Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

LK Kolaborasi Rini

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN KOLABORASI PADA IBU BERSALIN


DENGAN PEB DI PUSKESMAS WIROSARI 2

Untuk Memenuhi Persyaratan Target Praktik Semester 2


Stage Kolaborasi Program Studi Profesi Bidan

Disusun Oleh:
NAMA : RINI MUTIARA

NIM : P1337424820134

PEMBIMBING INSTITUSI:
Dr. Runjati, M.Mid

PROGRAM STUDI PROFESI KEBIDANAN SEMARANG POLITEKNIK


KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG
TAHUN 2021
ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN PATOLOGIS
PADA NY. M UMUR 37 TAHUN G4P3A0 HAMIL 40 MINGGU JANIN
TUNGGAL HIDUP INTRAUTERIN LETAK MEMBUJUR PUKA DENGAN
PEB DI PUSKESMAS WIROSARI 2

Tanggal : 20 April 2021 Jam : 09.00 WIB


A. IDENTITAS PASIEN
Identitas pasien Penanggung Jawab
Status : Suami
Nama : Ny. N Nama : Tn. P
Umur : 37 tahun Umur : 39 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Suku Bangsa : Jawa/Indonesia Suku Bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat : Tambakselo 2/4 Alamat : Tambakselo 2/4

B. PENGKAJIAN
I. DATA SUBYEKTIF
1. Alasan datang : ibu ingin melahirkan
2. Keluhan Utama : ibu mengatakan kenceng-kenceng,pusing, kadang-
kadang mual
3. Riwayat Kesehatan
Sekarang :Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit menurun,
seperti: DM,hipertensi,jantung,dan tidak sedang
menderita penyakit menular seperti: Hepatittis,
TBC,HIV/AIDS.
Dahulu : Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menurun,
seperti: DM,hipertensi,jantung,dan tidak pernah
menderita penyakit menular seperti: Hepatittis,
TBC,HIV/AIDS.
Keluarga : Ibu mengatakan dalam keluarga ada riwayat penyakit
menurun yaitu hipertensi dari ibu pasien.
4. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Haid
Menarch: 12 tahun Siklus : 28 hari
Lama : 7 hari Warna : merah segar
Banyak :3 sampai 4 kali ganti pembalut Leokhorea : tidak ada
Nyeri haid: kadang-kadang dihari pertama
b. Riwayat kehamilan sekarang
1) Hamil ke 4, usia 40 minggu
2) HPHT : 14 Juli 2020
3) HPL : 2O April 2021
4) Gerak janin: Ibu merasakan janinnya aktif bergerak
5) TT : status TT ibu sudah T5
6) ANC: ANC kedelapan
7) Kekhawatiran khusus : ibu sedikit khawatir tentang keadaannya
8) Tanda Bahaya : tekanan darah ibu tinggi
c. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu :
Persalinan Nifas
Hamil Jenis Komplikasi kom
Tgl Peno BB Lak
Ke UK Persa JK plika
Lahir long Ibu bayi Lahir tasi
linan si
13 9
spont peremp
1 Maret bula
an
bidan - -
uan
3000 + -
2007 n
2
Spont Peremp
2 Januari 9 bl Bidan - - 2800 + -
an uan
2012
26 Juli Spont Peremp
3 9 bl Bidan - - 3300 + -
2016 an uan
Hamil
4
ini

5. Riwayat Perkawinan
Pernikahan ke 1
Usia Nikah: Ibu 22 Tahun, Suami 24 Tahun
Status Pernikahan: Sah menurut agama dan hukum
Lama pernikahan: 15 Tahun
Hubungan dengan suami : Baik
6. Riwayat KB
Ibu mengatakan pernah menggunakan KB suntik 3 bulan
Jenis Kontrasepsi Lama Pemakaian Keluhan Alasan dilepas
Suntik 3 bulan 3tahun - Ingin hamil lagi

Rencana setelah melahirkan : suntik 3 bulan


7. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari
a. Pola Nutrisi
Sebelum Hamil :
1) Makan
a) Frekuensi makan pokok : 3x per hari
b) Komposisi
 Nasi : 3x ½ piring sedang
 Lauk : 3 x 1 potong ikan/tahu/tempe/daging
 Sayuran : 2 x ½ mangkok sayuran hijau
 Buah : kadang-kadang
 Cemilan : 1 x sehari makanan ringan
c) Pantangan : tidak ada pantangan makanan
2) Minum
a) Jumlah total 6-8 gelas per hari, air putih dan es teh
b) Ibu tidak suka minum susu
3) Perubahan selama hamil ini
Frekuensi makan ibu saat ini meningkat, mudah lapar dan suka
makan cemilan
b. PolaEliminasi
Sebelum Hamil
Ibu mengatakan BAB 1X per hari, dengan konsistensi sedang, warna
kuning kecokelatan, BAK 4 x/hari.
Selama Hamil
Ibu mengatakan BAB 2 hari sekali, dengan konsistensi sedang, warna
kecokelatan, BAK 6-7 x/hari.
c. Pola Istirahat
Sebelum Hamil
Ibu mengatakan tidur malam selama 8 jam dan tidur siang 1 jam.
Selama Hamil
Ibu mengatakan tidur malam selama 6 jam dan tidur siang 1 jam..
d. Pola Seksual
Sebelum Hamil
Ibu mengatakan melakukan hubungan seksual 3 x seminggu.
Selama Hamil
Ibu mengatakan melakukan hubungan seksual 1 x seminggu.
e. Personal Hygiene
Sebelum Hamil
Ibu mengatakan mandi dan gosok gigi sehari 2x, keramas 2-3x
seminggu.ganti pakaian dan celana dalam 2 x sehari, ibu rajin memakai
alas kaki jika keluar rumah.
Selama Hamil
Ibu mengatakan mandi, gosok gigi, ganti pakaian 2 x sehari, keramas 2-
3x seminggu.ibu ganti celana dalam 2 x per hari, ibu rajin memakai alas
kaki jika keluar rumah.
f. Aktivitas fisik dan olahraga
Sebelum hamil : aktivitas ibu sebagai ibu rumah tangga (menyapu,
memasak, mengepel, mencuci, dll) dan ibu tidak pernah olahraga
Selama hamil : Pada usia kehamilan ini ibu juga melakukan aktivitas
sebagai ibu rumah tangga.
g. Kebiasaan yang merugikan kesehatan
Ibu mengatakan tidak merokok/ konsumsi alkohol/ narkotika/ jamu
maupun obat-obatan.
h. Psiko,Sosial,Spiritual
1) Ibu mengatakan senang dengan kehamilanya, suami dan keluarga
mendukung.
2) Ibu hanya tinggal serumah dengan suami
3) .Ibu menjalankan shalat 5 waktu bersama suami
4) Ibu tidak pernah puasa sunah senin kamis
5) Ibu dapat menerima segala bentuk pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh nakeswanita maupun pria
6) Pengambil keputusan utama dalam keluarga adalah suami
7) Rencana tempat bersalin yang diinginkan adalah puskesmas
8) Penghasilan perbulan 3 juta
9) Adat istiadat disekitar ibu masil kental serta ibu memiliki seorang
nenek yang msh kejawen yang melarang ibu hamil keluar rumah saat
malam hari.
10) Ibu mengatakan belum paham tentang keluhan yang dialami saat ini,
karena pada kehamilan sebelumnya ibu tidak mengalami hal tersebut
II. DATA OBYEKTIF
a. Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmenthis
TB :155 cm
BB : sebelum hamil 53 kg BB sekarang 62 kg
IMT : 25,8
LILA : 25 cm
Tekanan darah : 160/98 mmHg
Nadi : 82 kali per menit
Pernafasan : 20 kali per menit
Suhu : 36,5 0C
2. StatusPresent
Kepala : Mesochepal, bersih, tidak ada nyeri tekan.
Mata : Konjungtiva merah muda, sclera putih, reflek pupil
baik.
Hidung : simetris, tidak ada secret,tidak ada cuping hidung.
Mulut : Bersih, gigi tidak caries dan stomatitis.
Telinga :Tidak ada serumen,fungsi pendengaran baik.
Leher : Tidak ada pembesaran tyroid
Ketiak : Tidak ada benjolan
Dada : Tidak ada bunyi ronchi dan wheezing.
Perut : Tidak ada luka tidak ada nyeri tekan.
Ekstremitas : Jari lengkap, tidak ada turgor kulit.
Punggung : Tidak ada kelainan tulang belakang.
Anus : Tidak ada hemoroid.
3. Status Obstetri
a. Inspeksi
Muka : Tidak oedema, tidak ada cloasma gravidarum.
Mamae :Puting susu menonjol, hiperpigmentasi areola,
kolostrum sudah keluar
Abdomen :Terdapat linea nigra, membulat sesuai kehamilan.
Vulva : tidak ada varises, tidak bengkak, tidak oedem
Ekstremitas : kaki oedem.
Reflek patella : +/+
b. Palpasi
Leopold I : TFU3 jari dibawah px, bagian fundus teraba bulat
lunak,tidak melenting
Leopold II : bagian perut kanan ibu teraba datar memapan dan
memanjang(punggung kanan)
Leopold III : bagian bawah teraba bulat keras melenting dan
masih bisa digoyang (kepala belum masuk panggul)
Leopold IV : Bagian terbawah janin sudah masuk panggul
DJJ : 146 x/mnt
Mc. Donald : 30 cm, TBJ : 2945 gr
c. Pemeriksaan Dalam
VT buka 1 cm, ketuban utuh, portio tebal, kepala turun hodge 1, PPV
lendir darah.
b. Pemeriksaan penunjang : Melakukan kolaborasi dengan analis untuk
pemeriksaan laboratorium
Hb :12, 9gr/%
Protein urine : positif 2

C. ANALISA DATA
Ny.N umur 37 tahun G4P3A0 hamil 40 mg janin tunggal hidup intra uterin
letak membujur pukadengan PEB
Masalah : tensi tinggi, oedem pada kaki, protein urine +2
Kebutuhan : Penatalaksanaan PEB

D. PENATALAKSANAAN
Tanggal 20 Aril 2021 jam 09.30
1. Memberitahu ibu dan suami hasil pemeriksaan yang telah dilakukan bahwa
tensi ibu tinggi dan akan dilakukan rujukan
Hasil : ibu dan suami mengerti hasil yang telah diberikan bahwa tensi ibu
tinggi dan bersedia untuk dirujuk
2. Memberikan informed consent sebelum melakukan tindakan
Hasil : Ibu dan suami menandatangani informed consent
3. Melakukan Kolaborasi dengan dokter Puskesmas advice
a. Memasang infus RL 20 tpm, memasang O2 3 L/mnt dan memasang DC
Hasil : infus, O2 dan DC terpasang
b. Menyuntik MgSO4 40% 4 gr bolus lanjut MgSO4 40% 6 gr drip ke dalam
RL 500 ml 28 tpm
Hasil : MgSO4 4 gr sudahdisuntikkanDosis 6 gr sedangdilanjutkan
c. Memberikanibuobatnifedipin 10 mg (3x1)
Hasil: ibusudahmeminumNifedipin 10 mg
4. Melakukan kolaborasi dengan Sopir
Hasil : Sopir sudah siap melakukan rujukan
5. Melakukan kolaborasi dengan pihak RSUD melalui telp
Hasil : RSUD siap menerima pasien rujukan
6. Memberikandukunganpsikologisdan spiritual
padaibudenganmelibatkansuamiataukelaurga
Hasil: ibumerasatenangdansenantiasaberdoakepadaAlloh SWT
7. Menganjurkanibuuntukrileksasi
Hasil :ibubersedia
8. Melakukanpendokumentasian
Hasil :hasilpemeriksaansudah di dokumentasikan
9. Merujukpasienke RSUD dr. RadenSoedjatiPurwodadi
Hasil :pasiensudahsampai d PONEK RSUDdr. RadenSoedjatiPurwodadi
E. CATATAN PERKEMBANGAN
Nama No.RM: Ruang :
Pasien: Ny. PONEK
N
Umur : 37 th Tanggal : 20 April 2021
Tanggal / Catatan Perkembangan (SOAP) Nama dan
Jam Paraf
20/4/2021 S: Ibu mengatakan kenceng-kenceng,kepala
12.30 pusing
O:
KU : baik
Td : 158/89mmHg, N : 80 x/mnt, S :36˚C,
R : 20 x/mnt.
VT pembukaan 2 cm, ketuban positif, portio
tebal, kepala hodge 1, ppv lendir darah
A:
Ny. M umur37 tahun, G4P3A0hamil 40 mg janin
tunggal hidup intrauterin let membujur puka
dengan PEB
P:
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan,
Hasil : ibu mengerti tentang keadaannya.
2. Melakukan Kolaborasi dengan dokter SpOG
Hasil : dokter SpOG memberi advice
SC+MOW
3. Memberikan informed consent untukdilakukan
SC+MOW
Hasil :suamisetujudanmenandatangani
informed consent.
4. Menyiapkanpasiendenganmenggantibaju OP
Hasil : ibubersediamemakaibaju OP
5. Melakukan Kolaborasidengandokteranastesi
Hasil :
dokterAccuntukdilakukanSC+MOW,post SC
pindah ICU
PEMBAHASAN

Penulis telah melakukan Asuhan Kebidanan Kolaborasipada Ny. N umur 37


tahun dengan PEB yang dimulai dari langkah pertama pengkajian data sampai
penatalaksanaan segera untuk menangani kegawatdaruratan yang ada tanggal 20
April 2021 di Puskesmas Wirosari 2, pengkajian dan penatalaksanaan pada kasus ini
didukung dengan evidence based dalam kebidanan.
A. Pengkajian
Pengkajian data subjektif dilakukan dengan 2 metode, yang
pertamaalloanamnesadimanamenanyakankepada orang lain bukanpasienterkait,
sedangkan auto anamnesa, yaituanamnesa yang dilakukanlangsungpadapasien
yang bersangkutan (Saifuddin, 2010). Anamesa pada kasus Ny M umur 37tahun
dengan PEB dilakukan dengan auto anamesa, data didapat dari anamesa
langsungpadapasien.
Saatmelakukanasuhankegawatandaruratan pada Ny N
dicantumkantanggal, jam dan tempat sebagai buktia tau consent
bahwapenulissudahmelakukanasuhanpadatanggal, jam dantempatseperti yang
dituliskandalamlembartinjauankasus.
1. Data Subyektif
Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 20 Februari 2021 jam
09.00 WIB di PONED Puskesmas Wirosari 2 didapatkan Ny. N dengan
alasan datang kenceng-kencengmaumelahirkan.
Preeklamsiaadalahtimbulnyahipertensi,proteinuriadanoedemasetelahu
murkehamilan 20 minggu. Diagnosapreeklamsiaadalahapabilatekanandarah
90 sistolikdandiastolik ≥140/90 mmHg dan proteinuria kualitatif 1
sampaikualitatif 2 (Poon, Nicolaides. 2014:
10).Adapuntandadangejalapreeklamsiaringanmenurutteoritekanandarah
≥140/90 mmHg dan ≤160/110 mmHg, pemeriksaantescelupurindengan
Proteinuria menunjukkan ≥300 mg/24 jam atau +1, kenaikanberatbadan 1kg
dalamseminggu, bengkakpadawajahatautungkaisedangkangejala yang
seringtimbulyaitusakitkepala, pusing, sertapenglihatankaburatauberkunang-
kunang (Purwoastuti 2015).
SedangkanpadakasusNy”M” setelahdilakukanpengumpulan data
danpemeriksaandidapatkankeluhanberupaibumerasasakitkepaladanmengeluhp
usingdanpemeriksaandidapatkantekanandarah 160/98 mmHg, proteinuria
+2danterdapatoedemapadakedua kaki.
Berdasarkanuraiandiatasterdapatpersamaanantarateoridengangejala
yang timbulpadakasuspreeklamsiapadamasakehamilan,
sehinggasayatidakadahambatan yang berartikarenapadasaatpengumpulan data
-data
baikklienmaupunkeluargadalamhaliniibuselaluterbukauntukmemberikaninfor
masisesuaidengan data yang diperlukan yang
berhubungandengankeadaanibusehinggamempermudahdalammengumpulkan
data. Hal
inimembuktikanbahwatidakditemukanadanyakesenjanganantarateoridankasus
2. Data Obyektif
Berdasarkan teori Sigmund Freund tingkatan kesadaran terbagi
menjadi composmentis, apatis, somnolen, sopor, soporo coma, coma,
delirium.Dari pemeriksaan umum didapatkan kesadaran umum baik,
kesadaran composmentis, dengan TD 160/98 mmhg, N : 82 x/menit, RR :
20x/menit, S: 36,50C TB 155 cm, IMT 25,8 , LILA 25 cm, BB 62 kg. Dari
pemeriksaan inspeksi status present yang telah diinspeksidalambatas normal.
3. Analisa
Analisa data dilakukansetelahmelakukan anamnesis data subjektifdan
anamnesis data objektif.Analisisdidalamnyamencangkup diagnosis aktual,
diagnosis
masalahpotensialsertaseperlunyamengidentifikasikebutuhantindakansegerau
ntukantisipasimasalah (Varney, 2008)
Dari data subyektif dan data obyektif yang telah dikaji maka dapat di
diagnosa Ny. N umur 37 tahun dengan PEB. Masalah yang muncul adalah
tensiibutinggi, terdapatoedempadakedua kaki, protein urine +2. Diagnosa
potensial apabila tidak segera ditangani adalah eklamsia dan
bisasampaikekematian. Kebutuhan : penatalaksanaan PEB.
4. Penatalaksanaan
Dalamtinjauanpustakatekanandarah yang normal
ibuhamilyaitutekanandarah ≤140/90 mmHg, tidakterdapat proteinuria pada
saat pemeriksaan laboratorium dan tidak terdapat oedema pada kedua kaki
atau wajah.dari hasil pemeriksaan dan penilaian didapatkan tekanandarahibu
160/98 mmHg,terdapatoedempadakedua kaki, protein urine +2danpusing,
tanda tanda itu menunjukkan ibumengalami PEB. Tindakan segera berupa
kolaborasi dengan dokterPuskesmas untuk memberikan protab PEB untuk
mencegah terjadinya eklamsi dankematian maternal. Dari analisa diatas
tenaga kesehatan memberikan intervensi segera yaitu sebagai berikut :
1. Memberitahu ibu dan suami hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
bahwa tensi ibu tinggidanakandilakukanrujukan
Hasil : ibu dan suami mengerti hasil yang telah diberikan bahwa
tensi ibu tinggidanbersediadirujuk
2. Memberikan Informed consent sebelum melakukantindakan
Hasil :Ibu dan suami menandatangani informed consent
3. Melakukan Kolaborasi dengan dokter Puskesmas advice
a. Memasang infus RL 20 tpm, Memasang O2 3 L/ mnt dan
memasang DC
Hasil : infus, O2 dan DC terpasang
b. Menyuntik MgSO4 40% 4 gr bolus lanjut MgSO4 40% 6 gr drip
ke dalam RL 500 ml 28 tpm
Hasil : MgSO4 $ gram sudahdisuntikkan, Dosis 6 gr
sedangdilanjutkan
c. Memberikanibuobatnefedipin 10 mg (3x1)
Hasil: ibusudahmeminumNifedipin 10 mg
4. Melakukan kolaborasi dengan sopir
Hasil : sopir siap melakukan rujukan
5. Melakukan kolaborasi dengan pihak RSUD melalui telp
Hasil : RSUD siap menerima pasien rujukan
6. Memberikan dukungan psikologis dan spiritual pada ibu dengan
melibatkan suami atau kelaurga
7. Hasil: ibu merasa tenang dan senantiasa berdoa kepadaTuhan Yang
MahaEsa
8. Menganjurkanibuuntukrileksasi
Hasil :ibubersedia
9. Melakukanpendokumentasian
Hasil :hasilpemeriksaansudah di dokumentasikan
10. Merujukpasienke RSUD dr. RadenSoedjatiPurwodadi
Hasil :pasiensudahsampai d PONEK RSUDdr.
RadenSoedjatiPurwodadi

Berdasarkan tinjauan manajemena suhankebidanan bahwa


melaksanakan rencana tindakan harus efisien dan menjamin rasa aman
padaklien.Implementasidapatdilaksanakanseluruhnyaolehbidanataupunseb
agiandilaksanakanpasiensertakerjasamadengantimkesehatanlainnyasesuaid
engantindakan yang telahdirencanakan (Mangkujidkk, 2013).
Apabila preeklamsia ringan berubahmenjadipreeklamsiaberat yang
ditandaidengantekanandarah ≥160/110 mmHg,
pembengkakanpadawajangdantungkaiserta proteinuria ≥+2,
nyeriepigastrum, pandangankabur,
perubahankesadarandannyerikepalamakaakandilakukanrawatinapdanseger
emelakukantindakan emergency yaitusegeramasukrumahsakit, tirah baring
kiri, segeramemasangcairaninfuscairan dextrose 5% dimanasetiap 1 liter
diselingidengancairaninfus RL (60-125cc/jam) 500cc, danpemberian anti
kejang/anti konvulsan magnesium sulfat (MgSO4)
sebagaipencegahanterjadinyakejangataupunkejang yang berulang (Marmi,
dkk, 2014: 75).
Semua wanita memiliki risiko preeklampsia selama hamil, bersalin,
dan nifas. Preeklampsia tidak hanya terjadi pada primigravida/primipara,
pada grandemultipara juga memiliki risiko untuk mengalami eklampsia.
Misalnya pada ibu hamil dan bersalin lebih dari tiga kali. Peregangan
rahim yang berlebihan menyebabkan iskemia berlebihan yang dapat
menyebabkan preeklampsia (Suwanti, dkk. 2012).
Berdasarkan penelitian Ika Pratiwi,2015, Hasil penelitian yang
dilakukan menunjukkan responden yang mengalami preeklampsia
sebagian besar pada kategori paritas berisiko (<2 atau ≥4 kali) yaitu
sebanyak 19 responden (31,67%) dari total 60 responden. Sedangkan
responden yang mengalami preeklampsia pada kategori paritas tidak
berisiko (2-3 kali) sebanyak 11 responden (18,33%). Responden yang
tidak mengalami preeclampsia sebagian besar pada kategori paritas tidak
berisiko (2-3 kali) sebanyak 22 responden (36,67%) dan kategori paritas
berisiko (<2 atau ≥4 kali) sebanyak 8 responden (13,33%). Hasil analisis
bivariat juga menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara paritas
dengan kejadian preeklampsia dengan hasil uji Chi Square (x2) sebesar
8,148 dengan nilai probabilitas (p-value) sebesar 0,004 (p<0,005). Nilai
OR pada penelitian ini adalah 4,750, yakni OR>1 menunjukkan bahwa
factor yang diteliti merupakan faktor resiko sehingga dapat disimpulkan
bahwa paritas merupakan faktor resiko terjadinya preeklampsia pada ibu
hamil. Hal ini sesuai dengan Penelitian yang dilakukan oleh Legawati,
Nang Randu Utama 2017 tentang Analisis Faktor Risiko Kejadian
Preeklamsi Berat Di RSUD Rujukan Kabupaten Dan Provinsi Kalimantan
Tengah menunjukkan bahwa Faktor yang mempengaruhi Faktor risiko
PEB adalah Umur ibu, pendidikan, Umur kehamilan, paritas dan ANC
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang mengatakan ibu yang
mempunyai usia berisiko (< 20 tahun atau > 35 tahun) mempunyai faktor
risiko terjadinya preeklampsia (Bobak: 2000: 58) sedangkan usia 20-35
tahun merupakan usia reproduksi yang terbaik untuk hamil
Dalam pelaksanaan tindakan asuhan kebidanan penulis tidak menemukan
hambatan yang berarti karena seluruh tindakan yang dilakukan sudah
berorientasi pada kebutuhan klien. Hal ini tidak sesuai dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Ajeng Dwi Imelda, Yeyen Putriana tentang
Penanganan awal kejadian Preeklamsi Berat dan Eklamsia Salah Satu RS
di Provinsi Lampung th 2018 menunjukkan bahwa dari 17 responden
pasien preeklamsia 14 orang mendapatkan penatalaksanaan sesuai protab
dan 3 orang tidak sesuai protab dan dari 8 pasien eklamsia yang
mendapatkan penatalaksanaan sesuai protab 6 orang dan 2 orang tidak
sesuai protab. Sehingga saran yang diberikan peneliti kepada tenaga
kesehatan agar meningkatkan kualitas pelayanan dengan memberikan
penatalaksanaan sesuai protab sehingga dapat menurunkan angka kematian
ibu.
Begitu juga dengan Jurnal Kesehatan Yang diterbitkan pada 23 Nov 2016
oleh Ka. Unit TI menunjukkan bahwa Tidak ada pengaruh pemberian
MgSO4 pada pasien Preeklamsi Berat Di tempat Pra Rujukan Rsup
Fatmawati terhadap kejadian Eklamsia ini Disebabkan kondisi pasien yang
memburuk dan dosis pemberian MgSO4 tidak sesuai Standar sehingga
tidak memberikan efek pencegahan terhadap kejadian Eklamsia.
Penelitian yang dilakukan oleh Cipta Pramana tentang Kajian Sistem
Rujukan Kasus Preeklamsia Berat/ Eklamsi di RSUD Kota Semarang
April 2015 menunjukkan bahwaSebagian besar tkasus PEB /E merupakan
rujukan dari Bidan dan sebagian besar tidak diberikan MgSO4 sebelum
dirujuk

DAFTAR PUSTAKA

Bothamley, J., Boyle,M. 2013. PatofisiologiDalamKebidanan. Jakarta: EGC.

Bartini, Istri. 2012. ANC :AsuhanKebidananpadaIbuHamil Normal (ASKEB 1)


DilengkapiPanduanPraktikumdanSenamHamil.Yogyakarta.NuhaMedika

Jannah, Nurul. 2012. BukuAjarAsuhanKebidanan: Kehamilan. Yogyakarta. C.V


ANDI OFFSET.

KementrianKesehatanRepublik Indonesia: BukuSakuPelayananKesehatanIbu


Di FasilitasKesehatanDasardanRujukan. Jakarta: 2013.

KementrianKesehatanRepublikIndonesia.ProfilKesehatan Indonesia. 2015

Kusmiyati, Y. PerawatanIbuHamil. Yogyakarta: Fitramaya. 2012

Marmi, dkk. 2014. AsuhanKebidananPatologi. Yogyakarta.PustakaPelajar.

Mangkuji Betty. 2013. AsuhanKebidananTujuhLangkah Varney. Jakarta. EGC.

Nugroho, Taufan. 2012. PatologiKebidanan. Yogyakarta: NuhaMedika.

Nurhayati, Aprina. 2013. Konsepkebidanan. Jakarta. Penerbitsalembamedika.

Pudiastuti, R, D. 2012. AsuhanKebidananPadaHamil Normal danPatologi.


Yogyakarta: NuhaMedika.

Prawirohardjo, S. 2014. IlmuKebidanan. Jakarta. PT


BinaPustakaSarwonoPrawirohardjo.EdisiKeempat.

Pernoll, L,M., Benson, C, R. 2013. BukuSakuObstetridanGinekologi. Jakarta.


EGC.Edisi 9.

Purwoastuti, Endang. 2015. IlmuObstetri Dan GinekologiSosialbagiKebidanan.


Yogyakarta: PustakaBaru Press.

Rahayuti, M, N., Husniawati, N. 2013. “Faktor-Faktor Yang


BerhubunganDenganTerjadinyaPreeklamsiaPadaIbuHamil Trimester III
di PuskesmasKecamatanPasarRebo Jakarta
Timur”.JurnalIlmiahKesehatan.Vol 5.No. 3.

Sukarni, Icesmi,. ZH, Margareth. 2013. Kehamilan, PersalinandanNifas.Yogyakarta:


NuhaMedika.
SDKI (Survey DemografiKesehatan Indonesia). 2012. AngkaKematianIbu (AKI)di
Indonesia.www.Depkes.co.idDiaksespadatanggal 28 maret 2014.

Yogi, dkk.2014.Hubungan AntaraUsiaDenganPreeklamsiaPadaIbuHamilDiPOLIKIA


RSUD KefamenanukabupatenTimur Tengah Utara.
JurnalDelimaHarapan. Vol 3.No. 2.

Yulia, Fauziyah. 2012. Obstetri,


PatologiUntukMahasiswaKebidanandanKeperawatan.Yogyakarta :Nuha
Medika.

Pratiwi, I., &Wantonoro, W.


(2015).HubunganParitasdenganKejadianPreeklampsiapadaIbuHamil di
RSUD Wonosari (Doctoral dissertation, STIKES'Aisyiyah Yogyakarta).

Anda mungkin juga menyukai