Kitab Karya Kh. Ahsin Sakho
Kitab Karya Kh. Ahsin Sakho
Kitab Karya Kh. Ahsin Sakho
A. Biografi Penulis
dikhitan, ia telah hafal tiga juz al-Qur’an, yakni juz 28, 29, dan 30.
Karena itu kakeknya dari pihak ibu, K.H. Syathori, pendiri dan
menyayanginya.1
belajar fiqh dan ilmu-ilmu alat, seperti nhwu, sharaf, dan sebagainya.
1
Ahsin Sakho’ Muhammad, Keberkahan Al-Qur’an, Memahami Tema-Tema Penting
Kehidupan dalam Terang Kitab Suci, (Tangerang: Qaf, 2017).hal.5.
24
25
Meski tidak lama belajar kepadanya, tidak sampai dua bulan, ia merasa
Mekkah.3
2
Ibid. hal. 5-6.
3
Ibid. hal. 6.
4
Ibid.
26
5
Ahsin Sakho’ Muhammad, Keberkahan Al-Qur’an…, hal.6.
6
Ibid.
27
Ulama.7
2. Romlah Widayati
7
Ahsin Sakho Muhammad, Oase Al-Qur’an Penyejuk Kehidupan, (Tangerang: Qaf, 2017),
hal.7.
8
Ibid.
28
peraih juara I cabang tafsir al-Qur’an pada MTQ nasional tahun 1990
III bidang Kemahasiswaan dan alumni IIQ ini juga aktif di berbagai
Tak hanya itu, tangan halus ibu dari empat anak ini juga telah
9
Romlah Widayati, Implikasi Qirā’āt Syādzdzah Terhadap Istinbat Hukum, (Tangerang
Selatan: Transpustaka, 2015), hal.337-338.
10
Ibid.
29
Ibnu Jarir Al-Thabari terhadap Qira’at dalam Kitab Tafsir Jami’ al-
[Ketua Tim Penulis] (IIQ Press, 2009 dan terbit ulang 2014); Mamba’
Sakho’ Muhammad (IIQ Press, 2014). Penulis juga tercatat sebagai tim
Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta (IIQ) dalam mempelajari ilmu qirāāt tujuh
11
Ibid. hal.338.
30
C. Karakteristik Penulisan
adalah kitab qirāāt tujuh yang berbahasa Arab yang tiap jilidnya terdiri
dari tiga juz al-Qur’an, dan yang bisa sampai pada kita hingga saat ini ada
Kitab ini ditulis sesuai runtutan surat dan ayat al-Qur’an, dan bila
Selanjutnya perbedaan bacaan para imam qirāāt yang terdapat dalam ayat
tersebut diperinci secara jelas, singkat dan gamblang dengan disertai dalil-
dalil syāṭibiyyah.
qirāāt
5. Kaidah-kaidah qirāāt
D. Sistematika Penulisan
1. Menurut urutan tertib surat dan ayat al-Qur’an, ayat demi ayat.
2. Jika ditemukan perbedaan di antara para imam qirāāt dalam satu ayat
contoh:
(sepakat)…(fulan wa fulan)
32
Ketiga, apabila terdapat mad jaiz munfasil maka dimulai dari wajah
qirāāt sab’ah seperti kitab “Ḥirz al-Amānī wa Wajh al-Tahānī” karya al-
‘Abd al-Fattah ibn ‘Abd al-Ghanī al-Qāḍī rahimahullah, kitab “Taqrīb al-
yang lain.