Operasional PKS
Operasional PKS
Operasional PKS
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VI
1 TUJUAN
1.1 Prosedur ini sebagai pedoman dalam memulai dan memberhentikan pengoperasian Pabrik.
2 RUANG LINGKUP
Prosedur ini meliputi urutan kegiatan dalam rangka memulai dan menghentikan operasional
pabrik Kelapa Sawit
3 DEFENISI
3.1 Memulai operasional adalah kegiatan menghidupkan mesin-mesin dalam proses pengolahan
3.2 Menghentikan operasional adalah kegiatan mematikan mesin-mesin dalam proses
pengolahan
4 REFERENSI/ACUAN
4.1 PDIK Tahun 1998
4.2 SE/SI terkait
6 PROSEDUR
6.1 PENGOPERASIAN PABRIK
1. Sebelum mengolah, Asisten Pengolahan memastikan persiapan pengolahan yang
meliputi bahan baku olah, tenaga kerja, bahan bakar, air, dan instalasi mesin dan
peralatan.
2. Setelah persiapan dipastikan layak, maka pabrik mulai dijalankan dengan
menghidupkan Boiler terlebih dahulu.
3. Setelah Boiler mencapai tekanan kerja, uap disalurkan ke Turbin untuk
pengoperasian Turbin.
4. Setelah turbin menghasilkan tenaga listrik selanjutnya listrik disalurkan ke seluruh
stasiun.
6.2 PENGHENTIAN OPERASIONAL PABRIK
1. Pengoperasian Pabrik diberhentikan apabila TBS habis diolah.
2. Pengoperasian Pabrik diberhentikan apabila terjadi kerusakan instalasi pengolahan di
pabrik.
3. Pengoperasian Pabrik diberhentikan apabila terjadi kejadian Force Majore seperti
Gempa Bumi, Banjir, dll, yang mengakibatkan pabrik tidak dapat dioperasikan.
7 INSTRUKSI KERJA
7.1 PENANGGUNG JAWAB : Manager Pabrik/Masinis Kepala
PEDOMAN DASAR DAN INSTRUKSI KERJA
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VI
Jika terjadi kerusakan peralatan dan mesin pabrik yang dapat mengakibatkan kurangnya
capaian kapasitas pabrik, kerusakan mutu dan losis, dan stagnasi pabrik segera dilaporkan
operator kepada mandor pengolahan untuk diteruskan kepada bagian teknik/bengkel umum
melalui AsistenPengolahan.
Asisten Pengolahan wajib mengisi buku jurnal pengolahan pabrik yang berisi catatan data
pabrik seperti jam mulai operasi, kendala-kendala saat operasional, perbaikan/penggantian
PEDOMAN DASAR DAN INSTRUKSI KERJA
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VI
spare parts yang telah/sedangdilakukan, termasuk data-data pada point 3 dan 4 serta jam
stop olah.
Asisten/Mandor Pengolahan dan Karyawan Pengolahan saat jam dinas tidak dibenarkan
meninggalkan pabrik tanpa seizin dari Kepala Pabrik.
7.7 Kepala pabrik bersama seluruh Asisten Pabrik (APM, Asisten Pengolahan, Asisten Teknik)
setiap pagi (hari mengolah) mengadakan evaluasi terhadap capaian produksi, mutu dan losis
produksi akibat dari kendala-kendala saat beroperasi, serta langkah-langkah upaya
penanggulangan.
8 DATA PENDUKUNG
8.1 Form Checklist Pemeriksaan Kesiapan Olah Pabrik