Laporan Praktik Kerja Industri Rewinding Motor Induksi 3 Phase Mesin Rajut Di PT Kerta Rajasa Raya
Laporan Praktik Kerja Industri Rewinding Motor Induksi 3 Phase Mesin Rajut Di PT Kerta Rajasa Raya
Laporan Praktik Kerja Industri Rewinding Motor Induksi 3 Phase Mesin Rajut Di PT Kerta Rajasa Raya
DISUSUN OLEH :
2023
i
LEMBAR PENGESAHAN I
No. Dokumen
Tanggal Pembuatan 25 Maret 2023
Tanggal Revisi
Telah diperiksa dan di setujui oleh
Pembimbing Nama Paraf/tgl
Lapangan/Industri Khoirul Anam
PEMERINTAH
PROVINSI JAWA
TIMUR Pembimbing Sekolah Nama Paraf/tgl
DINAS PENDIDKAN
Iswatun Khasanah, S.Pd
SMK NEGERI 1
NIP.
PUNGGING
Jl. Raya
Trawas,Pungging
Mojokerto
Disahkan oleh Kepala Program Keahlian
Telp/Fax.0321-593257 E-mail:
smkn1pungging.mjk@y ahoo.co.id
website: www.smkn1pungging.s
Abd.Karim.,ST.,M.,Pd
ch.id
NIP.19741217200901103
MOJOKERTO
Kode POS 61384
Nama Dokumen Laporan Praktik Kerja Lapangan
ii
LEMBAR PENGESAHAN II
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI
DI PT. KERTA RAJASA RAYA
Disusun oleh :
Aditya Nur Maulana B.
Mey Dinatus Sholikhah
M Zakaria Rahmatulloh
2. ( )
NIP.
3. ( )
NIP.
Abdul Karim,S.T.,M.Pd
NIP. 197412172009011003
iv
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Atas
berkat rahmat dan hidayah-Nya lah kami bisa menyusun laporan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) ini dengan lancar. Laporan ini kami susun berdasarkan
pengalaman yang kami dapatkan saat melaksanakan PRAKERIN di PT
KERTARAJASA RAYA. Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan beribu
terima kasih pada semua pihak yang telah mendukung dan membantu
penyelesaian Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini.
Ucapan terima kasih kami haturkan pada nama-nama berikut ini yang telah
mendukung dan membantu memperlancar pembuatan Laporan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) ini. Diantaranya adalah:
v
DAFTAR ISI
COVER.................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN I...............................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN II..............................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN III.............................................................................iv
KATA PENGANTAR..........................................................................................v
DAFTAR ISI........................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................viii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan Laporan..................................................................2
1.4 Batasan Masalah.................................................................................2
1.5 Metode Penulisan...............................................................................3
BAB II : KAJIAN TEORI
2.1 Pengertian Mesin Needle Loom.........................................................4
2.2 Elektro Motor.....................................................................................4
2.3 Penyebab Kerusakan Pada Elektro Motor 3 Phase ................................
BAB III : PROFIL PERUSAHAAN
3.1 Sejarah Perusahaan.............................................................................17
3.2 Profil Perusahaan................................................................................17
3.3 Struktur Organisasi Perusahaan..........................................................19
3.4 Peta Perusahaan..................................................................................20
BAB IV : PEMBAHASAN
4.1 Alat Pendukung Perbaikan Dan Rewinding Elektro Motor ..............22
4.2 Perbaikan Elektro Motor 3 Phase.......................................................33
vi
4.3 Rewinding Elektro Motor 3 Phase......................................................34
4.4 Tujuan Pekerjaan Rewinding..............................................................37
4.5 Syarat Melaksanakan Rewinding.......................................................42
BAB V : TEMUAN
5.1 Keterlaksanaan....................................................................................45
a. Faktor pendukung.............................................................................45
b. Faktor penghambat...........................................................................45
BAB VI : PENUTUP
6.1 Kesimpulan.........................................................................................46
6.2 Saran...................................................................................................46
DAFTAR PUSAKA............................................................................................47
vii
DAFTAR GAMBAR
vii
i
Gambar 4.9 Mesin Las...................................................................................40
Gambar 4.10 Megger test.................................................................................40
Gambar 4.11 Konstruksi Elektro Motor 3 Phase.............................................41
ix
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.5 Metode Penulisan
4
BAB II
KAJIAN TEORI
1.2.
2.2.
2.1. PENGERTIAN MESIN NEEDLE LOOM
Gambar 2.1
Mesin Needle Loom adalah sebuah mesin rajut otomatis yang digunakan untuk
merajut benang menjadi pita plastik besar atau kecil sesuai ukuran yang diinginkan.
Merk mesin Needle Loom yang digunakan di PT. Kerta Rajasa Raya adalah Sae
Hwa, yaitu mesin buatan korea.
2.2. Elektro Motor
Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.
Alat yang berfungsi sebaliknya, mengubah energi mekanik menjadi energi listrik
disebut generator atau dinamo. Motor listrik dapat ditemukan pada peralatan rumah
tangga seperti kipas angin, mesin cuci, pompa air dan penyedot debu.
Motor listrik yang umum digunakan di dunia Industri adalah motor listrik
asinkron, dengan dua standar global yakni IEC dan NEMA. Motor asinkron IEC
5
berbasis metrik (milimeter), sedangkan motor listrik NEMA berbasis imperial (inch),
dalam aplikasi ada satuan daya dalam horse power (hp) maupun kiloWatt (kW).
Banyak produsen elektrik motor yang tidak mengikuti standar IEC dan EU supaya
produknya menjadi murah dan lebih banyak terjual, banyak negara berkembang
manjdi pasar untuk produk ini, yang dalam jangka panjang memboroskan keuangan
pemakai, sebab tagihan listrik yang semakin tinggi setiap tahunnya.
Lembaga yang mengatur dan menjamin level efisiensi ini adalah CEMEP, sebuah
konsorsium di Eropa yang didirikan oleh pabrik-pabrik elektrik motor yang ternama,
dengan tujuan untuk menyelamatkan lingkungan dengan mengurangi pencemaran
karbon secara global, karena banyak daya diboroskan dalam pemakaian beban listrik.
Sebagai contoh, dalam sebuah industri rata-rata konsumsi listrik untuk motor listrik
adalah sekitar 65-70% dari total biaya listrik, jadi memakai elektrik motor yang
efisien akan mengurangi biaya overhead produksi, sehingga menaikkan daya saing
produk, apalagi dengan kenaikan tarif listrik setiap tahun, maka pemakaian motor
listrik EFF1 sudah waktunya menjadi keharusan.
Prinsip kerja pada motor listrik yaitu mengubah tenaga listrik menjadi tenaga
mekanik. Perubahan ini dilakukan dengan mengubah tenaga listrik menjadi magnet
yang disebut sebagai elektro magnet. Sebagaimana kita ketahui bahwa: kutub-kutub
dari magnet yang senama akan tolak-menolak dan kutub-kutub tidak senama, tarik-
menarik. Maka kita dapat memperoleh gerakan jika kita menempatkan sebuah
magnet pada sebuah poros yang dapat berputar, dan magnet yang lain pada suatu
kedudukan yang tetap. Berbagai jenis dan ukuran Elektro Motor yang dapat kita
jumpai, namun secara dasar elektro motor atau motor listrik dapat dibagi dua jenis,
yaitu:
Electro motor DC (arus searah)
Electro motor AC (arus bolak-balik)
6
Gambar 2. 2 Elektro Motor
(Sumber: (Hidayat, 2019))
3.1.
3.2.
2.2.1. Elektro motor DC (arus searah)
Motor DC adalah motor listrik yang memerlukan suplai tegangan arus searah
pada kumparan medan untuk diubah menjadi energi gerak mekanik. Kumparan
medan pada motor DC disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan kumparan
jangkar disebut rotor (bagian yang berputar). Motor arus searah, sebagaimana
namanya, menggunakan arus langsung yang tidak langsung/directunidirectional.
Motor DC adalah piranti elektronik yang mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik berupa gerak rotasi. Pada motor DC terdapat jangkar dengan satu atau lebih
kumparan terpisah. Tiap kumparan berujung pada cincin belah (komutator). Dengan
adanya insulator antara komutator, cincin belah dapat berperan sebagai saklar kutub
ganda (double pole, double throw switch). Motor DC bekerja berdasarkan prinsip
gaya Lorentz, yang menyatakan ketika sebuah konduktor beraliran arus diletakkan
dalam medan magnet, maka sebuah gaya (yang dikenal dengan gaya Lorentz)
akan tercipta secara ortogonal diantara arah medan magnet dan arah aliran arus.
Motor DC tersusun dari dua bagian yaitu bagian diam (stator) dan bagian bergerak
(rotor). Stator motor arus searah adalah badan motor atau kutub magnet (sikat-sikat),
sedangkan yang termasuk rotor adalah jangkar lilitanya. Pada motor, kawat
penghantar listrik yang bergerak tersebut pada dasarnya merupakan lilitan yang
berbentuk persegi panjang yang disebut kumparan.
b) Nilai tahanan yang terlalu rendah, Penyebab dari nilai tahanan rendah ini yaitu
kawat tembaga yang sudah mulai usang dan terdapat beberapa bagian luka pada
kawat tembaga. Untuk kerusakan ini biasanya dapat diatasi dengan pemberian red
insulation varnish ulang pada seluruh kawat tembaga rotor elektro motor dan juga
10
dengan menghangatkan kembali seluruh bagian rotor elektro motor dengan
menggunakan lampu pijar selama 2-3 jam lamanya.
c) Kawat stator elektro motor terbakar, begitu banyak penyebab dari terbakar
gulungan kawat stator elektro motor ini diantaranya sebagai berikut:
Kerusakan pada bearing/bantalan dapat menyebabkan putaran shaft menjadi berat
dan menyebabkan ampere motor menjadi berlebih, dan akan menyebabkan
meningkatnya suhu pada kawat gulungan, dan pada akhirnya akan merusak isolasi
kawat dan terjadi short circuit, dan akhirnya gulungan terbakar
Shaft atau housing bearing aus disebabkan karena getaran yang tinggi (diatas 5
mm/s), bearing macet atau tidak berputar secara sempurna, shaft unbalance
Masuk air/lembap akan menyebabkan sambungan gulungan menjadi short circuit
dan terbakar
Salah satu phase tidak tersambung atau terputus sambungan, untuk elektro motor
3 phase, tentunya harus diberikan tegangan listrik dari sumber listrik
3 phase, dan jika salah satu phase tidak terhubung dengan baik, dan menyebabkan
listrik yang masuk ke gulungan hanya 2 phase, akan menyebabkan gulungan motor
terbakar
Overload atau beban berlebih sehingga arus listrik menjadi berlebihan, dan suhu
gulungan menjadi overheat dan terbakar
11
BAB III
PROFIL PERUSAHAAN
PT Kerta Rajasa Raya terletak di Jawa Timur Indonesia. Dari awal perusahaan ini
memproduksi Tas Anyaman dan Tas Jumbo terintegrasi dari bahan mentah hingga tas jadi. Lini
produk awal kami saat itu hanya Woven Bag dan dilanjutkan dengan produksi FIBC/Jumbo
Bag yang dimulai pada tahun 1983. Dengan perkembangan perusahaan dan manajemen yang
berkomitmen tinggi, PT Kerta Rajasa Raya mulai memperluas dan mengekspor tas kami ke
Jepang dan Singapura pada tahun 1985. Pada tahun yang sama tahun PT Kerta Rajasa Raya
menjadi perusahaan yang tumbuh paling cepat dan memimpin pasar di industri.
Bahkan dengan pengalaman lebih dari 30 tahun di bidangnya, PT Kerta Rajasa Raya terus
mendengarkan kebutuhan pelanggan, mengembangkan dan memperluas jangkauan produk
kami untuk memenuhi kebutuhan yang menuntut. Dari tahun 1985-2023, PT Kerta Rajasa
Raya telah melakukan banyak investasi teknologi baru untuk memenuhi permintaan produk
berkualitas tinggi, produk akhir yang lebih beragam dan optimalisasi produksi.
Saat ini PT Kerta Rajasa Raya memiliki kapasitas produksi terbesar untuk Block Bottom Bag
di Asia Tenggara dan Merek Dagang kami adalah "STARPAK"
12
Bidang Pekerjaan : PT. Kerta Rajasa Raya adalah suatu industri yang
bergerak di bidang perajutan plastik menjadi
sebuah karung plastik.
Gambar 3.1
13
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
1. Multimeter
Multimeter adalah suatu alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur tiga
jenis besaran listrik yaitu arus listrik, tegangan listrik, dan hambatan listrik.
Sebutan lain untuk multimeter adalah AVO-meter yang merupakan singkatan dari
satuan Ampere, Volt, dan Ohm. Selain itu, multimeter juga disebut dengan nama
multitester.
14
Gambar 4.2 Tang Press Skun
3. Tang Ampere
Tang ampere atau digital clamp meter adalah hand tool yang umum
digunakan dalam bidang kelistrikan. Meski disebut tang, bentuk tang ampere
sedikit berbeda. Jika tang biasa memiliki bentuk seperti huruf X, maka bentuk
tang ampere lebih rumit. Bagian kepala (head clamp) berbentuk penjepit,
sedangkan bagian badan yang biasanya menjadi handle atau pegangan adalah alat
ukur yang dilengkapi dengan layar display untuk menampilkan hasil pengukuran.
Umumnya, tang ampere digunakan dalam pekerjaan kelistrikan, termasuk
kelistrikan mesin. Hand tool ini memudahkan para teknisi dalam pengukuran arus
listrik karena tidak mengganggu instalasi listrik dalam penggunaannya. Adanya
penjepit juga dapat meminimalisir risiko tersetrum. Untuk memahami kegunaan
hand tool satu ini, berikut penjelasan mengenai fungsi tang ampere.
Tang ampere dilengkapi dua buah probe yang berfungsi sebagai penjepit
benda kerja. Selain menjadi penjepit, tang ampere juga bisa digunakan untuk
mengukur tegangan listrik. Tang ampere dapat mengukur besaran arus bolak-balik
(AC) 1 fasa dan 3 fasa. Untuk besaran 1 fasa, biasanya ada pada rentang angka
220-230 Volt. Sedangkan untuk besaran 3 fasa ada pada rentang angka 380-400
Volt.
15
4. Obeng
Obeng adalah alat yang digunakan untuk mengencangkan dan melepaskan
berbagai macam jenis sekrup. Obeng merupakan alat yang berfungsi untuk
memutar sekrup agar dapat mengencangkan atau mengendorkan berbagai
komponen.
6. Tespen
16
Tespen merupakan alat yang digunakan untuk mengecek atau mengetahui ada
tidkanya suatu tegangan listrik. Fungsi tespen yaitu mengertahui ada tidaknya
tegangan listrik pada suatu benda, mesin, dan sebuah rangkaian listrik ada daya
listrik atau tidak. Fungsi lainnya yaitu untuk membuka sekrup dari komponen
listrik.
Alat ini memiliki fungsi yang sama dengan alat sebelumnya dimana alat ini
17
digunakan saat pekerjaan ngemall kawat dengan diameter yang besar. Berbeda
dengan sebelumnya alat ini masih menggunakan konsep manual untuk setiap
pekerjaan nya.
9. Mesin Las
Mesin las adalah mesin yang dapat menyambung besi menjadi satu
rangkaian utuh sehingga dapat membentuk sebuah bentuk yang anda inginkan
atau butuhkan. Prinsip kerjanya adalah dengan cara membakar besi atau
menyambung dua bagian logam atau lebih dengan menggunakan energi panas.
18
Selain untuk memeriksa tahanan isolasi Generator atau Motor listrik,
Megger digunakan untuk mengukur tahanan isolasi dari alat² listrik atau instalasi²
tenaga listrik misalnya: kabel ,trafo , OCB, Jaring SUTM dll. Tahanan Minimal
untuk tahanan isolasinya adalah 1000 x tegangan kerja.
20
Mulai
Menyiapkan
Alat
penyimpangan Tegangan
Mengecek
hambatan terlalu tinggi
gangguan
(ohm) (overload)
(komponen (komponen
(ya) (tidak)
rusak) normal)
Memperbaiki
Mengganti Melakukan Mengganti
rangkaian /
komponen rewinding kabel power
instalasi
21
4.3 Rewinding Elektro Motor 3 phase
Motor induksi tiga fasa adalah alat listrik yang mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik, dimana listrik yang diubah adalah listrik tiga fasa. Konstruksi motor induksi secara detail
terdiri atas dua bagian, yaitu bagian stator
dan bagian rotor. Stator adalah bagian motor yang diam dan terdiri atas badan motor, inti stator,
belitan stator, bearing dan terminal box. Bagian rotor adalah bagian motor yang berputar dan
terdiri atas rotor sangkar, poros rotor.
Proses rewinding adalah proses penggulungan kumparan pada stator dan rotor kembali, ketika
kumparan yang terbakar tidak dapat dipakai kembali, maka akan dipotong sehingga perlu dibuat
kembali dengan kawat yang baru. Dalam proses ini diperlukan ketelitian yang tinggi karena jika
dalam menghitung dan memasang kumparan tidak sesuai dengan yang dibutuhkan maka motor
akan berkerja abnormal dan harus dililit ulang kembali.
22
elektro motor 3 phase agar motor dapat bekerja normal tanpa harus dililit ulang kembali.
c) Membuat rencana perbaikan dan meningkatkan kualitas kerja elektro motor setelah
direwinding
d) Membantu perusahaan-perusahaan yang mengalami permasalahan pada elektro motor nya
dengan biaya pekerjaan rewinding yang lebih rendah dibandingkan biaya penggantiannya.
e) Membantu kapal-kapal laut Kota Dumai yang memiliki problem elektro motor penggerak
kapal nya terbakar sehingga para pelaut tidak kesulitan dalam mencari elektro motor yang
baru.
23
sehingga memudahkan ketika pemasangan kembali cover frame nantinya,
c) Membuka seluruh baut yang ada pada fan cowl dan tidak lupa ditandai terlebih dahulu agar
mempermudah pekerjaan pemasangan kembali,
2) Pekerjaan Awal
Pekerjaan rewinding ini bertujuan untuk memperbaiki dan mengganti seluruh kawat tembaga
yang terbakar dengan melakukan gulung ulang dan pemasangan kembali pada bodi stator elektro
motor 3 phase. Adapun tahapan pekerjaan awalnya yakni sebagai berikut:
a) Menggambar ulang rangkaian elektro motor pada kertas atau buku yang ada di PT dan
mencatat seluruh data spesifikasi elektro motor yang akan direwinding..
b) Membongkar seluruh kawat pada bagian stator elektro motor
c) Mengeluarkan mika yang masih terpasang pada karen sehingga nantinya bagian stator pada
elektro motor terlihat kosong
d) Membersihkan sisa-sisa kawat tembaga yang ada pada bodi stator yang nantinya dapat
menimbulkan short pada bodi motor sehingga pekerjaan rewinding kurang mendapatkan
hasil yang terbaik.
e) Memasang kembali mika yang telah diukur dan dipotong sesuai dengan lebar karen stator
elektro motor
3) Pelaksanaan
Adapun tahapan pelaksanaan yakni:
a) Setelah kawat tembaga yang dipesan sampai, pekerjaan ini dimulai dengan pembagian berat
kawat tembaga dengan tujuan memudahkan saat melakukan pekerjaan ngemall kawat,
b) Setelah kawat dibagi sama rata, pekerjaan selanjutnya yaitu proses ngemall/menggulung
ulang kawat menggunakan mesin manual sesuai dengan data pada elektro motor,
c) Setelah kawat selesai digulung ulang, selanjutnya yaitu memasukkan kembali seluruh kawat
tembaga yang telah digulung ulang kedalam karen stator elektro motor. Pekerjaan ini
dilakukan dengan sangat hati-hati dikarenakan jika terjadi kerusakan pada kawat saat
dimasukkan maka akan menyebabkan kawat tembaga akan diganti sehingga proses pekerjaan
24
akan menjadi lebih lama. Pekerjaan memasukkan kawat tembaga ini harus dilakukan serapi
mungkin dengan cara menyisir kawat dengan sisir kawat agar lebih mudah saat
memasukkannya. Proses memasukkan kawat kedalam karen stator elektro motor harus
mengikut alur rangkaian yang telah digambar saat pekerjaan awal dilakukan,
d) Setelah selesai memasukkan seluruh kawat tembaga, pekerjaan selanjutnya yaitu memberikan
penomoran untuk seluruh ujung dan pangkal kawat menggunakan lakban kertas sesuai
dengan data alur pada karen stator elektro motor,
e) Setelah seluruh kawat tembaga diberikan nomor, pekerjaan selanjutnya yaitu menyambung
ujung dan pangkal kawat.
f) Setelah seluruh kawat tembaga disambung pekerjaan selanjutnya yaitu memasang isolasi
bakar pada kawat yang telah disambung lalu melakukan penyolderan pada ujung kawat
tembaga yang telah disambung agar sambungan tidak mudah lepas nantinya,
g) Setelah selesai penyolderan, pekerjaan selanjutnya yaitu memasang skun ring / sepatu kabel
pada setiap sambungan yang telah disolder,
h) Setelah selesai seluruh pemasangan skun ring / sepatu kabel, pekerjaan selanjutnya yaitu
mengikat kawat tembaga yang telah dipasang pada karen stator elektro motor menggunakan
pita kain namun tidak lupa sebaiknya sebelum mengikat diberikan alas berupa mika pada
bagian atas, bawah, kiri
dan kanan stator elektro motor agar nantinya saat motor berputar kawat tembaga tidak
menyentuh bodi elektro motor.
i) Setelah pekerjaan pengikatan kawat selesai, pekerjaan selanjutnya yaitu melakukan megger
pada elektro motor untuk melihat tahanan bodi dan tahan per phasa nya. Jika seluruh
pengukuran nilai tahanan dinilai baik maka pekerjaan selanjutnya dapat dilanjutkan.
j) Setelah megger dilakukan, pekerjaan selanjutnya yaitu pemberian red insulation varnish
(serlak) dan pemanasan kawat tembaga pada elektro motor dengan bantuan lampu pijar
selama 2-3 jam lama nya. Tujuan dari pemberian serlak dan pemanasan ini yaitu untuk
mendapatkan hasil nilai tahanan yang lebih baik nantinya.
k) Setelah selesai pemberian red insulation varnish (serlak) dan pemanasan kawat tembaga,
maka pekerjaan selanjutnya yaitu penyambungan rangkaian pada terminal box sesuai dengan
data yang telah dicatat diawal pekerjaan.
4) Pekerjaan Akhir (finishing)
25
Adapun tahapan pekerjaan akhir pekerjaan yang penulis jalani antara lain sebagai berikut:
a) Pekerjaan diawali dengan melakukan pengujian tahanan menggunakan megger test kembali.
Proses pengujian dilakukan seperti saat pengukuran pertama kali dilakukan. Jika nilai
tahanan dinilai baik maka dapat dilanjut dengan pekerjaan selanjutnya.
b) Setelah megger selesai dilaksanakan, pasang kembali bodi rotor kedalam bodi stator dan
pasang kembali tutup cover frame dan fan cowl. Setelah selesai pemasangan pasang kembali
baut pada setiap tutup bagian elektro motor.
c) Setelah elektro motor terpasang kembali seperti semula, maka proses terakhir yaitu
pengujian menggunakan genset dan saat pengujian dilakukan jangan lupa untuk melihat nilai
arus menggunakan tang ampere dan jika elektro motor dapat hidup dengan sempurna maka
pekerjaan rewinding telah berhasil.
26
BAB V
TEMUAN
5.1 Keterlaksanaan
A. Faktor Pendukung
B. Faktor Penghambat
27
BAB VI
KESIMPULAN
6.1 Kesimpulan
Setelah melakukan Praktik Kerja Industri di PT. Kerta Rajasa Raya, kami
mendapatkan banyak manfaat baik. Baik pengalaman, pengenalan mesin dan
cara kerjanya, pengetahuan, dan banyak hal yang terkait dengan Teknik
Instalasi Tenaga Listrik sehingga kami dapat menambah wawasan selama
praktik kerja industri ini. Dengan adanya pengalaman ini, semoga suatu saat
nanti kurang lebih kami mengerti dan paham terhadap apa yang kami pelajari
dan kerjakan ketika sudah memasuki dunia kerja.
Pada praktik kerja industri kami ini, kami terfokus pada pekerjaan instalasi
motor pada mesin produksi, sehingga kurang lebihnya kami mengerti dan
paham dalam hal ini.
1. Persiapkan siswa secara matang baik dari segi teori maupun mental.
2. Menyiapkan Kartu Keselamatan Kerja/Kartu Jaminan Keselamatan Kerja bagi
siswa untuk antasipasi kecelakaan kerja di perusahaan
3. Menunjuk Pembimbing yang benar-benar mampu membimbing siswa
dalam pelaksanaan PRAKERIN dan pembuatan laporannya.
4. Jadikan Prakerin sebagai ajang penerapan Ilmu yang telah diperoleh di
Sekolah.
28
DAFTAR PUSTAKA
29