Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

TAUBAT

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 33

TAUBAT, TAAT, ISTIQAMAH DAN

IKHLAS
Sumber: https://pekanbaru.tribunnews.com/2019/10/13/video-cara-sholat-taubat-nasuha-dan-
panduan-sholat-taubat-plus-gambar-serta-tulisan-arab
Setiap manusia dipastikan memiliki salah dan khilaf walaupun sekecil pasir debu yang
menempel di kaca. Akibatnya sering kali kebaikan yang datang tertunda bahkan terhambat
begitu saja tanpa kejelasan. Akan tetapi bukan berarti jalan kebaikan tertutup begitu saja.
Salah satu jalan untuk menebusnya melalui taubat dengan niat tulus ikhlas. Sementara wujud
keikhlasan tercermin melalui amalan ibadah secara istiqamah. Dengan demikian segala
urusan dan keinginan dapat dipastikan berjalan lancar sederas amal ibadah yang kita lakukan.

Jadikan taubat bukan hanya untuk dosa-dosa yang telah kamu lakukan, tapi juga untuk
kewajiban yang belum kamu tunaikan.
(Ibn Taymiyyah)
KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya ten tang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR
1.3 Menghayati perbuatan taubat, taat istiqamah, dan ikhlas
2.3 Mengamalkan perilaku taubat, taat, istiqamah, dan ikhlas dalam kehidupan sehari-hari
3.3 Menganalisis konsep, dalil dan dampak positif taubat, taat, istiqamah, dan ikhlas
4.3 Mengomunikasikan contoh kisah yang berkaitan dengan taubat, taat, istiqamah,
dan ikhlas dalam kehidupan
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

1.1.3 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya


2.1.3 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3.3.1. Menjelaskan pengertian sifat ikhlas, taat, istiqamah, dan tobat
3.3.2. Menunjukkan contoh sifat ikhlas, taat, istiqamah, dan tobat
3.3.3. Menyebutkan dampak positif sifat ikhlas, taat, istiqamah, dan tobat
4.1.2 Mencari kisah-kisah yang berkaitan dengan dampak positif dari perilaku ikhlas,
taat, istiqamah, dan tobat dalam fenomena kehidupan

PETA KONSEP

MATERI AKTIVITAS KETRAMPILAN

Pengertian pengertian
6. Memahami dan mendiskusikan pengertian sifat ikhlas, taat,
sifat ikhlas, taat, istiqamah, dan tobat
istiqamah, dan tobat Communication

Menyebutkan contoh sifat Mengkorelasikan contoh sifat


ikhlas, taat, istiqamah, dan ikhlas, taat, istiqamah, dan
tobat tobat Collaborative

Menyebutkan dampak Menemuka dampak positif


positif sifat ikhlas, taat, sifat ikhlas, taat, istiqamah,
istiqamah, dan tobat dan tobat
Critical thinking

Mencari kisah-kisah Mencari kisah-kisah yang


yang berkaitan dengan berkaitan dengan dampak
dampak positif dari positif dari perilaku ikhlas, taat,
perilaku ikhlas, taat, istiqamah, dan tobat dalam
Creativity
istiqamah, dan tobat fenomena kehidupan
dalam fenomena
kehidupan
Amati cerita berikut !!!

SEKARANG DAN DULU


Mencari Tuhan yang Sebenarnya

Sesudah salam dalam shalat subuh, dengan raut muka penuh kesedihan sembari membalikkan
tangan, ‘Ali bin Abi Thalib berkata, ‘’Sungguh aku telah menyaksikan sahabat-sahabat
Rasulallah, namun sekarang aku tidak melihat sesuatu pun yang menyerupai mereka, dulu
mereka bangun tidur dengan rambut acak-acakkan, wajah berdebu, dan diantara mata mereka
ada yang seperti persendian paha kambing, karena sebelum itu mereka menghabiskan malam
untuk bersujud dan ruku’ serta membaca kitab Allah dan mempergilirkan dahi dan kaki
mereka. Jika bangun, mereka mengigat Allah dalam keadaan miring seperti miringnya pohon
dihari bertiupnya angin kencang, mata mereka mencucurkan air mata hingga membasahi
pakaian mereka karena takut kepadaNya. Demi Allah, orang-orang sekarang menghabiskan
malam mereka untuk hal-hal yang melalaikan.’’ Kemudian dia berdiri dan setelah itu tidak
lagi pernah terlihat dia tertawa hingga akhir hayatnya.

Sumber: Buku Akidah Akhlak Kemenag 2014

Sumber: islam.nu.or.id
Perhatikan gambar berikut !!!

GAMBAR KETAATAN DALAM BERLALU LINTAS


Sumber: http://muhaz.org/semester-ganjil-genap-kata-pengantar.html?page=4

Menolong Korban Bencana Alam


Sumber:
bengkulu.kemenag.go.id

orang yang berdoa karena takut Menyesali Kesalahan dengan Berdzikir


Sumber: news.rakyatku.com Sumber: republika.co.id
Setelah kalian mengamati cerita dan gambar-gambar di atas, pasti muncul banyak pertanyaan di benak
kalian. Tulis dan tanyakan pertanyaan-pertanyaan kalian! Gunakan pertanyaan-pertanyaan apa,
mengapa, bagaimana, dsb..
NO Kata Tanya Pertanyaan

1. Apa Apa maksud cerita di atas?

2. Bagaimana Bagaimana cara membiasakan sikap sebagaimana gambar


di atas ?

3.

4.

5.
AYO BUKA WAWASANMU!

Kalian sudah mempelajari dan mengerti akidah Islam dan sifat-sifat Allah Swt.bukan?.
Artinya kalian telah meyakini Allah sebagai Tuhan Yang Maha Esa yang patut disembah dan
ditaati semua aturan-aturanNya. Sekarang, buktikan bentuk penghambaan kita dengan
menanamkan dan membiasakan akhlak mulia pada diri kita yang berupa taubat, taat,
istiqamah, dan ikhlas !

A. TAUBAT
1. Pengertian Taubat
Taubat secara bahasa berarti ”kembali”, secara istilah, taubat berarti kembali ke jalan
yang benar dengan didasari keinginan yang kuat dalam hati untuk tidak kembali
melakukan dosa-dosa yang pernah dilakukan sebelumnya.
Sebagai manusia biasa,bukan malaikat ataupun nabi yang memilki sifat ma’shum (terjaga
dari perbuatan dosa),secara langsung atau tidak langsung, sengaja atau tidak sengaja,
kerap kali akan bersinggungan dengan yang namanya kesalahan atau dosa. Baik
kesalahannya sebagai makhluk individu yang berhubungan langsung dengan
Allah,maupun sebagai makhluk sosial yang berhubungan dengan anak Adam yang lain.
Untungnya, sebagai seorang muslim diberi jalan selebar-lebarnya oleh Allah untuk
memperbaiki kesalahan itu melaui sebuah pintu yang disebut dengan taubat. Dalam
sebuah hadis disebutkan :
َ ْ‫خ‬ َ َّ ْ ُ َّ ُ
‫ط ا ِئي ن‬ ‫ٌء‬ ِ ‫س قال قال‬
‫ل‬ ‫لل‬
‫خطا و ي‬ ‫ل يل ب‬ ‫س‬
َ ‫َم ِني‬ ‫و‬
‫خ‬ ‫ى‬
ُ ‫و آ‬ ‫ُل‬
َ ِ ‫ا‬
‫َ د‬ ‫ا‬
‫ر‬ ‫ه‬ ‫ص‬
‫َم‬ ‫ر‬
‫ا‬ ‫س‬
ْ ‫كل‬
‫ع‬
‫ل‬
َ
َ
‫ل‬
َ َ ْ
‫ع ن أن‬
َ َّ
‫ال ت َّوا ُبو ن‬
dari Anas dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Semua bani
Adam pernah melakukan kesalahan, dan sebaik-baik orang yang salah adalah yang
segera bertaubat".(HR. Ibnu Majjah dari Anas)
Karenanya, Allah memerintahkan untuk bertaubat kepada semua umat manusia yang
telah melakukan dosa. Allah berfirman :
َ ْ َ ‫ه‬ ُ َ ْ ُ ٰ ُ ْ ˛ َ ْ َ ُ ُ ٰ َّ َ
‫ت‬G‫ي د ِخ ل ك ْم ج نت تج ِر ْي م ن ت ِح‬Gُ‫ف َر ع ن ك ْم س ِ˛ي ا ِت ك ْم و‬Gِ ‫ب ْم ا ن ُّي ك‬G‫ي ا ُّي َها ا ل ِذ ْي َن ا َم ن ْوا ت ْ ُو‬
ُ َۗ َّ ً َ ‫َ ه‬ ٰٓ
‫ رُّب ك‬G‫َها‬ ‫ب ة نص ْو ًح ا‬Gَ‫ْ وا ِا لى ا ل ِّٰل ت ْو‬
َ
‫ع ٰس ى‬
ْ
ْ‫ل ْو َن َرَّب َن ٰٓا َا ْت م ْم َل َنا ُن و‬G‫ا ََل ْن ٰه ٍُۙر َي ْو زى ا ه ُّٰلل ال َّن ب َّي َوا َّل ذ ْي سعى َب ْي َن َا ْي د ْي ه ْم َو ب َا ْي َما ن ه ْم َي ُق ْ ُو‬
ِ Gِِ Gِ Gِ ِ ِ ِ ِ َ
ْ‫َر َنا َوا ْغ ِف ر‬ ُ ‫ُ ْ ُر‬ َ ْ ُ َ ٰ َ ‫َم َل ُي‬
‫ن ا م ن وا م ع ه ن و ه‬
َ
‫ْم ي خ‬
‫ْي ء ش ق ِد ْي ٌر‬ ‫ِ ˛ل ك‬
ٰ َّ ٍۚ َ
ٍ ‫لى ع‬ ‫ل ن ا ِا نك‬
Artinya: ” Wahai orang-orang yang beriman! Bertobatlah kepada Allah dengan tobat
yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus
kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak mengecewakan Nabi dan
orang-orang yang beriman bersama dengannya; sedang cahaya mereka
memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka berkata, “Ya
Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami;
Sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.” (Q.S. AT Tahrim [66] : 8)
Allah dzat yang maha menerima taubat, jika taubat betul-betul dilakukan dengan taubat
nasuha yaitu taubat yang jujur , yang didasari dengan tekad yang kuat. Hal ini Allah Swt.
telah memproklamirkan dalam surat An-Nashr (110) ayat 3.
ُ ْ َ ُ َّ َ ْۢ
‫ت َّوا ابا كا ن ِإ ن ۥه ۗ وٱس ت غ ِف ْر ه َ ِ˛ربك ِبح ْم‬
‫ِد فس ِ˛ب ْح‬
Artinya: “Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-
Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat.” (QS. An Nashr [110] : 3)
Tidak ada satu dosapun yang tidak diampuni oleh Allah kecuali syirik atau
mempersekutukaNnya, sebagaimana firmanNya :

‫ع ِظ ْي ًما‬
َ ْ
‫فت‬ ‫ش ۤا ُء ٍۚ َو َم ش ِر‬ َْ ْ ‫َّ ش َر‬
‫ِل ِِل ن‬
ْ ‫َك ب و ذ‬
‫ْن ُّي ك ِبا‬ ِ ‫ن‬
ْ ٰ ‫ه‬ َ
‫ل ِّٰل ٰرى ِا ث ًما‬ ‫ي ن‬Gَ‫ا ه َو‬
‫َي ك‬ ,
َ ‫د‬ ْ ‫ه‬
‫ف ق ِد ا‬ ‫غ ِف‬
‫َّٰلل ُر َما‬
َ
‫َل‬
َ
‫ي‬
ْ
‫غ‬
‫ِف‬
‫ُر‬
َ
‫ا‬
ْ
‫ن‬

‫ُي‬
‫ا‬
Artinya: ”Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-
Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa
yang Dia kehendaki. Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia
telah berbuat dosa yang besar.” (QS. An-Nisa [4] :48)
Nah, jelaskan bahwa Allah itu maha Pengampun?. Maka, sudah seharusnyalah kita
menyegerakan diri untuk bertaubat kepadaNya dari segala dosa. Taubat dengan sebenar-
benarnya taubat atau semurni-murninya taubat, yang biasa disebut dengan ”taubatan
nasuha”. Rasulullah s.a.w. pernah bersabda yang artinya:“ Hai manusia bertobatlah
kepada Allah dan mintalah ampunan kepadaNya. Sesungguhnya aku sendiri bertobat
dalam sehari 100 kali.” (HR.Muslim). Betapa manusia termulia yang mendapat jaminan
surga,bahkan surga tidak akan dibuka sebelum beliau masuk, bertaubat 100 kali dalam
sehari semalam. Lantas bagaimana dengan kita?,manusia biasa yang tidak pernah luput
melakukan dosa dalam keseharian kita?. Berapa kalikah kita bertaubat sehari
semalam?,atau minimal berapa kalikah kita beristighfar dalam sehari semalam?.
2. Jenis dan syarat taubat
Di atas telah dijelaskan bahwa manusia adalah makhluk individu dan juga makhluk
sosial. Artinya,dia tidak terlepas dari berbuat salah yang berhubungan dengan Tuhan dan
berbuat salah yang berhubungan dengan sesama manusia. Karenanya, jenis dan syarat
taubat dibagi menjadi dua yaitu :
a. Taubat menyangkut dosa terhadap Allah
Imam Nawawi mengatakan bahwa ada 3 (tiga) syarat dalam melaksanakan taubat yang
wajib dilakukan oleh setiap muslim atas dosa yang dilakukan apabila maksiat itu di antara
manusia dengan Allah dan tidak berhubungan dengan hak sesama manusia (haqqul
adami), maka ada 3 (tiga) syarat:
1) Meninggalkan perilaku dosa itu sendiri
2) Menyesali perbuatan maksiat yang telah dilakukan.
3) Berniat tidak melakukannya lagi selamanya.
Apabila tidak terpenuhi ketiga syarat di atas, maka tidak sah taubatnya.

b. Taubat menyangkut dosa terhadap sesama manusia


Sedangkan jika dosa itu berhubungan dengan hak anak Adam/sesama manusia maka lebih
lanjut imam Nawawi menyebutkan ada 4 (empat) syarat yaitu :
1) Meninggalkan perilaku dosa itu sendiri
2) Menyesali perbuatan maksiat yang telah dilakukan.
3) Berniat tidak melakukannya lagi selamanya.
4) Membebaskan diri dari hak manusia yang dizalimi dengan cara sebagai berikut:
(a) Apabila menyangkut harta dengan cara mengembalikan harta tersebut;
(b) Apabila menyangkut non-materi seperti pernah memfitnah, menggunjingnya
(ghibah), dan lain-lain, maka hendaknya meminta maaf kepada yang bersangkutan.
Taubat dari segala kesalahan tidaklah membuat seorang terhina di hadapan Tuhannya.
Hal itu justru akan menambah kecintaan dan kedekatan seorang hamba dengan Tuhannya
karena sesungguhnya Allah sangat mencintai orang-orang yang bertaubat dan mensucikan
diri. Sebagaimana firmanNya dalam surat Al-Baqarah: 222
َُْ َ ْ َّ َ َّ
‫ي ِحب ا ِل تط‬Gُ‫ۗ ِا ن ا ّٰلل ُي ِحب ال ت َّوا ِب ي ن و‬
َ
‫ي ن‬Gْ‫ه ِر‬G˛ِ
Artinya: ”Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan
menyukai orang-orang yang mensucikan diri”.

3. Dampak Positif Perilaku Bertobat


Dampak positif bertobat dirasakan oleh pelakunya sendiri dan orang lain. Adapun
dampak positifnya, antara lain sebagai berikut.
a. Bagi Pelakunya Sendiri
1. Memperoleh semangat dan gairah hidup baru karena Allah berkenan
menerima tobatnya (jika tobatnya dilakukan dengan sungguh-sungguh).
2. Dapat memperoleh kembali jalan yang benar (Islam) setelah menempuh
jalan yang sesat (karena perbuatan dosanya).
3. Memperoleh simpati masyarakat lagi.
b. Bagi Orang Lain (Termasuk Keluarga)
1) Lambat laun dapat mengembalikan nama baik keluarga, seperti masa lalu.
2) Hilangnya kecemasan keluarga dan masyarakat (tidak khawatir terjadi
kejahatian yang ia lakukan), seperti sebelum bertobat.
4. Perilaku Membiasakan Diri Bertobat
Perilaku membiasakan diri bertobat, antara lain dengan sikap berikut ini :
a. Tidak memandang remeh terhadap perbuatan dosa sekecil apa pun,
b. Berusaha menutup perbuatan dosanya dengan perbuatan baik sesuai
kemampuan yang dimiliki,
c. Merasa tidak senang apabila melihat orang lain berbuat dosa,
d. Memperbanyak bergaul dengan orang-orang saleh, dan
e. Bersikap hati-hati dalam bergaul
Kelima perbuatan diatas yang akan menuntun manusia serta menjadikannya pribadi
yang lebih baik dan menghindari perbuatan yang merugikan diri sendiri dan orang
lain.

B. TAAT

Taat menurut bahasa berarti tunduk, patuh, dan setia. Menurut istilah taat bisa diartikan
tunduk dan patuh terhadap segala perintah dan aturan yang berlaku. Taat kepada Allah
berarti patuh kepada perintah dan aturan-aturan yang dibuat oleh Allah dalam segala hal.
Baik aturan itu berhubungan dengan ibadah kepadaNya maupun aturan yang
berhubungan dengan berinteraksi dengan sesama manusia dan makhluk yang lainnya.

Dalam Al-Qur’an Allah telah berfirman :

‫ِال‬
ّٰ ‫ل‬ ‫م ف عت ٍء َف ُر‬Jْْۚ ‫م ْن ُك‬ َ‫ا ْْل‬ ‫ّٰل َال واَ ط‬ ‫ط ن‬Jَ‫ا‬
‫ا َز ْم‬Jَ‫ن‬Jَ‫ِان ت‬ ‫ْم‬ ‫وا‬Jُ‫ْيع‬ ‫وا ا‬Jُ‫ْيع‬
‫ّ د ْو ُ ه‬ ‫ِر‬ ‫ال‬ ‫َم‬
‫واُو‬ ‫َّرس‬ ‫ن‬
‫ِالَى ي‬ ‫ْول‬
‫شي‬ ‫ِلى‬ ْٰٓ
‫و‬
‫ا‬
‫ّ ِذ ْي‬Jَ‫ّها ال‬J‫ ُي‬Jَ‫ٰٓيا‬
ࣖ ‫ ِو ْي اًل‬Jْ‫أ‬Jَ‫سن ت‬ َ ‫وا ْلي خ ْي ٌر‬
‫واح ذ‬ ‫ِلل‬
ّٰ ‫و ن ك ن ِبا‬
‫ِلك‬ ‫ْو ِم ا‬ ‫ ْم‬Jُ‫ا ْنت‬
‫ْٰل ِخ‬ ‫ ْؤ‬Jُ‫ل ت‬
‫ ْو‬Jُ‫ِمن‬
‫ِِۗر‬ ‫ّر‬
‫س‬

‫ْو‬
‫ل‬
Artinya: ”Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan
ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang
sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul
(sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari
kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”.
(QS. An-Nisa’ [4] :59)
Dari ayat di atas, maka bisa kita simpulkan kepada siapa saja kita harus taat, yaitu:
a. Kepada Allah Swt.
Sebagai seorang muslim, taat kepada Allah adalah yang paling pertama dan utama.
Sebagaimana ayat di atas, kalimat perintah untuk taat yang pertama adalah kepada
Allah Swt. Ketaatan kepada Allah ini sifatnya mutlak,tanpa ada keraguan,dan tidak
ada tawar menawar dalam segala aspek kehidupan.
b. Kepada rasul-Nya, Muhammad Saw.
Ketaatan yang kedua adalah ketaatan kepada nabi Muhammad Saw. Ketaatan inipun
mutlak, sebagaimana ketaatan kepada Allah Swt. ini berarti, taat kepada rosul berarti
taat kepada Allah. Demikian juga sebaliknya,tidak taat kepada rosul, berarti tidak taat
kepada Allah. Karena ayat di atas jelas bahwa perintah kepada rosul adalah wajib. Hal
ini terbukti dari redaksi ayat yang mengulang kata ”taatilah” pada perintah taat yang
kedua. Rosulullah telah bersabda :

‫و َمن‬ ‫ّٰل َال‬ ‫ص ّٰل ُال ع سَّل من َفَق ْد َأ ع ط‬ ‫ ِبي ْي س ّٰل ِال‬Jَ‫عن أ‬
‫ِني ا‬ ‫َل َم أَطا‬ J‫ل‬ ‫َرةَ و‬
‫ع‬ Jَ‫ن‬Jَ‫أ‬ Jَ ‫عن ل‬
‫ي ه‬ ‫ى‬ ‫ره‬
‫ا‬Jَ‫ق‬ ‫َر‬
‫ل‬
‫ه‬
‫ال‬Jَ‫ ْد عصى ّٰل‬J‫ َق‬Jَ‫عصا ِني ف‬

Artinya: ”dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa
beliau bersabda: "Barangsiapa mentaatiku sungguh dia telah mentaati
Allah, barangsiapa bermaksiat kepadaku maka dia telah bermaksiat
kepada Allah. (HR.Muslim)”
bahkan dalam hadis yang lain, ketaatan kepada rosul adalah syarat sesorang bisa
masuk surga.

‫اُلوا‬Jَ‫ى ق‬Jَ‫ب‬Jَ‫من أ‬ ‫جَنّةَ ِإ َّْل‬ ‫أ‬ ‫ال‬Jَ‫سَّل َم ق‬ ‫عَل ْي‬ ‫ع ْي ص ّٰل ُال‬
‫َّمِتي‬ ‫ِه و‬ ‫رة ل‬ َ َ ‫ن‬
‫ ْد‬J‫َي‬ ‫أ أَن ى‬
‫ُخلو‬ ‫ِبي رس‬
‫نا‬ ‫ول‬
‫ْل كل‬ ‫ه ّل‬
‫َر ل‬
‫ِا‬
‫ى‬Jَ‫ب‬Jَ‫ ْد أ‬J‫ َق‬Jَ‫عصا ِني ف‬ ‫ و‬Jَ‫ج َّنة‬ ‫ا ْل‬ ‫ِني ع‬ ‫من‬ ‫لِّٰال َ ن‬ َ
‫َم ن‬ ‫دخل‬ ‫َأطا‬ ‫ى‬Jَ‫ب‬Jْ‫أ‬Jَ‫م ي‬ ‫يا‬
‫ال‬Jَ‫و ق‬ ‫ر‬
‫س‬
‫و‬
‫ل‬
Artinya: ”dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Setiap umatku masuk surga selain yang enggan, " Para
sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, lantas siapa yang enggan?" Nabi
menjawab: "Siapa yang taat kepadaku masuk surga dan siapa yang
membangkang aku berarti ia enggan."(HR. Bukhori)

c. Kepada ulil amri / pemerintah


Ketaatan yang ketiga adalah perintah taat kepada pemimpin. Hanya saja ketaatan
kepada pemimpin ini tidaklah mutlak, tetapi mempunyai syarat yaitu selama
pemimpin tersebut berpegang kepada kitab Allah dan rasul-Nya. Menurut Prof. Dr.
Quraisy Syihab, pada kata “Ulil Amri” dalam ayat di atas tidak didahului kata “
taatilah”. Ini menunjukkan bahwa ketaatan kepada Ulil Amri tidak berdiri sendiri,
tetapi berkaitan atau bersyarat dengan ketaatan kepada Allah dan rasul-Nya. Oleh
karena itu, apabila perintah Ulil Amri itu bertentangan dengan perintah Allah dan
rasul-Nya, maka kita tidak dibenarkan untuk mentaatinya.
1. Bentuk-Bentuk (Contoh) Ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya dalam
Kehidupan Sehari-Hari
a. Bapak Suharta Pemilik sebuah usaha CV. Roti Nikmat yang mewajibkan seluruh
karyawan perempuan memakai hijab dan shalat berjamaah setiap waktu shalat, yang
bertujuan untuk semakin rajin menjalankan ajaran Islam
b. Pada suatu sekolah melatih siswanya untuk secara rutin membaca do’a asma’ul Husna
dan membaca Al-Qur’an sebelum memulai pelajaran, shalat jama’ah, dzikir dan shalat
dhuha untuk upaya mendapatkan ketenangan hati, pikiran dalam menuntut ilmu,
sehingga ilmunya berkah dan manfaat.
c. Nur Hasanah dilamar oleh seorang pemuda tampan, kaya lagi terhormat, tetapi non
muslim. Sebenamya, hati Nur Hasanah juga mencintainya. Karena Islam melarang
muslimah menikah dengan lelaki non muslim, akhimya Nur Hasanah menolak
lamaran tersebut dengan sopan.
2. Dampak Positif Ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya
Orang yang taat kepada Allah akan merasakan dampak positifnya, antara lain:
a. Memperoleh kepuasan batin karena telah mampu melaksanakan salah
satu kewajibannya kepada Allah dan rasul-Nya,
b. Memperoleh ridha Allah karena telah mampu mentaati perintah-Nya, dan
c. Memperoleh kemenangan (keuntungan) yang besar, sesuai firman Allah Swt. berikut
ini.
َ َ ٰ َ ْ ‫َ ر‬
‫ظ ْ ي ُم‬ ‫َل ح ِ ف ذ ِل ع‬ ِ ‫َ َ ه ُي ْد ِخ ج‬
‫ّٰلل‬
‫و ك ف‬ ‫ها‬Gَ‫ د ْي‬Gْٰ ْ ‫ْ َ ه‬
‫ر ل ه س ول ن ت ي ن‬ ُ ْ
‫ت‬Gِ ‫ن ه‬
ْ ْ‫ي‬ ‫و‬
‫ال‬ ‫ج‬
‫ُر ه‬
َ َ
‫ْو‬ ‫ن‬ ‫ت‬
ُ ‫ا‬
‫خ‬
‫ز‬ ‫ت‬
‫ا ِل‬
‫ا‬
ْ
‫ل‬ ‫م‬
‫ِع ا ط‬ ‫ْ َ و‬ ‫ُي‬
‫ن م‬
Artunya: ... Barang siapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia akan memasukkannya
ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal
di dalamnya. Dan itulah kemenangan yang agung. (Q.S. An-Nisa' [4]:13).
3. Membiasakan Diri Taat kepada Allah dan Rasul-Nya
Ketaatan kepada Allah dan rasul-Nya harus dibiasakan dalam perilaku hidup sehari-
hari sehingga menjadi watak seorang muslim. Cara membiasakan diri untuk taat
kepada Allah dan rasul-Nya, antara lain :
a. Segera mempersiapkan diri untuk salat apabila sudah tiba waktunya,
b. Melatih diri untuk disiplin dalam berbagai hal, termasuk belajar dan
mengerjakan tugas sekolah,
c. Selalu disiplin dalam mengikuti tata tertib sekolah, baik dilihat guru maupun tidak,
b. Senantiasa menjaga diri agar tidak melakukan hal-hal yang dilarang oleh agama
walaupun sedang sendirian, tidak ada orang lain yang melihat.
C. ISTIQAMAH
Pengertian Istiqamah
Secara bahasa istiqamah artinya lurus dan secara istilah adalah suatu perbuatan
dan sifat yang senantiasa mengikuti jalan yang lurus yakni jalan yang
diridhai Allah Swt.
Istiqamah dalam beribadah dapat diartikan sebagai suatu sikap untuk senantiasa
menjalankan apa yang diperintahkan oleh Allah Swt. sebagai suatu ibadah. Sesuai
dengan firman Allah Swt. dalam ayat berikut:
َّ ِ ۗ َ َ ْ َ ُ ٰٓ َ
‫فاس ت ِق ْم ك َم ا ا ِم ْر ت و َم ن تاب م َعك وًل تط غ ْو ا ِا ن ه ب َما ت‬
ْ َ ُ
‫ْع َم ل ْو ن بص ي ٌر‬
Artinya: ”Maka tetaplah engkau (Muhammad) (di jalan yang benar), sebagaimana telah
diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang bertobat bersamamu, dan
janganlah kamu melampaui batas. Sungguh, Dia Maha Melihat apa yang kamu
kerjakan.“ (Qs. Hud [11] : 112)

Senantiasa istiqamah dalam beribadah memang tidak semudah yang dibayangkan tapi
seorang muslim yang baik adalah mereka yang selalu berusaha untuk istiqomah dan
berada dalam jalan yang benar. Meskipun dalam ibadahnya terkadang seorang islam
mengalami rasa malas atau gangguan lainnya setidaknya ada beberapa cara yang bisa
membantu seorang muslim untuk tetap istiqomah. Diantara cara agar tetap istiqamah di
jalan allah :

1. Meluruskan niat
Sebelum seseorang melaksanakan ibadah ia tentunya harus berniat dalam hati.
Dengan memiliki niat yang lurus dan hanya mengharapkan ridha Allah SWT maka
seseorang akan lebih mudah menjalankan ibadahnya dan tidak mudah tergoda pada
hal-hal yang bisa menghalangi ibadahnya. Niat juga merupakan penentu suatu ibadah
dan ia mendapatkan pahala atau ganjaran sesuai dengan niat ibadah dalam hatinya.
Sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut ini.
Gُ َ ْ َّ َ ُ Gُ َ َ ْ َ ُ َّ ˛ َْ َّ
‫ل ِه ف ِه ج رت‬G‫ ف َم ن كا نت ه ْج َرت ه إ لى ا ل ِّٰل َو َر ُس ِو‬،‫إ ن َما ِل ك ِ ˛ل ا ْم ِر ٍئ َما ن َوى‬Gِ‫ َو‬،‫إ ن َما ا ْل ْع َما ُل ِبال ِ ن َّيا ِت‬
َّ َ ُ
،‫ل ِه‬G‫ه إ لى ا ل ِّٰل َو َر ُس ِو‬
َ ُ Gُ ْ َ َ ْ ُ ُ Gُ َ ْ
‫و َم ن كا نت ه ْج َرت ه ِل د ن َيا ُيصي ُب َها أ ْو ا ْم َرأ ٍة َي ن ِكح َها ف ِه ْج َرت ه إ لى‬
َ
‫ما ها َج َر إ ل ْي ِه‬
Artinya: “Sesungguhnya setiap amalan hanyalah tergantung dengan niat-niatnya dan
setiap orang hanya akan mendapatkan apa yang dia niatkan, maka
barangsiapa yang hijrahnya kepada Allah dan RasulNya maka hijrahnya
kepada Allah dan RasulNya dan barangsiapa yang hijrahnya karena dunia
yang hendak dia raih atau karena wanita yang hendak dia nikahi maka
hijrahnya kepada apa yang dia hijrah kepadanya”. (HR. Bukhary-Muslim
dari ‘Umar bin Khoththob radhiallahu ‘anhu)
2. Memahami makna syahadat
Seorang muslim tentunya mengetahui dan mengenal dua kalimat syahadat tapi tidak
semua orang mengetahui makna sebenarnya dari dua kalimat syahadat. Untuk bisa
istiqomah dalam beribadah maka seorang muslim harus bisa memaknai arti syahadat
dan mengetahui bahwa dengan mengucapkan syahadat ia memiliki kewajiban sebagai
seorang muslim termasuk dalam beribadah. Ibadah itu sendiri adalah suatu
konsekuensi dari ucapan syahadat seorang muslim dan sifatnya mengikat.
3. Memperbanyak bacaan Al-qur’an
Membaca Alqur’an setiap hari secara rutin adalah salah satu cara untuk mendekatkan
diri pada Allah Swt. dan membantu seorang muslim untuk lebih istiqomah beribadah
di jalan Allah Swt. Alqur’an sendiri adalah kitab suci umat islam yang bisa
meneguhkan hati seorang muslim sehingga ia tidak mudah tergoyahkan oleh hal-hal
yang mampu merusak imannya. Sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah
Swt. berikut ini:
َ ْ َّ ْ ْ
‫س ِ ل ِم ْ ي ن‬ ‫ق ِل ُي ت ا ل ٰرى ِل ل ُم ش‬G˛ِ ‫ق ل س م ِبا ل َح‬
‫ب‬ ˛‫َ ْن َّر‬
َ ْ َ Gِ ‫ن‬
‫ث ˛ب ك ِذ ي ن‬
ُ ٰ ِ
‫ا َم ن‬
َ
َ‫ْوا و‬ ‫َزل‬
ً ُ ‫ه ُر‬
‫ه دى‬
Gُ َّ ‫ْو‬
‫وب‬
‫ُح ا‬
ُ ْ
‫لق‬
ُ
‫د‬
Artinya: Katakanlah: “Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al Quran itu dari Tuhanmu
dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman,
dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah
diri (kepada Allah)“. (QS. An-Nahl [16] :102)

4. Meningkatkan kualitas ibadah sedikit demi sedikit

Mungkin bagi seorang muslim beribadah terus menerus sepanjang hari dan terus
beribadah dengan kualitas yang lebih baik tidak begitu mudah akan tetapi hal ini tetap
dapat dilakukan untuk menjaga istiqomah dalam beribadah. Agar senantiasa dapat
beribadah secara istiqomah maka hal tersebut dapat dilakukan dengan meningkatkan
kualitas ibadah sedikit demi sedikit. Sebagai seorang muslim yang baik tentunya kita
akan senantiasa meluangkan waktu untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadah
itu sendiri.

5. Bergaul dengan orang-orang shaleh


Hubungan manusia tidak terlepas dengan manusia lainnya dan perilaku seorang
manusia juga biasanya dipengaruhi oleh orang-orang disekitarnya. oleh sebab itu jika
ingin selalu istiqomah dalam beribadah maka banyaklah bergaul dengan orang shaleh
karena mereka bisa menjadi kawan saat beribadah dan senantiasa menjagamu dalam
kebaikan. Sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut ini “Seseorang yang duduk
(berteman) dengan orang sholih dan orang yang jelek adalah bagaikan berteman
dengan pemilik minyak misk dan pandai besi. Jika engkau tidak dihadiahkan minyak
misk olehnya, engkau bisa membeli darinya atau minimal dapat baunya. Adapun
berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu
hangus terbakar, minimal engkau dapat baunya yang tidak enak.”
6. Berdoa dan berzikir kepada Allah Swt.
Allah adalah maha pembolak balik hati seseorang dan atas kuasaNya lah Allah
menetapkan apakah Ia akan memberi seseorang hidayah ataukah menutup hati
seseorang. Oleh sebab itu kita dianjurkan untuk senantiasa berzikir dan berdoa kepada
Allah agar tetap istiqomah di jalan yang benar. Adapun doa yang bisa dipanjatkan
agar diberi kekuatan untuk beristiqomah adalah sebagai berikut :
َ ْ ْ G˛ َ
‫ع لى ِدي ِنك‬ ‫ق ل ِبي ت‬ ‫يا م ق ِ ل ب ا ل‬
ُ ُ
‫ق لو ِب‬
˛ َ
‫ثِب‬
Artinya: “Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkan hati kami di atas
agama-Mu.” [HR.Tirmidzi 3522, Ahmad 4/302, al-Hakim 1/525, Lihat
Shohih Sunan Tirmidzi III no.2792]
Berbagai cara agar tetap istiqomah dijalan allah tergantung pada kemauan dan niat
masing-masing. Semoga kita senantiasa bisa menjadi muslim yang istiqomah dalam
beribadah kepada Allah Swt.
D. IKHLAS
Secara bahasa, ikhlas bermakna bersih dari kotoran. Sedangkan secara istilah, ikhlas
berarti niat mengharap ridha Allah semata dalam beramal sebagai wujud menjalankan
ketaatan kepada Allah dalam kehidupan dalam semua aspek. Ikhlas merupakan akhlak
yang agung. Karenanya, ia memilii kedudukan yang sangat penting dalam setiap
amalan,baik amalan hati,lisan,maupun badan. Mengapa demikian?. Betapa tidak,ternyata
nilai setiap amalan sesorang di sisi Allah adalah tergantung pada keikhlasan dia dalam
berniat. Artinya,menjaga niat yang ikhlas semata-mata karena Allah dalam menjalankan
segala amalan merupakan syarat utama diterimanya amalan tersebut. Oleh karena itu, kita
harus mendahului dengan niat yang ikhlas dalam menjalankan amalan sebagaimana
perintahNya :
ٍَۙ َ
َ ْ ‫ه‬
‫ب ا ل ٰع ل ِم ْي ن‬G˛ِ ‫ح َيا َي َو َم َما ِت ْي ِ ل ِّٰل َر‬ ‫ْي َو َم س ِك‬ ‫ص َل ِت‬ ‫ق ْل ِا‬

‫ْي َو ن‬
َ
‫ن‬
”Katakanlah: "Sesungguhnya salat, ibadah, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan
semesta alam, (Q.S. 6 Al An'aam [6] : 162)

Demikian pula Rasulullah Saw. telah bersabda berhubungan dengan pentingnya menjaga niat
yang ikhlas. Beliau bersabda:
َّ َ َّ ْ
‫و َس ل‬Gَ ‫ع ل ْي ِه‬ ُ َّ
‫ا ّٰلل‬ ‫لى ص‬ ‫َل ِم ت َر ُسو َل‬ ‫طا‬ ‫ع‬
َّ َ ُ َّ ْ
‫َم َ ي ق و ُ ل ِ إ ن‬ ‫ا ل ِّٰل‬ ‫ِب َر ن قا ع س‬ ‫ن‬
َْ ُ
‫َما ا ْل ْع َما‬ ‫ِض ه‬ ‫ع‬
َ
‫ُل‬ ‫يا ع‬
ُ ‫َم‬
‫ّٰلل‬ ‫ٍر‬
‫ْب‬
‫ِن ا‬
ْ
‫ل‬
َ
‫خ‬
‫ها َج َر‬ Gُ ْ َ ُ ْ ‫َم َ ت‬ َ
‫صي ب ها أ و َها ف ِه ْج َرت‬ ‫د ن َي ا‬ ِ
َ ُ ‫إ َلى ا ْم َرأ ٍة ح‬ ‫ن ه ْج‬
ِ
ُ‫ي‬ ‫نف‬
ْ ‫˛ ن‬
‫ه ِإ لى ما‬ Gُ
ْ ‫كا َرت‬ ‫ن َو‬
‫َ ي ن ِك‬ ُ
‫ه ِإ‬ ‫ى‬
َ
‫لى‬ ‫َّ ما‬

‫ي‬
‫ا‬

ِ
‫ت‬
ُ َ َ َّ َ ‫إ‬ ‫ي‬
ِ ‫إ ن ما ِل ك‬Gِ‫و‬ ِ
‫ل‬ ْ ‫ه‬
‫˛ل ا ْم ِر ٍئ ِبال‬
Dari Umar bin Al Khaththab r.a. berkata; saya mendengar Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Semua perbuatan tergantung niatnya, dan (balasan)
bagi tiap-tiap orang (tergantung) apa yang diniatkan; Barangsiapa niat hijrahnya
karena dunia yang ingin digapainya atau karena seorang perempuan yang ingin
dinikahinya, maka hijrahnya adalah kepada apa dia diniatkan "(HR. Bukhari)

Demikianlah,betapa niat yang ikhlas memegang peran yang penting dan utama dalam
setiap amalan. Semoga Allah senantiasa memberi kita kekuatan untuk menjaga
keiikhlasan dalam berniat sehingga kita termasuk golongan muklishin.
AYO KEMBANGKAN WAWASANMU!

Kegiatan 1
DISKUSI

a. Berkelompoklah 5-6 orang dengan tertib!


b. Diskusikan hal-hal berikut dengan saling menghargai pendapat teman!

No. Masalah Hasil Diskusi

1. Menurut kalian,apakah ciri-ciri orang


yang taubat, taat,istiqamah ikhlas?
jelaskan argumen kalian!
2. Menurut kalian,mengapa masih
banyak terjadi korupsi yang dilakukan
oleh orang-orang yang mengaku
muslim? Hubungkan dengan taubat,
taat,istiqamah ikhlas

c. Pajang hasil diskusimu/ pamerkan di atas meja,atau tempel pada dinding kelas!
d. Searah jarum jam tiap kelompok bergeser menilai hasil kelompok lain dari segi ketepatan jawaban,
banyaknya/ kelengkapan contoh, dan kejujuran pendapat/ tidak mencontek!
e. Berilah penghargaan pada kelompok yang paling baik hasilnya!

kegiatan 2

MENYAJIKAN CERITA/ FENOMENA

Sekarang, coba cari dari berbagai sumber,fenomena dan contoh-contoh dampak positif dari:
1) taubat, 2) taat, 3) istiqamah, dan 4) ikhlas. Kemudian ceritakan di depan
kelas! Ketentuan :
a. Tiap siswa melakukan berhitung 1-4
b. Siswa yang mendapatkan nomer:
 1, mencari dan bercerita fenomena dan contoh-contoh dampak positif tobat
 2, mencari dan bercerita fenomena dan contoh-contoh dampak positif taat
 3, mencari dan bercerita fenomena dan contoh-contoh dampak positif istiqamah,
dan
 4, mencari dan bercerita fenomena dan contoh-contoh dampak positif ikhlas
c. Sebisa mungkin hindari cerita yang sama antar siswa
d. Ceritakan dengan singkat dan jelas di depan kelas!,tidak lebih dari 2 (dua) menit
tiap siswa!
e. Seluruh siswa harus memperhatikan dengan seksama cerita yang disampaikan
temannya di depan kelas.
f. Siapkan selembar kertas untuk mencatat poin penting atau kesimpulan dari
cerita yang di sampaikan di depan
Kisah
No. Nama Siswa Kesimpulan
(tentang)
1. Taubat membuat pelakunya semakin
Farhat Taubat
meningkat amal ibadahnya
2.
……
3.
……
4.
…..
5.
Dst

REFLEKSI

a. Setelah kalian belajar akhlak terpuji di atas, renungkan pertanyaan-pertanyaan


berikut,lalu jawab dengan jujur sesuai dengan hati nuranimu!

1. Apa yang akan aku lakukan, jika aku menjadi anak dari orang tua yang non
muslim yang mengajak aku untuk menjadi non muslim juga?
2. Apa yang akan aku lakukan,jika aku menjadi orang kaya dan selalu ingin
bersedekah di muka orang banyak?
3. Apa yang akan aku lakukan,jika aku adalah orang miskin, sedangkan di depanku ada
barang orang lain yang tidak mampu aku beli, dan aku sangat menginginkannya.Saat
itu keadaan sangat sepi dan tidak ada seorangpun yang melihatku?
b. Sebagai remaja, kalian biasa menulis buku harian atau diary bukan?
Sekarang, ayo kita buat diary penanaman akhlak terpuji!. Kita namakan diary kita
dengan ”diary Galau”.
 Tulis di pojok kiri atas : Hari/tanggal
 Isi diary ini tiap kali malam menjelang tidur
 Ingat-ingat pelanggaran apa yang sudah kita lakukan hari ini, kemudian tulis : ”hari
ini aku galau karena 1)....,2)....dst
 Contoh

Hari/Tanggal : Ahad/19 Juli 2020

aku galau, karena hari ini aku :


1) Tidak shalat subuh
2) Tidak menghiraukan saat dipanggil mama
3) Membaca al-Qur’an dengan suara keras karena ingin dipuji
4) Dsb

Solusi :
a) Istighfar : sudah/belum
b) Mengqadla’/mengganti subuh : sudah/belum
c) Meminta maaf pada mama : sudah/belum
d) Dsb

Niat sebelum tidur :


”besok harus lebih baik dari hari ini!”, amiiin

Ttd
......

 Ingat, niat yang baik saja sudah mendapatkan pahala sebelum melakukannya.
Berarti kita sudah membawa bekal pahala sebelum tidur. Enak kan?...

 Semoga di tengah atau di akhir bulan -sukur-sukur kalau sebelum itu- pada lembar
diary kita tertulis : ”alhamdulillah!, hari ini tidak ada penyesalan karena tidak
melakukan pelanggaran satupun!”,amiiin!!

 Jika pada lembar diary kita tertulis seperti poin di atas, maka...selamat!!!,anda
sukses!!!,selamat hari raya!!!. Karena pada saat sehari penuh kita tidak
melakukan dosa pada hakikatnya kita telah berhari raya...

 Semoga sukses!!!

1. Tobat berarti kembali ke jalan yang benar dengan didasari keinginan yang kuat
dalam hati untuk tidak kembali melakukan dosa-dosa yang pernah dilakukan
sebelumnya
2. Taat dalam Islam adalah patuh terhadap segala yang diperintahkan oleh Allah
dan Rasul-Nya
3. Istiqamah adalah suatu perbuatan dan sifat yang senantiasa mengikuti jalan yang lurus
yakni jalan yang diridhai Allah Swt.

4. ikhlas adalah niat mengharap ridha Allah semata dalam beramal sebagai wujud
menjalankan ketaatan kepada Allah dalam kehidupan dalam semua aspek
UJI KOMPETENSI

Pilihlah jawaban yang benar dengan menyilang huruf a, b, c atau d !


Jawablah pertannyaan–pertanyaan berikut dengan benar !

1. Pernyataan di bawah ini yang merupakan pengertian istiqamah yang benar adalah .…
a. Kembali ke jalan yang benar dengan didasari keinginan yang kuat dalam hati untuk
tidak kembali melakukan dosa-dosa yang pernah dilakukan sebelumnya
b. Patuh terhadap segala yang diperintahkan oleh Allah dan-Rasul-Nya
c. suatu perbuatan dan sifat yang senantiasa mengikuti jalan yang lurus yakni jalan yang
diridhai Allah Swt.
d. Niat mengharap ridha Allah semata dalam beramal sebagai wujud menjalankan
ketaatan kepada Allah dalam kehidupan dalam semua aspek
2. Seseorang yang telah memahami Islam dengan benar, kemudian mendapat hidayah
menjadi mualaf/masuk Islam. Tindakan orang tersebut dikategorikan ....
a. Ikhlas
b. Tobat
c. Istiqamah
d. Sabar
3. Beramal sholeh yang diniati untuk mencari keridhaan Allah Swt. semata. Pernyataan di
atas merupakan pengertian ....
a. Taat
b. Tobat
c. Khauf
d. Ikhlash
4. Kata ikhlas berasal dari kata akhlasha yakhlishu ikhlashan yang berarti ….
a. satu tujuan
b. pilihan terbaik
c. ternodai
d. murni
5. Kata ikhlas adalah sifatnya sedangkan kata mukhlis adalah sebutan untuk orang yang ….
a. Berbuat secara ikhlas
b. Berakhlak terpuji kepada Allah
c. Berbuat baik dengan sum'ah
d. Tidak ikhlas dalam berbuat baik
6. Menurut Islam, nilai perbuatan baik seseorang ditentukan oleh ….
a. Kepribadian pelakunya
b. Jenis perbuatan itu sendiri
c. Sering tidaknya dilakukan
d. Niat pelakunya
7. Salah satu ciri ketaatan seseorang kepada Allah ialah … dalam melaksanakan tugas.
a. Tidak mengenal lelah
b. Berhasil secara maksimal
c. Tidak megeluh
d. Tidak menghadapi kendala
8. Kita wajib mentaati Ulil amri apabila mereka ….
a. Berada di jalan yang sesuai
b. Bukan dari golongan orang kafir
c. Berasal dari golongan muslim seperti kita
d. Tidak melanggar hukum-hukum Allah

9. Sesuai QS. An Nisa’ (4) : 59 urutan berbuat taat yang benar adalah ....
ّٰ َ ُ َ َ َ ْ َ َۚ ُ ْ َْ ٰٓ
‫ ْي ٍء ف ُر ُّد ْو ُه ِا لى ال ل‬S‫ي َا ُّيَ ها ا َّل ِذ ْي َن ٰا َم ُن ْ وا َا ِط ِ اولى ا ًلْم ِر ِم ن ك ْم ف ِا ن ت نا ز ْع ت ْم ِف ْي ش‬
ْ َ َ ّٰ
‫ِه و‬ ‫ْي ُعوا ال ل ه و ا ِط ْي ُعوا ال َّر ُس‬
‫ْو َل‬
‫ا‬ َ ُ
ࣖ ‫س ن تأ ِوْي ال‬ ‫ٌر‬ ُ ْ ُ ُ ْ ُ ‫وال َّر ُس ْو‬
‫ك ن ت ْم ت ؤ ِم ن ْو‬
ْ
a. Allah, Rasul, Ulil amr ‫ا‬ ‫م‬ ‫و‬ ْ ‫ِل ِا ن َن بال ّٰل ه وا ْل َي‬
ْ ‫ّوَا‬ ِ ِ ِ
b. Ulil Amr, Rasul, Allah
‫خ‬ ‫ح‬ ٰ ٰ
ْ ‫ًل ِخ ِِۗ ر ذ ِلك‬
c. Allah, Ulil amr, Rasul ‫ي‬
d. Rasul, Allah, Ulil amr
10. Salah satu syarat bertaubat ialah minta maaf kepada orang yang bersangkutan, apabila….
a. Kesalahan yang dilakukan berkaitan dengan dosa besar
b. Kesalahan tersebut belum di maafkan
c. Sudah memohon maaf kepada Allah Swt.
d. Sudah dimaafkan oleh Allah Swt.
Jawablah pertannyaan –pertanyaan berikut dengan benar !
1. Perhatikan firman Allah Swt. berikut ini, apakah manfaat seseorang melakukan sikap
taat !
َ ْ َْ َ ْ َ ‫ْ ُ ه‬ ْ Gَ َ‫ه‬ ْ
‫ ِل ِد ْي ن ف‬G‫ت َها ا َل ن ٰه ُرخ‬Gِ‫و َم ن ُّي ِط ِع ا ّٰلل َو َرس ْو ل ه ُي د ِخ ل ه ج نت تج ِر ْي م ن تح‬
ْ ُ َ ْ ٰ
‫ْي َها َۗ َو ذ ِلك ا ل ف ْو ز ا ل َع ِظ ْي ُم‬
2. Bagaimana pendapatmu terhadap motto kementerian agama yaitu ikhlas beramal !
3. Bagaimana cara menjaga sikap istiqamah ?
4. Apakah kandungan QS. Al An'am (6) : 162 berikut !
ٍَۙ َ ْ ‫ه‬ َ
‫ب ا ل ٰع ل ِم ْي ن‬G˛ِ ‫ح َيا َي َو َم َما ِت ْي ِ ل ِّٰل َر‬ ‫ْي َو َم س ِك‬ ‫ص َل ِت‬ ‫ق ْل ِا‬

5. Bagaimana cara tobat agar ‫ْي َو ن‬
diterima oleh Allah Swt.? َ
‫ن‬
ADAB SHALAT DAN
BERDZIKIR

Anda mungkin juga menyukai