Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Meisya Shantya Audila - 1212080068 - 2B - UTS ITDIA

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 3

UTS ILMU TAUHID DAN ILMU AKHLAK

Nama : Meisya Shantya Audila


Kelas : 2B
NIM : 1212080068
Prodi : Pendidikan Kimia

1. a. Ilmu kalam, Ilmu Ushuluddin, Ilmu aqaid (aqidah), Ilmu ma'rifah, Teologi islam, Fiqh Al-
akbar, Ilmu Hakikat, Ilmu sifat dua puluh, dan Ilmu filsafat islam
b. Aliran kalam muncul dipicu oleh persoalan politik yang menyangkut pembunuhan Usman bin
Affan yang berbuntut pada penolakan muawiyah atas kekhalifahan Ali bin Abi Thalib. Setelah
Usman bin Affan wafat kedudukannya sebagai khalifah digantikan oleh Ali bin Abi Thalib.

2. a. Tauhid : Menurut bahasa, tauhid adalah yang berarti mengesakan atau menganggap sesuatu itu
esa atau tunggal. Dalam ajaran Islam, yang dimaksud dengan tauhid adalah keyakinan akan
keesaan Allah swt. Sebagai Tuhan yang telah menciptakan, memelihara, dan menentukan segala
sesuatu yang ada di alam ini.
Aqidah : Secara bahasa (etimologi), aqidah diambil dari kata al-aqdu yang berarti asy-syaddu
(pengikatan), ar-babtu (ikatan), al-itsaaqu (mengikat), ats-tsubut (penetapan), al-ihkam
(penguatan) Secara istilah (terminologi) yang umum, aqidah adalah iman yang teguh dan pasti
yang tidak ada keraguan sedikitpun bagi orang yang meyakininya.
Untuk membentuk aqidah seseorang terdapat beberapa faktor, yaitu sebagai berikut.
 Keluarga/keturunan
Keluarga merupakan pusat kehidupan rohani sebagai penyebab perkenalan dengan alam
luar tentang sikap, cara berbuat, serta pemikirannya di hari kemudian. Dengan kata lain,
keluarga yang melaksanakan pendidikan akan memberikan pengaruh yang besar dalam
pembentukan akhlak.
 Lingkungan pergaulan
Lingkungan merupakan ruang lingkup luar yang berinteraksi langsung dengan manusia.
Hidup manusia selalu berhubungan dengan manusia lainnya atau disebut bergaul. Oleh
karena itu, pergaulan akan mempengaruhi dalam fikiran, sifat, dan tingkah laku
 Kebiasaan
Kebiasaan merupakan rangkaian perbuataan yang di pengaruhi akal pikiran. Menurut
Soerjono Soekanto, kebiasaan sebagai perbuatan yang di ulang-ulang dalam bentuk yang
sama dan kebiasaan ialah tingkah laku yang sudah di stabilkan.
 Hati Nurani
Pada diri manusia terdapat suatu kekuatan yang akan memberikan peringatan (isyarat)
apabila tingkah laku manusia itu bahaya dan buruk. Fungsi hati nurani yaitu
memperingati bahayanya perbuatan buruk dan berusaha mencegahnya.

3. a.) Tauhid Rububiyah Uluhiyah, Serta Asma Allah


1. Tauhid Rububiyah
- Az-Zumar ayat 62:
“Allah adalah pencipta segala sesuatu dan Dia Maha Pemelihara atas segala sesuatu”
- Al An’Am ayat 82 :
“Orang-orang yang beriman dan tidak menodai keimanan mereka dengan kedzaliman, mereka
itulah orang-orang yang mendapat ketentraman dan mereka itulah orang-orang yang mendapat
petunjuk.”
2. Tauhid Uluhiyah
- An-Nahl ayat 62 :
“Sungguh Kami telah mengutus kepada setiap umat seorang rasul yang berseru: Sembahlah Allah
dan jauhilah thaghut/sesembahan selain Allah.”
- Al-Anbiyaa’ ayat 25 :
“Dan tidaklah Kami mengutus kepada seorang rasul pun sebelum kami -Muhammad- melainkan
Kami wahyukan kepadanya bahwa tidak ada sesembahan -yang benar- kecuali Aku, oleh sebab
itu sembahlah Aku saja.”
3. Asma Allah
- Al A’raf ayat 180 :
Hanya milik Allah Asmaul Husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asmaul
Husna itu.”
- Ar-Rum ayat 27 :
Dan bagi-Nya lah sifat yang Maha Tinggi di langit dan di bumi.”

Penjelasan dan pembagian Tauhid :


1. Tauhid Rububiyah
Tauhid rububiyah sebagai jenjang pertama tauhid merupakan keyakinan bahwa pencipta serta
pengatur alam semesta hanyalah Allah SWT saja. Dalam hal ini, seluruh golongan manusia
diklaim sudah bertauhid.

2. Tauhid Uluhiyah/ Ubudiyyah


Tauhid uluhiyah atau tauhid ibadah merupakan konsekuensi dari tauhid rububiyah. Hakikat
tauhid uluhiyah adalah mengesakan Allah dalam beribadah. Menujukan segala bentuk ibadah
hanya kepada-Nya, dan meninggalkan sesembahan selain-Nya. Ibadah itu sendiri harus dibangun
di atas landasan cinta dan pengagungan kepada-Nya
Tauhid uluhiyah bisa didefinisikan sebagai: mengesakan Allah dengan perbuatan hamba.
Syaikh Abdul Muhsin al-Abbad hafizhahullah berkata, “Tauhid uluhiyah adalah mengesakan
Allah dengan perbuatan-perbuatan hamba, seperti dalam hal doa, istighotsah/memohon
keselamatan, isti’adzah/meminta perlindungan, menyembelih, bernadzar, dan lain sebagainya. Itu
semuanya wajib ditujukan oleh hamba kepada Allah semata dan tidak mempersekutukan-Nya
dalam hal itu/ibadah dengan sesuatu apapun.

3. Asma Wa Sifat
Pengertian Tauhid Asma wa Sifat yaitu meyakini keesaan Allah SWT dimulai dari nama
dan sifat-Nya yang terdapat di Al-Qur’an dan hadist-hadist serta mengimani makna-makna dan
hukumnya.
Secara Bahasa kata “Asma” memiliki arti “Nama” dan “Asmaul Husna” yang berarti Allah
mempunyai nama-nama yang indah, sedangkan kata “Sifat” memiliki arti Perbuatan ataupun
informasi yang melekat pada sesuatu yang wujud. Dengan demikian kata “Sifat Allah” yang
berarti kekuasaan dan perbuatan Allah. Maka dari itu, kita sering kali mendengar bahwa Allah
mempunyai tangan sesuai dengan kebesaran-Nya.
4. a. iman merupakan ucapan yang disertai dengan perbuatan diiringi dengan ketulusan niat dan
dilandasi dengan sunnah. Cara mengimplementasikan: Ingat kepada Allah merupakan salah satu
cara merefleksikan keimanan kepada-Nya. Kita juga bisa mengimplementasikannya dengan cara
melakukan pendidikan keimanan.
b. Islam merupakan inisial seseorang masuk ke dalam lingkaran ajaran ilahi.Cara
mengimplementasikan: yaitu menempuh jalan keselamatan dengan yakin menyerahkan diri
sepenuhnya kepada Tuhan dan melaksanakan dengan penuh kepatuhan dan ketaatan akan segala
ketentuan- ketentuan dan aturan-aturan oleh-Nya untuk mencapai kesejahteraan dan kesentosaan
hidup dengan penuh keimanan dan kedamaian.
c. Sedangkan ihsan merupakan cara bagaimana seharusnya kita beribadah kepada allah. Cara
mengimplementasikan ihsan contonya yaitu mengarah pada bentuk perbuatan baik yang
dilakukan oleh manusia. Perbuatan baik ini secara terkhusus dilakukan sebagai bentuk ibadah
menyembah Allah

5. a. Syekh Muhammad Nawawi Al-Jawy menerangkan bahwa syahadat adalah tiang Islam yang
berarti juga fondasi agama Islam sedangkan rukun-rukun islam setelahnya adalah pelengkap dari
bangunan Islam. Syahadat adalah syarat sah amal muslim dapat diterima, sehingga jika syahadat
seseorang tidak sah, maka rukun-rukun islam setelahnya itu akan sia-sia (tidak terhitung pahala).

b. Kehidupan beragama dan bermasyarakat :


- Nasihat menasihati adalah budaya islam, konsep nasihat-menasihati sama maknanya dengan
dakwah. Jadi mengajak kepada kebaikan adalah bagian dari ekspresi syahadat kita.
- Wujud dari keempat realisasi syahadat sebelumnya adalah hidup kita sehari-hari. Abu Dzar Al
Ghifari pernah berbicara kepada Rasululloh bahwa beliau sedang lesu karena terlilit hutang.
Rosul menawarkan sebuah doa agar Allah memberikan kemudahan untuk melunasi hutang.

6. a. Pengembangan sains dalam sejarah Islam sejalan dengan perintah Alquran untuk mengamati
alam dan menggunakan akal, dua dasar metodologis sains. Alquran sendiri merupakan sumber
pertama ilmu, seperti yang dinyatakan dalam Surah An-Nisa' ayat 82: ''Maka, apakah mereka
tidak memerhatikan Alquran? Kalau kiranya Alquran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka
mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.''

jadi dapat disimpulkan dari semua pernyataan diatas dapat dikatakan bahwa dengan ada nya
sejarah perkembangan sains dari awal hingga sekarang yang kita rasakan dapat membuat jalan
kepada kita dengan ada nya sains secara langsung membuktikan bahwa semua hal yang
dijelaskan al-quran itu benar adanya. Adanya pembuktian itu merupakan sarana kita untuk
ma'rifatullah,mahabbah karena lebih membuat kita lebih bersyukur atas apa yang telah diberikan
Allah atas hidup ini,

b. Sebagai umat muslim yang ada di Dunia sejatinya adalah tempat bagi manusia menjalani
berbagai macam ujian dan cobaan dari Allah SWT,sebagai seseorang yang beriman juga kita
senantiasa untuk bersabar,bertawakal,ikhlas serta bersyukur seperti dalam proses pengembangan
sains teknologi. pengembangan sains dan teknologi merupakan bagian penting dalam kemajuan
dalam bangsa,pada era globalisasi ini kemandirian dalam pengembangan suatu bangsa pasti ada
maju mundurnya untuk menguasai sains teknologi tersebut dan juga harus berhati-hati dalam
mengambil segala keputusan dan bersabar.

Anda mungkin juga menyukai