Berita Acara
Berita Acara
Berita Acara
PAKET PEKERJAAN :
PENGAWASAN TEKNIK JALAN DAN JEMBATAN MAMUJU (TERSEBAR)
A. Korespondensi
Alamat Para Pihak sebagai berikut:
Satuan Kerja PPK:
U.P : Dinas Pekerjaan Umum
Alamat : Jl. Abdul Malik Pattana endeng, Kompleks Kantor
Gubernur Sulbar
Tlp :
Email :
B. Wakil Sah Para Pihak Wakil Sah Para Pihak sebagai berikut:
Untuk PPK : Ramli Hamid, ST
Ppk Dinas Pekerjaan Umum
Untuk Penyedia : Ir. Edy Sugiyarso Direktur PT. Arsikons
Astama Raya
C. Tanggal Berlaku Kontrak Kontrak mulai berlaku terhitung sejak : 26 Februari 2015 s.d
25 September 2015
3. Laporan Penunjang
Laporan ini berisi tentang laporan – laporan hasil desain,
penyelidikan tanah dan data-data pengukuran.
A. KETENTUAN UMUM
1. Defenisi
Istilah-istilah yang digunakan dalam Syarat-syarat Umum Kontrak ini harus mempunyai arti atau
tafsiran seperti yang dimaksud sebagai berikut :
1.1 Jasa konsultasi adalah jasa layanan professional yang membutuhkan keahlian tertentu
diberbagai bidang keilmuan yang mengutamakan adanya olah pikir (brainware).
1.2 Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA adalah Pejabat pemegang kewenangan
pengguna anggaran Kementerian/ Lembaga/ Satuan Kerja Perangkat Daerah atau Pejabat
yang disamakan pada Instiiusi lain Pengguna APBN/APBD.
1.3 Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA adalah pejabat yang ditetapkan
oleh PA untuk menggunakan APBN atau ditetapkan oleh Kepala Daerah untuk
menggunakan APBD
1.4 Pejabat Pembuat Komitnen yang selanjutnya disebut PPK adalah pejabat yang bertanggug
jawab atas pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa.
1.5 Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan adalah panitia/pejabat yang ditetapkan oleh
PA/KPA yang bertugas memeriksa dan menerima hasil pekerjaan.
1.6 Aparat Pengawas Intern Pemerintah atau pengawas intern pada institusi lain yang
selanjutnya disebut APIP adalah aparat yang melakukan pengawasan melalui audit, reviu,
evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan
fungsi organisasi.
1.7 Penyedia adalah adalah badan usaha yang menyediakan Jasa Konsultansi dan telah
ditetapkan sebagai pemenang oleh Pokja Ulp.
1.8 Sub Penyedia adalah badan usaha yang mengadakan perjanjian kerja sama dengan
penyedia untuk melaksanakan sebagian pekerjaan (subkontrak).
1.9 Kemitraan adalah kerja sama usaha antara penyedia nasional maupun dengan penyedia
asing yang masing-masing pihak mempunyai hak, kewajiban dan tanggung jawab yang jelas
berdasarkan kesepakatan bersama yang dituangkan dalam perjanjian tertulis. Kerja sama
usaha tersebut dapat dinamakan konsorsium atau joint venture atau sebutan lainnya
sepanjang tidak dimaksudkan untuk membentuk suatu badan hukum baru dan mengalihkan
tanggung jawab masing-masing anggota kerja sama usaha kepada badan hukum tersebut.
1.10 Surat Jaminan yang selanjutnya disebut Jaminan adalah jaminan tertulis yang bersifat
mudah dicairkan dan tidak bersyarat (unconditional), yang dikeluarkan oleh Bank
Umum/Perusahaan Penjaminan/Perusahan Asuransi yang diserahkan oleh penyedia kepada
PPK untuk menjamin terpenuhinya kewajiban penyedia.
1.11 Kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang selanjutnya disebut Kontrak adalah perjanjian tertulis
antara PPK dengan penyedia yang mencakup syarat- syarat Umum Kontrak (SSUK) ini dan
Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK) serta dokumen lainyang merupakan bagian dari
kontrak.
1.12 Nilai Kontrak adalah total harga yang tercantum dalam Kontrak.
1.13 Hari adalah hari kalender
1.14 Direksi Lapangan adalah tim pendukung yang dibentuk/ditetapkan oleh PPK, terdiri dari I
(satu) orang atau lebih, yang ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak untuk
mengendalikan pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
1.15 Direksi Teknis adalah tim pendukung yang ditunjuk/ditetapkan oleh PPK untuk mengawasi
pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
1.16 Rincian Biaya Langsung Personil adalah remunerasi atau upah yang diterima oleh personil
inti, yang telah memperhitungkan biaya umum (overhead), biaya social (social charge),
keuntungan (profit) maksimal l0 %, tunjangan penugasan, asuransi dan biaya-biaya
kompensasi lainnya dihitung menurut jumlah satuan waktu tertentu (bulan, minggu, hari,
atau jam).
1.17 Rincian Biaya Langsung Non Personil adalah biaya yang sebenarnya dikeluarkan penyedia
untuk pengeluaran-pengeluaran yang sesungguhnya (at cost), yang meliputi antara lain
biaya untuk pembelian ATK, sewa peralatan, biaya perjalanan, biaya pengiriman dokumen,
biaya pengurusan surat ijin, biaya komunikasi, biaya pencetakan laporan, dan lain-lain.
1.18 Jadwal Waktu Pelaksanaan adalah jadwal yang menunjukkan kebutuhan waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan, terdiri atas tahap pelaksanaan yang disusun
secara logis, realistik dan dapat dilaksanakan.
1.19 Personel Inti adalah orang yang akan ditempatkan secara penuh sesuai dengan persyaratan
yang ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan serta posisinya dalam manajemen pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan organisasi pelaksanaan yang diajukan untuk melaksanakan
pekerjaan.
1.20 Bagian Pekerjaan yang disubkontrakkan adalah bagian pekerjaan bukan pekerjaan utama
yang ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan, yang pelaksanaanya diserahkan kepada
penyedia lain dan disetujui terlebih dahulu oleh PPK.
1.21 Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya kontrak ini terhitung sejak tanggal
penandatangan kontrak sarnpai dengan tanggat penyelesaian pekerjaan.
1.22 Tanggal Mulai Kerja adalah tanggal mulai kerja penyedia yang dinyatakan pada Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK), yang diterbitkan oleh pejabat pembuat Komitmen.
1.23 Tanggal Penyelesaian Pekerjaan adalah tanggal penyelesaian pekerjaan Jasa Konsultansi
ini oleh penyedia yang tercantum dalam SPMK.
1.24 KAK adalah Kerangka Acuan Kerja yang disusun oleh PPK untuk menjelaskan tujuan,
lingkup jasa konsultansi serta keahlian yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan
berdasarkan Kontrak ini.
1.25 Penawaran Biaya adalah rincian yang memuat setiap komponen pekerjaan Jasa Konsultansi
yang harus dilaksanakan oleh penyedia [untuk Kontrak Harga Satuan ditambah : "berikut
harga satuannya (mata pembayaran)” dan merupakan bagian dari Dokumen Penawaran
penyedia.
1.26 Penawaran Tetnis adalah data teknis yang memuat pendekatan teknis, metodologi, dan
program kerja penyedia dalam pelaksanaan Jasa Konsultansi ini. Penawaran Teknis
merupakan bagian dari penawaran penyedia.
1.27 SSKK adalah Syarat-Syarat Khusus Kontrak, berisikan ketentuan-ketentuan tambahan yang
dapat mengubah atau menambah SSUK.
1.28 SSUK adalah Syarat-Syarat Umum Kontrak ini.
1.29 SPP adalah Surat Perintah Pembayaran yang diterbitkan oleh PPK dan merupakan salah
satu tahapan dalam mekanisme pelaksanaan pembayaran atas beban anggaran
Pendapatan Belanja Negara/Daerah.
1.30 Tenaga Ahli adalah bagian dari Personil dengan keahlian, kualifikasi, dan pengalaman di
bidang tertentu.
2. Penerapan
Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) diterapkan secara luas dalam pelaksanaan pekerjaan Jasa
Konsultansi ini tetapi tidak dapat bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dalam Dokumen
Kontrak lain yang lebih tinggi berdasarkan urutan hierarki dalam Surat Perjanjian.
3.1 Bahasa kontrak menggunakan Bahasa Indonesia (kecuali dalam rangka pinjaman/hibah luar
negeri menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa nasional pemberi pinjaman/hibah
tersebut dan atau bahasa Inggris).
3.2 Hukum yang digunakan adalah hukum yang berlaku di Indonesia [kecuali dalam rangka
pinjaman/hibah luar negeri menggunakan hukum yang berlaku di Indonesia atau hukum
yang berlaku di negara pemberi - pinjaman/hibah (tergantung kesepakatan antara
pemerintah dan negara pemberi hibah)].
4. Keutuhan Kontrak
Kontrak ini memuat semua ketentuan dan persyaratan yang telah disetujui oleh Para Pihak. Para
Pihak tidak diperbolehkan untuk mengikatkan diri atau bertanggung jawab atas pemyataan, janji,
atau persetujuan yang tidak tercantum dalam Kontrak ini.
5. Pemisahan
Jika salah satu atau beberapa ketentuan dalam Kontrak ini berdasarkan Hukum yang Berlaku
menjadi tidak sah, tidak berlaku, atau tidak dapat dilaksanakan maka ketentuan-ketentuan lain
tetap berlaku secara penuh.
6. Perpajakan
Ketentuan mengenai perpajakan adalah seluruh ketentuan perpajakan yang berlaku di Indonesia.
7. Korespondensi
Semua pemberitahuan, permohonan, atau persetujuan berdasarkan Kontrak ini akan dibuat secara
tertulis dalam Bahasa Indonesia, dan dianggap telah diberitahukan' jika telah disampaikan secara
langsung kepada wakil sah Para Pihak, atau jika disampaikan melalui surat, e-mail, dan/atau
faksimili yang ditujukan ke alamat yang tercantum dalam SSKK.
8. Asal Jasa Konsultasi
8.1 Pekerjaan Jasa Konsultansi ini dikerjakan terutama oleh tenaga lndonesia pada lokasi-
lokasi yang tercantum dalam KAK. Jika lokasi untuk bagian pekerjaan tertentu tidak
tercantum maka lokasi akan ditentukan oleh PPK.
8.2 Jika dalam proses pekerjaan Jasa Konsultansi digunakan komponen berupa barang jasa,
atau gabungan keduanya yang tidak berasal dari dalam negeri (impor) maka penggunaan
komponen impor harus sesuai dengan yang dicantumkan dalam Dokumen Penawaran.
8.3 Tindakan pencantuman komponen impor yang tidak dapat dipertanggung jawabkan dapat
dipersamakan dengan tindakan penipuan dan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
Penyedia wajib membebaskan PPK dari segala tuntutan atau klaim dari pihak ketiga yang
disebabkan penggunaan HAKI oleh penyedia.
11.1 Tanggal mulai berlaku kontrak dan jangka waktu penyelesaian pekerjaan tercantum dalam
SSKK;
11.2 Tanggal mulai dilaksanakannya pekerjaan tercantum dalam SPMK;
11.3 Tanggal penyerahan hasil pekerjaan dari penyedia kepada PPK tercantum dalam SPMK.
12. Rapat Persiapan pelaksanaan Kontrak
12.1 PPK bersama penyedia dapat menyelenggarakan rapat persiapan pelaksanaan kontrak.
12.2 Dalam rapat persiapan, PPK dapat mengikutsertakan Tim Teknis dan/atau Tim
Pendukung
12.3 Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat persiapan pelaksanaan kontrak
adalah :
a. Program mutu
b. Organisasi kerja
c. Tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan
d. Jadwal pengadaan bahan/material, mobilisasi peralatan dan personil (apabila
diperlukan) dan
e. Rencana pelaksanaan pemeriksaan lapangan bersama.
12.4 Hasil rapat persiapan pelaksanaan kontrak dituangkan dalam Berita Acara Rapat
Persiapan Pelaksanaan Kontak yang ditandatangani oleh seluruh peserta rapat.
13. Mobilisasi
15.1 Jaminan Uang Muka diberikan kepada PPK dalam rangka pengambilan uang muka
dengan nilai 100% (seratus persen) dari besarnya uang muka.
15.2 Nilai jaminan Uang Muka dapat dikurangi secara proporsional sesuai dengan
pengembalian uang muka.
15.3 Masa berlakunya jaminan uang muka sekurangkurangnya sejak tanggal persetujuan
pemberian uang muka sampai dengan tanggal penyerahan pertama pekerjaan.
15.4 Jaminan Uang Muka diterbitkan oleh Bank Umum, perusahaan penjaminan atau
perusahaan asuransi.
15.5 Bentuk surat jaminan Uang Muka : memuat nama dan alamat PPK penyedia yang
15.6 Ditunjuk dan hak penjamin, nama paket kontrak, nilai jaminan uang muka dalam angka
dan huruf, kewajiban pihak-pihak penjamin untuk mencairkan Surat Jaminan Uang Muka
selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat kepada PPK, masa berlaku
jaminan uang muka dan tanda tangan penjamin.
16. Pembayaran
16.3 Cara-cara dan tahapan pembayaran serta mata uang yang digunakan harus disesuaikan
dengan ketentuan dalam SSKK.
17. Harga
Perubahan kontrak bisa dilaksanakan apabila disetujui oleh para pihak, yang meliputi :
18.1 Perubahan lingkup pekerjaan disebabkan oleh sesuatu hal yang dilakukan oleh para pihak
dalam kontrak sehingga mengubah lingkup pekerjaan dalam kontrak;
18.2 Perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan akibat adanya perubahan lingkup pekerjaan;
dan/atau
18.3 Perubahan harga kontrak akibat adanya perubahan lingkup pekerjaan dan atau perubahan
pelaksanaan pekerjaan.
19. Perubahan Lingkup Pekerjaan
19.1 Apabila terdapat perbedaan yang signifikan antara kondisi lapangan pada saat
pelaksanaan dengan Kerangka Acuan Kerja yang telah ditentukan dalam Kontak maka
PPK bersama penyedia dapat melahirkan perubahan Kontrak yang melipui antara lain:
a. Menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang tercantum dalam Kontrak;
b. Mengurangi atau menambah jenis pekerjaan;
c. Mengubah spesifikasi pekerjaan sesuai dengan kebutuhan lapangan;
d. Melaksanakan pekerjaan tambah/kurang yang belum tercantum dalam Kontak yang
diperlukan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan.
19.2 Pekerjaan tambah harus mempertimbangkan tersedianya anggaran dan tidak boleh
melebihi l0% (sepuluh perseratus) dari biaya yang tercantum dari nilai Kontrak awal.
19.3 Perintah perubahan lingkup pekerjaan dibuat oleh PPK secara tertulis kepada penyedia,
ditindaklanjuti dengan negosiasi teknis dan biaya dengan tetap mengacu pada ketentuan
yang tercantum dalam Kontrak awal.
19.4 Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam Berita Acara sebagai dasar penyusul adendum
Kontrak.
19.5 Dalam hal penilaian perubahan lingkup pekerjaan sebagaima dimaksud pada angka.
20.1 Perpanjangan waktu pelaksanaan dapat diberikan oteh PPK atas pertimbangan yang
layak dan wajar untuk hal-hal sebagai berikut:
a. Pekerjaan tambah;
b. Perubahan ruang lingkup pekerjaan;
c. Keterlambatan yang disebabkan oleh PPK;
d. Masalah yang timbul diluarkendali penyedia; dan/atau
e. Keadaan kahar.
20.2 waktu penyelesaian pekerjaan dapat diperpanjang sekurang-kurangnya sama dengan
waktu terhentinya kontrak akibat keadaan kahar.
20.3 PPK dapat menyetujui perpanjangan waktu pelaksanaan atas kontrak setelah melakukan
penelitian terhadap usulan tertulis yang diajukan oleh penyedia.
20.4 PPK dapat menugaskan Tim Pendukung yaitu Panitia/Pejabat Peneliti pelaksanaan
Kontrak untuk meneliti kelayakan usulan perpanjangan waktu pelaksanaan
20.5 Persetujuan perpanjangan waktu pelaksanaan dituangkan dalam adendum Kontrak.
21.1 Perubahan Nilai Kontrak sebagai akibat perubahan lingkup pekerjaan dengan ketentuan
perubahan Nilai Kontrak hanya dapat dilahirkan sampai setinggi-tingginya 10 % (sepuluh
persen) dari Nilai Kontrak awal.
21.2 Penyesuaian biaya diberlakukan terhadap kontrak tahun jamak yang masa kontraknya
lebih dari 12 (dua belas) bulan dan diberlakukan mulai bulan ke 13 (tiga belas) sejak
penandatangan kontrak.
22.1 Bagian pekerjaan yang dikerjakan oleh sub penyedia harus diatur dalam kontrak dan
disetujui terlebih dahulu oleh PPK.
22.2 Penyedia tetap bertanggungiawab atas bagian pekerjaan yang dikerjakan oleh sub
penyedia.
22.3 Ketentuan-ketentuan dalam kerjasama dengan sub penyedia harus mengacu kepada
harga yang tercantum dalam Kontrak serta menganut prinsip kesetaraan.
23.1 Umum
a. Personil inti yang dipekerjakan harus sesuai dengan kualifikasi dan pengalaman yang
ditawarkan dalam Dokumen Penawaran.
b. Penggantian personil inti dan/atau peralatan (apabila ada) tidak boleh dilakukan
kecuali atas persetujuan tertulis PPK.
c. Penggantian personil inti dan/atau peralatan dilakukan oleh penyedia dengan
mengajukan permohonan terlebih dahulu kepada PPK dengan melampirkan riwayat
hidup/pengalaman kerja Personil Inti dan/atau spesifikasi Peralatan yang diusulkan
beserta alasan perubahan.
d. PPK dapat menilai dan menyetujui penempatan/penggantian personil inti menurut
kualifikasi yang dibutuhkan.
e. Jika PPK menilai bahwa Personil lnti :
1. Tidak marnpu atau tidak dapat melakukan pekerjaan dengan baik
2. Berkelakuan tidak baik; atau
3. Mengabaikan pekerjaan yang menjadi tugasnya maka penyedia berkewajiban
untuk menyediakan pengganti dan menjamin personil inti tersebut meninggalkan
lokasi kerja dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender sejak diminta oleh PPK.
f. Jika penggantian personil inti danlatau peralatan perlu dilakukan, maka penyedia
berkewajiban untuk menyediakan pengganti dengan kualifikasi yang setara atau lebih
baik dari personil inti dan/atau peralatan yang digantikan tanpa biaya tambahan
apapun.
26.1 Denda merupakan sanksi finansial yang dikenakan kepada penyedia sedangkan ganti rugi
merupakan sanksi finansial yang dikenakan kepada PPK, karena terjadinya cidera
janji/wanprestasi yang tercantum dalam Kontrak.
26.2 Besarnya denda kepada penyedia atas keterlambatan penyelesaian pekerjaan adalah :
a. 1/1000 (satu perseribu) dari sisa biaya bagian kontrak yang belum selesai dikerjakan,
apabila kontrak terdiri atas bagian pekerjaan yang dapat dinilai terpisah dan bukan
merupakan kesatuan sistem, serta hasil pekerjaan tersebut telah diterima oleh PPK;
b. 1/1000 (satu perseribu) dari biaya kontrak apabila bagian pekerjaan belum diterima
oleh PPK.
26.3 Besarnya ganti rugi yang dibayar oleh PPK atas keterlambatan pembayaran adalah
sebesar bunga dari nilai tagihan yang terlambat dibayar, berdasarkan tingkat suku bunga
yang berlaku pada saat itu menurut ketetapan Bank Indonesia, atau dapat diberikan
kompensasi sesuai ketentuan dalam SSKK.
26.4 Kompensasi dapat diberikan kepada penyedia dalam hal sebagai berikut :
a. PPK memodifikasi atau mengubah jadwal yang dapat mempengaruhi pekerjaan
penyedia;
b. Keterlambatan penerbitan SSP;
c. PPK tidak memberikan gambar-gambar, spesifikasi dan/atau instruksi sesuai jadwal
yang dibutuhkan;
d. Penyedia belum bisa masuk ke lokasi sebagaimana yang diperjanjikan dalam kontrak;
e. PPK menginstruksikan kepada pihak penyedia untuk melakukan pengujian tambahan
yang setelah dilaksanakan pengujian ternyata tidak diketemukan kerusakan
kegagalan/ penyimpangan;
f. Kompensasi lain yang dirinci dalam syarat khusus kontrak.
g. Jika kompensasi mengakibatkan pengeluaran tambahan atau keterlambatan
penyelesaian pekerjaan maka PPK berkewajiban untuk membayar ganti rugi dan/atau
memberikan perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan;
h. Ganti rugi hanya dapat dibayarkan jika berdasarkan data penunjang dan perhitungan
kompensasi yang diajukan oleh penyedia kepada PPK, dapat dibuktikan kerugian
nyata akibat peristiwa kompensasi;
i. Perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan hanya dapat diberikan jika berdasarkan
data penunjang dan perhitungan kompensasi yang diajukan oleh penyedia kepada
PPK dapat dibuktikan kerugian nyata akibat peristiwa kompensasi.
26.5 Tata cara pembayaran denda dan/atau ganti rugi diatur dalam SSKK.
27.1 Keadaan Kahar adalah suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak para pihak dan tidak
dapat diperkirakan sebelumnya, sehingga kewajiban yang ditentukan dalam Kontrak
menjadi tidak dapat dipenuhi. Yang digolongkan Keadaan Kahar adalah:
a. Bencana alam, antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir,
kekeringan, angin topan, dan tanah longsor;’
b. Bencana non alam, antara lain berupa gagal teknologi, epidemi dan wabah penyakit;
c. Bencana sosial, antara lain konflik sosial antar kelompok atau antar komunitas
masyarakat dan teror;
d. Pemogokan
e. Kebakaran; dan/atau
f. Gangguan industri lainnya sebagaimana dinyatakan melalui keputusan bersama
Menteri Keuangan dan Menteri teknis terkait.
27.2 Tidak termasuk Keadaan Kahar adalah hal-hal merugikan yang disebabkan oleh perbuatan
atau kelalaian para pihak.
27.3 Dalam hal terjadi Keadaan Kahar, penyedia memberitahukan tentang terjadinya Keadaan
Kahar kepada PPK secara tertulis dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari
kalender sejak terjadinya Keadaan Kahar, dengan menyertakan salinan pernyataan
Keadaan Kahar yang dikeluarkan oleh pihak/instansi yang berwenang sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
27.4 Setelah pemberitahuan tertulis tentang terjadinya Keadaan Kahar, para pihak dapat
melakukan kesepakatan, yang dituangkan dalam perubahan Kontrak.
27.5 Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan akibat keadaan kahar yang dilaporkan paling lambat
14 (empat belas) hari kalender sejak terjadinya keadaan kahar, tidak dikenakan sanksi.
28.1 Penyedia wajib menyerahkan laporan dan dokumen sesuai dengan ketentuan yang telah
diatur dalam SSKK. Atas penerimaan laporan dan dokumen tersebut dibuatkan tanda
terima.
28.2 PPK bersama penyedia melakukan pembahasan dan penilaian terhadap laporan dan
dokumen yang diserahkan oleh penyedia
28.3 PPK dan penyedia membuat berita acara hasil pembahasan dan penilaian laporan.
28.4 Jika terdapat kekurangan-kekurangan maka penyedia harus memperbaiki dan
menyelesaikan kekurangan-kekurangan sesuai yang diinstruksikan oleh PPK dan
menyerahkan laporan hasil perbaikan kepada PPK.
28.5 PPK menerima kembali penyerahan laporan yang telah diperbaiki oleh penyedia (bila ada),
dan membuat berita acara serah terima laporan hasil perbaikan.
28.6 Laporan Akhir dibuat dalam bentuk cetakan (hardcopy) dan/atau file (softcopy).
28.7 Menyerabkan semua rancangan, gambar, spesifikasi, desain laporan, dan dokumen-
dokumen lain serta piranti lunak yang dipersiapkan oleh penyedia berdasarkan kontrak ini
dan menjadi hak milik PPK.
28.8 Penyedia paling lambat pada waktu pemutusan atau akhir masa kontrak berkewajiban
untuk menyerahkan semua dokumen tersebut beserta daftar rinciannya kepada PPK.
28.9 Penyedia dapat menyimpan I (satu) buah salinan tiap dokumen dan piranti lunak tersebut
setelah mendapatkan persetujuan PPK.
28.10 Jika dikernudian hari penyedia dan pihak ketiga akan melakukan pengembangan terhadap
piranti lunak tersebut dan untuk itu diperlukan lisensi maka penyedia harus mendapatkan
persetujuan lebih dahulu dari PA. Untuk tujuan ini PA berhak untuk mendapatkan
penggantian biaya atas pengembangan piranti lunak tersebut.
28.11 Pembatasan fisik adalah mengenai penggunaan dokumen dan piranti lunak tersebut di atas
di kemudian hari diatur dalam SSKK.
Menyimpang dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum perdata,
penyedia dapat memutuskan Kontrak ini melalui pemberitahuan tertulis kepada PPK
setelah terjadinya hal-hal sebagai berikut :
1. PPK tidak menerbitkan SPP untuk pembayaran tagihan angsuran sesuai dengan
yang disepakati sebagaimana tercantum dalam SSKK; atau
30.1 PPK melakukan penilaian terhadap hasil pekerjaan yang telah diselesaikan oleh penyedia.
Apabila terdapat kekurangan-kekurangan, penyedia wajib menyelesaikannya,
30.2 Dalam rangka penilaian hasil pekerjaan, PPK menugaskan Panitia/Pejabat Penerima Hasil
Pekerjaan.
30.3 PPK menerima penyerahan pekerjaan setelah seluruh hasil pekerjaan dilaksanakan dan
diterima oleh dari Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan.
30.4 Membuat berita acara serah terima laporan akhir, setelah seluruh pekerjaan diselesaikan.
32.1 Menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan harga yang telah
ditentukan dalam kontrak;
32.2 Berhak meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari pihak PPK
untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan kontrak;
32.3 Melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada pihak PPK;
32.4 Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan
pekerjaan yang telah ditetapkan dalam kontrak; '
32.5 Memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan urtuk pemeriksaan pelaksanaan
yang diltetapkan pihak PPK;
32.6 Menyertakan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan yang telah
ditetapkan dalam kontak;
32.7 Penyedia harus mengambil langkah-langkah yang memadai untuk melindungi
lingkungan tempat kerja dan membatasi perusakan dan gangguan kepada masyarakat
maupun miliknya, akibat kegiatan penyedia;
32.8 Melaksanakan perjanjian dan kewajiban - kewajiban yang dibebankan kepadanya
dengan penuh tanggung - jawab, ketekunan, efisien dan ekonomis serta memenuhi
kriteria teknik profesional dan melindungi secara efektif peralatan - peralatan, mesin,
material yang berkaitan dengan pekerjaan dalam kontrak;
32.9 Melaksanakan jasa konsultansi sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia. PPK
secara tertulis akan memberitahukan kepada penyedia mengenai kebiasaan -
kebiasaan setempat;
32.10 Penyedia tidakakan menerima keuntungan untuk mereka sendiri dari komisi usaha
(trade commision), rabat (discount) atau pembayaran-pembayaran lain yang
berhubungan dengan kegiatan pelaksanaan jasa konsultansi;
32.11 Penyedia setuju bahwa selama pelaksanaan kontrak, penyedia dinyatakan tidak
berwenang untuk melaksanakan jasa konsultansi maupun mengadakan barang yang
tidak sesuai dengan kontrak;
32.12 Penyedia dilarang baik secara langsung atau tidak langsung melakukan kegiatan yang
akan menimbulkan pertentangan kepentingan (conflict of interest) dengan kegiatan
yang merupakan tugas penyedia;
32.13 Tanggungjawab penyedia adalah ketentuan mengenai hal-hal pertanggung jawaban
penyedia sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia;
32.14 Pemeriksaan keuangan adalah ketentuan mengenai kewajiban penyedia untuk merinci
setiap biaya-biaya yang berhubungan dengan pelaksanaan perjanjian, sehingga dapat
dilakukan pemeriksaan keuangan. Selain itu, dengan sepengetahuan penyedia atau
kuasanya PPK dapat memeriksa dan menggandakan dokumen pengeluaran yang telah
diaudit sampai I (satu) tahun setelah berakhirnya kontrak;
32.15 Ketentuan mengenai tindakan yang perlu mendapat persetujuan PPK meliputi :
a. Memobilisasi personil yang terdapat dalam daftar;
b. Membuat subkontrak dengan pengaturan :
i. Cara seleksi, waktu, dan kualifikasi dari subkonsultan harus mendapat
persetujuan tertulis sebelun pelaksanaan,
ii. Penyedia bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan pekerjaan yang
dilahirkan oleh subkonsultan dan personilnya.
32.16 Ketentuan mengenai dokumen-dokumen yang disiapkan oleh penyedia dan menjadi
hak milik PPK.
32.17 Kewenangan anggota penyedia adalah ketentuan yang mengatur mengenai apabila
penyedia adalah sebuahjoint venture yang beranggotakan lebih dari satu penyedia,
anggota joint venture tersebut memberi kuasa kepada salah satu anggota joint venture
untuk bertindak dan mewakili hak-hak dan kewajiban anggota penyedia lainnya
terhadap PPK.
33. Asuransi
D. PENYELESAIAN PERSELISIHAN
35. Perdamaian
35.1 Para Pihak berkewajiban untuk berupaya sungguh-sungguh menyelesaikan damai semua
perselisihan yang timbul dari atau berhubungan dengan Kontrak ini atau interpretasinya
selama atau setelah pelaksanaan pekerjaan Jasa Konsultansi ini.
35.2 Penyelesaian secara damai dapat dilakukan melalui musyawarah untuk mufakat secara
langsung antara para pihak atau melalui perantaraan pihak ketiga yang disepakati oleh
Para Pihak dalam bentuk antara lain mediasi atau konsiliasi.
35.3 Lembaga pemutus Sengketa
Dalam hal penyelesaian perselisihan melalui perdamaian tidak tercapai, maka
penyelesaian perselisihan tersebut dapat dilalukan melalui;
a. Arbitrase,
Pada hari ini Jumat tanggal Dua Puluh Lima bulan September tahun Dua Ribu Lima Belas (25-09-2015) kami
Bertanda Tangan dibawah:
1. Nama : Ramli Hamid, ST
Jabatan : Kepala Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Sulawesi Barat
Alamat : Jl. Abdul Malik Pattana Endeng, Kompleks Kantor Gubernur Sulbar
Selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA
2. Nama : Ir. Edy Sugiyarso
Jabatan : Direktur PT. ARSIKONS ASTAMARAYA
Alamat : Jl. Skep Pohon Amo No. 413 Kel. Salahuddin
Selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA
Untuk segera memulai pelaksanaan pekerjaan dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
BERDASARKAN :
Pasal 1
Surat Perjanjian Kerja Nomor : 410/05/BM/DPU/2015 tanggal 26 Februari 2015.
Pasal 2
PIHAK KEDUA telah menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA dan PIHAK PERTAMA telah menerima dari PIHAK
KEDUA seluruh hasil pelaksanaan pekerjaan Pengawasan Teknik Jalan dan Jembatan Mamuju (Tersebar) Tahun
Anggaran 2015, berupa Laporan/Dokumen sebagaimana diisyaratkan.
Pasal 3
Semua laporan/dokumen yang dimaksud , setelah diperiksa oleh PIHAK PERTAMA dinilai telah memenuhi syarat-
syarat yang diminta/ditentukan dalam Surat Perjanjian Kerja Nomor: 410/05/BM/DPU/2015.
Pasal 4
PIHAK PERTAMA menyatakan bahwa PIHAK KEDUA telah menyelesaikan seluruh pekerjaan Pengawasan Teknik
Jalan dan Jembatan Mamuju (Tersebar) Tahun Anggaran 2015.