Rangkuman Mandiri Sastra
Rangkuman Mandiri Sastra
Rangkuman Mandiri Sastra
Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
a. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun
tulis.
b. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa
negara.
c. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan.
e. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan memperhalus budi pekerti,
serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa.
f. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia
Indonesia.
2. Isi Kurikulum
Isi kurikulum bahasa Indonesia di dalam KTSP meliputi aspek- aspek kebahasaan sebagai berikut:
a. Menyimak
Keterampilan menyimak melatih berfikir atau bernalar siswa sehingga siswa dapat menerima,
memahami, mengidentifikasi, dan mereaksi informasi yang diterimanya.
b. Berbicara
Pada masa kanak-kanak kemampuan berbicara berkembang sangat cepat, penambahan kosa kata
semakin hari semakin bertambah pula. Untuk itu pada masa kanak-kanak inilah kemampuan berbicara
mulai diajarkan. Dalam pembelajaran di sekolah kegiatan ini dapat diawali dengan berbicara di depan
kelas, misalnya memperkenalkan diri, bertanya jawab dengan teman, bercerita tentang pengalaman,
menceritakan gambar, dsb.
c. Membaca
Membaca permulaan bertujuan untuk pengenalan huruf, suku kata, kata,kalimat, dan mampu membaca
dalam berbagai konteks.
a) Membaca teknik
Kegiatan membaca teknik bertujuan untuk melatih menyuarakan lambang-lambang tulisan dengan lafal
yang benar ddan intonasi yang wajar.
Membaca dalam hati mulai diajarkan dikelas 2. Membaca ini perlu segera dilatih setelah siswa
mengetahui semua huruf. Bahan bacaan yang diberikan sesuai dengan kemapuan siswa.
c) Membaca pemahaman
Membaca ini mulai diajarkan di kelas 3, yaitu membaca tanpa suara untuk memahami isi bacaan.
d) Membaca indah
Pada dasarnya membaca indah sama dengan membaca teknik tetapi bahan bacaannya berupa puisi atau
fiksi. Sehingga membaca indah bersifat apresiatif.
e) Membaca cepat
Membaca cepat mulai diajarkan di kelas 4. membaca cepat dengan memberikan teknik gerakan mata
ketika membaca. Dan guru menentukan waktu untuk selesainya membaca sesuai dengan tingkat
kesukaran bahan bacaan.
f) Membaca pustaka
Membaca pustaka diajarkan untuk mengembangkan sikap minat baca pada anak. Untuk itu sekolah
perlu menyediakan sarana yaitu ruang perpustakaan dan buku-buku yang memadai, baik dalam jumlah
maupun penataannya.
g) Membaca bahasa
Membaca bahasa bertujuan untuk penekannya pada aspek memahami kebahasaan. Antara lain makna
penggunaan kata, pemakaian imbuhan, ungkapan, serta kalimat.
d. Menulis
Menulis di SD terdiri dari dua bagian yaitu menulis permulaan dan menulis lanjut (pendalaman).
3. Metode Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SD
Di dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di SD guru menggunakan banyak metode di
antaranya yaitu:
- Ceramah
- Tanya jawab
- Diskusi
- Permainan
- Penugasan
- Diskusi
Evaluasi dilakukan untuk mengukur sejauh mana pencapaian pembelajaran bahasa dan sastra
Indonesia di kelas dapat tercapai. Evaluasi ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu tes dan non tes .
Contoh evaluasi dengan teknik tes yaitu pada aspek mendengarkan , siswa menyimak berita yang
dibacakan guru kemudian guru memberikan beberapa soal dan siswa menjawab. Sedangkan pada teknik
penilaian non tes biasanya guru menggunakan unjuk kerja, misalnya saja untuk menilai pada aspek
membaca yaitu membaca puisi guru menggunakan skala rentang dengan memperhatikan kriteria-
kriteria khusus berupa kejelasan membaca, suara, intonasi, dan ekspresi wajah. Dengan evaluasi maka
dapat diketahui kekurangan atau masalah yang dihadapi siswa saat pembelajaran bahasa dan sastra
Indonesia serta pencapaian hasil belajar siswa.
Sejalan dengan perkembangan zaman dan dalam rangka mempersiapkan peserta didik menghadapi
tantangan masa depan dan menigkatkan mutu pendidikan nasional maka Departemen Pendidikan
Nasional merespon dengan menyempurnakan kurikulum secara berkelanjutan, yang diberi nama
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) diberlakukan sejak tahun 2006. Kurikulum ini merupakan
refleksi pemikiran terhadap kurikulum pendidikan dasar dan menengah sebagai salah satu wujud
reformasi pendidikan. Selain materi pembelajaran telah disederhanakan, dalam kurikulum KTSP standar
isi hanya disediakan standar minimal sementara pengembangan diserahkan pada sekolah yang
bersangkutan disesuaikan dengan karakteristik sekolah tersebut. Untuk mencapai tujuan pembelajaran
dengan hasil yang baik, penilaian dilakukan bedasarkan pencapaian setiap indikator, mulai dari saat
kegiatan belajar berlangsung sampai dengan akhir pembelajarn dan penilaian lebih ditekankan pada
penilaian yang bersifat individual. Berdasarkan hal tersebut maka pengembangan kurikulum bahasa dan
sastra Indonesia SD khususnya lebih ditekankan pada bagaimana mengembangkan silabus
pembelajaran, yang meliputi:
1) Identitas
2) Standar kompetensi,
3) Kompetensi dasar,
4) Indikator
5) materi pokok
6) alokasi waktu
7) penilaian
8) sumber belajar.
Untuk mengembangkan kurikulum bahasa dan sastra Indonesia di SD ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan yaitu:
1. Hasil Belajar
Hasil belajar ini memuat gambaran materi yang disajikan pada tiap-tiap aspek dalam bahasa Indonesia
yang mendukung tercapainya kompetensi yang telah ditetapkan. Secara garis besar sebagai berikut:
c. membaca; huruf, suku kata, kalimat, paragraf, denah, berbagai teks, dan seterusnya.
e. sastra; dongeng, puisi, pantun, cerita pendek, drama sederhana, dan seterusnya.
f. kebahasaan; intonasi, lafal, ejaan, tanda baca, kata, kalimat, imbuhan , partikel, dan seterusnya.
Untuk menentukan pendekatan apa yang dipakai, serta pengorganisasian materi pembelajaran bahasa
dan sastra Indonesia SD maka banyak hal yang harus dicermati, antara lain :
a. pendekatan komunikatif; bahwa pembelajaran bahasa Indonesia harus sesuai dengan konteksnya,
maksudnya mengajarkan bahasa dimulai dari bagaimana bahasa itu digunakan dalam konteksnya sehari-
hari, yang menekankan kepada kebermaknaan dan fungsi bahasa.
c. pendekatan keterampilan proses dan CBSA; pendekatan ini melakukan pembelajaran yang berpusat
pada siswa, belajar dengan melakukan, dan lain-lain. (Santosa, 2007:3.9)
d. pengorganisasian materi harus mencermati prinsip pembelajaran bahwa pembelajaran dimulai dari
yang mudah keyang sukar, dari yang sederhana ke yang kompleks. Selanjutnyakompetensi dasar mata
pelajaran terdiri atas (1) kompetensi dasar, (2) hasil belajar, dan (3) indikator pencapaian hasil belajar.
3. Rambu-Rambu
a) hakikat belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Karena itu, pembelajaran harus diarahkan untuk
meningkatkan kemampuan berkomunikasi. Selain itu, untuk meningkatkan kemampuan berpikir dan
bernalar serta memperluas wawasan dan mempertajam kepekaan perasaan.
b) Kemampuan dasar hasil belajar untuk pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
tercantum dalam KTSP merupakan pencapaian hasil belajar minimal yang harus dikuasai oleh siswa
sedangkan pengembangan dan indikator diserahkan pada guru matapelajaran yang disesuaikan dengan
karakteristik sekolah dan keadaan siswa sebagai warga belajar. Pelaksanaan pembelajaran disesuaikan
dengan situasi dan kondisi setempat.
Pada kelas rendah yaitu kelas 1,2, dan 3 pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia dengan
pembelajaran tematik yaitu pembelajaran untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada
siswa, di mana materi pelajaran bahasa dan sastra Indonesia digabungkan dengan materi pelajaran lain
namun masih dalam satu tema, misalnya tema Lingkungan dengan memasukkan materi bahasa
Indonesia dan IPA. Pembelajaran tematik disarankan dilaksanakan di kelas rendah hal ini mencermati
kecenderungan siswa yang memandang sesuatu sebagai satu kesatuan (holistik). Dengan strategi ini,
diharapkan pembelajaran lebih bermakna. Sedangkan pada kelas 4, 5, 6 pembelajaran bahasa dan sastra
Indonesia sudah terpisah, karena siswa pada usia ini sudah tidak berpikir holistik lagi.
a) Menyajikan konsep dari beberapa pelajaran dalam satu konsep pembelajaran, dengan maksud agar
pembelajaran tersebut lebih bermakna, jadi tidak dipaksakan
b) Bersifat fleksibel
Daftar Pustaka
Iwan. 2011. Kajian Kurikulum Bahasa Indonesia dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar.
http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/11/10/30/. (8 Oktober 2012).
Pringgawidagda, Suwarna. 2002. Strategi Penguasaan Bahasa. Yogyakarta: Adiata Karya Nusa.
Santosa, Puji, dkk. 2010. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta: Universitas Terbuka.