasi adalah:
22
• Payback Period (PP)
Metode payback period (PP) merupakan bentuk teknik penilaian terhadap jangka waktu
(periode) pengembalian investasi untuk proyek atau usaha. Perhitungan ini dapat dilihat
dari perhitungan kas bersih (proceed) yang diperoleh setiap tahun. Nilai kas bersih
merupakan pejumlahan laba setelah pajak ditambah degan penyusutan (dengan catatan
jika investasi 100% menggunakan modal sendiri).
Net Present Value (NPV) atau nilai bersih sekarang merupakan perbandingan antara
PV kas bersih (PV of proceed) dengan PV investasi (capital of money) selama umur
investasi. Selisih antara kedua PV tersebut dikenal dengan Net Present Value. Untuk
menghitung NPV, terlebih dahulu tahu berapa PV kas bersihnya. PV kas bersih dapat
dicari dengan jalan membuat dan menghitung dari cash flow perusahaan selama umur
investasitertentu.
23
24