Makalah Pasar Faktor Produksi: Fakulatas Ekonomi
Makalah Pasar Faktor Produksi: Fakulatas Ekonomi
Makalah Pasar Faktor Produksi: Fakulatas Ekonomi
FAKULATAS EKONOMI
Disusun oleh
1. WYNDHA ZAHARA DESANTI NPM : 121040078
2. AMMAR HIDAYATULLAH NPM : 121040069
3. FARLHA RIFHANA NPM : 121040073
4. FATIMAH NPM : 121040076
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang atas rahmat-nya dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun
judul dari makalah ini adalah “Makalah Pasar faktor Produki”.
Kami jauh dari sempurna. Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang
sesungguhnya. Oleh karena itu keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka
kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga makalah ini
dapat berguna bagi kami pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan
pada umumnya.
penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB 1......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.........................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah...................................................................................4
1.3. Tujuan Pembahasan.................................................................................4
1.4. Manfaat Penulisan...................................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................6
2.1. Pengertian Pasar Faktor Produksi.................................................................6
2.2. Faktor Produksi Alam..................................................................................6
2.3. Faktor Produksi Tenaga Kerja.......................................................................8
2.4. Pasar Faktor Produksi Modal.....................................................................10
2.5. Pasar Faktor Produksi Kewirausahaan.......................................................11
BAB III..................................................................................................................12
PENUTUP..............................................................................................................12
3.1. KESIMPULAN...........................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pasar merupakan tulang punggung perekonomian masyarakat, baik
masyarakat yang berada dikalangan kelas bawah ataupun masyarakat yang berada
di kalangan kelas atas. Sedangkan kegiatan produksi membutuhkan input-input
yang disebut faktor produksi. Meskipun tidak terdapat kesepakatan baku, tetapi
faktor produksi biasanya terdiri atas alam, modal, tenaga kerja dan kewirausahaan.
Seperti kita ketahui bahwa untuk dapat melakukan kegiatan produksi, diperlukan
faktor-faktor produksi, karena faktor produksi tidak dimiliki oleh rumah tangga
perusahaan, berarti untuk penyediaan faktor produksi harus melalui jual-beli
faktor produksi. Dari kebutuhan tersebut terbentuklah pasar faktor produksi.
Pasar faktor produksi dalam Ilmu Ekonomi diartikan keseluruhan penawaran dan
permintaan faktor-faktor produksi yang terdapat dalam suatu daerah/wilayah
tertentu. Dalam pasar faktor produksi ada beberapa hal yang membedakan dengan
pasar barang.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pasar faktor produksi ?
2. Apa saja faktor yang mempengaruhi pasar produksi ?
3. Bagaimana hubungan antara satu faktor produksi dengan lainnya ?
4. Bagaimana menentukan harga faktor produksi ?
1.3. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan pasar faktor produksi
2. Untuk mengetahui Apa saja faktor yang mempengaruhi pasar produksi
3. Untuk mengetahui hubungan antara satu faktor produksi dengan lainnya
4. Untuk mengetahui dan menentukan harga factor produksi
4
1.4. Manfaat Penulisan
1. Memberitahukan kepada masyarakat tentang pengertian pasar factor
produksi
2. Hasil penulisan makalah ini dapat dijadikan sumber informasi dan
masukan bagi perusahaan guna untuk meningkatkan jumlah
penjualan produk mereka.
3. Hasil penulisan makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
pemahaman penulis tentang alasan perusahaan/produsen untuk bagaimana
menentukan harga faktor produksi itu sendiri maupun kaitan antara faktor
produksi dengan harga output
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
didalamnya maupun di permukaannya, udara dan segala yang ada di angkasa, dan
lain-lain. Tidaklah mengherankan kalau tokoh pemikir Barat pada abad ke 17, Sir
William Pretty, mengatakan bahwa ‘tanah adalah ibu dari produksi, sementara
tenaga kerja adalah ayahnya’ (Samuelson, 1989, h. 235). Alam telah menyediakan
berbagai jenis barang atau zat yang secara langsung dapat dikonsumsi atau
kemudian diproses dalam produksi sebagai bahan baku.
Pada dasarnya alam merupakan faktor produksi yang bersifat asli, sebab
merupakan anugerah Allah yang secara alamiah diberikan kepada manusia. Ia ada
bukan karena dibuat oleh manusia, tetapi manusia sekedar mengeksplorasinya.
Alam juga merupakan faktor produksi asal, sebab dari alamlah kemudian segala
jenis kegiatan produksi berlangsung.
A. Tanah
Tanah antara lain digunakan untuk lahan pertanian, perkebunan, medirikan pabrik
atau perkantoran, jalan raya, dan keperluan lainnya. Tanah ada juga yang
digunakan sebagai bahan baku pembuatan benda tertentu. Misalnya, tanah dapat
digunakan sebagai bahan baku pabrik batu bata dan genteng.
B. Air
Air merupakan salah satu faktor produksi yang sangat penting bagi umat manusia.
Selain untuk minum, mandi, atau memasak, air juga digunakan sebagai alat
pembangkit tenaga listrik, sebagai sarana angkutan air, dan usaha perikanan.
C. Sinar Matahari
D. Udara
7
E. Barang Tambang
Barang tambang seperti minyak, batubara, emas, intan, mineral, dan barang
tambang lainnya sangat berguna bagi kehidupan manusia.
8
Sementara itu, tenaga kerja jasmani adalah tenaga kerja yang
menggunakan kekuatan fisik dalam kegiatan produksi. Misalnya tukang
las, pengayuh becak, dan sopir.
Permintaan tenaga kerja berkaitan dengan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan
oleh perusahaan tertentu. Permintaan tenaga kerja datang dari rumah tangga
produksi. Banyak sedikitnya permintaan tenaga kerja dipengaruhi oleh perubahan
tingkat upah dan perubahan faktor – faktor lain yang memengaruhi permintaan
tenaga kerja antara lain sebagai berikut.
Jika tingkat upah naik dan barang modal tetap maka pengusaha menggunakan
mesin sehingga pengguna tenaga kerja akan menurun. Pengurangan tenaga kerja
yang dibutuhkan karena adanya penambahan pengunaan mesin disebut efek
subtitusi tenaga kerja.
9
b) Perubahan Permintaan Pasar terhadap Hasil–Hasil Produksi
Penawaran tenaga kerja dipengaruhi oleh tingkat upah terutama untuk jenis
jabatan yang sifatnya kusus. Penawaran tenaga kerja ini datang dari masyarakat.
Keseimbangan pasar tenaga kerja terjadi apabila pada saat suatu tingat upah,
pencari kerja menerima pekerjaan dan pengusaha bersedia mempekerjakan tenaga
kerja tersebut.
10
Tinggi rendahnya tingkat bunga modal dipengaruhi oleh faktor – faktor berikut.
11
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Untuk menghasilkan barang dan jasa dibutuhkan faktor produksi yang
umumnya dikelompokkan dalam alam (tanah), modal, tenaga kerja dan
kewirausahaan. Permasalahan pokok dalam faktor produksi ini adalah:
(2) bagaimana hubungan antar satu faktor produksi dengan faktor
produksi lainnya; dan
(3) bagaimana menentukan harga faktor produksi.
Terdapat perbedaan tentang klasifikasi faktor produksi, baik di kalangan
ekonom konvensional maupun ahli ekonom Islam. Perbedaan klasifikasi
ini dilatarbelakangi oleh banyak faktor, misalnya ketidaksamaan tentang
definisi, karakteristik, maupun peran dari masing-masing faktor produksi
dalam menghasilkan output. Saud (1981) menerima pengklasifikasian
faktor produksi sebagaimana dalam ekonomi konvensional, yaitu: sumber
daya alam (tanah), usaha manusia (tenaga kerja), modal/kapital, serta
organisasi/wirausaha. Sadeq (1992) membagi faktor produksi ini menjadi
4 macam, yaitu tenaga kerja, aset fisik, modal, dan wirausaha. Mannan
mengeluarkan modal/kapital (modal dianggap menyatu dengan tenaga
kerja) dari faktor produksi, sehingga hanya menyebutkan tiga faktor yaitu
wirausaha, tanah dan tenaga kerja. Shafi tidak memasukkan wirausaha
sebagai faktor produksi, sehingga hanya tanah, tenaga kerja dan modal,
sementara Tahawi mengklasifikasikan 2 faktor produksi, yaitu tenaga
kerja dan kekayaan. Klasifikasi Sulaiman agak berbeda dengan arus
mainstream, di mana ia mengeluarkan tenaga kerja dari faktor produksi.
12
Siddiqi mengklasifikasikan faktor produksi dari dua sudut pandang, yaitu
tenaga kerja dan kekayaan.
Penentuan harga faktor produksi dengan pendekatan produksi marjinal
mendapat banyak kritik, antara lain: Pertama, konsep ini hanya dapat
diterapkan pada fungsi produksi yang memiliki homogenitas berderajat
pertama, padahal fungsi ini jarang terdapat dalam dunia nyata. Kedua,
konsep ini mengasumsikan adanya persaingan sempurna dalam pasar
faktor produksi, di mana semua kekuatan ekonomi terfragmentasi. Ketiga,
konsep ini juga mengasumsikan adanya wirausahawan yang profit
maximizer, sementara dalam kenyataan tujuan seorang wirausahawan
mungkin memiliki beberapa tujuan. Kritikan lain adalah kaitannya dengan
faktor produksi tenaga kerja di mana pendekatan ini merupakan suatu
perlakukan de-humanisasi dari tenaga kerja.
Permintaan terhadap faktor produksi adalah derived demand bukan
genuine demand. Terdapat 2 prinsip dasar yang harus dijadikan pedoman
dalam penentuan harga faktor produksi, yaitu: nilai keadilan (justice) dan
pertimbangan kelangkaan (scarcity). Implikasi dari adanya nilai dasar ini
antara lain: (1) Kekuatan pasar tidak dapat digunakan begitu saja bagi
penentuan upah. Penentuan upah dilakukan berdasarkan pertimbangan
obyektif – yaitu tingkat upah pasar – dan pertimbangan subyektif – yaitu
implementasi nilai-nilai kemanusiaan; (2) Tingkat bunga sebagai harga
dari modal juga tidak dapat dilakukan, karena ajaran Islam
menganggapnya sebagai riba nasi’ah yang haram hukumnya. Penentuan
harga modal akan dilakukan secara integratif dengan kontribusi dari
kewirausahaan berdasarkan sistem loss profit sharing. (3) Penggunaan
sewa (rent) sebagai harga dari tanah sebagai faktor produksi juga tidak
dapat diterima begitu saja. Terdapat kontroversi pendapat di kalangan
pemikir Islam tentang legalitas sistem sewa dalam pertanahan
13
DAFTAR PUSTAKA
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar
http://www.crayonpedia.org/mw/BAB_9._PASAR.
http://www.menu.sman3-kag.sch.id/onnet/onnet3/content/ekonomi2.htm
http://110.138.206.53/bahan-ajar/modul_online/ekonomi/MO_4/eko105_11.htm
www.rianismyname.blogspot.com
14