Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Deskripsi Batuan Sedimen Ilmu Batu Geologi

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 1

Ilmu Batu Geologi

Home Search... Go

Home » Batuan Sedimen » Geologi » Penjelasan » Petrologi » Deskripsi Batuan


Sedimen

Deskripsi Batuan Sedimen

Deskripsi Batuan Sedimen


Kali ini kita membahas
mengenai deskripsi batuan
sedimen. Deskripsi Batuan
Sedimen merupakan hal yang
sangat penting untuk
seorang geologist. Semakin
sering seorang geologist
dalam mendeskripsikan
batuan maka semakin
bertambah jam terbangnya
dalam mendeskripsikan
batuan. Apa sih yang harus
dilakukan begitu kita
menemukan singkapan batuan
sedimen? Lalu bagaimana
cara kita mendeskripsikan
batuan sedimen? Dan
bagaimana kita bisa
menentukan nama batuan
tersebut?

Singkapan Pasir Sisipan Lanau

Hal yang paling utama dalam mendeskripsikan batuan


sedimen adalah mengenai besar butir suatu batuan
karena batuan sedimen merupakan hasil rombakan
dari batuan yang lain dan hasilnya itu terbawa oleh
media. Nah jauh tidaknya hasil rombakan yang
terbawa media tersebut yang membuat besar kecilnya
besar butir pada batuan sedimen. Artikel ini
membahas deskripsi batuan sedimen yang selama ini
saya lakukan saat dilapangan. Untuk proses
pembentukan batuan sedimen dapat dilihat pada
artikel Batuan Sedimen Hasil PETSL.

Sama halnya dengan deskripsi batuan beku, saat kita


menemukan singkapan batuan, kita harus menentukan
secara kasar apakah itu batuan beku, batuan
sedimen, atau batuan metamorf. Untuk mengetahui
jenis batuan dapat dilihat ke artikel berikut mengenai
Perputaran Rantai Siklus Batuan. Setelah kita tahu
singkapan batuan tersebut termasuk jenis batuan apa,
kita harus melihat batas-batas kontak dari singkapan
tersebut. Kita lihat batas kanan, kiri, atas, dan
bawahnya. Kita harus melihat dari jauh untuk
melakukan hal ini. Lalu langkah selanjutnya adalah
mencatat data-data pendukung seperti nama stasiun,
koordinat singkapan, cuaca, hari/tanggal/waktu,
lokasi, panjang singkapan, dan kenampakan tubuh di
lapangan. Panjang singkapan dapat diukur dengan
menggunakan pita ukur. Untuk kenampakan tubuh di
lapangan disini yang dimaksud adalah singakapan
tersebut berupa singkapan masif, atau perselingan.
Berikutnya kita mengambil foto jauh dan foto dekat
singkapan dengan menggunakan parameter yang ada.

Singkapan Batuan Sedimen di Lapangan

Setelah melakukan semua ritual tersebut, saatnya


untuk mendeskripsikan batuan sedimen. Ambil sample
menggunakan palu geologi sebesar gengaman tangan.
Gunakan loupe untuk melihat lebih jelas mineral-
mineral yang ada, komparator untuk mempermudah
dalam mendeskripsikan batuan, dan HCl 0,1 N untuk
mengetahui batuan tersebut mengandung karbonat
atau tidak.

Berikut tahapan yang harus dilakukan:


1. Warna Batuan, dibagi menjadi dua yaitu:
Warna segar merupakan warna dari batuan
yang belum tercampur dengan lingkungan
sekitarnya. Warna segar ini warna di dalam
batuan yang tidak terkena udara luar,
biasanya saya harus memecahkannya
terlebih dahulu dengan palu geologi.
Warna lapuk merupakan warna dari batuan
yang sudah tercampur dengan lingkungan
sekitarnya. Warna lapuk ini warna batuan
yang tersingkap, warna luarnya.
2. Tekstur Batuan Sedimen, dibagi menjadi beberapa
bagian yaitu:
Besar Butir atau grain size merupakan
besar butir pada batuan tersebut. Untuk
mengetahui besar butirnya, yaitu dengan
cara membandingkan butiran dengan Skala
Wentworth. Kita dapat menggunakan loupe
dan komparator untuk mempermudah
dalam menentukan besar butirnya. Untuk
breksi dan konglongmerat lebih baik
menggunakan penggaris dan mengukur
komponen terbesar dan terkecilnya. Besar
kecilnya butiran pada batuan sedimen
dapat menunjukan besar kecilnya energi
hidrolik yang terjadi. Jadi jika batuan
berbutir halus maka dapat disimpulkan
bahwa batuan tersebut diendapkan dengan
arus yang pelan dan berlaku sebaliknya
untuk yang berbutir kasar.

Sinkapan Pasir Berbutir Kasar

Ukuran (Milimeter) Nama Butir Nama Batuan /


Sedimen

> 256 mm Bongkah (Boulder) Rudites (Breksi,


Konglomerat) /
Gravel

64 mm - 256 mm Berangkal
(Cobble)

4 mm - 64 mm Kerakal (Pebble)

2 mm - 4 mm Kerikil (Granule)

1 mm - 2 mm Pasir Sangat Kasar Sandstones


(Very Coarse Sand) (Aranites,
Wackes) / Sand

1/2 mm - 1 mm Pasir Kasar


(Coarse Sand)

1/4 mm - 1/2 mm Pasir Sedang


(Medium Sand)

1/8 mm - 1/4 mm Pasir Halus (Fine


Sand)

1/16 mm - 1/8 mm Pasir Sangat Halus


(Very Fine Sand)

1/256 mm - 1/16 Lanau (Silt) Lutites


mm (Mudrocks) / Mud

< 1/256 mm Lempung (Clay)

                         Tabel Skala Wentworth


  
Bentuk Butir merupakan parameter yang
menunjukan jauh dekatnya proses
transportasi yang terjadi pada batuan
tersebut. Jika batuan tersebut memiliki
bentuk butir yang menyudut maka dapat
disimpulkan batuan tersebut itu
tertranspor tidak jauh dari batuan asalnya.
Bentuk butir ini dapat dilihat menggunakan
batuan loupe dan membandingkannya
dengan komparator. dimana memiliki
beberapa istilah, yaitu:
Sangat Menyudut  (Very
Angular)
Menyudut (Angular)
Menyudut Tanggung
(Subangular)
Membundar Tanggung
(Subrounded)
Membundar (Rounded)
Sangat Membundar (Very
Rounded)

Bentuk Butir Sedimen

Kemas merupakan hubungan antar butir


dimana dibagi menjadi dua berdasarkan
kerapatan antar butiran yaitu:
Tertutup bila butirannya saling
bersentuhan satu dengan yang
lainnya. Batuan yang memiliki
kemas tertutup memiliki
lingkungan pengendapan pada
media encer/cair yang
menyebabkan menganduk
matriks atau semen.
Terbuka bila butirannya saling
tidak bersentuhan satu dengan
yang lainnya. Batuan yang
memiliki kemas terbuka
memiliki lingkungan
pengendapan pada media yang
pekat.
3. Struktur Sedimen, digunakan untuk menentukan
letak top dan bottom, lingkungan pengendapan, dan
arus-purba suatu singkapan batuan sedimen. Struktur
sedimen dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
Sktruktur Sedimen Primer (Depositional
Structure): Struktur sedimen yang
terbentuk bersamaan pada saat proses
terbentuknya suatu batuan. Contohnya:
lenticular, ripple mark, parallel lamination,
graded bedding, dune and sand wave, mud
crack, cross stratification, flacer, dan lain-
lain.
Struktur Sedimen Sekunder (Post-
Deposition Structures): Struktur sedimen
yang terbentuk setelah terjadi proses
litifikasi suatu batuan. Struktur sedimen
sekunder ini dibagi lagi menjadi tiga, yaitu:
Struktur Erosional merupakan
struktur sedimen yang terbentuk
karena proses erosi. Contohnya:
scour marks, tool marks, groove
cast, flute cast, channel, dan
lain-lain.
Struktur Deformasi merupakan
struktur sedimen yang terbentuk
karena proses adanya gaya pada
batuan. Contohnya: load cast,
sand dyke, convolute, dish,
slump, dan lain-lain.
Struktur Biogenik merupakan
struktur sedimen yang terbentuk
karena adanya aktivitas makhluk
hidup. Contohnya: trace fossils,
bioturbation, rootlet bed, dan
lain-lain.

Struktur Sedimen

Paralel Laminasi

4. Permeabilitas merupakan kemampuan batuan


dalam meloloskan fluida/air. Suatu batuan memiliki
permeabilitas baik jika cairan diatas batuan yang
diteteskan air terserap dengan sangat cepat. Suatu
batuan memiliki permabilitas sedang jika cairan diatas
batuan yang diteteskan air terserap dengan cepat.
Suatu batuan memiliki permeabilitas buruk jika carian
diatas batuan yang diteteskan air terserap dengan
lambat. Tingkat permeabilitas ini yang mempengaruhi
banyaknya lubang-lubang pada batuan.

5. Porositas, menentukan perbandingan volume


antara rongga-rongga pori batuan dengan volume total
seluruh batuan. Penentuan porositas ini harus diteliti
lebih lanjut di laboratorium dengan menggunakan
sayatan batuan. Untuk dilapangan dapat digunakan
dengan cara porositas baik dan porositas buruk.

∅=(Volume Pori-Pori)/(Volume Total Batuan)  × 100%

6. Pemilahan (Sorting) merupakan tingkat


keseragaman butir suatu batuan dimana
mencerminkan viskositas media pengendapan beserta
energi arus gelombang medianya. Jika pemilahan
suatu batuan buruk maka batuan tersebut telah
diendapkan pada media yang pekat dengan energi
arus yang besar dan begitu juga kebalikannya.
Terpilah Baik (Well Sorted) merupakan
pemilahan yang butirannya seragam
Terpilah Sedang (Medium Sorted)
merupakan pemilahan yang butirannya
relatif seragam.
Terpilah Buruk (Poorly Sorted) merupakan
pemilahan yang butirannya tidak seragam

Pemilahan

  7. Kandungan Karbonat (CaCO3) untuk mengetahui


suatu batuan mengandung karbonat (calcareous) atau
tidak dapat meneteskan cairan HCl 0,1 N ke batuan
tersebut. Jika batuan tersebut berbuih maka batuan
tesebut mengandung karbonat.

8. Kandungan Mineral dimana mendeskripsikan


mineral-mineral yang ada pada batuan tersebut
beserta prosentasenya.
9. Kandungan Fosil dimana mendeskripsikan fosil yang
ada pada batuan tersebut beserta prosentasenya.
Contoh fosilnya adalah brachiopoda, moluska,
gastrophoda, echinodermata, dan lain-lain.
10. Kekerasan merupakan tingkat kekuatan pada
batuan terhadap disadregasi. Ada beberapa istilah
seperti:
Kompak, dimana batuan tidak dapat
dicungkil dengan jarum penguji.
Keras, dimana batuan dapat dicungkil
dengan jarum penguji.
Agak Keras, dimana batuan dapat hancur
ketika ditekan dengan jarum penguji.
Lunak, dimana batuan dapat dipotong
dengan mudah menggunakan jarum
penguji.
Dapat Diremas, dimana batuan dapat
diremas dengan jari tangan.
Spongi, dimana batuan sifatnya seperti
karet jika diremas maka akan kembali
seperti semula.
11. Kontak merupakan hubungan satuan batuan
dengan batuan lainnya. Dapat ditentukan dengan
selaras berkontak tegas, gradasi, atau interkalasi.
Sedangkan untuk yang tidak selaras dengan berkontak
disconformity, unconformity, paraconformity, atau
nonconformity.

12 Nama batuan, menentukan nama batuan


berdasarkan data-data yang sudah didapat
sebelumnya.
Jangan lupa menghitung data struktur geologi yang
berada di lapangan.

Berikut lembar deskripsi batuan


sedimen punya saya. Semoga dapat
membantu. Silahkan download di link
ini:
Deskripsi Batuan Sedimen
Deskripsi Batuan Beku dan Sedimen
(Gabungan)

Daftar Artikel:
1. Pengertian & Sejarah
Duel Sengit: Fixists vs Mobilists
Penjelasan Komposisi Isi Perut Bumi
Sejarah Perkembangan Ilmu Geologi
Pengertian dan Prospek Kerja Geologi

2. Petrologi
Perputaran Rantai Siklus Batuan
Penjelasan Perbedaan Antara
Diskontinu dan Kontinu Pada Deret
Bowen
Jenis dan Klasifikasi Batuan Beku
Deskripsi Batuan Beku
Batuan Sedimen Hasil PETSL
Deskripsi Batuan Sedimen

3. Geologi Struktur
Apa Pengertian dari Divergen,
Konvergen, dan Transform?
Gerak Vertikal dan Horizontal Kulit
Bumi
Are You “Pure”? Or “Simple”? Let’sTalk
to The Shear Rock!
Duplex Transtension - Transpression,
Kombinasi Sesar Geser

4. Geoteknik
Geologi Teknik Sebagai Kekuatan dan
Kelemahan Geologi
Batuan vs Tanah, Tidak serupa Tetapi
Berhubungan
Klasifikasi dan Deskripsi Tanah

5. Stragrafi
o Fluktuasi Naik dan Turun Muka Air Laut

6. Geomigas
o Drill Stem Test (DST) Formasi Geologi

Disini saya juga masih belajar mengenai geologi yang


saya sharing kan dari apa yang sudah saya dapat di
bangku perkuliahan. Kritik, saran, dan koreksi sangat
saya hargai dan saya sangat berterima kasih. Terima
kasih sudah mau merelakan waktunya untuk membaca
blog saya yang sederhana ini. Sekian artikel saya
mengenai Deskripsi Batuan Sedimen.

Sumber: Buku Responsi 2009, 2010, dan bahan ajar


selama kuliah.
Ilmu Batu Geolgi

Share

0 Response to "Deskripsi Batuan Sedimen"

‹ HOME ›
VIEW WEB VERSION

ME

Ilmu Batu Geolgi


View my complete profile

Copyright 2016 Ilmu Batu Geologi


Design by Mas Sugeng

Anda mungkin juga menyukai