Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Makalah Praktik Proffesi Bidan Asuhan Kebidanan KB Dan Pelayanan Kontrasepsi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PRAKTIK PROFFESI BIDAN

Asuhan Kebidanan KB dan Pelayanan Kontrasepsi

Disusun oleh:

Nama: Megha Purnama sari

NPM: 220503229020

PROGRAM STUDI S1 PROFESI KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

BHAKTI PERTIWI INDONESIA JAKARTA

TAHUN 2022

i
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami sampaikan kehadirat Allah SWT Yang Maha Esa, karena atas

berkat dan rahmat-Nya yang berlimpah kami telah mampu menyelesaikan mata kuliah “Asuhan

Kebidanan Profesi”.

Dalam rangka menyusun makalah ini kami sampaikan ucapan terima kasih kepada teman

– teman yang telah meluangkan waktu untuk bekerjasama demi tersusunnya makalah ini,

dengan semangat yang tinggi serta keinginan yang keras akhirnya dapat mengatasi kesulitan –

kesulitan dan terwujudlah makalah yang sederhana ini.

Penulis menyadari bahwa isi maupun penulisan dan karya ini masih jauh dari kata

sempurna.Walaupun kecil makalah ini semoga dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua.

Tangerang Selatan, 29 Desember 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2

DAFTAR ISI.............................................................................................................................3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................................................1

B. Tujuan ............................................................................................................................2

B. Manfaat .........................................................................................................................2

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Konsep Keluarga Berencana.............................................................................3

B. Definisi Kontrasepsi........................................................................................................4

C. Definsi KB Suntik 3 Bulan ............................................................................................5

D. Kandungan KB Suntik 3 Bulan ......................................................................................6

E. Cara Pemberian KB Suntik 3 Bulan ...............................................................................6

E. Mekanisme KB Suntik 3 Bulan ......................................................................................6

F. Keuntungan KB Suntik 3 Bulan......................................................................................7

G. Keterbatasan KB Suntik 3 Bulan ...................................................................................7

H. Efektifitas KB suntik 3 Bulan ........................................................................................8

I. Efek Samping KB Suntik 3 Bulan .................................................................................8

J. Indikasi KB Suntik 3 Bulan ............................................................................................9

BAB III

KASUS

ii
A. Dokumentasi Kebidanan ..............................................................................................10

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan...................................................................................................................13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut WHO (World Healt Organitation) keluarga berencana adalah tindakan

yang membantu individu atau pasangan suami-isteri untuk mengatur interval diantara

kelahiran, menentukan jumlah anak dalam keluarga, serta mendapatkan kelahiran yang

memang diinginkan.Hal ini dilakukan untuk mendapatkan keluarga yang sejahtera.

Menurut UU No. 52 tahun 2009 keluarga berkualitas adalah keluarga yang dibentuk

berdasarkan perkawinan yang sah dan bercirikan sejahtera, sehat, maju, mandiri,

memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan kedepan, bertanggung jawab, harmonis,

dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Untuk dapat mengangkat derajat kehidupan bangsa telah dilaksanakan secara

bersamaan pembangunan ekonomi dan keluarga berencana. Keluarga sebagai unit

terkecil kehidupan bangsa diharapkan menerima Norma Keluarga Kecil Bahagia dan

Sejahtera (NKKBS) yang berorientasi pada “catur warga” atau zero population growth

(pertumbuhan seimbang). Gerakan keluarga berencana nasional Indonesia telah berumur

panjang sejak 1970 dan masyarakat dunia menganggap Indonesia berhasil menurunkan

angka kelahiran dengan bermakna.(Manuaba,2013).

Kontrasepsi hormonal merupakan salah satu metode kontrasepsi yang paling

efektif dan reversible untuk mencegah terjadinya konsepsi. Metode kontrasepsi hormonal

dibagi menjadi 3 yaitu : metode kontrasepsi pil, metode kontrasepsi suntik, dan metode

kontrasepsi implant. (Handayani, 2017). Dalam penggunaan metode kontrasepsi

hormonal memiliki efek samping, diantaranya : perubahan pola menstruasi, kenaikan

4
berat badan, mual, hipertensi, sakit kepala, peyudara terasa penuh dan keputihan.

(Hapsari,dkk, 2012).

B. Tujuan

1. Untuk mengetahui konsep Keluarga Berencana?

2. Untuk mengetahui pengertian kontrasepsi suntik 3 bulan?

3. Untuk mengetahui cara pemberian suntik 3 bulan?

4. Untuk mengetahui mekanisme kerja suntik 3 bulan?

5. Untuk mengetahui keuntungan suntik 3 bulan?

6. Untuk mengetahui keterbatasan suntuk 3 bulan?

7. Untuk mengetahui efek samping suntik 3 bulan?

C. Manfaat

1. Mengetahui konsep Keluarga Berencana?

2. Mengetahui pengertian kontrasepsi suntik 3 bulan?

3. Mengetahui cara pemberian suntik 3 bulan?

4. Mengetahui mekanisme kerja suntik 3 bulan?

5. Mengetahui keuntungan suntik 3 bulan?

6. Mengetahui keterbatasan suntuk 3 bulan?

7. Mengetahui efek samping suntik 3 bulan?

5
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Keluarga Berencana

1. Pengertian Keluarga Berencana

Menurut WHO (World Health Organisation) expert Committee keluarga

berencana adalah tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk menghindari

kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang sangat diinginkan,

mengatur interval diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam

hubungan dengan umur suami istri serta menentukan jumlah anak dalam keluarga.

(Suratun,dkk, 2013).

Pengertian Program Keluarga Berencana menurut UU No 10 tahun 1992 (tentang

perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera) adalah upaya

peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia

perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga,

peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. (Handayani, 2017).

Secara umum (KB) dapat diartikan sebagai suatu usaha yang mengatur banyaknya

kehamilan sedemikian rupa sehingga berdampak positif bagi ibu, bayi, ayah serta

keluarganya yang bersangkutan tidak akan menimbulkan kerugian sebagai akibat

langsung dari kehamilan tersebut. Diharapkan dengan adanya perencanaan keluarga

yang matang kehamilan merupakan suatu hal yang memang sangat diharapkan

sehingga akan terhindar dari perbuatan untuk mengakhiri kehamilan dengan aborsi.

(Suratun,dkk, 2013).

2. Tujuan Keluarga Berencana

6
Tujuan keluarga berencana menurut Wahyu Purwaningsih dan Siti Fatmawati (2010)

a. Merencanakan kelengkapan keluarga

b. Menghentikan kehamilan

c. Menghilangkan kehamilan

d. Mewujudkan NKKBS

e. Sasaran Program Keluarga Berencana

Sasaran program KB dibagi enjadi dua yaitu sasaran langsung dan sasaran tidak

langsung, tergantung dari tujuan yang ingin dicapai. Sasaran langsungnya ialah

Pasangan Usia Subur (PUS) yang bertujuan untuk menurunkan tingka kelahiran

dengan cara penggunaan kontrasepsi secara berkelanjutan. Sedangkan sasaran

tidak langsungnya adalah pelaksana dan pengelola KB, dengan tujuan menurunkan

tingkat kelahiran melalui pendekatan kebijaksanaan kependudukan terpadu dalam

rangka mencapai keluarga yang berkualitas, keluarga sejahtera (Sri Handayani,

2010).

B. Konsep Kontrasepsi

1. Pengertian Kontrasepsi

Kontrasepsi berasal dari kata kontra berarti “mencegah” atau “melawan” dan

konsepsi yang berarti pertemuan antara sel telur yang matang dan sel sperma yang

mengakibatkan kehamilah (Dewi Mariatila, 2012).

2. Jenis-jenis kontrasepsi Menurut Mochamad Anwar (2011)

jenis-jenis kontrasepsi antara lain:

a. Kontrasepsi non hormonl (keluarga berencana alamiah)

b. Kontrasepsi terputus (koitus interuspus)

7
c. Pembilasan pascasenggama (Postcoital Douche) Perpanjangan masa menyusui

anak (prolonged)

d. Pantang berkala (rhythm method)

e. Kontrasepsi sederhana untuk laki-laki (kondom)

f. Simple method untuk perempuan (diafragma vaginal)

g. Kontrasepsi hormonal

C. Konsep alat kontrasepsi suntik 3 bulan

1. Pengertian Kontrasepsi suntik 3 bulan

Suntik 3 bulan (DMPA) berisi hormon progesteron saja dan tidak mengandung

hormon estrogen.Dosis yang diberikan 150 mg/ml depo medroksi progesteron asetat

yang disuntikkan secara intramuskular (IM) setiap 12 minggu (Varnei, 2006).

2. Kandungan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan

Kontrasepsi suntik 3 bulan (DMPA) mengandung 150 mg DMPA, yang diberikan

setiap 3 bulan dengan cara disuntik intramuskular (daerah bokong). (Abdul Bari

Saifuddin, 2006). Menurut Ali Baziad (2008) penyuntikan daerah intragluteal (di

bokong) lebih disukai daripada di daerah intradeltoid (di lengan), karena di lengan

menimbulkan kesan seolah-olah wanita tersebut mendapatkan suntikan vaksinasi dan

juga cara ini menimbulkan rasa sakit. Injeksi pertama diberikan pada hari ke lima

siklus haid dengan tujuan untuk menyingkirkan bahwa wanita tersebut sedang tidak

hamil. Suntikan berikutnya diberikan setiap 90 hari tidak peduli apakah waita

tersebut haid atau tidak.

3. Cara pemberian kontrasepsi suntik 3 bulan

8
Cara pemberian kontrasepsi suntik 3 bulan sama dengan kontrasepsi suntik yang lain.

Sebelum melakukan suntikan, bersihkan kulit yang akan disuntik dengan kapas

alkohol yang dibasahi oleh etil/isoprofil alkohol 60-90%. Tunggu sampai kulit kering

dari alkohol tadi sebelum memulai suntikan. Obat yang akan disuntikkan ke pasien

dikocok terlebih dahulu dengan baik. Hindari terjadinya gelembung-gelembung

udara.Kontrasepsi suntik tidak perlu didinginkan.Bila terjadi endapan putih pada

dasar ampul, upaya menghilangkannya dengan menghangatkannya. (Abdul Bari

Saifuddin, 2006)

4. Mekanisme Kerja

Mekanisme kerja kontrasepsi suntik 3 bulan menurut Hartanto (2004):

a. Primer: Mencegah ovulasi Kadar Folikel Simulating Hormone (FSH) dan

luteinizing hormone (LH) menurun serta tidak terjadi lonjakan LH. Pada

pemakaian DMPA,endometrium menjadi dangkal dan atrofis dengan kelenjar-

kelenjar yang tidak aktif.

b. Sekunder

1) Lendir serviks menjadi kental dan sedikit sehingga merupakan barier

terhadap spermatozoa.

2) Membuat endometrium menjadi kurang baik untuk implantasi dari ovum

yang telah dibuahi.

3) Mungkin mempengaruhi kecepatan transportasi ovum di dalam tuba falopi.

9
5. Efektivitas

KB suntik 3 bulan memiliki efektivitas yang tinggi dengan 0,3 kehamilan per 100

perempuan dalam satu tahun pemakaian asal penyuntikan dilakukan secara benar

sesuai jadwal yang telah ditentukan (Saroha Pinem, 2014).

6. Keuntungan KB suntik 3bulan

Keuntungan penggunaan KB sutik 3 bulan menurut Saroha Pinem (2014):

a. Sangt efektif, dan mempunyai efek pencegahan kehamilan jangka panjang.

b. Tidak berpengaruh terhadap hubungan suami-isteri

c. Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit

jantung, dan gangguan pembekuan darah.

d. Tidak mempengaruhi ASI

e. Efek samping sedikit

f. Klien tidak perlu menyimpan obat suntik.

g. Dapat digunakan oleh perempuan uang berusia diatas 35 tahun sampai

perimenopause.

h. Mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik.

i. Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara.

j. Mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul.

k. Menurunkan krisis anemia bulan sabit (sickle cell).

7. Keterbatasan KB Suntik 3 Bulan

10
a. Sering ditemukan gangguan haid. Pola haid yang normal dapat berubah menjadi

amenorea perdarahan tidak teratur, perdarahan bercak, perubahan dalam

frekuensi, lama dan banyaknya darah yang keluar, atau tidak haid sama sekali.

b. Pada waktu tertentu harus kembali untuk mendapatkan suntikan.

c. Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikutnya.

d. Peningkatan berat badan. 5) Tidak menjamin perlindungan terhadap infeksi

menular seksual, infeksi HIV, hepatitis B virus.

e. Setelah pemakaian dihentikan kesuburan terlambat kembali karena pelepasan

obat suntikan dari depannya belum habis.

8. Efek Samping KB Suntik 3 bulan Efek samping yang dapat ditimbulkan KB suntik 3

bulan menurut Saroha Pinem (2014) antara lain:

a. Meningkat/menurunnya berat badan.

b. Gangguan haid

1) Amenorea

a) Bila tidak hamil, tidak perlu dilakukan tindakan apapun, cukup diberikan

konseling. Jika klien tidak dapat menerima kelainan tersebut, jangan

lanjutkan suntikan. Anjurkan agar klin menggunakan metode kontrasepsi

lain.

b) Bila hamil, hentikan suntikan, rujuk klien.

c) Bila terjadi kehamilan ektopik, segera rujuk klien.

2) Perdarahan

a) Perdarahan ringan atau spotting, sering terjadi dan tidak berbahaya.

11
3) gangguan haid. Gangguan haid ini biasanya bersifat sementara dan jarang

sekali mengganggu kesehatan.

4) Efek samping seperti peningkatan berat badan anjurkan diet dan olahraga

teratur, sakit kepala berikan paracetamol 3 x 1 sehabis makan, dan nyeri

payudara.

9. Indikasi KB suntik 3 Bulan Menurut Saroha Pinem (2014) yang boleh menggunakan

KB suntik 3 bulan yaitu:

a. Usia reproduksi, nulipara dan yang telah memiliki anak.

b. Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan memiliki efektivitas tinggi.

c. Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai.

d. Setelah melahirkan dan tidak menyusui.

e. Setelah abortus.

f. Telah mempunyai banyak anak tetapi belum menginginkan tubektomi.

g. Perokok.

h. Tekanan darah 180/110mm/Hg, masalah gangguan pembekuan darah, dan

anemia bulan sabit.

i. Menggunakan obat untuk epilepsi (fenitoin dan barbiturat) atau obat untuk

tuberkulosis (rifampisin).

j. Tidak dapat menggunakan kontrasepsi yang mengandung estrogen.

k. Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi.

l. Mendekati usia menopausedan tidak mau atau tidak.

m. Anemia defesiensi besi.

12
BAB III

TINJAUAN KASUS

Tanggal Pengkajian : 16-12-2022

Jam Pengkajian : 13.00 WIB

A. Data subjektif.

Identitas Istri Suami

Nama Ny.A Tn. A

Umur 28 tahun 30 tahun

Suku/Bangsa Betawi/Indonesia Betawi/Indonesia

Agama Islam Islam

Pendidikan SMA SMA

Pekerjaan Mengurus rumah tangga Wiraswasta

Alamat Benda Baru Benda Baru

1. Keluhan Utama

Ibu mengatakan ingin berKB ulangan 3 bulan karena masih menyusui dan sedang

menstruasi.

2. Status Perkawinan

Umur kawin : 21 tahun

Lama Kawin : 9 tahun

3. Riwayat menstruasi

a. Menarche : 13 th

13
b. Siklus : 5-7 hari

c. Banyaknya : 3 kotex/ hari

d. Warnanya : merah kehitaman

e. Keluhan : tidak ada

f. Fluor albus : tidak

4. Riwayat kesehatan klien

Ibu mengatakan tidak mempunyai penyakit menular, menurun dan menahun.Seperti :

Asma, jantung, DM, Hipertensi, TBC, dan Gemeli

5. Riwayat kesehatan keluarga

Ibu mengatakan tidak ada keluarga yang mempunyai penyakit menular, menurun dan

menahun.Seperti : Asma, jantung, DM, Hipertensi, TBC, dan Gemeli

6. Riwayat KB yang lalu

Ibu mengatakan setelah melahirkan anak kedua sudah menggunakan KB 3 bulan

B. Data Obyektif

1. Pemeriksaan Fisik Umum

a. Keadaan umum : baik

b. Kesadaran : composmentis

c. Tekanan darah : 110/70 mmHg

d. Denyut nadi : 80 x/menit

e. Pernafasan : 20 x/menit

f. Suhu : 36,5 C

g. BB : 52 kg

h. TB : 155 cm

14
C. Assasment

Ny. A Akseptor KB suntik 3 bulan

D. Penatalaksanaan

1. Memberitahukan kepada ibu tindakan yang akan dilakukan, yaitu melakukan TTV dan

penyuntikan yang akan disuntikan dibagian bokong ibu 1/3 sias secara IM (otot).

Ev; Td 110/70, nadi 80x/menit, rr: 20x/menit, suhu 36,5

2. Mengingatkan kembali kepada ibu keuntungan KB 3 bulan yaitu sangat efektif, tidak

mempengaruhi produksi ASI sesuai dengan keluhan ibu yang masih menyusui. Dan efek

sampingnya adalah kenaikan berat badan, gangguan siklus haid, spooting, amenorea.

Ev; ibu mengerti yang dijelaskan bidan

3. Mempersiapkan pasien dan lingkungan yaitu dengan menutup sampiran supaya privasi

pasien tetap terjaga dan mempersilahkan pasien berbaring sambil memposisikan diri

4. Menyiapkan alat depo 1 ml, spuit 3 cc, kapas alcohol, sarung tangan, larutan klorin 0,5%

Ev; alat sudah disiapkan

5. Melakukan penyuntikan KB dengan mengocok vial KB suntik dengan rata, menyedot

dengan spuit 3 cc hingga habis, disenfeksi daerah yang akan disuntik dengan kapas

alcohol sekali usap buang, melakukan penyuntikan dipantat 1/3 sias secara IM.

Ev; KB suntik 3 bulan telah diberikan

6. Menganjurkan pasien untuk kunjungan ulang pada tanggal 10-03-2023

Ev; pasien bersedia untuk melakukan kunjungan ulang

7. Mendokumentasikan semua tindakan yang telah dilakukan dan mencatat jadwal

kunjungan ulang dikartu KB pasien.

15
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Keluarga berencana adalah tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk

menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang sangat

diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran

dalam hubungan dengan umur suami istri serta menentukan jumlah anak dalam keluarga

Kontrasepsi hormonal merupakan salah satu metode kontrasepsi yang paling

efektif dan reversible untuk mencegah terjadinya konsepsi. Metode kontrasepsi hormonal

dibagi menjadi 3 yaitu : metode kontrasepsi pil, metode kontrasepsi suntik, dan metode

kontrasepsi implant. Salah satu yang dipakai adalah kontrasepsi suntik 3 bulan adalah

berisi hormon progesteron saja dan tidak mengandung hormon estrogen.Dosis yang

diberikan 150 mg/ml depo medroksi progesteron asetat yang disuntikkan secara

intramuscular dengan mekanisme kerja mengentalkan lender serviks sehingga dan

mempengaruhi endrometrium menjadi kurang baik sehingga tidak bias dibuahi.

16

Anda mungkin juga menyukai