Hubungan Iklim Dengan Produksi Dan Pertumbuhan
Hubungan Iklim Dengan Produksi Dan Pertumbuhan
Hubungan Iklim Dengan Produksi Dan Pertumbuhan
Ditulis oleh :
Khariq Anhar
2006112549
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
RIAU
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Wassalamualaikum wr.wb
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................................................
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................
1.2 Tujuan....................................................................................................................................
1.3 Manfaat..................................................................................................................................
2.1 IKLIM....................................................................................................................................
A. Jagung...............................................................................................................................
B. Padi....................................................................................................................................
BAB IV KESIMPULAN...............................................................................................................
4.1 Kesimpulan..........................................................................................................................
4.2 Saran....................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
Menurut Ashari (2016) sedikitnya ada 2 unsur yang mempengaruhi hal tersebut,
yaitu:
Selain unsur iklim di atas, menurut Guslim (2017) Produksi tanaman juga
dipengaruhi oleh Radiasi Matahari dan Suhu. Pertumbuhan tanaman dapat
dipengaruhi dalam berbagai cara oleh lingkungan. Kondisi lingkungan yang sesuai
selama pertumbuhan akan merangsang tanaman untuk berbunga dan menghasilkan
benih. Kebanyakan speises tidak akan memasuki masa reproduktif jika pertumbuhan
vegetatifnya belum selesai dan belum mencapai tahapan yang matang untuk
berbunga, sehubungan dengan ini terdapat dua rangsangan. Yang menyebabkan
perubahan itu terjadi, yaitu suhu dan panjang hari (Mugnisjah dan Setiawan, 1995).
Diwilayah dengan empat musim, pengaruh suhu berlaku ganda. Pada waktu awal
pertumbuhan suhu harus cukup tinggi agar pertumbuhan tidak terhambat. Tetapi bagi
kebanyakan tanaman terutama tanaman tahunan, suhu sebelum perubahan fase
pertumbuhan itu terjadi sangat penting. Cekaman (stress) air yang diikuti oleh hujan
sering merangsang pembungaan tanaman tahunan tropika. Faktor lain yang memicu
pembungaan adalah panjang hari, atau panjang periode selama setiap 24 jam.
Tanaman berhari pnjang tidak akan berbunga jika ditanam di wilayah tropika
(Mugnisjah dan Setiawan,1995).
Jika bunga telah berkembang tahap berikutnya adalah menjamin sedapat mungkin
agar penyerbukan berlangsung dengan baik. Cuaca pada saat penyerbukan adalah
penting. Umumnya serbuk sari tidak dapat tahan hidup jika hujan lebat, dan suhu
yang terlalu dapat menyebabkan penyerbukan yang jelek. Serangga terutama lebah,
tidak akan bekerja dengan baik dalam kondisi cuaca yang sangat basah.
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
2.1 IKLIM
Iklim (climate) adalah sintesis atau kesimpulan dari perubahan nilai unsurunsur
cuaca (hari demi hari dan bulan demi bulan) dalam jangka panjang di suatu tempat
atau pada suatu wilayah. Sintesis tersebut dapat diartikan pula sebagai nilai statistik
yang meliputi: rata-rata, maksimum, minimum, frekuensi kejadian. Iklim sering
dikatakan sebagai nilai statistik cuaca jangka panjang di suatu tempat atau suatu
wilayah. Iklim dapat pula diartikan sebagai sifat cuaca di suatu tempat atau wilayah.
Data iklim terdiri dari data diskontinu (radiasi, lama penyinaran matahari, presipitasi
dan penguapan) dan data kontinu (suhu, kelembaban, tekanan udara, kecepatan
angin) (Atmaja, 2009). Menurut Kartasapoetra (2012) iklim adalah rata-rata keadaan
cuaca dalam jangka waktu yang cukup lama yang sifatnya tetap. Gibbs (1987) dalam
Rosalina (2012) menyatakan iklim sebagai peluang statistik berbagai keadaan
atmosfer, antara lain suhu, tekanan, angin kelembaban, yang terjadi disuatu daerah
selama kurun waktu yang panjang.
Gunarsih (2006) dalam Rosalina (2012) menyatakan unsur-unsur iklim terdiri dari
radiasi matahari, temperatur, kelembaban, hujan, dan angin.
1. Radiasi matahari
Radiasi matahari adalah peristiwa yang terjadi pada atmosfer yang dianggap
penting bagi sumber kehidupan. Energi matahari merupakan penyebab utama dari
perubahan dan pergerakan dalam atmosfer sehingga dapat dianggap sebagai
pengendali iklim dan cuaca. Matahari memancarkan sinar yang pada umumnya
mempunyai gelombang pendek, sedangkan dari bumi dipancarkan gelombang
panjang (Gunarsih dalam Rosalina, 2012).
Suhu adalah derajat panas atau dingin yang diukur berdasarkan skala tertentu
dengan menggunakan thermometer.
3. Kelembaban
Kelembaban adalah banyaknya uap air yang ada di udara. Keadaan kelembaban di
permukaan bumi berbeda-beda. Pada umumnya, kelembaban yang tinggi ada di
khatulistiwa sedangkan yang terendah ada pada lintang 400. Besarnya kelembaban
suatu daerah merupakan faktor yang dapat menstimulasi curah hujan (Atmaja, 2009).
4. Angin
Angin merupakan gerakan atau perpindahan massa udara dari satu tempat ke
tempat lain secara horizontal. Massa udara adalah udara dalam ukuran yang sangat
besar yang mempunyai sifat fisik yang seragam dalam arah yang horizontal. Sifat
massa udara ditentukan oleh daerah di mana massa udara terjadi, jalan yang dilalui
oleh massa udara, dan umur dari massa udara itu. Gerakan angin berasal dari daerah
yang bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah. Terdapat banyak jenis-
jenis angin seperti angin darat, angin laut, angin gunung, angin lembah dan angin
lokal (Fohn) yang sifatnya kering. Angin lokal ini biasanya tidak begitu baik bagi
tanaman karena sifatnya yang kering sehingga menyebabkan besarnya evaporasi dan
trasnpirasi yang akan dilakukan oleh tanaman. Kadang-kadang hal ini akan
menyebabkan tanaman menjadi layu karena tanaman tersebut tidak dapat
mengimbangi jumlah air yang hilang dengan pengambilan air dari dalam tanah
(Atmaja, 2009).
5. Curah hujan
Hujan adalah sebuah presipitasi berwujud cairan, berbeda dengan presipitasi non-
cair seperti salju, batu es dan slit. Hujan memerlukan keberadaan lapisan atmosfer
tebal agar dapat menemui suhu di atas titik leleh es di dekat dan di atas permukaan
bumi. Hujan adalah proses kondensasi uap air di atmosfer menjadi butir air yang
cukup berat untuk jatuh dan biasanya tiba di daratan. Dua proses yang mungkin
terjadi bersamaan dapat mendorong udara semakin jenuh menjelang hujan, yaitu
pendinginan udara atau penambahan uap air ke udara (Atmaja, 2009).
Pertumbuhan dan produksi hijauan makanan ternak sangat tergantung pada daya
tahan bibit atau kemampuan untuk berkembang, kemampuan daya saing, daya tahan
terhadap kekeringan, kemampuan menyerap radiasi dan tingkat kesuburan tanah
dimana tanaman itu tumbuh. Salah satu faktor penting dalam pertumbuhan tanaman
adalah fotosintesis. Fotosintesis adalah proses untuk memproduksi gula (karbohidrat)
pada tumbuhan, beberapa bakteri dan organisme non-seluler (seperti jamur, protozoa)
dengan menggunakan energi matahari, yang melalui sel-sel yang berespirasi energi
tersebut akan dikonversi ke dalam bentuk ATP sehingga dapat digunakan seluruhnya
oleh organisme tersebut. Reaksi umum dan proses fotosintesis adalah: 6 H2 0 + 6
CO2 C6H1206 + 602
Sama seperti halnya mahluk hidup lain, tumbuhan juga bereproduksi untuk
mempertahankan kelangsungan spesiesnya. Tumbuhan berbunga melakukan
reproduksi dengan cara membentuk biji. Biji terbentuk dengan jalan reproduksi
seksual yaitu bergabungnya sel kelamin jantan dari serbuk sari dengan sel kelamin
betina dari bakal buah.Baik benangsari maupun putik dilindungi oleh kelopak bunga
dan daun mahkota. Keduanya membentuk mahkota bunga. Polinasi atau penyerbukan
terjadi ketika butir sel jantan dari benangsari masuk ke kepala putik bunga lalu turun
ke tangkai putik untuk bergabung dengan bakal biji. Ada juga tumbuhan yang bisa
dikembangkan tanpa pembuahan (Srikini 2007: 28)
BAB III ISI
Perubahan iklim merupakan sesuatu yang sulit untuk dihindari dan memberikan
dampak terhadap berbagai segi kehidupan. Perubahan iklim adalah implikasi dari
pemanasan globaldimana fenomena ini menyebabkan peningkatan intensitas kejadian
iklim ekstrim (El-Ninodan La-Nina) dan ketidak teraturan musim. Selama 30 tahun
terakhir terjadi peningkatansuhu global secara cepat dan konsisten sebesar 0,20C per
dekade, dengan sepuluh tahunterpanas terjadi pada periode setelah tahun 1990.
1. Genetik
Gen adalah faktor pembawa sifat menurun yang terdapat di dalam makhluk hidup.
Gen berpengaruhi setiap struktur makhluk hidup dan juga perkembangannya,
Walaupun gen bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhinya. Setiap jenis
(spesies) memiliki gen untuk sifat tertentu. Penggunaan jagung dari varietas yang
tahan merupakan salah satu cara dalam memproduksi tanaman jagung yang optimal.
2. Curah hujan
Besarnya curah hujan mempengaruhi kadar air tanah, aerasi tanah, kelembaban
udara dan secara tidak langsung juga menentukan jenis tanah sebagai tempat media
tumbuh tanaman. Oleh karenanya curah hujan sangat besar pengaruhnya terhadap
pertumbuhan tanaman. Ketinggian tempat menentukan suhu udara, intensitas cahaya
matahari dan mempengaruhi curah hujan, yang pada gilirannya mempengaruhi
pertumbuhan tanaman.
Sebaiknya Jagung ditanam diawal musim hujan, dan menjelang musim kemarau.
Jagung dapat ditanam di Indonesia mulai dari dataran rendah sampai di daerah
pegunungan yang memiliki ketinggian antara 1000-1800 m dpl. Daerah dengan
ketinggian optimum antara 0-600 m dpl merupakan ketinggian yang baik bagi
pertumbuhan tanaman jagung.
3. Tanah
Pada tanah-tanah dengan tekstur berat (grumosol) masih dapat ditanami jagung
dengan hasil yang baik dengan pengolahan tanah secara baik. Sedangkan untuk tanah
dengan tekstur lempung/liat (latosol) berdebu adalah yang terbaik untuk
pertumbuhannya. Keasaman tanah erat hubungannya dengan ketersediaan unsur-
unsur hara tanaman. Keasaman tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman jagung
adalah pH antara 5,6 - 7,5. Tanaman jagung membutuhkan tanah dengan aerasi dan
ketersediaan air dalam kondisi baik. Tanah dengan kemiringan kurang dari 8 % dapat
ditanami jagung, karena disana kemungkinan terjadinya erosi tanah sangat kecil.
Sedangkan daerah dengan tingkat kemiringan lebih dari 8 %, sebaiknya dilakukan
pembentukan teras dahulu.
4. Suhu
Suhu yang dikehendaki tanaman jagung antara 21-34 derajat C, akan tetapi bagi
pertumbuhan tanaman yang ideal memerlukan suhu optimum antara 23-27 derajatC.
Pada proses perkecambahan benih jagung memerlukan suhu yang cocok sekitar 30
derajat C.
5. Cahaya matahari
Cahaya matahari (radiasi surya) mempengaruhi pertumbuhan tanaman melalui
tiga sifat yaitu intensitas cahaya, kualitas cahaya (panjang gelombang) dan lamanya
penyinaran (panjang hari). Pengaruh ketiga sifat cahaya tersebut terhadap
pertumbuhan tanaman adalah melalui pembentukan klorofil, pembukaan stomata,
pembentukan anthocyanin (pigmen merah) perubahan suhu daun atau batang,
penyerapan hara, permeabilitas dinding sel, transpirasi dan gerakan protoplasma.
Hara dan air memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Salah satu fungsi dari kedua bahan ini adalah sebagai bahan pembangun
tubuh makhluk hidup. Pertumbuhan yang terjadi pada tanaman (sampai batas
tertentu) disebabkan oleh tanaman mendapatkan hara dan air. Bahan baku pada
proses fotosintesis adalah hara dan air yang nantinya akan diubah tanaman menjadi
makanan. Tanpa kedua bahan ini pertumbuhan tidak akan berlangsung.
Hara dan air umumnya diambil tanaman dari dalam tanah dalam bentuk ion.
Unsur hara yang dibutuhkan tanaman dapat dibagi atas dua kelompok yaitu hara
makro dan mikro. Hara makro adalah hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah
besar sedangkan hara mikro dibutuhkan dalam jumlah kecil.
Nutrien yang tergolong kedalam hara makro adalah Carbon, Hidrogen, Oksigen,
Nitrogen, Sulfur, Posfor, Kalium, Calsium, Ferrum. Sedangkan yang termasuk
golongan hara mikro adalah Boron, Mangan, Molibdenum, Zinkum (seng) Cuprum
(tembaga) dan Klor. Jika tanaman kekurangan dari salah satu unsur tersebut diatas
maka tanaman akan mengalami gejala defisiensi yang berakibat pada penghambatan
pertumbuhan (Hanum, 2008).
3.2 Tanaman berdasarkan Iklimnya
A. Jagung
Saat panen jagung yang jatuh pada musim kemarau akan lebih baik daripada
musim hujan, karena berpengaruh terhadap waktu pemasakan biji dan pengeringan
hasil. adapun media tanaman jagung adalah sebagai berikut ;
a. Jagung tidak memerlukan persyaratan tanah yang khusus. Agar supaya dapat
tumbuh optimal tanah harus gembur, subur dan kaya humus.
b. Jenis tanah yang dapat ditanami jagung antara lain: andosol (berasal dari
gunung berapi), latosol, grumosol, tanah berpasir. Pada tanah-tanah dengan
tekstur berat (grumosol) masih dapat ditanami jagung dengan hasil yang baik
dengan pengolahan tanah secara baik. Sedangkan untuk tanah dengan tekstur
lempung/liat (latosol) berdebu adalah yang terbaik untuk pertumbuhannya.
d. Tanaman jagung membutuhkan tanah dengan aerasi dan ketersediaan air dalam
kondisi baik.
B. Padi
1. Curah hujan
Tanaman padi membutuhkan curah hujan rata-rata 200 mm/bulan atau lebih
dengan distribusi selama empat bulan. Curah hujan yang baik akan memberikan
dampak yang baik dalam pengairan, sehingga genangan air yang diperlukan
tanaman padi di sawah dapat terpenuhi.
2. Suhu
Tanaman padi dapat tumbuh dengan baik pada suhu 23oC ke atas, sedangkan di
Indonesia pengaruh suhu tidak terasa karena suhunya hampir konstan sepanjang
tahun. Adapun salah satu pengaruh suhu terhadap tanaman padi ialah kehampaan
pada biji.
3. Ketinggian tempat
Tanaman padi dapat tumbuh dengan baik pada dataran rendah maupun dataran
tinggi. Ketinggian tempat untuk tanaman padi dataran rendah yaitu 0 – 650 meter
diatas permukaan laut dengan suhu 22 – 27oC, sedangkan untuk dataran tinggi
650 – 1500 meter diatas permukaan laut dengan suhu 19 – 23oC.
4. Sinar matahari
5. Angin
Angin memiliki peranan yang cukup penting bagi pertumbuhan tanaman padi.
Tanaman padi dapat melakukan proses penyerbukan dan pembuahan dengan
bantuan angin. Jenis angin yang cocok untuk penyerbukan dan pembuahan
tanaman padi adalah angin sepoi-sepoi.
BAB IV KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Tanaman padi sangat cocok tumbuh di iklim yang berhawa panas dan banyak
mengandung uap air. Komponen iklim ini, meliputi curah hujan, suhu, ketinggian
tempat, sinar matahari, dan angin.
4.2 Saran
Budidaya tanaman sangat dipengaruhi oleh iklim yang pada kondisi tertentu dapat
menentukan keberhasilan dari penanaman, maka pembahasan selanjutnya bisa
menyertakan pembagian daerah di Indonesia berdasarkan kecocokan tanmaan dengan
iklim di daerah tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Fitter dan Hay. 1992. Fisiologi Lingkungan Tanaman. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Kasniari dan Supadma. 2007. Pengaruh Pemberian Beberapa Dosis Pupuk (N, P, K )
dan Jenis Pupuk Alternatif terhadap Hasil Tanaman Padi (Oryza sativa L.) dan
Kadar N, P, K Inceptisol Selemadeg, Tabanan. Agritrop. Vol 26(4): 168-176.