Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Dunia Gorda

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 2

DUNIA GORDA

Seno Gumira Ajidarma

Alkisah di cerpen SGA itu ada seorang lelaki bernama Gorda. Seorang mahasiswa kedokteran

yang melewati hari seperti orang biasanya. Namun Gorda memiliki masalah, yaitu selalu susah
untuk tidur. Biasanya malam-malam Gorda dihabiskan dengan membaca buku sembari
mendengarkan lantunan lagu blues. Baru lewat tengah malam dan hampir subuh dia baru dapat
tertidur. Sampailah pada suatu malam yang akan mengubah seluruh jalan hidupnya, Gorda
tertidur pulas, tapi ternyata dia tidak benar-benar tertidur. Dia bermimpi, dan roh nya masuk
ke sebuah dunia yang berisikan oleh orang-orang yang mati penasaran, orang-orang yang tidak
mendapat tempat di akhirat. Gorda diterima dengan baik di dunia tersebut, bahkan secara
istimewa. Di dunia itu dia bertemu dengan sahabatnya, Robin yang meninggal secara misterius
pada saat mendaki gunung. Dunia baru yang dimasuki Gorda ini sama persis keadaannya
dengan dunia nyata, dunia sehari-hari yang dimiliki Gorda. Gorda bingung. Gorda dapat
kembali ke dunia nyata tatkala ia terbangun dari tidur. Dan ketika dia tertidur lagi, dia akan
kembali ke dunia yang satunya, dunia yang berisikan orang-orang yang mati penasaran.
Artinya, sebenarnya Gorda tidak pernah tertidur. Selalu melewati hari di dua alam yang
berbeda. Wanti, tunangan Gorda menyadari perubahan pada diri Gorda walau dia tidak
mengerti apa sebenarnya yang terjadi.

Setahun sudah Gorda menjalani kehidupan di dua alam. Kini, di dunia yang berisi orang-orang
yang mati penasaran, Gorda sudah berkeluarga dengan istri bernama Ella dan memiliki satu
orang anak. Sedangkan di dunia nyata dia masih berpacaran dengan Wanti. Ella, mengerti
dengan Gorda yang memiliki tunangan di dunia nyata. Ella selalu merasa bersalah karena
seperti telah merebut Gorda dari Wanti. Ella, wanita yang selalu menyemangati Gorda dalam
melalui takdirnya untuk hidup di dua alam yang berbeda. Bukankah memang sulit
menjalaninya, tidak pernah tidur, satu jiwa untuk dua alam. Gorda sering hampir putus asa,
tidak kuat lagi menjalaninya.

Waktu pernikahan Gorda dan Wanti di dunia nyata pun tiba. Dengan mata yang terkantuk dan
merah, Gorda dan Wanti bersanding di pelaminan. Sampai tengah malam, pesta baru usai. Saat
semua tamu sudah pulang dan rumah sepi, Gorda dan Wanti berada dalam kamar mereka yang
berbau melati. Saat itulah, saat malam pertama yang dinantikan oleh para pengantin baru,
Gorda merasa gelisah. Saat itulah Gorda mengambil sebuah keputusan besar. Gorda
berkata “Aku harus merelakan salah satu, dua dunia terlalu banyak, ini keterlaluan”. Sebilah
keris di genggam oleh Gorda. Ini dia akhir dari cerita yang tragis, pada tengah malam yang
berbulan sabit itu, seekor burung hantu melintas, berkepak sendiri, lenyap ditelan kegelapan.
Pada saat yang sama, di dua alam yang berbeda terdengar jeritan dua perempuan yang meratapi
kematian suaminya. Gorda terkapar bersimbaha darah.

Anda mungkin juga menyukai