Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Kelompok 7 - Chapter 7 - Makalah.

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KOMUNIKASI BISNIS

CHAPTER 7

“REVISI PESAN-PESAN BISNIS”

Dosen Pengampu : Dr. Rr. Rachmawati, SE., M.Si

Disusun oleh

Davva Eka Setiyadi A10190357


M Rizky A10190300
Indra Tresna Ramadhan A10190316
Rijma Rijkia A10200131

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) EKUITAS


PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN
BANDUNG
2022

1
Tujuan Pembelajaran

1. Mengedit isi & pengorganisasian


2. Mengedit gaya (style) penulisan
3. Mengedit format penulisan
4. Memiih kata yang tepat
5. Membuat kalimat yang efektif

2
KONTEN 1

Keterampilan Merevisi
Menulis pesan-pesan bisnis tidaklah semudah menulis surat pribadi (personal),
seperti menulis surat kepada orang tua, saudra kandung, keluarga dekat, atau teman.
Menulis surat busnis tidak bisa sekali jadi. Lagi pula, menulis surat bisnis bukanlah
seperti permainan sulap, sim salabim langsung jadi. Karena itu, untuk membuat surat
bisnis yang baik perlu proses persiapan yang cukup matang mulai dari tahap
perencanaan penulisandraft hingga tahap penelaahan ulang atau revisi pesan-pesan
bisnis.
Bagaimana tahapan dalam menulis pesan-pesan bisnis? Tahap awal yang perlu di
perhatikan dalam menulis pesan-pesan bisnis adalahmempersiapkan draft atau konsep
dasar pesan bisnis yang ingin di sampaikan kepada pihak lain. Apabila penulisan draft
telah selesai, selanjutnya perlu di lakukan penelaahan (review) dan perbaikan ulang,
baik dari sudut isi (substansi) maupun pengorganisasian pesan, gaya (style) bahasa
yang digunakan, susunan tata bahasa, penggunaan tanda baca, serta format
penulisannya.
Pada dasarnya, kegiatanmerevisi pesan-pesan bisnis merupakan salah satu cara
untuk menghindari atau mencegah terjadinya kesalahan atau kekeliruan baik kesalahan
tulis, tanda baca, maupun kesalahan fatal pada saat menyampaikan pesan-pesan bisnis
kepada pihak lain.
Ada beberapa hal yang perlu di lakukan dalam merevisi pesan-pesan bisnis, yaitu
mengedit isi atau substansi suatu pesan dan pengorganisasiannya, mengedit gaya
penulisan, dan mengedit format penulisan surat.

 Mengedit Isi dan Pengorganisasiannya


Salah satu kegiatan dalam merevisi pesan-pesan bisnis adalah melakukan cek
ulang atas substansi suatu pesan. Untuk mengevaluasi efektivitas suatu pesan
bisnis secara menyeluruh, semua dokumen garys dubaca terlebih dahulu dengan
cepat. Pada saat melakukan penelaahan ulang (review), perhatian harus dipusatkan
pada isi (substansi), pengorganisasian, dan alur penulisan pesan-pesan bisnis
tersebut.

3
Beberapa pertanyaan berikut ini dapat digunakan untuk membantu
mengedit isi dan pengorganisasian pesan-pesan bisnis.

 Apakah isi suatu pesan telah sesuai dengan yang di rencanakan?


 Apakah poin-poin penting suatu pesan telah dimasukan dengan urutan
yang logis dan runtut?
 Apakah ada keseimbangan yang baik antara yang umum dan yang khusus?
 Apakah ide-ide yang paling penting (ide utama) telah memperoleh porsi
pembahasan yang cukup?
 Apakah fakta-fakta pendukung yang cukup telah tersedia?
 Apakah fakta-fakta yang ada telah diperiksa ulang?
 Apakah perlu menambahkan informasi yang baru?

Di lain pihak, dalam penyampaian pesan-pesan bisnis, bahan-bahan yang


perlu, penting, dan relevan dengan pesan-pesan bisnis yang ingin disampaikan
kepada pihak lain harus diperhatikan secara seksama.
Pada tahap awal pengeditan, perhatikan secara seksama pesan-pesan awal
dan akhir, karena pesan-pesan tersebut mempunyai pengaruh terbesar terhadap
penerima pesan. Perhatikan pembuka surat atau memo, apakah sudah relevan,
menarik, dan mengundang reaksi pembaca.

 Mengedit Gaya (style) Penulisan


Setelah yakin terhadap isi dan pengorganisaisan suatu pesan bisnis, Langkah
berikutnya adalah memperhatikan gaya penulisannya.
Untuk lebih memahami bagaimana mengedit gaya penulisan pesan-pesan
bisnis, berikut ada beberapa pertanyaan yang dapat digunakan untuk membantu
mengedit gaya penulisan pesan-pesan bisnis.

 Apakah pesan-pesan penting yang disampaikan sudah jelas, tidak


membingungkan, dan mudah di pahamioleh penerima pesan?
 Apakah dalam penulisan pesan-pesan bisnis telah memberikan suatu kesan
yang baik bagi penerima pesan?

4
 Apakah kata-kata dan frasa-frasa yang digunakan dalam penulisan pesan-
pesan bisnis tersebutmampu menghidupkan suatu pesan, sehingga
semakin menarik bagi penerima pesan?
 Apakah transisi yang di hunakan di anatara kalimat telah dinyatakn
secara jelas?

Dalam penulisan judul sebaiknya menggunakan huruf kapital (huruf besar) dan
tebal, sedangkan untuk penulisan subjudul maupun sub-subjudul dapat
menggunakan kombinasi huruf kapital pada awal suku kata kemudian diikuti
dengan huruf kecil dan tebal.
Sementara itu, pemilihan grafik, tabel, dan gambar, sebaiknya disesuaikan
dengan pesan yang ingin di sampaikan. Karena teknologi semakin canggih,
sehingga memberikan banyak pilihanbagi pembaca dalam menentukan pilihan
yang cocok.

 Mengedit Format
Langkah terakhir dalam mengedit pesan-pesan bisnis adalah mengedit format
secara keseluruhan. Jika format penulisannya menarik,, penerima pesan akan
tertarik untuk membacanya. Sebagaimana diketahui bahwa ada beberapa bentuk
format penulisan surat menyurat yang lazim digunakan dalam dunia bisnis yaitu
full-block style (bentuk lurus penuh), semi-block style (bentuk setengah lurus),
block style (bentuk lurus), indented style (bentuk bertekuk), danhanging
paragraph style (bentuk paragraf menggantung).
Di samping pemilihan format penulisannya, masalah kerapian, kebersihan
(tidak penuh coretan), dan pemilihan kertas yang berkualitas baik juga tidak boleh
diabaikan begitu saja, karena semua itu akan menjadi daya Tarik tersendiri bagi
pembaca untuk memberikan tanggapan yang baik dengan segera membacanya.

5
Konten 2

Pemilihan Kata Yang Tepat


Pemilihan kata merupakan cara memilih kata-kata yang akan digunakan untuk
mencurahkan ide atau pikiran ke dalam sebuah kalimat. Agar pesan yang terkandung
dalam kalimat yang disampaikan kepada orang lain dengan mudah dapat dipahami,
kita harus dapat memilih kata-kata dengan sebaik-baiknya.
 Memilih Kata-kata yang Sudah Familiar/Dikenal
Dalam menyampaikan pesan-pesan bisnis gunakanlah kata-kata yang sudah
dikenal, umum, dan lazim sehingga mudah dipahami oleh pembaca. Jangan
menggunakan kata-kata atau istilah yang nampaknya mentereng yang justru hanya
membuat bingung pembaca.
 Memilih Kata-Kata yang Singkat
Di samping memilih kata-kata yang sudah dikenal, Anda juga harus menggunakan
kata-kata yang singkat dan tepat dalam penyampaian pesan-pesan bisnis.
Penggunaan kata-kata yang singkat dan tepat, selain efisien, juga mudah dipahami
oleh pembaca. Meskipun pemilihan kata singkat dan tepat diperlukan, harus tetap
diperhatikan berbagai kaidah penulisan Bahasa yang baik dan benar.
 Memilih Kata-kata yang Bermakna Tunggal
Kata-kata yang memiliki berbagai pengertian sebaiknya dihindari dalam
penyampaian pesan-pesan bisnis karena penggunaan kata-kata tersebut akan
mengakibatkan terjadinya penafsiran atau persepsi yang bermacam-macam.
Akibatnya adalah kemungkinan tidak tercapainya maksud penyampaian pesan-
pesan bisnis tersebut.
KONTEN 3

Membuat Kalimat yang Efektif


Kalimat efektif merupakan bentuk kalimat yang dengan sadar dan sengaja
disusun untuk mencapai daya informasi yang tepat dan baik.
Dalam menyusun suatu kalimat perlu diperhatikan 3 hal, yaitu kesatuan pikiran,
kesatuan susunan, dan kelogisan. Diketahui bahwa dalam setiap kalimat paling tidak
terdiri atas subjek dan predikat. Subjek dalam predikat akan menjawab “siapa” atau

6
“apa” yang dilakukan oleh kata kerja dan merupakan topik suatu bahasan atau sesuatu
yang sedang dikatakan dan biasanya berupa kata benda.

 Tiga Jenis Kalimat


Secara umum, ada tiga jenis kalimat, yaitu kalimat tunggal/sederhana (simple
sentence), kalimat majemuk (compound sentence), dan kalimat kompleks
(complex sentence).
a. Kalimat Sederhana
Kalimat sederhana hanya memiliki sebuah subjek dan sebuah predikat.
Namun tidak menutup kemungkinan suatu kalimat dilengkapi dengan
objek baik langsung maupun tidak langsung.
b. Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk berisi dua atau lebih klausa independen dan tidak
memppunyai klausa dependen. Klausa independent merupakan anak
kalimat yang dapat berdiri sendiri atau mempunyai pengertian yang
utuh, sedangkan klausa dependen adalah anak kaliamt yang tidak dapat
berdiri sendiri, sehingga tidak memiliki pengertian yang utuh.suatu
kalimat majemuk dihubungkan dengan kata penghubung seperti “dan”,
“tetapi, “atau”.
c. Kalimat Kompleks
Kalimat kompleks berisi sebuah klausa independent dan satu atau lebih
klausa dependen sebagai anak kalimat. Dalam Menyusun suatu
kalimat, gunakanlah jenis kalimat mana yang paling tepat atau cocok
dengan pemikiran atau ide yang anda miliki. Jika mempunyai dua buah
ide yang memiliki tingkat kepentingan yang sama, anda dapat memilih
kalimat majemukatau penggabungan kedua kalimat sederhana. Namun,
jika salah satu ide memiliki tingkat kepentingan yang lebih rendah
ketimbang yang lain, anda dapat memilih kalimat kompleks.
 Cara Mengembangkan Paragraf
Secara umum ada dua pendekatan yang dapat digunakan untuk
mengembangkan suatu paragraph, yaitu pendekatan induktif dan deduktif.
Pendekatan induktif (inductive approach) dimulai dengan mengemukakan

7
berbagai alas an terlebih dahulu, kemudian baru dibuat kesimpulan, sedangkan
pendekatan deduktif (deductive approach) dimulai dari kesimpulan kemudian
baru diikuti dengan alasan-alasannya.
Pendekatan yang akan anda pilih sangat tergantung pada sybjek anda,
maksud pembaca, dan maksud suatu pesan.
a. Ilustrasi
Untuk mengembangkan suatu paragraph dapat digunakan ilustrasi atau
contoh yang dapat memberikan gambaran tentang ide atau gagasan
umum. Pemberian contoh terhadap sesuatu topik bahasan yang relevan
akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mudah di pahami
oleh pembaca.
b. Perbandingan (Persamaan dan perbedaan)
Anda dapat mengembangkan suatu paragraph dengan cara
membandingkan persamaan maupun perbedaan dari suatu pemikiran
dengan pemikiran lain. Cara pengembangan paragraph ini memerlukan
wawasan berpikir yang luas bagi penyampai pesan-pesan bisnis.
c. Pembahasan Sebab-Akibat
Ketika mengembangkan suatu paragraph, anda dapat memfokuskan
perhatian pada alas an-alasan mengenai suatu hal. Dan akan memicu
beberapa pertanyaan. Paling tidak, pola pengembangan paragraph
dengan sebab-akibat akan membantu memberikan arah yang jelas
terhadap suatu pokok bahasan tertentu.
d. Klasifikasi
Paragraf dapat dikembangkan dengan cara melakukan klasifikasi atau
pengelompokan ide-ide umum ke dalam ide-ide yang lebih khusus.
Pola pengembangan paragraf dengan pengelompokan ini akan
mempermudah pemahaman bagi pengirim pesan maupun penerima
pesan.
e. Pembahasan Pemecahan Masalah
Cara lain untuk mengembangkan paragraph adalah dengan menyajikan
masalah, kemudian menjelaskan cara pemecahan masalah tersebut.
Cara pengembangan paragraf ini akan mampu memberikan Latihan

8
analitis yang sangat diperlukan oleh seseorang dalam pengambilan
keputusa-keputusan penting bagi suatu organisasi.

Satu hal yang perlu di perhatikan dalam kaitannya dengan memberikan


pengaruh kepadapembaca anda adalah memusatkan ide/gagasan tunggal (kesatuan
ide) untuk setiap paragraph dan perlu tetap dijaga agar suatu paragraph singkat.
Karena tidak ada ketentuan yang pasti berapa kalimat untuk setiap paragraf. anda
dapat mengembangkan sendiri berbagai macam variasi, jangan terlalu singkat
namun juga jangan terlalu panjang.
Yang penting, suatu paragraph harus merupakan kesauan ide atau gagasan
yang utuh, menggunakan kata-kata transisi, kata ganti, atau kata kunci sebagai
penghubung antara kalimat yang satu dengan yang lainnya, dan jelas.

RINGKASAN
Revisi merupakan langkah terakhir dalam mengemabangkan bisnis secara
efektif. Setiap pesan bisnis perlu diedit baik menyangkut masalah isi dan
pengorganisasiannya, gaya kepemimpinannya, maupun format penulisannya.
Gaya kepemimpinan yang efektif dimulai dengan pemilihan kata yang
tepat. Dalam memilih kata perlu diperhatikan antara lain pemilihan kata yang
sudah familiar /sudah dikenal secara umum, singkat, dan hindarkan kata yang
memiliki pengertian ganda.
Pengisian pesan-pesan bisnis yang paling efektif akan mencakup
keseimbangan pemilihan terhadap ketiga jenis kalimat yatu kalimat sederhana,
majemuk, dan kompleks. Kalimat-kalimat yang singkat dan menggunakan kalimat
aktif akan mempermudah pembaca. Anda dalam memahami maksud dan tujuan
suatu pesan-pesan bisnis.
Dalam mengembangkan pembahasan mengenai sebab – akibat, melalui
klasifikasi(pengelompokan), dan pembahasan mengenai pemecahan masalah
(problem solving). Pusatkan perhatian pada ide tunggal dan usahakan untuk setiap
paragraf singkat saja.

9
PERTANYAAN
Soal Esai
1. Dalam melakukan revisi atau perbaikan terhadap pesan-pesan bisnis. pada
bagian apa saja yang perlu dilakukan revisi. Sebutkan?

jawaban : Hal 106-108


 Mengedit isi dan Perorganisasianya
 Mengedit Gaya (Style) Penulisan
 Mengisi Format

2. Mengapa dalam penulisan pesan-pesan bisnis perlu diadakan revisi?


Jawaban : Hal 106
Pada dasarnya, kegiatanmerevisi pesan-pesan bisnis merupakan salah
satu cara untuk menghindari atau mencegah terjadinya kesalahan atau
kekeliruan baik kesalahan tulis, tanda baca, maupun kesalahan fatal pada
saat menyampaikan pesan-pesan bisnis kepada pihak lain.

3. Apa persamaan dan perbedaan antara bahasa tulis dan bahasa lisan?
Jawaban :
 Bahasa lisan bersifat lebih efektif dan lebih efisien dibandingkan
dengan bahasa tulisan karena tidak membutuhkan media perantara.
Sebaliknya, pengungkapan bahasa tulisan harus menggunakan alat
bantu.
 Bahasa lisan terikat dengan ruang dan waktu pembicaraan.
Sedangkan bahasa tulisan terikat dengan aturan-aturan
kepenulisan.
 Status bahasa lisan di mata hukum lebih lemah ketimbang bahasa
tulisan karena tidak mengandung bukti otentik. Sedangkan bahasa
tulisan memiliki status hukum dan bisa bertindak sebagai bukti
yang kuat.
 Sulit bagi seseorang untuk memanipulasi bahasa tulisan karena di
dalamnya terkandung siapa yang membuatnya berupa tanda
tangan, cap jempol, stempel, atau karakteristik tulisan. Sementara
itu, bahasa lisan mudah dimanipulasi apalagi jika tidak ada bukti
rekaman.

10
 Kadang-kadang pengungkapan maksud lewat tutur kata lebih jelas
daripada melalui tulisan. Hal ini dikarenakan pengungkapan bahasa
lisan selalu diperkaya dengan intonasi, gerak-gerik, dan ekspresi.
Namun beberapa orang lebih memilih menggunakan bahasa
tulisan, terutama bagi mereka yang tidak bisa melakukan bahasa
lisan dengan baik.
 Kata-kata yang digunakan pada bahan lisan umumnya bersifat
sederhana dan diulang-ulang. Tetapi, bahasa tulisan banyak
memakai kata-kata yang lebih kaya dengan maksud agar bahasa
terlihat lebih indah dan tidak membosankan.
 Penuturan bahasa lisan lebih sering memanfaatkan frasa-frasa yang
tidak baku dan lebih santai. Sementara bahasa tulisan banyak
memanfaatkan kata-kata yang bersifat formal, khususnya ketika
bahasa tersebut ditujukan kepada lingkungan resmi.
 Pada dasarnya, bahasa tulisan bersifat lebih matang dibandingkan
dengan bahasa lisan. Hal ini dikarenakan pada bahasa tulisan ada
kesempatan untuk memperbaiki isi bahasa tersebut sebelum
disampaikan ke orang lain.

4. Sebutkan tiga faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan pemilihan


kata!
Jawaban : (halaman 108-109)
 Memilih kata yang sudah Familiar/Dikenal
 Memilih kata-kata yang singkat
 Memilih kata-kata yang bermakna tunggal

5. Suatu kalimat paling tidak mencakup subjek dan predikat. Jelaskan!


Jawaban : Hal 109
Dalam menyusun suatu kalimat perlu diperhatikan 3 hal, yaitu
kesatuan pikiran, kesatuan susunan, dan kelogisan. Diketahui bahwa
dalam setiap kalimat paling tidak terdiri atas subjek dan predikat. Subjek
dalam predikat akan menjawab “siapa” atau “apa” yang dilakukan oleh
kata kerja dan merupakan topik suatu bahasan atau sesuatu yang sedang
dikatakan dan biasanya berupa kata benda.

11
6. Dalam menulis pesan-pesan bisnis, kalimat aktif lebih banyak digunakan
Mengapa demikian?
Jawaban : Hal 109
Kalimat efektif merupakan bentuk kalimat yang dengan sadar dan sengaja
disusun untuk mencapai daya informasi yang tepat dan baik. Karena agar
lebih memberi kesan atas apa yg telah kita sampaikan kepada cline atau
konsumen, serta kalimat aktif lebih bersifat ringkas.

7. Apa perbedaan antara kalimat sederhana dan majemuk!


Jawaban : Hal 110-111
KALIMAT SEDERHANA KALIMAT MAJEMUK
Kalimat sederhana hanya memilikiKalimat majemuk berisi dua atau
sebuah subjek dan sebuah predikat.
lebih klausa independen dan tidak
Namun tidak menutupmempunyai klausa dependen.
kemungkinan suatu kalimat
Klausa independen merupakan anak
dilengkapi dengan objek baik kalimat yang dapat berdiri sendiri
langsung maupun tidak langsung. atau mempunyai pengertian yang
utuh, sedangkan klausa dependen
adalah anak kalimat yang tidak
dapat berdiri sendiri, sehingga tidak
memiliki pengertian yang utuh.
Suatu kalimat majemuk
dihubungkan dengan kata
penghubung seperti “dan”, “tetapi”,
“atau”.
Contoh: Contoh:
 Saya membeli buku  Adik membeli kertas dan
Komunikasi Bisnis di toko kakak membeli baju.
“Berkah” kemarin.  Omzet penjualan meningkat
 Andi mengirim pesanan 10 persen tetapi keuntungan
buku ke konsumen. perusahaan menurun 15
persen.

8. Sebutkan beberapa karakteristik suatu paragraf yang baik!


Jawaban : Paragraf merupakan seperangkat kalimat yang berkaitan erat antara
yang satu dengan kalimat yang lain. Kalimat-kalimat tersebut disusun menurut
aturan tertentu, sehingga makna yang dikandungnya dapat dibatasi,
dikembangkan, dan diperjelas. berikut ini adalah ciri-ciri atau karakteristik
paragraf yang baik :
 Setiap paragraf mengandung makna, pesan, pikiran, atau ide pokok yang
relevan dengan ide pokok keseluruhan karangan. Dalam setiap paragraf
hanya ada satu pokok pikiran.

12
 Pada umumnya, paragraf dibangun oleh sejumlah kalimat.
 Pargraf adalah satu kesatuan ekspresi pikiran.
 Pargraf adalah kesatuan yang koheren dan padu.
 Kalimat-kalimat dalam paragraf tersusun secara logis dan sistematis.

9. Bagaimana Anda megembangkan suatu paragrat?


Jawaban : Hal 111
Suatu paragraf dapat di kembangkan dengan memberikan ilustrasi, atau
contoh, perbandingan (persamaan dan perbedaan), pembahasan sebab-
akibat, klasifikasi, dan pembahasan pemecahan masalah.

10. Apa yang menjadi kendala dalam penulisan surat-surat bisnis?


Jawaban :
Kendala yang sering muncul pada penulisan surat adalah ketika pembaca
surat tidak langsung dapat memahami bagaimana alur pemikiran
seseorang, termasuk sejauha mana respon pengirim surat kepada pihak
lain. Misalnya penulisan dengan bahasa yang kacau, tidak runtut, dan
penggunaan kata yang terkesan "kasar" atau tidak etis, maka seseorang
secara tidak langsung akan memperoleh penilaian yang kurang sopan
dalam menghargai orang lain.

Bahan Diskusi
1. Dalam melakukan proses revisi, menurut Anda pada tahap mana yang
paling penting. apakah pada tahap melakukan edit isi dan
pengorganisasiannya, mengedit gaya penulisannya, atau mekanika dan
format penulisannya Jelaskan!
Jawaban : Hal 106-108

Menurut kami semuanya penting tetapi lebih penting Mengedit isi dan
Pengorganisasianya. Karena, tahap tersebut adalah tahap awal dan juga
menjadi yang utama yang mana menjadi tumpuan untuk tahap-tahap
berikutnya. Karena, apabila terjadi kesalahan dalam proses revisi tahap ini lah
yang akan “mengevaluasi/revisi suatu pesan bisnis secara menyeluruh, semua
dokumen harus dibaca terlebih dahulu dengan cepat. Pada saat melakukan

13
penelaahan ulang (review), perhatian harus dipusatkan pada isi (substansi),
pengorganisasian, dan alur penulisan pesan-pesan bisnis tersebut.” (konten 1)

2. Dalam kenyataan terlihat bahwa suatu paragraf ada yang hanya terdiri atas
sebuah kalimat saja. Bahkan tak jarang dijumpai bahwa ada yang membuat
sebuah paragraf dalam satu lembar halaman penuh. Menunt Anda,
bagaimana suatu paragraf itu harus disusun. Jelaskan!
Jawaban : Hal 111
Tidak semua kumpulan kalimat dapat dikatakan sebagai sebuah paragraf,
dan tidak semua paragraf dapat dikatakan sebagai paragraf yang baik.
Kumpulan kalimat yang saling berhubungan dan memenuhi persyaratan
tertentu sajalah yang dapat dikatakan sebuah paragraf. Paragraf yang baik
hendaklah memenuhi persyaratan: kesatuan, kepaduan, kelengkapan, dan
urutan. Paragraf hendaknya hanya memuat satu kalimat topik dan setiap
paragraf hendaknya memiliki unsur kelengkapan, yaitu memiliki beberapa
kalimat penjelas yang bisa berupa fakta-fakta atau contoh-contoh. Selain
itu, kalimat-kalimat yang membangun paragraf tersebut hendaknya benar-
benar saling berhubungan.
Lebih lanjut, suatu paragraf dapat dikembangkan dengan memberikan
ilustrasi atau contoh, berikut penyusunan sebuah paragraf :
Ilustrasi
Perbandingan (persamaan dan perbedaan)
Pembahasan sebab akibat
Klarifikasi
Pembahasan pemecahan masalah 
(Halaman 111) 

3. Menurut Anda, di antara beberapa cara pengembangan paragraf yang ada,


cara mana yang paling baik Jelaskan apa alasannya!
Jawaban :Hal 112
Dalam mengembangkan suatu paragraf dapat dilakukan dengan berbagai
macam cara antara lain menggunakan ilustrasi, perbandingan, pembahasan
mengenai sebab akibat, melakukan kasifikasi (pengelompokan), dan
pembahasan mengenai pemecahan masalah (problem solving). 

Kelompok kami memilih pengembangan paragraf menggunakan


pengembangan pembahasan sebab akibat. Karena, ketika mengembangkan
suatu paragraf, anda dapat memfokuskan perhatian pada alasan-alasan

14
mengenai suatu hal. Mengapa hal tersebut harus dipilih atai dilakukan.
Paling tidak, pola pengembangan paragraph dengan sebab-akibat akan
membantu memberikan arah yang jelas terhadap suatu pokok bahasan
tertentu.

15

Anda mungkin juga menyukai