13 2200 161 PDF
13 2200 161 PDF
13 2200 161 PDF
Oleh:
ZULFAHRY ABUHASMY
NIM: 13.2200.161
Oleh:
ZULFAHRY ABUHASMY
NIM: 13.2200.161
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarajana Hukum (S.H.)
pada Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam
Institut Agama Islam Negeri Parepare
ii
IMPLEMENTASI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. AMANAH
FINANCE CABANG PAREPARE
SKRIPSI
Program Studi
Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah)
ZULFAHRY ABUHASMY
NIM. 13.2200.161
Kepada
iii
iv
v
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt, atas semua limpahan
rahmat serta hidayahnya yang telah memberikan penulis kekuatan pikiran dan tenaga,
serta nikmat kesehatan dan berbagai nikmat yang tah ternilai, sehingga penulis dapat
Prosedur (SOP) terhadap Kinerja Karyawan PT. Amanah Finance cabang.” Tak lupa
kirimkan salawat serta salam kepada junjungan Nabiullah Muhammad saw., Nabi
yang menjadi panutan bagi kita semua, yang mengarahkan kita ke hal yang lebih baik
lagi. Skripsi ini penulis susun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi dan
memperoleh gelar Sarjana Hukum (S.H.) pada Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak,
dari masa perkulihaan sampai pada penyusunan skripsi ini. Sangat sulit untuk penulis
menyelesaikan skripsi ini, oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak terimakasih
kepada orang tua penulis; Bapak Abu Bakar Juddah , Ibu Hasmiah, saudara dan
kepada penulis. Penulis ucapkan banyak terimakasih atas bantuannya baik itu dalam
bentuk moral maupun materil serta penulis mengucapkan terima kasih kepada :
vii
1. Bapak Dr. Ahmad Sultra Rustan, M.Si sebagai Ketua STAIN Parepare yang
2. Bapak Budiman, M.HI sebagai Ketua Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam
mahasiswa.
3. Bapak dan Ibu program studi Hukum Ekonomi Syariah yang telah
4. Ibunda Dr. Sitti Jamilah Amin, M.Ag dan bapak Abdul Hamid Hafid, SE.,
menyusun skripsi karena tanpa mereka skripsi saya mungkin tidak akan
viii
ix
x
ABSTRAK
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL..................................................................................................... ii
ABSTRAK...................................................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN
xii
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
finance. ...................................................................................... 37
xiii
BAB V PENUTUP
LAMPIRAN – LAMPIRAN
xiv
DAFTAR GAMBAR
1 Kerangka Fikir 31
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 6 Dokumentasi
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
mempunyai peranan yang telah ditetapkan secara formal yang tertuang dalam
deskripsi pekerjaan.
mencapai tujuan yang disebut dengan struktur. Peraturan dan kebijakan dalam
(SOP). Deskripsi pekerjaan merupakan penjelasan tentang apa yang harus dikerjakan
bertanggung jawab kepada siapa, sarana yang dipergunakan dan keahlian yang
suatu proses kerja tertentu yang dipergunakan untuk mendorong dan menggerakkan
Prosedur (SOP) yang baik, akan menunjukkan konsistensi hasil kinerja, hasil produk
1
Mengingat aturan main dan bagaimana menerapkannya, manajemen sumber
daya manusia mendaji alat yang berperan penting untuk mengelola sistem dan aturan
main yang ada. berdasarkan defenisi, manajemen adalah ilmu dan seni mengatur
proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya lainnya secara
efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Cakupan pembahasan
pengusaha, karyawan dan pemimpin atau manajer. Hal ini tentunya punya keterkaitan
dan hubungan erat dengan perusahaan dan pengelolaan sistem yang ada pada
perusahaan. Pencapaian atau tujuan dalam mengelola sistem perusahaan dengan baik
salah satunya dengan memberikan pelayanan yang baik sesuai dengan aturan yang
berlaku.
seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, untuk memberikan perolehan
pelayanan sebagai usaha melayani kebutuhan orang lain. Sedangkan melayani adalah
dalam masyarakat.1
pembinaan sistem, prosedur dan metode serta ketata usahaan pada umumnya
1
Moenir, Manajemen Pelayanan Umum (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), h. 27.
2
merupakan pelaksanaan sifat dari pelayanan untuk memperoleh hal tersebut
yang berupa kegiatan subtantif dan kegiatan fasilitatif. Fungsi organisasi merupakan
bagaimanapun baiknya Standar Operasional Prosedur (SOP) yang dibuat tidak akan
pernah tercapai kinerja organisasi yang tinggi. Standar Operasional Prosedur (SOP)
hanya akan menjadi bahan bacaan harian dan prosedur tertulis yang menghiasi
dinding semata.
Kedisiplinan adalah usaha yang dilakukan secara sadar untuk menaati semua
peraturan instansi, lembaga atau perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku,
sehimgga kedisiplinan dapat diartikan apabila seorang pegawai datang dan pulang
tepat pada waktunya, pekerjaan dilakukan dengan baik serta patuh terhadap semua
suatu keharusan untuk ditegakkan dalam suatu organisasi karena tanpa dukungan
disiplin pegawai yang baik, maka sulit bagi organisasi untuk mewujudkan tujuannya.
2
Fathoni, Berbagai Macam Teknik Pembinaan Tenaga Kerja Cet. I (Jakarta: Bharata Karya
Aksara, 2006), h. 172.
3
Sistem dan prosedur merupakan dwitunggal yang dalam pelaksanaannya tidak
diterjemahkan sebagai tata cara yang berlaku dalam organisasi, sehingga penetapan
prosedur dalam suatu organisasi harus diikuti. Prosedur merupakan proses atau tata
kerja yang berkaitan satu sama lain, sehingga menunjukkan adanya tahapan secara
jelas dan pasti serta cara-cara yang harus ditempuh dalam rangka penyelesaian suatu
pelayanan.3
luar, sehingga harus diketahui dan dipahami oleh orang-orang yang terlibat dan
memiliki kepentingan, baik pegawai atau staff ataupun pihak-pihak yang ada diluar
organisasi yang memeiliki kepentingan terhadap hasil kegiatan organisasi baik berupa
produk atau jasa maupun barang. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di
karyawan dalam melakukan tugasnya yang tidak sesuai dengan Standar Operasional
Prosedur (SOP) PT. Amanah finance. Hal inilah yang kemudian menjadi daya tarik
untuk dilakukan penelitian oleh penulis.
Lembaga finansial dan sistem yang ada didalam mempunyai daya tarik
tersendiri dalam dunia ekonomi, secara historis, pasar finansial dari tahun ke tahun
mengalami perubahan yang tampak seperti lahirnya metode baru. Terdapat peranan
vital pada sistem dan lembaga-lembaga finansial yang dimaksud diatas, peranan vital
3
Surjadi, Pengembangan Kinerja Pelayanan Publik (Bandung: Refika Aditama, 2010),
h. 59.
4
1.1.1 Membiayai produk baru dan jasa yang baru.
kerja.
1.1.4 Memberi jalan untuk menyimpan bagi keperluan mendesak dan investasi.
1.1.5 Memberi kita kesempatan untuk melindungi diri dan harta terhadap resiko.
setidaknya ada 173 perusahaan finance yang memiliki total aset mulai dari dibawah
Rp.100 miliar sampai dengan Rp. 10 triliun. Dalam menjalankan produk pembiayaan,
lembaga financial terbagi dua sistem, sistem konfensional dan sistem syariah.
Amanah finance sebagai salah satu lembaga yang diakui di Indonesia sejak tahun
1985 yang secara resmi diakui sebagai lembaga pembiayaan stelah memperoleh izin
pembiayaan dan kmemudian, satu tahun setelah terbitnya izin tesebut, PT. Amanah
Dan pada tahun yang sama pula PT. Amanah finance telah memback up penjualan-
penjualan PT. Hadji Kalla hingga saat ini. Dalam menjalankan bisnis pembayaan, PT.
4
Drs. Herman darmawi, Pasar Finansial dan Lembaga-Lembaga Finansial (Jakatra: PT Bumi
Aksara, 2006) hal. 1.
5
Amanah finance juga menjalankan Standar Operasional Prosedur (SOP) kepada
akan diteliti, sesuai apa yang diterapkan perusahaan. Maka penulis tertarik untuk
1.2.1 Bagaimana Standar Operasional Prosedur (SOP) pada PT. Amanah finance
cabang Parepare ?
1.3.1 Untuk mengetahui Standar Operasional Prosedur (SOP) pada PT. Amanah
6
1.4 Kegunaan Penelitian
1.4.1 Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan bacaan yang bermanfaat
1.4.2 Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan (referensi) bagi para
peneliti lain yang akan melakukan penelitian akan datang.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bagian ini penelitian yang relevan dipaparkan tinjauan terhadap hasil
terdahulu yang meneliti terkait Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah sebagai
berikut:
2.1.1 Penelitian yang pertama Ni Kadek Sri Astuti dengan judul pelaksanaan
2.1.2 Penelitian yang kedua yaitu Dessy Noer Astri Purba dengan judul hubungan
produksi PT. Kimia Farma Tbk. Plant Medan. Dessy melakukan penelitian
terhadap pekerja bagian produksi PT. Kimia Farma Tbk. Plant medan atas
5
Ni Kadek Sri Astuti, pelaksanaan standar operasional prosedur dalam pelayanan
pembuatan surat keterangan kehilangan pada kepolisian sektor di kota Makassar, ( Skripsi UNHAS:
Makassar, 2017)
6
Dessy Noer Astri Purba, Hubungan Penerapan Standard Operasional Prosedur (SOP)
Dengan Kinerja Pekerja Bagian Produksi PT. Kimia Farma Tbk. Plant Medan, (Skripsi Universitas
sumatera Utara: Medan, 2014) http://www.prepository.USU.ac.id/bitsream/12345
6789/41040/7overpdf&ped (15 desember 2017)
8
2.1.3 Penelitian yang ketiga yaitu Fauzi Pahlevi dengan judul implementasi
silaturahmi Nabi (tursna tours) Jakarta yang fokus penelitiannya hampir sama
dengan kedua penelitian yang ada, yang membedakan adalah Fauzi Pahlevi
Adapun perbedaan antara penelitian yang akan dilakukan oleh penulis Dengan
penelitian terdahulu tersebut terletak pada substansi yang akan diteliti oleh penulis.
Dimana pada penelitian ini, penulis akan mencari tahu mengenai implementasi
Standar Operasional Prosedur (SOP) terhadap kinerja karyawan PT. Amanah finance
cabang Parepare.
2.2.1 Implementasi
implementasi merupakan aksi nyata dalam menjalankan rencana yang telah dirancang
tindakan atau adanya mekanisme suatu sistem, implementasi bukan sekedar aktivitas,
tapi suatu kegiatan yang terencana dan untuk mencapai tujuan kegiatan. Guntur
7
Fauzi Pahlevi, Implementasi Standard Operating Procerdures (SOP) Penyelenggaraan
Umrah Pada PT. Tur Silaturahmi Nabi (Tursna Tours) Jakarta” ( skripsi UIN: Jakarta, 2014)
http://www.tripository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27140/1/fauzy%2520fahlevi-
fdk.pdf&fed=2haukewikupxbs4 (15 desember 2017)
9
Setiawan berpendapat, implementasi adalah perluasan aktivitas yang saling
menyesuaikan proses interaksi antara tujuan dan tindakan untuk mencapainya serta
rencana yang telah dipikirkan secara matang dengan melakukan interaksi antara
tujuan dan tindakan yang tidak tumpang tindih (tidak sejalan) demi tercapainya tujuan
secara efektif.
Faktor-faktor implementasi kebijakan dilaksanakan dalam sekuensi
tugas :
dengan konsep-konsepnya:
8
Budi Winarno,”Kebijakan publik : teori, proses, dan studi kasus” ( Public policy: Social
services ; Social problem). Hal.12. http://digilib.unila.ac.id/7056/14/BAB%20II.pdf
http://digilib.unila.ac.id/7056/14/BAB%20II.pdf. .(Akses 20 Desember 2017).
10
2.2.1.1.8 Integrasi dan koordinasi.
2.2.1.1.11 Pendelegasian.
dengan sumber daya yang digunakan, saat kebijakan pada fase ini sekaligus
diberikan pedoman diskresi atau ruang gerak bagi individu pelaksana untuk
2.2.1.1.16 Motivasi.
2.2.1.1.17 Etika.
2.2.1.1.18 Mutu.
2.2.1.1.21 Negosiasi.
konsep-konsepnya:
11
2.2.1.1.24 Sistem informasi manajemen.
2.2.1.1.25 Monitoring.
2.2.1.1.27 Audit.
yang bertujuan untuk memperoleh hasil kerja yang paling efektif dari para pekerja
biasanya terdiri dari manfaat, kapan dibuat atau direvisi, metode penulisan prosedur,
sebuah panduan untuk menjalankan tugas dan fungsi setiap elemen atau unit
perusahaan. Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah sistem yang disusun untuk
9
Ase satria, “Definisi Implementasi Dan Teori Implementasi Oleh Para Ahli Di Dalam
Sebuah Kebijakan” http://www.materibelajar.id/2015/12/definisi-implementasi-dan-teori.html.
(Akses 10 Januari 2018).
10
Laksmi fuad dan Budiantoro, Manajemen Perkantoran Modern (Jakarta: Penerbit pemaka, 2008),
h. 52.
12
memudahkan, merapihkan dan menertibkan pekerjaan. Sistem ini berisi urutan proses
lancar.11
(SOP) merupakan serangkaian aturan tertulis untuk mengikat seluruh kompenen yang
berada dalam suatu perusahan. Ini dibutuhkan agar supaya dapat menghindari hal- hal
yang menyimpang baik yang dilakukan oleh aktor yang berperan (karyawan) ataupun
menjelaskan perincian atau standar yang tetap mengenai aktivitas pekerjaan yang
Prosedur (SOP) yang baik adalah Standar Operasional Prosedur (SOP) yang mampu
11
Sailendra annie, Langkah-Langkah Praktis Membuat SOP, cet. Pertama (Yogyakarta: Trans
Idea Publishing, 2015), h. 11.
12
Insani Istyadi, Pengembangan Kapasitas Sumber Daya Manusia Daerah Dalam Rangka
Peningkatan Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah,
http:www.samarinda.lan.go.id/jba/index.php/jbaarticle/view/50/61. (04 Desember 2017), h. 1.
13
menjadikan arus kerja yang lebih baik, menjadi panduan untuk karyawan baru,
dan supervisor.
2.2.2.1.1.5 Untuk lebih menjamin penggunaan tenaga dan sumber daya secara efisien
dan efektif.
2.2.2.1.1.6 Untuk menjelaskan alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari
petugas yang terkait.
2.2.2.1.1.7 Sebagai dokumen yang akan menjelaskan dan menilai pelaksanaan proses
kerja bila terjadi suatu kesalahan atau dugaan mal praktek dan kesalahan
petugas.
14
2.2.2.1.1.9 Sebagai dokumen sejarah bila telah di buat revisi Standar Operasional
prosedur tetap (protap) adalah penetapan tertulis mengenai apa yang harus dilakukan,
kapan, dimana dan oleh siapa dan dibuat untuk menghindari terjadinya variasi dalam
proses pelaksanaan kegiatan oleh pegawai yang akan mengganggu kinerja organisasi
2.2.2.3.2 SOP membantu staf menjadi lebih mandiri dan tidak tergantung pada
13
Hartatik Indah Puji, Buku Praktis Mengambangkan SDM (Yogyakarta: Laksana, 2014),
h. 30.
15
2.2.2.3.4 Menciptakan ukuran standar kinerja yang akan memberikan pegawai. cara
2.2.2.3.6 Menunjukkan kinerja bahwa organisasi efisien dan dikelola dengan baik.
Operasional adalah rujukan tertulis yang dipedomani oleh karyawan suatu organisasi
sehingga tidak terjadi perbedaan pelaksanaan suatu pekerjaan dan pekerjaan dapat
dilakukan dengan keseragaman sesuai denga standar yang terstruktur dan efesien.
2.2.2.4 Objek kajian Standar Operasional Prosedur (SOP).
dan masyarakat. Dengan manajemen, daya guna dan jasa guna unsur-unsur
16
Adapun unsur-unsur manajemen itu terdiri dari: man, money, methode,
machines, materials dan market, disingkat 6M. 14Manajemen berasal dari kata to
manage yang artinya mengatur, timbul pertanyaan tentang: apa yang diatur, apa
tujuannya diatur, mengapa harus diatur, siapa yang mengatur dan bagaimana
diaturnya agar 6M lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam mewujudkan tujuan
yang harus diatur supaya 6M itu bermanfaat optimal, terkoordinasi dan terintegrasi
dengan baik dalam menunjang terwujudnya tujuan organisasi. Yang mengatur adalah
manajemen tersebut.
Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi.
Tujuan tidak mungkin terwujud tanpa peran aktif karyawan meskipun alat-alat yang
tidak ada manfaatnya bagi perusahaan, jika peran aktif karyawan tidak diikutsertakan.
Mengatur karyawan adalah sulit dan kompleks, karena mereka mempunyai fikiran,
perasaan, status, kainginan dan latar belakang yang heterogen yang dibawah kedalam
organisasi. Karyawan tidak dapat diatur dan dikuasai sepenuhnya seperti mengatur
14
Malayu S. P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia Cet. VI (Jakarta: Bumi Aksara,
2003), h. 1.
17
yang optimal. Pengaturan itu meliputi masalah perencanaan (Human resources
Tenaga kerja manusia pada dasarnya dibedakan atas pengusaha, karyawan dan
pemmpin.
2.2.2.4.2.1 Pengusaha.
memperoleh pendapatan dan besarnya pendapata itu tidak menentu tergantung pada
2.2.2.4.2.2 Karyawan.
aktif dalam menetapkan rencana, sistem, proses dan tujuan yang ingin dicapai. Lalu
kompensasi yang besarnya telah ditetapkan terlebih dahulu. Mereka wajib dan terikat
sesuai dengan perjanjian. Posisi karyawan dalam suatu perusahaan dibedakan atas
18
Pemimpin adalah seorang yang mempergunakan wewenang dan
pekerjaan orang tersebut dalam mencapai suatu tujuan. Kepemimpinan adalah gaya
seorang mempengaruhi bawahannya, agar mau bekerja sama dan bekerja efektif
antara manusia dan lingkungan terdapat hubungan yang sangat erat. Dalam hal ini,
manusia akan selalu berusaha untuk beradaptasi dengan berbagai keadaan lingkungan
manusia tidak dapat dipisahkan dari berbagai keadaan disekitar tempat mereka
bekerja, yaitu lingkungan kerja. Selama melakukan pekerjaan, setiap pegawai akan
Lingkungan kerja adalah sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan yang
Lingkungan kerja dapat pula diartikan sebagai keseluruhan alat perkakas dan
15
Alex S. Nitisimito, Manajemen Personalia (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1992), h. 25.
19
kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai
kelompok.16
Kondisi lingkungan kerja dikatakan baik atau sesuai apabila manusia dapat
lingkungan kerja dapat dilihat akibatnya dalam jangka waktu yang lama lebih jauh
lagi lingkungan-lingkungan kerja yang kurang baik dapat menuntut tenaga kerja dan
waktu yang lebih banyak dan tidak mendukung diperolehnya rancangan sistem kerja
yang efisien.17
lingkungan kerja yang mendukung dia untuk bekerja secara optimal akan
menghasilkan kinerja yang baik, sebaliknya jika seorang pegawai bekerja dalam
lingkungan kerja yang tidak memadai dan tidak mendukung untuk bekerja secara
optimal akan membuat pegawai yang bersangkutan menjadi malas, cepat lelah
merupakan segala sesuatu yang ada disekitar pegawai pada saat bekerja, baik
berbentuk fisik atau non fisik, langsung atau tidak langsung, yang dapat
Secara garis besar, jenis lingkungan kerja terbagi menjadi dua, yaitu:
16
Sedarmayati, Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja (Bandung: Mandar Maju,
2001), h. 1.
17
Sedarmayanti,sumber daya manusia dan produktivitas kerja, h. 12.
18
Bambang Kusriyanto, Meningkatkan Produktivitas Karyawan ( Jakarta: Pustaka Binaman
Pressindo, 1991 ), h.122.
20
2.2.2.2.4.2.1 Lingkungan Kerja Fisik
Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat
disekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi pegawai baik secara langsung
maupun tidak langsung. Lingkungan kerja fisik dapat dibagi menjadi dua kategori
yaitu lingkungan kerja yang langsung berhubungan dengan pegawai seperti pusat
kerja, kursi, meja, dan sebagainya dan Lingkungan perantara atau lingkungan umum
dapat juga disebut lingkungan kerja yang mempengaruhi kondisi manusia misalnya
temparatur, kelembaban, sirkulasi udara, pencahayaan, kebisingan, getaran mekanik,
maka langkah pertama harus mempelajari manusia, baik mengenal fisik dan tingkah
sesuai.
Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan
dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan, maupun hubungan dengan
sesama rekan kerja ataupun hubungan dengan bawahan. Perusahaan hendaknya dapat
mencerminkan kondisi yang mendukung kerja sama antar tingkat atasan, bawahan
maupun yang memiliki status yang sama19. Kondisi yang hendaknya diciptakan
adalah suasana kekeluargaan, komunikasi yang baik, dan pengendalian diri. 20 Jadi
lingkungan kerja non fisik ini juga merupakan kelompok lingkungan kerja yang tidak
19
Sedarmayanti, Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja, h. 21.
20
Alex S. Nitisimito, Manajemen Personalia, h. 171.
21
2.2.2.2.4.2.3 Manfaat Lingkungan Kerja.
produktivitas dan prestasi kerja meningkat. Sementara itu, manfaat yang diperoleh
terselesaikan dengan tepat, yang artinya pekerjaan diselesaikan sesuai standar yang
benar dan dalam skala waktu yagn ditentukan. Prestasi kerjanya akan dipantau oleh
individu yang bersangkutan, dan tidak akan menimbulkan terlalu banyak pengawasan
serta semangat juangnya akan tinggi.
2.2.3.2 Misi.
2.2.3.3 Tujuan.
2.2.3.3.1 Prosedur ini mengatur tentang tata cara pelaksanaan nasabah bermasalah
22
2.2.3.5.1 Ruang lingkup penerapan SOP mencangkup seluruh unit kerja di PT.
Amanah finance.
2.2.3.7.1 Collector adalah unit kerja ditingkat cabang yang bertanggung jawab
ditetapkan.
2.2.3.7.3 Nasabah adalah orang yang melakukan pembiayaan pada PT. Amanah
2.2.3.7.4 Hard Collection adalah unit kerja yang tanggung jawab menyelesaikan
2.2.3.8.3 Umur Tunggakan 28 hari keatas atau account telah diterbitkan surat
peringatan II.
23
2.2.3.8.5 Apabila penanganan Hard Collection telah selesai account akan
2.2.3.9.1 Kacab/ Spv. Collector meminta history account tidak tertagih dari kolektor.
2.2.3.9.4 Dept. AR bersama dengan PSDM membuat surat penugasan Tim Hard
Collection.
24
2.2.3.10 Penarikan unit jaminan.
2.2.3.10.1 Hard collection melakukan kunjungan secara acra ke nasabah diluar daftar
tingkat wilayah.
berasal dari kata job performance atau actual performance yang berarti prestasi kerja
atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang. Pengertian kinerja (prestasi
kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang
diberikan kepadanya.
Performance atau kinerja merupakan hasil atau keluaran dari suatu proses.21
kualitas sesuatu yang dihasilkan atau jasa yang diberikan oleh seseorang yang
melakukan pekerjaan. Kinerja merupakan prestasi kerja, yaitu perbandingan antara
hasil kerja dengan standar yang ditetapkan. Kinerja adalah hasil kerja baik secara
kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas
21
Nurlaila, Manajemen Sumber Daya Manusia I (Ternate: Penerbit LepKhair, 2010 ), h. 71.
22
Mangkunegara Anwar Prabu, Manajemen Sumber Daya Manusia (Bandung: Remaja Rosda
Karya, 2002), h. 22.
25
kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah
Jacksonkinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan
individu dan kelompok kerja di perusahaan tersebut. Kinerja merupakan hasil kerja
dari tingkah laku.25 Pengertian kinerja ini mengaitkan antara hasil kerja dengan
tingkah laku. Sebagai tingkah laku, kinerja merupakan aktivitas manusia yang
Dalam ruang lingkup kinerja, terdapat 4 hal yang saling berpengaruh antara
satu dengan yang lain yaitu efektifitas dan efisiensi, otoritas, disiplin dan inisiatif.
Bila suatu tujuan tertentu akhirnya bisa dicapai, kita boleh mengatakan bahwa
kegiatan tersebut efektif tetapi apabila akibat-akibat yang tidak dicari kegiatan
menilai yang penting dari hasil yang dicapai sehingga mengakibatkan kepuasan
23
Rivai Vethzal dan Basri, Peformance Appraisal (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2005),
h. 50.
24
Mathis, R.L & J.H. jackson, Human Resource Management,Terj. Dian Angelia, Manajemen
Sumber Daya Manusia (Jakarta: Salemba Empat, 2006), h. 65.
25
Amstrong Mischael, Manajemen Sumber Daya Manusia, terj. Sofyan dan Haryanto
(Jakarta: PT. Elex media komputindo, 1999), h. 15.
26
walaupun efektif dinamakan tidak efesien. Sebaliknya, bila akibat yang dicari-cari
Otoritas menurut adalah sifat dari suatu komunikasi atau perintah dalam suatu
organisasi formal yang dimiliki seorang anggota organisasi kepada anggota yang lain
untuk melakukan suatu kegiatan kerja sesuai dengan kontribusinya. Perintah tersebut
mengatakan apa yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dalam organisasi
tersebut.
2.2.4.1.3 Disiplin
Disiplin adalah taat kepda hukum dan peraturan yang berlaku. Jadi, disiplin
2.2.4.1.4 Inisiatif
Inisiatif yaitu berkaitan dengan daya pikir dan kreatifitas dalam membentuk
tanpa harus diberi tahu, mampu menemukan apa yang seharusnya dikerjakan terhadap
sesuatu yang ada di sekitar, berusaha untuk terus bergerak untuk melakukan beberapa
26
Prawirosentono Suryadi, Kebijakan Kinerja Karyawan (Yogyakarta: BPFE 1999), h. 27.
27
2.2.4.2.2 Berani mengambil dan menanggung resiko yang dihadapi.
2.2.4.2.4 Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk merealisasi
tujuannya.
2.2.4.2.5 Memanfaatkan umpan balik (feed back) yang konkrit dalam seluruh
tetapi sistem yang terdapat pada suatu lembaga khususnya pada perusahaan
indikator, yaitu:
2.2.4.2.1.1.1 Kualitas.
Kualitas kerja diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan yang
yaitu kemampuan yang dimiliki karyawan yang lebih berorientasi pada intelejensi
dan daya fikir serta penguasaan ilmu yang luas yang dimiliki karyawan.
2.2.4.2.1.1.2 Kuantitas.
27
Mangkunegara Anwar Prabu Manajemen sumber daya manusia, h. 68.
28
Merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah seperti jumlah
dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan waktu yang
teknologi, bahan baku) dimaksimalkan dengan maksud menaikkan hasil dari setiap
2.2.4.2.1.1.5 Kemandirian.
Merupakan tingkat seorang karyawan yang nantinya akan dapat menjalankan
fungsi kerjanya Komitmen kerja. Merupakan suatu tingkat dimana karyawan
mempunyai komitmen kerja dengan instansi dan tanggung jawab karyawan terhadap
kantor.28
28
Robbins stephen. P, Perilaku organisasi (Jakarta: PT. Indeks kelompok gramedia, 2006),
h. 260.
29
2.3 Tinjauan Konseptual
2.3.1 Implementasi
serta melakukan pengelolaan berdasarkan aturan main yang ad dengan tujuan agar
Merupakan acuan atau panduan untuk melakukan pekerjaan dan tugas sesuai
dengan fungsi dan alat penilaian kerja para karyawan berdasarkan indikator-indikator
administrasi, teknik dan prosedural berdasarkan tata kerja, sistem kerja, dan prosedur
yang tercapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
jawab yang dibebankannya. Hal inilah yang menjadi tolak ukur/penilaian terhadap
30
2.4 Kerangka Pikir
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
(SOP)
IMPLEMENTASI
KINERJA KARYARWAN
KINERJA KARYAWAN
31
BAB III
METODE PENELITIAN
beberapa hal yaitu jenis penelitian, lokasi penelitan, fokus penelitian, jenis dan
sumber data yang digunakan, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.29
Untuk mengetahui metode penelitian dalam penelitian ini, maka diuraikan sebagai
berikut:
jelas, dan lebih akurat, terutama berbagai hal yang berkaitan dengan Standar
dalam: pertama pengamatan, kedua imajinasi, ketiga berfikir secara abstrak, serta
keempat dapat merasakan atau menghayati fenomena di lapangan penelitian. 30 Agar
29
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah(Makalah dan Skripsi), Edisi Revisi
(Parepare: STAIN Parepare, 2013), h. 34.
30
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif; Aktualisasi Metodologis Ke Arah Ragam
Varian Kontemporer (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h. 147.
32
3.3 Fokus Penelitian
Operasional Prosedur (SOP) terhadap kinerja karyawan PT. Amanah finance cabang
Parepare.
Sumber data dalam skripsi ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data
primer yaitu data yang diperoleh langsung dari objek yang akan diteliti
dokumentasi di lokasi penelitian. Sedangkan data sekunder yaitu data yang diperoleh
penelitian, hasil penelitian dalam bentuk laporan, skripsi, tesis, disertasi, peraturan
Adapun teknik dalam mengumpulkan data dalam penelitian ini yaitu teknik
field research: teknik ini merupakan teknik yang digunakan untuk memperoleh data
yang memuat apa yang didengar, dilihat, dialami dan dipikirkan peneliti pada saat
31
Bagong Suyanto, Sutinah, Metode Penelitian Sosial, Ed. I Cet. III (Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2007), h. 55.
32
Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum (Jakarta: Sinar Grafika, 2011), h. 106.
33
melakukan penelitian di lapangan.33 Adapun teknik yang digunakan untuk
3.5.1 Observasi.
pencatatan.34 Dalam hal ini, peneliti akan mengamati secara langsung di lokasi
penelitian untuk mengamati masalah-masalah yang berkaitan dengan apa yang
secara lisan dalam mana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara
3.5.3 Dokumentasi.
33
Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif (Bandung: CV Pustaka Setia, 2002), h. 164.
34
Joko Subagyo, Metode Penelitian (Dalam Teori dan Praktek), h. 63.
35
Cholid Narbuko, H. Abu Achmadi, Metodologi Penelitian Cet. 11 (Jakarta: PT. Bumi
Aksara, 2010), h. 83.
36
Basrowi, Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008),
h. 158.
34
3.6 Teknik Analisa Data.
Teknik yang digunakan oleh peneliti untuk menganalisis data yang diperoleh
adalah teknik trianggulasi. Teknik trianggulasi ini lebih banyak menggunakan metode
alam level mikro, yaitu bagaimana menggunakan beberapa metode pengumpulan data
dan analisis data sekaligus dalam sebuah penelitian, termasuk menggunakan informan
sebagai alat uji keabsahan, dan analisis hasil penelitian. Asumsinya bahwa informasi
yang diperoleh peneliti melalui pengamatan akan lebih akurat apabila juga digunakan
informasi yang telah diperoleh dengan kedua metode tersebut. 37 Adapun tahapan
dalam menganalisis data yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
3.6.1 Peneliti akan melakukan wawancara yang mendalam kepada informan untuk
data yang lebih banyak tentang permasalahan tersebut. Kemudian data yang
dianalisis.
3.6.2 Selanjutnya, peneliti akan melakukan uji silang terhadap data-data yang
diperoleh dari hasil wawancara dan hasil observasi untuk memastikan bahwa
tidak ada data dan informasi yang bertentangan antara hasil wawancara
37
Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif Cet. VIII (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2012), h. 203.
35
bahan dokumentasi yang telah diperoleh dari pihak terkait untuk mengoreksi
keabsahan data atau informasi yang telah diperoleh dari wawancara dan
observasi tersebut.
36
BAB IV
(SOP) perusahaan PT. Amanah finance yang kemudian di terapkan oleh setiap
lembaga, kegiatan perusahaan , hak nasabah dan perusahaan, tugas dan wewenang
serta etika kerja karyawan. Seperti halnya yang diutarakan oleh pak tahir selaku
kepala unit PT. Amanah finance cabang Parepare, beliau menjelaskan :
diatur dan ditetapkan langsung oleh perusahaan pusat kemudian dijalankan oleh
semua unit yang ada dibawahnya, Standar Operasional Prosedur (SOP) PT. Amanah
37
finance mencakup beberapa hal seperti dasar hukum lembaga, kegiatan perusahaan ,
hak nasabah dan perusahaan, tugas dan wewenang serta etika kerja karyawan”.38
keuangan.
4.1.1.1.6 Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 84 Tahun 2006 tentang
perusahaan pembiayaan.
4.1.1.1.8 Perusahaan syariah adalah perusahaan pembiayaan syariah dan unit usaha
syariah.
38
Tahir, Kepala Cabang PT. Amanah Finance, Kec. Ujung, Kota Parepare, Sulsel, Wawancara
oleh Penulis di Parepare, 21 Maret 2018.
38
4.1.1.1.9 Perusahaan pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan kegiatan
4.1.1.1.11 Prinsip syariah adalah ketentuan hukum islam berdasarkan fatwa dan atau
Indonesia.
4.1.1.2 Hak nasabah (Debitur)
39
4.1.2 Wewenang dan Mekanisme Karyawan
perusahaan dengan sebaik-baiknya agar tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai
dengan hasil yang maksimal. Tugas dan tanggung jawab adalah seorang kepala unit
adalah:
4.1.2.1.1 Memimpin dan menentukan kebijaksanaan tata tertib perusahaan.
sertamenjalankan perusahaan.
perusahaan.
4.1.2.1.6 Direktur sebagai usaha yang menjaga dan mengurus perusahaan serta
lain-lain dan tugas direktur utama apabila tidak ada ditempat.
ADH adalah unit kerja ditingkat ditingkat wilayah unit yang bertanggung
jawab terhadap kegiatan administrasi pembiayaan serta laporan produksi piutang data
hutang dealer. ADH bertugas menerima berkas aplikasi dari FRO mengajukan
40
mendistribusikan PO ke daeler melalui PRO. Selain itu, ADH menjalankan tugas
sebagai berikut :
4.1.2.2.4 Mengontrol covernote yang dikirim oleh ADH HK ke kantor pusat serta
4.1.2.2.5 Berkordinasi dengan kantor pusat unit kerja accounting dalam hal
4.1.2.2.7 Mengontrol dan mengamprah biaya perjalanan dinas serta biaya operasi
lainnya
4.1.2.2.8 Mendistribusikan target penerimaan piutang kepada seluruh PIC
oleh PIC
pemberian informasi)
41
4.1.2.2.12 Membuat dan mendistribusikan laporan kinerja wilayah (marketing :
piutang, konfirmasi titipan angsuran, unit tarikan, utus aqad, SP. SDM :
alamat penagihan.
collection
4.1.2.3.8 Melaksanakan coaching dan klosing setiap hari, guna membantu dan
42
4.1.2.4 Tugas Kasir
Tugas kasir adalah membuat dan melaporkan daftar pembayaran dialer yang
dintandatangani oleh ADH cabang dan disetujui oleh kecab. Tugas dan wewenang
kasir adalah:
pemakaian dana unit kerja lain setelah ada persetujuan dari korwil.
4.1.2.4.2 Menyetorkan uang di Bank pada hari yang sama dengan penerimaan.
4.1.2.4.3 Menyimpan uang kas yang tidak disetorkan ke Bank pada lemari besi
4.1.2.4.4 Mengadministrasi cek dan BG dari nasabah, serta buku cek dan BG
milik perusahaan.
4.1.2.5.1 Melakukan penetrasi pasar dan pemetaan wilayah atas potensi penjualan
43
4.1.2.5.3 Melakukan pengumpulan data base terhadap nasabah amanah dan calon
nasabah.
dilakukan.
4.1.2.5.6 Menerima pengajuan pembiayaan nasabah baik dari sales force, dealer,
permohonan diajukan pada hari yang sama, bisa melalui e-mail apabila
4.1.2.5.12 Membuat laporan pembiayaan setiap minggu, bulan, semester dan tahun
44
4.1.2.5.13 Bertanggung jawab terhadap keabsahan data nasabah.
4.1.2.6.1 Melakukan rekonsilasi data akad terbit dengan data base piutang bulan
akhir bulan.
ketentuan.
4.1.2.6.4 Yang ditunjuk menyerahkan LKH dan kwitansi bernomor urut yang
ke dalam sistem.
4.1.2.6.6 Menerbitkan surat konfirmasi piutang, surat peringatan dan sutat
4.1.2.6.7 Melakukan rekonsilasi data piutang setiap hari yang berisi rekapan LKH
tersebut, setiap akhir bulan untuk di periksa dan diarsipkan oleh bagian
internal control.
45
4.1.2.7 Tugas Kolektor
Kolektor adalah unit kerja ditingkat cabang yang bertanggung jawab terhadap
pembayaran.
4.1.2.7.3 Menerima pembayaran angsuran nasabah pada saat melakukan
tidak bisa bekerja sama atau punya etikad baik dalam penyelesaian
tunggakannya.
pengecocokan data.
4.1.3.1 Jujur
4.1.3.1.1 Berkata apa adanya sesuai fakta, tidak mengurangi atau menambah.
46
4.1.3.1.4 Tidak melakukan tindakan yang merugikan orang lain dengan
4.1.3.2 Rajin
100%”
4.1.3.3 Sopan
4.1.3.3.1 Menaruh hormat pada orang yang lain dan adat istiadat yang berlaku di
masyarakat.
4.1.3.3.2 Beradab, baik dalam tingkah laku, tutur kata, budi bahasa, dan
berpakaian.
4.1.3.4 Disiplin
batas.
47
4.1.3.5 Gigih
4.1.3.5.1 Ulet, pantang menyerah, “orang yang gagal adalah orang yang berhenti
berusaha”.
4.1.3.5.2 Berpendirian kuat, tidak mudah dipengaruhi oleh hal negative yang
kerja, pakaian).
4.1.3.6.2 Menjaga semua dokumen yang menjadi tanggung jawabnya agar tidak
tercecer/rusak.
4.1.3.7 Fokus
4.1.3.7.2 Memberikan perhatian pada arahan dari pimpinan, target kerja hari itu
48
4.1.3.8 Wajib taat hukum
4.1.3.8.1 Memahami dengan baik resiko hukum dari pekerjaan yang dilakukan.
4.1.3.9 Hati-hati
secara seksama.
49
4.1.4 Implementasi Standar Operasional Prosedur (Sop) Terhadap Kinerja
Karyawan
Setiap perusahaan tentu tidak terlepas dari aturan main yang mengatur setiap
pengelolaan perusahaan itu sendiri, termasuk pada perusahaan PT. Amanah finance
yang bergerak dalam bidang financial, hal inilah yang kemudian dijadikan bahan
acuan setiap karyawan yang ada di perusahaan, sama halnya dengan PT. Amanah
finance financial yang di jadikan fokus penelitian oleh penulis. Perusahaan ini tentu
punya Standar Operasional Prosedur (SOP) yang mengikat setiap karyawan yang ada
diperusahaan, olehnya itu, setiap karyawan diwajibkan untuk mengetahui apa yang
yang telah ditetapkan oleh perusahaan dalam hal ini yang dimaksud ialah Standar
Operasional Prosedur (SOP). hal senada di sampaikan oleh pak barna selaku ADM
50
karyawan mengetahui Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada di PT.
Amanah finance.” 39
pondasi utama dalam mengatur segala pengelolaan agar perusahaan berjalan efektif.
Para pelaku Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam hal ini adalah karyawan di
tuntut untuk menjalankan aturan main perusahaan. Seperti yang dikatakan oleh
responden diatas bahwa terkait eksistensi Standar Operasional Prosedur (SOP) PT.
dari awal tentang Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan oleh
wilayah kerja serta mengikuti semua aturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Dalam pmenetapkan SOP itu sendiri, khususnya pada PT. Amanah finance, secara
keseluruhan diatur oleh perusahaan yang ada di pusat, yang kemudian secara
struktural dijalankan oleh seluruh cabang yang di bawah naungan perusahaan pusat
termasuk cabang Parepare. Olehnya itu, seluruh karyawan PT. Amanah finance
finance.
Hal ini sejalan dengan apa yang di sampaikan pak tahir selaku kepala cabang
39
Barna, ADM PT. Amanah Finance, Kec Ujung , Kota Parepare, Sulsel, Wawancara oleh
Penulis di Parepare, 20 Maret 2018.
51
Prosedur (SOP) yang mencakup nilai-nilai, hak perushaan, prinsip, etika serta
tugas dan wewenang setiap karyawan.” 40
oleh perusahaan. Baik itu dalam bentuk nilai-nilai maupun dalam bentuk tugas dan
Operasional Prosedur (SOP) memang harus di ketahui oleh setiap karyawan agar
dalam menjalankan tugasnya kedepan berjalan dengan efektif. Sesuai denga hasil
lain :
4.1.4.1.1 Transparansi
4.1.4.1.3 Keandalan
Prinsip-prinsip yang ada akan mengikat bagi setiap karyawan sehingga dalam
menjalankan tugas nya karyawan harus menjunjung tinggi prinsip dan mengetahui
Prosedur (SOP)
Operasional Prosedur (SOP) selain untuk di ketahui, SOP juga dapat dijadikan
40
Tahir, Kepala Cabang PT. Ama.nah Finance, Kec Ujung , Kota Parepare, Sulsel,
Wawancara oleh Penulis di Parepare, 21 Maret 2018.
52
sebagai alat untuk mengukur hasil kinerja bagi seluruh karyawan selaku pelaksana
SOP itu sendiri. Hasil kerja perusahaan dapat diukur melalui Standar Operasinal
mengetahui bahwa setiap tugas dan tanggung jawab diatur oleh perusahaan yang
tertuang dalam Standar Operasional Prosedur. Namun tidak hanya sampai di situ,
selain untuk diketahui, karyawan perlu memahami agar tidak keliru seta berjalan
sesuai poros yang telah diatur dalam Standar Operasional Prosedur (SOP). Dalam
pemahaman terhadap setiap karyawan yang ada, selain untuk diketahui, perlu
Operasional Prosedur (SOP) perlu ada pemahaman dalam hal ini memahami aturan
Dengan demikian, sesuai dengan apa yang disampakan pak tahir diatas
(SOP) PT. Amanah finance. Olehnya itu dala struktural yang ada, selaku kepala
41
Tahir, Kepala Cabang PT. Amanah Finance, Kec. Ujung, Kota Parepare, Sulsel,
Wawancara oleh Penulis di Parepare, 21 Maret 2018.
53
cabang sering memberikan pemahaman-pemahaman kepada setiap karyawan agar
senantiasa sesuai dengan koridor yang telah di tetapkan oleh perusahaan, kendati
berikan bekal melalui training yang diadakan oleh perusahaan itu sendiri, hal tersebut
diadakan sejak awal pada proses penerimaan karyawan PT. Amanah finance. Dalam
memahami Standar perasional Prosedur (SOP), tentu tidak semerta merta karyawan
memahami begitu saja akan tetap diperlukan bimbingan dari atasan dalam hal ini
kepala cabang. Sebagaimana seorang pemimpin sudah menjadi tugasnya secara
perintah dan lain sebagainya yang ditujukan untuk orang-orang yang di pimpinnya.
Hal seperti ini tentunya diperlukan kerjasama antara seorang pemmpin yang
selaku pimpinan memberikan perintah kepada orang yang dipimpin , begitu jga
sebaliknya, orang yang di pimpin harus menjalankan apa yang di interupsikan, sama
hal nya di PT. Amanah finance, kepala cabang memberikan interupsi agar karyawan
cabang, karyawan mengikuti apa yang diperintahkan oleh kepala cabang. Olehnya itu,
54
4.1.5.2 Mengurus dan menjaga perusahaan, menetapkan tata tertib serta menjalankan
perusahaan.
setiap karyawan dintutut untuk menerapkan apa yang telah dipahami dalam
menerapkan aturan main perusahaan, inilah yang menjadi peran utama setiap
karyawan yang ada di perusahaan termasuh PT. Amanah finance. Harus ada
maksud disini adalah semua yang ada dalam struktur internal perusahaan. Standar
agar setiap karyawan bekerja sesuai dengan aturan yang telah di tetapkan, hal senada
55
supervisor yang membawahi bagian penagiha ataupun kasir yang mempunyai
tugas mengelola keuangan bahkan security selaku bagian keamanan, seluruh
tugas dan tanggungjawab setiap karyawan diatur dalam Standar Operasional
prosedur (SOP). adapun aturan seperti masuk kerja pada pukul 08:00 sampai
dengan pukul 17:00 itu adalah aturan secara umum. Bahkan ada beberapa
aturan yang sifatnya dadakan di keluarkan oleh perusahaan pusat untuk
dijalankan oleh cabang dalam bentuk surat tertulis, yang dimaksud disini ialah
“Memo”. Pada intinya Karyawan harus mematuhi apa yang telah ditetapan
perusahaan, saya menilai karyawan PT. Amanah finance secara keseluruhan
menjalankan Standar Operasional prosedur (SOP) dengan baik. Sesuai dengan
kapasitas saya selaku kepala cabang, saya tidak langsung turun ke semua
karyawan untuk menegetahui sampai dimana kinerja karyawan dalam
menerapkan Standar Operasional prosedur (SOP), sesuai dengan struktural
yang ada saya hanya menerima laporan dari ADH yang membawahi
Pengelolaan administrasi dan supervisor yang membawahi penagihan, selama
ini Alhamdulillah laporan nya kinerja nya baik, hanya saja persoalan target
misalnya nasabah yang tidak membayar sehingga target yang ingin di capai
tidak terlaksana. Akan tetapi hal ini menjadi permasalahan yang lumrah bagi
perusahaan yang bergerak pada bagian financial.”42
Dari penjelasan yang diutarakan oleh pak tahir selaku kepala cabang, Standar
Operasional prosedur (SOP) terbagi seusai dengan tugas dan tanggungjawab setiap
yang dipahami bersama maupun aturan edaran yang diterbitkan langsung dari
perusahaan pusat, dalam hal ini adalah “Memo”. Memo yang dimaksud disini berupa
aturan atau perintah berupa surat yang diterbitkan perusahaan pusat ditujukan untuk
cabang agar menerapka apa yang telah diperintahkan oleh perusahaan pusat, memo
sifat nya tidak tetap, hal ini mengikuti kondisi yang penilaiannya langsung dari
42
Tahir, Kepala Cabang PT. Amanah Finance, Kec. Ujung, Kota Parepare, Sulsel,
Wawancara oleh Penulis di Parepare, 21 Maret 2018.
56
perusahaan pusat, sebagai contoh, perusahaan menertbitkan memo kepada seluruh
PT. Amanah finance yang bergerak pada bidang keuangan tentu punya nilai-
nilai yang harus diterapkan khususnya bagi setiap karyawan, mengingat PT. Amanah
finance adalah lembaga financial yang berbasis syariah, olehnya itu, visi misi serta
nilai-nilai yang ada menjadi tugas karyawan dalam pelaksanaan tugas dan
tanggungjawab, Adapun nilai-Nilai yang ada pada perusahaan PT. Amanah finance
antara lain :
dalam menjalankan tugasnya, agar senantias seusai dengan arah dan tujuan
sehingga tugas dan kewenangan nya diatur pada apa yang telah tertera pada Standar
Operasional Prosedur (SOP). Berdasarkan dari hasil wawancara yang dilakukan, pak
tahir selaku kepala cabang Secara umum narasumber menilai sudah dilaksanakan
dengan baik, adapun secara khusus, masih ada beberapa karyawan yang tidak
menerapkan Standar Operasional prosedur (SOP). hal ini diperkuat oleh supervisor
57
yang menangani bagian penagihan terhadap nasabah. Dari hasil wawancara yang
prosedur (SOP) khususnya pada bagian penagihan, berbeda dengan apa yang di
jelaskan pak tahir pada wawancara sebelumnya bahwa secara umum karyawan
menerapkan Standar Operasional prosedur (SOP) sesuai dengan apa yang ditetapkan
oleh perusahaan. Akan tetapi dalam hal penagihan seperti kasus diatas, tidak semua
(SOP). ada beberapa faktor yang dijadikan bahan pertimbangan sehingga tidak
tugas dan wewenangnya, Standar Operasional Prosedur (SOP) PT. Amanah finance
(SOP) berisi dokumen yang berkaitan dengan prosedur yang dilakukan secara
58
hasil kerja yang paling efektif dari para pekerja, selain itu Standar Operasional
Prosedur (SOP) menjelaskan perincian atau standar yang tetap mengenai aktivitas
adapun aspek yang harus diperhatikan kolektor dalam melakukan penagihan adalah :
4.1.9 Selain itu, kolektor harus mampu menganalisa seberapa besar “Accout Resiko
segera dilakukan.
diinginkan serta berjalan efektif baik itu dari pihak kolektor maupun oleh pihak
nasabah, dalam melakukan negosiasi, terdapat dua tahap yang harus dikuasai oleh
59
4.1.10.3 Ketahui alasan terjadinya tunggakan.
Selain persiapan, anda juga harus mengetahui hal-hal yang sebaikmya tidak
berikut :
4.1.11.1 Mengeluarkan kata-kata yang bersifat “sara”.
ada pada setiap konumen atan nasabah, hal ini menjadi aspek yang penting
sebagaimana terdapat perbedaan sifat dan perilaku antara nasabah yang satu dengan
nasabah yang lain, hal ini sejalaan dengan apa yang diutarakan oleh pak riri supriadi
60
implementasi Standar Operasional Prosedur (SOP) tidak terimplementasi.
Padahal dalam berhubungan langsung dengan nasabah khususnya dalam
melakukan penagihan diatur dalam undang-undang apalagi mengingat adanya
perjanjian akad yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait.”44
tugasnya khususnya pada bagian penagihan terhadap nasabah dituntut agar berjalan
efektif dan harus sesuai target, sebagaimana yang diatur dalam Standar Operasional
Prosedur (SOP), akan tetapi hal tersebut tidak dapat di implementasikan disebabkan
oleh beberapa faktor, menurut pak Riri Supriadi, faktor utama yang mempengaruhi
kinerja tidak berjalan dengan efektif disebabkan oleh nasabah itu sendiri,
sebagaimana yang telah diatur dan disepakati antara pihak nasabah dengan pihak
dalam hal membayar angsuran, akan tetapi berdasarkan situasi lapangan yang ada,
terdapat beberapa dari pihaknasabah yang lalai dari tugas dan kewajiban yang telah
ditetapkan, hal inilah yang menjadi penghambat sehingga target yang harusnya
Hubungan antara pihak nasabah selaku debitur sangat erat dengan Perusahaan,
finance, dengan demikian nasabah dituntut agar dapat menjalankan tugas dan
kewajiban nya selaku debitur dengan baik dan benar, salah satu nasabah yang ada
pada perusahaan PT. Amanah finance cabang parepare yakni Pak Arham,
berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan, beliau yang dalam hal ini debitur
mengungkapkan :
44
Riri, Kolektor PT. Amanah Finance, Kec Ujung , Kota Parepare, Sulsel, Wawancara oleh
Penulis di parepare, 23 Maret 2018.
61
“Tugas utama saya selaku nasabah nasabah ialah membayar angsuran yang
telah ditetapkan pada akad/perjanjian antara pihan nasabah selaku debitur
dengan pihak perusahaan selaku kreditur, sejauh ini saya telah menjalankan
tugas saya dengan baik, begitu pula dengan pihak perusahaan, sebelum
angsuran saya jatuh tempo, pihak perusahaa senantiasa mengingatkan saya
untuk membayar angsuran, selang beberapa hari setelahnya barulah pihak
perusahaan dalam hal ini kolektor melakukan negosiasi langsung dengan saya.
Dalam membayar angsuran, saya pernah terlambat membayar angsuran pada
pertengahan Tahun 2017, pada saat itu saya diberikan teguran berupa surat
peringatan tertulis (SP 1), pada saat itu beberapa kali berlangsung negosiasi
yang baik antara saya dengan pihak perusahaan dalam hal ini kolektor, secara
pribadi pada saat itu saya meminta toleransi agar diberi kelonggaran waktu
untuk membayar angsuran, dan Alhamdulillah waktu itu saya melunasi
angsuran sebelum saya diberikan surat peringatan kedua (SP 2).” 45
ditetapkan bersama, sebagaimana yang diutarakan pak arham bahwa selaku nasabah
sejauh ini telah melaksanakan tugas dan kewajibannya selaku debitur, sama halnya
Operasinal prosedur (SOP), kolektor tidak serta merta melakukan penagihan dan
lapangan, dalam menagih konsumen, perusahaan tentu punya dasar hukum yang jelas,
Adapun dasar hukum penagihan dan tujuan regulasi konsumen adalah sebagai berikut
45
Arham, Nasabah PT. Amanah Finance, Kec Ujung , Kota Parepare, Sulsel, Wawancara oleh
Penulis di parepare, 26 Maret 2018.
62
4.1.13 Akad/perjanjian adalah suatu perbuatan yang mengikatkan dirinya antara
satu orang atau lebih terhadap satu orang atau lebih (Pasal 1313 KUH
Perdata).
Perdata).
4.1.16 Batalnya perjanjian konsekuensi pada perjanjian jika ketentuan pasal 1320
tidak terpenuhi, maka perjanjian batal demi hukum.
keuangan (bank dan non bank) mulai dari manfaat produk/layanan, resiko,
biaya, hingga seluruh syarat dan ketentuan yang menjadi satu kesatuan.
4.1.17.5 Pemberdayaan konsumen sehingga kesadaran masyarakat semakin
Indonesia.
63
Sumber Data : PT. Amanah Finance cabang Parepare.
kolektor, hal ini tentu harus dihindari agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,
untuk itu, kolektor dituntut untuk mampu berupaya menghindari resiko yang
kemungkinan terjadi pada saat melaksanakan tugas dilapngan, Standar Operasional
Prosedur (SOP) menetapkan Mitigasi resiko pada kolektor sebagai upaya untuk
menghindari hal yang tidak diinginkan, adapun mitigasi resiko kolektor yang
dimaksud adalah :
penting seorang kolektor harus dapat memahami peraturan perusahaan yang berlaku
bermasalah. Oleh karena itu kolektor yang baik mampu menuntaskan misi tersebut
64
4.1.17.15 SP 1 (Surat Peringatan)
4.1.17.19 Apabila surat peringatan tersebut tidak ada, maka cabang mintalah
invoice pasar.
4.1.17.22 Gunakan invoice secara berurutan sesuai nomor urtan, yang sudah
4.1.17.23 Pastikan jumlah tagihan sama dengan uang yang diterima dari nasabah
Prosedur (SOP) yang mampu menjadikan arus kerja yang lebih baik, menjadi
65
administrasi, Standar Operasional Prosedur (SOP) dijadikan pedoman utama agar
Penjelasan yang diutarakan pak barna selaku ADH yang menangan bagian
persuratan, beliau mengakui sejauh ini telah menjalankan pekerjaan sesuai dengan
aturan yang telah ditetapkan, hal ini sejalan dengan tujuan Standar Operasional
Prosedur (SOP) sebagai pedoman untuk menyusun tugas dengan lebih rapi dan
efektif. Selaku ADH pak barna mengakui menerapkan Standar Operasional Prosedur
administrasi kantor merupakan salah satu bidang tugas internal perusahaan yang
Operasional Prosedur (SOP) selain ditujukan bagi peningkatan kualitas kinerja, selain
itu Standar Operasional Prosedur (SOP) juga diarahkan untuk meningkatkan kualitas
46
Barna, ADM PT. Amanah Finance, Kec Ujung , Kota Parepare, Sulsel, Wawancara oleh
Penulis di Parepare, 20 Maret 2018.
66
ketertiban dan kelancaran proses kerja di dalam perusahaan. Untuk mengetahui
prosedur kerja atau pembuatan surat dinas, kita bisa melihat dari hasil wawancara
yang dilakukan dan dikomparasikan dengan temuan penelitian berupa hasil observasi
dan studi dokumentasi yang dilakukan di lapangan. Dari hasil observasi, diketahui
bahwa karyawan di kantor PT. Amanah finance cabang parepare khususnya pada
bagian administrasi bekerja dengan mengikuti apa yang sudah diatur dalam tata cara
atau prosedur kerja. Hasil wawancara yang dilakukan menunjukkan bahwa penerapan
tentang pengelolaan administrasi sungguh baik. Hal ini sebagaimana diungkapkan
dalam hasil wawancara, bahwa “selama ini saya menjalankan tugsa kantor sesuai
tugas saya termasuk membuat surat baik itu berupa surat perigatan maupun surat
mengajukan ke saya untuk di buatkan surat peringatan bagi nasabah yang tidak
membayar sesuai dengan waktu yang ditetapkan.” Hal ini sesuai dengan temuan hasil
Proseduur (SOP) harus diterapkan oleh pihak peruusahaan termasuk dalam hal
67
4.1.18.2 Siapkan dokumen akad pembiayaan dan sertifikat jaminan fidusia.
dengan bukti tanda terima. Namun apabila surat tersebut tidak mendapatkan
dicatat dibagian bawah BSTB, hari, tanggal, jam dilakukan serta berikan
4.1.18.9 Setelah mobil ditarik dalam jangka waktu 7 hari kerja, nasabah
diberikan surat batas waktu pelunasan sebagai bukti dan itikad untuk
mengakhiri kontraknya.
Sumber Data : PT. Amanah Finance cabang Parepare.
Kinerja karyawann tidak terlepas dari aturan main perusahaan dan Standar
keduanya harus sejalan sehingga kinerja karyawan berjalan dengan baik dan efektif
kesalahan dan kelalaian membantu staf menjadi lebih mandiri tidak tergantung pada
68
intervensi manajemen serta meningkatkan akuntabilitas dengan mendokumentasikan
4.2 Pembahasan.
implementasi merupakan aksi nyata dalam menjalankan rencana yang telah dirancang
dari sebuah rencana yang sudah disusun secara matang dan terperinci. Implementasi
biasanya dilakukan setelah perencanaan sudah dianggap sempurna.
Menurut Nurdin Usman, implementasi adalah bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan
atau adanya mekanisme suatu sistem, implementasi bukan sekedar aktivitas, tapi
suatu kegiatan yang terencana dan untuk mencapai tujuan kegiatan. Guntur Setiawan
proses interaksi antara tujuan dan tindakan untuk mencapainya serta memerlukan
implementasi dengan kinerja karyawan PT. Amanah finance cabang Parepare pada
pelaksanaan implementasi Standar Operasional Prosedur (SOP) PT. Amanah finance
cabang Parepare. Hal ini di buktikan dengan hasil wawancara yang dilakukan oleh
69
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
70
karakter nasabah yang berbeda-beda serta pemahaman nasabah tentang
pentingnya suatu perjanjian/akad yang telah ditetapkan secara sukarela
bersama. Dengan demikian, pihak perusahaan secara otomatis tidak sesuai
dengan target yang ingin dicapai sesuai dengan permintaan perusahaan.
5.2 Saran
71
DAFTAR PUSTAKA
Budi Winarno,”Kebijakan publik : teori, proses, dan studi kasus”.( Public policy ;
Social services ; Social
problem).http://digilib.unila.ac.id/7056/14/BAB%20II.pdf
Bungin, Burhan. 2012. Analisis Data Penelitian Kualitatif.Cet. VIII. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Fathoni. 2006. Berbagai Macam Teknik Pembinaan Tenaga Kerja. Cet. I, Jakarta: Bharata
Karya Aksara.
Hasibuan, Malayu S. P. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. cet. VI, Jakarta:
Bumi Aksara.
Mathis, R.L dan J.H. jackson. 2006. Human Resource Management,Terj. Dian Angelia,
Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat.
72
Mischael, Amstrong. 1999. Manajemen Sumber Daya Manusia, terj. Sofyan dan Haryanto.
Jakarta: Elex Media Komputindo.
Narbuko, Cholid dan H. Abu Achmadi. 2010. Metodologi Penelitian. Cet. 11;
Jakarta: PT. Bumi Aksara.
73
Suyanto, Bagong, Sutinah. 2007. Metode Penelitian Sosial, Ed. I. Cet. III; Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Tim Penyusun. 2013. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Makalah dan Skripsi), Edisi
Revisi. Parepare: STAIN Parepare.
74
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Zulfahry Abuhasmy, lahir di Parepare,
Sulawesi Selatan.
Adapun riwayat pendidikan penulis, yaitu pada tahun 2007 lulus dari
Madrasah Ibtidaiyah DDI Ujung Lare Parepare dan pada tahun 2010 lulus dari
melanjutkan di SMA Negeri 1 Model Parepare dan lulus pada tahun 2013. Setelah itu
kuliah di STAIN Parepare mengambil Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam, Program
Studi Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah). Setelah itu penulis pernah menjabat
sebagai Komandan KSR-PMI Unit 01 STAIN Parepare tahun 2016. Pada semester X
75