Indihome
Indihome
Indihome
Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Nomor: 158/E/KPT/2021
masa berlaku mulai Volume 5 Nomor 2 Tahun 2018 sampai Volume 10 Nomor 1 Tahun 2023
Abstract
Smart meters are an integration of ICT in energy meters. The smart meter has a two-way communication feature that allows
the operator to read energy data remotely and in real time. In carrying out remote and real-time monitoring, this raises several
problems including connection costs, coverage area and the quality of the connection. Based on this background, the
formulation of the problem in this study is how to choose effective and efficient smart meter connectivity for customers and
how the performance of IndiHome services in the implementation of PLN's smart meters. The purpose of this study is to provide
a recommendation system for the selection of an effective connection and propose a new architecture for PLN smart meter
customers. This is one of the internet of things (IoT) implementations to save cost in the use of smart meters. The method that
used is literature review, survey, data collection, develop a new architecture, as well as analysis and evaluation of the results.
The results of this study indicate that the proposed new IndiHome architecture can send monitoring data from the PLN smart
meter device remotely and in real time and does not incur costs that burden customers.
Abstrak
Smart meter merupakan penggabungan ICT pada meter energi. Smart meter mempunyai fitur komunikasi dua arah sehingga
memungkinkan pembacaan data energi oleh operator secara remote dan real-time. Dalam melaksanakan monitoring secara
remote dan real-time ini timbul beberapa permasalahan di antaranya biaya koneksi, coverage area serta kualitas sebuah koneksi
tersebut. Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah dalam penelitian ini berupa bagaimana memilih
konektivitas smart meter yang efektif dan efisien bagi pelanggan serta bagaimana performasi layanan IndiHome dalam
implementasi smart meter PLN. Tujuan penelitian ini adalah untuk analisa terhadap pemilihan koneksi yang efektif serta
mengusulkan arsitektur baru untuk pelanggan smart meter PLN. Hal ini sebagai salah satu implementasi teknologi internet of
things (IoT) dalam upaya penghematan biaya dalam implementasi smart meter. Metode yang digunakan adalah studi pustaka,
survey, pengumpulan data, merumuskan arsitektur baru, serta analisis dan evaluasi hasil. Adapun hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa arsitektur baru IndiHome yang diusulkan mampu mengirim data monitoring dari perangkat smart meter
PLN secara remote dan realtime serta tidak menimbulkan biaya yang memberatkan pelanggan.
Kata kunci: smart meter, IndiHome, IoT, coverage area.
Selain itu, PLN juga mengimplementasikan teknologi beberapa hal potensial seperti karakteristik riset di masa
smart grid. Arsitektur dalam smart grid terintegrasi mendatang. Hal ini sangat berguna dalam
dengan teknologi informasi dan telekomunikasi melalui pembangunan, penentuan kebijakan, serta dalam
seperangkat peralatan yang diawali sensor pengukur, implementasi sistem energi terbarukan.
pengaman dan pengendali sebagai data masukan yang
Fungsi smart meter diantaranya adanya pengambilan
terhubung dengan Central Processing Unit (CPU) untuk
data secara remote yang digunakan untuk perhitungan
dianalisis sehingga menghasilkan optimasi
billing pelanggan. Selain itu berfungsi untuk
pengoperasian sistem tenaga listrik yang andal dan
pengumpulan data tambahan termasuk kualitas daya,
efisien. Dalam rangka mengoptimalkan sumber daya,
informasi outage, losses teknis maupun non-teknis serta
mengurangi biaya, meningkatkan keandalan, dan
fitur untuk berkomunikasi dengan peralatan rumah
meningkatkan efisiensi operasi tenaga listrik, seluruh
tangga dan komunikasi dengan pembangkit sendiri [6].
informasi tersebut perlu diintegrasikan dan dianalisis.
Teknologi smart meter yang diterapkan harus
Dalam pelaksanaannya, jaringan komunikasi yang
memenuhi syarat diantaranya user friendly,
digunakan oleh smart meter menmbulkan biaya yang
menggunakan standar pengukuran yang baku, fitur
tinggi. Hal ini dikarenakan beberapa layanan
keamanan, mengikuti sistem dan protokol yang sifatnya
komunikasi data yang diberikan harganya kurang
open, low cost, serta interoperability.
bersahabat.
Standar sistem pembacaaan meter energi terkendali
Sebuah studi [1] menginvestigasi dua implementasi
jarak jauh PLN atau yang lebih dikenal dengan
yang berhubungan dengan ketegangan menyeluruh
automatic meter reading (AMR). AMR memiliki
antara fleksibilitas dan dorongan terkoordinasi dengan
topologi seperti pada Gambar 1 berikut.
gaya implementasi teknokratis atau adaptif yang
muncul. Metode yang digunakan adalah dengan empat
studi komparatif dari permasalahan smart electricity
meter antara tahun 2000-2019 di Belanda, Norwegia ,
Portugal, dan Inggris.
Salah satu permasalahan pembangkit listrik tenaga
surya (PLTS) microgrid adalah biaya instalasi awal
yang masih cukup tinggi sehingga perlu dipastikan
PLTS ini memiliki umur pakai yang panjang melebihi
waktu break event point (BEP) sehingga penggunaan
PLTS dapat menghasilkan keuntungan [2]. Salah satu
solusi untuk mengatasi masalah ini adalah dengan
menerapkan sistem monitoring kondisi dan performasi
dari PLTS menggunakan teknologi IoT yang dapat Gambar 1. Topologi AMR PLN [6]
memantau PLTS secara jarak jauh dan menggunakan Standar ini digunakan untuk membaca dan mengatur
web server sebagai perangkat monitoring-nya. Pada meter energi tegangan rendah, tegangan menengah,
penelitian sebelumnya terdapat tiga parameter yang tegangan tinggi maupun tegangan ekstra tinggi, baik
dijadikan untuk mengidentifikasi gangguan yaitu yang terpasang di lokasi pelanggan maupun di lokasi
teganan pada panel (Vp), temperatur panel (Tp), dan sistem kelistrikan PLN (Ifanda, AMI Book, 2014).
resistansi panel (Rp). Pendekatan terbaru dari proses Adapun alur pengiriman data pembacaan smart meter
monitoring PLTS yaitu dengan menggunakan aplikasi ke data base server berawal dari AMR software yang
IoT, seperti yang dilakukan oleh [3]. Pada penelitian ini ada pada operator AMR melalui media komunikasi
digunakan mikrokontroler CC3200 dengan ARM GSM. Sistem mengambil data hasil pengukuran kWh
Cortex-M4. Sebagai modul komunikasi digunakan on- meter pada konsumen sesuai pada Gambar 2.
board wifi yang dapat mengirimkan data tiap 30 detik.
[4] menyebutkan bahwa penelitiannya membagi smart Database server di APL non-master dan kantor
meter dan berpotensi untuk mempengaruhi tingkat distribusi mengolah dan menyimpan data tersebut
konsumsi energi terbarukan selama pemakaiannya melalui jaringan LAN dan juga dikirim ke sistem
dengan studi kasus di Nigeria. backup sebagai cadangan data. Sistem billing akan
membaca data hasil pengukuran yang sudah diolah
Sebuah studi [5] menyatakan bahwa harga merupakan dengan proses ekspor ke sistem ˆ. Selain itu, data
salah satu variabel yang berpengaruh dalam kesuksesan pengukuran energi (arus, tegangan, pf, dan lain-lain)
promosi energi terbarukan. Oleh karena itu penentuan dikirimkan ke digital mark reader (DRM) untuk
harga jual sangat penting dengan memperhatikan dianalisis dan didapatkan informasi tentang energi,
karakter dan spesifikasi alternatif energi terbarukan kualitas daya, profile beban, tempering data, event, dan
tersebut. Dari beberapa review sistem smart grid energi alarm.
terbarukan pada beberapa tahun ini mengindikasikan
DOI: https://doi.org/10.38204/tematik.v9i1.928
Lisensi: Creative Commons Attribution 4.0 International (CC BY 4.0)
37
Aisyatul Karima, I Ketut Agung Enriko
Tematik : Jurnal Teknologi Informasi Komunikasi (e-Journal) Vol. 9 No. 1 (2022)
DOI: https://doi.org/10.38204/tematik.v9i1.928
Lisensi: Creative Commons Attribution 4.0 International (CC BY 4.0)
38
Aisyatul Karima, I Ketut Agung Enriko
Tematik : Jurnal Teknologi Informasi Komunikasi (e-Journal) Vol. 9 No. 1 (2022)
waktu penerimaan data. Sebab kualitas SNR yang Dalam tahap literature review mengumpulkan studi
kurang baik maka akan menyebabkan pengulangan pustaka baik terkait definisi smart meter, arsitektur
pengiriman dan itu akan memakan waktu serta daya smart meter, layanan platform IoT Telkom, layanan
untuk mengirimkan kembali data yang tertunda. IndiHome, serta konektivitas jaringan lainnya. Proses
Sedangkan kualitas SNR dipengaruhi oleh RSSI. Nilai survey dilaksanakan pada komplek ruko
RSSI yang baik akan menghasilkan kualitas SNR yang Dharmawangsa sebagai salah satu pilot project kerja
baik pula untuk transmisi data. sama PT Telkom dengan PT PLN dalam inisiasi
layanan smart meter.
Gateway yang digunakan pada platform IoT mampu
menerima data dari end node yang sama dan menerima Pengumpulan data berupa data teknis perangkat di
beberapa frekuensi secara bersamaan pada setiap lapangan yang digunakan dalam konfigurasi smart
Spreading Factor (SF). Dalam perangkat tersebut akan meter dan IndiHome. Berdasarkan data tersebut
dipilih gateway secara otomatis dan hanya bekerja diusulkan sebuah arsitektur smart meter dengan
optimal pada 1 gateway, sedangkan Spreading Factor memanfaatkan koneksi IndiHome yang dapat
(SF) dapat dipilih dengan menggunakan source code dimanfaatkan oleh pelanggan. Arsitektur yang
yang telah dibuat pada library platform IoT tersebut. diusulkan tersebut dianalisis performansinya baik dari
Kanal bersifat random karna antena singular hasilnya sisi availability serta reliability. Selain analisis dari sisi
tidak stabil sehingga sistem secara otomatis memilih teknis, analisis juga dilakukan dalam cost comparison
kanal yang tersedia. antara koneksi menggunakan IndiHome dengan
koneksi existing menggunakan jaringan GSM yang
Smart meter berbasis Internet of Things (IoT) telah
sudah tersedia.
banyak digunakan untuk memantau penggunaan
konsumsi energi di beberapa rumah tangga. [10]. Studi
3. Hasil dan Pembahasan
tersebut telah mengkonfirmasi kehadiran smart meter
berbasis konektivitas LoRaWAN dapat diterapkan di Objek penelitian ini berlokasi di ruko Dharmawangsa,
pedesaan meski dengan keterbatasan akses internet. Jakarta Selatan. Adapun peta lokasi dijelaskan pada
Gambar 7 berikut.
Tujuan kajian ini adalah untuk memberikan sistem
rekomendasi terhadap pemilihan koneksi yang efektif
untuk pelanggan smart meter PLN. Hal ini sebagai
salah satu implementasi IoT dalam upaya penghematan
dari sisi ekonomi dalam pemakaian smart meter.
Identifikasi masalah dalam studi ini adalah bagaimana
memilih konektivitas smart meter yang efektif dan
efisien bagi pelanggan serta bagaimana performasi
layanan IndiHome dalam implementasi smart meter
PLN.
Adapun objek permasalahan konektivitas ini diambil
dari studi kasus terhadap pelanggan smart meter PLN
Gambar 7. Peta Lokasi Objek Penelitian
dengan menggunakan layanan internet IndiHome dari
PT. Telkom pada ruko Dharmawangsa, Jakarta selatan. Dari perangkat smart meter terdapat beberapa variabel
parameter data yang bisa diambil seperti ditunjukan
2. Metode Penelitian pada Gambar 8 berikut.
Metode penelitian dalam penelitian ini seperti pada
Gambar 6 yang meliputi literature review, survey
lokasi, pengumpulan data, merancang arsitektur,
analisis data, serta evaluasi.
DOI: https://doi.org/10.38204/tematik.v9i1.928
Lisensi: Creative Commons Attribution 4.0 International (CC BY 4.0)
39
Aisyatul Karima, I Ketut Agung Enriko
Tematik : Jurnal Teknologi Informasi Komunikasi (e-Journal) Vol. 9 No. 1 (2022)
Berdasarkan hasil survey lapangan, terdapat tiga Penelitian tersebut telah mempresentasikan desain dan
parameter utama yang bisa digunakan diantaranya implementasinya dari smart electric meter reader
adalah voltage (tegangan), current phase (arus masuk) berbasis modul GSM yang mengirimkan pembacaan
serta power factor dengan membandingkan besarnya jumlah listrik yang dikonsumsi secara berkala ke kantor
daya aktif dan daya reaktif. Dalam perencanaan koneksi penagihan perusahaan penyedia listrik dan juga ke
IndiHome untuk layanan smart meter, direncanakan konsumen, secara nirkabel.
akan mencapai 300 hingga 500 rumah pelanggan. Dari hasil percobaan, sistem secara akurat mengukur
Namun hal ini sangat dipengaruhi oleh ukuran dan luas daya yang dikonsumsi. Ini ditentukan ketika tagihan
masing-masing rumah pelanggan. yang ditampilkan dibandingkan dengan yang dikirim
3.1. Analisis Performansi melalui SMS. Kelebihan lainnya termasuk peningkatan
akurasi pembacaan meter, pengurangan tenaga kerja,
Analisis performansi kabel fiber optik terhadap koneksi dan kemungkinan tampering tagihan. Selain itu,
jaringan IndiHome menggunakan metode perhitungan menghilangkan pelanggaran privasi oleh penyedia
link budget dengan standar ITU-T G.984 [8] dimana layanan dan mengurangi biaya tagihan tagihan listrik.
sensitivitas -28 dBm dan availability batas minimal Namun dari sisi harga, layanan ini kurang ekonomis
standar dari PT. Telkom sebesar 95%. Hasil karena harganya mahal.
perhitungan menunjukkan bahwa downlink dengan
daya terima sebesar (-24,014) dBm dan uplink sebesar 3.2. Arsitektur smart meter
(-28,297) dBm. Sedangkan dalam perhitungan margin Adapun arsitektur smart meter yang diusulkan
daya menghasilkan 3,986 dBm untuk downlink dan (- menggunakan koneksi IndiHome ditunjukkan pada
0,297) dBm untuk uplink. Perhitungan tersebut Gambar 9 berikut.
merupakan hasil sampel pelanggan dari daerah Berkoh
yang merupakan titik terjauh dari beberapa sampel yang
diambil dengan jarak sekitar 11,193 km dari STO.
Pada perhitungan availability menggunakan
perhitungan jumlah SLG comply serta total gangguan.
SLG comply adalah jumlah gangguan yang sudah
diperbaiki. Total gangguan adalah jumlah keseluruhan
gangguan dari gangguan yang sudah diperbaiki sampai
gangguan dalam tahap proses perbaikan. Dengan rumus
1 sebagai berikut [8] : Gambar 9. Arsitektur smart meter dengan IndiHome
khusus untuk MQTT broker yang berfungsi untuk Perangkat 3 phase 1 phase
mengumpulkan data dari smart meter. Dalam platform Analog 12 14
Tidak Terlihat 19
tersebut akan termonitor secara real-time seluruh
aktivitas yang diperoleh dari perangkat smart meter.
Data akan dikirim dari smart meter secara periodik
setiap lima menit sekali, luaran dari hasil monitoring Perangkat repeater bisa menggunakan Tenda O3 CPE
tersebut akan diakses oleh PT. PLN untuk perhitungan Outdoor WIFI Repeater Tenda 03 Point to Point. Dari
billing, daya, tegangan, dan keperluan teknis lainnya. sisi perhitungan biaya, repeater seharga sekitar 375.000
rupiah tersebut mampu menjangkau area sekitar 3.680
Dikarenakan area yang terpisah agak jauh dari modem meter persegi. Sehingga dalam pelaksanaan di lapangan
utama IndiHome, maka permasalahan yang timbul jika menggunakan 13 repeater dengan luas area sekitar
adalah sinyal yang kurang maksimal. Oleh karena itu, 47.840 meter persegi, maka cost yang timbul sekitar
diusulkan ditambahkan repeater di beberapa titik yang 4.875.000 untuk investasi perangkat repeater.
saling bisa memancarkan sinyal customer terdekatnya.
Repeater dapat digunakan untuk meningkatkan Dengan luas 47.840 meter persegi, hanya memerlukan
kekuatan dalam transmisi data [12]. satu buah titik layanan IndiHome. Adapun perangkat
modem IndiHome dengan paket layanan wifi seamless
Data diperoleh dari pemasangan smart meter di lokasi dengan kecepatan 30 Mbps serta biaya bulanan yang
ruko Dharmawangsa Jakarta Selatan dengan dikeluarkan sekitar 360.000 rupiah. Dengan layanan
menggunakan jaringan koneksi IndiHome. Berdasarkan tersebut mampu mencakup 262 titik pelanggan smart
data survei di lapangan terdapat 97 titik automatic meter meter. Sehingga biaya bulanan (OPEX) yang
reading (AMR) yang terpasang dengan luas area sekitar diperlukan dari 360.000 rupiah dibagi dengan 262 total
47.840 meter persegi. Dengan luas area tersebut maka titik pelanggan smart meter menjadi sekitar 1.400
diperlukan repeater sejumlah 13 buah. Sebuah repeater rupiah saja per titik pelanggan.
mampu mencakup sinyal dengan jarak sekitar 3.680
meter persegi. Repeater kuantum dapat memperpanjang Sedangkan biaya pembelian perangkat (CAPEX) terdiri
skala jarak menggunakan skema pertukaran informasi dari modem MQR dengan harga sekitar 350.000 serta
[13]. Pemetaan perangkat repeater dan perangkat repeater dengan harga sekitar 370.000 rupiah. Sehingga
lainnya pada lokasi objek penelitian bisa dilihat pada total pembelian repeater sejumlah (370.000 x 13 =
Gambar 10. 4.810.000).
3.3. Analisis biaya perangkat Perangkat yang diperlukan selain repeater di antaranya
adalah switch dengan kapasitas 24 port sejumlah 4 buah
Berdasarkan Tabel 1, selain perangkat digital AMR switch ( 1.365.400 x 4 = 5.461.600). Topologi dengan
existing terdapat pula beberapa perangkat lainnya yang jumlah switch yang lebih sedikit, mampu mengurangi
ter-cover dalam jangkauan koneksi IndiHome tersebut. jumlah tegangan dalam setiap switch [14].
Perangkat tersebut di antaranya adalah digital non-
MQR sejumlah 55 buah, digital AMINET (Wi-Fi
Telkom) sejumlah 16 buah, digital prabayar sejumlah
37, serta analog sejumlah 14 buah.
Tabel 1.Total Meteran Perangkat
Perangkat 3 phase 1 phase
Digital AMR Existing 97
Digital non MQR 55
Digital AMINET (Wi-Fi Telkom) 16 Gambar 12. Switch
Digital Prabayar 37 12
DOI: https://doi.org/10.38204/tematik.v9i1.928
Lisensi: Creative Commons Attribution 4.0 International (CC BY 4.0)
41
Aisyatul Karima, I Ketut Agung Enriko
Tematik : Jurnal Teknologi Informasi Komunikasi (e-Journal) Vol. 9 No. 1 (2022)
DOI: https://doi.org/10.38204/tematik.v9i1.928
Lisensi: Creative Commons Attribution 4.0 International (CC BY 4.0)
42
Aisyatul Karima, I Ketut Agung Enriko
Tematik : Jurnal Teknologi Informasi Komunikasi (e-Journal) Vol. 9 No. 1 (2022)
DOI: https://doi.org/10.38204/tematik.v9i1.928
Lisensi: Creative Commons Attribution 4.0 International (CC BY 4.0)
43
Aisyatul Karima, I Ketut Agung Enriko
Tematik : Jurnal Teknologi Informasi Komunikasi (e-Journal) Vol. 9 No. 1 (2022)
DOI: https://doi.org/10.38204/tematik.v9i1.928
Lisensi: Creative Commons Attribution 4.0 International (CC BY 4.0)
44