Kelompok 7 - Chapter 7 - Makalah.
Kelompok 7 - Chapter 7 - Makalah.
Kelompok 7 - Chapter 7 - Makalah.
KOMUNIKASI BISNIS
CHAPTER 7
Disusun oleh
1
Tujuan Pembelajaran
2
KONTEN 1
Keterampilan Merevisi
Menulis pesan-pesan bisnis tidaklah semudah menulis surat pribadi (personal),
seperti menulis surat kepada orang tua, saudra kandung, keluarga dekat, atau teman.
Menulis surat busnis tidak bisa sekali jadi. Lagi pula, menulis surat bisnis bukanlah
seperti permainan sulap, sim salabim langsung jadi. Karena itu, untuk membuat surat
bisnis yang baik perlu proses persiapan yang cukup matang mulai dari tahap
perencanaan penulisandraft hingga tahap penelaahan ulang atau revisi pesan-pesan
bisnis.
Bagaimana tahapan dalam menulis pesan-pesan bisnis? Tahap awal yang perlu di
perhatikan dalam menulis pesan-pesan bisnis adalahmempersiapkan draft atau konsep
dasar pesan bisnis yang ingin di sampaikan kepada pihak lain. Apabila penulisan draft
telah selesai, selanjutnya perlu di lakukan penelaahan (review) dan perbaikan ulang,
baik dari sudut isi (substansi) maupun pengorganisasian pesan, gaya (style) bahasa
yang digunakan, susunan tata bahasa, penggunaan tanda baca, serta format
penulisannya.
Pada dasarnya, kegiatanmerevisi pesan-pesan bisnis merupakan salah satu cara
untuk menghindari atau mencegah terjadinya kesalahan atau kekeliruan baik kesalahan
tulis, tanda baca, maupun kesalahan fatal pada saat menyampaikan pesan-pesan bisnis
kepada pihak lain.
Ada beberapa hal yang perlu di lakukan dalam merevisi pesan-pesan bisnis, yaitu
mengedit isi atau substansi suatu pesan dan pengorganisasiannya, mengedit gaya
penulisan, dan mengedit format penulisan surat.
3
Beberapa pertanyaan berikut ini dapat digunakan untuk membantu
mengedit isi dan pengorganisasian pesan-pesan bisnis.
4
Apakah kata-kata dan frasa-frasa yang digunakan dalam penulisan pesan-
pesan bisnis tersebutmampu menghidupkan suatu pesan, sehingga
semakin menarik bagi penerima pesan?
Apakah transisi yang di hunakan di anatara kalimat telah dinyatakn
secara jelas?
Dalam penulisan judul sebaiknya menggunakan huruf kapital (huruf besar) dan
tebal, sedangkan untuk penulisan subjudul maupun sub-subjudul dapat
menggunakan kombinasi huruf kapital pada awal suku kata kemudian diikuti
dengan huruf kecil dan tebal.
Sementara itu, pemilihan grafik, tabel, dan gambar, sebaiknya disesuaikan
dengan pesan yang ingin di sampaikan. Karena teknologi semakin canggih,
sehingga memberikan banyak pilihanbagi pembaca dalam menentukan pilihan
yang cocok.
Mengedit Format
Langkah terakhir dalam mengedit pesan-pesan bisnis adalah mengedit format
secara keseluruhan. Jika format penulisannya menarik,, penerima pesan akan
tertarik untuk membacanya. Sebagaimana diketahui bahwa ada beberapa bentuk
format penulisan surat menyurat yang lazim digunakan dalam dunia bisnis yaitu
full-block style (bentuk lurus penuh), semi-block style (bentuk setengah lurus),
block style (bentuk lurus), indented style (bentuk bertekuk), danhanging
paragraph style (bentuk paragraf menggantung).
Di samping pemilihan format penulisannya, masalah kerapian, kebersihan
(tidak penuh coretan), dan pemilihan kertas yang berkualitas baik juga tidak boleh
diabaikan begitu saja, karena semua itu akan menjadi daya Tarik tersendiri bagi
pembaca untuk memberikan tanggapan yang baik dengan segera membacanya.
5
Konten 2
6
“apa” yang dilakukan oleh kata kerja dan merupakan topik suatu bahasan atau sesuatu
yang sedang dikatakan dan biasanya berupa kata benda.
7
berbagai alas an terlebih dahulu, kemudian baru dibuat kesimpulan, sedangkan
pendekatan deduktif (deductive approach) dimulai dari kesimpulan kemudian
baru diikuti dengan alasan-alasannya.
Pendekatan yang akan anda pilih sangat tergantung pada sybjek anda,
maksud pembaca, dan maksud suatu pesan.
a. Ilustrasi
Untuk mengembangkan suatu paragraph dapat digunakan ilustrasi atau
contoh yang dapat memberikan gambaran tentang ide atau gagasan
umum. Pemberian contoh terhadap sesuatu topik bahasan yang relevan
akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mudah di pahami
oleh pembaca.
b. Perbandingan (Persamaan dan perbedaan)
Anda dapat mengembangkan suatu paragraph dengan cara
membandingkan persamaan maupun perbedaan dari suatu pemikiran
dengan pemikiran lain. Cara pengembangan paragraph ini memerlukan
wawasan berpikir yang luas bagi penyampai pesan-pesan bisnis.
c. Pembahasan Sebab-Akibat
Ketika mengembangkan suatu paragraph, anda dapat memfokuskan
perhatian pada alas an-alasan mengenai suatu hal. Dan akan memicu
beberapa pertanyaan. Paling tidak, pola pengembangan paragraph
dengan sebab-akibat akan membantu memberikan arah yang jelas
terhadap suatu pokok bahasan tertentu.
d. Klasifikasi
Paragraf dapat dikembangkan dengan cara melakukan klasifikasi atau
pengelompokan ide-ide umum ke dalam ide-ide yang lebih khusus.
Pola pengembangan paragraf dengan pengelompokan ini akan
mempermudah pemahaman bagi pengirim pesan maupun penerima
pesan.
e. Pembahasan Pemecahan Masalah
Cara lain untuk mengembangkan paragraph adalah dengan menyajikan
masalah, kemudian menjelaskan cara pemecahan masalah tersebut.
Cara pengembangan paragraf ini akan mampu memberikan Latihan
8
analitis yang sangat diperlukan oleh seseorang dalam pengambilan
keputusa-keputusan penting bagi suatu organisasi.
RINGKASAN
Revisi merupakan langkah terakhir dalam mengemabangkan bisnis secara
efektif. Setiap pesan bisnis perlu diedit baik menyangkut masalah isi dan
pengorganisasiannya, gaya kepemimpinannya, maupun format penulisannya.
Gaya kepemimpinan yang efektif dimulai dengan pemilihan kata yang
tepat. Dalam memilih kata perlu diperhatikan antara lain pemilihan kata yang
sudah familiar /sudah dikenal secara umum, singkat, dan hindarkan kata yang
memiliki pengertian ganda.
Pengisian pesan-pesan bisnis yang paling efektif akan mencakup
keseimbangan pemilihan terhadap ketiga jenis kalimat yatu kalimat sederhana,
majemuk, dan kompleks. Kalimat-kalimat yang singkat dan menggunakan kalimat
aktif akan mempermudah pembaca. Anda dalam memahami maksud dan tujuan
suatu pesan-pesan bisnis.
Dalam mengembangkan pembahasan mengenai sebab – akibat, melalui
klasifikasi(pengelompokan), dan pembahasan mengenai pemecahan masalah
(problem solving). Pusatkan perhatian pada ide tunggal dan usahakan untuk setiap
paragraf singkat saja.
9
PERTANYAAN
Soal Esai
1. Dalam melakukan revisi atau perbaikan terhadap pesan-pesan bisnis. pada
bagian apa saja yang perlu dilakukan revisi. Sebutkan?
3. Apa persamaan dan perbedaan antara bahasa tulis dan bahasa lisan?
Jawaban :
Bahasa lisan bersifat lebih efektif dan lebih efisien dibandingkan
dengan bahasa tulisan karena tidak membutuhkan media perantara.
Sebaliknya, pengungkapan bahasa tulisan harus menggunakan alat
bantu.
Bahasa lisan terikat dengan ruang dan waktu pembicaraan.
Sedangkan bahasa tulisan terikat dengan aturan-aturan
kepenulisan.
Status bahasa lisan di mata hukum lebih lemah ketimbang bahasa
tulisan karena tidak mengandung bukti otentik. Sedangkan bahasa
tulisan memiliki status hukum dan bisa bertindak sebagai bukti
yang kuat.
Sulit bagi seseorang untuk memanipulasi bahasa tulisan karena di
dalamnya terkandung siapa yang membuatnya berupa tanda
tangan, cap jempol, stempel, atau karakteristik tulisan. Sementara
itu, bahasa lisan mudah dimanipulasi apalagi jika tidak ada bukti
rekaman.
10
Kadang-kadang pengungkapan maksud lewat tutur kata lebih jelas
daripada melalui tulisan. Hal ini dikarenakan pengungkapan bahasa
lisan selalu diperkaya dengan intonasi, gerak-gerik, dan ekspresi.
Namun beberapa orang lebih memilih menggunakan bahasa
tulisan, terutama bagi mereka yang tidak bisa melakukan bahasa
lisan dengan baik.
Kata-kata yang digunakan pada bahan lisan umumnya bersifat
sederhana dan diulang-ulang. Tetapi, bahasa tulisan banyak
memakai kata-kata yang lebih kaya dengan maksud agar bahasa
terlihat lebih indah dan tidak membosankan.
Penuturan bahasa lisan lebih sering memanfaatkan frasa-frasa yang
tidak baku dan lebih santai. Sementara bahasa tulisan banyak
memanfaatkan kata-kata yang bersifat formal, khususnya ketika
bahasa tersebut ditujukan kepada lingkungan resmi.
Pada dasarnya, bahasa tulisan bersifat lebih matang dibandingkan
dengan bahasa lisan. Hal ini dikarenakan pada bahasa tulisan ada
kesempatan untuk memperbaiki isi bahasa tersebut sebelum
disampaikan ke orang lain.
11
6. Dalam menulis pesan-pesan bisnis, kalimat aktif lebih banyak digunakan
Mengapa demikian?
Jawaban : Hal 109
Kalimat efektif merupakan bentuk kalimat yang dengan sadar dan sengaja
disusun untuk mencapai daya informasi yang tepat dan baik. Karena agar
lebih memberi kesan atas apa yg telah kita sampaikan kepada cline atau
konsumen, serta kalimat aktif lebih bersifat ringkas.
12
Pada umumnya, paragraf dibangun oleh sejumlah kalimat.
Pargraf adalah satu kesatuan ekspresi pikiran.
Pargraf adalah kesatuan yang koheren dan padu.
Kalimat-kalimat dalam paragraf tersusun secara logis dan sistematis.
Bahan Diskusi
1. Dalam melakukan proses revisi, menurut Anda pada tahap mana yang
paling penting. apakah pada tahap melakukan edit isi dan
pengorganisasiannya, mengedit gaya penulisannya, atau mekanika dan
format penulisannya Jelaskan!
Jawaban : Hal 106-108
Menurut kami semuanya penting tetapi lebih penting Mengedit isi dan
Pengorganisasianya. Karena, tahap tersebut adalah tahap awal dan juga
menjadi yang utama yang mana menjadi tumpuan untuk tahap-tahap
berikutnya. Karena, apabila terjadi kesalahan dalam proses revisi tahap ini lah
yang akan “mengevaluasi/revisi suatu pesan bisnis secara menyeluruh, semua
dokumen harus dibaca terlebih dahulu dengan cepat. Pada saat melakukan
13
penelaahan ulang (review), perhatian harus dipusatkan pada isi (substansi),
pengorganisasian, dan alur penulisan pesan-pesan bisnis tersebut.” (konten 1)
2. Dalam kenyataan terlihat bahwa suatu paragraf ada yang hanya terdiri atas
sebuah kalimat saja. Bahkan tak jarang dijumpai bahwa ada yang membuat
sebuah paragraf dalam satu lembar halaman penuh. Menunt Anda,
bagaimana suatu paragraf itu harus disusun. Jelaskan!
Jawaban : Hal 111
Tidak semua kumpulan kalimat dapat dikatakan sebagai sebuah paragraf,
dan tidak semua paragraf dapat dikatakan sebagai paragraf yang baik.
Kumpulan kalimat yang saling berhubungan dan memenuhi persyaratan
tertentu sajalah yang dapat dikatakan sebuah paragraf. Paragraf yang baik
hendaklah memenuhi persyaratan: kesatuan, kepaduan, kelengkapan, dan
urutan. Paragraf hendaknya hanya memuat satu kalimat topik dan setiap
paragraf hendaknya memiliki unsur kelengkapan, yaitu memiliki beberapa
kalimat penjelas yang bisa berupa fakta-fakta atau contoh-contoh. Selain
itu, kalimat-kalimat yang membangun paragraf tersebut hendaknya benar-
benar saling berhubungan.
Lebih lanjut, suatu paragraf dapat dikembangkan dengan memberikan
ilustrasi atau contoh, berikut penyusunan sebuah paragraf :
Ilustrasi
Perbandingan (persamaan dan perbedaan)
Pembahasan sebab akibat
Klarifikasi
Pembahasan pemecahan masalah
(Halaman 111)
14
mengenai suatu hal. Mengapa hal tersebut harus dipilih atai dilakukan.
Paling tidak, pola pengembangan paragraph dengan sebab-akibat akan
membantu memberikan arah yang jelas terhadap suatu pokok bahasan
tertentu.
15