Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

ASMA BRONKIALE Fix

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

PENATALAKSANAAN ASMA

BRONKIALE
No. Dokumen : SOP/C-KLINIS/054/2017
No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : 25 Januari 2017

Halaman : 1dari6

UPTD KESEHATAN
Dr. RAGIL WIDODO BN.
PUSKESMAS
NIP. 19790122 201001 1
SEBANI
005
KABUPATEN PASURUAN

1. Pengertian Tata cara penatalaksanaan gangguan inflamasi kronik saluran nafas.


2. Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah penatalaksanaanasma bronkial.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Kesehatan Puskesmas Sebani
nomor 440/50/424.072.09/I/2017 tentang Kebijakan Pelayanan
Klinis.
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK.02.02/MENKES/514/2015
tentang Panduan Praktis Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Tingkat Pertama
5. Prosedur Alat : Alat pemeriksaan dasar
Bahan : Obat sesuai SOP
6. Langkah-langkah 1. Petugas mencuci tangan
2. Perawat melakukan anamnesa dan pemriksaan fisik awal
untuk kemudian mencatatnya dalam status pasien
3. Dokter melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik lanjutan,
kemudian menentukan diagnosa, dan memberikan rencana
tindakan
4. Dokter memberikan terapi sesuai dengan beratnya serangan
asma, yaitu:

Berat Medikasi pengontrol Alternatif/pilihan Alternatif lain


Asma harian lain

Asma Tidak perlu

1 dari 6
Intermitten

Asma Glukokortikosteroid - Teofilin lepas -


Persisten inhalasi (200-400 lambat
Ringan µg/kgBB/hari) - Kromolin
- Leukotriene
modifiers

Asma Kombinasi - Glukokortikosteroid


Persisten inhalasi inhalasi (400-800
Sedang glukokortikoster µg/kgBB/hari)
oid (400-800 ditambah teofilin
µg/kgBB/hari lepas lambat
dan agonis - Glukokortikosteroid
beta-2 kerja inhalasi (400-800
lama µg/kgBB/hari)
ditambah agonis
beta 2 kerja lama
oral
- Glukokortikosteroid
inhalasi dosis tinggi
(>800 µg/kgBB/hari)
- Glukokortikosteroid
inhalasi (400-800
µg/kgBB/hari)
ditambah
leukotriene
modifiers

Asma Kombinasi Prednisolon/


Persisten inhalasi metilprednisolon oral
Berat glukokortikoster selang sehari 10 mg
oid Ditambah agonis
>800µg/kgBB/h beta 2 kerja lama oral

2 dari 6
ari dan agonis Ditambah teofilin
beta 2 kerja lepas lambat
lama
Ditambah ≥1
obat dibawah
ini:
- Teofilin lepas
lambat
- Leukotriene
modifiers
- Glukokortikost
eroid oral

5. Dokter melakukan rujukan bila sering mengalami


eksaserbasi, serangan asma akut sedang dan berat, dan
asma dengan komplikasi pneumothorax,
pneumomediastinum, gagal nafas, dan asma resisten
terhadap steroid.
6. Dokter melakukan kajian dan menentukan diagnosis.
7. Dokter memberikan terapi sesuai dengan beratnya serangan
asma, yaitu:

Berat Medikasi Alternatif/pilihan lain


Asma pengontrol
harian

Asma Tidak perlu


Intermitten

Asma Glukokortikos - Teofilin lepas lambat


Persisten teroid inhalasi - Kromolin
Ringan (200-400 - Leukotriene modifiers
µg/kgBB/hari)

Asma Kombinasi - Glukokortikosteroid inhalasi


Persisten inhalasi (400-800 µg/kgBB/hari)

3 dari 6
Sedang glukokortikost ditambah teofilin lepas lambat
eroid (400- - Glukokortikosteroid inhalasi
800 (400-800 µg/kgBB/hari)
µg/kgBB/hari ditambah agonis beta 2 kerja
dan agonis lama oral
beta-2 kerja - Glukokortikosteroid inhalasi
lama dosis tinggi (>800
µg/kgBB/hari)
- Glukokortikosteroid inhalasi
(400-800 µg/kgBB/hari)
ditambah leukotriene
modifiers

Asma Kombinasi Prednisolon/metilprednisolon oral


Persisten inhalasi selang sehari 10 mg
Berat glukokortikost Ditambah agonis beta 2 kerja
eroid lama oral
>800µg/kgBB/ Ditambah teofilin lepas lambat
hari dan
agonis beta 2
kerja lama
Ditambah ≥1
obat dibawah
ini:
- Teofilin
lepas
lambat
- Leukotriene
modifiers
- Glukokortik
osteroid
oral

8. Dokter melakukan rujukan bila sering mengalami


4 dari 6
eksaserbasi, serangan asma akut sedang dan berat, dan
asma dengan komplikasi pneumothorax,
pneumomediastinum, gagal nafas, dan asma resisten
terhadap steroid.
9. Dokter memberikan KIE kepada pasien
10. Petugas mencuci tangan

7. Bagan Alir

Petugas Cuci tangan

Perawat melakukan anamnesa awal yang meliputi : Identitas, Riwayat


Penyakit Sekarang (meliputi Keluhan utama, Keluhan tambahan), Riwayat
Pengobatan Sebelumnya, Riwayat Penyakit Dahulu, Riwayat Alergi

Perawat melakukan pemeriksaan fisik awal, yang meliputi Kondisi Umum


dan Kesadaran serta Tanda Vital pasien (Tensi, Nadi, Frekuensi
Pernafasan) yang dilanjutkan melakukan pemeriksaan Status Lokalis bila
diperlukan, kemudian mencatatnya dalam status pasien

Dokter melakukan anamnesa lanjutan

Dokter melakukan pemeriksaan fisik

Bila diperlukan
Dokter melakukan penentuan Diagnosa/Diagnosa
Kerja dan Diagnosa Banding bila diperlukan

Dokter memberikan Rencana Tindakan, berupa rencana terapi/terapi


awal, Lab atau pemeriksaan tambahan lain bila diperlukan

Dokter memberikan KIE kepada pasien

Dokter dapat melakukan rujukan bila memenuhi TACC dan bila


kondisi fasilitas layanan tidak memenuhi kebutuhan

5 dari 6
Petugas Cuci tangan

8. Unit Terkait Poli Umum

9. Dokumen terkait Rekam Medis

6 dari 6

Anda mungkin juga menyukai