Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Tugas Paper

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

KARAKTER MAHASISWA YANG KREATIF DI ERA PANDEMI COVID-19

Dosen Pengampu :
Setyo Budi Santoso, IR. MP

Disusun oleh:

Muhammad Novian Gilang Ramadhan

(21013010069)

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Prodi Akuntansi

~2022~
KATA PENGANTAR

Puji Syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat serta
karunia-Nya sehingga makalah ini dapat kami selesaikan dengan baik. Tak lupa pula
kami kirimkan shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
kelompok pada mata kuliah Kewarganegaraan berjudul “Karakter Mahasiswa Yang
Kreatif dan Inovatif Di Era Pandemi Covid-19” dapat diselesaikan dengan baik dan tepat
pada waktunya. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Membangun Karakter Mahasiswa yang Kreatif dan Inovatif bagi para pembaca
dan juga bagi penyusun.

Kami mengucapkan terima kasih bapak Setyo Budi Santoso, IR. MP .Selaku
dosen Kewarganegaraan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai bidang studi yang kami tekuni.

Dalam penyusunan makalah ini, penyusun menyadari bahwa masih ada


kekurangan dan kesalahan di dalamnya. Oleh karena itu, kami selaku penyusun
memohon maaf atas kesalahan tersebut. Kritik dan saran dari pembaca senantiasa
ditunggu oleh penyusun guna meningkatkan kualitas penyusunan makalah
kedepannya.

Demikian, semoga tujuan dari penyusunan makalah ini dapat terwujud dan
memberikan manfaat bagi para pembaca. Akhir kata, Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Surabaya, 14 Juni 2022

Penyusun

2|
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................2

BAB I..................................................................................................................................4

PENDAHULUAN................................................................................................................4

A. Latar Belakang.........................................................................................................4

B. Rumusan Masalah...................................................................................................5

C. Tujuan...................................................................................................................5

BAB II.................................................................................................................................6

PEMBAHASAN..................................................................................................................6

A. Awal Mula Kasus Covid-19......................................................................................6

B. Dampak Virus Covid-19 Pada Pendidikan di Indonesia..........................................7

C. Kegiatan Pendidikan Yang Dilakukan Secara E-Learning Mempengaruhi


Karakter Mahasiswa.......................................................................................................9

D. Membangun Mahasiswa Yang Kreatif...............................................................10

BAB III..............................................................................................................................12

PENUTUP........................................................................................................................12

A. KESIMPULAN........................................................................................................12

B. SARAN...................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Covid-19 menyebabkan faktor ekonomi, dan pendidikan, tidak hanya itu interaksi
terhadap masyarakat menjadi susah dikarenakan masyarakat takut terpapar, ekonomi
masyarakat juga mengalami penurunan dalam omset dan penurunan pekerja pada
perusahaan, dan ini berpengaruh pada pendidikan yang mengalami perubahan dalam
pengajaran dan bisa membuat karakter mahasiswa berubah yang dikarnakan tidak ada
pemantauan di dalam pengajaran

Pandemi Covid-19 mengakibatkan kehidupan yang sedang berjalan normal


menjadi harus berubah dalam berbagai aspek. Aspek kesehatan, setiap orang
dianjurkan untuk lebih memperhatikan kebersihan terutama bersih tangan melalui
kegiatan sering mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, menutup mulut saat
bicara, batuk, atau bersin.
Aspek sosial, setiap orang yang biasanya berinteraksi tatap muka tanpa batas,
harus menjaga jarak fisik, tidak melakukan jabat tangan, dan tidak berinteraksi
sekaligus dengan banyak orang atau berkerumun dalam berbagai aktivitas. Selain
aktivitas sosial, perubahan dan pembatasan adanya jaga jarak fisik dan interaksi sosial
dilakukan juga dalam aktivitas bisnis, ibadah, dan aktivitas pendidikan.
Pembatasan aktivitas pendidikan dimulai sejak diumumkan Presiden Republik
Indonesia bahwa ada subjek di Indonesia yang terjangkit Covid-19, yaitu pada awal
bulan Maret 2020. Mulai saat itu, kebijakan-kebijakan pemerintah pada aktivitas
pendidikan banyak diterbitkan sebagai upaya dalam menghadapi situasi dan kondisi
pandemi Covid-19 serta upaya dalam mencegah penyebarannya.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemndikbud RI)
menerbitkan surat edaran yang berisikan kebijakan untuk melaksanakan Work from
Home (WFH) bagi seluruh pimpinan dan pegawai di lingkungan kementerian (Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2020d) dan kebijakan lainnya terkait

4|Page
aktivitas pendidikan (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2020c,
2020a, 2020b)
Dalam makalah ini bertujuan untuk membangun karakter mahasiswa yang
tangguh, kreatif dan inovatif dalam kondisi pandemi Covid-19 supaya mahasiswa
terhindar dari karakter yang negatif dan menjadikan mahasiswa sebagai generasi emas
di masa depan untuk Indonesia.

B. Rumusan Masalah
1. Faktor apa saja yang berpengaruh pada dampak Kasus Covid-19?
2. Apa dampak Covid-19 pada pendidikan di Indonesia?
3. Apakah kegiatan pendidikan yang dilakukan secara e-learning mempengaruhi
karakter mahasiswa?
4. Bagaimana upaya untuk membangun mahasiswa yang kreatif?

C. Tujuan
1. Memahami faktor yang dipengaruho dari dampak kasus Covid-19.
2. Mengetahui dampak dari Covid-19 pada pendidikan Indonesia.
3. Memahami dalam kegiatan yang dilakukan secara online dapat
mempemgaruhi karakter mahasiswa
4. Mengetahui upaya yang dilakukan untuk membangun mahasiswa yang
kreatif.

5|Page
BAB II

PEMBAHASAN

A. Awal Mula Kasus Covid-19


Pada akhir tahun 2019 pertama kali terdetaksi Virus SARS-CoV-2 di China tepatnya
di Kota Wuhan, dan pada Juni 2021 telah menyebar ke penjuru dunia yang
menyebabkan lebih dari 178 juta kasus yang di konfirmasi dan 3,9 juta kematian. Kasus
positif Covid-19 di Indonesia pertama kali dideteksi pada 2 Maret 2020, dua orang yang
terkonfirmasi tertular kasus Covid-19 dari seorang warga Jepang. Dari 34 Provinsi di
Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah pada tanggal 9 April
merupakan provisi paling terpapar virus Covid-19 di Indonesia.

Covid-19 menyebabkan faktor ekonomi, sosial dan pendidikan. Faktor sosial di


Indonesia menjadikan masyarakati susah berintraksi seperti biasanya dikarenakan
Covid-19 yang membuat masyarakat takut dikarekanan penyebaran kasus Covid-19 ini
sangat cepat dan mudah sekali. Penyebaran virus Covid-19 salah satunya bisa lewat
batuk. Jika diharuskan berinteraksi sebaiknya melakukan gerakan 5 M yaitu memakai
masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjahui kerumunan, dan membatasi
mobilitas.

Faktor ekonomi di Indonesia mengalami penurunan omset dalam penjualan seperti


orang yang berjualan makanan, minuman, mainan dan lain sebagainya. Selain,
penurunan omset pengurangan pekerja dalam perusahaan yang dikarenakan
penurunan keuangan di perusahaan yang tidak bisa menggaji semua karyawannya, jadi
makin banyak pengangguran yang menjadi bukti bahwa kasus Covid-19 berdampak
bagi ekonomi di Indonesia.

Faktor pendidikan juga berpengaruh seperti halnya perbedaan dalam pengajaran


dosen kepada mahasiswa yang biasanya dosen mengajar dilakukan tatap muka dalam
masa pandemi menjadi pengajaran menggunakan e-learning yang menggunakan
aplikasi zoom dan google meet. Dalam pengajaran online dosen tidak bisa memantau

6|Page
mahasiswa tersebut apakah mahasiswa ini memahami apa yang di jelaskan oleh dosen
tersebut.

B. Dampak Virus Covid-19 Pada Pendidikan di Indonesia


Pendidikan tinggi menjadi bagian dari sistem pendidikan yang ada di Indonesia,
keberadaan pendidikan tinggi telah berkontribusi terhadap peningkatan kualitas sumber
daya manusia, secara praktis pendidikan tinggi memiliki banyak jenisnya mulai dari
universitas sampai dengan sekolah tinggi (Nulhaqim, Heryadi, Pancasilawan, &
Fedryansyah, 2016; Taufiq, 2018).
Keberadaan pendidikan tinggi telah banyak menyerap sumber daya manusia
yang mana berbagai jenis pekerjaan disediakan dan telah mampu menyerap jumlah
tenaga kerja yang banyak, tidak hanya itu saja perguruan tinggi telah mampu
mendorong pembangunan ekonomi dan masyarakat yang berada di sekitar kampus
perguruan tinggi tersebut mulai dari para pedagang makanan sampai dengan penyedia
jasa tempat kost-kostan (Harris & Ernawati, 2013; Kamaluddin, 2017; Tae, Setijawan, &
Gai, 2011).
Banyaknya sumber daya manusia yang menjadi bagian utama dan penyokong
keberlangsungan perguruan tinggi telah mampu menjadikan aktivitas di perguruan
tinggi tidak hanya sebagai proses pengembangan ilmu pengetahuan, tetapi juga
pengembangan aspek sosial dan ekonomi kemasyarakatan.
Pendidikan memiliki dampak yang positif dan negatif. Dampak negatifnya yaitu
menurunnya pendidikan yang di karenakan pengajaran dosen ke mahasiswa menjadi
kurang efektif. Karena, pengajaran menggunnakan e-learning jadi setiap dosen tidak
tau apakah mahasiswa tersebut memahami apa yang dijelaskan dosen tersebut.
Mahasiswa juga akan sulit memahami materi tersebut dikarenakan penjelasan
secara e-learning. Pengajaran meggunakan e-learning juga tidak bagus juga untuk
kesehatan mata dosen dan mahasiswa jika sering mengahadap laptop atau gadget
akan menimbulkan pusing dan bagian mata menjadi kurang sehat.
Ada juga dampak negatif dari pengajaran mengguankan e-learning setiap
mahasiswa diharuskan mempunyai gadget atau laptop dan diharuskan memiliki
jaringan yang stabil dan juga memiliki paketan internet yang cukup banyak dikarenakan
untuk pengajaran e-learning menggunakan aplikasi seperti zoom dan google meet

7|Page
membutuhkan jaringan yang stabil dan menguras cukup banyak paketan internet.
Pemerintah juga kadang memberikan paketan internet ke mahasiswa untuk digunakan
pengajaran e-learning saja.
Pembelajaran menggunakan elearning mempunyai dua sisi, kelebihan dan
kelemahan. Keuntungannya antara lain adalah e-learning merupakan media komunikasi
yang efektif, cepat dan kredibel untuk menyampaikan materi dari seorang pakar.
Mencakup area yang luas. Peserta memperoleh visualisasi lengkap pembicarannya.
Kelas tidak membutuhkan bentuk fisik lagi, semuanya dapat dibangun dalam aplikasi
Internet. Dapat diakses dari lokasi mana saja dan bersifat global.
Tidak ada batasan waktu dan tempat dengan karakteristik kelas tradisonal
dengan menggunakan mode komunikasi asynchronous seperti email, diskusi online,
mahasiswa dapat mengakses 24 jam setiap hari (Hartono, 2017). Lebih fleksibel, lebih
efisien dalam manajemen waktu dan mendukung pembelajaran mandiri (Bloomfield et
al cit Hidayah, 2019). Dapat diciptakan interaksi yang bersifat real time maupun non-
real time. Mengakomodasi keseluruhan proses belajar dan juga transaksi.
Materi dapat dirancang secara multimedia dan dinamis. Peserta belajar dapat
terhubung ke berbagai perpustakaan maya di seluruh dunia dan menjadikannya
sebagai media penelitian dalam meningkatkan pemahaman pada bahan ajar. Dosen
dapat secara cepat menambahkan referensi bahan ajar yang bersifat studi kasus, trend
industri dan proyeksi teknologi ke depan melalui berbagai sumber untuk menambah
wawasan peserta terhadap bahan ajarnya. (Hartono, 2017).
Pendidikan berbasis web dapat memberikan lingkungan yang aman sehingga
peserta tidak merasa terintimidasi dan peserta bebas mengemukakan pendapatnya
(Gerdprasert et al cit Hidayah, 2019). Lee dan Owens sebagaimana dikutip Elisa (2016)
mengatakan beberapa kelebihan e learning adalah akses untuk umum yaitu semua
orang dapat mengakses web dengan web browser artinya semua orang dapat
menyampaikan suatu materi dari mana saja dan kapan saja di seluruh dunia.
internet mudah digunakan, mudah dijangkau pengguna secara luas dengan
pengalaman komputer yang terbatas sekalipun. Jadi jika kita mau belajar dalam
menggunakan internet seperti dasar-dasar itu pasti akan mudah untuk kedepannya
dalam menggunakan internet tersebut.

8|Page
C. Kegiatan Pendidikan Yang Dilakukan Secara E-Learning Mempengaruhi
Karakter Mahasiswa
Kegiatan Pendidikan yang dilakukan secara e-learning bisa saja mempengaruhi
karakter mahasiswa dikarenakan dalam melakukan pembelajaran e-learning
mahasiswa jadi kurang bersosialisasi dengan teman dan dosen. Jadi mahasiswa
canderung introvert atau pendiam itu yang membuat mahasiswa susah bersosialisasi.
Maka peran orang tua di rumah untuk membuat mahasiswa memiliki karakter yang
tangguh, kreatif.

Beberapa kemampuan dan persiapan karakter atau mental mahasiswa dalam


melaksanakan perubahan pembelajaran luring menjadi sepenuhnya pembelajaran
daring adalah kemampuan beradaptasi, meningkatakn karakter mandiri, tangguh, dan
bertanggung jawab.
Kemampuan beradaptasi untuk menyesuaikan dengan kondisi baru setelah
pandemi Covid-19, agar mahasiswa dapat dengan mudah dan terbiasa menjalani
kondisi kebiasaan baru. Mandiri, khususnya mandiri
dalam belajar atau beberapa tulisan menggunakan istilah self-regulated learning
(Mulyadi et al.,2016) sebagai terjemahan istilah untuk kemandirian belajar.
Kemandirian belajar mahasiswa menjadi salah satu karekter yang perlu
ditingkatkan dalam melaksanakan pembelajaran daring. Beberapa referensi yang dapat
dirujuk untuk menentukan indikator kemandirian belajar adalah (Cahyawati et al., 2019;
Cohen, 2012; Lau et al., 2015; Mulyadi et al., 2016; Purdie et al., 1996; Zimmerman,
1990,2002; Zumbrunn et al., 2011).
Karakter lain yang perlu ditingkatkan oleh mahasiswa adalah tangguh,
mahasiswa perlu menjadi seseorang yang berani menghadapi tantangan, tidak mudah
menyerah dalam menghadapi hambatan pembelajaran daring, dan tetap berusaha
dalam belajar.
Karakter yang bertanggung jawab yaitu karakter mahasiswa yang berani
menanggung risiko dari setiap yang dikerjakannya, misalnya mahasiswa perlu memiliki
tanggung jawab pada setiap hasil tugas yang dikerjakan dan dikumpulkan, berani
menunjukkan bahwa tugas yang dikerjakan adalah hasil kerja yang dapat
dipertanggungjawabkan.

9|Page
Pandemi Covid-19 mendorong perubahan pembelajaran tatap muka langsung
diluar jaringan (luring) menjadi pembelajaran daring untuk semua mata kuliah. Hampir
90% responden dalam penelitian ini mengikuti lebih dari lima mata kuliah pembelajaran
daring. Hanya ada 10% responden yang mengikuti pembelajaran daring untuk lima
mata kuliah atau bahkan kurang. Untuk setiap mata kuliah, variasi lamanya waktu
pembelajaran daring yang dilaksanakan berkisar dari satu jam sampai lebih dari tiga
jam. Waktu selama dua hingga tiga jam dalam setiap pelaksanaan pembelajaran daring
dapat disetarakan dengan satu mata kuliah yang berbobot tiga SKS dan waktu yang
kurang dari dua jam atau satu jam setara dengan satu mata kuliah yang berbobot dua
SKS. Secara umum, dapat dituliskan bahwa lama waktu pembelajaran daring yang
diikuti mahasiswa cenderung bersesuaian dengan bobot SKS mata kuliah, sehingga
lama waktu pembelajaran daring setiap mata kuliah tidak jauh berbeda dengan lama
waktu pembelajaran luring.
Pembelajaran dalam jaringan (daring) yang dilaksanakan karena adanya
pandemi Covid-19 sangat mendadak dan tidak diperkirakan sebelumnya, sehingga
sangat memungkinkan memunculkan beberapa kekurangan. Pembelajaran daring
belum sepenuhnya dipersiapkan dengan baik oleh dosen dan mahasiswa dapat
menjadi salah satu penyebab terjadinya hambatan pembelajaran yang dirasakan oleh
mahasiswa. Berkaitan dengan tingkat hambatan pelaksanaan pembelajaran daring
pada awal masa pandemi Covid-19, responden memberikan jawaban yang beragam.
Demikian juga tingkat kesetujuan mereka terhadap pembelajaran daring.

D. Membangun Mahasiswa Yang Kreatif


Di tingkat perguruan tinggi, penting bagi dosen menyadari akan tantangan
menghadapi mahasiswa milenial yakni literasi teknologi dan media. Maka dosen harus
memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam memahami konsep dan kreatif dalam
mengaplikasikan berbagai strategi pembelajaran kreatif yakni mampu menciptakan
suasana belajar menjadi nyaman sehingga siswa dapat belajar dan semangat dalam
melakukan kegiatan-kegiatan kreatif dan menyenangkan (Hapsari, 2019).
Webinar adalah suatu seminar, presentasi, pengajaran ataupun workshop yang
dilakukan secara online, tatap muka secara online yang disampaikan melalui media
internet dan dapat dihadiri oleh banyak orang yang berada di lokasi berbeda-beda,

10 | P a g e
pada kegiatan webinar seseorang dapat berinteraksi secara langsung melalui gambar
(video) ataupun text (chat) (Mansyur, Purnamasari, & Kusuma, 2019). Webinar merujuk
pada metode pendidikan online sinkron di mana orang berkumpul pada waktu tertentu
untuk mendengarkan, mengamati, dan berpartisipasi dalam presentasi suatu topik
(Izza, Ningrum, & Hariyati, 2019). Kelebihan kegiatan webinar antara lain a) hemat
biaya karena tidak ada biaya perjalanan; b) proses pendaftaran dan administrasi lebih
mudah; dan c) dapat diikuti oleh banyak peserta; d) dapat direkam (Durahman, Noer, &
Hidayat, 2019).
Selain itu, webinar banyak dimanfaatkan dalam bidang pembelajaran online karena
memungkinkan komunikasi realtime antara pembicara dan peserta, dapat diakses oleh
peserta potensial dari jarak jauh, dan memungkinkan penyimpanan informasi berbasis
web (Izza et al., 2019). Penelitian yang terkait webinar menyatakan bahwa webinar
dapat menjadi media baru dalam pedagogi, yaitu narasumber yang terhubung secara
online dengan siswa dari jarak jauh dapat menghadirkan nuansa baru (Mansyur et al.,
2019). Penggunaan webinar juga dapat meningkatkan pengetahuan dan pengalaman
dalam proses pembelajaran (Izza et al., 2019).
Webinar dapat menjadi salah satu jawaban untuk meningkatkan kompetensi
(Harumiaty, 2016). Selama masa pandemi COVID-19 banyak webinar gratis ditawarkan
oleh Instansi Pemerintah, BUMN, Swasta maupun Perguruan Tinggi, dengan materi
yang beragam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui minat Widyaiswara untuk
mengikuti webinar dan persepsi mereka terhadap kegiatan webinar yang dikuti untuk
peningkatan kompetensi Widyaiswara selama WFH pada masa pandemi COVID-19.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi peningkatan
kompetensi Widyaiswara selama masa pandemi.
Selama masa pandemi COVID-19 banyak webinar gratis ditawarkan oleh Instansi
Pemerintah, BUMN, Swasta maupun Perguruan Tinggi, dengan materi yang beragam.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui minat Widyaiswara untuk mengikuti webinar
dan persepsi mereka terhadap kegiatan webinar yang dikuti untuk peningkatan
kompetensi Widyaiswara selama WFH pada masa pandemi COVID-19. Hasil penelitian
ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi peningkatan kompetensi Widyaiswara
selama masa pandemi.

11 | P a g e
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Covid-19 menyebabkan faktor ekonomi, dan pendidikan, tidak hanya itu interaksi
terhadap masyarakat menjadi susah dikarenakan masyarakat takut terpapar, ekonomi
masyarakat juga mengalami penurunan dalam omset dan penurunan pekerja pada
perusahaan, dan ini berpengaruh pada pendidikan yang mengalami perubahan dalam
pengajaran dan bisa membuat karakter mahasiswa berubah yang dikarnakan tidak ada
pemantauan di dalam pengajaran

Pendidikan tinggi menjadi bagian dari sistem pendidikan yang ada di Indonesia,
keberadaan pendidikan tinggi telah berkontribusi terhadap peningkatan kualitas sumber
daya manusia, secara praktis pendidikan tinggi memiliki banyak jenisnya mulai dari
universitas sampai dengan sekolah tinggi .

Mahasiswa juga akan sulit memahami materi tersebut dikarenakan penjelasan


secara e-learning. Pengajaran meggunakan e-learning juga tidak bagus juga untuk
kesehatan mata dosen dan mahasiswa jika sering mengahadap laptop atau gadget
akan menimbulkan pusing dan bagian mata menjadi kurang sehat.

Kegiatan Pendidikan yang dilakukan secara e-learning bisa saja mempengaruhi


karakter mahasiswa dikarenakan dalam melakukan pembelajaran e-learning
mahasiswa jadi kurang bersosialisasi dengan teman dan dosen. Jadi mahasiswa
canderung introvert atau pendiam itu yang membuat mahasiswa susah bersosialisasi.
Maka peran orang tua di rumah untuk membuat mahasiswa memiliki karakter yang
tangguh, kreatif, dan inovatif.

Selama masa pandemi COVID-19 banyak webinar gratis ditawarkan oleh Instansi
Pemerintah, BUMN, Swasta maupun Perguruan Tinggi, dengan materi yang beragam.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui minat Widyaiswara untuk mengikuti webinar

12 | P a g e
dan persepsi mereka terhadap kegiatan webinar yang dikuti untuk peningkatan
kompetensi Widyaiswara selama WFH pada masa pandemi COVID-19. Hasil penelitian
ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi peningkatan kompetensi Widyaiswara
selama masa pandemi.

B. SARAN
Dosen perlu membuka wawasan tentang media sosial yang digunakan oleh
mahasiswa. Tujuannya meski mereka belajar dari rumah namun saya mengharapkan
mereka merasa nyaman, karena seperti kita ketahui, bagi anak milenial, media sosial
seperti sahabat bagi mereka. Beberapa mahasiswa yang diwawancarai mengenai
jumlah media sosial yang mereka miliki, ternyata setiap mahasiswa minimal memiliki
limhya media sosial, media sosial tersebut seperti facebook, Instagram, whatsapp,
youtube, line, dan sebagainya. Maka kita seharusnya memanfaatkan media-media
sosial tersebut sebagai media pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, W. (2020). Online and Remote Learning in Higher Education Institutes : A Necessity
in Online and Remote Learning in Higher Education Institutes : A Necessity in
light of COVID-19 Pandemic. Higher Education Studies, Canadian Center of
Science and Education, 10 No. 3(May). https://doi.org/10.5539/hes.v10n3p16
Azmira, B., & Solihah, M. (2019). Persepsi mahasiswa dan instruktur tentang
Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) instruktur Bahasa Ingris
di Indonesia. Teknodika, Jurnal Penelitian Teknologi Pendidikan, 17(1), 76–89.
https://doi.org/10.20961/teknodika.v17i1.35077
Bao, W. (2020). COVID-19 and online teaching in higher education: A case study of
Peking University. Human Behavior and Emerging Technologies, 2(2), 113–115.
https://doi.org/10.1002/hbe2.191
Brigges, S. (2014). The science of attention: How to capture and hold the attention of
easilydistracted students. https://www.opencolleges.edu.au/informed/features/30-
tricks-forcapturing-students-attention/

13 | P a g e
Langford, M., & Damsa, C. (2020). Online teaching in the time of COVID-19: Academic
teachers ’ experiences in Norway. Centre for Experiential Legal Learning (CELL),
University of Oslo.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2020a). Surat Edaran Nomor
1 Tahun 2020 tentang Pencegahan Penyebaran COVID 19 di Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan RI.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2020b). Surat Edaran Nomor
3 Tahun 2020 tentang Pencegahan Wabah COVID-19 di Lingkungan Satuan
Pendidikan seluruh Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2020c). Surat Edaran Nomor
4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat
Penyebaran Coronavirus Disease (COVID-19). Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Beetlestone, Florence. (2012). Creative Learning: Strategi Pembelajaran untuk
Melesatkan Kreativitas Siswa. Bandung: Nusa Media. CNN Indonesia.
Pengguna Internet Kala WFH Corona Meningkat 40 Persen di RI. Dalam
https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20200408124947-213-491594/penggun
ainternet- kala-wfh-corona-meningkat-40-persen-di-ri.
Hartono, S. (2017). Apa Saja Kelebihan Dan Kelemahan Penggunaan e-Learning.
Diakses dari https://sis.binus.ac.id/2017/01/18/apa-saja-kelebihan-dan-
kelemahan-penggunaan-e-learning/
Durahman, N., Noer, Z. M., & Hidayat, A. (2019). Aplikasi Seminar Online (Webinar)
Untuk Pembinaan Wirausaha Baru. Jurnal Manajemen Informatika (JUMIKA),
6(2).

14 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai