Jenis Tanaman
Jenis Tanaman
Jenis Tanaman
Daun Dewa
Daun dewa (Gynura segetum (Lour.) Merr.) merupakan salah satu tanaman obat tradisonal yang
digunakan dalam mengobati beberapa jenis penyakit. Warna daun dewa hijau keunguan. Helai daun
berbentuk bulat lonjong, tekstur lunak berdaging, permukaannya berbulu halus dengan ujung daun
lancip dan tepi daun bertorah.
Khasiat: Infeksi kerongkongan, bisul, diabetes, hipertensi, analgesik, anti radang, liver, stroke, diuretik,
menghentikan pendarahan, penurun panas, pembersih racun, penyakit kulit sepert
2 Delima Putih
Delima (Punica granatum) adalah tanaman buah yang terkenal karena manfaatnya sebagai obat
tradisional. Tidak hanya enak dikonsumsi segar, delima putih juga baik untuk kesehatan tubuh.
Kandungan: Granatin, kalsium oksalat, pati, glukosa, maltosa, fruktosa, vitamin A dan C, tanin, mineral
dsb.
Khasiat: Mengobati radang kulit, radang tenggorokan, keputihan, antibakteri, antifungi, antikanker,
mengobati diare, antioksidan, dan lain-lain. Kulit kayu dan akarnya sebagai obat pencahar dan peluruh
cacing usus.
Kandungan: Glucan, carotene, organic acid dan mucopolysacharida, saponin, vitamin A, B dan C,
flavonoida, polifenol.
Khasiat: Mengobati radang usus buntu, influenza, sembelit, anyang-anyangan atau kencing sedikit-
sedikit, buang air besar berdarah, dada terasa panas atau sesak, disentri, borok & bisul, radang kandung
kemih, abses, campak atau cacar air, pegal linu, rematik, dan radang selaput mata atau conjungtivitis.
4. Ginje
Ginje (Thevetia peruviana (Pers.) K. Schum.) adalah tanaman yang biasa digunakan sebagai obat
tradisional. Tanaman ini memiliki bunga berwarna kuning berbentuk corong. Ginje dimanfaatkan daun,
buah, kulit batang, akar, dan bijinya untuk keperluan medis.
Kandungan: Glikosida jantung, thevetin A dan B, peruvoside, neriifolin, lupeol asetat dsb.
Khasiat: Dimanfaatkan oleh penderita gagal ginjal, gagal jantung, radang di pinggir kuku (cantegan),
insektisida, demam, meredakan muntah, diuretik atau peluruh air seni, anti inflammatory (anti radang
atau mengilangkan bengkak) dan sebagai obat cacing.
Khasiat: Radang tenggorokan, hepatitis, menghaluskan kulit, obat kumur untuk menguatkan gigi dan lain
sebagainya.
6. Jinten
Jinten (Plectranthus amboinicus) adalah tanaman yang sering dijadikan sebagai bumbu masakan olahan
daging. Daunnya berdaging lunak dan beraroma khas. Jinten dimanfaatkan pula sebagai tanaman obat
tradisional.
Khasiat: Mengobati demam, batuk, asma, analgesik, memperlancar ASI, aprodisiaka, antiseptik, perut
kembung, dan lain-lain.
7. Beluntas
Tanaman yang memiliki nama Ilmiah Pluchea indica ini merupakan salah satu tanaman obat yang biasa
tumbuh liar di pekarangan rumah. Beluntas memiliki daun berwarna hijau dan bergerigi pada tepinya,
tingginya bisa mencapai 1-3 meter.
Khasiat: Menghilangkan bau tak sedap, baik bau badan maupun bau mulut. Menurunkan demam, batuk,
mengatasi pegal, mengobati keputihan.
8. Jahe Kebo
Jahe kebo (Zingiber officinale Rosc) selain digunakan sebagai rempah-rempah juga dimanfaatkan sebagai
obat tradisional. Jahe kebo memiliki rimpang yang lebih gemuk/besar berwarna putih kekuningan.
Kandungan: Minyak atsiri, damar, mineral, sineol, zingiberin, lipidas, asam aminos, vitamin A, protein
dsb.
Khasiat: Mengobati impotensi, pegal, keracunan makanan, sakit pinggang, batuk, disentri, muntah-
muntah atau mual, sakit kepala, rematik.
9. Jenitri (Genitri)
Jenitri merupakan tanaman yang menghasilkan biji unik yang biasa dijadikan sebagai manik-manik
perhiasan. Buahnya berwarna ungu-biru dan digunakan sebagai obat tradisional.
Buah jenitri merupakan buah buni bulat berwarna hijau dan menghasilkan biji bulat berwarna coklat
tua. Bentuk biji unik dengan permukaan yang berulir dan berlekuk (disebut mukhi) mirip ukiran. Biji
jenitri keras dan dapat bertahan hingga 8 generasi. Jumlah mukhi bervariasi antara 1-11 dengan nama
yang berbeda-beda. Tekstur yang semakin rumit dengan ukuran biji semakin kecil akan membuat harga
biji jenitri semakin mahal.
Baca lebih lanjut mengenai Khasiat Dan Manfaat Buah Dan Biji Genitri.
Lengkuas merah (Alpinia purpurata K.Schum.) adalah kultivar dari tanaman lengkuas yang memiliki
rimpang berwarna merah dan berkhasiat sebagai obat tradisional.
Bunga memiliki mahkota berwarna merah berbentuk lonceng, berkelamin dua. Lengkuas merah ini
merupakan salah satu rempah yang menjadi salah satu tanaman toga di pekarangan rumah.
Khasiat: Obat panu, pelega perut, kurap, eksim, demam, radang telinga, dan meningkatkan gairah
seksual.
Khasiat: Mengobati cacingan, sariawan, batuk kering, kurap, pencahar, peluruh kencing, mengurangi
rasa sakit, radang indung telur.
Khasiat: Bijinya yang digunakan sebagai obat pencahar, perangsang muntah dan lepra. Daunnya
digunakan untuk merdakan demam, susah buang air besar, mengobati patokan ular, mengobati luka
bakar maupun lecet, penyakit kulit misalnya jamur dan kudis, mengobati sakit gigi, gusi berdarah dan
lain sebagainya.
Cong-cong belut (Bridelia ovata decne) merupakan tanaman yang berasal dari Asia Tenggara. Tanaman
ini mampu tumbuh di pantai berpasir, savana, cemara kering atau hutan gugur dan hutan hujan basah.
Cong-cong belut banyak digunakan dalam pengobatan tradisional.
Kandungan: Tanin, saponin, alkaloida, flavonoida.
Khasiat: Obat pencahar, mengobati penyakit sifilis atau raja singa dan juga berkhasiat
14.